Anda di halaman 1dari 22

Standar Audit

SA 800

Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan


Keuangan yang Disusun Sesuai dengan
Kerangka Bertujuan Khusus

SA Paket 800.indb 1 8/5/2015 10:41:56 AM


Standar Audit

STANDAR AUDIT 800


PERTIMBANGAN KHUSUS–AUDIT ATAS LAPORAN
KEUANGAN YANG DISUSUN SESUAI DENGAN KERANGKA
BERTUJUAN KHUSUS

(Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten),
atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten).  Penerapan dini
dianjurkan untuk entitas selain Emiten.)

DAFTAR ISI
Paragraf
Pendahuluan
Ruang Lingkup ................................................................... 1–3
Tanggal Efektif .................................................................... 4
Tujuan....................................................................................... 5
Definisi .................................................................................... 6–7
Ketentuan
Pertimbangan dalam Penerimaan Perikatan...................... 8
Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Audit 9–10
Perumusan Opini dan Pertimbangan dalam Pelaporan ...... 11–14
Materi Penerapan dan Penjelasan Lainnya
Definisi Kerangka Bertujuan Khusus................................... A1–A4
Pertimbangan dalam Penerima Perikatan.......................... A5–A8
Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Audit A9–A12
Perumusan Opini dan Pertimbangan dalam Pelaporan..... A13–A15

Standar Audit (“SA”) 800, “Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan
Keuangan yang Disusun sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus”, harus
dibaca bersama dengan SA 200, “Tujuan Keseluruhan Auditor Independen
dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit.”

ii

SA Paket 800.indb 2 8/5/2015 10:41:56 AM


Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan
Kerangka Bertujuan Khusus

1 Pendahuluan
2 Ruang Lingkup
3 1. Standar Audit (”SA”) 100–700 diterapkan dalam audit atas
4 laporan keuangan. SA 800 mengatur pertimbangan khusus
5 dalam penerapan SA 100–700 dalam audit atas laporan
6 keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka bertujuan
7 khusus.
8
9 2. SA ini ditulis dalam konteks satu set lengkap laporan keuangan
10 yang disusun sesuai dengan kerangka bertujuan khusus. SA
11 8051 mengatur pertimbangan khusus yang relevan dengan
12 audit atas suatu laporan keuangan tunggal atau atas suatu
13 unsur, akun, atau pos tertentu dalam laporan keuangan.
14
15 3. SA ini tidak menghilangkan ketentuan yang tercantum dalam
16 SA–SA lain, dan juga tidak ditujukan untuk mengatur seluruh
17 pertimbangan khusus yang mungkin relevan dengan kondisi
18 perikatan.
19
20 Tanggal Efektif
21 4. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk
22 periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari
23 2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas
24 selain Emiten).  Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain
25 Emiten.
26
27
28 Tujuan
29 5. Tujuan auditor, ketika menerapkan SA dalam audit atas laporan
30 keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka bertujuan
31 khusus, adalah untuk menangani dengan tepat pertimbangan
32 khusus yang relevan dengan hal-hal sebagai berikut:
33 (a) Penerimaan perikatan;
34 (b) Perencanaan dan pelaksanaan perikatan tersebut; dan
35 (c) Perumusan opini dan pelaporan atas laporan
36 keuangan.
37
38
39
40
41 SA 805, “Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan Keuangan Tunggal dan
1

42 Unsur, Akun, atau Pos Spesifik dalam suatu Laporan Keuangan.”

SA 800.1

SA Paket 800.indb 1 8/5/2015 10:41:56 AM


Standar Audit

1 Definisi
2 6. Untuk tujuan SA, istilah di bawah ini memiliki makna yang
3 dijelaskan sebagai berikut:
4 (a) Laporan keuangan bertujuan khusus: Laporan keuangan
5 yang disusun sesuai dengan suatu kerangka bertujuan
6 khusus. (Ref: Para. A4)
7 (b) Kerangka bertujuan khusus: Suatu kerangka pelaporan
8 keuangan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
9 informasi keuangan bagi pengguna tertentu. Kerangka
10 pelaporan keuangan dapat berupa suatu kerangka
11 penyajian wajar atau kerangka kepatuhan.2 (Ref: Para.
12 A1–A4)
13
14 7. Pengacuan pada “laporan keuangan” dalam SA ini berarti
15 “satu set lengkap laporan keuangan bertujuan khusus,
16 termasuk catatan atas laporan keuangan.” Catatan atas
17 laporan keuangan pada umumnya mencakup suatu ikhtisar
18 kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan
19 lainnya. Ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang
20 berlaku menentukan bentuk dan isi laporan keuangan, dan
21 apa yang membentuk satu set lengkap laporan keuangan.
22
23
24 Ketentuan
25 Pertimbangan dalam Penerimaan Perikatan
26 Keberterimaan Kerangka Pelaporan Keuangan
27 8. SA 210 mengharuskan auditor untuk menentukan
28 keberterimaan kerangka pelaporan keuangan yang diterapkan
29 dalam penyusunan laporan keuangan.3 Dalam suatu audit
30 atas laporan keuangan bertujuan khusus, auditor harus
31 memperoleh suatu pemahaman tentang: (Ref: Para. A5–A8)
32 (a) Tujuan disusunnya laporan keuangan;
33 (b) Pengguna laporan keuangan yang dituju; dan
34 (c) Langkah-langkah yang dilakukan oleh manajemen untuk
35 menentukan bahwa kerangka pelaporan keuangan yang
36 berlaku dapat diterima sesuai dengan kondisinya.
37
38
39
40 SA 200, “Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit
2

41 Berdasarkan Standar Audit,” paragraf 13(a).


42 SA 210, “Persetujuan atas Ketentuan Perikatan Audit,” paragraf 6(a).
3

SA 800.2

SA Paket 800.indb 2 8/5/2015 10:41:56 AM


Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan
Kerangka Bertujuan Khusus

1 Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Audit


2 9. SA 200 mengharuskan auditor untuk mematuhi seluruh
3 SA yang relevan dengan audit. 4 Dalam perencanaan
4 dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan bertujuan
5 khusus, auditor harus menentukan apakah penerapan SA
6 mengharuskan pertimbangan khusus sesuai dengan kondisi
7 perikatan. (Ref: Para. A9–A12)
8
9 10. SA 315 mengharuskan auditor untuk memperoleh suatu
10 pemahaman tentang pemilihan dan penerapan kebijakan
11 akuntansi entitas.5 Dalam hal laporan keuangan disusun sesuai
12 dengan klausul suatu kontrak, auditor harus memperoleh
13 suatu pemahaman tentang setiap interpretasi signifikan atas
14 kontrak yang dibuat oleh manajemen dalam penyusunan
15 laporan keuangan tersebut. Suatu interpretasi dianggap
16 signifikan ketika penggunaan interpretasi lain yang wajar akan
17 menghasilkan suatu perbedaan material dalam informasi yang
18 disajikan dalam laporan keuangan
19
20 Perumusan Opini dan Pertimbangan dalam Pelaporan
21 11. Ketika merumuskan suatu opini dan melaporkan laporan
22 keuangan bertujuan khusus, auditor harus menerapkan
23 ketentuan dalam SA 700.6 (Ref: Para. A13)
24
25 Penjelasan tentang Kerangka Pelaporan Keuangan yang Berlaku
26 12. SA 700 mengharuskan auditor untuk mengevaluasi apakah
27 laporan keuangan mengacu atau menjelaskan kerangka
28 pelaporan keuangan yang berlaku secara memadai.7 Dalam
29 hal laporan keuangan disusun sesuai dengan klausul
30 suatu kontrak, auditor harus mengevaluasi apakah laporan
31 keuangan menjelaskan secara memadai setiap interpretasi
32 signifikan atas kontrak yang mendasari penyusunan laporan
33 keuangan.
34
35
36
37
38 SA 200, paragraf 18.
4

39 SA 315, “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Melalui


5

40 Pemahaman Entitas dan Lingkungannya,” paragraf 11(c).


41 SA 700, “Perumusan suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan.”
6

42 SA 700, paragraf 15.


7

SA 800.3

SA Paket 800.indb 3 8/5/2015 10:41:56 AM


Standar Audit

1 13. SA 700 mengatur bentuk dan isi laporan auditor. Dalam hal
2 laporan auditor atas laporan keuangan bertujuan khusus,
3 auditor harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
4 (a) Laporan auditor juga harus menjelaskan tujuan
5 disusunnya laporan keuangan, dan jika diperlukan,
6 pengguna yang dituju, atau pengacuan pada suatu
7 catatan atas laporan keuangan yang berisi informasi
8 tentang hal tersebut; dan
9 (b) Jika manajemen memiliki suatu pilihan atas kerangka
10 pelaporan keuangan dalam penyusunan laporan
11 keuangan tersebut, penjelasan tentang tanggung jawab
12 manajemen8 atas laporan keuangan juga harus dibuat
13 sebagai suatu acuan pada tanggung jawabnya untuk
14 menentukan bahwa kerangka pelaporan keuangan yang
15 berlaku dapat diterima sesuai dengan kondisinya.
16
17 Peringatan bagi Pengguna Laporan Auditor bahwa Laporan
18 Keuangan Disusun sesuai dengan suatu Kerangka Pelaporan
19 Khusus
20 14. Laporan auditor atas laporan keuangan bertujuan khusus
21 harus mencantumkan suatu paragraf Penekanan suatu Hal
22 yang memperingatkan pengguna laporan auditor bahwa
23 laporan keuangan disusun sesuai dengan suatu kerangka
24 bertujuan khusus dan bahwa, sebagai akibatnya, laporan
25 keuangan belum tentu sesuai untuk tujuan lain. Auditor harus
26 mencantumkan paragraf ini dengan menggunakan suatu judul
27 yang tepat. (Ref: Para. A14–A15)
28
29 ***
30
31 Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
32
33 Definisi Kerangka Bertujuan Khusus (Ref: Para. 6)
34 A1. Contoh-contoh kerangka bertujuan khusus antara lain:
35 • Suatu basis akuntansi perpajakan untuk satu set laporan
36 keuangan yang melampiri surat pemberitahuan tahunan
37 (“SPT”) entitas;
38
39
40
41 Atau istilah lain yang tepat dalam konteks kerangka hukum di yurisdiksi
8

42 tertentu.

SA 800.4

SA Paket 800.indb 4 8/5/2015 10:41:56 AM


Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan
Kerangka Bertujuan Khusus

1 • Basis akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas untuk


2 informasi arus kas yang diharuskan oleh kreditur;
3 • Ketentuan pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh
4 regulator untuk memenuhi ketentuan yang ditetapkan
5 oleh regulator tersebut; atau
6 • Ketentuan pelaporan keuangan suatu kontrak, seperti
7 perjanjian obligasi, perjanjian pinjaman, atau hibah untuk
8 suatu proyek.
9
10 A2. Kemungkinan terdapat kondisi yang di dalamnya kerangka
11 bertujuan khusus didasarkan pada suatu kerangka pelaporan
12 keuangan yang ditetapkan oleh suatu organisasi pengatur
13 standar yang memiliki wewenang atau diakui, atau oleh
14 peraturan perundang-undangan, tetapi tidak mematuhi
15 seluruh ketentuan kerangka tersebut. Sebagai contoh, suatu
16 kontrak yang mengharuskan laporan keuangan disusun
17 sesuai dengan sebagian besar, tetapi tidak seluruh, ketentuan
18 dalam Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Ketika hal
19 ini dapat diterima dalam kondisi perikatan tersebut, adalah
20 tidak tepat bagi penjelasan kerangka pelaporan keuangan
21 yang berlaku dalam laporan keuangan bertujuan khusus
22 untuk mengimplikasikan adanya suatu kepatuhan penuh
23 dengan kerangka pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh
24 organisasi pengatur standar yang memiliki wewenang atau
25 diakui, atau oleh peraturan perundang-undangan. Dalam
26 contoh tentang kontrak di atas, penjelasan tentang kerangka
27 pelaporan keuangan yang berlaku dapat mengacu pada
28 ketentuan pelaporan keuangan dari kontrak tersebut, daripada
29 membuat suatu acuan pada Standar Akuntansi Keuangan di
30 Indonesia.
31
32 A3. Dalam kondisi yang dijelaskan dalam paragraf A2, kerangka
33 bertujuan khusus belum tentu merupakan suatu kerangka
34 penyajian wajar bahkan jika kerangka pelaporan keuangan
35 yang menjadi dasar adalah suatu kerangka penyajian wajar. Hal
36 ini karena kerangka bertujuan khusus belum tentu mematuhi
37 seluruh ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang
38 ditetapkan oleh organisasi pengatur standar yang memiliki
39 wewenang atau diakui, atau oleh peraturan perundang-
40 undangan, yang diperlukan untuk mencapai penyajian wajar
41 laporan keuangan.
42

SA 800.5

SA Paket 800.indb 5 8/5/2015 10:41:57 AM


Standar Audit

1 A4. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kerangka


2 bertujuan khusus mungkin merupakan satu-satunya laporan
3 keuangan yang disusun oleh suatu entitas. Dalam kondisi
4 tersebut, laporan keuangan tersebut mungkin digunakan
5 oleh pihak-pihak selain mereka yang sebenarnya dituju
6 berdasarkan rancangan kerangka pelaporan keuangan.
7 Meskipun terdapat distribusi yang luas atas laporan keuangan
8 dalam kondisi tersebut, laporan keuangan masih dipandang
9 sebagai laporan keuangan bertujuan khusus untuk tujuan
10 SA. Ketentuan dalam paragraf 13–14 dirancang untuk
11 menghindari kesalahpahaman tentang tujuan disusunnya
12 laporan keuangan.
13
14 Pertimbangan dalam Penerimaan Perikatan
15 Keberterimaan Kerangka Pelaporan Keuangan (Ref: Para. 8)
16 A5. Dalam hal laporan keuangan bertujuan khusus, kebutuhan
17 informasi keuangan dari pengguna yang dituju merupakan
18 suatu faktor utama dalam penentuan tingkat keberterimaan
19 kerangka pelaporan keuangan yang diterapkan dalam
20 penyusunan laporan keuangan.
21
22 A6. Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dapat mencakup
23 standar pelaporan keuangan yang ditetapkan oleh suatu
24 organisasi yang memiliki wewenang atau diakui untuk
25 menetapkan standar bagi laporan keuangan bertujuan
26 khusus. Dalam kondisi tersebut, standar tersebut akan
27 dianggap dapat diterima untuk tujuan tersebut jika organisasi
28 tersebut mengikuti suatu proses yang terstandardisasi dan
29 transparan yang melibatkan pemikiran dan pertimbangan atas
30 pandangan dari pemangku kepentingan yang relevan. Dalam
31 beberapa yurisdiksi, peraturan perundang-undangan dapat
32 menentukan kerangka pelaporan keuangan yang digunakan
33 oleh manajemen dalam penyusunan laporan keuangan
34 bertujuan khusus bagi entitas jenis tertentu. Sebagai contoh,
35 regulator dapat menetapkan ketentuan pelaporan keuangan
36 untuk memenuhi ketentuan regulator tersebut. Kecuali diatur
37 lain, kerangka pelaporan keuangan tersebut dianggap dapat
38 diterima untuk laporan keuangan bertujuan khusus yang
39 disusun oleh entitas tersebut.
40
41 A7. Ketika standar pelaporan keuangan yang diacu dalam
42 paragraf A6 ditambahkan dengan ketentuan legislatif atau

SA 800.6

SA Paket 800.indb 6 8/5/2015 10:41:57 AM


Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan
Kerangka Bertujuan Khusus

1 regulasi, SA 210 mengharuskan auditor untuk menentukan


2 apakah terdapat konflik antara standar pelaporan keuangan
3 dengan ketentuan tambahan tersebut, dan menyarankan
4 tindakan yang akan dilakukan oleh auditor jika konflik tersebut
5 terjadi.9
6
7 A8. Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dapat mencakup
8 ketentuan pelaporan keuangan suatu kontrak, atau sumber-
9 sumber selain sumber yang dijelaskan dalam paragraf
10 A6 dan A7. Dalam hal tersebut, keberterimaan kerangka
11 pelaporan keuangan dalam kondisi perikatan ditentukan
12 dengan mempertimbangkan apakah kerangka tersebut
13 memiliki atribut yang pada umumnya dimiliki oleh kerangka
14 pelaporan keuangan yang dapat diterima sebagaimana
15 dijelaskan dalam Lampiran 2 dari SA 210. Dalam hal kerangka
16 bertujuan khusus, signifikansi yang relatif dari setiap atribut
17 terhadap suatu perikatan tertentu yang umumnya dimiliki
18 oleh kerangka pelaporan keuangan yang dapat diterima
19 merupakan pertimbangan profesional. Sebagai contoh,
20 untuk tujuan penetapan nilai aset bersih suatu entitas pada
21 tanggal penjualan aset tersebut, penjual dan pembeli dapat
22 menyepakati bahwa estimasi yang sangat hati-hati atas
23 penyisihan piutang tidak tertagih sudah tepat untuk kebutuhan
24 mereka, meskipun informasi keuangan tersebut tidak netral
25 ketika dibandingkan dengan informasi keuangan yang
26 disusun sesuai dengan suatu kerangka bertujuan umum.
27
28 Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Audit (Ref:
29 Para. 9)
30 A9. SA 200 mengharuskan auditor untuk mematuhi (a) ketentuan
31 etika yang relevan, termasuk hal yang berkaitan dengan
32 independensi, terkait dengan perikatan audit atas laporan
33 keuangan, dan (b) semua SA yang relevan untuk audit. SA 200
34 juga mengharuskan auditor untuk mematuhi setiap ketentuan
35 yang tercantum di dalam suatu SA kecuali jika, keseluruhan
36 SA tidak relevan atau ketentuan yang tercantum di dalam
37 SA tidak relevan terhadap kondisi audit, karena ketentuan
38 tersebut bersifat kondisional, dan kondisi tersebut tidak ada.
39 Dalam kondisi pengecualian, auditor dapat memutuskan
40
41
42 SA 210, paragraf 18.
9

SA 800.7

SA Paket 800.indb 7 8/5/2015 10:41:57 AM


Standar Audit

1 untuk menyimpang dari ketentuan yang berlaku di dalam


2 suatu SA dengan melaksanakan prosedur audit alternatif
3 untuk mencapai tujuan ketentuan tersebut.10
4
5 A10. Penerapan beberapa ketentuan SA dalam suatu audit atas
6 laporan keuangan bertujuan khusus menuntut pertimbangan
7 khusus auditor. Sebagai contoh, dalam SA 320, pertimbangan
8 tentang hal yang material bagi pengguna laporan keuangan
9 didasarkan pada pertimbangan kebutuhan informasi keuangan
10 umum pengguna laporan keuangan sebagai suatu kesatuan.11
11 Namun dalam kasus suatu audit atas laporan keuangan
12 bertujuan khusus, pertimbangan tersebut didasarkan pada
13 kebutuhan informasi keuangan pengguna yang dituju.
14
15 A11. Dalam kasus laporan keuangan bertujuan khusus seperti
16 laporan yang disusun untuk memenuhi ketentuan suatu
17 kontrak, manajemen dapat menyepakati dengan pengguna
18 laporan keuangan bertujuan khusus, atas kesalahan
19 penyajian yang teridentifikasi di bawah ambang batas tidak
20 akan dikoreksi atau disesuaikan. Adanya ambang batas
21 tersebut tidak membebaskan auditor dari keharusan untuk
22 menentukan tingkat materialitas sesuai dengan SA 320, untuk
23 tujuan perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan
24 keuangan dengan tujuan khusus.
25
26 A12. Komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata
27 kelola berdasarkan SA didasarkan pada hubungan antara
28 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dengan laporan
29 keuangan yang diaudit. Terutama apakah pihak tersebut
30 bertanggung jawab untuk mengawasi penyusunan laporan
31 keuangan. Dalam kasus laporan keuangan bertujuan khusus,
32 pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola mungkin
33 tidak memiliki tanggung jawab tersebut; sebagai contoh,
34 pada saat laporan keuangan tersebut disusun semata-mata
35 hanya untuk digunakan oleh manajemen. Dalam kasus ini,
36
37
38
39
SA 200, paragraf 14, 18, dan 22–23.
10
40
SA 320, “Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit,”
11
41 paragraf 2.
42

SA 800.8

SA Paket 800.indb 8 8/5/2015 10:41:57 AM


Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan
Kerangka Bertujuan Khusus

1 ketentuan SA 26012 mungkin tidak relevan dalam audit atas


2 laporan keuangan bertujuan khusus, kecuali jika auditor juga
3 bertanggung jawab terhadap audit atas laporan keuangan
4 bertujuan umum atau, sebagai contoh, auditor telah sepakat
5 dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola untuk
6 mengomunikasikan hal-hal relevan yang teridentifikasi selama
7 audit atas laporan keuangan bertujuan khusus.
8
9 Perumusan Opini dan Pertimbangan dalam Pelaporan
10 (Ref: Para. 11)
11 A13. Lampiran SA ini berisi ilustrasi laporan auditor atas laporan
12 keuangan bertujuan khusus.
13
14 Peringatan bagi Pengguna Laporan Auditor bahwa Laporan
15 Keuangan Disusun sesuai dengan suatu Kerangka Pelaporan
16 Khusus (Ref: Para. 14)
17 A14. Laporan keuangan bertujuan khusus mungkin digunakan
18 untuk tujuan selain tujuan awalnya. Sebagai contoh, badan
19 pengatur dapat mengharuskan entitas tertentu untuk
20 menempatkan laporan keuangan bertujuan khusus dalam
21 dokumen publik. Untuk menghindari kesalahpahaman,
22 auditor harus memperingatkan pengguna laporan auditor
23 tersebut bahwa laporan keuangan disusun berdasarkan
24 kerangka tujuan khusus, yang mungkin tidak sesuai dengan
25 tujuan lain.
26
27 Pembatasan Distribusi atau Penggunaan (Ref: Para. 14)
28 A15. Selain peringatan yang diharuskan oleh paragraf 14, auditor
29 dapat menganggap tepat untuk mengindikasikan bahwa
30 laporan auditor hanya ditujukan bagi pengguna tertentu.
31 Tergantung dari peraturan perundang-undangan suatu
32 yurisidiksi, hal ini dapat dicapai dengan membatasi distribusi
33 atau penggunaan laporan auditor. Dalam kondisi ini, paragraf
34 yang diacu dalam paragraf 14 dapat diperluas untuk mencakup
35 hal-hal lain tersebut di atas, dan oleh karena itu judul laporan
36 auditor perlu dimodifikasi.
37
38
39
40
SA 260, “Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata
12
41 Kelola.”
42

SA 800.9

SA Paket 800.indb 9 8/5/2015 10:41:57 AM


Standar Audit

SA 800.10

SA Paket 800.indb 10 8/5/2015 10:41:57 AM


Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan
Kerangka Bertujuan Khusus

1 Lampiran 1
2 (Ref: Para. A13)
3
4
5 Ilustrasi Laporan Auditor atas Laporan Keuangan Bertujuan
6 Khusus
7 Ilustrasi 1: Suatu laporan auditor atas satu set lengkap laporan
8 keuangan yang disusun sesuai dengan klausul pelaporan keuangan
9 suatu kontrak (untuk tujuan ilustrasi ini digunakan kerangka
10 kepatuhan).
11 Ilustrasi 2: Suatu laporan auditor atas satu set lengkap laporan
12 keuangan yang disusun sesuai dengan basis akuntansi perpajakan
13 dalam yurisdiksi X (untuk tujuan ilustrasi ini digunakan kerangka
14 kepatuhan).
15 Ilustrasi 3: Suatu laporan auditor atas satu set lengkap laporan
16 keuangan yang disusun sesuai dengan klausul pelaporan keuangan
17 yang ditetapkan oleh regulator (untuk tujuan ilustrasi ini digunakan
18 kerangka penyajian wajar).
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 800.11

SA Paket 800.indb 11 8/5/2015 10:41:57 AM


Standar Audit

1 Ilustrasi 1:
2 Kondisi yang mendasari ilustrasi ini adalah sebagai berikut:
3 • Laporan keuangan telah disusun oleh manajemen
4 entitas sesuai dengan klausul pelaporan keuangan
5 suatu kontrak (yaitu kerangka bertujuan khusus) untuk
6 mematuhi ketentuan yang terdapat dalam kontrak
7 tersebut. Manajemen tidak memiliki pilihan atas kerangka
8 pelaporan keuangan.
9 • Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku merupakan
10 kerangka kepatuhan.
11 • Ketentuan perikatan audit mencerminkan penjelasan
12 tentang tanggung jawab manajemen atas laporan
13 keuangan dalam SA 210.
14 • Distrubusi dan penggunaan laporan auditor dibatasi.
15
16 LAPORAN AUDITOR I NDEPENDEN
17
18 [Pihak yang dituju]
19
20 Kami telah mengaudit laporan keuangan PT ABC terlampir, yang
21 terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 20X1,
22 serta laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas,
23 dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
24 tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan
25 informasi penjelasan lainnya. Laporan keuangan telah disusun oleh
26 manajemen PT ABC berdasarkan klausul pelaporan keuangan yang
27 tercantum dalam Pasal 27 dari kontrak bertanggal 1 January 20X1
28 antara PT ABC dengan PT DEF (“Kontrak”).
29
30 Tanggung Jawab Manajemen13 atas Laporan Keuangan
31 Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan
32 ini sesuai dengan klausul pelaporan keuangan yang tercantum dalam
33 Pasal 27 dari Kontrak, dan atas pengendalian internal yang dianggap
34 perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan
35 keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material, baik
36 yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
37
38
39
40
41 13
Atau istilah lain yang tepat dalam konteks kerangka hukum di yurisdiksi
42 tertentu.

SA 800.12

SA Paket 800.indb 12 8/5/2015 10:41:57 AM


Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan
Kerangka Bertujuan Khusus

1 Tanggung Jawab Auditor


2 Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini
3 atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami
4 melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh
5 Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan
6 kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan
7 melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai
8 tentang apakah laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian
9 material.
10
11 Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh
12 bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan
13 keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan
14 auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material
15 dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
16 maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut,
17 auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan
18 dengan penyusunan laporan keuangan entitas untuk merancang
19 prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan
20 untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian
21 internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas
22 ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran
23 estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian
24 atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
25
26 Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup
27 dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
28
29 Opini
30 Menurut opini kami, laporan keuangan PT ABC terlampir untuk tahun
31 yang berakhir tanggal 31 Desember 20X1 telah disusun, dalam
32 semua hal yang material, sesuai dengan klausul pelaporan keuangan
33 yang tercantum dalam Pasal 27 dari Kontrak.
34
35 Basis Akuntansi serta Pembatasan Distribusi dan Penggunaan
36 Tanpa memodifikasi opini kami, kami menarik perhatian ke Catatan
37 X atas laporan keuangan, yang menjelaskan basis akuntansi.
38 Laporan keuangan disusun untuk membantu PT ABC mematuhi
39 klausul pelaporan keuangan dari Kontrak tersebut di atas. Sebagai
40 akibatnya, laporan keuangan belum tentu cocok untuk tujuan lain.
41 Laporan kami ditujukan hanya untuk PT ABC dan PT DEF, dan tidak
42

SA 800.13

SA Paket 800.indb 13 8/5/2015 10:41:57 AM


Standar Audit

1 diperkenankan untuk didistribusikan ke/atau digunakan oleh pihak


2 lain selain PT ABC dan PT DEF.
3
4 [Nama Kantor Akuntan Publik]
5
6 [Tanda tangan rekan]
7
8 [Nama rekan]
9
10 [Nomor izin Akuntan Publik]
11
12 [Nomor izin Kantor Akuntan Publik (jika tidak tercantum dalam kop
13 surat)]
14
15 [Tanggal laporan auditor]
16
17 [Alamat Kantor Akuntan Publik (jika tidak tercantum dalam kop
18 surat)]
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 800.14

SA Paket 800.indb 14 8/5/2015 10:41:57 AM


Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan
Kerangka Bertujuan Khusus

1 Ilustrasi 2:
2 Kondisi yang mendasari ilustrasi ini adalah sebagai berikut:
3 • Laporan keuangan telah disusun oleh manajemen suatu
4 persekutuan sesuai dengan basis akuntansi perpajakan
5 dalam Yurisdiksi X (kerangka bertujuan khusus) dalam
6 rangka membantu rekan persekutuan dalam menyusun
7 surat pemberitahuan (“SPT”) pajak rekan secara
8 individual. Manajemen tidak memiliki suatu pilihan dalam
9 menentukan kerangka pelaporan keuangan.
10 • Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku adalah suatu
11 kerangka kepatuhan.
12 • Ketentuan perikatan audit mencerminkan penjelasan
13 tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
14 dalam SA 210.
15 • Distribusi laporan auditor dibatasi.
16
17 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
18
19 [Pihak yang dituju]
20
21 Kami telah mengaudit laporan keuangan Persekutuan ABC terlampir,
22 yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 20X1,
23 serta laporan laba-rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada
24 tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan
25 dan informasi penjelasan lainnya. Laporan keuangan telah disusun
26 oleh manajemen dengan menggunakan basis akuntansi perpajakan
27 dalam Yurisdiksi X.
28
29 Tanggung Jawab Manajemen14 atas Laporan Keuangan
30 Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan
31 ini sesuai dengan basis akuntansi perpajakan dalam Yurisdiksi X, dan
32 atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen
33 untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas
34 dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh
35 kecurangan maupun kesalahan.
36
37 Tanggung Jawab Auditor
38 Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas
39
40
41 14
Atau istilah lain yang tepat dalam konteks kerangka hukum di yurisdiksi
42 tertentu.

SA 800.15

SA Paket 800.indb 15 8/5/2015 10:41:57 AM


Standar Audit

1 laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Kami melakukan audit


2 berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan
3 Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk
4 mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan
5 audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan
6 keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.
7
8 Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh
9 bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan
10 keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan
11 auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material
12 dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
13 maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut,
14 auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan
15 dengan penyusunan laporan keuangan persekutuan untuk
16 merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya,
17 tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan
18 pengendalian internal persekutuan tersebut. Suatu audit juga
19 mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi
20 yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh
21 manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan
22 secara keseluruhan.
23
24 Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup
25 dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
26
27 Opini
28 Menurut opini kami, laporan keuangan Persekutuan ABC terlampir
29 untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 20X1 telah disusun,
30 dalam semua hal yang material, sesuai dengan [jelaskan Undang-
31 Undang Pajak Penghasilan yang berlaku] Yurisdiksi X.
32
33 Basis Akuntansi dan Pembatasan Distribusi
34 Tanpa memodifikasi opini kami, kami menaruh perhatian ke Catatan X
35 atas laporan keuangan yang menjelaskan basis akuntansi. Laporan
36 keuangan ini disusun untuk membantu rekan-rekan Persekutuan
37 ABC dalam menyusun surat pemberitahuan (“SPT”) pajak
38 penghasilan rekan secara individual. Sebagai akibatnya, laporan
39 keuangan ini belum tentu cocok untuk tujuan lain. Laporan kami
40 ditujukan hanya untuk Persekutuan ABC dan tidak diperkenankan
41 untuk didistribusikan ke pihak lain selain Persekutuan ABC atau para
42 rekannya.

SA 800.16

SA Paket 800.indb 16 8/5/2015 10:41:57 AM


Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan
Kerangka Bertujuan Khusus

1
2 [Nama Kantor Akuntan Publik]
3
4 [Tanda tangan rekan]
5
6 [Nama rekan]
7
8 [Nomor izin Akuntan Publik]
9
10 [Nomor izin Kantor Akuntan Publik (jika tidak tercantum dalam kop
11 surat)]
12
13 [Tanggal laporan auditor]
14
15 [Alamat Kantor Akuntan Publik (jika tidak tercantum dalam kop
16 surat)]
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 800.17

SA Paket 800.indb 17 8/5/2015 10:41:57 AM


Standar Audit

1 Ilustrasi 3:
2 Kondisi yang mendasari ilustrasi ini adalah sebagai berikut:
3 • Laporan keuangan telah disusun oleh manajemen entitas
4 sesuai dengan ketentuan pelaporan keuangan yang
5 ditetapkan oleh regulator (kerangka bertujuan khusus)
6 dengan tujuan untuk memenuhi ketentuan badan pengatur
7 tersebut. Manajemen tidak memiliki pilihan kerangka
8 pelaporan keuangan.
9 • Kerangka pelaporan keuangan yang berlaku adalah
10 kerangka penyajian wajar.
11 • Ketentuan perikatan audit mencerminkan penjelasan
12 tentang tanggung jawab manajemen atas laporan
13 keuangan dalam SA 210.
14 • Distribusi atau penggunaan laporan auditor tidak
15 dibatasi.
16 • Paragraf Hal Lain mengacu kepada fakta bahwa auditor
17 juga telah menerbitkan laporan auditor atas laporan
18 keuangan yang disusun oleh PT ABC untuk periode yang
19 sama sesuai dengan kerangka bertujuan umum.
20
21 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
22
23 [Pihak yang dituju]
24
25 Kami telah mengaudit laporan keuangan PT ABC terlampir, yang
26 terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 20X1,
27 serta laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas
28 dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
29 tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan
30 informasi penjelasan lainnya. Laporan keuangan telah disusun oleh
31 manajemen berdasarkan ketentuan pelaporan keuangan pada
32 Bagian Y Peraturan Z.
33
34 Tanggung Jawab Manajemen15 atas Laporan Keuangan
35 Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan
36 ini sesuai dengan ketentuan pelaporan keuangan pada Bagian Y
37 Peraturan Z, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
38
39
40 Atau istilah lain yang tepat dalam konteks kerangka hukum di yurisdiksi
15

41 tertentu.
42

SA 800.18

SA Paket 800.indb 18 8/5/2015 10:41:57 AM


Pertimbangan Khusus–Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan
Kerangka Bertujuan Khusus

1 manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan


2 yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan
3 oleh kecurangan maupun kesalahan.
4
5 Tanggung Jawab Auditor
6 Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas
7 laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan
8 audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan
9 Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk
10 mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan
11 audit untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan
12 keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.
13
14 Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh
15 bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan
16 keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan
17 auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material
18 dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
19 maupun kesalahan. Dalam menilai risiko tersebut, auditor
20 mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan
21 penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk
22 merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya,
23 tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan
24 pengendalian internal entitas.16 Suatu audit juga mencakup
25 pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan
26 dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen,
27 serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara
28 keseluruhan.
29
30 Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup
31 dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.
32
33 Opini
34 Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara
35 wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT ABC
36
37
38 Dalam kondisi ketika auditor juga bertanggung jawab untuk menyatakan suatu
16

39 opini atas efektivitas pengendalian internal bersamaan dengan audit atas


laporan keuangan konsolidasian, kalimat tersebut disusun sebagai berikut:
40
“Dalam melakukan penilaian risiko, auditor mempertimbangkan pengendalian
41 internal yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan entitas untuk
42 merancang prosedur audit yang tepat sesuai kondisi.”

SA 800.19

SA Paket 800.indb 19 8/5/2015 10:41:57 AM


Standar Audit

1 tanggal 31 Desember 20X1, serta kinerja keuangan dan arus kas


2 untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan
3 ketentuan pelaporan keuangan pada Bagian Y Peraturan Z.
4
5 Basis Akuntansi
6 Tanpa memodifikasi opini kami, kami menaruh perhatian ke Catatan
7 X atas laporan keuangan, yang menjelaskan tentang basis akuntansi.
8 Laporan keuangan PT ABC disusun dengan tujuan untuk memenuhi
9 ketentuan yang dibuat oleh Regulator DEF. Sebagai akibatnya,
10 laporan keuangan ini belum tentu cocok untuk tujuan lain.
11
12 Hal Lain
13 PT ABC telah menyusun satu set laporan keuangan terpisah untuk
14 tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X1 sesuai dengan
15 Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan atas laporan keuangan
16 tersebut kami telah menerbitkan laporan auditor bertanggal 31 Maret
17 20X2 secara terpisah dan ditujukan untuk pemegang saham PT
18 ABC.
19
20 [Nama Kantor Akuntan Publik]
21
22 [Tanda tangan rekan]
23
24 [Nama rekan]
25
26 [Nomor izin Akuntan Publik]
27
28 [Nomor izin Kantor Akuntan Publik (jika tidak tercantum dalam kop
29 surat)]
30
31 [Tanggal laporan auditor]
32
33 [Alamat Kantor Akuntan Publik (jika tidak tercantum dalam kop
34 surat)]
35
36
37
38
39
40
41
42

SA 800.20

SA Paket 800.indb 20 8/5/2015 10:41:57 AM

Anda mungkin juga menyukai