Anda di halaman 1dari 1

RS JIH Bangun Pusat Radioterapi

Solopos.com, SLEMAN -Rumah Sakit JIH menggelar peletakan batu pertama pembangunan
gedung Radiotherapi Center pada Rabu (20/9/2017). Pembangunan gedung bakal dilakukan
dengan skema Build Operation Transfer (BOT) dan selesai kurang dari setahun.

Direktur JIH, Mulyo Hartana mengatakan keberadaan layanan ini dapat menjadi solusi dan
mempercepat pengobatan pasien kanker dengan radioterapi khususnya di Jogja dan
Indonesia. Menurutnya, saat ini antrean radioterapi bagi pasien kanker bisa mencapai satu
tahun sementara pengobatan seharusnya dilakukan sesegara mungkin.

“Rencanannya layanan ini juga akan melayani pasien BPJS,” ujarnya usai acara yang
dihadiri oleh Badan Wakaf UII, jajaran direksi rumah sakit dan PT Sumber Medika Sakti
sebagai mitra JIH.

Layanan ini bakal menggunakan teknologi baru yakni Linear Accelerator (Linac) yang
berbeda dari radioterapi sebelumnya yang menggunakan radioaktif. Linac bebas dari bahan
berbahaya seperti cobalt dan radium yang banyak digunakan pada teknologi lama. Sinar X
yang dipancarkan untuk mematikan sel kanker juga akan diarahkan dengan presisi fungsi.

Mulyo menerangkan jika cara ini bisa memberikan radiasi sesuai dengan bentuk tumor tanpa
menyasar jaringan yang sehat di sekitarnya. Ia juga optimis jika pengobatan bisa dilakukan
dengan lebih cepat dan akurasi lebih tinggi dari sebelumnya. Radioterapi Center ini sedianya
akan memiliki dua alat radioterapi sekaligus yakni sinar Single Beam dan Multi Beam.

Penggunaannya disesuaikan dengan jenis dan stadium kanker pasien. Setiap alat ini
ditempatkan di ruangan berbeda dengan ketebalan dinding hingga dua meter dan dilapisi plat
timah khusus. Layanan ini dibangun di lahan seluas 2000 meter persegi dengan total dua
lantai. Dengan fasilitas ini, JIH akan menjadi satu-satunya rumah sakit swasta di Jogja yang
memiliki pusat radioterapi.

Rony Octanto, Komisaris Utama PT. Sumber Medika Sakti yang tergabung dalam LBC Grup
berharap kerjasama ini bisa menjadi upaya meningkatkan layanan kesehatan masyarakat. Ia
menguaraikan jika penyakit kanker kini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar saat
ini.

Dokter harus berpacu dengan waktu, sebab sel-sel kanker terus memperbanyak diri dan
perkembangannya sangat cepat.

“Solusinya adalah rumah sakit harus punya teknologi penyinaran atau radioterapi untuk
kanker, saat ini antreannya sangat panjang” jelasnya.

LBC sendiri akan melakukan kerjasama serupa dengan rumah sakit lainnya di berbagai kota
di Indonesia. Peningakatan fasilitas ini diharapkan bisa menjadi jawaban kebutuhan
pengobatan di Indonesia sekaligus menambah daya saing dengan negara lain.

Anda mungkin juga menyukai