Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH PROVINSI BALI

DINAS KESEHATAN

RSUD BALI MANDARA

Jl. By Pass Ngurah Rai No. 548, Sanur, Denpasar, 80227


Email : rsud.balimandara@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


PENGADAAN ALAT BRAKITERAPI DAN LINAC PADA KEDOKTERAN RADIASI
RSUD BALI MANDARA PROVINSI BALI TAHUN 2022

A. Latar Belakang
1. Dasar hukum
a. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1997 tentang
Ketenaganukliran.
b. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
c. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan
Keamanan Sumber Radioaktif.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
f. Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintahan.
g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 tahun 2007.
h. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi
dan Perijinan Rumah Sakit.
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340 Tahun 2010 tentang
Klasifikasi Rumah Sakit.
j. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/MENKES/SK/ II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
k. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1427/MENKES/SK/ XII/2006
tentang Standar Pelayanan Radioterapi di Rumah Sakit.
l. Perda Provinsi Bali No. 12 Tahun 2019 Tentang Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah
Tahun 2020.
m. Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 3 Tahun 2013 tentang
Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Radioterapi.
n. Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 21/Ka-BAPETEN/XII-02
tentang Program Jaminan Kualitas Instalasi Radioterapi.
o. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Tenaga Nuklir No: 076460.023.11.161018 Tentang
Ijin Pemanfaatan Tenaga Nuklir Konstruksi Untuk Penggunaan Dalam Radioterapi Tanggal
16 Oktober 2018.

2. Gambaran Umum
Data Riskesdas 2013 menyatakan bahwa secara nasional prevalensi penyakit kanker
pada penduduk semua umur di Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% atau diperkirakan sekitar
347.792 orang. Penyakit kanker serviks dan payudara merupakan penyakit kanker dengan
prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, yaitu kanker serviks sebesar 0,8% (Provinsi
Bali 0,7%) dan kanker payudara adalah sebesar 0,5%. Prevalensi kanker prostat di Indonesia
tahun 2013 adalah sebesar 0,2% atau diperkirakan sebanyak 25.012 penderita. Provinsi yang
memiliki prevalensi kanker prostat tertinggi adalah D.I. Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara, dan
Sulawesi Selatan yaitu sebesar 0,5%.Biasanya dalam pengobatan kanker yang dilakukan
adalah operasi atau menggunakan radioterapi.
Untuk penanganan kasus kanker serviks dan kanker prostat, pengobatan radiasi yang
dilaksanakan efektif menggunakan alat brakiterapi. Berdasarkan data insiden kanker serviks
dan kanker prostat yang sangat tinggi di Bali maka sangat dibutuhkan adanya alat brakiterapi
di Unit Layanan Kanker yang di RSUD Bali Mandara Provinsi Bali. Apalagi RSUP Sanglah
hanya memiliki satu alat brakiterapi dengan kapasitas pasien yang dilayani sekitar 5 orang saja
sehingga berdampak pada kesulitan akses masyarakat mendapatkan pengobatan dengan
brakiterapi.
Radioterapi adalah suatu tindakan pengobatan terapi radiasi pada penyakit tumor ganas
dengan menggunakan radiasi pengion, seperti sinar Gamma, ataupun elektron berenergi
tinggi, Menurut metode pemberian terapinya Radioterapi dibagi menjadi 2 yaitu, terapi interna
(Brakiterapi) dan terapi eksterna (teletherapy).
Brakiterapi adalah jenis radioterapi yang digunakan untuk mengobati kanker dengan
cara menaruh sumber radiasi secara langsung di dalam atau di dekat tumor ganas. Brakiterapi
memberikan pengobatan yang lebih tepat dan dapat mengurangi kerusakan di daerah jaringan
yang sehat di sekitar tumor. Hal ini bertujuan agar diperoleh distribusi dosis radiasi yang tinggi
dan homogen dalam ruang lingkup yang sesuai dengan bentuk dan volume sasaran radiasi,
sedang dosis pada jaringan sehat disekitarnya rendah, sehingga dapat dicapai kontrol lokal
yang tinggi dengan efek samping yang rendah.
Brakiterapi bisa menjadi pilihan pengobatan yang berdiri sendiri atau bisa
digabungkan dengan radioterapi eksternal. Brakiterapi bisa digunakan untuk mengobati
sejumlah jenis kanker, di antaranya: kanker serviks, kanker nasofaring, kanker endometrium,
dan jenis kanker lainnya.
Jenis brakiterapi bersadarkan laju dosis radiasi (dose rate) yaitu : Low Dose Rate
(LDR), Medium Dose Rate (MDR), dan High Dose Rate (HDR). Saat ini HDR paling banyak
karena telah terbukti menjadi pengobatan yang berhasil untuk kanker prostat, leher rahim,
endometrium, payudara, kulit, bronkus, esofagus, kepal, leher, dan beberapa jenis kanker
lainnya.
Proses operasional brakiterapi adalah menggunakan bunker khusus untuk mencegah
terjadinya kebocoran radiasi. Tebal beton bunker tergantung jenis radioaktif yang digunakan
apakah Iridium atau Cobalt, dimana untuk Cobalt diperlukan ukuran bunker yang lebih tebal.
Jadi jika bunker cobalt yang dibangun, maka dapat dipakai jika menggunakan brakiterapi
dengan tenaga iridium.
Radiasi eksterna, pada umumnya dilakukan dengan pesawat LINAC (Linier
Accelelator) dan pesawat Cobalt 60. Penggunaan pesawat Cobalt 60 menggunakan sumber
radioaktif alami yang mempunyai waktu paruh, maka aktivitasnya makin lama makin
berkurang sehingga pada suatu kali sumber ini di nilai tidak efektif lagi untuk menimbulkan
efek radiobiologik pada jaringan sehat maupun tumor . Pesawat Cobalt 60 ini mempunyai
waktu paruh kurang lebih 5 tahun, sedangkan pada pesawat LINAC di bangkitkan dari sebuah
generator listrik dengan memancarkan sinar X, foton dan electron.
Berdasarkan data tersebut maka sangat dibutuhkan tambahan alat Linear Accelelator
( LINAC) yang lebih tinggi spesifikasi dari alat yang sudah ada di unit layanan kanker di RS
Bali Mandara guna meningkatkan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan
pengobatan radioterapi untuk kasus-kasus yang lebih sulit, dimana untuk wilayah Bali saat ini
hanya memiliki 1 fasilitas Radioterapi yang berada di RSUP Sanglah Denpasar.

Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara Dinas Kesehatan Provinsi Bali sudah
memiliki alat radioterapi eksternal namun saat ini Rumah Sakit Umum Bali Mandara masih
kekurangan alat radioterapi internal berupa alat brakiterapi dan untuk alat linac. Rumah sakit
juga sudah memiliki SDM sesuai standar dan ijin operasional untuk layanan kanker dengan
alat LINAC dan brakiterapi tersebut
Untuk spesifikasi dan kelengkapan alat brakiterapi yang dibutuhkan adalah alat yang
bisa compatible untuk kasus-kasus yang banyak terjadi di Provinsi Bali yaitu kanker serviks
dan prostat, treatment time cepat dan pemeliharaannya tidak sulit dan ada jaminan teknisi yang
siap dalam 24 jam, menggunakan zat radioaktif yang efisien dan efektif.
Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut maka alat Brakiterapi yang digunakan
adalah Brakiterapi dengan tenaga Cobalt. Pertimbangan dalam pemilihan source untuk alat
brakhiterapi di Rumah Sakit Bali Mandara adalah pelayanan radioterapi termasuk pelayanan
baru sehingga pemilihan alat brakiterapi dengan source Cobalt-60 dirasakan tepat. Hal ini
dikarenakan waktu paruh untuk cobalt 60 yang cukup lama yaitu 5 tahun, sehingga proses
pengadaan logistik tidak menjadi beban jangka pendek bagi rumah sakit, yang jumlah
kasusnya masih belum terlalu banyak untuk awal pelayanan.
Jika nanti dikemudian hari, jumlah kasus yang memerlukan brakiterapi meningkat,
load pasien brakiterapi meningkat dan relatif stabil, bisa dipertimbangkan untuk mengganti
source menggunakan iridium karena iridium walaupun memiliki waktu paruh yang lebih
singkat dari cobalt 60 namun pengerjaan brakiterapi menggunakan iridium relatif lebih cepat.
Secara klinis tidak ada perbedaan yang signifikan hasil terapi brakiterapi dengan
menggunakan source cobalt 60 dengan Iridium, hanya saja jika untuk di awal pelayanan
disarankan menggunakan source Cobalt 60.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Terpenuhinya alat brakiterapi dan LINAC untuk unit layanan kanker di RSUD Bali
Mandara yang sesuai dengan standar dan kebutuhan.

2. Tujuan
Terpenuhinya kebutuhan masyarakat untuk medapatkan layanan terapi radiasi internal
untuk pasien kanker dan memudahkan akses layanan radioterapi ke masyarakat di Provinsi
Bali.

C. Penerima Manfaat
Dengan dilengkapinya pelayanan kedokteran nuklir akan memberikan manfaat
1. Untuk Pasien/Masyarakat
Pasien yang memerlukan perawatan di RSUD Bali Mandara Dinas Kesehatan Provinsi
Bali.
2. Untuk Rumah Sakit
2.1. Mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan pasien terapi yang sesuai dengan
perkembangan teknologi kesehatan.
2.2. Mendukung upaya rumah sakit untuk menjadi rumah sakit pendidikan dan berstandar
internasional
D. Biaya
Adapun rencana anggaran biaya kebutuhan Pengadaan Alat Brakiterapi dan LINAC di RSUD Bali
Mandara adalah sebesar Rp. 74.664.308.101,-

Bali, 13 Mei 2022


PEMERINTAH PROVINSI BALI

DINAS KESEHATAN

RSUD BALI MANDARA

JALAN BY PASS NGURAH RAI NOMOR 548 SANUR – DENPASAR, BALI (80227), TELEPON (0361) 4490566
EMAIL : rsud.balimandara@gmail.com, WEBSITE : https://rsbm.baliprov.go.id

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

1. Brakiterapi
No UraianKegiatan/Rincian RincianPerhitungan Harga Satuan Jumlah
Volume Satuan
1 Eckert Ziegler Saginova 1 Unit 8.247.104.090 8.247.104.090
HDR Afterloading System
with Accessories
2 Eckert Ziegler Saginova 1 Unit 2.261.281.587
HDR Afterloading System
Instruments – CO- 60
Source
TOTAL 10.508.385.667
Ppn 11% 1.155.922.424
Total + Ppn 11% 11.664.308.101

2. LINAC
No UraianKegiatan/Rincian RincianPerhitungan Harga Satuan Jumlah
Volume Satuan
1 Varian Varian High- 1 Unit 63.000.000.000 63.000.000.000
Energy Linear Accelerator
TOTAL 63.000.000.000

Bali, 13 Mei 2022

Anda mungkin juga menyukai