Anda di halaman 1dari 4

STIKes KHARISMA KARAWANG

LAPORAN RESUME TUMBUH KEMBANG ANAK

DI SEKOLAH LUAR BIASA C TUNAS HARAPAN


KARANGPAWITAN KARAWANG

Tanggal 28 September 2018


Disusun oleh :

Kelompok 4

1. Cahya Adi Purnama


2. Konang Murdianti
3. Eka Ariyanti S
4. Asep Wawan W
5. Nunuk Marinda
6. Hendro Prabowo
7. Wati Suwarta
8. Jalaludin Al Mahali
9. Isti Wahyuni
10. Deni Hendrayatni
11. Eva Dwiyanti
12.Sri Agustini

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KHARISMA
YAYASAN PENDIDIKAN KHARISMA 92 KARAWANG
JL. Pangkal Perjuangan Km.1 By Pass Telp. (0267) 412480 Karawang 41316
Laporan Resume Tumbuh Kembang Anak

di Sekolah Luar Biasa C Tunas Harapan Karangpawitan Karawang

A. Latar Belakang
Anak merupakan anugerah dari Tuhan yang sangat dinantikan kehadirannya, namun
tidak semua anak beruntung dan mendapat kesempurnaannya. Terdapat beberapa
anak yang istimewa dan perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Anak
berkebutuhan khusus adalah mereka yang memerlukan penanganan khusus yang
berkaitan dengan kekhususannya (Fadli, 2010). Sama dengan anak yang normal
anak berkebutuhan khusus juga harus diperhatikan pertumbuhan dan
perkembangannya karena ini penting bagi masa depannya.
Pendidikan adalah hak seluruh warga negara tanpa membedakan asal usul, status
ekonomi maupun keadaan fisik seseorang, termasuk anak-anak yang memiliki
kelainan sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 pasal 31. Dalam Undang-undang
No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, hak anak untuk mendapatkan
pendidikan dijamin penuh tanpa adanya diskriminasi termasuk anak-anak yang
memiliki kelainan atau berkebutuhan khusus. Anak dengan kebutuhan khusus
(special needs children) dapat diartikan dengan simpel anak yang lambat (slow) atau
mengalami gangguan (retarded) yang tidak akan pernah berhasil di sekolah
sebagaimana anak-anak pada umumnya. Banyak istilah yang digunakan sebagai
variasi dari kebutuhan khusus, seperti diability, impairment, dan handicap, menurut
WHO definisi masing-masing istilah itu adalah sebagai berikut :
- Disability : keterbatasanatau kurangnya kemampuan (yang dihasilkan dari
impairment) untuk menampilkan aktivitas sesuai aturannya atau masih dalam
batas normal, biasanya digunakan dalam level individu.
- Impairment : kehilangan atau ketidaknormalan dalam hal psikologis atau struktur
anatominya atau fungsinya, biasanya digunakan dalam level organ
- Handicap : ketidak beruntungan individu yang dihasilkan dari impairment atau
disability yang membatasi dan menghambat pemenuhan peran yang normal pada
individu.

Khususnya untuk anak yang mengalami gangguan kognitif seperti autism, hiperaktif,
down syndrom dan retardasi mental, membutuhkan perhatian yang lebih terutama
dari orang-orang sekitar sehingga perawat perlu melibatkan lingkungan untuk
memberikan asuhan keperawatan kepada anak.

B. Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami konsep anak berkebutuhan khusus (autism,
hiperaktif, down syndrom dan retardasi mental).
2. Mahasiswa mampu melakukan skrining pertumbuhan anak dan perkembangan
anak dengan menggunakan KPSP.
3. Mahasiswa mampu mengetahui pentingnya bermain bagi anak.
C. Sasaran
Sasaran yang akan dilakukan pemeriksaan adalah anak-anak dengan berkebutuhan
khusus di Sekolah Luar Biasa C (SLB C) Tunas Harapan Karangpawitan Karawang
usia 5 sampai 10 tahun.
D. Bentuk kegiatan
Kegiatan yang akan dilakukan adalah permainan yang sifatnya edukatif dan
permainan yang mengacu pada skrining tumbuh kembang dengan menggunakan
format KPSP dengan usia yang lebih rendah (disesuaikan dengan kondisi anak-anak
di SLB tersebut).
E. Waktu
Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 28 September 2018 dari pukul 07.30
sampai dengan jam 12.00 siang.
F. Hasil / Evaluasi
Dari pemeriksaan terhadap 41 siswa yang terbagi kelas 3 ada 17 anak, kelas C ada
10 anak, kelas 1 ada 14 anak maka diketahui adanya beberapa anak mengalami
gangguan autism yang asik dengan permainannya sendiri kurang memperhatikan
lingkungan, ada beberapa anak juga yang hiperaktif, ada beberapa anak juga yang
down syndrome retardasi mental, kebanyakan dari siswa-siswa yang ada cenderung
menyukai kegiatan olah raga atau yang sifatnya fisik, setelah dilakukan skrining
dengan KPSP usia 60-72 bulan maka didapatkan adanya hambatan tumbuh kembang
yang bervariasi ada yang pertumbuhan cepat tetapi perkembangannya lambat, ada
yang kedua duanya lambat baik pertumbuhan maupun perkembangannya, semuanya
dapat diskrining melalui pengukuran usia anak, tinggi badan anak dan tinggi badan
ideal anak, berat badan anak dan berat badan ideal anak, serta interpretasi hasil
KPSP usia lebih rendah yang kebanyakan belum sesuai/penyimpangan baik dari
aspek motorik halus, motorik kasar, kemampuan bicara dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian dengan tingkat ketidak sesuaian yang bervariasi.

Karawang, 28 September 2018


Pembimbing Institusi Pembimbing Lapangan

Ns. Desty Lismayanti, M.Kep. Ibu Mukayati


NIDN. 0419128601

Anda mungkin juga menyukai