Anda di halaman 1dari 56

RUMPUT LAUT, JENIS PK. BRL. A. 01.

DAN MORFOLOGISNYA

AKH. WAHID JUNEIDI, SPI

BIDANG KEAHLIAN : PERIKANAN DAN KELAUTAN


PROGRAM KEAHLIAN : BUDIDAYA RUMPUT LAUT

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
TAHUN 2004
Disusun Oleh :

AKH. WAHID JUNEIDI, SPi

Editor :
1. DR. AB. SUSANTO, MSc.
2. IR. KHOIRONI, MSi
3. KARYAWAN PERANGIN-ANGIN
4. ADE SAEFUDIN, SIP
5. DINA ARIANA, SPi
6. NIKEN MAHARANI, SPi

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
TAHUN 2004

Cetakan Ke 1
KATA PENGANTAR

Kurikulum SMK Edisi 2004 merupakan penyempurnaan kurikulum SMK Edisi 1999,
dengan pendekatan berbasis kompetensi, berbasis luas dan mendasar, pemelajaran
berbasis kompetensi (CBT), berbasis produksi (PBT) dan belajar tuntas (mastery
learning), yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kompetensi lulusan
sesuai dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan DU/DI.
Pengimplementasian konsep pemelajaran tersebut pada kurikulum SMK edisi 2004
diharapkan dapat terlaksana sebagaimana mestinya di Sekolah. Untuk dapat
melaksanakan hal tersebut selain kebutuhan sumber daya manusia yang handal baik
guru maupun tenaga pendidikan lainnya, juga dibutuhkan sarana prasarana yang
memadai, serta sarana penunjang lainnya seperti ketersediaan bahan ajar yang
diperlukan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten.
Pengembangan pemelajaran berbasis kompetensi, perlu didukung dengan bahan ajar
yang memungkinkan setiap peserta diklat dapat belajar secara individual dan mandiri
dalam menyelesaikan suatu unit kompetensi secara utuh. Salah satu pengembangan
yang dilaksanakan di Direktorat Pendidikan Menengah dan Kejuruan, melalui proyek
pengembangan Pendidikan Perikanan dan Kelautan adalah pengembangan ‘MODUL’
sebagai bahan ajar.
Modul ini dapat digunakan sebagai bahan ajar sesuai dengan kompetensi yang
dipersyaratkan DU/DI dan tertuang dalam kurikulum SMK Edisi 2004 dengan berbagai
inovasi dan modifikasi oleh guru pembimbing peserta diklat. Modul ini diharapkan akan
dapat membantu guru dalam pelaksanaan pemelajaran berbasis kompetensi secara
utuh.

Jakarta, November 2004


Direktur Pendidikan Menengah dan Kejuruan

Dr. Gatot Hari Priowirjanto

iii
DAFTAR ISI

Hal.
Halaman Sampul………………………………………………………………………………
Halaman Sampul dalam ( Francis)……………………………………………………….
Kata Pengantar……………………………………………………………………………….. iii
Daftar Isi………………………………………………………………………………………… iv
Daftar Tabel ……………………………………………………………………................. vi
Daftar Gambar ………………………………………………………………………………… vii
Daftar Lampiran ………………………………………………………………………………. viii
Peta Kedudukan Modul…………………………………………………………………….. ix
Glossarium……………………………………………………………………………………….. xi

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………. 1
A. Deskripsi…………………………………………………………………….. 1
B. Prasyarat……………………………………………………………………. 2
C. Cek Kemampuan …………….l…………………………………………. 2
D. Petunjuk Penggunaan Modul ……………………………………….. 3
E. Tujuan Akhir……………………………………………………………….. 4
F. Kompetensi ……………………………………………………………….. 5

BAB II PEMELAJARAN…………………………………………………………………. 6
A. Rencana Belajar Siswa………………………………………………….. 6
B. Kegiatan Belajar…………………………………………………………… 7
1. Kegiatan belajar 1……………………………………………….. 7
2. Kegiatan belajar 2………………………………………………… 11
3. Kegiatan Belajar 3………………………………………………… 20
4. Kegiatan Belajar 4………………………………………………… 25
5. Kegiatan Belajar 5………………………………………………… 32
6. Kegiatan belajar 6 ……………………………………………….. 38

BAB III EVALUASI………………………………………………………………………… 45


A. Instrumen Penilaian ………..…………………………………………… 45
I. Evaluasi Kognitif Skill …………………………………………….. 45
II. Evaluasi Attitude Skill …………………………………………….. 46

iv
B. Kunci Jawaban……………………………………………………………… 48

BAB IV. PENUTUP ……………………………………………………………………….. 49


Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………. 50

v
DAFTAR TABEL

Hal.
Tabel 1. Contoh rumput laut dari jenis alga merah yang memiliki nilai
ekonomis di perairan laut Indonesia…………………………………… 26

Tabel 2. Contoh rumput laut dari jenis alga coklat yang memiliki nilai
ekonomis di perairan laut Indonesia ………………………………….. 32

Tabel 3. Contoh rumput laut dari jenis alga hijau yang memiliki nilai
ekonomis di perairan laut Indonesia ………………………………….. 39

vi
DAFTAR GAMBAR

hal
Gambar 1. Morfologi Rumput Laut ………………………………………….. 8
Gambar 2. Thallus Rumput Laut Yang Tidak Bercabang …………………… 11
Gambar 3. Contoh Alga Coklat (S. duplicatum) dan Alga Merah (E. 20
edule) …

vii
DAFTAR LAMPIRAN

hal
Lampiran 1. Contoh Sertifikat …………………………………………………… 51

viii
PETA KEDUDUKAN MODUL
EE

Z
G R AA P K B

X O

H S BB Q L C
F Y PROFIL
A
I T CC V M D
FF

J U DD W N E

Keterangan :
Kode Modul JUDUL
PK. BRL. A. 01. M RUMPUT LAUT, JENIS DAN MORFOLOGINYA
PK. BRL. A. 02. M TEKNIK BUDIDAYA RUMPUT LAUT
PK. BRL. A. 03. M PERTUMBUHAN, FAKTOR EKOLOGIDAN PENGELOLAAN HAMA SERTA
PENYAKIT RUMPUT LAUT
PK. BRL. A. 04. M ADMINISTRASI KEGIATAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT
GLOSARIUM

Alga Tumbuhan perairan yang bersifat unicellulair (sel satu) maupun


multicellulair (bersel banyak) dan tidak tergantung pada
tumbuhan lain.

Daerah Intertidal Daerah perairan dekat pantai yang selalu mengalami pasang
surut.

Daerah Subtidal Daerah perairan setelah daerah intertidal

Holdfast Alat yang dimiliki oleh rumput laut untuk menempel pada
substrat

Pigmen Zat warna yang dimiliki oleh tanaman/tumbuhan

Stolon Akar merambat yang berfungsi untuk menempel

Thalli Bentuk tunggal dari percabangan pada rumput laut (batang


tunggal)

Thallus Bentuk jamak dari percabangan pada rumput laut (kumpulan


dari thalli)
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Rumput laut, jenis dan morfologisnya merupakan suatu bahan ajar yang
memuat tentang jenis-jenis rumput laut berdasarkan kelasnya, bentuk thallus,
kandungan pigmen, fungsi-fungsi bagian rumput laut serta beberapa hal
mendasar yang membedakan rumput laut. Modul ini adalah bahan ajaran yang
harus dikuasai oleh peserta diklat sebelum mempelajari modul lainnya pada
program keahlian rumput laut. Peserta diklat akan memiliki kemampuan untuk
membedakan rumput laut melalui pengamatan morfologis dan pengamatan ciri
lain yang lebih terperinci.
Rumput laut (seaweed), alga, ganggang dan lamun (seagrass) adalah
tumbuhan yang memiliki perbedaan. Rumput laut atau yang biasa disebut
dengan seaweed merupakan tanaman makro alga yang hidup di laut yang
tidak memiliki akar, batang dan daun sejati dan pada umummnya hidup di
dasar perairan. Rumput laut disebut tanaman karena memiliki klorofil (zat
hijau daun) sehingga bisa berfotosintesis. Rumput laut juga sering disebut
sebagai alga atau ganggang pada daerah-daerah tertentu di Indonesia. Akan
tetapi rumput laut (seaweed) berbeda dengan lamun (seagrass). Lamun
adalah tanaman yang hidup dilaut dan tidak memiliki klorofil. Lamun
merupakan kompetitor bagi rumput laut, dan biasanya tumbuh di daerah dekat
pantai yang cenderung kotor.
Didalam dunia kerja, pengetahuan tentang jenis-jenis rumput laut
mutlak diperlukan untuk memudahkan kelanjutan pekerjaan yang akan
dilakukan. Dalam bidang budidaya dibutuhkan untuk menentukan kesesuaian
lahan budidaya dengan rumput laut yang dibudidayakan. Dalam bidang
pengolahan, pengetahuan jenis rumput laut diperlukan untuk memudahkan
perlakuan pasca panen dan proses pengolahan yang akan dilakukan.

B. Prasyarat
Tidak ada prasyarat yang harus dipenuhi untuk mempelajari modul ini.
PK. BRL. A. 01

C. Cek Kemampuan

No. Pertanyaan Ya Tidak


1. Apakah Anda mengetahui pengertian rumput
laut
2. Apakah Anda mengerti yang dimaksud dengan
sifat morfologis
3. Apakah Anda mengetahui jenis rumput laut
dari golongan alga coklat, alga merah dan alga
hijau
4. Apakah Anda mengerti yang dimaksud dengan
pigmen
5. Dapatkah Anda menyebutkan jenis rumput
laut yang bisa dibudidayakan
6. Apakah Anda mengerti perbedaan rumput laut
dengan tanaman laut lainnya

Catatan :
1. Jika Anda menjawab 5 dari 6 pernyataan di atas dengan jawaban
Ya, maka Anda dinyatakan sudah menguasai dan bisa langsung
melakukan evaluasi kompetensi pada bagian 3 modul ini.
2. Jika Anda hanya menjawab kurang dari 5 pernyataan di atas
dengan jawaban Ya, maka Anda harus mempelajari modul ini.

D. Petunjuk Penggunaan Modul


1. Petunjuk Bagi Siswa
- Mempelajari modul mulai dari awal hingga akhir secara berurutan dan
kerjakan tugas yang telah disediakan.
- Menyediakan alat tulis lengkap dan berbagai sampel bentuk
percabangan jenis rumput laut.

2
PK. BRL. A. 01

- Menyiapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan pada masing-masing


kegiatan belajar.
- Gunakan selalu baju lapangan (lengan panjang dan topi) ketika
melakukan kegiatan belajar di lapangan (praktek)
- Setelah selesai mempelajari modul ini, siswa akan mengerti dan mampu
membedakan jenis-jenis rumput laut.
- Setelah menyelesaikan modul ini dan berhasil lulus uji
kompetensi/evaluasi kompetensi (nilai minimal 70) siswa akan
mendapatkan sertifikat untuk melanjutkan ke modul berikutnya.
- Siswa berhak bertanya kepada guru jika menghadapi hal-hal yang tidak
dimengerti dari modul ini.

2. Peran guru
- Sebagai fasilitator siswa dalam proses pemelajaran.
- Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belajar.
- Sebagai fasilitator siswa dalam pemahaman konsep dan penyelesaian
kendala yang dihadapi selama proses pemelajaran.
- Fasilitator siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan.
- Mengorganisasikan kegiatan kelompok jika diperlukan.
- Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari industri untuk
membantu jika diperlukan
- Mencatat pencapaian kemajuan belajar siswa
- Melaksanakan penilaian
- Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu dibenahi dan
merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya.

E. Tujuan Akhir
Tujuan akhir dari pemelajaran modul ini adalah :
1. Peserta diklat dengan cepat mampu membedakan alga merah, coklat
ataupun hijau

3
PK. BRL. A. 01

2. Peserta diklat mampu menyebutkan minimal 4 jenis rumput laut yang


bisa dibudidayakan.
3. Peserta diklat mengenal berbagai kandungan pigmentasi masing-masing
species rumput laut yang memiliki nilai ekonomis penting.
4. Peserta diklat mampu menggolongkan dan mengklasifikasikan rumput
laut menurut kelompoknya.

F. Kompetensi
SUB KRITERIA MATERI POKOK PEMBELAJARAN
LINGKUP
KOMPETEN UNJUK PENGETAHU KETERAMPI
BELAJAR SIKAP
SI KERJA AN LAN

4
PK. BRL. A. 01
SUB KRITERIA MATERI POKOK PEMBELAJARAN
LINGKUP
KOMPETEN UNJUK PENGETAHU KETERAMPI
BELAJAR SIKAP
SI KERJA AN LAN
1. ? Rumput ? Bentuk dan ?Pengelompo ? Mengenal ? Menggolo
Menentuka laut per- kan jenis bentuk ngkan
n jenis ditentukan cabangan rumput laut morfologi dan
rumput jenisnya thalus, dilakukan masing - mengklasi
laut berdasarka pigmentasi dengan teliti masing fikasikan
n sifat - thalus dan tepat species rumput
sifat serta sifat - rumput laut
morfologis sifat laut yang menurut
dan morfologis mempuny kelompok
mikroskopis lainnya ai nilai nya
? Memilih yang ekonomis
jenis dimiliki penting
rumput laut rumput ? Mengenal
untuk laut berbagai
dibudidayak ? Menggamb kandunga
an arkan n
bentuk dan pigmentasi
model masing -
percabang masing
an thalus species
rumput rumput
laut laut yang
? Bentuk sel mempuny
rumput ai nilai
laut secara ekonomis
mikros- penting
kopis ? Mengenal
bentuk sel
dari thalus
rumput
laut

5
BAB II
PEMELAJARAN

A. Rencana Belajar Siswa


Pencapa Alasan Paraf
Jenis kegiatan Tgl. Wkt. Tempat
ian Perubahan Guru
Mempelajari sifat
R. kelas
morfologis rumput 8 jam
laut & Prakt.

Mempelajari bentuk-
bentuk percabangan R. kelas
thallus dan holdfast
6 jam & Prakt.
rumput laut

Menentukan jenis-jenis
R. kelas
rumput laut secara 6 jam
umum & Prakt.

Menentukan rumput 10 R. kelas


laut jenis Alga Merah
jam & Prakt.
Menentukan rumput 10 R. kelas
laut jenis Alga Hijau
jam & Prakt.
Menentukan jenis
10 R. kelas
rumput laut Alga
Coklat jam & Prakt.

B. Kegiatan Belajar

1. Kegiatan Belajar 1 (Mempelajari Sifat Morfologis Rumput


Laut)
PK. BRL. A. 01

a. Tujuan
- Peserta diklat mengerti sifat morfologis
- Peserta diklat memahami sifat-sifat morfologis rumput laut
- Peserta diklat mengerti bagian–bagian dari rumput laut

b. Uraian materi
Rumput laut merupakan makro alga yang hidup di laut yang tidak
memiliki akar, batang dan daun sejati dan pada umumnya hidup di dasar
perairan dan menempel pada substrat (benda lain). Fungsi dari akar, batang
dan daun yang tidak dimiliki oleh rumput laut tersebut digantikan dengan
thallus. Karena tidak memiliki akar, batang dan daun seperti umumnya pada
tanaman, maka rumput laut digolongkan ke dalam tumbuhan tingkat rendah
(Thallophyta).
Bagian–bagian rumput laut secara umum terdiri dari holdfast yaitu
bagian dasar dari rumput laut yang berfungsi untuk menempel pada substrat
dan thallus yaitu bentuk-bentuk pertumbuhan rumput laut yang menyerupai
percabangan. Tidak semua rumput laut bisa diketahui memiliki holdfast atau
tidak. Rumput laut memperoleh atau menyerap makanannya melalui sel-sel
yang terdapat pada thallusnya. Nutrisi terbawa oleh arus air yang menerpa
rumput laut akan diserap sehingga rumput laut bisa tumbuh dan
berkembangbiak. Perkembangbiakan rumput laut melalui dua cara yaitu
generatif dan vegetatif. Gambar bagian – bagian dari holdfast dan thallus dari
rumput laut dapat dilihat pada Gambar 1.

7
PK. BRL. A. 01

Thallus

Holdfast
(menempel pada substrat)

Gambar diambil dari : Afrianto dan Liviawati, 1993


Gambar 1. Morfologi rumput laut

c. Rangkuman
- Rumput laut merupakan makro alga yang hidup di dasar perairan dan
termasuk dalam golongan tanaman tingkat rendah (Thallophyta)
- Rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun yang sejati. Fungsi
dari ketiga organ ini digantikan oleh thallus.
- Rumput laut mendapatkan atau menyerap nutrisi dari thallusnya. Nutrisi
diperoleh dari aliran air laut yang menerpa rumput laut.
- Bagian-bagian rumput laut secara umum adalah holdfast dan tahllus.
- Rumput laut berkembangbiak secara vegetatif dan generatif.

d. Tugas
Mengumpulkan beberapa jenis rumput laut yang biasa ditemukan di
perairan laut di daerah Anda.

e. Tes formatif kegiatan belajar 1


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rumput laut ?

8
PK. BRL. A. 01

2. Jelaskan mengapa rumput laut digolongkan ke dalam tanaman tingkat


rendah (Thallophyta) ?
3. Pada bagian rumput laut, organ apakah yang menggantikan fungsi akar,
batang dan daun ?
4. Apa fungsi dari holdfast ?
5. Bagaimana rumput laut memperoleh makanan atau nutrisi ?
6. Bagaimana rumput laut berkembangbiak ?

f. Jawaban tes formatif kegiatan belajar 1


1. Rumput laut adalah makro alga yang hidup di laut dan biasanya
terdapat di dasar perairan dan tidak memiliki akar, batang dan daun
sejati.
2. Karena tidak memiliki akar, batang dan daun sejati.
3. Thallus
4. Fungsi holdfast adalah untuk menempel pada substrat
5. Rumput laut memperoleh makanan dengan cara menyerap nutrisi yang
terbawa oleh air laut melalui thallusnya.
6. Rumput laut berkembang biak secara vegetatif dan generatif.

g. Lembar kerja
1. Acara Praktek : Mempelajari sifat morfologis rumput laut
2. Tempat dan Tanggal :
3. Tujuan Praktikum : Untuk mencapai tujuan dari kegiatan

9
PK. BRL. A. 01

belajar 1.
4. Alat
- Ember
- Bolpoint
- Pensil dan penghapus
- Buku tulis
5. Bahan
- Bermacam-macam rumput laut yang didapat dari laut di daerah peserta
diklat.
6. Langkah kerja
- Kumpulkan semua rumput laut yang didapat dalam satu wadah (ember)
- Bersihkan dengan air (cukup dibilas saja)
- Ambil rumput laut satu per satu
- Letakkan dalam meja preparat
- Gambar bentuk morfologis dari masing-masing rumput laut.
- Tuliskan ciri-ciri dan warna dari masing-masing rumput laut tersebut.
- Kumpulkan jadi satu berdasarkan ciri-ciri dan warnanya.

2. Kegiatan Belajar 2 (Mempelajari Bentuk Percabangan Thallus


dan Holdfast Rumput Laut)

a. Tujuan
- Peserta diklat mengerti bentuk – bentuk percabangan thallus rumput
laut

10
PK. BRL. A. 01

- Peserta diklat mampu membedakan bentuk - bentuk percabangan


thallus masing-masing rumput laut
- Peserta diklat mengerti kelas (golongan) rumput laut

b. Uraian Materi
Secara morfologis rumput laut merupakan tanaman laut yang berklorofil
dan memiliki thallus (= “batang”). Rumput laut tidak memiliki perbedaan yang
jelas antara akar, batang dan daun. Pertumbuhan dan percabangan thallus
rumput laut antara jenis yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Bentuk
thallus rumput laut juga bervariasi, antara lain bulat seperti tabung, pipih,
gepeng, bulat seperti kantong, lembaran dan juga ada yang berbentuk seperti
helai rambut.
Bentuk-bentuk percabangan thallus rumput laut diantaranya adalah :
1. Tidak bercabang
Thallus tumbuh memanjang atau menjalar dan tidak memiliki
percabangan.

Gambar 2. Thallus rumput laut yang tidak bercabang

2. Dichotomous (Bercabang dua)


Tiap – tiap thallus yang tumbuh akan memiliki cabang dan dari cabang
ini akan muncul cabang lagi dan begitu seterusnya.

Thallus memiliki cabang


dan dari cabang muncul
cabang lagi

11
PK. BRL. A. 01

3. Pinnate alternate
Thallus tumbuh bercabang dua – dua sepanjang thallus utama secara
berselang-seling (berganti-ganti)

Thallus tumbuh
bercabang dua secara
berselang-seling

4. Pinnate distichous
Thallus tumbuh bercabang dua-dua sepanjang thallus utama secara
beraturan

Pertumbuhan thallus
secara beraturan
5. Tetratichous
Thallus tumbuh dengan memiliki percabangan dua-
dua sepanjang thallus utama

Thallus bercabang
dua

12
PK. BRL. A. 01

6. Ferticillate
Cabang-cabang thallus tumbuh dengan melingkari thallus sebagai sumbu
utama

Cabang tumbuh
melingkari thallus

7. Polystichous
Cabang – cabang thallus tumbuh pada thallus utama secara tidak
beraturan (banyak cabang pada thallus utama)

Cabang thallus
tidak beraturan

8. Pectinate
Cabang – cabang thallus tumbuh pada satu sisi thallus

Cabang tumbuh pada


satu sisi thallus

13
PK. BRL. A. 01

9. Monopodial
Cabang tumbuh satu-satu pada tiap thallus

10. Sympodial
Percabangan pada thallus tumbuh searah dan bias lebih dari satu
cabang pada masing-masing thallus

Selain bentuk-bentuk percabangan thallus perlu juga diketahui bentuk-


bentuk holdfast yang dimiliki oleh rumput laut. Bentuk-bentuk holdfast tersebut
antara lain :
1. Bentuk sederhana

14
PK. BRL. A. 01

2. Rhizoid uniselluler

3. Kerucut

4. Cakram

15
PK. BRL. A. 01

5. Stolon merambat dengan pelekat

c. Rangkuman
a. Bentuk – bentuk percabangan thallus rumput laut ada 10 macam,
yaitu : tidak bercabang, dichotomous, pinnate alternate, pinnate
distichous, tetratichous, ferticllate, polystichous, pectinate,
monopodial dan sympodial.
b. Bentuk holdfast dari rumput laut antara lain : sederhana, rhizoid
uniseluler, kerucut, cakram dan stolon merambat dengan pelekat.

d. Tugas
Mengumpulkan bermacam-macam ranting dan dahan/cabang pohon
yang memiliki bentuk seperti 10 bentuk percabangan thallus rumput laut.

e. Tes formatif kegiatan belajar 2


1. Sebutkan 5 dari 10 bentuk percabangan thallus rumput laut !
2. Sebutkan 5 bentuk holdfast dari rumput laut !
3. Bagaimanakah bentuk percabangan thallus pinnate alternate ?
4. Gambarkan bentuk holdfast stolon merambat dengan pelekat
5. Gambarkan bentuk percabangan thallus pinnate alternate

f. Jawaban tes formatif kegiatan belajar 2


1. Lima bentuk percabangan thallus rumput laut :
? Tidak bercabang
? Dicothomous

16
PK. BRL. A. 01

? Pinnate alternate
? Sympodial
? Monopodial

2. Lima bentuk holdfast rumput laut antara lain sederhana, rhizoid uniseluler,
kerucut, cakram dan stolon merambat dengan pelekat.
3. Thallus tumbuh bercabang dua-dua sepanjang thallus utama secara
berselang-seling

4.

5.

g. Lembar Kerja

1. Acara Praktek : Mempelajari bentuk percabangan thallus dan


holdfast rumput laut
2. Tempat dan Tanggal :
3. Tujuan Praktikum : Untuk mencapai tujuan dari kegiatan belajar 2.
4. Alat
- Alat tulis lengkap

17
PK. BRL. A. 01

- Ember
- Meja preparat
5. Bahan
- Bermacam-macam rumput laut yang didapat dari laut di daerah peserta
diklat.
6. Langkah kerja
- Kumpulkan semua rumput laut yang didapat dalam satu wadah (ember)
- Bersihkan dengan air (cukup dibilas saja)
- Ambil rumput laut satu persatu
- Letakkan di atas meja preparat
- Gambar bentuk percabangan dari masing-masing rumput laut
- Kumpulkan jadi satu berdasarkan bentuk percabangan thallusnya.
7. Keselamatan kerja
Pakailah baju lapangan (baju lengan panjang) atau baju praktek dan topi
serta sarung tangan sebelum melakukan praktek.

18
PK. BRL. A. 01

3. Kegiatan belajar 3 (Menentukan Jenis-Jenis Rumput Laut


Secara umum)

a. Tujuan
- Peserta diklat mengerti jenis-jenis rumput laut secara umum
- Peserta diklat memahami pigmentasi yang membedakan jenis rumput
laut
- Peserta diklat mengerti kelas (golongan) rumput laut

b. Uraian materi
Secara umum para ahli menggolongkan rumput laut ke dalam alga
(makro alga). Pada umumnya klasifikasi alga didasarkan pada pigmentasinya.
Selain mengandung klorofil, alga yang juga disebut rumput laut juga
mengandung zat warna lainnya seperti biru, keemasan, pirang, coklat dan
merah. Karena memiliki klorofil, maka rumput laut dikatakan bersifat autotrop
yaitu dapat hidup sendiri tanpa harus tergantung pada makhluk lainnya.
Para ahli menggolongkan alga dalam 5 kelas berdasarkan
pigmentasinya, yaitu :
1. Cyanophyta (alga biru)
2. Chlorophyta (alga hijau)
3. Chrysophyta (alga keemasan)
4. Phaeophyta (alga coklat)
5. Rhodophyta (alga merah)
Penggolongan tersebut di atas berdasarkan pada kandungan warna
(pigmen) yang terkandung di dalamnya dan terlihat, baik pada saat hidup
maupun ketika mati kekeringan. Cyanophyta mengandung warna biru sehingga
disebut alga biru. Chlorophyta mengandung warna hijau, Chrysophyta
mengandung warna keemasan, Phaeophyta mengandung warna coklat dan
Rhodophyta mengandung warna merah. Masing-masing rumput laut memiliki
produk yang tersimpan di dalamnya dan sangat bermanfaat bagi kehidupan.

19
PK. BRL. A. 01

Selama ini yang umum dikenal, bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomis
ada 3 kelas, yaitu : Rhodophyta (alga merah), Phaeophyta (alga coklat) dan
Chlorophyta (alga hijau).
Alga merah merupakan kelompok alga yang jenis-jenisnya memiliki
berbagai bentuk dan variasi warna. Salah satu indikasi dari segi pewarnaan
bahwa itu adalah alga merah adalah terjadinya perubahan warna dari warna
aslinya menjadi ungu atau merah apabila alga tersebut terkena panas sinar
matahari secara langsung. Alga hijau pada umumnya berwarna hijau dengan
bentuk thalli berupa lembaran, batangan atau bulatan yang bersifat lunak
maupun keras. Kelompok alga coklat memiliki bentuk yang bervariasi tetapi
hampir sebagian jenis-jenisnya berwarna coklat atau pirang.

(Sumber : www. IPTEK NET. com)

Gambar 3. Contoh Alga coklat (S. duplicatum) dan Alga Merah (E.
edule)

20
PK. BRL. A. 01

c. Rangkuman
- Rumput laut merupakan makro alga yang terbagi ke dalam 5 kelas
berdasarkan pigmentasinya (warnanya), yaitu :
o Kelas Cyanophyta (alga biru)
o Kelas Chlorophyta (alga Hijau)
o Kelas Chrysophyta (alga keemasan)
o Kelas Phaeophyta (alga coklat)
o Kelas Rhodophyta (alga merah)
- Jenis-jenis alga yang umum dikenal memiliki nilai ekonomis ada tiga
kelas, yaitu :
o Kelas Chlorophyta (alga hijau)
o Kelas Phaeophyta (alga coklat)
o Kelas Rhodophyta (alga merah)
- Salah satu indikasi dari alga merah adalah jika terkena panas matahari
secara langsung berubah warna menjadi ungu atau merah.

d. Tugas
Mengumpulkan bermacam-macam rumput laut dari perairan laut sekitar
sekolah, gambar dan jemur dibawah sinar matahari.

e. Tes formatif kegiatan belajar 3


1. Sebutkan 5 kelas alga berdasarkan pigmentasinya !
2. Mengapa Cyanophyta disebut alga biru ?
3. Mengapa alga, khususnya rumput laut disebut sebagai tumbuhan ?
4. Sebutkan 3 kelas alga yang memiliki nilai ekonomis !
5. Tuliskan salah satu indikasi dari alga merah !

f. Jawaban tes formatif kegiatan belajar 3


1. 5 Kelas alga berdasarkan pigmentasinya adalah :
? Kelas Cyanophyta (alga biru)
? Kelas Chlorophyta (alga Hijau)
? Kelas Chrysophyta (alga keemasan)

21
PK. BRL. A. 01

? Kelas Phaeophyta (alga coklat)


? Kelas Rhodophyta (alga merah)
2. Karena memiliki zat warna (pigmen) biru
3. Karena memiliki chlorophyll, sehingga bisa melakukan fotosistesis.
4. 3 kelas alga yang memiliki nilai ekonomis yaitu :
? Kelas Chlorophyta (alga Hijau)
? Kelas Phaeophyta (alga coklat)
? Kelas Rhodophyta (alga merah)
5. Salah satu indikasi dari alga merah adalah terjadi perubahan warna
menjadi ungu atau merah jika terkena panas matahari secara langsung.

g. Lembar kerja
1. Acara Praktek : Menentukan jenis-jenis rumput laut secara umum
2. Tempat dan Tanggal :
3. Tujuan Praktikum : Untuk mencapai tujuan dari kegiatan belajar 2.
4. Alat
- Kantong plastik
- Buku tulis
- Pensil
5. Bahan
- Berbagai jenis rumput laut yang diperoleh dari perairan laut di daerah
Anda (Tugas kegiatan 3)
6. Langkah kerja
- Mengambil berbagai jenis rumput laut yang dijumpai di perairan.
- Mencuci rumput laut yang telah diperoleh dengan air laut
- Menjemur di bawah terik matahari hingga kering
- Mencatat perubahan warna yang muncul setelah rumput laut kering
- Mengelompokkan berdasarkan kelasnya
7. Keselamatan kerja
Pakailah baju lapangan (baju lengan panjang) atau baju praktek dan topi
serta sarung tangan sebelum melakukan praktek.

22
PK. BRL. A. 01

4. Kegiatan Belajar 4 (Menentukan Rumput Laut Jenis Alga


Merah)

a. Tujuan
- Peserta diklat mengerti rumput laut yang termasuk kelas alga merah
- Peserta diklat memahami berbagai macam bentuk thallus dari rumput
laut jenis alga merah
- Peserta diklat mengerti habitat dan daerah sebaran dari rumput laut
jenis Alga merah
b. Uraian Materi
Alga merah merupakan kelompok alga yang jenis-jenisnya memiliki
berbagai bentuk dan variasi warna. Salah satu indikasi dari alga merah adalah
terjadi perubahan warna dari warna aslinya menjadi ungu atau merah apabila
alga tersebut terkena panas atau sinar matahari secara langsung. Alga merah
merupakan golongan alga yang mengandung karagenan dan agar yang
bermanfaat untuk industri kosmetik dan makanan. Beberapa contoh rumput
laut jenis alga merah yang bernilai ekonomis dan terdapat di perairan laut
Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.
Ciri-ciri umum alga merah adalah :
- Bentuk thalli ada yang silindris (Gelidium latifolium), pipih (Gracillaria
folifera) dan lembaran (Dictyopteris sp.)
- Warna thalli bervariasi ada yang merah (Dictyopteris sp.), pirang
(Eucheuma spinosum), coklat (Acanthophora muscoides) dan hijau
(Gracillaria gigas).
- Sistem percabangan thalli ada yang sederhana, kompleks,dan juga ada
yang berselang – seling.
- Mengandung pigmen fotosintetik berupa karotin, xantofil, fikobilin,
dan r-fikoeritrin penyebab warna merah dan klorofil a dan d.

23
PK. BRL. A. 01

Tabel 1. Contoh rumput laut dari jenis alga merah yang memiliki nilai
ekonomis di perairan laut Indonesia

No. Nama species Contoh gambar Ciri-Ciri dan Habitat


1. Eucheuma cottoni Thallus silindris,
permukaan licin, warna
hijau, hijau kuning, abu-
abu atau merah. Melekat
pada sustrat dengan alat
www. IPTEK. Net. com perekat berupa cakram
2. Eucheuma Thallus silindris,
spinosum permukaan licin, warna
coklat tua, hijau coklat,
hijau kuning atau merah
ungu. Tumbuh di daerah
bersubstrat batu
www. IPTEK. Net.com
3. Eucheuma edule Thallus silindris,
permukaan licin, warna
hijau kuning atau coklat
hijau. Pada thallus
terdapat benjolan.
Menempel pada batu di
www. IPTEK. Net.com daerah rataan terumbu
karang.
4. Geliedella acerosa Thallus silindris dengan
percabangan tidak
teratur yang keluar dari
stolon. Thallus
mempunyai
ranting-ranting pendek.
www. IPTEK. Net.com Tumbuh pada batu di

24
PK. BRL. A. 01

intertidal atau subtidal


5. Acanthophora Thallus silindris, berduri
muscoides. tumpul seperti bulatan
lonjong. Tumbuh
melekat pada batu di
daerah rataan terumbu
karang.
www. IPTEK. Net.com
6. Gelidium latifolium Thallus silindris dengan
percabangan tidak
teratur. Tumbuh pada
batu di daerah intertidal
atau subtidal.

www. IPTEK. Net.com


7. Gelidium sp. Thallus silindris dengan
percabangan tidak
teratur. Tumbuh pada
daerah rataan terumbu
karang

www. IPTEK. Net.com


8. Gracillaria foliferas Thallus silindris pada
bagian pangkal dan pipih
pada bagian atas, warna
coklat hijau. Tumbuh
menempel pada batu di
daerah rataan terumbu.

www. IPTEK. Net.com

25
PK. BRL. A. 01

9. Gracillaria Thallus silindris,


verrucosa berwarna kuning coklat
atau kuning hijau.
Menempel pada substrat
batu atau benda lainnya.
www. IPTEK. Net.com
10. Hypnea asperi Thallus silindris,
percabangan alternate,
terdapat duri-duri pada
cabang yang pendek
menyerupai tanduk.
Menempel pada batu
www. IPTEK. Net.com atau bersifat epifit pada
berbagai substrat.

c. Rangkuman
- Alga merah merupakan golongan alga yang mengandung karagenan
dan agar yang bermanfaat bagi industri kosmetik dan makanan.
- Ciri – ciri umum alga merah adalah :
? Bentuk thalli ada yang silindris, pipih dan lembaran.
? Warna thalli bervariasi ada yang merah, ungu, pirang, coklat dan
hijau.
? Sistem percabangan thalli ada yang sederhana, kompleks dan
berselang – seling.

26
PK. BRL. A. 01

? Mengandung pigmen fotosintetik berupa karotin, xantofil, fikobilin,


dan r-fikoeritrin penyebab warna merah serta klorofil a dan d.
- Contoh rumput laut yang termasuk dalam golongan alga merah antara
lain Eucheuma cottonii, Eucheuma edule, Gracillaria folifera, Gracillaria
verrucosa, Hypnea asperi dan lain sebagainya.

d. Tugas
Mencari dan mengumpulkan beberapa rumput laut yang termasuk
golongan alga merah yang terdapat di perairan laut di daerah Anda !

e. Tes formatif kegiatan belajar 4


1. Tuliskan ciri-ciri dari Eucheuma cottonii !
2. Dimanakah habitat dan daerah sebaran dari Geliedella acerosa ?
3. Mengapa Eucheuma edule termasuk ke dalam golongan Alga merah ?
4. Alga merah merupakan golongan alga yang mengandung apa ?
5. Tuliskan bentuk thallus dari Hypnea asperi !

f. Jawaban tes formatif kegiatan belajar 4


1. Ciri-ciri Eucheuma cottonii adalah thallus silindris, permukaan licin,
berwarna hijau, kuning, abu-abu atau merah dan cabang-cabang
pertama dan kedua tumbuh membentuk rumpun yang rimbun dengan
ciri khusus mengarah kearah datangnya sinar matahari.
2. Tumbuh pada batu di daerah subtidal atau intertidal.
3. Karena memiliki pigmen warna merah dan bila terkena panas matahari
secara langsung akan terlihat.
4. Mengandung karagenan dan agar
5. Thallus silindris, percabangan alternate dan terdapat duri-duri pada
cabang yang pendek menyerupai taji atau tanduk.

27
PK. BRL. A. 01

g. Lembar kerja
1. Acara Praktek : Menentukan rumput laut jenis alga merah
2. Tempat dan Tanggal :
3. Tujuan Praktikum : Untuk mencapai tujuan dari kegiatan belajar
4.
4. Alat
- Alat tulis
- Buku tulis
- Penggaris
- Buku literatur
5. Bahan
- Macam-macam rumput laut dari golongan alga merah

6. Langkah kerja
- Mengumpulkan beberapa rumput laut dari golongan alga merah yang
terdapat di perairan laut di daerah Anda
- Melakukan identifikasi awal dengan menggambar morfologi dan
mencatat warna dari masing-masing rumput laut beserta ciri-cirinya
- Menjemur rumput laut
- Mencatat perubahan warna yang terjadi
- Identifikasi berdasarkan jenis species
7. Keselamatan kerja
Pakailah baju lapangan (baju lengan panjang) atau baju praktek dan topi
serta sarung tangan sebelum melakukan praktek.

28
PK. BRL. A. 01

5. Kegiatan Belajar 5 (Menentukan Rumput Laut Jenis Alga


Coklat)

a. Tujuan
- Peserta diklat mengerti rumput laut yang termasuk kelas alga coklat
- Peserta diklat memahami berbagai macam bentuk thallus dari rumput
laut jenis alga coklat
- Peserta diklat mengerti habitat dan daerah sebaran dari rumput laut
jenis alga coklat
b. Uraian materi
Kelompok alga coklat memiliki bentuk yang bervariasi dan sebagian
besar jenis-jenisnya berwarna coklat atau pirang. Warna tersebut tidak
berubah walaupun alga ini mati atau kekeringan. Hanya pada beberapa jenis
diantaranya, misal pada Sargassum, warnanya akan sedikit berubah menjadi
hijau kebiru-biruan apabila mati kekeringan.
Pemanfaatan komersial terhadap alga coklat ini belum banyak. Namun
akhir-akhir ini sudah mulai diperhatikan dan mulai diteliti sebagai sumber
koloid berupa alginat dan yodium (iodin). Alginat merupakan koloid yang
bermanfaat bagi industri makanan dan obat-obatan. Contoh gambar rumput
laut dari jenis alga coklat yang memiliki nilai ekonomis di perairan laut
Undinesia dapat dilihat pada Tabel 2.
Ciri-ciri umum alga coklat adalah :
- Thallus berbentuk lembaran (Padina australis), bulatan (sargassum
duplicatum) atau batangan (Dictyota bartayresiana) yang bersifat lunak
atau keras
- Berwarna pirang atau coklat
- Mengandung pigmen fotosintetik yaitu carotene, fucoxantin,
klorofil a dan c

29
PK. BRL. A. 01

Tabel 2. Contoh rumput laut dari jenis alga coklat yang memiliki nilai
ekonomis di perairan laut Indonesia
No. Nama species Contoh gambar Ciri-ciri dan Habitat
1. Dictyota Thallus pipih seperti pita,
bartayresiana mencapai panjang 5 cm
dan lebar 2-3 mm bagian
tepi rata. Tumbuh
menempel pada batu
karang mati di daerah
www. IPTEK. Net.com
rataan terumbu.
2. Hormophisa Thallus tegak, permukaan
cuneiformis licin. Tumbuh melekat
pada batu dengan holdfast
yang berbentuk cakram
kecil.
www. IPTEK. Net.com
3. Hydroclthratus Thallus silindris, licin dan
clathratus lunak. Tumbuh melekat
pada substrat di daerah
berbatu atau berpasir di
daerah rataan terumbu.

www. IPTEK. Net.com


4. Padina australis Thallus berbentuk seperti
kipas. Tumbuh menempel
pada batu di daerah
rataan terumbu.

www. IPTEK. Net.com

30
PK. BRL. A. 01

5. Sargassum Thallus agak pipih, licin,


crassifolium tetapi batang utama bulat
dan agak kasar. Tumbuh
pada substrat dasar batu
di daerah yang terkena
www. IPTEK. Net.com
ombak
6. Sargassum Thallus bulat pada batang
duplicatum utama dan agak pipih
pada percabangan,
permukaan halus atau
licin. Tumbuh menempel
pada batu di daerah
www. IPTEK. Net.com terumbu terutam di
pinggir rataan terumbu
yang sering terkena
ombak.
7. Sargassum www. IPTEK. Net.com Thallus bulat dan agak
cristaefolium pipih. Warna hijau,
permukaan halus atau
licin. Tumbuh menempel
pada batu di daerah
terumbu terutama di
pinggir rataan terumbu.

c. Rangkuman
- Alga coklat merupakan golongan alga yang mengandung alginat dan
iodin yang bermanfaat bagi industri makanan dan obat-obatan.
- Ciri – ciri umum alga coklat adalah :
? Thallus berbentuk lembaran, bulatan atau batangan yang bersifat
lunak atau keras

31
PK. BRL. A. 01

? Berwarna pirang atau coklat


? Mengandung pigmen fotosintetik yaitu carotene, fucoxanthin, klorofil
a dan c
- Contoh rumput laut yang termasuk dalam golongan alga coklat antara
lain Dictyota bartayresiana, Sargassum duplicatum, Sargassum
crassifolium, Turbinaria conoides dan lain sebagainya.

d. Tugas
Mencari dan mengumpulkan beberapa rumput laut yang termasuk
golongan alga coklat yang terdapat di daerah Anda !

e. Tes formatif kegiatan belajar 5


1. Sebutkan klorofil yang terkandung dalam alga coklat !
2. Alga coklat bermanfaat bagi industri makanan dan obat-obatan karena
mengandung koloid apa ?
3. Sebutkan ciri-ciri umum dari alga coklat !
4. Sebutkan ciri –ciri dari Sargassum duplicatum !
5. Habitat dan daerah sebaran Turbinaria conoides adalah…….. ?
6. Sebutkan 3 contoh rumput laut jenis alga coklat !

f. Jawaban tes formatif kegiatan belajar 5


1. Klorofil a dan c
2. Mengandung koloid alginat dan iodin
3. Ciri-ciri umum dari alga coklat adalah :
? Thallus berbentuk lembaran, bulatan atau batangan yang bersifat
lunak atau keras
? Berwarna pirang atau coklat
? Mengandung pigmen fotosintetik yaitu carotene, fucoxantin, klorofil a
dan c
4. Thallus bulat pada batang utama dan agak pipih pada percabangan,
permukaan halus dan licin.

32
PK. BRL. A. 01

5. Umumnya terdapat di daerah rataan terumbu dan menempel pada batu.

g. Lembar kerja
1. Acara Praktek : Menentukan rumput laut jenis alga coklat
2. Tempat dan Tanggal :
3. Tujuan Praktikum : Untuk mencapai tujuan dari kegiatan belajar
5.
4. Alat
- Alat tulis
- Buku tulis
- Penggaris
- Buku literatur
5. Bahan
- Macam-macam rumput laut dari golongan alga merah
6. Langkah kerja
- Mengumpulkan beberpa rumput laut dari golongan alga merah yang
terdapat di daerah masing-masing
- Melakukan identifikasi awal dengan menggambar morfologi dan
mencatat warna dari masing-masing rumput laut
- Menjemur rumput laut
- Mencatat perubahan warna yang terjadi

7. Keselamatan kerja
Pakailah baju lapangan (baju lengan panjang) atau baju praktek dan topi
serta sarung tangan sebelum melakukan praktek.

33
PK. BRL. A. 01

6. Kegiatan Belajar 6 (Menentukan Rumput Laut Jenis Alga


Hijau)

a. Tujuan
- Peserta diklat mengerti rumput laut yang termasuk kelas alga hijau
- Peserta diklat memahami berbagai macam bentuk thallus dari rumput
laut jenis alga hijau
- Peserta diklat mengerti habitat dan daerah sebaran dari rumput laut
jenis alga hijau

b. Uraian Materi
Pada umumnya alga hijau (chlorophyta), tumbuh secara bergerombol
atau berumpun. Keberadaannya dapat dijumpai di paparan terumbu karang
dan goba dengan kedalaman 1 – 200 m. Hidup menancap atau menempel
pada substrat dasar perairan laut seperti karang mati, fragment karang, pasir
dan pasir lumpuran. Sampai saat ini, pemanfaatan rumput laut dari golongan
alga hijau belum dilakukan secara optimal. Masyarakat umumnya
memanfaatkan alga hijau seperti Caulerpa racemos dan, Codium decorticatum
sebagai sayur lalapan dengan sambal pedas. Contoh gambar rumput laut dari
jenis alga hijau dapa dilihat pada tabel 3.
Ciri-ciri umum alga hijau adalah :
- Berwarna hijau
- Thallus berbentuk lembaran (Ulva lactuca), batangan (Caulerpa
corynophora) atau bulatan (caulerpa sertlariodes) yang bersifat lunak,
keras atau siphonous terdiri dari uniseluler atau multiseluler.
- Mengandung pigment fotosintetik, klorofil a dan b, carotene, xantofil dan
lutein.
Tabel 3. Contoh rumput laut dari jenis alga hijau yang memiliki nilai
ekonomis di perairan laut Indonesia

34
PK. BRL. A. 01

No. Nama spesies Contoh gambar Ciri-ciri dan Habitat


1. Caulerpa Stolon pada jenis ini
corynophora membentuk
percabangan ramuli
dengan bentuk ramuli
yang memanjang dan
bagian tepi bergerigi.
Tumbuh di daerah
www. IPTEK. Net.com terumbu karang,
melekat pada batu
atau menancap pada
substrat pasair.
2. Caulerpa Thallus membentuk
lentilifera akar, stolon dan
ramuli, Menempel
pada batu atau
tumbuh dengan akar
menancap pada
substrat pasir.
www. IPTEK. Net.com
3. Caulerpa serrulata Ramuli memanjang,
pipih, menyerupai
spiral dengan tepi
bergerigi. Tumbuh
tersebar luas di daerah
terumbu karang pada
www. IPTEK. Net.com substrat pasir atau
batu.

35
PK. BRL. A. 01

4. Caulerpa Thallus membentuk


sertulariodes stolon merambat
dengan mempunyai
akar yang menacap ke
substrat dan ramuli
timbul pada stolon
www. IPTEK. Net.com antara perakaran.
Tumbuh merambat
pada substrat batu
atau pasir.
5. Chaetomorpha Thallus silindris
crasa menyerupai rambut,
membentuk gumpalan
seperti benang kusut.
Tumbuh menempel
pada alga lain (epifit)
www. IPTEK. Net.com
6. Codium Thallus tegak, silindris
decorticatum dekat pangkal, agak
pipih ada percabangan
dan warna hijau pekat.
Tumbuh pada habitat
batu atau pasir di
www. IPTEK. Net.com
daerah rataan
terumbu.

36
PK. BRL. A. 01

7. Ulva lactuca Thallus tipis bentuk


lembaran licin, warna
hijau tua, tepi
lembaran berombak.
Tumbuh melekat pada
substrat karang mati di
daerah paparan
terumbu karang di
www. IPTEK. Net.com
perairan dangkal.
8. Ulva reticulata Thallus berupa
lembaran kecil,
membentuk rumpun
menyerupai jaring.
Tumbuh menempel
pada alga lain (epifit)
www. IPTEK. Net.com

c. Rangkuman
- Alga hijau merupakan golongan alga yang mengandung klorofil dan
tingkat pemanfaatannya belum maksimal.
- Ciri – ciri umum alga hijau adalah :
? Berwarna hijau
? Thallus berbentuk lembaran, batangan atau bulatan yang bersifat
lunak, keras atau siphonous terdiri dari uniseluler atau multisluler.
? Mengandung pigment fotosintetik, klorofil a dan b, carotene, xantofil
dan lutein.
- Contoh rumput laut yang termasuk dalam golongan alga hijau antara
lain Caulerpa corynophora, Caulerpa serrulata, Caulerpa lentilifera,
Chaetomorpha crasa, Ulva lactuca, Ulva reticulata dan sebagainya.

37
PK. BRL. A. 01

d. Tugas
Mencari dan mengumpulkan beberapa rumput laut yang termasuk
golongan alga hijau yang terdapat di daerah Anda !

e. Tes formatif kegiatan belajar 6


1. Bagaimanakah bentuk thallus dari alga hijau secara umum !
2. Terdapat di manakah habitat dan daerah sebaran dari Ulva lactuca ?
3. Bagaimanakah bentuk thallus dari Codium decorticatum !
4. Klorofil apa yang terkandung di dalam alga hijau ?
5. Bagaimana alga hijau tumbuh pada umumnya ?
6. Gambarkan Codium decorticatum !

f. Jawaban tes formatif kegiatan belajar 6


1. Thallus berupa lembaran, batangan atau bulatan yang bersifat lunak,
keras atau siphonous terdiri dari unicellulair atau multicellulair.
2. Tumbuh melekat pada substrat karang mati di daerah paparan terumbu
karang di perairan dangkal
3. Thallus tegak, silindris dekat pangkal dan agak pipih pada percabangan.
4. Klorofil a dan b
5. Tumbuh secara bergerombol atau berumpun

g. Lembar kerja
1. Acara Praktek : Menentukan rumput laut jenis alga hijau
2. Tempat dan Tanggal :
3. Tujuan Praktikum : untuk mencapai tujuan dari kegiatan belajar 6.
4. Alat
- Alat tulis
- Buku tulis
- Penggaris
- Buku literatur

38
PK. BRL. A. 01

5. Bahan
- Macam-macam rumput laut dari golongan alga merah
6. Langkah kerja
- Mengumpulkan beberpa rumput laut dari golongan alga merah yang
terdapat di daerah masing-masing
- Melakukan identifikasi awal dengan menggambar morfologi dan
mencatat warna dari masing-masing rumput laut
- Menjemur rumput laut
- Mencatat perubahan warna yang terjadi
7. Keselamatan kerja
Pakailah baju lapangan (baju lengan panjang) atau baju praktek dan topi
serta sarung tangan sebelum melakukan praktek.

39
BAB III
EVALUASI

A. Instrumen Penilaian
I. Evaluasi Kognitif Skill

a. Jawablah pertanyaan-peranyaan di bawah ini !

1. Sebutkan 3 metode budidaya rumput laut !


2. Sebutkan, minimal 5 syarat lokasi budidaya rumput laut !
3. Mengapa area budidaya harus terlindung dari ombak/arus yang
cenderung kencang ?
4. Berapakah kisaran pH yang dibutuhkan untuk lahan budidaya ?
5. Mengapa tanah dasar tambak yang akan digunakan sebagai lahan
budidaya perlu dipupuk ?
6. Berapakah kapur tohor dan urea yang dibutuhkan untuk 1 ha tambak ?
7. Bagaimanakah ciri-ciri bibit yang bagus untuk dibudidayakan ?
8. Bagaimana cara terbaik dalam mengangkut bibit rumput laut ?
9. Jika metode budidaya yang digunakan adalah metode tebar maka
bagaimana cara menanam bibitnya ?
10. Bagaimana jika metode yang digunakan adalah tali tunggal apung ?

b. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang sesuai


Kisaran suhu yang cocok untuk lahan budidaya adalah ………(1)………..,
sedangkan pH berkisar antara ………(2)………. Kejernihan perairan berkisar
antara ………(3)………Pasang surut perlu diperhatikan pada penentuan lahan
budidaya karena ………………………………………(4)………………………………………….
Area budidaya harus terlindung dari arus atau gelombang yang ……(5)………
karena …………(6)………… Broadcast method dan bottom farm method
termasuk dalam metode………(7)………….Metode yang cocok untuk perairan
dangkal adalah……….(8)…………
PK. BRL. A. 02. M

II. Evaluasi Attitude Skill


Penilaian ini dilakukan dengan Metode Fish Bean, dengan format
sebagai berikut :
Skor Perolehan
Believe Evaluation
No. Atribut
(Prepetensi Siswa) (Guru/Evalutor)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Disiplin
2. Taat Azas
3. Kemauan untuk
bekerja keras
4. Konsisten
5. Kemauan untuk
memperoleh hasil
terbaik

Catatan :
Untuk mengisi skor sikap Anda dalam mempelajari modul PK. BRL. A. 01
ada 2 (dua) sumber yang harus ditulis, yaitu :
a. Skor sikap di bawah kolom Believe (Prepetensi), Anda harus mengisi
sendiri setiap atribut sesuai apa yang Anda rasakan selama kegiatan
belajar dalam modul PK. BRL. A. 01. Pada kontek ini Anda diharap
bersikap jujur, sesuai kondisi yang Anda alami, sebab bila Anda tidak
jujur, maka yang rugu Anda sendiri karena sikap Anda tidak
berkembang positif sesuai yang diharapkan.
b. Skor sikap dibawah Evaluation, diisi oleh guru pembimbing Anda yang
melakukan pengamatan langsung terhadap perilakuk Anda selama
mempelajari modul PK. BRL. A. 01.

43
PK. BRL. A. 02. M

Perhitungan skor :
Skor sikap = ? B x E
Skorperolehan ? NilaiTertinggi(90)
Perolehannilaisikap ?
SkorTertinggi

Kriteria Penilaian Believe dan Evaluation :


Angka 1 : 80 – 90 : Sangat Memuaskan
Angka 2 : 70 – 79 : Memuaskan
Angka 3 : 60 – 69 : Cukup
Angka 4 : 50 – 59 : Kurang
Angka 5 : 40 – 49 : Sangat Kurang

B. Kunci Jawaban Evaluasi


I. Evaluasi Kognitif Skill
a.
1. 3 metode budidaya rumput laut :
- Metode dasar (Bottom methode)
- Metode lepas dasar (Off bottom method)
- Metode apung (Floating method)
2. 1. Area budidaya harus jauh dari muara sungai dan sumber air tawar

44
PK. BRL. A. 02. M

2. Substrat dasar terdiri dari pasir, lumpur, lumpur berpasir, maupun


perairan yang berkarang
3. Terlindung dari ombak dan arus yang besar (terlalu kuat).
4. Memiliki pergerakan air yang lancar.
5. Kedalaman air pada saat surut terendah minimal 30 – 60 cm.
3. Karena dapat merusak rumput laut, maupun media budidaya dan dapat
menimbulkan kekeruhan yang menghambat fotosintesis.
4. 7 - 9
5. Untuk mengembalikan kesuburan tanah dan menumbuhkan nutrisi yang
dibutuhkan oleh obyek yang akan dibudidayakan.
6. Kapur tohor 1 ton/ha dan Urea 50 kg/ha
7. Ciri-ciri bibit yang bagus untuk dibudidayakan :
- Berusia muda
- Bersih dari kotoran yang menempel
- Segar
- Berlendir
- Lentur (tidak mudah patah)
- Thallus masih lengkap (tidak ada bekas dimakan ikan atau predator
lainnya)
- Warna masih cerah
8. Cara yang baik untuk mengangkut bibit rumput laut adalah dengan jalan
menutupi bibit rumput laut dengan kain yang dibasahi air laut dan
menyiraminya tiap 30 menit sekali.
9. Dengan cara mengikat bibit dengan rafia dan menambahkan pemberat
kemudian disebarkan di dasar perairan.
10. Dengan cara mengikatkan pada pilinan nilon yang telah dipasangi tali rafia.

b.
1. 25 – 300 C

45
PK. BRL. A. 02. M

2. 7-9
3. 5 – 10 meter
4. Rumput laut yang dibudidayakan harus selalu terendam air atau berada di
bawah permukaan air minimal 10 cm dari permukaan air.
5. Kuat atau besar
6. Dapat merusak rumput laut, maupun media budidaya dan menimbulkan
kekeruhan yang menghambat proses fotosintesis.
7. Metode dasar (bottom method)
8. Jaring lepas dasar bentuk tabung

46
BAB IV
PENUTUP

Modul Rumput Laut Jenis dan Morfologisnya merupakan bahan


pemelajaran pertama yang harus dikuasai oleh peserta didik sebelum
mempelajari serangkaian modul tentang budidaya rumput laut. Peserta didik
diwajibkan untuk mengulang modul ini jika belum memenuhi syarat kompetensi
dari modul ini. Peserta didik akan mendapatkan sertifikat telah berhasil
menyelesaikan modul ini apabila dinyatakan kompeten oleh guru mata diklat dan
ditandatangani oleh ketua program keahlian.
Penyusunan modul telah diusahakan sesuai dengan kebutuhan
pemelajaran siswa tanpa mengesampingkan kompetensi individu siswa. Saran
dan kritik sangat diharapkan demi tercapainya tujuan pemelajaran yang optimal
dan kesempurnaan penyusunan modul yang akan datang.
PK. BRL. A. 01

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2001. Teknologi Budidaya Rumput Laut. Departemen Kelautan


dan Perikanan. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Balai
Budidaya Laut Lampung.

Atmadja, W. S, Kadi, A., Sulistijo dan Rachmaniar, 1996. Pengenalan Jenis-


Jenis Rumput Laut Indonesia. PusLitBang Oseanologi – LIPI,
Jakarta

Afrianto, E dan Liviawati, E., 1993. Budidaya Rumput Laut dan Cara
Pengolahannya. Penerbit Bhratara, Jakarta.
.

50

Anda mungkin juga menyukai