Anda di halaman 1dari 28

GEC

GEOTHERMAL ENERGY CONVERSION

 

A. GEOTHERMAL ENERGY CONVERSION
1. Pengertian Geothermal
Geothermal berasal dari bahasa Yunani, geo dan termos. Geo berarti
bumi dan termos berarti panas. Secara bahasa geothermal berarti panas yang
terdapat di bumi. Daya panas bumi ialah kekuatan diekstrasi dari panas yang
tersimpan di bumi. Energi panas bumi berasal dari formasi asli planet ini, dari
peluruhan radioaktif mineral, dan dari energi matahari yang diserap oleh
permukaan bumi.
Panas bumi adalah anugerah alam yang merupakan sisa-sisa panas dari
hasil reaksi nuklir yang pernah terjadi pada awal mula terbentuknya bumi dan
alam semesta ini. Reaksi nuklir yang masih terjadi secara alamiah di alam
semesta pada saat ini adalah reaksi fusi nuklir yang terjadi di matahari dan juga
bintang-bintang yang tersebar di jagat raya. Reaksi fusi nuklir alami tersebut
menghasilkan panas berorde jutaan derajat Celcius.

Gambar 1 Inti Bumi

Gambar 2 Temperatur bumi

 

Gambar 3. Geothermal

2. Sejarah Geothermal
Panas bumi pertama kali digunakan sebagai pemandian air panas dan
pemanas ruangan sejak zaman Paleolithic. Berbentuk sebuah kolam batu di
gunung Lisan Cina dibangun pada Dinasti Qin pada abad ke-3 SM, di situs
yang sama dimana istana Huaqing Chi kemudian dibangun.
Pada abad pertama Masehi, Roma menaklukkan Aquae sulis, sekarang
Bath, Somerset, Inggris, dan menggunakan sumber air panas disana untuk
pemandian umum dan pemanasan ruangan. Biaya penerimaan untuk pemandian
ini mungkin mewakili penggunaan komersial pertama tenaga panas bumi.
Distrik tertua yang menggunakan panas bumi sebagai sistem pemanas adalah
Chaudes-Aigues, Perancis, telah beroprasi sejak abad ke-14. Pemanfaatan
industri awal dimulai pada 1827 dengan menggunakan uap air panas untuk
mengekstrak asam borat dari lumpur gunung berapi di Larderello, Italia.
Pada tahun 1892 di Amerika system pemanas pertama di distrik Boise,
Idaho yang didukung langsung oleh energi panas bumi, dan kemudian
diterapkan di Klamath Falls, Oregon tahun 1900. Sumur panas bumi yang
mendalam digunakan untuk memanaskan rumah kaca di Boise pada tahun 1926,
dan geyser digunakan untuk memanaskan rumah kaca di Islandia dan Tuscany
pada waktu yang sama. Charlie Lieb mengembangkan penukar panas downhole
pertama pada tahun 1930 untuk memanaskan rumahnya. Uap dan air panas dari
geysers mulai digunakan sebagai pemanas rumah di Islandia pada tahun 1943.
Pada abad ke-20 permintaan listrik yang mendesak menyebabkan
pertimbangan listrik tenaga panas bumi sebagai sumber pembangkit. Pangeran
Conti Pierro Ginori bekerja sama dengan Larderello menguji generator listrik

 

pertama panas bumi pada tanggal 4 Juli 1904 dengan mengekstrasi asam panas
bumi. Hal ini berhasil menyalakan empat bola lampu. Kemudian, pada tahun
1911, pembangkit listrik komersial pertama di dunia dibangun. Itu adalah satu-
satunya produsen di dunia industri listrik panas bumi sampai dibangun pabrik
pada tahun 1958 di Selandia Baru. Pada saat itu, Lord Kelvin sudah menemukan
pompa panas tahun 1852, dan Heinrich Zoelly telah mematenkan ide
menggunakannya untuk menarik panas dari tanah pada tahun 1912. J. Donald
Kroeker merancang pompa panas bumi komersial pertama untuk memanaskan
Gedung Commonwealth (Portland, Oregon) pada tahun 1946.
Pada tahun 1960, Gas dan Listrik Pasifik mulai beroperasi dari
pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama yang berhasil menghasilkan
listrik dari geysers di California, Amerika Serikat. Mesin itu berlangsung selama
lebih dari 30 tahun dan menghasilkan listrik bersih 11 MW.
Pembangkit siklus biner pertama kali ditunjukkan pada tahun 1967 di Uni
Soviet dan kemudian diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 1981.
Teknologi ini memungkinkan generasi listrik dari sumber daya suhu yang lebih
rendah daripada sebelumnya. Pada tahun 2006, pabrik siklus biner di Chena Hot
Springs, Alaska dioperasikan dan menghasilkan listrik dari temperature fluida
rekor terendah 57o C (135 F).
3. Darimana Geothermal Berasal?
Energi Geo (Bumi) thermal (panas) berarti memanfaatkan panas dari
dalam bumi. Inti planet kita sangat panas- estimasi saat ini adalah, 500o C (9932
F) jadi tidak mengherankan jika tiga meter teratas permukaan bumi tetap
konstan mendekati 10o C – 16o C (50 F – 60 F) setiap tahun. Berkat berbagai
macam proses geologi, pada beberapa tempat temperatur yang lebih tinggi dapat
ditemukan di beberapa tempat.
Dimana sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas itu dapat
langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah satu
cara geothermal digunakan untuk air panas, menghangatkan rumah, untuk
menghangatkan rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan.
Bahkan di tempat dimana penyimpanan panas bumi tidak mudah diakses,
pompa pemanas tanah dapat membahwa kehangatan ke permukaan dan kedalam
gedung. Cara ini bekerja dimana saja karena temparatur di bawah tanah tetap
konstan selama tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan untuk

 

menghangatkan gedung di musim dingin dan mendinginkan gedung di musim
panas.

Gambar 4. Asal Panas Geothermal


4. Mekanisme Pemanfaatan Geothermal
Daya panas bumi dianggap berkelanjutan karena memproyeksikan panas
lebih kecil dibandingkan dengan konten panas bumi. Bumi memiliki kandungan
panas internal 1031 joule (31015 TW/jam). Sekitar 20% dari hal ini adalah sisa-
sisa panas dari akresi planet, dan sisanya diberikan untuk tingkat peluruhan
radioaktif lebih tinggi yang ada di masa lalu.
Pembangkit listrik panas bumi secara tradisional dibangun secara
eksklusif di tepi lempeng tektonik dimana sumber daya panas bumi temperature
tinggi yang tersedia di dekat permukaan bumi. Pembangunan pembangkit listrik
siklus biner dan perbaikan dalam teknologi pengeboran dan ekstaksi
memungkinkan ditingkatkannya system panas bumi pada rentang geografis jauh
lebih besar. Peragaan proyek operasional tersebut terdapat di Landau-Pfalz,
Jerman, dan Soultz-sous-Forets, Perancis, sementara upaya awal di Basel, Swiss
ditutup setelah dipicu gempa bumi. Proyek percontohan lainnya sedang dalam
tahap pembangunan di Australia, Britania Raya, dan Amerika Serikat.
Pemanfaatan energi panas bumi secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis
yaitu pemanfaatan langsung dan pemanfaatan tidak langsung. Pemanfaatan
langsung yaitu memanfaatkan secara langsung panas yang terkandung pada
fluida panas bumi untuk berbagai keperluan, sedangkan pemanfaatan tidak
langsung yaitu memanfaatkan energi panas bumi untuk pembangkit listrik.
Pemanfaatan energi panas bumi secara langsung dilakukan tanpa adanya
konversi energi ke dalam bentuk lain. Karena sifatnya yang mudah, maka

 

pemanfaatannya bisa dilakukan dalam berbagai cara. Untuk mengefektifkan
penggunaannya, pemanfaatan secara langsung dilakukan sesuai dengan
kebutuhan temperaturnya.
Sementara pemanfaatan tidak langsung atau pemanfaatan sebagai
pembangkit listrik memerlukan konversi energi dan beberapa proses yang harus
dilakukan. Untuk mendapatkan listrik dari panas bumi memerlukan proses
pengkonversian energi fluida panas bumi.
Fluida panas bumi yang telah dikeluarkan ke permukaan bumi
mengandung energi panas yang akan dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik.
Hal ini dimungkinkan oleh suatu sistem konversi energi fluida panas bumi
(geothermal power cycle) yang mengubah energi panas dari fluida menjadi
listrik. Fluida panas bumi bertemperatur tinggi (>225o C) telah lama digunakan
di beberapa negara untuk pembangkit listrik, namun beberapa tahun terakhir ini
perkembangan teknologi telah memungkinkan digunakannya fluida panas bumi
bertemperatur sedang (150-225o C) untuk pembangkit listrik.
Selain temperature, faktor-faktor lain yang dipertimbanglan dalam
memutuskan apakah suatu sumber daya panas bumi tepat untuk dimanfaatkan
sebagai pembangkit listrik adalah:
 Sumber daya mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar,
sehingga mampu memproduksi uap untuk jangka waktu yang cukup
lama.
 Sumber daya panas bumi menghasilkan fluida yang mempunyai pH
hampir netral5 agar laju korosinya relative rendah, sehingga fasilitas
produksi tidak cepat terkorosi, selain itu hendaknya kecenderungan
fluida membentuk skala yang relative rendah.
 Resevoirnya tidak terlalu dalam, biasanya tidak lebih dari 3 km.
 Sumber daya panas bumi terdapat di daerah yang relative tidak sulit
dicapai.
 Sumber daya panas bumi terletak di daerah dengan kemungkinan
terjadinya erupsi hidrotermal yang relative rendah. Proses produksi
fluida panas bumi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi
hidrotermal.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) pada prinsipnya sama
seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU, uap dibuat

 

di permukaan menggunakan boiler (ketel uap), sedangkan pada PLTP, uap
berasal dari reservoir panas bumi. Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa
uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin
akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar
generator sehingga dihasilkan energi listrik. Apabila fluida panas bumi keluar
dari kepala sumur sebagai campuran fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair)
maka terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal ini
dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga fasa uap
akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator
inilah yang kemudian dialirkan ke turbin.
Pada kandungan panas atau cadangan yang relative kecil, namun
mempunyai suhu yang cukup tinggi untuk dimanfaatkan menjadi pembangkit
listrik, potensi ini bisa digunakan untuk pembangkit listrik berskala kecil
dengan kapasitas kecil, seperti di Fang, Thailand yang berkapasitas 300 kW.
Hotel Internasional Kirishima di Jepang termasuk unik dalam
memanfaatkan tenaga panas bumi, selain untuk pemandian uap, hotel ini juga
memiliki pembangkit tenaga panas bumi berskala rendah (100 kW) yang
dibangun pada tahun 1983 dan masih digunakan sampai sekarang. Hotel ini juga
menggunakan uap dari sumur panas bumi untuk pemanas dan penyejuk
ruangan.
Secara singkat cara kerja pembangkit listrik panas bumi ialah pada daerah
yang berprospek menghasilkan panas bumi, dibuat sumur pemboran. Dari
sumur-sumur produksi ini akan menghasilkan uap. Uap selanjutnya akan
dialirkan menuju separator untuk memisahkan uap dengan air. Umumnya
lapangan panas bumi ini menghasilkan fluida dua fasa, yaitu uap dan air.
Setelah bersih, uap ini akan dialirkan ke turbin, turbin selanjutnya akan
memutar generator. Dan generator inilah yang akan mengubah energi kinetik
menjadi energi listrik.
Uap yang keluar dari turbin selanjutnya akan masuk ke kondensator untuk
dikondensasikan. Uap akan berubah wujudnya menjadi cair yang disebut
dengan kondensat. Kondensat ini kemudian dialirkan ke menara pendingin
untuk mendinginkan suhunya. Lalu air yang sudah relatif dingin ini diinjeksikan
kembali ke dalam bumi melalui sumur injeksi. Inilah yang menjadikan energi
panas bumi sebagai energi yang berkelanjutan.

 

Dampak negatif pemanfaatan energi panas bumi terhadap lingkungan bisa
dikatakan nol. Tidak ada emisi karbon, tidak ada hujan asam. Sehingga
menjadikan panas bumi sebagai sumber energi yang ramah lingkungan. Sampai
keseimbangan baru tercapai dengan arus alam. Tiga tertua situs, di Larderello,
Wairakei, dan geysers mengalami sampai keseimbangan baru tercapai dengan
arus alam. Tiga tertua situs, di Larderello, Wairakei, dan geysers mengalami
sampai keseimbangan baru tercapai dengan arus alam. Tiga tertua situs, di
Larderello, Wairakei, dan geysers mengalami

Gambar 5. Mekanisme Pemanfaatan Geothermal

5. Energy Panas Bumi Yang Ada Di Indonesia


a. Energy Panas Bumi “Uap Basah”
Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas
bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah
menjadi kira-kira 20% uap dan 80% air. Atas dasar ini maka untuk dapat
memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan separator untuk memisahkan
antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin
untuk menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali
ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah.
b. Energy Panas Bumi “Air Panas”
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin
panas yang disebut "brine" dan mengandung banyak mineral. Karena
banyaknya kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan
langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa sistim
pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi

 

jenis ini, digunakan sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air
panas sebagai sistem primemya dan sistem sekundernya berupa alat penukar
panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan uap untuk menggerakkan
turbin. Energi panas bumi "air panas" bersifat korosif, sehingga biaya awal
pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan energi panas bumi jenis
lainnya.
c. Energy Panas Bumi “Batuan Panas”
Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut
bumi akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas
bumi ini harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam
batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk
dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin.
Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi,
sehingga untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang
memerlukan biaya cukup tinggi.

6. Teknologi Panas Bumi (Geothermal Power Plant)


Saat ini terdapat tiga macam teknologi pembangkit panas bumi
(geothermal power plants) yang dapat mengkonversi panas bumi menjadi sumber
daya listrik, yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga macam
teknologi ini pada dasarnya digunakan pada kondisi yang berbeda-beda.
a. Dry Steam Power Plant
Pembangkit sistem ini merupakan teknologi pertama pembangkit
tenaga panas bumi. Pembangkit ini memanfaatkan energi panas bumi
berupa uap air kering yang di ambil dari perut bumi melalui sumur
produksi. Uap air panas dari sumur produksi langsung dimanfaatkan untuk
memutar turbin. Sisa uap air yang keluar dari turbin dikondensasikan pada
condenser dan diinjeksikan kedalam bumi melalui sumur injeksi.

 

Gambar 6. Dry Steam Power Plant

Dry Steam Power Plant merupakan salah satu teknologi pembangkit


panas bumi (geothermal power plants) yang dapat mengkonversi panas
bumi menjadi sumber daya listrik. Dalam pembangkit listrik tenaga uap
kering (Dry Steam), hanya terdapat uap (tidak ada air) yang keluar dari
sumur produksi. Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada.
Pembangkit tipe tertua ini pertama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada
1904 dimana saat ini masih berfungsi dengan baik.

Gambar 7 Dry Steam Power Plant


Dry Steam Power Plant ini menggunakan cairan hidrotermal
yang terutama yakni uap. Secara garis besar pada tipe Dry Steam ini, uap
kering (steam) atau panas bumi bersuhu sekitar 150o C langsung diarahkan
ke turbin serta mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik.
Namun uap kering yang demikian ini jarang ditemukan termasuk di
Indonesia dan pada umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang
mengandung sejumlah air yang harus dipisahkan terlebih dulu sebelum
digunakan untuk menggerakkan turbin. Sisa panas yang datang dari
production well dialirkan kembali ke dalam reservoir melalui injection
well. Pembangkit listrik geothermal tipe ini tergolong ke dalam pembangkit

 
10 
listrik yang paling sederhana karena dalam proses mengubah energi uap
panas menjadi energy listrik tidak melalui tahapan yang terlalu rumit.
b. Dry Steam Power Plant Components
Komponen-komponen pembangkit listrik pada tipe dry steam
ini tidak jauh berbeda dengan pembangkit listrik panas bumi pada
umumnya. Dry steam power plant menggunakan komponen-komponen
pembangkit listrik diantaranya:
 Turbin Uap
Turbin uap adalah sebuah mesin berputar yang mengambil
energi dari aliran fluida berupa uap. Turbin sederhana memiliki satu
bagian yang bergerak. Pada dry steam power plants ini menggunakan
jenis turbin uap karena mengambil uap dari panas bumi yang
kemudian digunakan untuk menggerakkan generator.

Gambar 8 Steam Turbine


 Generator
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga
mekanik menjadi energi listrik. Tenaga mekanik bisa berasal dari
panas, air, uap, dll yang berasal dari turbin. Energi listrik yang
dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik)
maupun DC (listrik searah).

Gambar 9 Generator

 
11 
 Kondensor
Kondensor atau pendingin berfungsi sebagai untuk membuang
kalor ke lingkungan, sehingga uap refrigeran akan mengembun dan
berubah fasa dari uap ke cair.

Gambar 10 Kondensor
 Cooling Tower
Secara umum cooling tower dapat dikategorikan sebagai
pendingin evaporatif yang digunakan untuk mendinginkan air atau
media kerja lainnya sampai bertemperatur mendekati temperatur bola
basah udara sekitar. Kegunaan utama dari cooling tower adalah untuk
membuang panas yang diserap akibat sirkulasi air sistem pendingin
yang digunakan pada pembangkit daya

Gambar 11 Cooling Tower

 Steam Receiving Header


Merupakan suatu tabung yang berfungsi sebagai pengumpul uap
sementara dari beberapa sumur produksi (production well) sebelum
didistribusikan ke turbin. Steam Receiving Header dilengkapi dengan
system pengendalian kestabilan tekanan (katup) dan rufture disc yang

 
12 
berfungsi sebagai pengaman dari tekanan lebih dalam system aliran
uap. Dengan adanya steam receiving header ini maka pasokan uap
tidak akan mengalami gangguan meskipun terdapat perubahan
pasokan uap dari sumur produksi.

Gambar 12 Steam Receiving Header


 Pipa Saluran Uap
Merupakan suatu media untuk mengalirkan fluida berupa uap
panas yang berasal dari sumur produksi (production well) yang
nantinya akan di distribusikan menuju steam receiving header. Pipa-
pipa tersebut diletakkan di atas permukaan tanah, tidak di dalam
tanah. Hal ini ditujukan untuk mempermudah pengecekan apabila
terjadi kebocoran pada pipa-pipa tersebut.

Gambar 13 Pipa Saluran Uap


7. Proses Kerja
Dalam pengertian umum proses atau siklus kerja pada tipe dry steam
ini, uap panas (steam) langsung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator
di dalam generating facility untuk bekerja menghasilkan listrik. Sedangkan sisa
panas yang datang dari production well setelah melewati turbin akan dialirkan

 
13 
kembali ke dalam reservoir melalui injection well seperti yang dijelaskan pada
Gambar 14.

Gambar 14 Siklus Kerja Dry Steam Power Plant

Sumber daya alam panas bumi tipe dry steam mengambil energy dalam
bentuk energi termal atau panas yang datang dari dalam perut bumi. Namun,
untuk mengangkut energi dari sumbernya yakni dalam perut bumi, energi harus
dikonversi ke dalam bentuk yang lebih bernilai, yaitu menjadi energy listrik.
Listrik biasanya dihasilkan dengan menggunakan energi mekanik dari sebuah
turbin untuk menyebabkan kumparan untuk memutar medan magnet di dalam
generator sehingga akan terbentuk energy baru yakni energy listrik. Atau dalam
kata lain energi panas yang datang terlebih dahulu diubah menjadi energi
mekanik oleh sebuah turbin. Seperti kebanyakan sistem pembangkit uap
konvensional pada umumnya, uap panas "steam" yang digunakan untuk
membuat atau menggerakkan turbin, yang pada hakikatnya turbin tersebut
terhubung dengan sebuah generator.

 
14 
Gambar 15 Siklus kerja Dry steam power plants secara rinci

Proses kerja dari sebuah sistim pembangkit listrik tipe dry steam secara
rinci dapat dijelaskan seperti pada Gambar 15 diatas. PLTP (geothermal) sistem
dry steam mengambil sumber uap panas dari bawah permukaan bumi. Sistem ini
dipakai jika fluida yang dikeluarkan melalui sumur produksi (production well)
berupa fasa uap kering saja. Uap kering tersebut akan langsung dialirkan
menuju turbin melalui sebuah pipa dan dimanfaatkan untuk memutar turbin dan
kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi yang berupa uap tersebut
menjadi energi gerak yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi
listrik. Listrik yang dihasilkan inilah yang akan di distribusi menuju
pemukiman-pemukiman penduduk. Selanjutnya sisa uap/panas yang keluar dari
dalam turbin akan dialirkan menuju condenser dan akan dilakukan proses
kondensasi yaitu dimana proses pembuangan kalor ke lingkungan, sehingga uap
refrigeran akan mengembun dan merubah fasa dari uap ke fasa cair. Fasa cair
yang dimaksudkan yakni menjadi air (H2O). Yang kemudian air tersebut akan
dialirkan kembali menuju perut bumi dengan menggunakan sumur injeksi
(injection well), dan sebagian air yang lainnya akan digunakan untuk proses
pendinginan di dalam cooling tower.
a. Flash Steam Power Plant
Pembangkit yang memanfaatkan panas bumi yang berupa fluida
misalnya air panas alam diatas suhu 1750˚ C. Fluida panas tersebut
dialirkan kedalam tangki flash yang tekanannya lebih rendah sehingga
terbentuk uap panas secara cepat. Uap panas yang dihasilkan pada tangki

 
15 
flash tersebut digunakan untuk menggerakkan turbin. Seperti halnya pada
dry steam power plant sisa uap air yang keluar dari turbin dan yang keluar
dari tangki flash dikembalikan ke perut bumi melalui sumur injeksi.
Diagram proses pembangkit listrik tenaga panas bumi tipe flash steam dapat
dilihat pada gambar berikut:

Gambar 16. Flash Steam Power Plant

b. Binary Cycle Power Plant


Pada pembangkit listrik tenaga panas bumi tipe binary cycle energi
panas bumi berupa air panas maupun uap air tidak digunakan untuk
memutar turbin. Energi panas bumi digunakan untuk memanaskan fluida
kerja dengan heat exchanger.Fluida kerja inilah yang nantinya akan
menggerakkan turbin. Air panas maupun uap air yang keluar dari heat
exchanger dikembalikan ke bumi dengan cara diinjeksikan melalui sumur
injeksi. Pembangkit ini menggunakan fluida kerja yang mempunyai titik
kritis yang rendah sehingga pembangkit listrik tipe ini dapat memanfaatkan
uap air, maupun air panas dengan temperatur yang tidak terlalu tinggi.

Gambar 17. Binary Cycle Power Plant

 
16 
Gambar 18 Binary Cycle Power Plants 2

Binary Cycle Power Plants (BCPP) atau pembangkit listrik tenaga


panas bumi siklus biner adalah salah satu jenis dari Geothermal power
plants. BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua
teknologi sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP air
panas atau uap panas yang berasal dari sumur produksi (production well)
tidak langsung menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk
memanaskan apa yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger.
Working fluid kemudian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash.
Uap yang dihasilkan di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar
turbin dan selanjutnya menggerakkan generator untuk menghasilkan
sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat exchanger inilah
yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power Plants
ini sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke
atmosfer.
Prinsip kerja siklus biner dengan memanfaatkan adanya penukar panas
(heat exchanger), panas yang dimiliki oleh brine dapat dimanfaatkan oleh
fluida kerja organik untuk menggerakkan turbin dan pada akhirnya dapat
menghasilkan listrik.

8. Komponen BCPP
 Pompa
Pompa merupakan suatu alat untuk menggerakkan fluida dari tempat
bertekanan rendah ke tempat yang tekanannya lebih tinggi. Pompa pada

 
17 
BCPP diletakkan di atas sumur produksi (Production Well) untuk
memompa panas bumi menuju heat exchanger.

Gambar 19 Pompa
 Heat Exchanger
Heat exchanger adalah alat untuk pertukaran panas sehingga
menghasilkan uap yang nantinya akan digunakan untuk memutar turbin

Gambar 20 Alat Penukar Kalor

 Turbin
Turbin merupakan suatu penggerak yang mengubah energi potensial
uap menjadi energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis
dalam bentuk putaran poros turbin. Pada dasarnya turbin uap terdiri dari
dua bagian utama, yaitu stator dan rotor yang merupakan komponen utama
pada turbin kemudian di tambah komponen lainnya yang meliputi
pendukunnya seperti bantalan, kopling dan sistem bantu lainnya agar kerja
turbin dapat lebih baik. Sebuah turbin uap memanfaatkan energi kinetik dari
fluida kerjanya yang bertambah akibat penambahan energi termal.

 
18 
Gambar 21 Turbin
 Generator
Generator merupakan sebuah alat yang memproduksi energi listrik
dari sumber energi mekanik menjadi energi listrik. Sumber enegi mekanik
bisa berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melakui
sebuah turbin maupun kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin angin,
engkol tangan, energi surya atau matahari, udara yang dimampatkan, atau
apa pun sumber energi mekanik yang lain.

Gambar 22 Generator
 Kondensor
Kondensor adalah peralatan yang berfungsi untuk mengubah uap
menjadi air. Prinsip kerja Kondensor proses perubahannya dilakukan
dengan cara mengalirkan uap ke dalam suatu ruangan yang berisi pipa-pipa
(tubes). Uap mengalir di luar pipa-pipa (shell side) sedangkan air sebagai
pendingin mengalir di dalam pipa-pipa (tube side).

 
19 
Gambar 23 Kondensor
 Cooling Tower
Cooling tower digunakan sebagai alat untuk mendinginkan air panas
dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara
konveksi paksa.

Gambar 24 Cooling tower

9. PLTP Sarullla (Geothermal Combined Cycle Power Plant)


PLTP sarulla berlokasi di desa Silangkitang dan desa Namora, berada di
kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.
Sementara pengelola proyek ini adalah sebuah konsorsium yang
merupakan gabungan dari perusahaan Medco-Ormat-Itochu-Kyushu.
Konsorsium inilah yang bertanggung jawab dalam pembangunan dan
pengoperasian PLTP ini kelak. Medco adalah perusahaan Indonesia yang
bergerak di bidan minyak dan gas, semesntara Ormat adalah perusahaan
Amerika yang bergerak di bidang teknologi panas bumi, sementara Itochu
adalah perusahaan Jepang yang punya bisnis di bidang energy, dan Kyushu
adalah perushaan Jepang yang bergerak di bidang energy listrik.

 
20 
10. Prinsip Kerja GCCU

Gambar 25 Prinsip Kerja GCCU

Teknologi buatan buatan ORMAT yang akan dipakai di PLTP Sarulla


disebut Combined Cycle Units (GCCU) Geothermal Power Plants. Dalam
bahasa Indonesia bisa dikatakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi dengan
menggunakan metode siklus gabungan.

Prosesnya :
 Siklus Pertama
a. Uap air yang berasal dari pemanasan di perut bumi ini
memiliki tekanan tinggi, dialirkan dengan menggunakan
bantuan pompa uap menuju turbin uap (steam turbine).
[Pada gambar diperlihatkan dengan bulatan-bulatan
berwarna merah]
b. Turbine uap akan berputar akibat dorangan mekanik dari
uap air tersebut, dan akan memutar rotor generator,
sehingga menghasilkan listrik. System di turbin uap ini
dibuat tertutup, dimana uap yang telah melalui turbin akan
dialirkan kembali menuju suatu tempat yang disebut
vaporizer (alat penguap).
c. Alat penguap ini tidak dimaksudkan untuk menguapkan
kembali uap. Tetapi bagian ini akan berfungsi pada siklus
yang lain.

 
21 
d. Uap ini akan dilewatkan menuju ruang yang disebut
pemanas mula (preheater). Tetapi pada bagian ini uap air
telah berubah menjadi cair dengan temperature yang masih
tinggi.
e. Setelah melewati pemanas mula, air ini akan dimasukkan
kembali ke perut bumi dengan bantuan pompa.
 Siklus Kedua
a. Pada saat yang bersamaan setelah uap air masuk ke
preheater, cairan/fluida organic telah dialirkan dari
condenser. Kondensor ini adalah alat yang digunakan untuk
mengubah uap air menjadi air. Di gambar ditunjukkan
dengan bagian yang berwarna hijau.
b. Cairan/fluida organic ini akan mengalami pemanasan mula
di ruang preheater, sumber panasnya adalah uap yang telah
menjadi cair yang telah digunakan pada siklus pertama.
c. Cairan/fluida organic ini akan dialirkan ke Vaporizer (alat
penguap) untuk diuapkan.
d. Uap yang dihasilkan dari fluida organic ini akan dialirkan
ke turbin kedua, yang juga akan menggerakkan rotor
generator sehingga menghasilkan energi listrik.
e. Siklus kedua ini adalah siklus yang berbeda dari siklus
pertama. Tetapi, siklus kedua menggunakan sisa energy
dari siklus pertama. Oleh karena adanya dua siklus inilah
sistem ini disebut dengan combined cycle (siklus gabungan).

11. Hasil
Untuk turbin yang digunakan adalah turbin buatan Mitsubishi yang
mempunyai range kecepatan 3.800 rpm - 11.000 rpm.

 
22 
Gambar 26 Turbin

Total daya listrik yang akan dihasilkan dari PLTP sarulla ini adalah 330
MW. Pada tahap pertama akan diperoleh 110 MW.
Dari lokasi di silangkitang akan diperoleh 220 MW, sisanya dari Lokasi di
Namora. Proyek ini adalah yang terbesar dalam program percepatan
pembangunan pembangkit listrik 10 ribu MW tahap 2 dimana hampir
separuhnya (4,9 GW) berasal dari energy panas bumi.
Tahapan pertama direncanakan akan beropesai pada tahun 2016, tahapan
kedua 2017 dan tahapan ketiga diharapkan akan beroperasi tahun 2013. Gardu
induk akan dibangun di desa Namora, dan akan ditransmisikan ke gardu Induk
milik PT. PLN di Sarulla dengan panjang transmisi ±15 km, dengan
menggunakan tegangan 150 kV.
Dengan beroperasinya PLTP ini diharapkan krisis listrik di Sumatera
Utara akan berkurang.

12. Peralatan yang Ada Di Geothermal Power Plant


a. Well Pad (Sumur Produksi)
PLTP Dieng memiliki 4 injeksi sumur produksi. Lokasi yang
paling jauh adalah well pad 7 yang mempunyai 3 sumur pengeboran.
Lokasi yang paling dekat adalah well pad 26 yang mempunyai 2 buah
sumur pengeboran. Well pad 9 dan well pad 31 yang berada pada lokasi
yang berdekatan. Well pad 9 mempunyai 2 sumur pengeboran,
sedangkan well pad 31 mempunyai 1 sumur pengeboran.
b. Separator

 
23 
Separator berfungsi untuk memisahkan fluida 2 fasa yang keluar
dari sumur produksi menjadi fasa uap dan fasa cair. Konstruksi dari
separator berupa sekat-sekat yang dapat menahan air agar tidak terbawa
oleh uap bertekanan tinggi. Hasil dari separator berupa uap yang akan
dikirim ke Power Plant sedangkan sisanya berupa brine (air yang banyak
mengandung mineral seperti silica) akan dikirim ke balong ( kolam
penampungan) untuk dibuang atau diinjeksikan ke dalam bumi lagi
melalui sumur injeksi.
c. Rock Muffler
Rock Muffler merupakan unit proses produksi yang berfungsi
meredam suara dan melepas uap untuk menjaga tekanan uap agar tetap
stabil yaitu pada nilai 9.8 bar. Fungsi lain dari rock muffler adalah
sebagai proteksi bila terjadi kerusakan di power plant yaitu dengan cara
membuang uap yang berasal dariwell padke atmosfer.
d. Scrubber
Scrubber (steam purifier) merupakan unit yang berfungsi sama
dengan separator, yaitu memisahkan uap dan air dari separator melalui
pipa sebelum masuk turbin. Hasil uap dari separator masih mengandung
butiran – butiran air yang kemudian dan dipisahkan lagi melalui
Demistor untuk memperoleh uap yang kering.
e. Main Stop Valve
Merupakan unit proses produksi yang terletak pada jalur pipa
utama ke turbin sebagai katup utama yang berfungsi untuk membuka dan
menutup aliran uap yang akan masuk ke dalam control valve kemudian
menuju ke turbin uap
f. Control Valve dan Stop Valve
Setelah keluar dari Main Stop Valve, maka uap kering dengan
tekanan 9.8 bar akan melalui Control Valve (CV) yang masing-masing
ada 2 (CV1 dan CV2) dan Stop Valve (SV) yang jumlahnya masing-
masing 2 (SV 1 dan SV 2). Karena uap tersebut akan dialirkan menuju
pipa yang mana kedua ujungnya akan berhubungan langsung denga
turbin uap.

 
24 
g. Turbin Uap
Turbin merupakan mesin penggerak, dimana blade diputar dengan
menggunakan fluida kerja. Turbin uap dioperasikan dengan
menggunakan uap panas lanjut. Dimana turbin mempnyai daya
maksimal dalam beroperasi, dengan demikian suplai uap turbin
dipengaruhi oleh: diameter roda turbin, jumlah tingkat panjang sudu, dan
penampang bagian-bagian yang menghantar uap.
h. Generator Sinkron
Generator berfungsi sebagai alat pembangkit listrik dengan
menggunakan tenaga putaran yang diperoleh dari turbin uap.
i. Transformator
Transformator adalah peralatan listrik yang digunakan untuk
menaikkan atau menurunkan tegangan. Pada PLTP Dieng terdapat 5
buah transformator dengan spesifikasi sebagai berikut:
1.Autotransformator 150 kV/ 15 kV dan 15 kV/150 kV 2.Transformator
Step Down 15 kV/ 6 kV 3.Transformator Step Down 15 kV/ 380 V
sebanyak 2 buah 4.Transformator Step Down 6 kV/ 250 V.
j. Condensor
Condensor adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengkondensasi uap keluaran dari turbin dengan temperature sekitar 33o
C dan kondisi tekanan udara vakum.

k. Ejector
Ejector merupakan salah satu bagian terpenting dari Power Plant.
Ejector berfungsi untuk mengkondisikan Main Condensor agar dalam
kondisi vacuum sehingga mempermudah proses kondensasi uap dari
turbin.
l. Intercondensor E164 dan Aftercooler E103
Kedua alat ini mempunyai fungsi dan sistem kerja yang sama.
Keduanya berfungsi membantu pengkondensian uap dan NCG. Uap
berasal dari sebagian uap panas yang tidak masuk ke turbin.
m. Hotwell Pump
Pompa ini penggunaannya sangat vital pada Power Plant. Pompa
ini berhubungan langsung dengan Main Condenser yaitu untuk

 
25 
mengalirkan kondensat dengan suhu 33o C untuk di 5.400.000 liter
membutuhkan pompa dengan kapasitas yang sangat besar untuk
memindahkannya, apalagi suplai uap dari Turbin berjalan terus menerus
sehingga untuk menjaga agar Main Condenser tetap vakum.
n. Cooling Tower
Cooling Tower merupakan unit proses produksi yang berfungsi
sebagai pendingin dari hasil kondensasi yang berasal dari condenser.
Selain itu, colling tower juga berfungsi sebagai unit pembuangan akhir
yang berupa uap atau gas.
o. Well Injection Pad
Well Injection Pad merupakan sumur yang berfungsi
menginjeksikan cairan ke dalam tanah yang berasal dari sisa hasil
pemisahan produksi uap di PLTP.
13. Potensi Panas Bumi Di Indonesia
Energi panas bumi merupakan salah satu bentuk energi primer yang ada di
alam. Energi primer lain yang terdapat di alam antara lain: minyak bumi, panas
bumi, gas bumi, batu bara, dan air. Dibandingkan dengan energi primer fosil,
cadangan energi panas bumi di Indonesia relatif lebih besar.
Sistem panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistem hidrothermal
yang mempunyai temperatur tinggi (>225o C), hanya beberapa diantaranya yang
mempunyai temperatur sedang (150‐225o C).
Panas bumi di Indonesia secara umum dipengaruhi oleh tiga lempeng
benua yang bertemu di Indonesia. Lempeng benua itu adalah lempeng Pasifik,
lempeng Australia dan lempeng Eurasia. Tumbukan antara lempeng Australia di
sebelah selatan dan lempeng Eurasia di selatan menghasilkan daerah patahan
yang memanjang dari pulau sumatera, jawa sampai nusa tenggara. Daerah
patahan ini menyebabkan barisan deret gunung berapi yang disebut dengan
cincin api. Sedangkan pertemuan antara lempeng Eurasia dengan lempeng
pasifik menghasilkan daerah gunung berapi pada daerah Sulawesi dan Maluku.
Hal ini dapat dilihat pada peta sebaran potensi panas bumi di Indonesia yang
pada umumnya berada pada daerah vulkanik.

 
26 
Gambar 27. Peta Potensi Panas Bumi Di Indonesia

Tabel 1. Potensi Panas Bumi di Indonesia

Dari Tabel 1. Dapat diketahui bahwa potensi panas bumi di Indonesia


demikian besar mencapai 29.177 MWe, sementara pemanfaatannya baru
mencapai 4,2 % atau sekitar 1.226 MWe (lihat Tabel 2.)
Tabel 2. Kapasitas Terpasang Panas Bumi

 
27 
Gambar 28. PLTP terpasang

 
28 

Anda mungkin juga menyukai