Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Profile Perusahaan


Nama : Sour Sally
Alamat : CBD Bintaro Jaya Blok D-2, Bintaro Jaya Sektor VII Lt.
1st
floor, No 1.4.3, Jakarta, Indonesia

Cabang : Senayan City, Grand Indonesia, Plaza Indonesia,


Supermal

Karawaci, AEON Mall BSD City, Emporium Pluit Mall,


Mal Puri Indah, Gandaria City, Pasific Place, Central Park,
Mall Taman Anggrek, Summarecon Mall Serpong, Bintaro
Jaya Xchange, Mall Kelapa Gading 3, Paris Van Java,
Trans Studio Mall, Istana Plaza, Galaxy Mall Surabaya,
Ciputra World Surabaya, Tunjungan Plaza, Suparmall
Pakuwon Indah, Legian Bali, Palembang Icon, Wisma
Atria Shopping Centre (Singapura), Orchard Road
(Singapura)

No. Hp : +6221 222 10 277

Founder : Donny Pramono


Website : www.soursally.co.id dan www.soursallymini.com
Email : cs@mysoursally.com
Instagram : @soursallycoid
Tagline : “US Premium Non-Fat Frozen Yogurt” diubah menjadi
“Hand Made Frozen Yogurt”

1
1.2 Menu

a. Yogurt
- Black Sakura
- White Skim
- Original Plain
b. Sauce
- Dark Chocolate
- Fruity Tootie
- Spicy Caramel
- Raffahello
- Milo Sauce
- Matcha Latte
- Sweet Expresso
- Red Devil
c. Luxe Tops
- Chocomallow
- Pistachio Sauce
d. Crunchies
- Red Velvet Crumbs
- Granola
- Roasted Almond
- Rainbow Cubes
- Oreo
- Black Sesame Brittles
- Mochi Mix
- Caramelised Sunny Seeds
- Greantea Popcorn
e. Fruits
- Peaches
- Strawberry
- Longan

2
- Lychee
- Kiwi
- Watermelon
- Mango
- Rockmelon
- Pineapple

1.2.1 Alur Pemesanan Pengunjung

MELIHAT
DATANG PESAN
MENU

DINE IN / MELAKUKAN
PICK UP
TAKE AWAY PEMBAYARAN
1.2.2 Analisa Proses Bisnis

3
Fungsi
Bisnis

Fungsi
Utama

Frozen
Yogurt
1.2.3 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Sour Sally

 Menjadikan Sour Sally sebagai merk terkemuka di dunia

 Menjadi trend-setter dalam segmen bisnis frozen yogurt

 Menjadi perusahaan yang tepat untuk orang yang ingin menjalani


hidup sehat

Misi Sour Sally

 Menempatkan konsumen sebagai fokus utama perusahaan

 Menyediakan frozen yogurt yang menyehatkan dan berkualitas


premium

 Berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dengan sepenuh


hati

4
1.2.4 Latar Belakang Sour Sally
Sour Sally adalah brand dari produk frozen yogurt di Indonesia yang
dikelola oleh Berjaya Sally Ceria Company. Sour Sally diperkenalkan oleh Donny
Pramono, dimana ide tersebut datang dari hobi dan observasi tentang lifestyle
anak muda di Amerika Serikat, ketika Donny sedang menempuh pendidikan
disana. Lifestyle anak muda di Amerika Serikat yang gemar berkumpul di outlet
frozen yogurt. Saat itu, frozen yogurt masih belum ada di Indonesia, jadi Donny
berpikir menjual frozen yogurt pertama yang telah beradaptasi dengan lidah
Indonesia (rasa yang lebih manis, kurang asam, dan creamy dibandingkan rasa
yogurt Amerika).
Gerai pertama Sour Sally dibuka pertama kali di Senayan City, Jakarta
pada 15 Mei 2008 dan pada tahun 2010 dibuka cabang pertama Sour Sally
pertama di Singapura tepatnya di Wisma Atria Shopping Centre. Saat ini Cabang
Sour Sally telah terdapat kurang lebih 49 outlet tersebar di Jakarta, Bandung,
Surabaya, Bali, Malang, Medan, Palembang, Balikpapan, Makassar, Semarang,
Solo dan Yogyakarta. Untuk memulai bisnisnya Donny juga menyewa konsultan
brand professional guna membentuk merek yang memiliki kepribadian yang kuat
dan memorable serta memiliki citra internasional, dari situlah lahir brand Sour
Sally seperti gambar berikut :

Gambar 1.1 Logo Perusahaan

Sumber : SourSally, 2016

Logo dari Sour Sally tergambarkan dalam karakter Sally, yaitu karakter
boneka perempuan yang dikuncir dua yang merepresentasikan gadis yang manis,
baik, dan ceria menggambarkan pangsa pasar yang dibidik yaitu anak-anak dan

5
perempuan usia 13-20 tahun. Ditambah design interior outlet yang didominasi
warna pink menambah kesan gerlie dari Sour Sally. Nama Sour Sally, terinspirasi
dari rasa asam dari yogurt dan karakter Sally sebagai gadis manis,
menggambarkan kesan yogurt yang memiliki rasa asam dan manis. Tagline Sour
Sally yang tertera pada logo “US Premium Non-Fat Frozen Yogurt”
menggambarkan pangsa pasar yang dibidik yaitu pangsa pasar premium, dan Sour
Sally memang menggunakan bahan baku yang diimport dari Amerika untuk
memproduksi yogurtnya.
Setelah 5 tahun berdirinya Sour Sally mengalami penurunan penjualan,
karena trend di masayarakat yang cepat berubah, membuat Sour Sally sepi
pengunjung selama satu tahun, tetapi hal tersebut membuat Donny
mengintrospeksi kekurangan dalam Sour Sally. Sebagai bagian dari wajah baru
gerai Sour Sally bertajuk All-New Sour Sally maka mulai 2015 Sour Sally
meluncurkan Sour Sally Mini sebagai bentuk perluasan mereknya dengan
menawarkan program kerjasama berbentuk franchise.
Berbeda dengan Sour Sally yang memilih lokasi outlet di Mall Premium
di Indonesia, Sour Sally Mini berupa booth berukuran 3x3m yang berlokasi pada
Primary Mall, yang banyak dikunjungi masyarakat menengah. Dengan didirikan
Sour Sally Mini, Donny berharap Sour Sally dapat dirasakan lebih banyak lapisan
konsumen. Sour Sally Mini memiliki variant rasa yang sama dengan Sour Sally,
tetapi dengan ukuran lebih kecil dan dengan harga yang lebih terjangkau. Sour
Sally juga meluncurkan logo barunya, situs resmi barunya dan akun jejaring sosial
barunya. Berikut logo baru dari Sour Sally :

Gambar 1.2 Logo Baru Perusahaan

6
Sumber : SourSally, 2016

Logo baru dari Sour Sally menggunakan huruf sambung mencerminkan


tulisan tangan yang selaras dengan tagline “Hand Made Frozen Yogurt”.
Menggunakan warna yang didominasi dengan hijau dan hitam,menggambarkan
visi baru dari Sour Sally Go Green dan Go Healthy. Simbol membentuk tanda
senyum, Sour Sally berharap konsumen dapat “tersenyum” ketika menikmati
produknya. Logo baru Sour Sally menghilangkan kesan Gerlie dari sebelumnya.
Dengan rebranding ini, target pasar yang lebih lebar, yakni base on
consumer interest. Kami membidik mereka yang suka fashion, suka kuliner, dan
suka musik. Sejalan dengan perubahan tampilan gerai dan logonya, tagline pun
berubah sebelumnya US Premium Non-Fat Frozen Yogurt, kini dengan segmen
yang lebih luas, taglinenya menjadi Hand-made Frozen Yogurt. Font tulisan Sour
Sally pun dengan tulisan tangan yang menunjukan nilai yang lebih dekat dengan
konsep baru yang disampaikan dengan rebranding ini. Sebagai brand identity,
Sour Sally kini menonjolkan tiga value. Yaitu, beauty, health, dan happiness.
“Konsep dan menu baru ini kami namakan #AllNewSourSally, konsumen
bisa merasakan feel rich, be happy dan stay healthy karena kekayaan rasa dan
kebaikan alami dari aneka froyo dan topping premium kami. Konsumen juga
merasakan handmade yang diracik khusus oleh tangan-tangan terampil Yogurt
Specialist kami,” imbuh Donny.1
Makin berkembangnya gaya hidup sehat di masyarakat belakangan pun
dijawab Sour Sally dengan menyajikan menu-menu yang menunjang ke arah sana.
Menu-menu Sour Sally yang rendah gula, kalori dan kolesterol pun menjadi
andalan, bahkan mengandung probiotik dan detoks untuk pencernaan, dan bebas
zat kimia tambahan.
Menu dan konsep gerai yang baru ini sangat selaras. Dominasi warna
hijau pastel pada gerai Sour Sally yang baru menunjukan go-green dan menu yang
disajikan menunjukan komitmen go-healthy. Komitmen go-green juga ditunjukan
Sour Sally dengan menggunakan kemasan-kemasan yang digunakannya yang

1 https://swa.co.id/swa/business-strategy/memperluas-target-pasar-sour-sally-rebranding

7
mudah terurai, bahan baku alami tanpa zat pewarna dan pemanis buatan,
pengawet serta penguat rasa.
Go-healthy seperti diatas, selain kandungan gula, kalori, lemak dan
kolesterol yang lebih rendah dibanding es krim umumnya, menu-menu Sour Sally
selain mengandung alami. Menu baru pun dihadirkan guna mendukung konsep
gerai, logo dan tagline bari Sour Sally. Menu dengan dua froyo baru yaitu White
Skim dan Black Sakura ini sangat dekat dengan komitmen go-healthy yang Sour
Sally usung. Froyo White Skim misalnya, yogurtnya mengandung hi-calsium
rendah lemak dan kalori.
Lalu yang Black Sakura, adalah froyo pertama dengan kandungan natural
activated charcoal dan rasa bunga sakura yang menyegarkan. Froyo Black Sakura,
tentu warnanya hitam, tapi rasanya enak, menariknya dengan kandungannya,
froyo ini membantu proses detoksifikasi racun-racun dan zat kimia yang terdapat
dalam pencernaan.
Dari sisi menu, Sour Sally juga menawarkan dua varian baru froyo.
Pertama, varian White Skim, yogurt dengan kandungan hi-calcium yang rendah
lemak dan kalori. Kedua, varian Black Sakura, yakni froyo hitam pertama di
dunia yang mengandung natural activated charcoal dan rasa bunga sakura yang
menyegarkan. Pada kesempatan itu, Sour Sally menggunakan #ItsFitNotFat untuk
mengkomunikasikan dua varian barunya itu di social media.
Sour Sally juga meluncurkan dua cara penyajian baru froyo yang mewah
dan handfie-genic. Pertama, RICHE, sajian froyo Black Sakura maupun White
Skim dengan lima lapisan topping (1 crunchies, 3 buah segar, dan 1 saus) yang
disajikan dalam gelas transparan. Untuk mengkomunikasikan penyajian tersebut,
Sour Sally menggunakan #GetRiche. Kedua, LYKONE, yakni sajian froyo dengan
dua pilihan topping dan cone berwarna cerah dengan lima pilihan warna—hitam,
merah, hijau, merah muda, dan kuning. Untuk LYKONE, Sour Sally
menggunakan #BeLykone sebagai kampanye komunikasinya.
Di gerai baru tersebut, Sour Sally menghadirkan experience pada lima
panca indra. Pada indra Touch, Sour Sally menawarkan kantong plastik yang
ramah lingkungan, yang dapat terurai dalam kurun waktu enam bulan.
Selanjutnya, pada indra hearing, Sour Sally menyajikan musik-musik yang
memang diminati segmen pecinta kuliner, fashion, dan musik. Pada indra Seeing,

8
Sour Sally menghadirkan tim The Best Yogurt Specialist yang berpenampilan
menarik. Berikutnya, pada indra Taste, Sour Sally menghadirkan produk yang
healthy food.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Klasifikasi Biaya


2.1.1 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku Biaya
2.1.1.1 Biaya Variabel

Biaya variabel (variable cost) bervariasi dalam pembagian


langsung berdasarkan perubahan tingkat aktivitas. Contoh umum dari
biaya variabel adalah bahan baku tidak langsung, perlengkapan, listrik,
dan lain-lain.

Biaya dapat dikatakan variabel jika biaya tersebut berubah terhadap


basis aktivitasnya. Basis aktivitas (activity base) adalah ukuran yang
menyebabkan terjadinya baiaya variabel. Suatu basis aktivitas biasanya
mengacu pada suatu pemicu biaya (cost driver).

9
2.1.1.2 Biaya Tetap

Biaya tetap (fix cost) adalah biaya yang selalu tetap secara
keseluruhan tanpa terpengaruh tingkat aktivitas. Jika tingkat aktivitas naik
atau turun, maka total biaya tetap selalu sama kecuali dipengaruhi oleh
faktor luar, misalnya kenaikan biaya sewa gedung. Contoh biaya tetap
seperti asutransi, sewa, dan gaji.

2.1.1.3 Biaya Semivariabel

Biaya semivariabel (mixed cost) terdiri atas dua elemen biaya, yaitu
biaya tetap dan biaya variabel. Oleh karena biaya semivariabel disajikan
dalam garis lurus, maka persamaan garis lurus di bawah ini dapat
digunakan untuk menunjukkan hubungan antara biaya semivariabel
dengan tingkat aktivitas.

Y = a + bX

Y = Total biaya semivariabel

a = Total biaya tetap

b = Biaya variabel per unit aktivitas (kemiringan garis)

X = Tingkat aktivitas

2.1.2 Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan merupakan salah satu komponen dari laporan laba
rugi yang menjadi perhatian manajemen perusahaan dalam mengendalikan
operasional perusahaan. Harga pokok penjualan (cost of goods sold) merupakan
harga pokok dari barang-barang yang telah laku dijual selama periode tertentu.

Menurut Syafarussin Alwi dalam bukunya yang berjudul “Alat-alat


Analisa Dalam Pembelanjaan” (1997:98), harga pokok penjualan adalah hasil
perkalian antara perputaran persediaan dengan rata-rata persediaan selama satu
periode tertentu.

10
Menurut Drs. Fauzi dalam bukunya yang berjudul “Kamus Akuntansi
Praktis” (1998:84), harga pokok pejualan adalah total harga pokok penjualan
barang selama periode tertentu yang dihitung dengan menjumlahkan harga pokok
pembelian barang dalam periode tersebut dengan harga pokok barang yang ada
pada awal periode tersebut, kemudian mengurangi hasilnya dengan harga pokok
dari barang yang tersisa pada akhir periode yang sama.

2.1.3 Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi (income statement) merupakan jenis laporan keuangan


yang dibuat setiap akhir periode akuntansi yang berisi mengenai semua
pendapatan (revenues) dan semua beban (expense) yang terjadi selama periode
akuntansi.

Laporan laba rugi menyajikan informasi keuangan yang dihubungkan


dengan lima aktivitas besar usaha, yaitu:

a. Penghasilan (penjualan), yaitu uang yang diperoleh dari penjualan produk


atau jasa perusahaan.
b. Harga pokok pejualan, yaitu biaya produksi atau biaya untuk menghasilkan
barang-barang dan jasa yang akan dijual.
c. Beban operasi yang berhubungan dengan (1) pemasaran dan distribusi produk
atau jasa, dan (2) administrasi bisnis.
d. Beban keuangan dalam menjalankan bisnis, yaitu bunga dibayarkan kepada
kreditur perusahaan dan pembayaran dividen kepada para pemegang saham
istimewa.
e. Beban pajak, yaitu jumlah pajak yang ditanggung berdasarkan pajak
pendapatan perusahaan.2

Ada tiga kemungkinan dari laporan laba rugi, yaitu:

a. Jika jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah beban, maka perusahaan
memperoleh laba bersih (net income).
b. Jika jumlah pendapatan sama dengan jumlah beban, maka perusahaan tidak
memperoleh laba atau rugi, yang dinamakan impas (break event point).

2 Arthur J. Keown, John D. Martin, J. William Petty, and David F. Scott Jr., Financial
Management: Principle and Application (New Jersey: Pearson Education, 2005), hal. 34

11
c. Jika jumlah pendapatn lebih kecil dari jumlah beban, maka perusahaan
memperoleh rugi bersih (net loss).

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Analisis Pemasaran


3.1.1 Segmentasi, Targeting, dan Positioning
3.1.1.1 Segmentasi

Berdasarkan segmentasi geografis, Sour Sally memilih Mall-mall


premium di pusat kota yang ramai dengan pengunjung. Tetapi setelah
rebranding, Sour Sally Mini mengisi segmentasi di Mall-mall kelas
menengah. Segmentasi ini dipilih karena bahan baku yang digunakan Sour
Sally diimport dari US dan menghasilkan harga produk yang tinggi
berkisar Rp38.000 – Rp65.000.

Berdasarkan segmentasi demografi, awalnya Sour Sally melirik


segmen anak-anak dan perempuan di usia 13-20 tahun. Setelah dilakukan
rebranding dan dibuat Sour Sally Mini, segmentasi Sour Sally meluas

12
menjadi Pria dan Wanita, usia 8-55 tahun, dan para pekerja kantoran
dengan penghasilan menengah keatas.

Berdasarkan Psikografi segmentasi yang dibidik adalah orang yang


memiliki gaya hidup yang sehat dan orang yang suka makan yogurt. Sour
Sally mempromosikan produksinya sebagai makanan yang rendah lemak
dan tinggi kalsium, yang sangat baik bagi orang berpola hidup sehat.

3.1.1.2 Targeting

Target utama adalah untuk wanita yang berusia 16-25 tahun karena
sangat potensial untuk membeli produk ini. Wanita yang berusia 16-25
tahun sangat tepat dengan target market yaitu yang ingin memiliki gaya
hidup sehat dan juga karena wanita memiliki perhatian yang lebih terhadap
bentuk badannya dan mereka lebih terbuka terhadap hal baru. Dengan
tagline U.S. Premium Non-Fat Frozen Yogurt membuat mereka memiliki
hasrat untuk mencobanya.

Setelah Sour Sally melakukan rebranding, target pasar mereka


menjadi lebih luas. Tidak hanya wanita tetapi semua kalangan dari jenis
kelamin, usia, dan tingkat ekonomi selama mereka memiliki ketertarikan
akan pola hidup sehat, dengan tagline mereka “Hand Made Frozen
Yogurt”. Ditambah sejak munculnya Sour Sally Mini, menambah pangsa
pasar kelas menengah mereka.

3.1.1.3 Positioning

Positioning yang ingin diciptakan sesuai dengan tagline dan target


market yang telah ditentukan sebagai yoghurt premium bebas lemak yang
terbuat dari tangan-tangan para ahli membuat kandungan nutrisi dari
yogurt tidak hilang dan memiliki cita rasa yang enak.

3.1.2 SWOT ANALYSIS


3.1.2.1 Strenght

13
- Memiliki rasa yang unik dengan pilihan 3 pilihan rasa, yaitu
Black Sakura, White Skim, dan Original Plain.

- Bahan mentah diimpor dari Amerika Serikat, jadi perusahan


menggunakannya untuk membuat tagline “U.S. Premium
Yogurt”. Dengan Pembaharuan tagline terbaru “Hand Made
Frozen Yogurt” menambahkan kesan Healthy.

- Interior desain dari booth dan outlet Sour Sally setelah


melakukan rebranding, dengan kesan lebih maskulin yang
selaras dengan semua segmen.

- Sour Sally satu-satunya yang memiliki menu yogurt berwarna


hitam dengan aroma bunga sakura yang menambahkan kesan
segar, yaitu Black Sakura.

- Sour Sally adalah pioneer, jadi itu telah menjadi strength-nya


dan Sour Sally telah mencakup banyak wilayah dibandingkan
kompetitornya pada target market kelas menengah keatas.

- Memiliki topping yang beragam, sehingga mampu memenuhi


keinginan konsumen.

3.1.2.2 Weakness
- Dibeberapa gerai outlet tidak disediakan tempat duduk,
sehingga konsumen yang berkeinginan untuk nongkrong
terlebih dahulu setelah membeli bingung.
- Variant yogurt yang hanya tiga rasa, membuat konsumen cepat
bosen.
3.1.2.3 Opportunity

- Terdapat peluang untuk menjual lebih banyak produk dengan


memberikan servis delivery order kepada pembeli yang
potensial yang tidak memiliki waktu untuk mengunjungi booth
atau outlet Sour Sally untuk membeli frozen yogurt.

14
- Sour Sally bisa membuka lebih booth dan outlet di Indonesia
atau Asia Tenggara sebagai Expansion Strategy-nya.

3.1.2.4 Threat

- Meskipun tidak ada kompetitor lain yang bisa melebihi outlet


Sour Sally, tetapi kompetitor utamanya, Heavenly Blush telah
membuat inovasi untuk menjual produk massal yaitu yogurt
dalam kemasan untuk menambah pendapatannya. Heavenly
Blush menjadi idola konsumen yang memiliki mobilitas yang
tinggi, karena yogurt yang dikemas sehingga mudah untuk
dibawa. Jadi meskipun Heavenly Blush tidak membuka lebih
banyak outlet, itu tidak berarti mereka tidak berusaha untuk
menambah pangsa pasar mereka.

- Terdapat produk subtitute untuk menggantikan produk Sour


Sally, produk subtitute tersebut adalah susu bebas lembak,
salad (yang berisi buah dan sayur), ice cream, dan lainnya.
Sehingga pemberian harga produk sangat berpengaruh pada
keputusan konsumen untuk membeli.

3.1.3 Marketing Mix


3.1.3.1 PRODUCT
Produk merupakan produk makanan sehat yaitu Frozen Yogurt.
a. Core Customer Value : Makan Frozen Yogurt yang enak,
segar, dan sehat

b. Actual Product

Kami membuat Froyo/Frozen Yogurt dengan berbagai


varian rasa dimana rasa yogurt telah disesuaikan dengan lidah
orang Indonesia seperti lebih manis, tidak terlalu asam dan
creamy dibandingkan yogurt di Amerika. Selain varian rasa,

15
kami juga menyediakan 20 toppings untuk menambahkan cita
rasa yang lain selain varian rasa yogurt yang ada. Packaging
atau bungkusan yang digunakan oleh Sour Sally menggunakan
warna yang menarik dan juga logo atau gambar lucu serta
penggunaan kualitas bahan cup yang baik sehingga kelihatan
berkelas sehingga para pembeli juga merasakan puas dengan
membayar mahal dan mendapatkan produk yang berkelas.
c. Augmented Product
Kami memberikan kemudahan bagi pengguna kartu
kredit bank BCA dan Flazz dalam hal pembayaran dan promo
diskon, lalu kami juga menyediakan kemudahan kepada para
pelanggan untuk dapat memantau informasi dari Sour Sally
seperti program promo yang akan diadakan melalui facebook
dan twitter Sour Sally maupun website resmi
MySourSally.com dan hellosoursally.com.
Sour Sally Frozen Yogurt merupakan barang konsumen
atau consumer goods yaitu barang-barang yang dibeli untuk
tujuan penggunaan pribadi. Dilihat dari banyaknya
pertimbangan yang diberikan konsumen pada saat membeli,
Frozen Yogurt kami termasuk convenience goods yaitu barang-
barang di dalam pembeliannya tidak memerlukan banyak
pertimbangan dan produk kami merupakan barang yang habis
dikonsumsi untuk satu kali. Produk Frozen Yogurt kami
memiliki banyak tambahan varian rasa berdasarkan permintaan
pasar seperti rasa Original, Tutti Frutti, Green Tea, Bubble
Gum,Choco Nutty, Pinklicious dan lain-lain dengan beragam
topping dan aneka ragam smoothie. Topping terdiri dari
berbagai buah-buahan segar tanpa sedikit pun bahan pengawet
dan berbagai jenis cereal.

3.1.3.2 PRICE

16
Penetapan harga berdasarkan nilai atau Value-Based Pricing.
Metode ini menggunakan suatu persepsi nilai dari pembeli bukan dari
biaya untuk menetapkan harga. Pemberian harga diikuti dengan
positioning yang ingin dibentuk yaitu U.S. Premium Non Fat Frozen
Yogurt. Yogurt atau bahan mentah/raw material yang digunakan
merupakan susu fermentasi dengan kualitas terbaik yang berasal dari
Amerika karena memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan susu
fermentasi lokal. Selain itu dengan kemasan atau packaging yang berkelas
kami menetapkan Premium Price pada produk yang ditawarkan.
Untuk setiap produk baru atau tahap perkenalan kami
menggunakan Skimming Pricing Strategy sebagai strategi penetapan harga
yang efektif karena positioning yang ingin dibentuk dan nilai produk yang
berkelas yaitu U.S Premium Non-Fat Frozen Yogurt.

3.1.3.3 PLACE
Kami mendirikan outlet dan kafe di Mal besar dan ramai di Pusat
Kota dan Kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bali. Mal yang dipilih
adalah tempat yang paling ramai dikunjungi orang-orang sesuai dengan
target market kami. Outlet dan booth didekorasi semenarik mungkin
dengan menggunakan warna yang menarik dan identik dengan logo Sour
Sally sehingga menarik perhatian pengunjung untuk datang dan mencoba.
Kami memiliki banyak outlet dan booth untuk mempermudah para
pelanggan untuk mendapatkan produk kami dan juga agar menarik
perhatian para pengunjung mal yang ingin mencoba yogurt yang lezat dan
sehat. Setelah mengembangkan pangsa pasar dengan membuat Sour Sally
mini, sekaranhg Sour sally juga dapat ditemui Mal- Mal Primary, bazaar,
konser, dan sekolah-sekolah.

3.1.3.4 PROMOTION

17
Promosi kami lebih mengandalkan pada media periklanan
khususnya media cetak yaitu majalah remaja, majalah lifestyle dan brosur.
Pada majalan lifestyle, kami membuat artikel tentang manfaat yogurt dan
hubungannya dengan gaya hidup yang sehat untuk mengedukasi calon
pelanggan agar mendapatkan informasi dari manfaat dari mengkonsumsi
yogurt bagi kesehatan organ pencernaan manusia, lalu kami juga
menggunakan media internet. Melalu media sosial yaitu Instagram, Sour
Sally sering melakukan kontes dengan menggunakan hastag dengan kata-
kata yang menarik, seperti #cakepcakepblepotan, #GolddiggerChallenge,
#GoldNeverGoBack, dll.

18
Sour Sally mempunyai kegiatan Fashion Patrol dimana para
pegawai Sour Sally pergi mengelilingi sekitaran dalam mal untuk
memberikan tester ke target market dan juga membantu pelanggan untuk
memilih apa yang mereka inginkan dan butuhkan melalui informasi yang
diberikan oleh para pegawai. Kami juga memiliki program promosi “Buy
2 Get 3” dimana kami bekerja sama dengan Telkomsel. Selain itu kami
juga memberikan Benefit jika pelanggan telah menjadi member Bank BCA
(Flazz & Credit Card), Kalbe dan HSBC. Sour Sally memiliki slogan

19
“Delicious doesn’t have to be sinful” atau dalam bahasa Indonesia berarti
“Makan enak tanpa rasa bersalah” dengan tagline “Hand Made Frozen
Yogurt”. Selain itu kami juga memberikan diskon-diskon pada hari
tertentu dan promosi yang menarik lainnya.

3.2 Klasifikasi Biaya

3.2.1 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku Biaya

3.2.1.1 Perkiraan Biaya Variabel (Per Satu Bulan)

Bahan Baku Rp 33.187.500

Perlengkapan Rp 11.062.500 +

Total Biaya Variabel Rp 44.250.000

3.2.1.2 Perkiraan Biaya Tetap (Per Satu Bulan)

Biaya Frenchisee Rp 1.250.000

Biaya Sewa di Mall

(Rp 500.000 × 9 m²) Rp 4.500.000

Gaji Karyawan

(Rp 4.000.000 × 3 orang) Rp 12.000.000 +

Total Biaya Tetap Rp 17.750.000

3.2.1.3 Perkiraan Total Cost (Per Satu Bulan)

Total Cost (TC) = Total Fix Cost (TFC) + Total Variabel Cost (TVC)

= Rp 17.750.000 + Rp 44.250.000

20
= Rp 62.000.000

3.2.2 Harga Pokok Penjualan (Pada Bulan Oktober)

Sour Sally Bintaro Jaya Xchange


Harga Pokok Penjualan
Per 31 Oktober 2018
Persediaan barang dagang (Awal) Rp 8.750.000
Pembelian Rp 35.500.000

Barang Tersedia untuk Dijual Rp 44.250.000


Persediaan Barang Dagangan (akhir) (Rp 7.500.000)

Harga Pokok Penjualan Rp 36.750.000

3.2.3 Laporan Laba Rugi

Sour Sally Bintaro Jaya Xchange


Laporan Laba Rugi
Per 31 Oktober 2018
Penjualan Rp 609.600.000
Harga Pokok Penjualan (Rp 36.750.000)

Penjualan Bersih Rp 572.850.000


Beban-beban:
Beban Penjualan Rp 60.750.000
Beban Administrasi Rp 37.826.000 (Rp 98.576.000)

Laba Kotor Rp 474.274.000

21
Pajak 15% × Rp 474.274.000 (Rp 71.141.100)

Laba Bersih Rp 403.132.900

Keterangan:

1. Penjualan = (P1 × Q1) + (P2 × Q2) + (P3 × Q3)

= (Rp 65.000 × 5.760) + (Rp 50.000 × 2.880) + (Rp 95.000 × 960)

= Rp 609.600.000

2. Beban Penjualan = Bahan Baku + Perlengkapan + Biaya Sewa + Gaji

= 33.187.500 + 11.062.500 + 4.500.000 + 12.000.000

= Rp 60.750.000

3. Biaya Royalti = 6% × Penjualan

= 0.06 × Rp 609.600.000

= Rp 36.576.000

4. Beban Administrasi = Biaya Frenchisee + Biaya Royalti

= Rp 1.250.000 + Rp 36.576.000

= Rp 37.826.000

22
DAFTAR PUSTAKA

Arthur, J., John D., dkk. Financial Management: Principles and Applications.
(2005). New Jersey: Pearson Education Inc.

http://adalowongankerja.com/20398/waiter-waitress-berjaya-sally-ceria-pt-sour-
sally/

https://bisniswaralaba.id/franchise-sour-sally-mini/

https://finance.detik.com/solusiukm/d-2295810/ingin-berbisnis-yoghurt-sour-
sally-siapkan-dana-rp-220-juta

http://soursallymini.com/index.php/franchise

https://www.zomato.com/id/jakarta/sour-sally-pondok-aren-
tangerang/menu#tabtop

Ray H. Garrison, dkk. Akuntansi Manajerial. (2013). Edisi 14. Jakarta: Salemba
Empat.

23

Anda mungkin juga menyukai