merusak lingkungan
Pada tanggal 4 Oktober 2010, Pemda rembang telah memberikan ijin pembangunan
pabrik semen mengenai Wilayah Izin Usaha dan Pemberian izin lokasi eksplorasi untuk
pembangunan pabrik semen, lahan tambang bahan baku, dan sarana pendukung lainnya.
Pada tahun 2014 proyek pembangunan pabrik telah berjalan dan selesai namun
warga kendeng melakukan protes terhadap PT Semen Indonesia karena mereka merasa
tidak diberi pemberitahuan mengenai pembangunan pabrik semen di wilayah mereka
yang mereka rasa hal itu adalah keputusan sepihak karena sosialisasi hanya di berikan
pada kepala daerah terkait serta dokumen AMDAL tidak di sampaikan pada warga.
Sehingga dampak yang di timbulkan dari pembangunan pabrik semen tersebut tentu tidak
akan diketahui oleh masyarakat.
Pembangunan pabrik semen ini juga dirasa telah menyalahgunai peraturan yang telah
ada karena pembangunan nya berada pada cekungan air tanah watuputih sebagai area
yang akan di tambangan untuk mendapat batuan kapur sebagai bahan baku semen, yang
sebenarnya daerah itu merupakan daerah lindung geologi.
Selain itu penebangan kawasan hutan untuk pendirian pabrik dan akses jalan ke
daerah lokasi tambang melebihi batasan yaitu sampai ke kecamatan bulu yang dimana
sesuai perda daerah tersebut tidak boleh di jadikan kawasan industri besar.
Jika di lakukan analisis lebih mendalam mengenai dampak yang di timbulkan, PT
Semen Indonesia akan menambang batuan kapur pada zona karst yang dimana zona ini
adalah cekungan air tanah yang merupakan daerah resapan air, pelepasan air tanah dan
aliran air tanah yang merupakan sumber penyimpanan air tanah penyuplai serta cadangan
air yang menjaga pasokan air di wilayah utara Jawa Tengah. Sehingga akan dikawatirkan
masyarakan akan kehilangan sumber terbesar mereka.
Namun menurut PT Semen Indonesia sendiri mereka yakin bahawa kegiatan operasi
mereka tidak akan merusak lingkungan karena mereka beranggapan telah berpengalaman
dalam menambang batu kapur di sejumlah daerah, seperti Gresik dan Tuban.
perusahaannya juga menjamin bahwa kehadiran pabrik semen itu tidak akan merusak
mata air di gunung Kendeng maupun menghilangkan mata pencaharian warga sekitar.
Malahan kehadiran pabrik Semen Indonesia di Rembang akan membantu warga dalam
mengoptimalkan lahan pertanian karena perusahaan mengalokasikan 25% dari
keseluruhan lahan pabriknya yang berada di Rembang untuk memperbaiki lahan
pertanian di sana serta menyediakan saluran irigasi dan memperluas kawasan mata air di
tempat tersebut.
Namun dalam hal itu juga terlihat ada kejanggalan yang terjadi mengenai perizinan
dan AMDAL yang dimana masyarakat tidak diberi sosialisasi, dan beberapa kebijakan
perizinan yang melanggar peraturan daerah yang sudah ada.
Fakta relevant
2. Pemberian izin usaha dan pembangunan pabrik dan izin usaha oleh Pemda setempat
tanpa persetujuan dan diskusi dengan masyarakat
Etika Issu
Stakeholder
2. PT Semen Indonesia
3. Pemerintah Daerah
Alternative
https://www.kompasiana.com/nadiaprilia14/58e5b257c223bddd33c941fb/
konflik-pembangunan-pabrik-semen-di-pegunungan-kendeng?page=all
https://nasional.tempo.co/read/701899/begini-kejanggalan-amdal-pt-
semen-indonesia-di-rembang?page_num=2
https://www.jurnalperempuan.org/warta-feminis/pelanggaran-hukum-da
n-manipulasi-yang-dilakukan-pt-semen-indonesia-di-rembang
https://finance.detik.com/industri/d-3425974/ini-kondisi-terkini-p
abrik-pt-semen-indonesia-di-rembang
https://bisnis.tempo.co/read/686333/samin-tolak-semen-ini-strategi
-semen-indonesia
https://nasional.tempo.co/read/701841/kenapa-pabrik-semen-di-remba
ng-menuai-kontroversi
https://finance.detik.com/industri/d-3425974/ini-kondisi-terkini-p
abrik-pt-semen-indonesia-di-rembang
https://semenindonesia.com/dirut-jaga-kondusivitas-pabrik-rembang/
?lang=en
Lampiran
“Ada banyak cacat dalam amdal PT Semen Indonesia,” kata peneliti lingkungan
dari Institut Pertanian Bogor, Soerya Adiwibowo. Soerya adalah anggota tim
Kementerian Lingkungan Hidup yang meneliti kasus tersebut. Dia juga menjadi
saksi ahli yang diajukan warga Kendeng Utara dalam perkara melawan PT Semen
Indonesia. (Baca: Kenapa Pabrik Semen di Rembang Menuai Kontroversi?)
“Banyak kajian dalam dokumen tidak lengkap, terutama yang terkait dengan karst,”
ujar sumber ini. Karst adalah daerah resapan air yang menjaga ketersediaan
air. (Baca: Ini Alasan Semen Indonesia Ngotot Bangun Pabrik di Rembang)
Kejanggalan lain, ada narasumber dalam tim penyusun amdal yang namanya
dicatut. Dwi Sasongko, peneliti Universitas Diponegoro Semarang, mengatakan
namanya dicantumkan sebagai narasumber ahli ilmu lingkungan dalam amdal
tanpa pemberitahuan. “Saya tak ikut menyusun dokumen itu karena merupakan
anggota komisi penilai dari provinsi,” ujar Dwi Sasongko.
Sejumlah pihak juga menilai pembangunan pabrik semen tak sesuai dengan
Peraturan Daerah Rembang No 14 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Rembang 2011-2031. Sebabnya, kawasan yang bakal
ditambang termasuk kawasan lindung geologi sehingga tak boleh dirusak.