NIM : 11711090
No Absen : 17
Kondisi Sosial
Penduduk yang tinggal di daerah tempat saya tinggal terdiri dari bermacam-
macam suku, ada suku Melayu, suku, Madura, Tionghoa, Jawa, Dayak dll. Namun yang
lebih dominan didekat rumah saya adalah suku Melayu dan juga Madura. Disini saya
melihat bahwa walaupun berbeda suku ras dan agama tetapi saling menunjukan sikap
kebersamaan serta saling penuh pengertian dalam pergaulan dengan sesamanya dalam
kehidupan sehari-hari.
Dilihat dari mata pencahariannya mayoritas penduduk disini sebagai buruh, buruh
tukang bangunan, buruh pabrik maupun perkebunan. Selain itu ada juga yang bekerja
sebagai pedagang, PNS. Selama saya tinggal disini saya melihat penduduk yang bermata
pencaharian sebagai nelayan tidak menunjukan jumlah yang banyak meskipun kelurahan
saya dekat dengan sungai Landak, selebihnya mereka bekerja sebagai peternak, petani,
pengrajin, pengusaha, TNI, Polri, dan pensiunan.
Menurut saya, mengenai potret sosial Islam masyarakat kelurahan Tanjung Hulu
sangat baik sekali baik dari segi berinteraksi maupun cara beragama. Walaupun mayoritas
masyarakat disini beragama Islam tetapi mereka tetap menjaga kerukunan antar agama
lain. Bahkan ketika hari raya umat Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, Isra
Mi’raj, agama lain ikut membantu untuk menyukseskan acara tersebut sebagai bentuk
kepedulian sosial saling tolong menolong. Berbagai cara mereka lakukan ada yang
membantu dengan tenaga seperti membersihkan masjid, memindahkan barang-barang,
menyediakan lahan parkir untuk acara Maulid, ada juga dalam bentuk sumbangan uang
dan barang. Melihat ini saya merasa rasa toleransi masih dipegang kuat masyarakat disini
walaupun berbeda agama, ras, suku dan agama. Di Kelurahan Tanjung Hulu juga ada
sebuah Tarekat Naqsabandiyah yang berada di jalan Sei Landak Timur No. 56 Perumnas
IV Pontianak. Tarekat ini yang saya tahu sudah ada disini sejak tahun 2005. Ini
menunjukan syiar Islam disini sangat kuat dan antusias masyarakatnya. Pernah juga pada
tahun 2018 lalu mengadakan acara Maulid dari simpang Jalan Tekam hingga ke jalan
Panglima A’im, yang acara tersebut bernama Seruni Bershalawat. Seruni di ambil dari
nama Pasar yang ada di dekat rumah saya, satu-satunya pasar yang ada di Kelurahan
Tanjung Hulu Pontianak. Di bulan Ramadhan tahun ini banyak sekali pedagang-
pedagang menjual dagangannya, khususnya di sepanjang Jalan Panglima’aim. Ada yang
menjual makanan dan minuman, takjil untuk berbuka, pakaian, acesories dll. Ini
menunjukan antusias masyarakat disini sangat baik sekali dalam menyambut bulan suci
Ramadhan. Ini sudah menjadi tradisi tahunan pedagang yang berjualan di sepanjang jalan
ini. Dengan adanya pedagang-pedangan ini jalanan tidak sepi dan terlihat ramai dengan
berbagai macam pasar murah yang mereka jual. Mungkin ini yang dapat saya ceritakan
mengenai potret sosial masyarakat Islam yang ada di dekat rumah saya. Jika ada
kesalahan dan kekurangan saya minta maaf yang sebesar-besarnya.