Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Wildan Abdussyukur (11711090)

Kelas / Semester / Jurusan : C / 6 / PAI FTIK


Makul : Bimbingan Konseling Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Edi Kurnanto, S.Ag. M.Pd.
SINOPSIS TEMA 13
Keuntungan adanya layanan BK bagi pelaksanaan pembelajaran PAI
A. Pendahuluan
Menurut saya mengapa materi keuntungan adanya layanan BK bagi pelaksanaan
pembelajaran PAI perlu dibahas karena, Pendidikan Agama Islam adalah mata pelajaran yang
mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan mencakup beberapa aspek di dalamnya mulai
dari ilmu fiqh, ilmu hadits, bahasa Arab, tasawuf, dan tentunya pelajaran yang berhubungan
dengan akhlaq. Selain itu, peran sekolah sebagai salah satu lembaga yang mempunyai misi
menyediakan pelayanan yang luas untuk secara efektif membantu peserta didik mencapai tujuan-
tujuan perkembangannya dan mengatasi permasalahannya, maka segenap kegiatan dan
kemudahan yang diselenggarakan sekolah perlu diarahkan ke sana.
Pendidikan agama, sebagai salah satu usaha pembelajaran yang di dalamnya mengajarkan
dan mengenalkan kepada peserta didik tentang adanya perbuatan yang baik dan perbuatan yang
buruk. Sekolah juga menjadi lembaga pendidikan yang mempersiapkan kaum muda untuk
memerangi adanya kejahatan, tentunya dengan membangun moral kaum intelektual, sebagai
jatidiri sejati seorang peserta didik (Zakiah Daradjat, 2006:39).
B. Ringkasan Materi
Layanan bimbingan konseling sangat mempengaruhi keberhasilan ujian siswa. Sebab
bimbingan konseling dapat mempengaruhi jalannya proses belajar, tugas dan tanggung jawab
utama guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa. Kendati demikian, ini bukan
berarti dia lepas sama sekali dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan
konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Sekolah tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan dalam kegiatan belajar-
mengajar di kelas, tetapi juga dapat mengembangkan seluruh kepribadian anak. Guru harus
mengetahui lebih dari sekedar masalah bagaimana mengajar yang efektif. Ia harus dapat
membantu murid dalam mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya,
sepanjang itu memungkinkan secara profesional.
Tugas dan tanggung jawab guru sebagaimana yang tersebut di atas juga diemban oleh
guru Pendidikan Agama Islam. Lebih dari sekedar bimbingan belajar, guru Pendidikan Agama
Islam haruslah dapat memberikan bimbingan akhlak dan moral serta keimanan kepada para
siswanya. Oleh karena itu, fungsi bimbingan dan konseling pada guru Pendidikan Agama Islam
jauh lebih berat dibandingkan dengan guru mata pelajaran lain (Heru Mugiarso, 2006:4).
Dalam batas-batas tertentu, guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya.
Berkenaan dengan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan konseling, guru-guru mata
pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus bersifat manusiawi dan religius,
bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli (Anas Salahudin, 2010:192)
Begitu pula dengan guru Pendidikan Agama Islam, semua yang bimbingan dan konseling
yang di berikan oleh guru Pendidikan Agama Islam hendaknya berdasarkan dan berlandaskan
ajaran Agama Islam. Keuntungan adanya layanan BK bagi pelaksanaan pembelajaran PAI yaitu :
1. Dapat membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.
2. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling.
3. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada
guru pembimbing/konselor.
4. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor.
5. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan antar siswa
yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
6. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling.
7. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa.
8. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan
bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya (Anas Salahudin, 2010:193).
C. Analisis
Berdasarkan analisis saya melihat bahwa sekolah tidak hanya berfungsi memberikan

pengetahuan dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas, tetapi juga dapat mengembangkan

seluruh kepribadian anak. Guru harus mengetahui lebih dari sekedar masalah bagaimana

mengajar yang efektif. Ia harus dapat membantu murid dalam mengembangkan seluruh aspek

kepribadian dan lingkungannya, sepanjang itu memungkinkan secara profesional.

Tugas dan tanggung jawab guru sebagaimana yang tersebut di atas juga diemban oleh guru

Pendidikan Agama Islam. Lebih dari sekedar bimbingan belajar, guru Pendidikan Agama Islam

haruslah dapat memberikan bimbingan akhlak dan moral serta keimanan kepada para siswanya.

Oleh karena itu, fungsi bimbingan dan konseling pada guru Pendidikan Agama Islam jauh lebih

berat dibandingkan dengan guru mata pelajaran lain.

Berkenaan dengan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan konseling, guru-guru mata

pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus bersifat manusiawi dan religius,

bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli. Begitu pula dengan guru Pendidikan

Agama Islam, semua yang bimbingan dan konseling yang di berikan oleh guru Pendidikan

Agama Islam hendaknya berdasarkan dan berlandaskan ajaran Agama Islam.


DAFTAR PUSTAKA

Daradjat, Zakiah. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:Bumi Aksara.


Mugiarso, Heru. 2006. Bimbingan Konseling. Semarang:Unnes Perss.
Salahudin, Anas. 2010. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai