Anda di halaman 1dari 4

Praktikum Mesin-Mesin Listrik >> Polaritas Transformator

POLARITAS TRANSFORMATOR

A. Tujuan

1. Mahasiswa dapat menentukan arah vektor kumparan primer dan kumparan sekunder
serta diagram fasornya.
2. Mahasiswa dapat menentukan polaritas transformator satu fasa penjumlahan dan
pengurangan.
3. Mahasiswa dapat menentukan perbandingan (rasio) transformasi dari transformator satu
fasa.

B. Teori Singkat

Transformator satu fasa memiliki dua kumparan, yaitu kumparan primer dan sekunder. Pada
kumparan primer diberi sumber tegangan, dan hasilnya keluar tegangan output pada
kumparan sekunder. Saat bekerja masing-masing ujung kumparan primer polaritasnya selalu
bergantian mengikuti gelombang sinusoida AC.

Polaritas (polaritas sesaat) perlu diketahui untuk membuat sambungan-sambungan pada


transformator sehingga akan diketahui bagian primer dan sekunder serta bagian tegangan
tinggi dan rendahnya.

Menurut ASA (American Standards Association), pada bagian tegangan tinggi diberi tanda H 1,
H2, H3 dan seterusnya. Dimana H1 terletak di sisi kiri pembaca, H2 di sisi kanan pembaca
(apabila menghadap dari sisi tegangan rendah) sedangkan pada kumparan tegangan rendah
diberi nama X1, X2, X3 dan seterusnya. Untuk polaritas pengurangan, letak X 1 berdekatan
dengan H1 dan untuk polaritas penjumlahan, letak X1 berseberangan dengan H1 (lihat gambar
1).

Polaritas transformator sangat tergantung arah kumparan primer dan sekunder. Langkah yang
diperlukan untuk menentukan polaritas, terminal sisi primer H 1 diberi tanda (x) atau titik.
Hubungkan terminal H2 yang tidak ditandai dengan salah satu terminal tegangan rendah X 2.
Ukur tegangan terminal H1 dan X1, ini merupakan beda tegangan dari kedua titik tersebut Vx.
Bila tegangan Vx > V1, berarti polaritas penjumlahan, dimana terminal X2 arah kumparan sama
dengan arah kumparan tegangan tinggi H 1, maka di terminal X2 mempunyai tanda yang sama.
Bila tegangan Vx < V1 berarti polaritas pengurangan, dimana terminal X2 berlawanan arah
kumparan tegangan tinggi H1, maka di terminal X2 mempunyai tanda yang berbeda.

H1 H2 H1 H2

X2 X1 X2 X1

Polaritas Polaritas
Penjumlahan Penjumlahan
Gambar 1. Polaritas Penjumlahan dan Pengurangan

1
Teknik Elektro >> Fakultas Teknik >> Universitas Negeri Padang
Praktikum Mesin-Mesin Listrik >> Polaritas Transformator

Setelah diketahui polaritas setiap kumparan transformator sisi primer maupun sekunder,
barulah didapat hubungan sudut pergeseran fasa. Kesalahan menentukan polaritas
transformator akan mengakibatkan terjadinya hubungan singkat (short circuit) atau tidak
seimbang tegangan dan arus.

Untuk menentukan sudut pergeseran antara kumparan primer dan kumparan sekunder (arah
kumparan primer dan sekunder) yang mempunyai beberapa persyaratan, yaitu:
1. Arah kumparan transformator antara primer dan sekunder yang diberi tanda pada
terminal kumparan input maupun output.
2. Arah vektor untuk sisi tegangan sekunder dapat minus maupun plus.
3. Melukiskan arah setiap vektor searah dengan perputaran jarum jam.
4. Mengukur tegangan tinggi (primer) dengan tegangan rendah (sekunder).

Susunan kumparan primer dan sekunder yang akan diuji polaritasnya ialah berikut:

Ha1 Xa1
55 V
Xa2
220 V
Xa3
55 V
Ha2 Xa4
Xc1 Xb1
55 V 55 V
Xc1 Xb2
Gambar 2. Susunan Kumparan Transformator 1 Fasa

C. Alat dan Bahan

1. Transformator 1 Fasa V.A 1k Hz 50 Yuasa Tuusinki Kogyo, Co Ltd 1 unit


2. Voltmeter AC/DC class 1,0 2 unit
3. Power Unit
4. Kabel penghubung secukupnya

D. Gambar Rangkaian

V Xa1 V Xa1
H1 H1

E1 E2 V E1 E2 V

H2 Xa2 H2 Xa2

Gambar 3. Rangkaian Praktikum Polaritas Transformator 1 Fasa

2
Teknik Elektro >> Fakultas Teknik >> Universitas Negeri Padang
Praktikum Mesin-Mesin Listrik >> Polaritas Transformator

E. Prosedur Kerja

Percobaan transformator satu fasa tentang polaritas:


1. Ujung kumparan tegangan tinggi disambungkan dengan ujung kumparan tegangan
rendah yang terdekat.
2. Ujung-ujung yang lain dipasang Voltmeter VX.
3. Ujung-ujung kumparan tegangan tinggi dihubungkan dengan sumber tegangan 220 V
dan dipasang Voltmeter VP.
4. Amati berapa besar tegangan pada kedua alat ukur, jika VX > VP kedua GGL induksi saling
menjumlahkan dan disebut Polaritas Penjumlahan sedangkan jika VX < VP maka disebut
Polaritas Pengurangan.

Tabel Percobaan

Tabel 1. Data transformator satu fasa sesuai dengan tanda titik yang berlawanan antara
kumparan primer dan sekunder.

V1 V2 VH1-Xa1

Tabel 2. Data transformator satu fasa sesuai dengan tanda titik yang searah antara kumparan
primer dan sekunder.

V1 V2 VH1-Xa1

F. Hasil Percobaan

Polaritas penjumlahan

V1 V2 VH1-Xa1
220 55 270
220 110 320
220 160 380

Polaritas pengurangan

V1 V2 VH1-Xa1
220 55 155
220 110 100
220 165 48

3
Teknik Elektro >> Fakultas Teknik >> Universitas Negeri Padang
Praktikum Mesin-Mesin Listrik >> Polaritas Transformator

G. Kesimpulan

Rangkaian polaritas penjumlahan:

V Xa1
H1

E1 E2 V

H2 Xa2

Gambar 4. Rangkaian Polaritas Penjumlahan Transformator Satu Fasa

Rangkaian polaritas pengurangan:

V Xa1
H1

E1 E2 V

H2 Xa2

Gambar 5. Rangkaian Polaritas Pengurangan Transformator Satu Fasa

Polaritas pada transformator satu fasa digunakan untuk menghubungkan seri atau paralel
suatu induktansi. Polaritas itu disebabkan karena arah dari penggulungan induktansi. Jika
menggulungnya searah maka terjadi penjumlahan. Sebaliknya jika berlawanan arah maka
terjadi pengurangan.

H. Referensi

--,1979. Electrical Machines Part 1. Laboratory Experiment. Skarholmen. Swedia

--.2007. Jobsheet Praktikum Mesin Listrik 1. Lab. Konversi Energi Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.

--.2008. Jobsheet Praktikum Mesin Listrik. Lab. Konversi Energi Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Padang.

Wildi, T. 2002. Electrical Machines, Drives, and Power Systems. 5 eds. Prentice Hall. New Jersey

Zuhal. 2000. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Gramedia. Jakarta.

4
Teknik Elektro >> Fakultas Teknik >> Universitas Negeri Padang

Anda mungkin juga menyukai