Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA NY “S” G1 P0000 Ab000


DI RUANG OBGIN RSUD BANGIL

Disusun Oleh :
IKA DEWI R. HAVIFUR
0605.20

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYAGAMA HUSADA


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
MALANG
2008
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Belakang
Kehamilan merupakan masa dimulainya yang dari konsepsi sampai
janin lahir, lama kehamilan normal adalah 280 hari atau 9 bulan 7 hari yang
terhitung dari mulai hari pertam haid terakhir.
Hiperemesis gravidarum gejala mual, muntah yang berlebihan pada
wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan
umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi.

1.2. Tujuan Penulisan


1.2.1. Tujuan Umum
Dapat mengkaji, menganalisis dan melaksanakan asuhan kebidanan pada
nyoya “S” dengan hiperemesis gravidarum terutama bagi kami yang perlu
banyak bimbingan dan pengarahan.
1.2.2. Tujuan khusus
Diharapkan mahasiswa
- Dapat mengumpulkan data sampai analisis data
- Dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah
- Dapat mengantisipasi masalah potensial
- Dapat mengantisipasi kebutuhan segera
- Dapat merencanakan asuhan kebidanan
- Dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan
1.2.3. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Ruang Lingkup
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Icterus
2.2. Konsep Managemen Kebidanan
BAB III TUJUAN KASUS
3.1. Pengkajian Data
3.2. Identifikasi diagnosa dan masalah
3.3. Antisipasi masalah potensial
3.4. Identifikasi kebutuhan segera
3.5. Intervensi
3.6. Implementasi
3.7. Evaluasi
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
LAPORAN PENDAHULUAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM
1. Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang berlebihan pada kehamilan,
sering terjadi pada ibu yang hamil pertama kalinya, mengandung lebih dari satu
janin, stress psikologis. Gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan
kimesies, mual, muntah biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul pada
malam hari, gejala ini ± 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung 10 minggu.

2. Etiologi
Penyebab belum diketahui pasti, beberapa faktor predisposisi dan
faktor lain diantaranya adalah prigravida, molahidotialosa dan gemeli

3. Gejala dan Tanda


Rasa mual dan muntah pada kehamilan dini menjadi sering dan
parah dari pada biasanya, dan sepertinya bertambah lama. Kadang sampai
sembilan bulan. Gejala hiperemesis gravidarum secara klinis dapat dibagi
menjadi 3 tingkatan
1. Tingkat I
 Rontok berlangsung terus
 Nafsu makan tidak ada
 Berat badan menurun dan nyeri epigastrium
 Nadi meningkat sekitar 100x/ menit
 Lidah kering dan tekanan darah naik
 Mata cowong
2. Tingkat II
 Penderita tampak lebih lemah dan apalis
 Lidah kering dan kotor, mata cekung
 Nadi kecil, tekanan darah turun
 Berat badan makin turun
 Suhu kadang-kadang naik dan sedikit icterus
 Terjadi gangguan BAB
3. Tingkat III
 Muntah berkurang
 K/u bumil makin menurun : tekanan darah turun, nadi meningkat,
suhu naik dehidarsi makin jelas
 Gangguan faal hati, terjadi dengan manifestasi icterus
 Gangguan kesadaran; koma, perubahan arah bola mata

Macam-macam Hiperemesis Gravidarum


Menurut berat ringan gejala hiperemesis gravidarum di bagi menjadi 3
tingkatan yaitu :
a. Hiperemesis gravidarum ringan
Mual, muntah terus menerus menyebabkan penderita lemah, tidak mau
makan, berat badan turun dan rasa nyeri di gravidarium.
N : 100x/menit, TD turun, turgor kulit kurang, lidah kering, mata cowong
b. Hiperemesis gravidarum sedang
Mual, muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih
parah :
Gejalanya : apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi
kecil dan cepat, suhu badan meningkat (dehidrasi), icterus ringan, BB
turun, mata cekung, tensi turun, hemo konsentrasi oliguri dan konstipasi.
Dapat terjadi juga asetonuria dan daari nafas keluar bau aseton
c. Hiperemesis gravidarum berat
Keadaan umum jelek, kesadaran sangat menurun, somnolen sampai koma,
nadi kecil, halus dan cepat, dehidrasi hebat, suhu badan meningkat,
tekanan darah turun. Ikterus komplikasi yang berakibat fatal terjadi pada
susunan saraf pusat dengan adanya nistagmus diplopin, perubahan mental

4. Fisiologi
Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan
karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi, karena oksidasi
lemak yang tidak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunya asam
asetik, asam hidroksi, botirik dan aseton dalam darah kekurangan cairan yang
diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi
sehingga cairan ekskoseluler dalam darah berkurang. Namun dan klorida
darah turun, demikian pula klorida air kemih. Selain itu dehidrasi
menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.
Hal ini jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang. Kekurangan
kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal
menambah frekuensi muntah –muntah yang lebih banyak. Di samping itu
dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan
pada selaput lender esofagus dan lambung, dengan akibat perdarahan easko
intestinal. Pada umunya robekan ini ringan dan perdarahan dapat di hentikan
sendiri.
Perasaan mual akibat dari meningkatnya kadar estrogen oleh karna
keluhan ini terjadi pada trimester I, pengaruh fisiologik hormone esterogen ini
tidak jelas mungkin berasal dan sistem susunan saraf pusat atau akibat
kosongnya lambung, hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi
mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat terjadi
dehidrasi. Belum jelas mengapa gejala-gejala ini hanya terjadi pada sebagian
kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama disamping
pengaruh hormonal, yang jelas wanita yang sebelum hamil sudah menderita
lambung spastic dengan gejala tidak suka makan dan mual, maka kan
mengalami emesis gravidarum yang lebih berat
5. Penatalaksanaan
Pencegahan hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan
jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu
proses yang fisiologik, keyakinan bahwa mual, muntah, kadang-kadang
merupakan gejala fisiologik pada kehamilan muda yang akan hilang pada
kehamilan 4 bulan. Menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan
makanan dalam jumlah kecil tapi sering, waktu bangun pagi jangan segera
turun dari tempat tidur tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biscuit
dengan teh hangat. Makan yang berminyak dan berbau menyengat sebaiknya
dihindari. Makan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan hangat
atau sangat dingin
Konsep pengobatan psikologik
1) Isolasi pengobatan psikologis
Dengan isolasi di ruangan dapat meringankan wanita hamil karena
perubahan suasana dari lingkungan rumah tangga. Petugas dapat
memberikan informasi, komunikasi, edukasi tentang berbagai masalah
berkaitan dengan kehamilan
2) Pemberian cairan pengganti
Dalam keadaan darurat diberikan cairan pengganti sehingga keadaan
dehidrasi dapat diatasi. Cairan pengganti yang dapat diberikan adalah
glukosa 5% sampai 10%dengan keuntungan dapat mengganti cairan yang
hilang. Dalam cairan ditambahkan vitamin C.B komplek atau kalium yang
diperlukan untuk kelancaran metabolisme
3) Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan.
Hilangnya rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan sserta
menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar
belakang penyakit ini
4) Obat-obat yang dapat diberikan
a. Sedativa ringan
- Phenobarbital (luminal) 30 mg
- Valium
b. Anti alergi
- Anti histamine
- Dramamin
- Avomin
c. Obat anti mual – muntah
- Mediamer B6
- Emetrolen
- Stimetil
- Avopreg
d. Vitamin
- Terutama vitamin B komplek
- Vitamin C
5) Menghentikan kehamilan
Pada berbagai kasus pengobatan tidak berhasil malah terjadi kemandulan
dan keadaan semakin memburuk, sehingga diperlukan pertimbangan
untuk mengakiri kehamilannya, keadaan yang perlu dipertimbangkan
gugur kandungan diantaranya :
a. Gangguan kejiwaan
- Delirium
- Apatis, samnolewn sampai koma
- Terjadi gangguan jiwa ensefalopati wernike
b. Gangguan penglihatan
- Perdarahan retina
- Kemunduran penglihatan
c. Gangguan faal
- Hati dalam bentuk icterus
- Ginjal dalam bentuk anuria
- Jantung dalam pembuluh darah terjadi nadi meningkat
- Tekanan darah menurun
ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL “NY “S” GI POOOO Ab000
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

I. Pengkajian
Tanggal anamnese : 17-12-2007
Jam pengkajian : 09.00 .wib
Ruang : Nifas
No reg :-
MRS : 13-12-2007
Jam MRS : 19.30 WIB

A. Data Obyektif
1. Identitas klien
Nama : Ny “S” Nama suami : Tn “S”
Umur : 35 tahun Umur : 34 tahun
Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Kry Domosindo Pekerjaan : Kry Domosindo
Status : Kawin Status : Kawin
Alamat : Talun Rt 07/Rw 10 Alamat : Talun Rt 07/Rw 10

2. Keluhan utama
Pada saat dikaji klien mengatakan mual muntah 1 bulan yang
lalu, badannya lemas pusing, mata cowong, langsung sama
keluarga dibawa ke RSUD Bangil pada tanggal 13-12-2007 jam
19.30 wib.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama haid : 7 hari
Warna : merah kehitaman
Bau : amis khas
Disminorhea :-
Flour albus : -
HPHT : 03-10-2007
TP : 10-07-2008

4. Riwayat kehamilan sekarang


Klien mengatakan hamil anak pertama dengan usia
kehamilan 3,5 bulan keluhan selama hamil muntah bila makan,
minum, perut terasa nyeri dan kepala,pasien biasanya kontrol rutin
di puskesmas.

5. Riwayat kesehatan yang lalu


Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular
seperti hepatitis, TBC, dan juga tidak pernah menderita penyakit
menahun seperti hipertensi, jantung dan DM

6. Riwayat penyakit keluarga


Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang
mempunyai penyakit menular seperti TBC, hepatitis, dan tidak da
yang mempunyai penyakit menahun seperti jantung, asma, DM,
hipertensi, dalam keluarga tidak ada keturunan kembar
7. Riwayat psikologis
Suami dan klien serta keluarga sangat mengharapkan
kehamilan ini, klien dan suami tidak menginginkan jenis kelamin
tertentu, laki-laki atau perempuan sama saja, yang penting ibu dan
bayi sehat serta selamat

8. Latar belakang sosial budaya


Klien berasal dari susku jawa, tidak ada pantangan dalam
makanan klien tidak pernah minum jamu

Pola kehidupan sehari-hari


1. Pola nutrisi
Sebelum MRS : makan dan minum selalu muntah
Selama MRS : makan dan minum mulai mau, sedikit 3 sendok
3x/sehari
2. Pola eliminasi
Sebelum MRS : BAK 4-5x/hari warna kuning, berbau, tidak nyeri
BAB 1x/hari konsisten lunak, warna normal dan
tidak nyeri.
Selama MRS : BAK 3x/hari warna kunig, bau khas, tidak nyeri
BAB 1x/hari konsisten lunak, warna normal dan
tidak nyeri.
3. Pola aktivitas
Sebelum MRS : kilen bekerja sebagai karyawan domusindo
Selama MRS : klien mengambil cuti karena klien merasa lemah

4. Pola istirahat/ tidur


Sebelum hamil : Siang : –
Malam : 8 jam jam 21.00-05.00
Selama hamil : Siang : 2 jam jam 13.00-14.00
Malam : 8 jam jam 21.00-05.00
5. Personal hygiene
Sebelum hamil : mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju
2x/hari, keramas 3x/hari, ganti cd setiap kali
mandi.
Selama hamil : mandi hanya diseka oleh keluarga 2x/hari, ganti
baju 2x/hari, belum pernah keramas, ganti cd 2x
sehari, setiap habis diseka.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : composmentis
b. Keadaan umum : K/u lemah
c. BB/TB : 58 kg/ 156 cm
d. Postur tubuh : tegak
2. TTV : TD : 130/80
N : 88
S : 36,8
RR : 22x/menit
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kepala : rambut bersih, warna hitam, tidak berketombe, tidak ada
bekas luka operasi
- Muka : pucat, tidak ada oedem, tidak terdapat cloasma gravidarum
- Mata : sclera tidak icterus, conjungtiva anemis, mata cowong,
simetris
- Hidung : simetris, tidak ada secret, tidak ada polip
- Gigi dan mulut : bibir kering, tidak kotor, dan kering, tidak ada caries
gigi, tidak ada stomatitis
- Telinga : simetris, tidak ada serumen, pendengaran normal
- Leher : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis
- Dada : simetris,tidak ada retraksi dinding dada, kombinasi
pernafasan dada dan perut
- Payudara : pembesaran payudara simetris, hiperpigmentasi areola mame,
putting susu menonjol, tidak ada benjolan, tidak ada
hipervaskularisasi
- Perut : membesar sesuai usia kehamilan, ada linea nigra, ada strie
lividae, tidak ada luka bekas operasi
- Ekstremitas atas : tangan kiri terpasang infuse tidak ada interuse tidak
sianosis.
- Ekstermitas bawah : tidak oedem, turgor kulit kembali dalam 1 detik,
tidak ada varices.
- Vulva : bersih, tidak odema, tidak varices, tidak ada flour albus.
- Anus : tidak ada hemoroid
Ada lubang anus
b. Palpasi
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tiadak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri tekan pada leher.
- Ketiak : tidak ada nyeri tekan pada ketiak, tidak benjolan, tidak ada
getah bening.
- Payudara : tidak ada benjolan, putting susu menonjol, ada
hyperfaskularisasi.
- Abdoment : tidak ada bekas operasi, ada strie,
- Leopod I : TFU belum teraba
- Leopod II : tidak dilakukan
- Leopod III : tidak dilakukan
c. Auskultasi
- Dada : terdengar ronchi, terdengar wheezing, djj belum terdengar
d. Perkusi tidak dilakukan
II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Dx : G1Poooo Abooo uk 11 minggu dengan hiperemesis gravidarum tingkat 1.
Ds : klien mengatakan sering mual, muntah, sejak 1 bulan yang lalu hamil
3,5 bulan, perut terasa nyeri, badan lemas, pusing
Do : K/u : lemah
BB : 58 kg
TB : 156 cm
TTV : S : 36,8oC
TD : 130/80 mmHg
N : 88x/menit
RR : 22x/menit
Inspeksi
Mata : cowong, sclera icterus, conjungtiva anemis
Muka : pucat.
Mulut : bibir kering, lidah kotor.
Ekstermitas atas : tangan kiri terpasang infuse RL, tidak icterus,
tidak syanosys.
Ekstermitas bawah : tidak oedem, turgor kulit kembali dalam 1
menit, tidak varices.

III. Antisipasi Masalah potensial


- Potensial terjadi dehidrasi

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera


- Tidak ada

V. Intervensi
Dx :Ny “S” G1Poooo Abooo uk 11 minggu dengan hiperemesis gravidarum
tingakat 1
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x24 jam klien mengerti
penjelasan petugas kesehatan dan tidak terjadi dehidrasi.
Kriteria hasil :
- Pasien mengerti tentang penjelasan yang diberikan petugas kesahatan dan
tau bila ditanya oleh petugas kesehatan.
- Turgor kulit kembali dalam 1 menit.
- Konjungtiva tidak anemis
- Sclera tidak iteruse
- TTV : TD : 130/80
N : 88
S : 36,8
RR : 22x/menit
- Nafsu makan meningkat
- Mual muntah berkurang

Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada klien dan keluarga
R/ agar terjalin kepercayaan antar petugas dan klien
2. Berikan klien cara mengurangi mual, muntah dengan banyak istirahat dan
mengurangi kerja berat
R/ klien akan merasa badanya cukup sehat dan dapat makan sesukanya
3. Anjurkan untuk mengubah makan sehari-hari dengan porsi kecil tapi
sering dalam kondisi hangat
R/ untuk memenuhi nutrisi dan meningkatkan nafsu makan
4. Anjurkan untuk tidak bangun dulu sehabis tidur dan makan makanan
ringan
R/ agar klien tidak merasa pusing dan muntah
5. Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak seperti daging,
mentega dan lain-lain
R/ makanan berlemak dan berbau menyengat dapat menyebabkan
merangsang terhadap hiporalamus dan menyebabkan muntah
6. Beritahu keluarga untuk membatasi pengunjung
R/ agar pasien dapat beristirahat dan hiperemesis dapat berkurang
7. Kolaborasi dengan rekan medis
R/ untuk mengatasi hiperemesis yang terjadi pada klien

VI. Implementasi
1. Melakukan pendekatan dengan pasien dan keluarga pasien
2. Memberikan pengetahuan tentang cara mengurangi mual, muntah dengan
banyak istirahat
3. Menganjurkan klien untuk mengubah tentang makanan ssehari-hari
dengan porsi kecil tapi sering keadaan hangat
4. Menganjurkan pada klien untuk tidak bangun dudlu ssehabis tidur dan
makan makanan ringan untuk menghindari pusing dan muntah
5. Menganjurkan klien untuk menghindari makanan yang merangsang dan
menyengat baunya
6. Memberitahu kepada keluarga untuk memtasi pengunjung aar psien dapat
istirahat
7. Kolaborasi dengan rekan medis
- Infus Rl: Ds: IV : IV drip neurosanbe
- Infeksi tomit 3x1 ampul
- Antasida
- Neurobion 5000 1x1 mg iv
- Metropiasida 3x1 mg
- Vitamin C
- USG
- Diet HE(mengurangi makanan berminyak dan bau menyengat)

VII. Evaluasi
Tanggal : 17-12-2007 Jam : 10.30 WIB

S : klien mengatakan mualnya sudah berkurang dan nafsu makan bertambah


O : K/u cukup
Mata tidak cowong
Muka pucat
Conjungtifa tidak anemis,sclera icterus
Mukosa bibir lembab
TTV : TD : 130/80
N : 80 x/menit
S : 36oC
Hasil USG : GS+ FP+
A : Ny. “S” G1 P0000 Ab000 dengan hiperemesis gravidarum tingkat 1
P : Lepas infuse
Berikan KIE tentang penanganan mual muntah
Anjurkan untuk kontrol
Persiapan pulang
KONSEP MANAGEMEN ASUHAN KEBIDANAN
I. Penkajian Data
Tanggal : Jam :
a. Data Subyektif
1. Nama :
Nama suami :
Umur :
Umur :
Suku/bangsa :
Suku/bangsa :
Agama :
Agama :
Pendidikan :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Pekerjaan :
Status :
Status :
Alamat :
Alamat :
2. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan ibu mual, muntah, pusing, nyeri perut dan
hamil dengan UK 3,5 bulan.
3. Riwayat Menstruasi
Menarce : 1 tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 2-3 softek x/hari
Lama haid : 7 hari
Disminorhea : tidak ada
HPHT : 3-10-2007
TP : 10-6-2008
4. Riwayat kehamilan ini
Ibu mengatakan hamil anak pertama dengan usia kehamilan 3,5 bulan.
keluhan muntah, muntah
5. Riwayat kesehatan yang lalu
Apakah ibu pernah menderita penyakit menular/ menurun/ menahun
yang mengganggu kehamilan seperti hepatitis, TBC, hipertensi,
jantung, DM
6. Riwayat penyakit keluarga
Apakah di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular,
menurun dan menahun seperti TBC, hepatitis, jantung, asma, DM,
hipertensi
7. Riwayat psikologis
Ibu mengatakan kehamilan ini sangat diharapkan, ibu dan suami tidak
menginginkan jenis kelamin tertentu, laki-laki atau perempuan sama
saja
8. Riwayat latar belakang sosial budaya
Klien berasal dari suku jawa, tidak ada pantangan dalam makanan klien
tidak pernah minum jamu

Pola kehidupan sehari-hari


a. Pola nutrisi
Pola kebiasaan makan yang tidak teratur dan tidak seimbangan
misalnya ibu banyak makan yang mengandung karbohidrat dan suka
makanan yang pedas
b. Pola eliminasi
-
c. Pola aktivitas
-
d. Pola istirahat/ tidur
Ibu harus banyak istirahat untuk memulihkan kondisi
e. Personal higiene
Ibu harus menjaga kebersihan agar terhindar dari infeksi

b. Data Subyektif
1. Keadaan Umum
Kesadaran : composmentis
Keadaan umum : lemah
BB/TB : 58 kg/ 156 cm
Postur tubuh : tegak
TTV : TD : 130/80
N : 88
S : 36,8
RR : 22x/menit
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : warna hitam, tidak ada benjolan
Muka : pucat, bibir kering, tidak ada oedem, tidak terdapat cloasma
gravidarum
Mata : sclera icterus (-), conjuntiva anemis (+), mata cowong,
simetris
Hidung : simetris, tidak ada secret, tidak ada polip
Gigi dan mulut : bibir kering (+), tidak kotor (+), dan kering, tidak
ada caries gigi, tidak ada stomatitis
Telinga : simetris, tidak ada serumen, pendengaran normal
Leher : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis
Dada : simetris, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing, tidak ada
retraksi dinding dada, kombinasi pernafasan dada dan perut
Payudara : pembesaran payudara simetris, hiperpigmentasi areola
mame, putting susu menonjol, tidak ada benjola, tidak ada
hipervaskularisasi
Perut : membesar sesuai usia kehamilan, ada linea nigra, ada strie
lividae, tidak ada luka bekas operasi
Ekstremitas atas / bawah: simetris, tangan kiri terpasang infuse, tidak
icterus, turgor kulit kembali dalam 1 detik,
tidak oedem, tidak ada varices
Vulva : bersih (+), odema (-), varices (-), flour albus (-)
Anus : tidak ada hemoroid
Ada lubang anus
Pemeriksaan penunjang
a. Perkusi : reflek patella +/+
b. TFU : belum jelas
c. Strie : belum tampak

II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah


Ds : klien mengatakan sering mual, muntah terus menerus, amenorea ± 11
minggu, perut terasa kejang, badan lemas, pusing
Do : K/u : lemah
BB : 58 kg
TB : 156 cm
TTV : S : 36,8oC
TD : 130/80 mmHg
N : 88x/menit
RR : 22x/menit
Mata cowong, sclera icterus, conjungtiva anemis (+)
Muka pucat, bibir kering, lidah kotor, dan kering
Ds : G1Poooo Abooo uk 11 minggu dengan hiperemesis gravidarum

III. Antisipasi Masalah potensial


-

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera


KIE tentang penyebab hiperemesis gravidarum serta penanganan

V. Intervensi
Dx : G1Poooo Abooo uk 11 minggu dengan hiperemesis gravidarum
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x24 jam klien mengerti
penjelasan petugas kesehatan dan imperemesis berkurang.
Kriteria hasil :
- Ibu tidak pucat, k/u ibu baik
- Ibu tidak mual, muntah berkurang
- Bibir tidak kering, mata tidak cowong, sclera tidak icterus, konjungtiva
tidak anemis, lidah tidak kotor dan kering
- Ibu mau makan
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada klien dan keluarga
R/ agar terjalin kepercayaan antar petugas dan klien
2. Berikan klien cara mengurangi mual, muntah dengan banyak istirahat
dan mengurangi kerja berat
R/ klien akan merasa badanya cukup sehat dan dapat makan sesukanya
3. Anjurkan untuk mengubah makan sehari-hari dengan porsi kecil tapi
sering dalam kondisi hangat
R/ untuk memenuhi nutrisi dan meningkatkan nafsu makan
4. Anjurkan untuk tidak bangun dulu sehabis tidur dan makan makanan
ringan
R/ agar klien tidak merasa pusing dan muntah
5. Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak seperti daging,
mentega danlain-lain
R/ makanan berlemak dan berbau menyengat dapat menyebabkan
merangsang terhadap hiporalamus dan menyebabkan muntah
6. Kolaborasi dengan rekan medis
R/ untuk mengatasi hiperemesis yang terjadi pada klien

VI. Implementasi
Sesuai dengan intervensi

VII. Evaluasi
Sesuai dengan metode SOAP
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai kesenjanagn yang


terjadi antara teori dengan kasus di lapangan. Di dalam kasus ini, yidak terdapat
kesenjanagn teori
Pada kasus nyonya “S” dengan hiperemesis gravidaarum tidak ditemukan
kesenjanagn antara teori dengan kasus ini sudah dilakukan sesuai dengan teori
yang ada. Diharapkan dengan diberikan penanganan yang tepat dan di dukung
intervensi yang benar serta implementasi yang semaksimal mungkin masalah
dapat segera teratasi
Dengan demikian penulis memberikan asuhan kebidanan dengan
memperhatikan gejala dan keluhan yang terjadi sehingga tidak menimbulkan
komplikasi yang merugikan kesehatan pasien
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Setelah penyusunan laporan ini, penulis menyimpulkan bahwa penyebab
hiperemesis gravidarum setelah diberikan penjelasan antara penyebab icterus,
diharapkan ibu dapat menjaga kondisi kesehatan bayi dan dirinya

Saran
Melalui asuhan kebidanan ini penulis memberikan saran berupa :
- Bagi petugas yang memberikan layanan kebidanan diharapkan memperhatikan
hal-hal atau masalah yang dihadapi sehingga bisa terdeteksi secara dini
masalah yang dihadapi sehingga bisa terdeteksi secara dini masalah atau efek
samping yang terjadi pada klien
- Apabila terjadi masalah , maka lakukan penatalaksanaan sesuai dengan protap
yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Sarwono Prawiroharjo, 2002, Ilmu Kebidanan. YBP.SP. Jakarta

Manuaba, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga


Berencana Untuk Pendidikan Bidan, EGC. Jakarta

M. Rustam. 1998. Synopsis Obsietri Patologi Dan Fisiologi Jilid I. Jakarta :


EGC

Anda mungkin juga menyukai