BAB I
PENDAHULUAN
karakteristik relief dan drainase yang khas, terutama disebabkan oleh derajat
pelarutan batu-batuannya di dalam air, yang lebih tinggi dari kawasan lain. 1
Oleh sebab itu kawasan karst merupakan kawasan dengan tingkat resapan
kebutuhan masyarakat akan air menjadi sangat kurang. Kebutuhan akan air
kawasan karst ( Man In karst). Struktur batuan yang mudah menyerap air
atau aliran-aliran bawah tanah, dalam hal ini salah satunya adalah aliran air
Beberapa pulau yang ada di Indonesia sebagian besar terdiri dari karst (Sewu,
Madura, Togian, Kai, Sumba, Muna, Buton, Biak) . Kawasan karst luas
1
Modul KDKL HIKESPI ( Jogjakarta: Modul tidak di terbitkan, 2007), hlm. 30
2
Dr R.K.Ko, Makalah Introduksi speleologi. tidak di terbitkan
1
2
Tanahnya yang terdiri dari batuan – batuan gamping seluas 1.500 km 2 dengan
dengan jumlah hampir ratusan goa. Dari banyaknya goa yang berada
HIMALAYA STAIN Tulungagung 5 Goa ) dengan jenis goa yang variatif dari
goa fosil ( kering) sampai goa dengan potensi aliran bawah tanahnya.
diterbitkannya buku yang berjudul cave Survey yang ditulis oleh Athur
menjadi acuan bagi para penggiat penelusur goa di Inggris dan akhirnya ke
3
Modul KDKL…, hlm. 28
4
Erlangga Esa Laksamana, Stasiun Nol Teknik-teknik Pemetaan Goa Dan Survey
Hidrologi Goa (Jogjakarta: Megalith Books bekerjasama dengan Acintyacunyata
Speleologi Club 2005) hl.2
3
Seperti halnya dengan Negara Indonesia yang selama ini juga sudah
mulai menerapkan penelusuran goa. Ini berawal dari para ahli yang
berbagai ilmu yang sangat bermanfaat. Karena ilmu matematika yang pelajari
penelusuran goa ini adalah trigonometri dan koordinat cartesius sehingga kita
Dalam pembuatan peta goa ada beberapa hal yang harus dilakukan
diantaranya :
1. Pengumpulan data.
dari goa yang akan di gambar tersebut, untuk memperoleh data-data goa
2. Pengolahan data
goa tersebut terlihat bersatu sebagai suatu sistem dengan posisi yang
benar.
3. Pengambaran peta
5
Ibi, hlm. 118
4
pada satu stasioner maka stasion-stasion yang lainya juga ikut salah.
total ordinat dan elevasi total pada percabangan lorong dan cember.
Dari table pengolahan data, koordinat tiap station adalah untuk absis
dan untuk ordinat. Plotting Station akan sangat mudah dilakukan dengan
metode ini keuntungan lain adalah bisa menentukan letak koordinat awal
pada kertas yang dipakai dengan memperkirakan bahwa nantinya tidak akan
kekurangan luas kertas untuk bidang gambar. Sebab dapat lebih dahulu
6
Diktat Kursus Teknik Penelusuran Goa (Surabaya: Diktat tidak di terbitkan 2002 )
hlm. 58
7
Ibid, hlm. 60
5
dalam penghitungan data serta penggambaran peta yang akan di jadikan dasar
B. Penegasan Istilah
1. Penegasan konseptual
penulis jelaskan maksud dari penelitian tersebut dan istilah – istilah yang
8
Erlangga Esa Laksamana, Stasiun Nol …, hlm.1
9
Pius A Partanto, M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer ( Surabaya : Arkola 1998 )
hlm. 247
10
Ibid, hlm. 761
11
Erlangga Esa Laksamana, Stasiun Nol …, hlm. 1
12
Modul KDKL…, hlm. 67
6
2. Penegasan operasional
Cartesius dalam pemetaan lorong bawah tanah ( goa ). Maksud dari judul
yaitu jarak datar sama dengan jarak sebenarnya kali sudut yang di bentuk
dari klino meter (L’ = L Cos β), sedangkan rumus yang di pakai untuk
pemetaan goa tampak samping yaitu diperoleh dari besar sudut elevasi (β)
dan jarak (L), sehingga kita bisa mengetahui beda elevasi (H) melalui
rumus : H = L Sin β
countur, yang dimana dari data peta – peta tersebut akan diinterpretasikan
Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian di goa tledek yang berada
C. Rumusan Masalah
CARTESIUS
CARTESIUS
D. Tujuan Penelitian
menentukan (X) yang berfungsi sebagai absis dan (Y) yang berfungsi
sebagai ordinat.
8
menentukan (L’) yang berfungsi sebagai absis dan beda elevasi (H’) yang
permukaan.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
ini.
bawah tanah
2. Manfaat Teoritis
pemetaan.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam skripsi ini terdiri atas tiga bagian yang
saling berhubungan, yaitu bagian awal, bagian utama dan bagaian akhir.
Bagian pertama, bagian awal. Pada bagian ini di muat halaman sampul,
Bagian kedua, bagian utama. Pada bagian ini terdiri dari lima bab yang
sistematika pembahasan.
10
kajian tentang goa, kajian trigonometri, kajian pemetaan goa, navigasi dan
Bab tiga, yaitu metode penelitian yang terdiri dari pola dan jenis
penelitian.
Bab keempat, yaitu membahas laporan hasil penelitian. Dalam bab ini
Bab kelima, penutup. Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran. Bab
Bagian ketiga yaitu bagian akhir, pada bagian ini bersifat memberikan
nilai kelengakapan bagi skripsi. Bagian ini berisi daftar rujukan, surat
BAB II
KAJIAN TEORI
A. GOA
1. Terbentuknya Goa
dan dapat memiliki satu tingkat atau lebih, baik ada atau tidak ada sungai di
dalamnya.
c. Menurut Von Engeln berpendapat Goa adalah lubang yang terjadi di bawah
tanah.
d. Menurut White (1976 dalam Ritter, dkk., 1995) Goa merupakan rongga
penjelajah manusia.
e. Menurut Ko (1985) Goa adalah suatu lintasan sungai di bawah tanah yang
13
Arif Butho, Forum Caving Surakarta ( Surakarta: Tidak diterbitkan), hlm. 1 t.t
11
12
dan gerakan erosi kimia dan mekanik, peruntuhan bawah tanah, tehonik,
kawasan karst tidak memiliki pola aliran sehingga timbulnya pola aliran di
goa.
Air hujan yang mengandung CO2 asal udara dan asal organik
rongga di dalam batu gamping. Air yang meresap kedalam lapisan batuan
akan memperbesar rongga atau retakan bersatu dengan sistem lainnya dan
14
Erlangga Esa Laksamana, Stasiun Nol …, hlm. 1
15
Modul KDKL…, hlm. 34
16
Buku Diklat VIII – ASC (Yogyakarta: Tidak diterbitkan 2001)
13
berakhir dengan pembentukan lorong yang diisi oleh air. Pelarutan yang
juga dapat disebabkan oleh peruntuhan atap dan dinding lorong yang
air mengalir mencari muka air tanah setempat yang baru, yang letaknya
lebih rendah. Di tempat yang baru ini berlangsung proses yang sama
membentuk lorong yang baru dibawah lorong yang lama, lorong yang baru
ini bisa sejajar atau menyilang terhadap lorong yang terbentuk lebih
dahulu.
geologi.
c. Peruntuhan17
Erosi kimiawi dipengaruhi oleh sifat batu gamping yang mudah larut
di dalam air, yang diperkuat oleh kandungan CO2, baik yang berasal dari
atmosfer maupun asal biogen. Sedang erosi mekanis terjadi karena air
menggilas dinding dan dasar goa (vadose action). Kedua proses pengikisan
17
Modul KDKL …, hlm. 36
14
1. Goa Buatan
Yaitu goa atau lorong bawah tanah yang sengaja dibuat oleh
(bunker).
2. Goa Alam
yaitu :
batu gamping.
gunung api. Lelehan lava cair yang bersifat baru dan cepat
tertutup lapisan es. Goa es ini bersifat labil dan kondisi lorongnya
mudah berubah.18
1. Goa Vertikal
batuan.
2. Goa Horisontal
18
Ibid hlm.23
16
a. Goa Fosil
Goa fosil yaitu goa yang sudah tidak terdapat aliran air di
Goa vadose yaitu goa yang lorongnya berair dan masih aktif
untuk bisa berkembang, dikarenakan sifat air yang bisa mengikis dan
3. Fungsi Goa
memiliki tiga nilai dasar yaitu nilai ilmiah, nilai ekonomi dan nilai
dengan fungsi dan manfaatnya sehingga sumber daya alam hayati dan
19
DIKTAT DIKLATSAR MAHIPAL (Tuban: Diktat tidak diterbitkan 2009) hlm. 47
20
Modul KDKL…, hlm. 22
21
R.K.T. Ko, Kumpulan Makalah Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia 1983 –2003
17
sudah terorganisir dan terpadu serta bersifat lintas sektoral dan multi
disiplin ilmu.
sebagainya.
kawasan kars dan goa merupakan cadangan alam air tanah yang cukup
kemanusiaan kawasan karst dan goa. Keadaan sosio ekonomi dan sosio
lingkungan yang menopang kehidupan masa kini dan dan masa lalu.
Fungsi goa berdasarkan aspek biotik dan abiotik antara lain :22
(Biologi).
c. Sebagai sumber daya air tanah yang berpotensi, jika goa yang
d. Sebagai habitat biota goa, baik yang memiliki nilai ilmiah maupun
nilai ekonomi.
prasejarah.
kekhasan tersendiri.
22
DIKTAT DIKLATSAR…, hlm. 54
19
perlindungan (Hankam).
a. Ilmu Geologi
dalam hal ini cabang ilmu geologi dapat untuk mempelajari proses
b. Ilmu Arkeologi
nilai sejarah atau kehidupan masa lampau, ilmu arkeologi berkaitan erat
23
Modul KDKL…, hlm. 28
20
akan dapat membuka rahasia kehidupan dan hal ini perlu dilakukan
perlindungan pada goa – goa arkeologi dari kerusakan yang tidak perlu
c. Ilmu Hidrologi
Dalam hal ini dapat dispesifikkan pada hidrologi karst yaitu kajian
tentang air di kawasan batuan kapur yang jelas dan mudah ditemui
dalam lorong – lorong yang terdapat aliran air atau sungai, ada banyak
d. Ilmu Biologi
tempat hidup beberapa spesies tertentu yang hanya dapat dijumpai pada
goa – goa.
21
B. TRIGONOMETRI
Trigonometri berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata:
trigonometri adalah cabang dari ilmu yang mencoba menyeldiki gerak benda-benda
bangsa Yunani bernama Hipparcus dari nicaca (abad ke-2 SM) dan Cladius Ptolemi
(abad ke-2 SM). Pada perkembangannya selama hmpir 2.000 tahun trigonometri
penyelidikan lainnya. Pada saat ini trigonometri bukan hanya studi tentang segitiga
dan sudut-sudut, tetapi juga merupakan cabang dari matematika modern yang
banyak digunakan di bidang sains dan teknik. Trigonometri dipakai pada bidang
r
y
B x C
Gambar 1
sudut siku-siku (besarnya 90º), dua buah sudut lancip (besarnya 0º sampai
90º), sebuah hipotenusa (sisi miring), dan dua buah sisi siku-siku.
Perhatikan gambar 1.
sudut dan sisi siku-siku yang berdampingan dengan sudut itu serta sisi
y
Sin αº =
r
x
Cos αº =
r
y
Tan αº =
x
Sudut istimewa adalah sudut yang besarnya 0o, 30o, 45o, 60o dan 90o.
Untuk menentukan nilai fungsi trigonometri 30o, 45o, 60o kita gunakan
konsep geometri.
P(1,0)
0 1 x
Gambar2
26
Erens Sarindat, Mahir Matematika 1 untuk SMK (non teknik) kelas X, (Bekasi: Galaxi
Puspa Mega, 2007) hlm. 66
24
Sin 0o = 0
Cos 0o = 1, dan
sin 0 o 0
o
Tan 0 = 0
0 27
cos 0 1
30o 2
h 3
60o
B’ A B
Gambar 3 1
Maka :
AB 1 AC 3 1
Sin 30º = = sin 60º = = = 3
CB 2 CB 2 2
27
Sartono Wirodikromo, Matematika SMA kelas X (Jakarta:Erlangga 2006) hlm, 213
28
Johanes, dkk., Kompetensi Matematika…, hlm. 45
25
AC 3 1 AB 1
Cos 30º = = = 3 cos 60º = =
CB 2 2 CB 2
AB 1 1 AC 3
Tan 30º = = = 3 tan 60º = = = 3
AC 3 3 AB 1
1
1
A 45º
1 B
Gambar 4
2
bisa dapatkan AC = 12 1 = 2 satuan.
BC 1 1
Sin 45º = = = 2
AC 2 2
AB 1 1
Cos 45º = = = 2
AC 2 2
BC 1
Tan 45º = = = 129
AB 1
90o
0 x
Gambar 5
29
Ibih, hlm.46
26
Sin 90o = 1
sin 90 o 1
Tan 90o = 0
(tidak didefinisikan) 30
cos 90 0
cosinus dan tangen dari sudut – sudut 0o, 30º, 45º, 60º, dan 90º.
Tabel 1
1 1 1 1 1 1
Sinus 0 2 3 1 3 2 0
2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1
Cosinus 1 3 2 0 – 2 3 –1
2 2 2 2 2 2
1 1
Tangen 0 3 1 3 – 3 –1 3 0
3 3
30
Sartono, Matematika …, hlm, 215
31
Hazrul Iswadi, dkk., kalkulus (Malang: Bayu media Publishing, 2007) hlm. 50
27
1 1 1 1 1 1
Cosinus 3 2 – 0 2 3 1
2 2 2 2 2 2
1 1
Tangen 3 1 3 – 3 –1 3 0
3 3
3. Sistem Koordinat
suatu system penggunaan titik pada bidang, yaitu setiap titik pada
Daerah x Daerah
P (x,y)
Kuadran II Kuadran I
y
X- O X+
Daerah Daerah
Y-
Gambar 6
Dari gambar 2.6 diatas terdapat dua buah sumbu, yaitu sumbu
32
ST. Negoro dan B. Harahap, Ensiklopedia…,hlm. 59
33
Ibid…
28
Kuadran I : daerah X + O Y+
Kuadran II : daerah X - O Y+
Kuadran IV : daerah X + O Y-
P(r, αº)
Y
αº
X
O
Gambar 7
dengan P (r, αº). Sebuah titik p di tandai dengan jauhnya terhadap titik
Misalnya :
34 P (x,y)
Harminingsih dan Asih Sunjoto Putro, Simpati SMA Matematika kelas X Smt.2 ,
(Surakarta:Grahadi tidak ada tahun) hlm. 36
29
r y
α
O x P1 X
Gambar 8
x
Cos α = x = r cos α
r
y
Sin α = y = r sin α
r
2 y
y
2
r= x dan tan αº =
x
(α dapat dihitung)
35
Erens, Mahir Matematika …, hlm. 74
30
Q’ Q (y,x)
Y
αo 1 P (x,y)
1 y
αo X
O x P’
Gambar 9
x
Sin (90 - αº) = = cos αº
1
y
Cos (90 - αº) = = sin αº
1
x
Tan (90 - αº) = y = cot αº36
36
Sartono, Matematika …, hlm. 222
31
x
Sin (90 + α)º = = cos αº
1
y y
Cos (90 + α)º = =– = –Sin αº
1 1
x x
Tan (90 - α)º = = = – Cot αº37
y y
P’ (-x,y) (180–α)0
P
(x,
y)
α0 α0
–X O X
Gambar 11
gambar 2.10.
y
Sin (180 - α)º = = sin αº
r
x
cos (180 - α)º = = – cos αº
r
y y
Tan (180 - α)º = = = – tan αº38
x x
Y+
d. Perbandingan Trigonometri di Kuadran III atau sudut (180 + αº)
37
Ibid, hlm.224
(180+α)
P
38
º
Johanes, dkk., Kompetensi…, hlm. 58 (x
,y
α0
X α 0
O ) X
- Y +
P’ (-x,-y) -
32
Gambar 12
y
Sin (180 + α)º = = – sin αº
r
x
cos (180 + α)º = = – cos αº
r
y y
Tan (180 + α)º = = = tan αº39
x x
0 α0
P’ X
α0
(x, +
Q’ y)
Q (-y ,-x)
-
Gambar 13
39
Sartono, Matematika …, hlm, 225
33
P (x,y)
0 α0
P’ X+
α0 (x,y)
Q’- Q (y,-x)
Gambar 14
P (x,y)
α0
X- O -α0 X+
P’ (x,-y)
Y-
40
Ibid, hlm.226
41
Ibid, hlm.226
34
Gambar. 15
y
Sin (360 – α)º = = – sin αº
r
x
cos (360 – α)º = = cos αº
r
y
Tan (360 – α)º = = – tan αº42
x
C. PEMETAAN GOA
a. Definisi
goa dibuat dengan tiga tahap yaitu pengumpulan data, pengolahan data,
42
Johanes, dkk., Kompetensi … hlm. 59
43
Diktat Kursus Teknik …,
35
5. Kepentingan HANKAMNAS.
1. Kompas
2. Pengukur jarak
meteran maka semakin akurat pula data pengukurannya. Ada alat yang
3. Klinometer
44
Buku Diklat VIII…,
45
Diktat Kursus… ,
36
diusahakan yang terbuat dari bahan tahan air supaya tidak mudah rusak.
cross section serta kondisi goa) yang diambil selama survei, diusahakan
yang terbuat dari bahan tahan air supaya tidak mudah rusak.
7. Clipboard
1. Grade 1
46
Ibid,
37
Gambar tanpa skala yang benar (sketsa kasar) dan dibuat di luar
goa dengan dasar ingatan dari si pembuat peta terhadap lorong – lorong
yang digambar.
2. Grade 2
Gambar tanpa skala yang benar (sketsa kasar) dan dibuat di dalam
3. Grade 3
4. Grade 4
5. Grade 5
6. Grade 6
7. Grade X
Contoh :
Kombinasi : Grade 1A, Grade 2B, Grade 3B / 3C, Grade XD, dan
sebagainya.
a. Forward Method
depan, dimana pembaca alat dan pencatat data pada titik station
dan pencatatan data selesai, pembaca alat dan pencatat data pindah
seterusnya.48
St 1 St 2 St 3 St 4 St 5
A1 A2 A3 A4 B4
47
Erlangga Esa Laksamana, Stasiun Nol…, hlm,10
48
Diktat Kursus…,
39
B1 B2 B3
Gambar 16
b. Leapfrog Method
station empat dan pembaca alat masih mengukur dari station tiga
St 1 St 2 St 3 St 4 St 5
A1 B1 A2 B3 A4
B2 A3 B4
Gambar 17
a. Top to Bottom
Gambar 18
49
Ibid,
50
Modul KDKL…, hlm. 72
40
b. Bottom to Top
Gambar 19
3. Penentuan Station
a. Perubahan arah.
sebagainya).
51
Diktat Kursus…,
52
Modul KDKL…, hlm. 73
41
pencatatan data.
Tabel 2
Lokasi : Surveyor :
53
Diktat Kursus…,
42
selain yang tertera dalam work sheet tersebut juga catatan perjalanan
atau gambar sketsa bentuk lorong, situasi atau kondisi goa, dan
sebagainya.
Tabel 3
Lokasi : Surveyor :
Keterangan :
sebelumnya
sebelumnya
station sebelumnya
station sebelumnya
dan praktis.54
rumus tertentu dengan program komputer (MS Excel atau Win Karst)
a. Skala peta
54
Ibid,
44
goa digambar dengan skala kurang dari 1 : 250. Jika tidak, detail
luas kertas yang tersedia. Dan untuk mudahnya, batasan yang lebih
disukai adalah ukuran terakhir dari peta nanti pada kertas ukuran
b. Orientasi peta
bumi.
3. Arah utara peta (grid north = GN), sesuai dengan arah sumbu
Y+.
arah atas dari kertas (sesuai dengan arah sumbu Y +), tetapi
55
Ibid,
56
Ibid,
45
Plan section adalah gambar peta goa tampak atas. Pada plan
ditampilkan adalah bentuk lorong yang dilihat dari atas, sudut belokan,
diagram kartesius.
1. Koordinat polar
sudut kompas dengan besar sudut dari utara (0º) yang harus
46
2D
L=17, α=35°
0
Gambar 20
2. Koordinat kartesius
y 2 (x,y)
1 x X
47
Gambar 21
Jarak dari center line dan tiap station ke dinding kiri – kanan
sebelumnya.
yD
3,1
xD
1,-2
Gambar 22
3,1
xD
1,-2
Gambar 23
ornamen goa.
sama dengan rumus yang di gunakan dalam peta tampak atas yaitu
untuk absis atau sumbu x di peroleh dari jarak datar di kali sin
sudut yang di bentuk oleh kompas (L’ Sin αo), sedangkan sumbu y
diperoleh dari jarak datar dikali cos sudut yang di bentuk oleh
dan sumbu y -8, batas kanan 6, batas kiri 2, batas atas 12 dan batas
yD
xD
1,-2
Gambar 24
57
Ibid,
49
akumulatif.
sebagai absis (satuan sumbu X), dan (∑h) sebagai ordinat (satuan
sumbu Y). jadi koordinat tiap station adalah (∑L’, ∑h) sebagai
(X,Y). cara ini lebih akurat, karena kesalahan ploting pada tiap
4. Kelengkapan Peta
lain:
1) Nama goa.
58
Ibid,
50
5) Legenda peta.
6) Skala peta.
7) Utara peta.
8) Surveyor59
D. NAVIGASI
1. Pengertian navigasi
peta.60
59
Buku Diklat VIII ...,
60
Diktat Navigasi Rimba (Palagan: Diktat tidak diterbitkan 2006).
51
salah.
2. Peta
permukaannya.61
61
DIKTAT Pendidikan Dasar MAHAPALA (Surabaya: Diktat tidak diterbitkan,t.t) hlm. 18
62
Ibid, hlm. 18-19
52
topografi.
1. Selalu tertutup
63
DIKTAT Pendidikan dan Latihan Dasar XVII MAHAPENA (Jember: Diktat tidak
diterbitkan,t.t), hlm. 3
53
1
peta) dan dinyatakan dalam meter (m) atau xkedarpeta
2000
– putus65
4. Interval Countur
Langkah 1
da Peta
54
290 mdpl
Gambar 25
Langkah 2
Tophografi.68
y
300
275 1
Garis Bantu( ketinggian )
250 2
225
Lembah
200
175
150
12 Punggungan
5100
75
x
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Interval Countur
Gambar 26
Langkah 3
68
Diktat Navigasi…,
69
Ibid,
55
300
275
250
225
200
H = 290 – 125 = 165 m
175
150
12
10
5
075
0 X
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Medan Sebenarnya
Gambar 27
Keterangan
1. Skala 1 : 50.000
1 1
7. xInterval kontur x 25m 12,5m)
2 2
Hasil
56
TANAH.
1. Dari peta bawah tanah, Plan Section (Peta tampak atas) diproyeksikan
hasilnya.70
300
275 1
Garis Bantu( ketinggian
250 2
225 )
Lembah
200
175
150
Tinggi keseluruhan
12 Punggungan
5100
75
X
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
70
Mahfud Sulistiyono, APLIKASI RUMUS TRIGONOMETRI PADA PEMETAAN
Gambar 28 Peta Tampak Samping
KAWASAN IKIP PGRI TUBAN MENGGUNAKAN SISTEM POLAR DAN PEMETAAN
GOA NGERONG RENGEL MENGGUNAKAN SISTEM CARTESIUS (Tuban: Skripsi
tidak diterbitkan, 2006), hlm. 55
57
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
penelitian ini, ini dapat dilihat dari prosedur yang diterapkan yaitu
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat
71
Arif Furchan, Pengantar Meetode Penelitian Kualitatif, (Surabaya: Usaha Nasional,
1992) hlm. 21-23
72
Aslem Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif,Tata Langkah dan
Teknik-Teknik Teoritis Data (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003) hlm. 4
73
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002)
hlm. 3
58
58
yang baik dengan subyek yaitu orang – orang yang berada di sekitar lokasi
goa dan dapat mempelajari sesuatu yang belum diketahui sama sekali serta
B. Lokasi penelitian
b. Goa tledek merupakan salah satu goa yang ada di tulungagung yang
goa.
d. Merupakan goa vertical yang terdiri dari beberapa pith atau multi pith.
penyusunan skripsi.
C. Kehadiran peneliti
74
Ibid.
59
dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. 75 Peran
orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut”76.
D. Sumber data
75
Moleong, Metode Penelitian…, hlm. 4
76
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif,(Bandung:CV.Alfabeta, 2005) hlm. 6
77
Rulam Ahmadi,Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif,(Malang: UM, 2005) hlm.
54
60
dan lain-lain”.79
Di samping itu juga berupa data hasil pengamatan perilaku yang biasa
ini adalah warga yang ada di sekitar goa tledek dan para penelusur goa.
yang dibahas dalam penelitian. Sumber data ini tentunya adalah goa
peneliti.
78
Suharsami Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1998) hlm. 114
79
Moleong…, hlm. 112
61
dokumen lain yang diperlukan baik dari lokasi penelitian maupun dari
data tersebut, ada banyak metode yang dapat digunakan, yang biasanya
berikut:
1) Metode observasi
bermanfaat.81
melakukan interaksi dengan penduduk sekitar goa dan ikut serta dalam
1. Metode Survey
81
Moleong…, hlm. 174
82
Erlangga Esa Laksamana, Stasiun Nol …, hlm. 29
63
depan.
b. Leapfrog Method
akan dipakai dalam pengambilan data goa tledek ini dipilih dengan
2. Sistem Survey
kedalam.
2) Metode wawancara
83
Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: SIC, 2001) hlm. 84
84
Suharsimi…, hlm. 132
65
yang ada di sekitar lokasi goa tledek seperti pemilik tanah, sesepuh
desa ataupun para perangkat desa dan para penelusur goa tentang asal
mula goa tledek dan manfaat goa bagi para penggiat goa dan penduduk
sekitar.
3) Metode dokumentasi
85
Masykuri Bakrie, ed, Metodologi Penelitian Kualitatif: Tinjauan Teoritis dan Praktis,
(Malang: Lembaga Penelitian Universitas Malang Bekerja sama dengan Visipress,
2002) hlm. 136
86
W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia.(Jakarta: Balai Pustaka,
1984), hlm.256
66
data dari sumber bahan tertulis yang terdiri dari dokumen resmi.
data”88.
mengurutkan data kedalam pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga
dikutip Ahmad Tanzeh, bahwa analisis data adalah proses pencarian dan
ditemukan.90
terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: reduksi
1) Reduksi data
dibawah ini:
90
Ahmad Tanzeh dan Suyitno, Dasar-Dasar Penelitian, (Surabaya: Elkaf, 2006) hlm.
169
91
Ibid, hlm. 173
92
Ibid, hlm, 175
68
b) Membuat kode
data.
c) Menyortir data
untuk setiap satuan data yang diberi kode yang sesuai. Pada saat
2) Penyajian data
93
Ibid,
69
3) Penarikan kesimpulan
kesimpulan ini tentunya berdasarkan dari hasil analisis data, baik yang
94
Ibid, hlm. 177
95
Sutrisno Hadi, Metodologi Research 1. (yogyakarta: YPFP UGM, 1987) hlm. 42
70
diperoleh. Namun karena data yang diperluaskan harus valid atau sahih
2) Triangulasi
penulis mampu menarik kesimpulan yang matab tidak hanya dari satu
3) Pembahasan sejawat
sebagai bukti .
5) Meningkatkan ketekunan.
menvari data dengan teliti dan seksama. Ketekunan ini juga penulis
penelitian.
97
Rulam Ahmadi, Memahami Metodologi…,171-172
98
Ibid, hlm. 179
99
Sugiyono, memahami…, hlm. 128
100
Ibid, hlm.124
72
H. Tahap-tahap penelitian
studi. Maka mulai saat itu peneliti mencari literatur tentang hal-hal yang
berkaitan denga tema skripsi tersebut, baik untuk landasan teori maupun
yang dirasa harus dipahami kepada dosen pembimbing dan kolega yang
skripsi.
73
BAB IV
formasi paciran yang berumur 3 sampai 20 Juta tahun yang lalau yang
berbagai bentukan.
umuran yang lebih tua dari kawasan karst yang ada di Tulungagung
selatan merupakan kawasan karst yang sangat berpotensi baik dari segi
74
74
variatif
bentukan kawasan karst dengan topsoil yang cukup tinggi. Pada kawasan
mdpl) pada kawasan ini merupakan bagian kawasan ketcmen area yang
sekitarnya.
memberikana variatif kawasan ini yag berada pada daerah Ngepoh. pada
lembah dengan ketcmen area yang cukup luas, sehingga matai air baik
sendang maupun telaga banyak terdapat pada kawasan ini hal ini bisa
terdapat Goa, baik Goa fosil maupun Goa berair ataupun lorong keluanya
mata air.
Pada bagian utara kawasan ini banyak dipenuhi Goa – Goa panjang
dengan jenis Goa fosil (kering) .bentukanya yang flate dan terdapatnya
Rejo. Pada daerah kawasan karst Tangggung Gunung bagian utara ini
(campuran antara batuan kapur dengan kotoran dan air seni kelelawar
Goa tledek merupakan salah satu dari berbagai goa yang ada di
penduduk milik ibu Sarti yang terletak di dusun Ngrancah desa Ngepoh,
pada ketinggian 237,5 mdpl countur terdekat 200 mdpl posisi goa di
tinggi ± 5,5 m, goa ini merupakan goa yang terdiri dari banyak pitch ( multi
pitch),
76
Banyak sekali para penggiat goa yang melakukan eksplor digoa ini,
hampir setiap bulan dari berbagai kalangan penggiat goa yang ada di
Dalam pembuatan peta Goa Tledek plan section (tampak atas) yang
akan ditampilkan adalah bentuk lorong jika dilihat dari atas. Jadi disini
juga perlu mencari terlebih dulu jarak datar (L’). Dengan cara
( L’ = L Cos β )
Dimana
L’ : Jarak Datar
L : Jarak sebenarnya
berikut.
Tabel 4
yang perlu diketahui adalah besarnya absis (x) dan ordinat (y).
Y
y 2 (x,y)
L’
α
1 x X
78
koordinat station 2 (x,y). jarak datar (L’) dan sudut kompas (α) yang
searah dengan putaran jam, ini berbeda dengan arah sudut pada
umumnya yang berlawanan dengan arah jarum jam. Dari gambar tersebut
x y
Sin α = L' dan Cos α = L'
Dari rumus di atas kita bisa dapatkan nilai absis (x) dan ordinatnya
( x = L’ Sin α )
( y = L’ Cos α )
data Plan section yang memakai acuan Sumbu (X,Y) dengan hasil
Tabel 5
St Kompas Hasil
X y ∑x ∑y
Dari Ke L’ (α)
L’ Sin α L’ Cos α
0 1 0 0 0 0 0 0
1 2 2.896 170 0.503 -2.852 0.503 -2.852
2 3 5.892 160 2.015 -5.537 2.518 -8.389
3 4 0 0 0 0 2.518 -8.389
4 5 17.358 165 4.493 -16.766 7.011 -25.155
5 6 26.875 205 -11.358 -24.357 -4.347 -49.512
6 7 26.585 215 -15.249 -21.777 -19.596 -71.289
7 8 21.326 150 10.663 -18.469 -8.933 -89.758
8 9 22.215 180 0 -22.215 -8.933 -111.908
9 10 14.779 240 -12.799 -7.389 -21.732 -119.297
10 11 11.058 250 -10.391 -3.782 -32.123 -123.079
79
yang akan ditampilkan adalah bentuk lorong jika dilihat dari samping.
Jadi yang akan tampak adalah sudut elevasi/kemiringan (β) dan jarak
sebagai ordinatnya.
H 2(L’,H)
β
X
1 (0,0) L’
elevasi (β) dan jarak (L), sehingga kita bisa mengetahui beda elevasi (H)
melalui rumus :
( H = L Sin β )
Tabel 6
St Lantai Hasil
L’ H ∑L’ ∑H
Dari Ke
L (β) L cos β L sin β
0 1 7.25 -90 0 -7.25 0 -7.25
1 2 2.9 3 2.896 0.1518 2.896 -7.0982
2 3 6.1 -15 5.892 -1.579 8.788 -8.6772
81
koordinat dari station 1 dari peta goa atau letak awal Peta Goa pada
Peta Permukaan.
menggunakan perhitungan
2
GarisPotong X 2 Y
35494.56 42353.64
77848.2
279.01
potong
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
sehingga obyek yang kita teliti sesuai dengan yang kita harapkan, tahapan –
dikumpulkan
1. Peta Tampak
Atas
Dalam pembuatan peta tampak atas ini diperlukan jarak datar dari
peta tampak samping dan sudut kompas atau sudut arah (L’ = L Cos β)
Dimana
L’ : Jarak Datar
L : Jarak sebenarnya
Untuk membuat peta tampak atas dari hasil jarak datar yang
diperoleh
- Untuk sumbu Absisnya Jarak datar dikalikan dengan sin sudut arah (x
= L’ Sin α)
85
- Untuk sumbu ordinatnya Jarak Datar dikalikan dengan cos sudut arah
(y = L’ Cos α)
2. Peta Tampak
Samping
Dalam penerapan ini data yang kita peroleh untuk membentuk peta
3. Penerapan
a. Dari peta bawah tanah, Plan Section (Peta tampak atas) diproyeksikan
SARAN
pelaku yang mendalami ilmu matematika denga harapkan dapat menambah dan
memahami keterkaitan ilmu matematika dengan bidang ilmu lain serta untuk
sehingga hasil yang diperoleh merupakan hasil sementara dengan kevalidan yang
sederhana.