Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN NYERI PADA BAYI

BARU LAHIR

Selly Ramadhani
UPK/Divisi Perinatologi RSCM
PENDAHULUAN
 Nyeri yang dialami orang dewasa ternyata juga
dapat dialami oleh bayi baru lahir termasuk bayi
prematur.

 Rangsangan nyeri dan stress ternyata sering


dialami oleh semua bayi termasuk bayi baru lahir
atau bayi prematur yang dirawat di ruang
perawatan intensif seperti NICU (Neonatal Intensive
Care Unit)
Penyebab
nyeri

Pemberian Pemasangan endotracheal


therapi injeksi tube

Pemasangan jalur
intravena Pengambilan darah

Perawatan Rutin

Hal yang tidak disadari dan sering diabaikan


oleh para dokter dan perawat
Apakah Kita Peduli dengan Rasa Sakit
Mereka ????
Management Nyeri
Tanda dan Gejala Nyeri pada bayi
• Menangis lebih keras,lebih tinggi melengking dan dapat berlangsung lebih lama dari
biasanya.
• Jika bayi sangat sakit atau prematur,mereka mungkin tidak punya tenaga untuk
menangis, sehingga mungkin tenang meskipun mereka kesakitan, namun denyut jantung
naik ataupun penurunan saturasi oksigen.

• Postur tubuh dan gerakan tubuh bayi mungkin tegang atau kaku, dengan lengan dan
kaki baik ditarik atau semua terbaring.
• Jika prematur atau sangat lemah atau sakit, mereka mungkin diam dengan kekuatan
otot lemah nada dan tampaknya akan tertidur, pada keadaan ekstrim bayi dapat
mengalami henti napas.

• Bayi menjadi rewel atau gelisah


• Perubahan tanda – tanda vital (detak jantung,tingkat pernapasan dan tekanan
darah),jumlah oksigen dalam darah dan ekspresi wajah bayi dan perilaku yang paling
banyak digunakan untuk penilaian nyeri pada bayi.
Apa yang harus dilakukan ??

 Para dokter dan perawat yang merawat


bayi harus MAMPU melakukan
pengukuran rutin skala nyeri bayi dan
mencatat hasil dalam grafik medis atau
formulir pemantauan nyeri
Formulir Pemantauan Nyeri Neonatus
SKALA NYERI NEONATUS
A. FISIK TANDA NILAI
Fleksi dan tegang 2
Postur/tonus
Ekstensi 1

gelisah dan tidak responsif 2


Pola tidur
tenang 0

menangis 2
Ekspresi
mengerutkan dahi 1

Ya 2
Tangisan
Tidak 1

Pucat kebiruan/kemerahan 2
Warna
merah muda 0
MANAJEMEN NYERI NEONATUS
B. Fisiologik

Apnue 2
Respirasi Skor < 5 Berikan rasa nyaman/NCM (Nursing Comport Messure)
Takipneu 1

Fluktuatif 2
Denyut jantung Skor 5-10 Berikan rasa nayaman dan analgetik
Takikardia 1

Desaturasi 2
Saturasi
normal 0 Beri rasa nyaman, analgetik dan pertimbangkan
Skor > 10
Hipo/hipertensi 2 pemberian analgetik gol. Narkotik
Tekanan Darah
Normal 0

C. Persepsi Perawat

Nyeri 2

Tidak Nyeri 0
SKALA NYERI NEONATUS

A. FISIK TANDA KETERANGAN


Tangan mengepal, tubuh tertahan, aduksi ekstremitas,
Fleksi dan tegang
kepala & bahu menahan posisi
Postur/tonus
Jari-jari meregang, tubuh kaku, abduksi ekstremitas, bahu
Ekstensi
terangkat dari alas
Bangun dengan terkejut, mudah bangun, gelisah,
gelisah dan tidak responsif menggeliat, siklus bangun/tidur tidak jelas, mengalihkan
Pola tidur pandangan
tenang Fase tidur R.E.M., mata sedikit tertutup
menangis Kerutan alis dalam, mata tertutup rapat, pupil dilatasi
Ekspresi
mengerutkan dahi Kerutan alis dangkal, mata tertutup rapat
Jika terganggu, tidak berhenti dengan penanganan, keras,
Tangisan Ya
merengek
Pucat, kebiruan, telapak tangan berkeringat
Pucat kebiruan/kemerahan
Warna
merah muda Perfusi baik, merah muda
B. Fisiologik
Apnue Saat istirahat atau dengan penanganan
Respirasi
Takipneu Saat istirahat
Fluktuatif < atau > lebih dari normal
Denyut jantung
Takikardia Saat istirahat
Saturasi Desaturasi Dengan atau penanganan
Tekanan Darah Hipo/hipertensi Saat istirahat
C. Persepsi Perawat
Nyeri Menurut saya bayi tampak kesakitan
Tidak Nyeri
Manajemen Nyeri

Pencegahan stimulus nyeri berulang

Intervensi Strategi non


lingkungan untuk farmakologi untuk
menurunkan stres meminimalisasi
di NICU nyeri dan stres

Terapi Terapi
farmakologi untuk farmakologi untuk
nyeri yang nyeri
berlangsung berkepanjangan
Nursing Comfort Measures:

1. Reposisi
2. Membedong bayi

3. Menenangkan bayi

4. Berbicara kepada bayi


Lanjutan...

5. Mengganti popok
6. Memberikan minum atau empeng
7. Kurangi rangsangan lingkungan : meredupkan lampu,
menurunkan kebisingan, minimal handling.
8. Minimalisasi (kelompokkan) prosedur invasif.
9. Pemberian sukrosa 33% mengacu pada protokol

Hodgkinson K, Bear M, Thorn J, Van Blaricum SV.


Measuring pain in neonates: evaluating and developing a
common language. Aust J Adv Nurs. 1994;12(1):17-22.
Memberikan rasa nyaman
PENGERTIAN

Panduan pemberian sukrosa secara oral


Pemberian larutan sukrosa 33% secara oral untuk
mengurangi rasa sakit selama dilakukan prosedur
minor
Pemberian Sukrosa
TUJUAN
Mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman pada bayi usia
kurang dari 3 bulan selama dilakukan prosedur minor :

 Pengambilan sampel darah  Suntik intramuskular


melalui tumit  Pelepasan plester adhesif
 Pengambilan sampel darah
 Lumbal pungsi
melalui vena
 Pemeriksaan mata
 Pengambilan darah arteri
 Pemasangan akses vena perifer  Pelepasan benang jahitan
dan sentral (infus perifer, long luka
line, umbilikal)
PERHATIAN KHUSUS

Pemberian sukrosa oral harus dikonsultasikan kepada supervisor neonatologi


atau neonatal trainee, untuk beberapa kondisi bayi berikut :

1. Bayi berusia kurang dari 27 minggu

2. Bayi yang dipuasakan (nil orally)

3. Bayi yang mendapatkan analgetik dan sedasi intravena

4. Dicurigai NEC

5. Dipertimbangkan efektivitas dan keamanan pemberian sukrosa pada bayi


yang memerlukan perawatan di rumah sakit dalam waktu yang lama

6. Pada bayi dalam kondisi gelisah atau menangis yang sulit ditenangkan
KONTRA INDIKASI

1. Bayi dengan ibu ketergantungan narkotik, termasuk


metadon
2. Intoleransi fruktosa dan sukrosa
3. Terbukti NEC
4. Obstruksi saluran cerna
5. Perdarahan saluran cerna
6. Mengalami syok hipovolemik/gangguan sirkulasi berat
PROSEDUR PEMBERIAN SUKROSA

1. Larutan sukrosa 33 %
 Botol larutan sukrosa disimpan dalam lemari pendingin obat
(disimpan di bagian farmasi/TPN)
 Tanggal botol dibuka dituliskan di label dan ditempelkan di botol
 Periksa tanggal botol dibuka sebelum digunakan, dibuang jika
lebih dari 7 hari

2. Spuit disposable 1 ml
LANGKAH-LANGKAH
 Sukrosa oral diberikan 2 menit sebelum prosedur minor,
dapat diulang setiap 2 menit.
 Menggunakan spuit 1 ml (yang telah dilepaskan bagian
jarumnya), untuk memberikan sejumlah kecil sukrosa (0,05
sampai 0,25) yang diberikan secara perlahan pada lidah
bayi, dosis tidak melebihi dosis maksimal harian.
 Pemberian sukrosa dipengaruhi oleh berat bayi dan
maksimum dosis tiap prosedur yang dilakukan.
Jumlah Pemberian Maksimum Sukrosa Oral

Jumlah pemberian Maksimum Jumlah


Berat Badan Pembagian per Prosedur Pemberian
Bayi Dosis Maksimum per
Pemberian Puasa Tidak Puasa Hari

<1500 gram 0,05 – 0,1 ml 0,2 ml 0,5 ml 2,5 ml

>1500 gram 0,01 – 0,25 ml 0,2 ml 1 ml 5 ml

* Dihitung mulai dari jam 06.00 hari pemberian


sampai jam 06.00 hari berikutnya
Lanjutan...

Pemberian sukrosa dibagi dalam dosis kecil 0,05 – 0,1 ml


untuk bayi dengan berat badan 1000 gram yang
dipuasakan (dengan pemberian 0,05 ml dapat diulang
hingga 4 kali dalam satu hari, pemberian dosis kecil
sebanyak 0,1 ml dapat diulang 2 kali dalam satu hari)
Lanjutan...
 Pemberian Sukrosa oral dihentikan ketika bayi
nampak tenang dan nyaman setelah prosedur minor
selesai dilakukan, atau jumlah pemberian maksimum
per prosedur telah tercapai

 Spuit yang telah dipakai langsung dibuang, jika


dilaksanakan prosedur minor berikutnya maka
menggunakan spuit disposable yang baru
Skin to skin contact
 Menggunakan metoda skin to skin contact saat
prosedur :
 Pengambilan darah dari tumit
 Pemasangan infus

 Pemeriksaan USG kepala

 Pemberian suntikan intramuskular


Terapi farmakologi
Agent Intermittent Dose Infusion Dose Local/Topical

Opioid analgesic
Morphine Sulfate 0.05-0.1 mg/kg 0.01-0.03 mg/kg …
Fentanyle citrate intravenously (IV) per hour
0,5-3 µg/kg IV 0.5-2 µg/kg per …
hour

Anestetic agents
Lidocain … … 2-5 mg/kg subcutaneously; 0.5-1
mg/kg endotracheally

EMLA† … … 0.5-2 under occlusive dressing 1 h


(Local/topical) before the procedure

Ketamine 0.5-2mg/kg IV 0.5-1 mg/kg per …


Hydrocloride hour

Thiopental 2-5 mg/kg IV … …


sodium
Terapi farmakologi

Agent Intermittent Dose Infusion Dose Local/Topical

Paracetamol Age Doses(mg/kg/day)


30 weeks 25
34 weeks 45
Term 60
60 month 90
Other agents
Acetaminophen 10-15 mg/kg orally;
20-30 mg/kg rectally‡

*It is advised that neonatal intensive care units use only 1 opioid analgesic agent to ensure familiarity with it use.
The opioid doses noted are only applicable for opioid-naive patients. All patients receiving analgesic or
anastethic or anesthetic agents should be monitored and carefully observed, particularly if they are breathing
spontaneously
†EMLA indicates eutectic mixture of local anesthetics (lidocaine and prilocaine hydrochloride in an emulsion
base).
‡Maximum daily dose : preterm infants (28-32 wk) = 40 mg/kg; preterm infants (32-36 wk) and term infants
(<10 d) = 60 mg/kg; term infants (≥ 10 d) = 90 mg/kg.
Simpulan

Pencegahan nyeri pada neonatus harus menjadi


TUJUAN UTAMA semua perawat bayi karena
paparan nyeri berulang menyebabkan konsekuensi
merusak perkembangan saraf otak.
`

Anda mungkin juga menyukai