Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Mengingat kembali terjadinya peristiwa resesi di Asia (1997-1998) dan


Amerika Serikat (2007-2009) yang mengakibatkan sektor bisnis maupun rumah
tangga mengalamai kesulitan ekonomi yang berdampak secara langsung
terhadap perekonomian di Indonesia. Pada saat resesi tersebut, harga bahan baku
yang semakin tinggi membuat beberapa perusahaan merugi dan akhirnya pailit.
Perusahaan yang berusaha selamat melewati resesi tersebut diharuskan tetap
menjalankan produksinya walaupun harga bahan baku semakin tinggi. Sehingga
manajer perusahaan tersebut dituntut untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensinya dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk mencapai laba
yang cukup agar perusahaan dapat bertahan di masa resesi tersebut. Salah satu
hal yang dapat dilakukan oleh manajer adalah melakukan perencanaan anggaran.
Garrison dan Noreen (2007:402) mendefiniskan anggaran sebagai berikut:
Anggaran adalah rencana rinci tentang perolehan dan penggunaan sumber
daya keuangan dan sumber daya lainnya untuk satu peroide tertentu.
Anggaran yang umum digunakan adalah anggaran induk (master budget)
yang disusun menjadi dua bagian, yaitu anggaran oprasional (operating budget)
dan anggaran keuangan (financial budget). PT Leo Graha Sukses Primatama
merupakan sebuah perusahaan manufaktur kertas yang sudah ada sejak tahun
1996. Sehingga perusahaan ini diyakini sudah melakukan suatu penganggaran.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan
tinjauan dan menulisnya dalam bentuk Karya Tulis Tugas Akhir yang berjudul
“TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN ANGGARAN INDUK (MASTER BUDGET)
PADA PT LEO GRAHA SUKSES PRIMATAMA”.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penyusunan Karya Tulis
Tugas Akhir adalah :

1
1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk dinyatakan lulus dari
Program Studi Akuntansi Diploma III Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Kesatuan Bogor tahun akademik 2018/2019
2. Untuk menerapkan dan membandingkan antara teori mengenai
anggaran induk (master budget) yang telah didapat selama
mengikuti perkuliahan dengan praktiknya di PT Leo Graha Sukses
Primatama.
3. Untuk menambah pemahaman penulis di bidang Akuntansi Biaya,
khususnya di dalam penyusunan anggaran induk (master budget)
suatu perusahaan.
4. Sebagai bahan bacaan maupun referensi bagi semua pihak yang
berkepentingan terhadap karya tulis ini.

1.3 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah


Penulis berfokus terhadap penyusunan anggaran induk oleh PT Leo Graha
Sukses Primatama di kuartal I Tahun 2019. Dalam Karya Tulis Tugas Akhir ini,
penulis hanya membatasi masalah pada 3 jenis produk, yaitu duplex non coat
(DNC), cd paper (GL), dan houtvrij offset (HVO)

1.4 Metode Penelitian


A. Studi kepustakaan.
Dalam metode ini, penulis berusaha untuk mengumpulkan, membaca, dan
mempelajari informasi-informasi yang berkaitan dengan anggaran biaya dari
berbagai literatur baik tercetak maupun elektronik. Tujuannya adalah untuk
memperoleh teori-teori dasar yang relevan dengan permasalahan yang dibahas
dalam karya tulis ini.
B. Wawancara
Dalam metode ini, penulis mengajukan beberapa pertanyaan seputar
masalah penelitian kepada bagian yang terkait untuk memperoleh informasi yang
relevan dan akurat.
C. Studi lapangan
Dalam metode ini, penulis melakukan pengamatan secara langsung ke PT
Leo Graha Sukses Primatama yang berada di Jalan Imam Bonjol Km 3 untuk
memperoleh data yang lebih meyakinkan.

2
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang dalam penulisan Karya Tulis Tugas Akhir dan
tujuan yang ingin dicapai. Ruang ligkup dan pembatasan masalah, metode
penelitian dan sistematika penulisan yang dibutuhkan agar karya tulis ini dapat
lebih mudah dipahami dan teratur.
BAB II DATA DAN FAKTA
Bab ini menyajikan data dan fakta dilapangan yang akan dibahas dalam karya tulis
ini. Data dan fakta tersebut meliputi sejarah singkat, proses produksi dan
hubungannya dengan kegiatan lain di lingkungan perusahaan tersebut.
BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang landasan teori mengenai anggaran dan anggaran
operasional dengan tinjauan atas penyusunan anggaran induk (master budget)
pada PT Leo Graha Sukses Primatama.
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bagian penutup yang berisi simpulan dari uraian tinjauan yang
telah dipaparkan sebelumnya serta memberikan saran mengenai penyusunan
anggaran induk kepada PT Leo Graha Sukses Primatama.

3
BAB II
DATA DAN FAKTA

A. Gambaran Umum Perusahaan


1. Sejarah singkat
PT Leo Graha Sukses Primatama (LGSP) didirikan pada tahun 1996
dengan ijin usaha 11/M/SK-I/3/1990. Pabrik yang beroprasi di wilayah Kecamatan
Karawaci, Tangerang ini merupakan manufaktur kertas daur ulang yang berjenis
industri kertas pembungkus. PT Leo Graha Sukses Primatama memiliki luas area
dengan total 3,5 hektar dan dikerjakan oleh 141 karyawan. Setiap tahunnya, PT
Leo Graha Sukses Primatama (LGSP) mampu menghasilkan rata-rata 1.800 ton
kertas utamanya dengan memanfaatkan 5 (lima) peralatan produksi, yaitu 4
(empat) mesin kertas dan 1 (satu) boiler.
a. Proses Produksi
Proses Produksi yang ada di PT Leo Graha sukses primatama terdiri dari 8
(delapan) tahapan. Tahapan pertama, perusahaan mengambil bahan baku kertas
dari gudang bahan baku. Tahap kedua, bahan baku kertas tersebut diolah menjadi
bubur kertas dengan mengggunakan mesin pulper. Sehingga siap untuk diproses
lebih lanjut. Tahap ketiga, bubur kertas dimasukan dalam mesin chest untuk
menyiapkan kertas agar dapat diproses pada mesin kertas. Pada tahap ini, bubur
kertas ditambahkan bahan-bahan pengikat agar pulp siap masuk kedalam mesin
kertas. Tahap keempat, proses pembuatan kertas pada mesin kertas. Pada mesin
ini, pulp diperoses menjadi lembaran kertas. Tahap kelima, kertas dimasukan
kedalam mesin pengering kertas dan masuk kedalam mesin penggulung kertas.
Tahap keenam, sebagian kertas kemudian dipotong menjadi kertas pembungkus
dan kemudian dikemas. Tahap ketujuh, sebagian kertas yang tidak dipotong
kemudian dibuat menjadi gulungan (roll). Tahap kedelapan, kertas hasil produksi
selanjutnya disimpan digudang.
b. Hubungan dengan kegiatan lain.
PT Leo Graha Sukses Primatama memiliki hubungan dengan kegiatan lain,
baik yang berdampak positif maupun negatif. Secara sosial ekonomi, PT Leo
Graha Sukses Primatama mempunyai dampak positif, khususnya dalam
penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan pemerintah kota. Secara
formal, keberadaan pabrik dapat menyerap tenaga kerja dan memiliki dampak
ekonomi terhadap masyarakat sekitar, seperti tumbuhnya sewa rumah, warung

4
makan, transportasi, dan lain sebaginya. Dampak negatif yang akan ditimbulkan
oleh pabrik terhadap lingkungan sekitar dapat diminalisasi dengan manfaat
teknologi yang sudah ada.
2. Struktur organisasi

Direktur
Wisnu wiguna

Accounting
Kade
Plant manager Commercial Manager
H. Yuswier Christine

Maintance PPC Produksi Marketing Finance Personalia


Yayuk Giyanto Mulyanto Nurjanah Hendra K.
M. Tariyan
ELEKTRIK, STOCK PREP, EXPEDISI, PEMBELIAN, HRD,
MEKANIK, PAPER MCH, SALES UTANG, KEAMANAN
BOILER, IPAL FINISHING KASIR,
GUDANG

Gambar II. 1 Struktur Organisasi PT LGSP


Struktur organisasi PT Leo Graha Sukses Primatama memiliki bentuk ini
dimana terdapat satu pimpinan untuk setaip bagaian perusahaan. Posisi tertinggi
diperusahaan dipegang oleh Wisnu Wiguna sebagai direktur PT Leo Graha
Sukses Primatama pada saat ini.
3. Visi dan Misi
a. Visi Perusahaan
To Produce Luxury Grade Specialty Paper From 100% Waste
b. Misi Perusahaan
To achieve the demand for paper in local and internasional market
To achieved the needs for paper in local and internasional market
4. Tenaga kerja
Komposisi tenaga kerja di PT Leo Graha Sukses Primatama adalah sebagai
berikut :
a. Direktur
Direktur PT Leo Graha Sukses Primatama saat ini adalah bapak Wisnu
Wiguna yang menempuh pendidikan sampai dengan perguruan tinggi.
b. Manajer

5
PT Leo Graha Sukses Primatama memiliki 3 (tiga) manajer. Ketiga manajer
tersebut merupakan tenaga kerja laki-laki dan sudah menempuh pendidikan
sampai dengan perguruan tinggi.
c. Staf
PT Leo Graha Sukses Primatama memiliki 12 (dua belas) staf. Sebanyak 10
(sepuluh) staf merupakan tenaga kerja laki-laki dan 2 (dua) tenaga kerja
perempuan tingkat pendidikan yang sudah ditempuh 8 (delapan) staf adalah
pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 4 (empat) staf sudah menempuh
pendidikan sampai dengan perguruan tinggi.
d. Karyawan
PT Leo Graha Sukses Primatama memiliki 125 (serratus dua puluh lima)
karyawan. Sebanyak 116 (serratus enam belas) karyawan merupakan tenaga
kerja berjenis kelamin laki-laki dan 9 (Sembilan) tenaga kerja perempuan. Tingkat
pendidikan yang sudah ditempuh oleh 8 (delapan) karyawan adalah pendidikan
Sekolah Dasar (SD), 41 (empat puluh satu) karyawan sampai tingkat pendidikan
Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 74 (tujuh puluh empat) karyawan sampai
tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).
5. Pengelolaan lingkungan limbah dan cemaran pabrik
a. Pengelolaan limbah padat
lumpur yang ditimbulkan dari produksi yang berupa serat-serat kertas
dikelola dengan cara dikumpulkan lalu dimasukan kembali menjadi dengan cara
dikumpulkan lalu dimasukan kembali menjadi bahan produksi. Bekas dijual atau
dikembalikan kepada supplier pada waktu tertentu. Sampah domestic yang pada
periode tertentu diangkut oleh Subdin Kebersihan PU-Kota Tangerang.
b. Pengelolaan limbah cari.
Pengelolaan limabah domestik yang berasal dari toilet dikelola dengan
membuat tengki septik. Air rembesan dari tengki septik dirembeskan ke halaman
pabrik. Limbah menuju ke rawa yang ada di belakang pabrik. Untuk pengelolaan
air limbah yang ditimbulkan dari mesin kertas diolah dengan cara sistem flotasi
c. Pengelolaan udara dan debu.
Pengelolaan udara dan debu di dalam pabrik dilakukan dengan cera
membuat ventilasi jendela pada setiap ruang produksi. Sedangkan pengelolaan
udara di luar menggunakan air, dan membangun tembok disekeliling pabrik agar
tidak menyebarkan polusi ke luar pabrik.

6
d. Pengelolaan kebisingan
Pengelolaan kebisingan di tempat kerja dilakukan dengan cara
menggunakan earplug pada tempat-tempat tertentu. Sedangkan pengelolaan
kebisingan dilingkungan pabrik dilakukan dengan cara menanam berbagai jenis
pohon di halaman pabrik dan tembok di sekeliling pabrik.
B. Praktik Akuntansi Biaya pada PT Leo Graha Sukses Primatama
1. Penyusunan anggaran oprasional.
a. Anggaran produksi (production budget)
PT Leo Graha Sukses Primatama membuat anggaran produksi terlebih dahulu
sebelum merencanakan anggaran penjulannya. Hal ini disebabkan adanya
permintaan pesanan dari konsumen/ pelanggan tetap. Bedasarkan kondisi
tersebut, manajer perusahaan sudah mengetahui berapa jumlah unit yang harus
diproduksi selama tiga bulan ke depan. Produksi yang dihasilkan perusahaan ini
memiliki variasi yang cukup banyak dalam hal ketebalan kertas, kualitas kertas,
dan jenis kertas. Oleh sebab itu, perusahaan tidak memiliki persedian awal dan
terlalu berisiko untuk menetapkan persediaan akhir.
b. Anggaran penjualan (revenue budget)
PT Leo Graha Sukses Primatama merencenakan anggaran penjualan
berdasarkan jumlah unit produksi yang sudah dihitung di dalam anggaran
produksi. Anggaran Penjulan dihitung dengan cara mengalikan jumlah unit
produksi dengan harga per unit produksinya.
c. Anggaran bahan baku langsung (direct material usage budget dan direct
material purchase budget)
Tabel II.1 Alokasi Bahan Baku Langsung

Bahan baku Product (1Kg)


DNC HVO
Langsung CD Paper (GL)
Bs 160 gr 140 gr -
- - 140 gr
Duplex

- - 80 gr
Majalah

660 gr - 780 gr
Koran

- 860 gr -
Lenjer

Swl 180 gr - -
Sumber : Diolah dari data PT Leo Graha Sukses Primatama

7
PT Leo Graha Sukses Primatama membuat perencanaan pembelian bahan baku
langsung untuk keseluruhan produksinya. Bahan baku langsung ini kemudian
dialokasi oleh plant manager untuk menghasilkan produksi kertas yang sudah
dianggarkan sebelumnya. Bahan baku langsung yang digunakan adalah bs,
duplex, majalah, koran, lenjer, dan swl. Bahan baku langsung tersebut merupakan
limbah kertas yang diperoleh dari supplier yang sudah mengikat perjanjian dengan
perusahaan maupun melakukan pembelian limbah kertas dari warga di sekitar
lokasi perusahaan. Harga beli per kg sudah ditentukan oleh supplier berdsarkan
perjanjian yang disepakati perusahaan, sedangkan harga beli per kg yang berasal
dari masyaratkat dapat dihitung berdasarkan harga pasarnya. Tabel II.1
menunjukkan bahwa alokasi bahan baku langsung untuk memproduksi 1 (satu)
Kilogram DNC dibutuhkan 160 gram bs, 660 gram Koran, dan 180 gram swl.
d. Anggaran tenaga kerja langsung (direct manufacturing labor)
PT Leo Graha Sukses Primatama memiliki tenaga kerja langsung yang menangani
pembuatan barang produksi setiap produknya. Pengalokasian tersebut dilakukan
oleh plant manager dengan menghitung total biaya tenga kerja langsung yang
diperlukan untuk memproduksi barang selama satu triwulan berdasarkan estimasi
dari kepala produksi.
e. Anggaran overhead pabrik (manufacturing overhead cost budget)
PT Leo Graha Sukses Primatama menyusun anggaran overhead pabrik dengan
memperhitungkan biaya variabel dan biaya tepatnya. Biaya tepat yang dimasukan
adalah biaya sewa, part, dan lain-lain. Biaya ini kemudian dijumlahkan dan
menghasilkan total biaya variabel dan biaya tetap suatu produk sekama satu
triwulan.
f. Anggaran persediaan barang jadi akhir (ending inventories budget)
PT Leo Graha Sukses Primatama tidak membuat anggaran persediaan barang
jadi akhirnya karena produksi yang dihasilkan perusahaan ini memiliki variasi yang
cukup banyak dalam hal variasa produk, seperti ketebalan kertas, kualitas kertas,
dan jenis kertas. Oleh sebab itu, terlalu beresiko bagi perusahaan untuk
merencanakan anggaran persedian barang jadi akhir.
g. Anggaran harga pokok penjulan (cost of goods sold budget)
PT Leo Graha Sukses Primatama menyusun anggaran hasil pokok penjulan
dengan menjumlahkan biaya-biaya dari anggaran bahan baku langsung, anggaran
tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik.
h. Anggaran beban nonmanufaktur (nonmanufacturing cost budget)

8
PT Leo Graha Sukses Primatama menyusun anggaran beban manufacturnya
dengan cara menjumlahkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan dari barang jadi
sampai dengan barang tersebut dapat terjual. Biaya yang dimasukan ke dalam
anggaran beban manufactur adalah gaji marketing, penunjang, dan administrasi.
i. Laporan laba rugi yang direncanakan (budgeted income statement)
PT Leo Graha Sukses Primatama menyusun laporan tersebut disusun
berdasarkan 8 (delapan) skedul yang telah dianggarkan sebelumnya, dimulai dari
anggaran produksi sampai dengan anggaran beban nonmanufactur. Perusahaan
lalu menghitung laba rugi dari setiap jenis produksinya dan menjumlahkannya,
sehingga hasil akhir dari laporan ini berupa laba atau rugi yang direncakan untuk
satu triwulan.
2. Penyusunan anggaran keuangan.
PT Leo Graha Sukses Primatama belum menyusun anggaran keuangan, baik
Capital Expenditure Budget, Cash Budget, Budget income Statement, Budget
Balance Sheet, maupun Budget Statement of Cash Flow. Namun, pada laporan
tahunannya perusahaan sudah membuat laporan neraca (balance sheet)

9
DAFTAR PUSTAKA

Horngren, Charles T ., Srikant M. Datar, dan George Foster. 2006. Cost


Accounting : A Managerial Emphasis. Edisi ke-12. Pearson Prentice Hall.
New Jersey.

10

Anda mungkin juga menyukai