a. Markowitz tipe I
Fraktur pada regio nasoorbit etmoid berukuran fragmen besar termasuk tulang yang
menopang tendon canthal medial, dapat terjadi pada os nasal.
b. Markowitz tipe II
Pada Markowitz tipe II lateral, sering terjadi jenis comminuted namun tendon canthal
medial masih menempel pada salah satu fragmen tulang sehingga masih memungkinkan
terjadinya osteosintesis.
Grup I : fraktur tanpa adanya pergeseran yang nyata namun dapat terlihat garis fraktur pada
pencitraan
Grup II : fraktur pada area arkus zigomatikum diindikasikan dengan adanya trismus dan
deformitas
Grup III : fraktur tidak berotasi
Grup IV : fraktur berotasi ke medial
Grup V : fraktur berotasi ke lateral
Grup VI: fraktur terlihat dengan adanya garis pada fragmen fraktur
3. Klasifikasi fraktur os Nasal
a. Le Fort I
Fraktur Le Fort berbentuk horizontal dapat disebabkan karena cidera langsung pada tulang
maxilla dimana fraktur memanjang dari septum nasal menuju lateral ke pertemuan os
zygomatikum dan sampai lamina pterigoid.
Gambar. Le Fort I
b. Le Fort II
Fraktur Le Fort II berbentuk piramid dapat disebabkan trauma pada bagian tengah atau
bawah os maxilla. Fraktur tipe ini memanjang dari nasal bridge menuju processus frontal
dari macilla dan menuju ke inferiolateral melewati os lakrimal menuju ke bawah os
zygomatikum.
Gambar Le Fort II
c. Le Fort III
Simfisis : fraktur terjadi pada sentral insisivus dari alveolar mandibula sampai bagian
inferior mandibula.
Body : fraktur dari distal simfisis hingga batas antara alveolar dengan muskulus
maseter (sampai molar III)
Angle : fraktur berbentuk triangular dimulai dari batas anterior sampai
posterosuperior dari muskulus masseter (distal molar III)
Ramus
Condylar process
Coronoid process
Alveolar process
1. https://www2.aofoundation.org/wps/portal/!ut/p/a0/04_Sj9CPykssy0xPLMnMz0vMAfGjzOKN_
A0M3D2DDbz9_UMMDRyDXQ3dw9wMDAx8jfULsh0VAdAsNSU!/?bone=CMF&segment=Midfac
e&soloState=lyteframe&teaserTitle=&contentUrl=srg/92/01-Diagnosis/noe.jsp
2.
3.