Anda di halaman 1dari 6

Klasifikasi cedera pada maksilofasial

1. Klasikasi fraktur nasoorbit etmoid (NOE)


Kelompok tulang naso orbit etmoidal terdiri dari sinus frontal, sinus etmoid, os orbita, os
frontalis, os nasalis. Fraktur Nasoorbit etmoid diklasifikasikan dengan klasifikasi Markowitz.
Fraktur nasoorbitetmoid dapat ditegakkan dengan pemeriksaan palpasi bimanual pada daerah
medial canthal dan menemukan adanya instability dan krepitasi disertai adanya pembengkakan
jaringan sekitar

Gambar. Kompleks Nasoorbitetmoid

a. Markowitz tipe I
Fraktur pada regio nasoorbit etmoid berukuran fragmen besar termasuk tulang yang
menopang tendon canthal medial, dapat terjadi pada os nasal.
b. Markowitz tipe II
Pada Markowitz tipe II lateral, sering terjadi jenis comminuted namun tendon canthal
medial masih menempel pada salah satu fragmen tulang sehingga masih memungkinkan
terjadinya osteosintesis.

c. Markowitz tipe III


Fraktur Markowitz tipe III menyerupai tiped II namun bentuk fragmen terbagi menjadi lebih
kecil dari tipe II, dapat terjadi secara bilateral.
2. Klasifikasi fraktur os Zigomatikamaksilaris (ZMC)
Fraktur ZMC meliputi ZMC kompleks yang terdiri dari sutura zigomatikomaxillaris, sutura
frontozigomatikum, sutura zigomatikosphenoid, sutura zigomatikotemporal. Kompleks ZMC
memberikan kontur pipi dan menjadi bagian pemisah antara fossa temporal dan sinus maksilaris
dan merupakan tempat melekatnya muskulus maseter. Klasifikasi fraktur ZMC dikelompokkan
oleh Knight dan North tahun 1961 dengan 6 kategori.

Grup I : fraktur tanpa adanya pergeseran yang nyata namun dapat terlihat garis fraktur pada
pencitraan
Grup II : fraktur pada area arkus zigomatikum diindikasikan dengan adanya trismus dan
deformitas
Grup III : fraktur tidak berotasi
Grup IV : fraktur berotasi ke medial
Grup V : fraktur berotasi ke lateral
Grup VI: fraktur terlihat dengan adanya garis pada fragmen fraktur
3. Klasifikasi fraktur os Nasal

4. Klasifikasi fraktur os Maxilla


Le Fort merupakan klasifi fraktur tulang wajah yang pertama kali diklasifikasikan oleh Rene Le
Fort pada tahun 1091 pada subjek yang mengalami trauma tumpul dari beberapa arah trauma
dan beberapa kekuatan sehingga dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe:

a. Le Fort I
Fraktur Le Fort berbentuk horizontal dapat disebabkan karena cidera langsung pada tulang
maxilla dimana fraktur memanjang dari septum nasal menuju lateral ke pertemuan os
zygomatikum dan sampai lamina pterigoid.

Gambar. Le Fort I

b. Le Fort II
Fraktur Le Fort II berbentuk piramid dapat disebabkan trauma pada bagian tengah atau
bawah os maxilla. Fraktur tipe ini memanjang dari nasal bridge menuju processus frontal
dari macilla dan menuju ke inferiolateral melewati os lakrimal menuju ke bawah os
zygomatikum.

Gambar Le Fort II
c. Le Fort III

5. Klasifikasi fraktur os Mandibula


Fraktur mandibula merupakan salah satu fraktur yang sering terjadi karena struktur anatomi
mandibula yang menonjol. Klasifikasi didasarkan pada lokasi anatomi dari os mandibula.

Simfisis : fraktur terjadi pada sentral insisivus dari alveolar mandibula sampai bagian
inferior mandibula.

Parasimfisis : fraktur terjadi secara vertikal sampai gigi caninus

Body : fraktur dari distal simfisis hingga batas antara alveolar dengan muskulus
maseter (sampai molar III)
Angle : fraktur berbentuk triangular dimulai dari batas anterior sampai
posterosuperior dari muskulus masseter (distal molar III)

Ramus

Condylar process

Coronoid process

Alveolar process

1. https://www2.aofoundation.org/wps/portal/!ut/p/a0/04_Sj9CPykssy0xPLMnMz0vMAfGjzOKN_
A0M3D2DDbz9_UMMDRyDXQ3dw9wMDAx8jfULsh0VAdAsNSU!/?bone=CMF&segment=Midfac
e&soloState=lyteframe&teaserTitle=&contentUrl=srg/92/01-Diagnosis/noe.jsp
2.
3.

Anda mungkin juga menyukai