Penilaian Tingkat Kesadaran
Penilaian Tingkat Kesadaran
dan Anak
Penulis: dr. Ahmad Muhlisin
Review medis: dr. Ahmad Muhlisin
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan yang
berasal dari lingkungan. Untuk mengukur tingkat kesadaran maka digunakanlah suatu cara
pemeriksaan yakni dengan standar Glasgow Coma Scale (GCS), bagaimana cara melakukannya
dan menginterpretasikan penilaian GCS? itulah yang akan kita bahas kali ini.
Kita tentu pernah mendengar kalimat “pasien sedang dalam keadaan coma”, yang sering
disampaikan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit untuk menjelaskan seseorang yang sedang
tidak sadarkan diri, tapi tentu saja tidak banyak yang tahu apa yang dimaskud dengan istilah
koma itu sebenarnya.
Koma merupakan tingkat kesadaran yang paling rendah yaitu ketika seseorang tidak memberikan
respon terhadap rangsangan dari lingkungan sementara sistem kardiorespirasi masih tetap
menjalankan fungsinya. Nah pada artikel ini kita akan membahas secara rinci mengenai tingkat
kesadaran beserta penilaian tingkat kesadaran dengan menggunakan Glasgow Coma
Scale (GCS).
Memahami Apa itu Tingkat Kesadaran
Seperti telah disinggung sebelumnya, bahwa tingkat kesadaran merupakan ukuran dari kesadaran
dan respon seseorang terhadap rangsangan yang berasal dari lingkungan, dengan demikian maka
tentu kondisi tingkat kesadaran seseorang tidak selalu berada dalam kondisi normal.
Pada keadaan tertentu, seperti keracunan, kekurangan oksigen baik karena berada di tempat
sempit, tertutup atau karena berkurangnya aliran darah ke otak, dan adanya tekanan yang
berlebihan di dalam rongga tulang kepala dapat menyebabkan seseorang dapat mengalami
penurunan tingkat kesadaran.
Oleh karena itu maka tingkat kesadaran ini dibedakan menjadi beberapa tingkat yaitu :
1. Composmentis, yaitu kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun
terhadap lingkungannya dan dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan pemeriksa dengan
baik.
2. Apatis, yaitu kondisi seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh terhadap lingkungannya.
3. Delirium, yaitu kondisi seseorang yang mengalami kekacauan gerakan, siklus tidur bangun yang
terganggu dan tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi serta meronta-ronta.
4. Somnolen yaitu kondisi seseorang yang mengantuk namun masih dapat sadar bila dirangsang,
tetapi bila rangsang berhenti akan tertidur kembali.
5. Sopor, yaitu kondisi seseorang yang mengantuk yang dalam, namun masih dapat dibangunkan
dengan rangsang yang kuat, misalnya rangsang nyeri, tetapi tidak terbangun sempurna dan tidak
dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
6. Semi-coma yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons terhadap pertanyaan,
tidak dapat dibangunkan sama sekali, respons terhadap rangsang nyeri hanya sedikit, tetapi
refleks kornea dan pupil masih baik.
7. coma, yaitu penurunan kesadaran yang sangat dalam, memberikan respons terhadap pertanyaan,
tidak ada gerakan, dan tidak ada respons terhadap rangsang nyeri.
Untuk mengukur tingkat kesadaran tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan
GCS (Glasgow Coma Scale)
Pemeriksaan Glasgow Coma Scale (GCS)
Teori GCS pertama kali diperkenalkan pada tahun 1974 oleh Teasdale dengan Jennett yang
bertujuan untuk mengukur dan merekam tingkat keadaan seseorang. GCS adalah skala yang
digunakan untuk mengukur tingkat kesadaran pasien yang dilakukan dengan menilai respon
pasien terhadap rangsang yang diberikan oleh pemeriksa.
Pada pemeriksaan GCS, respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi
membuka mata (Eye), pembicaraan (Verbal) dan gerakan (Motorik). Hasil pemeriksaan
tersebut dinyatakan dalam derajat (score) dengan rentang angka 1 sampai 6 tergantung respon
yang diberikan.
Ketiga jenis respon tersebut kemudian dinilai dan dicatat pada grafik yang sesuai dan skor
keseluruhan dibuat dengan menjumlahkan nilai ketiganya. Namun pada praktiknya terdapat
perbedaan antara hasil pemeriksaan GCS pada orang dewasa dan pemeriksaan GCS pada bayi
karena terdapat perbedaan respon antara orang dewasa dan bayi pada saat mereka menerima
rangsangan.