Anda di halaman 1dari 16

Strategi Penulisan Karya

Ilmiah Pada Dimensi Holistik


dan Metodologik
Paradigma Untuk Riset

Paradigma adalah kerangka fikir yang menjadi


acuan cara seseorang untuk melakukan tindakan
dan berfikir.
(Karl Albrech)

Visi dan misi manusia


Paradigma
Untuk
Visi dan misi Riset
kesejahteraan manusia

Visi & Misi Dalam


Organisasi
Manusia

Pengelola (khalifah) bumi

Diberi kecerdasan & ilmu

Dianugerahi sumberdaya

Hrs kompetitif dlm amal baik

Diminta pertanggungan jawab

Amanah
Tambahan Amanah Bagi Manusia

Pendidik

Menggali & mengajarkan ilmu

Memotivasi & melahirkan
penuntut ilmu

Memberi keteladanan
ILMUWAN/PENELITI
Ilmuwan adalah penjaga Tanggung
kebenaran pada ilmunya jawab moral &
intelektual

RISET
suatu upaya sistematik untuk menggali KARYA ILMIAH
pengetahuan baru, menambah atau Tulisan pengetahuan
menyempurnakan pengetahuan yang hasil riset
sudah ada yang disertai dengan bukti
rangkaian sistematik
kebenarannya
pernyataan-pernyataan
kebenaran (premises)

“ilmu” (“science”) yang berasal


dari bahasa Latin scientia yang
Kontribusi
berarti pengetahuan (knowledge) pengetahuan
atau mengetahui (knowing)

ILMU
Karakteristik Pernyataan Kebenaran Ilmiah
Eksplisit: Dinyatakan secara jelas dengan pengertian yang utuh dan
benar.

Sahih (absah): Memiliki keabsahan yang bisa


dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Komunikatif: Mudah dipahami oleh pembaca yang ditargetkan


bahkan oleh umum.

Konsisten: Tidak mengandung kontradiksi dalam arti, definisi,


simbol, dan kosakata yang digunakan.

Efisien: Singkat, padat, tidak berulang dalam mengungkap suatu


maksud atau arti.

Inovatif: Ada pembaharuan dalam beberapa aspek riset, tujuan,


metodologi, aplikasi atau konklusi, implikasi atau rekomendasinya.

Baku: Menggunakan kosakata, simbol, diagram, satuan, terminologi


baku (standar) yang dimengerti secara universal.

Etis: Jujur,
J santun, dan menghormati kode etik ilmiah.
Karakteristik Pernyataan Kebenaran Ilmiah
Eksplisit: Dinyatakan secara jelas dengan pengertian yang utuh dan
benar.

Sahih (absah): Memiliki keabsahan yang bisa


dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Komunikatif: Mudah dipahami oleh pembaca yang ditargetkan


bahkan oleh umum.

Konsisten: Tidak mengandung kontradiksi dalam arti, definisi,


simbol, dan kosakata yang digunakan.

Efisien: Singkat, padat, tidak berulang dalam mengungkap suatu


maksud atau arti.

Inovatif: Ada pembaharuan dalam beberapa aspek riset, tujuan,


metodologi, aplikasi atau konklusi, implikasi atau rekomendasinya.

Baku: Menggunakan kosakata, simbol, diagram, satuan, terminologi


baku (standar) yang dimengerti secara universal.

Etis: Jujur,
J santun, dan menghormati kode etik ilmiah.
Riset sebagai Tindakan Ilmiah
(Scientific Action)

1.Mencari kebenaran (search for truth) dan bukan


mencari pembenaran & ketenaran
2.Memiliki tujuan yang jelas dan fokus
3.Menambah atau mengembangkan ilmu
4.Menggunakan metodologi yang benar
5.Menuntut kejujuran dan kearifan
6.Mendayagunakan fakta dan ilmu pengetahuan
Dimensi Holistik dan Metodologik
Penulisan Karya Ilmiah
METODOLOGIK HOLISTIK

● Cita dan niat



Tujuan
● Ikhtiar

Sistematika
● Kejujuran & kesungguhan

Landasan fakta dan teori
● Pesan kebenaran

Isi
● Etika & Norma

Struktur & Format Penyajian
Scope of Research

Exploration of knowledge
Problem solving
Observing facts/phenomena
Investigating causes
Proving hypothesis

02/10/17
Apa itu Originality (Keaslian)?

1. Ada keunikan/kebaruan dari riset yang sudah ada


(sebelumnya)
2. Berbeda antar strata (s1, S2, S3)
3. Untuk strata S1: aplikasi/reproduksi/produksi
informasi
4. Untuk Strata S2: Fokus pada kekuatan analisis
(what, why & how) dan desain.
5. Untuk strata S3: Fokus pada kebaruan (novelty),
aspek filosofis, analisis & sintesis
Proses Penulisan Karya Ilmiah
Getting in the Mood Writing the First Draft

Revising, Revising, Revising Finishing

Ref: Alley, Michael. 1998. The craft of scientific writing. 3rd ed.. Springer-Verlag. Berlin.
Memulai Menulis
Membangun semangat menulis dengan meluruskan niat,
membulatkan tekad dan menyempurnakan ikhtiar.

Memperbanyak membaca karya tulis ilmiah, khususnya di


bidangnya.

Melihat peta perjalanan (road map) riset di bidang yang diteliti


atau bidang lain yang terkait.

Mencari model penulis ilmiah yang menjadi idola, terutama


yang reputasinya dikenal luas (Alley 1998).

Mencari beberapa contoh gaya (style), format dan struktur


tulisan karya ilmiah yang sesuai dengan bidang dan jenis riset,
target pembaca, dan wadah publikasinya (Alley 1998).

Mengumpulkan bahan pustaka yang terkait dengan risetnya.


Judul Harus Bisa Menjawab:
1. “Apa yang dipelajari/diteliti?”,
2. “Mengapa penting diteliti?”,
3. “Apa yang diketahui sebelum melakukan penelitian
ini?”
4. “Bagaimana penelitian ini akan menambah
pengetahuan?”
Contoh Evaluasi Judul

1.Judul: “Pengaruh pemberian larutan A-B Mixed pada tanaman tomat


dalam sistem hidroponik.

2.“Apa yang dipelajari/diteliti?” : Pengaruh pemberian larutan A-B Mixed


pada tanaman tomat dalam sistem hidroponik

3.“Mengapa penting diteliti?” : Mengetahui pengaruh (baik ataupun buruk)


pemberian larutan A-B Mixed pada tanaman tomat dalam sistem
hidroponik memberikan arahan penting dalam budidaya tomat dalam
sistem hidroponik

4.“Apa yang diketahui sebelum melakukan penelitian ini?” : larutan A-B


Mixed, tanaman tomat, dan sistem hidroponik.

5.“Bagaimana penelitian ini akan menambah pengetahuan?” Pengaruh


pemberian larutan A–B Mixed pada tanaman tomat dalam sistem
hidroponik belum diteliti oleh peneliti terdahulu, sehingga akan menambah
pengetahuan dan alternatif baru dalam penerapan larutan A-B Mixed
untuk budidaya tanaman tomat dalam sistem hidroponik.
Penutup

1. Pernyataan kebenaran tersebut harus dapat dibuktikan kebenarannya


yang menjadi tanggung jawab moral dan intelektual penulisnya sebagai
peneliti sekaligus ilmuwan.

2. Karakteristik ekspresi pernyataan kebenaran ilmiah adalah eksplisit,


sahih (absah) komunikatif, konsisten, efisien, inovatif, baku, dan etis.

3. Oleh karena itu penulisan karya ilmiah membutuhkan sinergi antara


dimensi holistik dan dimensi metodologik untuk mendapatkan
kebenaran (pengetahuan) dengan niat, sikap, dan tindakan ilmiah.

4. Tantangan untuk menulis karya ilmiah mencakup bagaimana


membangun semangat (getting in the mood) ilmiah, dan bagaimana
mengatasi keterbatasan kemampuan dan pengalaman menulis,
keterbatasan akses pustaka, keterbatasan dalam membaca karya tulis
ilmiah, serta bagaimana mendapatkan model panutan penulis dan karya
tulis ilmiah yang cocok dan memiliki reputasi yang baik.

5. Tulisan ilmiah adalah kumpulan terangkai dari pernyataan-pernyataan


kebenaran (premise) yang dihasilkan suatu riset.
Terima kasih
Daftar Pustaka
Kudang B. Seminar. 2012 Strategi Penulisan Karya Ilmiah Pada Dimensi Holistik dan
Metodologik.Institut
Metodologik. Pertanian Bogor

Anda mungkin juga menyukai