Anda di halaman 1dari 17

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK PGRI 1 SUMEDANG


Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Kerja Bengkel dan Gambar Teknik
Materi Pokok : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
5. Memahami, mengerti dan menguasai penggunaan peralatan keselamatan kerja.

B. KOMPETENSI DASAR :
3.1 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berdasarkan OSHA.
4.1 Mendemonstrasikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berdasarkan
OSHA, dalam bentuk poster dan kondisi riil di bengkel.
3.2 Menerapkan Kesehatan Kerja
4.2 Melakukan pencegahan penyakit akibat kerja

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI ;


3.1.1 Menguraikan pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
berdasarkan OSHA
3.1.2 Menggambarkan langkah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
berdasarkan OSHA
3.1.3 Menjelaskan undang undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
berdasarkan OSHA
3.1.4 Menguraikan indikator keberhasilan penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) berdasarkan OSHA.

4.1.1 Mematuhi pemakaian peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(K3) berdasarkan OSHA
4.1.2 Menerapkan langkah Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
berdasarkan OSHA
4.1.3 Menunjukan kemampuan membuat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) sederhana berdasarkan OSHA

3.2.1 Menjelaskan prosedure penerapan Kesehatan Kerja


3.2.2 Menggambarkan langkah Kesehatan Kerja
3.2.3 Menjelaskan peran unsur yang terlibat pada Kesehatan Kerja

3.2.4 Mengaitkan keselamatan kerja bengkel dengan prosedur baku Kesehatan


Kerja
4.2.1 Menyalin peraturan keselamatan kerja bengkel dengan prosedur baku
Kesehatan Kerja
4.2.2 Melaksanakan peraturan keselamatan kerja bengkel dengan prosedur
baku Kesehatan Kerja

D. TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat memahami undang-
undang kesehatan dan keselamatan dalam menghindari risiko kecelakaan pada
saat kerja praktik dengan mengerjakan soal terkait di LP 1 : Pengetahuan.
2. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat memahami dasar
peraturan tentang keselamatan kerja (state basic safety rules) menurut standar
OSHA dengan mengerjakan soal terkait di LP 1 : Pengetahuan.
3. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat Memahami jenis-
jenis fasilitas peralatan kerja bengkel di bidang rekayasa elektronika sesuai
standard operational prosedure. dengan mengerjakan soal terkait di LP 1 :
Pengetahuan.
4. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat mengklasifikasikan
fasilitas peralatan kerja bengkel berdasarkan keselamatan dan kesehatan kerja.
dengan mengerjakan soal terkait di LP 1 : Pengetahuan.
5. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat menggunakan alat
pelindung diri (APD) standar saat kerja praktik (Personal protective equipment-
PPE).dengan mengerjakan soal terkait di LP 1 : Pengetahuan
6. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat mengkatagorikan
jenis-jenis bahaya akibat tegangan sentuh/sengatan listrik. dengan mengerjakan
soal terkait di LP 1 : Pengetahuan
7. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat memahami sistem
instalasi Ground Fault Circuit Interrupters dalam menghindari bahaya sengatan
listrik dengan mengerjakan soal terkait di LP 1 : Pengetahuan
8. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat memahami efek
sengatan/sentuhan arus listrik (the effects of electric current on the body) pada
tubuh manusia dengan mengerjakan soal terkait di LP 1 : Pengetahuan
9. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat Memahami gangguan
busur api (Arc flash) sistem instalasi listrik dengan mengerjakan soal terkait di
LP 1 : Pengetahuan.
10. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat Memahami sistem
proteksi akibat gangguan busur api sistem instalasi listrik (Arc-Fault Circuit
Interrupters-AFCIs) dengan mengerjakan soal terkait di LP 1 : Pengetahuan.
11. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat Memahami tanda-
tanda (rambu-rambu) penting berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan kerja
disekitar tempat kerja dengan mengerjakan soal terkait di LP 1 : Pengetahuan.
12. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat Menyusun panduan
pelayanan kesehatan dan keselamatan di sekitar lingkungan tempat kerja dengan
mengerjakan soal terkait di LP 1 : Pengetahuan.
13. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat memahami
penggunaan alat pemadam kebakaran jinjing berdasarkan standard operational
prosedure dengan mengerjakan soal terkait di LP 1 : Pengetahuan.
14. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat Memahami informasi
praktis tentang sifat-sifat sumber api kebakaran. dengan mengerjakan soal terkait
di LP 1 : Pengetahuan.
15. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat Memahami macam-
macam klasifikasi serta penggunaan alat pemadam kebakaran jinjing dengan
mengerjakan soal terkait di LP 1 : Pengetahuan.
16. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat Memahami kode
warna untuk alat pemadam kebakaran dengan mengerjakan soal terkait di LP 1 :
Pengetahuan.
17. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat mengelola sistem
pengendalian bahan berbahaya dan beracun limbah B3 berdasarkan peraturan dan
undang-undang dengan mengerjakan soal terkait di LP 1 : Pengetahuan.
18. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat memahami lembar
data keamanan material kimia (Material Safety Data Sheet- MSDS) dengan
mengerjakan soal terkait di LP 1 : Pengetahuan.
19. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat memahami sumber
bahan berbahaya dan beracun B3 dengan mengerjakan soal terkait di LP 1 :
Pengetahuan.
20. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat Mengidentifikasi
bahan kimia berbahaya dan beracun B3 dengan mengerjakan soal terkait di LP 1
: Pengetahuan.
21. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat memahami
Mengklasifikasi bahan kimia berbahaya dan beracun limbah kimia berdasarkan
hazardous material identification system dengan mengerjakan soal terkait di LP
1 : Pengetahuan.
22. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat Memahami label
kode warna dan angka berdasarkan standar NFPA dengan mengerjakan soal
terkait di LP 1 : Pengetahuan.
23. Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat Menguraikan bahan
limbah yang masih mengandung unsur kimia berbahaya sebelum dibuang dengan
mengerjakan soal terkait di LP 1 : Pengetahuan.

E. MATERI AJAR :
1. Keselamatan & kesehatan kerja (K3)
2. APD (alat pelindung diri)

F. METODE PEMBEAJARAN :
Metode : Pembelajaran Langsung (Teaching Factory)
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN :
1. Pertemuan ke 1
Alokasi
Kegiatan Diskripsi
Waktu
1. Membimbing siswa berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing – masing
2. Mengecek kehadiran siswa dengan cara mengabsen
Pendahuluan 3. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran kognitif, 20 “
keterampilan, dan afektif
4. Memotivasi siswa dengan cara menunjukkan contoh
alat pelindung diri.
1. Mempresentasikan fasilitas keselamatan kerja dan alat
pelindung diri untuk keselamatan kerja.
2. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok (2-3
siswa)
Kegiatan Inti 3. Menyuruh siswa untuk membuat daftar alat pelindung 150 “
diri untuk keselamatan kerja secara berkelompok.
4. Membimbing siswa membuat daftar alat pelindung diri
untuk keselamatan kerja.
5. Menyuruh kelompok untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas.
1. Memberikan evaluasi terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan. Sesuai dengan LP 1
2. Dengan melibatkan siswa, memberikan kesempatan
Penutup 10”
siswa berkomentar tentang pembelajaran yang telah
dilakukan, menarik kesimpulan, posttes dan menutup
pelajaran.

2. Pertemuan ke 2
Alokasi
Kegiatan Diskripsi
Waktu
1. Membimbing siswa berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing – masing
2. Mengecek kehadiran siswa dengan cara mengabsen
Pendahuluan 3. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran kognitif, 20 “
keterampilan, dan afektif
4. Memotivasi siswa dengan cara menunjukkan
gangguan busur api system instalasi listrik
1. Meminta siswa untuk membuat kelompok (2 siswa)
dan mencari jenis-jenis bahaya sengatan listrik dan
Kegiatan Inti efek bahaya sengatan listrik di internet secara 150 “
berkelompok.
2. Menyuruh siswa untuk membuat table dan
megkategorikannya
3. Membimbing siswa untuk membuat table kategori
jenis-jenis bahaya kejut listrik
4. Menyuruh perwakilan kelompok mempresentasikan
hasil yang di dapat.
5. Guru meminta beberapa siswa untuk bertanya kepada
kelompok yang mempresentasikan hasil kerjanya.
1. Memberikan evaluasi terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan. Sesuai dengan LP 1.
2. Dengan melibatkan siswa, memberikan kesempatan
Penutup 10”
siswa berkomentar tentang pembelajaran yang telah
dilakukan, menarik kesimpulan, posttes dan menutup
pelajaran.
3. Pertemuan ke 3
Alokasi
Kegiatan Diskripsi
Waktu
1. Membimbing siswa berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing – masing.
2. Mengecek kehadiran siswa dengan cara mengabsen.
3. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran kognitif,
Pendahuluan keterampilan, dan afektif. 20 “
4. Memotivasi siswa dengan cara menunjukkan beberapa
contoh tanda-tanda (rambu-rambu) penting berkenaan
dengan kesehatan dan keselamatan kerja disekitar
tempat kerja
1. Menyuruh siswa membuat rambu-rambu penting
berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan kerja
disekitar tempat kerja.
2. Membimbing siswa membuat rambu-rambu penting
berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan kerja
Kegiatan Inti 3. Guru mendemonstrasikan cara penggunaan alat 150 “
pemadam kebakaran jinjing berdasarkan Standar
Operasional Prosedure
4. Guru meminta siswa untuk mempraktekkan cara
penggunaan alat pemadam kebakaran jinjing
berdasarkan standar operasional procedure sesuai
dengan LP 2
1. Memberikan evaluasi terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan. Sesuai dengan LP 1.
2. Dengan melibatkan siswa, memberikan kesempatan
Penutup 10”
siswa berkomentar tentang pembelajaran yang telah
dilakukan, menarik kesimpulan, posttes dan menutup
pelajaran.
4. Pertemuan ke 4
Alokasi
Kegiatan Diskripsi
Waktu
1. Membimbing siswa berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing – masing
2. Mengecek kehadiran siswa dengan cara mengabsen
Pendahuluan 3. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran kognitif, 20”
keterampilan, dan afektif
4. Memotivasi siswa dengan cara menunjukkan beberapa
foto pembuangan limbah yang tidak sesuai dengan
peraturan dan undang-undang
1. Membagi siswa menjadi kelompok belajar tiap
kelompok terdiri dari 2 siswa
2. Mempresentasikan sistem pengendalian bahan
berbahaya dan beracun limbah B3 berdasarkan
Kegiatan Inti peraturan dan undang-undang 150”
3. Menyuruh siswa untuk membuat SOP system
pengendalian bahan berbahaya dan beracun limba B3
sesuai dengan peraturan dan undang-undang.
4. Menyuruh beberapa siswa untuk menunjukkan hasil
kerjanya di depan kelas.
1. Memberikan evaluasi terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan. Sesuai dengan LP 1.
2. Dengan melibatkan siswa, memberikan kesempatan
Penutup 10”
siswa berkomentar tentang pembelajaran yang telah
dilakukan, menarik kesimpulan, posttes dan menutup
pelajaran.

H. ALAT DAN SUMBER BELAJAR :


1. Alat dan Bahan :
a. LCD
b. Laptop
2. Sumber Belajar :
a. Manual book
b. Sumber Lain ( Internet )
I. PENILAIAN PROSES DAN HASI BELAJAR :
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
 Pengamatan sikap  Lembar pengamatan sikap
 Test tulis  Test uraian
LP 1 : Pengetahuan Kognitif

2. Instrumen (Tes dan Non Tes)


Nama :
Kelas / No Abs :
Tanggal :
TEST TULIS
Jawablah pertanyaaan dibawah ini dengan benar !
1. Sebutkan 5 alat pelindung diri yang kamu ketahui !
2. Jelaskan 5 golongan kebakaran!
3. Jelaskan perawatan Alat Pemadam Kebakaran Ringan!

3. Kunci dan Pedoman penskoran


Kunci Jawaban Test Tulis
1. Sebutkan 5 alat pelindung diri yang kamu ketahui!
1. Perlengkapan dan Pakaian Pelindung PekerjaPerlengkapan dan pakaian
pelindung digunakan untuk melindungi pekerja dari kontak langsung dengan
bahan kimia atau perantaranya yang dapat membahayakan kesehatan.
2. Pelindung telinga : Pelindung telinga atau sumbat
melindungi pendengarandari bahaya tingkat kebisingan. Bentuk pelindung
pendengaran, sesuai untuk tempat kerja dan pekerjaan, dan seharusnya dipilih
berdasarkan ukuran tingkat kebisingan pada lokasi kerja.
3. Pelindung mata : Kaca mata, kaca pengaman, perisai muka dan helm dapat
melindungi sensitif area mata dari kerusakan. Kaca plastik yang tahan
tumbukan dan perisai muka akan melindungi dari pecahan yang beterbangan
serta perisai tahan zat kimia diperlukan ketika menangani bahan kimia. Masker
las dipakai dengan benar untuk pengelasan. Masker las dan perisai seharusnya
tidak berkabut.
4. Pelindung kulit : Sarung tangan pengaman dan krim pelapis melindungi kulit
dari kerusakan dan menahan peresapan bahan kimia kedalam tubuh.Pakaian
kerja dari kulit atau metalik cocok melindungi seluruh tubuh dan jas kerja
digunakan untuk melindungi badan. Pakaian harus di pas dengan baik.
5. Pelindung pernafasan : Penutup muka, saringan udara dan alat pernafasan
dengan pembersih udara digunakan untuk melindungi paru-paru dan sistim
pernafasan. Alat pernafasan harus dipaskan secara perorangan dan dipilih
sesuai kondisi tempat kerja. Penyaring yang benar diperlukan pada alat
pernafasan, tergantung apakah pekerja kontak dengan bahan kimia, debu, serat
atau jenis kotoran lainnya. Alat pernafasan seharusnya diperiksa setiap waktu
sebelum digunakan. Alat pernafasan seharusnya diperiksa secara tetap untuk
kebersihan umumnya dan khususnya kerusakan katup, lembaran penutup, seal,
peluru, tali pengikat dan penjepit. Alat ini harus dibersihkan sesudah digunakan
untuk menghindari penularan dan disimpan pada kantong plastik tertutup.
6. Pelindung kaki : Sepatu boot (safety boots) melindungi kaki
7. Pelindung kepala : Jaring rambut dan penutup, menjaga rambut pada tempat
kerja sehingga tidak membahayakan.

2. Jelaskan 5 golongan kebakaran!


Golongan Kebakaran
- Api kelas A; kebakaran benda padat yang mengandung karbon; seperti papan,
kertas, batu bara dan serbuk gergaji.
- Api kelas B; kebakaran benda cair mengandung bahan yang mudah terbakar
seperti bensin, minyak cat, solar, dll.
- Api kelas C; kebakaran bahan gas yang mudah terbakar seperti asitelin, LPG.
- Api kelas D; kebakaran dari bahan logam
- Api kelas E; kebakaran kelistrikan dan meliputi perlengkapannya.

3. Jelaskan perawatan Alat Pemadam Kebakaran Ringan!


Secara lengkap peralatan pemadam harus terjaga dan mudah diambil. Menurut
peraturan, alat pemadam harus dinamai dan dirawat sebagaimana mestinya.
- Jaga alat pemadam kebakaran dari pengaruh panas dan dingin yang ekstrim
(perbedaan yang mencolok).
- Jangan pernah mengembalikan alat pemadam kebakaran setelah digunakan
ketempatnya, sebelum dinamai dan diisi kembali.
- Pastikan berfungsinya alat pemadam kebakaran, dan segera ditempatkan
dengan seksama pada tempat yang mudah diraih agar dapat melayani reaksi
bahaya kebakaran.

PEDOMAN PENILAIAN
Rubrik Asesmen Test Tulis
No Soal Pertanyaan Keterangan Jawaban Skor

1 Sebutkan 5 alat Lengkap dan jelas menyebutkan 5 alat pelindung 30


pelindung diri yang diri
kamu ketahui! Lengkap tapi tidak jelas menyebutkan 5 alat 15
pelindung diri
Kurang lengkap tapi jelas menyebutkan 5 alat 10
pelindung diri
Kurang lengkap dan kurang jelas menyebutkan 5 5
alat pelindung diri
Siswa tidak menjawab 0
2 Jelaskan 5 golongan Lengkap dan jelas menyebutkan 5 golongan 30
kebakaran
kebakaran!
Kurang lengkap tapi jelas menyebutkan 5 15
golongan kebakaran
Kurang lengkap dan kurang jelas menyebutkan 5 10
golongan kebakaran
Siswa tidak menjawab 0
3 Lengkap dan jelas menjelaskan perawatan Alat 40
Pemadam Kebakaran Ringan
Jelaskan perawatan Lengkap tapi tidak jelas menjelaskan perawatan 20
Alat Pemadam Kebakaran Ringan
Alat Pemadam
Kurang lengkap tapi jelas menjelaskan perawatan 10
Kebakaran Ringan! Alat Pemadam Kebakaran Ringan
Kurang lengkap dan kurang jelas menjelaskan 5
perawatan Alat Pemadam Kebakaran Ringan
Siswa Tidak menjawab 0

Nilai Akhir dihitung dengan rumus berikut:


∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝐴 = 𝑥 100
∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

LP 3 : Lembar Penilaian Karakter

Siswa: ------------------------------ Kelas: --------------------- Tanggal: ---------------

Format Pengamatan Perilaku Berkarakter

No Rincian Tugas Kinerja (D) (C) (B) (A)


(RTK)

1 Kejujuran
2 Toleransi
3 Terbuka dan mendengarkan
pendapat teman
4 Tidak berkata kasar dalam
kelas
5 Membantu teman yang
membutuhkan

Sumedang, 2019

Pengamat

(………………)
LP 4 : Lembar Penilaian Keterampilan Sosial

Siswa: ------------------------------ Kelas: --------------------- Tanggal: ---------------

Format Pengamatan Keterampilan Sosial

No Rincian Tugas (D) (C) (B) (A)


Kinerja (RTK)

Menyumbang ide atau


1
pendapat
Menjadi pendengar
2
yang baik
Dapat berkomunikasi
3
dengan teman
Dapat bekerjasama
4
dengan baik

Sumedang, 2019

Pengamat

( ……….)

Sumedang, …………2019

Kepala Sekolah Smk PGRI Sumedang Guru Mapel,

Rd. Beni Heryana, S.Pd.,M.MPd. Yayan Suryana, s.t


NIP………………………………
LAMPIRAN
MATERI AJAR

UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN TENTANG KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA

KESELAMATAN PRIBADI

Semua pekerja perlu menyadari keselamatan pribadi mereka ditempat kerja.


Keselamatan pribadi ditempat kerja dapat terjamin dengan dihindarinya faktor bahaya
sebelum menyebabkan cedera. Bila bahaya tidak dapat dihindari langkah yang harus
diambil adalah mengurangi risiko cedera. Perlengkapan dan pakaian pelindung harus
selalu dipakai untuk keselamatan ditempat kerja, atau khususnya saat perawatan dan
situasi darurat.

a. Tindakan Keamanan Kerja


Banyak aktivitas berikut yang menjadi pertimbangan untuk bekerja dengan aman
- Memodifikasi peralatan atau mesin tanpa kewenangan;
- Melakukan pekerjaan yang tidak dilatih untuk dilakukan;
- Melakukan pekerjaan yang keterampilannya atau kewenangan tidak dipunyai;
- Tidak memperhatikan aturan keselamatan sebab menurut pribadi hal itu
menjadi penghambat dalam melakukan pekerjaan.
- Melakukan pekerjaan selalu dengan cara sendiri, walaupun metoda bekerja
dengan aman telah dikembangkan.
- Mengambil jalan pintas dalam melaksanakan, walaupun jalan pintas tersebut
melanggar petunjuk prosedur bekerja yang aman.
- Tidak menggunakan alat pengaman walaupun diperlukan waktu mengerjakan
pekerjaan.
Jadi jelaslah bahwa semua aktivitas tersebut tidak aman dan sangat potensial
menimbulkan bahaya. Ini adalah daftar untuk bekerja dengan aman. Hal berikut ini
seharusnya dipelajari dengan seksama dan dipraktikan secara rutin.
- Pikirkan tentang apa yang dapat terjadi sebelum melakukannya.
- Jangan melakukan sesuatu yang dapat melukai diri sendiri atau orang lain.
- Ikuti aturan dan petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja.
- Ketahui tanda peringatan dan pahami maksudnya dan lakukan seperti yang
disarankan.
- Laporkan praktik kerja dan situasi yang diperkirakan tidak aman.
- Laporkan kesalahan atau peralatan dan perlengkapan yang tidak aman.
- Laporkan semua kecelakaan dan cedera sekecil apapun jika kemungkinan
terjadi.
- Jangan melakukan sesuatu yang belum dilatih, tidak punya keterampilan atau
kewenangan melakukannya.
- Kerja sama dan partisipasi dalam program ini membuat tempat kerja aman.
- Berikan gagasan tentang bagaimana mesin, perlengkapan dan praktik kerja
dapat dibuat aman.
b. Perlengkapan dan Pakaian Pelindung Pekerja serta Program di Tempat Kerja
1) Perlengkapan dan Pakaian Pelindung PekerjaPerlengkapan dan pakaian
pelindung digunakan untuk melindungi pekerja dari kontak langsung dengan
bahan kimia atau perantaranya yang dapat membahayakan kesehatan.
2) Pelindung telinga : Pelindung telinga atau sumbat
melindungi pendengarandari bahaya tingkat kebisingan. Bentuk pelindung
pendengaran, sesuai untuk tempat kerja dan pekerjaan, dan seharusnya dipilih
berdasarkan ukuran tingkat kebisingan pada lokasi kerja.
3) Pelindung mata : Kaca mata, kaca pengaman, perisai muka dan helm dapat
melindungi sensitif area mata dari kerusakan. Kaca plastik yang tahan
tumbukan dan perisai muka akan melindungi dari pecahan yang beterbangan
serta perisai tahan zat kimia diperlukan ketika menangani bahan kimia. Masker
las dipakai dengan benar untuk pengelasan. Masker las dan perisai seharusnya
tidak berkabut.
4) Pelindung kulit : Sarung tangan pengaman dan krim pelapis melindungi kulit
dari kerusakan dan menahan peresapan bahan kimia kedalam tubuh.Pakaian
kerja dari kulit atau metalik cocok melindungi seluruh tubuh dan jas kerja
digunakan untuk melindungi badan. Pakaian harus di pas dengan baik.
5) Pelindung pernafasan : Penutup muka, saringan udara dan alat pernafasan
dengan pembersih udara digunakan untuk melindungi paru-paru dan sistim
pernafasan. Alat pernafasan harus dipaskan secara perorangan dan dipilih
sesuai kondisi tempat kerja. Penyaring yang benar diperlukan pada alat
pernafasan, tergantung apakah pekerja kontak dengan bahan kimia, debu, serat
atau jenis kotoran lainnya. Alat pernafasan seharusnya diperiksa setiap waktu
sebelum digunakan. Alat pernafasan seharusnya diperiksa secara tetap untuk
kebersihan umumnya dan khususnya kerusakan katup, lembaran penutup, seal,
peluru, tali pengikat dan penjepit. Alat ini harus dibersihkan sesudah
digunakan untuk menghindari penularan dan disimpan pada kantong plastik
tertutup.
6) Pelindung kaki : Sepatu boot (safety boots) melindungi kaki
7) Pelindung kepala : Jaring rambut dan penutup, menjaga rambut pada tempat
kerja sehingga tidak membahayakan.
8) Tempat lemari uap (fume cabinets), pancuran air untuk keselamatan (safety
showers) dan pencuci mata darurat (emergency eye wash) juga disediakan
sebagai penjagaan pertama dalam kasus kegagalan pelindung. Pakaian
pelindung, perlengkapan (seperti alat pernafasan dan lemari uap) dan
fasilitas dasar pertolongan pertama seharusnya tersedia ditempat kerja.

Program Perlengkapan dan Pakaian Pelindung Pekerja di Tempat kerja


Perlengkapan dan pakaian pelindung ditempat kerja selalu diprogram agar benda
tersebut secara pasti dipergunakan untuk mengoptimalkan faktor keselamatan.
Berikut ini hal penting sebagai pertimbangan :
- Benda-benda pelindung penggunaannya harus sesuai dengan persyaratan
pekerjaan seteliti mungkin. Untuk contoh, penggunaan alat pernafasan dengan
saringan debu tidak akan melindungi pekerja yang menangani bahan kimia.
- Benda-benda pelindung seharusnya sesuai dengan persyaratan standar yang
berlaku
- Pekerja seharusnya dilatih secara benar dalam penggunaan dan perawatan
perlengkapan dan pakaian pelindung.
- Perlengkapan perlu dirawat sebagaimana mestinya : yaitu disimpan dengan
aman dan dijaga kebersihan serta direparasi dengan baik.
- Semua perlengkapan dan pakaian pelindung harus dipakai sebagaimana
mestinya; untuk contoh, alat pernafasan dan pelindung telinga perlu tertutup
dengan rapat dan sesuai tubuh sehingga terpakai dengan baik.
- Kenyamanan pekerja menggunakan perlengkapan dan pakaian adalah penting;
berarti ketidaknyamanan atau ketidakcocokan dapat menyebabkan pekerja
menolak menggunakan alat keselamatan.
- Memonitor lingkungan tempat kerja dan memonitor kesehatan seharusnya
dilakukan secara tetap untuk meyakinkan program perlindungan memadai.

C. Keselamatan dan Perlindungan Kebakaran


Bebarapa hal yang harus diketahui tentang kebakaran dan perlindungannya adalah
:
1) Golongan Kebakaran
- Api kelas A; kebakaran benda padat yang mengandung karbon; seperti papan,
kertas, batu bara dan serbuk gergaji.
- Api kelas B; kebakaran benda cair mengandung bahan yang mudah terbakar
seperti bensin, minyak cat, solar, dll.
- Api kelas C; kebakaran bahan gas yang mudah terbakar seperti asitelin, LPG.
- Api kelas D; kebakaran dari bahan logam
- Api kelas E; kebakaran kelistrikan dan meliputi perlengkapannya.
2) Bahan dasar untuk pemadam kebakaran :
- Air - di cat merah
- Karbon dioksida (CO2) - di cat merah dengan adanya pita hitam
- Cairan uap BCF (Bromo Chloro di Fluoromethane) - di cat kuning
- Busa - di cat biru
- Serbuk kering - di cat merah dengan adanya pita putih.
3) Penggunaan bahan /alat pemadam
Untuk kebakaran kelas A, gunakan :
- Pasir, air jika tidak dekat aliran listrik
Untuk kebakaran kelas B, gunakan :
- BCF, Busa, Karbon dioksida atau Busa kering
Dilarang menggunakan air untuk memadamkan kebakaran bahan cair!
- Untuk kebakaran kelas C, :
- Alat pemadam kebakaran untuk bahan gas yang mudah terbakar, seharusnya
dijaga agar tabung gas tetap dingin dengan menggunakan air pakai selang atau
alat pemadam, dan bila mungkin matikan suplai (kiriman) gas.
Untuk kebakaran kelas D, gunakan :
- Serbuk kering - di cat merah dengan adanya pita putih
Untuk kebakaran kelas E, gunakan :
- BCF, Karbon dioksida, Bahan kimia kering.
Jika mungkin, pertama matikan sumbertenaga.
Jangan mengunakan air atau busa pemadam untuk kebakaran kelistrikan.

4) Mengenal Alat Pemadam Portable


Alat pemadam portable (yang mudah dipindah) biasanya mudah ditempatkan pada
tempat rawan kebakaran. Adapun jenis dan simbol pada tabungnya adalah sbb. :
- Tabung bersimbol huruf A terletak dalam segi tiga warna hijau, dipakai untuk
kebakaran kelas A (kebakaran bahan padat mengandung karbon)
- Tabung bersimbol huruf B terletak dalam persegi panjang warna merah,
dipakai untuk kebakaran kelas B (kebakaran bahan cair mudah terbakar)
- Tabung bersimbol huruf C terletak dalam lingkaran warna biru, dipakai untuk
kebakaran kelas E (kebakaran kelistrikan)
- Tabung bersimbol huruf D terletak dalam bintang warna kuning, dipakai untuk
kebakaran kelas D (kebakaran bahan logam)

5) Kesiapan menghadapi kebakaran


Semua bahan yang mudah terbakar harus dinamai, disimpan dan ditangani
sebagaimana mestinya. Secara tetap latihan pemadaman seharusnya dilaksanakan
sehingga pekerja terbiasa dengan prosedur keselamatan kebakaran dan mengetahui
apa yang dilakukan jika terjadi kebakaran. Adapun yang diperlukan adalah :
- Pahami prosedur pencegahan kebakaran dimana anda bekerja - petugas
keadaan darurat, prosedur pengungsian. Semua pekerja seharusnya
mengetahui prosedur untuk pengungsian darurat dan dimana pintu keluar .
- Ketahui tempat semua perlengkapan untuk menghadapi kebakaran.
- Pelajari tempat semua alarm (sirine) kebakaran.
- Mampu menggunakan peralatan dan mengikuti latihan kebakaran dengan
keyakinan.
- Menjaga peralatan menghadapi kebakaran dan rute jalan keluar bebas dari
hambatan.
- Menjaga jalan masuk untuk tangga dan perancah/penyangga (scaffolding)
bebas, dimana jalan ketangga tidak terhalang.

6) Pengkondisian alat pemadam kebakaran


Secara lengkap peralatan pemadam harus terjaga dan mudah diambil. Menurut
peraturan, alat pemadam harus dinamai dan dirawat sebagaimana mestinya.
- Jaga alat pemadam kebakaran dari pengaruh panas dan dingin yang ekstrim
(perbedaan yang mencolok).
- Jangan pernah mengembalikan alat pemadam kebakaran setelah digunakan
ketempatnya, sebelum dinamai dan diisi kembali.
- Pastikan berfungsinya alat pemadam kebakaran, dan segera ditempatkan
dengan seksama pada tempat yang mudah diraih agar dapat melayani reaksi
bahaya kebakaran.

7) Menghadapi kebakaran
Jika kebakaran terjadi, segera lakukan tindakan yang tepat dan segera keluar,
kurangi bahaya untuk kehidupan dan jaga kerusakan agar minimum. Jika
menemukan kebakaran, ingat enam langkah KESELAMATAN ini :
· Bunyikan alarm segera
Beberapa menit pertama setelah kebakaran mulai,
adalah vital untuk mengontrolnya
· Beritahu pasukan pemadam kebakaran
Yang terbaik pasukan pemadam datang ketika api
masih terkontrol dibandingkan setelah api besar
tidak terkontrol

· Beritahu setiap orang untuk


mengamankan
Seseorang menyaksikan pasukan pemadam dapat
langsung memadamkan api tanpa menunda

· Hadapi kebakaran dengan peralatan yang


tersedia
Kebakaran kecil dapat segera dikontrol

· Mengungsi jika perlu


Kebakaran besar bisa membahayakan hidup

· Jangan memasuki kembali gedung yang


sedang terbakar
Asap dan gas didalam gedung yang sedang terbakar
adalah berbahaya dan sering mematikan

Catatan: Ketika bocoran gas terbakar, jangan coba untuk memadamkannya


sebelum kebocoran dihentikan.

Pencegahan dan Pengontrolan Bahaya Kimia


Pembimbing anda akan menyajikan beberapa lembaran data keselamatan bahan
(Material Safety Data Sheet / MSDS) dari tempat kerja anda. Bicarakan dengan
pembimbing dan grup belajar anda tentang zat apa yang dikandungnya, apa efeknya
kepada kesehatan dan apa tindakan pengamanan yang dilakukan ketika
menggunakannya.
Kerjakan dengan pembimbing dan grup belajar anda, untuk mendata semua cara
berdasarkan pemikiran anda untuk pencegahan atau pengontrolan bahaya bahan kimia.
Gunakan kategori berikut (lihat kembali bagian gagasan 'Pencegahan dan
pengontrolan bahaya')
- Mengeliminir bahaya
- Cara bekerja yang aman dari bahaya
- Prosedur dan sistim kerja yang aman
- Penggunaan peralatan dan pakaian pelindung
- Minta pembimbing anda memutarkan video tentang penanganan bahan kimia
atau mengunjungi tempat kerja dan amati tentang penanganan bahan kimia.
Apa yang disarankan untuk peningkatan diarea tempat kerja anda ?
- Diskusikan hal itu dengan grup belajar anda
- Kerjakan dengan pembimbing dan grup belajar anda untuk mendata
kemungkinan efek penyalah-gunaan obat bius atau alkohol pada tempat kerja
anda.

Anda mungkin juga menyukai