Anda di halaman 1dari 16

METODE PELAKSANAAN

No. Pekerjaan Metode


1. 2 3
1 Papan Nama Proyek - Pembuatan Papan nama dengan uraian :

Nama Pekerjaan : .......................................

Volume : .......................................

Nilai Pekerjaan : .......................................

Tanggal Mulai Kerja : .......................................

Tanggal Berakhir Kerja : .......................................

Konsultan Pengawas : .......................................


- Ukuran Papan Nama harus mendapat persetujuan dari
PPK
- Ditempatkan pada ruang yang terbuka yang dapat dilihat
dan dibaca oleh umum
2 Air Dan Listrik Kerja - Air Harus bebas dari bahan lumpur dan garam
- Air kerja harus tersedia selama pekerjaan beton
dilaksanakan
- listrik kerja dapat menggunkan mesin genset

3 Pembersihan Lokasi Awal & Akhir - Pembersihan Awal


Pembersihan awal dilakukan setelah dilaksanakannya
MCO dan peninjauan lapangan. Sebelum dilaksanakan
pembersihan awal maka dilakukan dokumentasi 0%
terhadap lokasi pekerjaan yang telah ditentukan dan
disepakati bersama oleh PPK, Konsultan Perencanaa,
Konsultan Penagwas dan Pelaksana Pekerjaan
(Kontraktor)
- Pembersihan Akhir
Pembersihan akhir dilaksanakan setelah semua pekerjaan
telah selesai. Pembersihan dilakukan terhadap sampah-
sampah sisa dari pelaksanaan pekerjaan juga terhadap
bangunan yang bari dibangun, mungkin ada noda atau
kotoran yang melekat pada badan bangunan jadi harus
dibersihkan keselurahannya dan pekerjaan siap untuk di
PHO.

4 Pengukuran & Pemasangan Bouwplank - Papan bangunan/bouwplank harus dipasang pada petak-
petak kayu yang nyata kuat tertancap di dalam tanah
sehingga tidak bisa bergerak-gerak atau berubah- ubah,
baik oleh pengaruh cuaca ataupun karena akibat lainnya.

- Lebar papan bangunan/bouwplank sekurang-kurangnya


lebar 20 cm, tebal sekurang-kurangnya 2,5 cm, sisi
atasnya harus diketam halus dan rata.H15
- Tinggi papan bangunan/bouwplank sama dengan titik nol
atau apabila dikehendaki lain harus dibicarakan dahulu
dan disetujui oleh Direksi.
- Papan bangunan/bouwplank dipasang di sekeliling luar
bangunan dengan jarak minimal 100 cm dari tepi luar
bangunan
- Setelah selesai pemasangan papan bangunan/bouwplank,
wajib dilaporkan kepada Direksi untuk pemeriksaan,
sebelum pekerjaan selanjutnya dilakukan

- Peralatan : Gergaji, Palu, Waterpass/Thedolite/Selang


Waterpass dan Linggis
- Bahan : Kayu kelas II dan Paku
5 Administrasi, Dokumentasi, Pelaporan & As Built - Administrasi
Drawing
Pelaksanaan adminsitrasi dilaksanakan setiap hari. Harus
didokumnetasi sebelum pekerjaan dimulai. Pekerjaan
sementara dilaksanakan dan dokumnetasi terkahir untuk
pekerjaan telah selesai dilaksanakan. Untuk administrasi
harus dibuat laporan harian secara reel.
- Dokumentasi
● Dokumentasi Awal
Dokumentasi awal dilaksanakan sebelum pekerjaan
dimulai, dokumentasi terhadap kondisi awal sebelum
dilaksanakan pekerjaan
● Dokumentasi Pekerjaan

Dokumentasi Pekerjaan diawal hari pada saat


pekerjaan dimulai, dokumentasi pada saat pekerjaan
dilaksanakan dan dokumentasi setelah pekerjaan
selesai dikerjakan. Ini dilaksanakan per hari kerja.

● Dokumentasi Akhir
Dokumentasi akhir setelah pekerjaan selesai 100% dan
akan diserahterimakan.
- Pelaporan As Build Drawing
● Kontraktor dengan biaya sendiri harus membuat
gambar hasil Pe laksanaan (as built drawing) yang
sesuai dengan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan
sebelum serah terima tahap pertama dilakukan

● Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan as built


drawing adalahpeker jaan struktur, arsitektur,
elektrikal dan pekerjaan-pekerjaan lain yang
ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
● as built drawing harus diperiksa oleh konsultan
pengawas, dan apabila dibubuhi paraf atau tangan
apabila as bulit drawing sudah sama dan sesuai
dengan pekerjaan dan mendapat persetujuan
konsultan pengawas.
6 Direksi Keet, Gudang/ Bangsal Kerja - Pembangunan Kantor direksi kit terdiri dari beberapa
bagian, diantaranya adalah kantor tempat direksi, ruang
istirahat tenaga kerja dan gudang material, kala dapat
dibuat beton tumbuk untuk lantai direksi kit.

- Bahan : Kayu kleas II, Paku, Seng, Semin dan pasir


- Peralatan : Gergaji, Palu dan Sekop
7 Pembongkaran Dinding, Kusen Jendela, Atap & Plafond - Pembongkaran Dinding
● Pembongkaran dinding dilakukan setelah mendapat
arahan atau petunjuk dari konsultan pengawas atau
PPK.
● Pembongkaran dimulai dari bagian atas dinding, guna
menghindari tertimbun reruntuhan.
● Pembongkaran dinding dilakukan perlahan dan berhati-
hati karena merusak kusen pintu/jendela
- Pembongkaran Kusen Jendel
● Pembongkaran kusen dilakukan secara bersamaan
dengan pembongkaran dinding.
● Pembongkaran kusen dilakukan dengan cara,
membobol tembok/dinding tempat angker
ditanamkan.
● Setelah dinding dibobot maka kusen diangkat dengan
hati-hati sehingga kusen tetap dalam keadaan baik

- Pembongkaran Atap dan Plafond


● Pembongkaran dan penurunan penutup atap genting
harus dilakukan secara hati-hati, dan di upayakan
seminimal mungkin tidak terjadi kerusakan atau
pecah.
● Kontraktor pelaksana harus melakukan penyortiran
terhadap Penutup atap yang baik dan memisahkan
dengan yang pecah atau rusak.
● Penutup atap dengan kondisi yang baik di letakkan
/disimpan pada tempat yang amam dari bongkaran.
● Bongkaran yang dapat dimanfaatkan dan tidak
dipergunakan lagi untuk pekerjaan rehab atap.
● Pemadaman atau pemutusan sementara aliran
listrik yang ada pada gedung untuk keamanan
proses pelaksanaan.
● Peralatan dan tenaga yang di pergunakan harus
dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

● Memasang rambu-rambu batas area yang tidak boleh


dilewati selain pekerja proyek.
● Kontraktor membuat jalur operasional untuk lalulintas
aktivitas pelaksanaan pekerja, alat dan bahan material
agar tidak mengganggu aktivitas penggunan gedung.

● Pembongkaran harus dilakukan dengan hati hati


dengan metode pelaksanaan yang tepat dan
mempertimbangkan faktor keamanan pekerja dan
aktifitas yang ada di bawahnya.
● Segala kerusakan yang diakibatkan karena proses
pelaksanaan harus di diganti/perbaiki dan
dikembalikan seperti semula, dan menjadi tanggung
jawab kontraktor pelaksana.
● Kontraktor wajib membersihkan lokasi proyek dari
kotoran- kotoran yang disebabkan oleh kegiatan
pekerjaannya terutama pada saat pembongkaran
bangunan lama yang tepat berada pada bangunan
terbangun dan semua kotoran harus dibuang keluar
proyek oleh Kontraktor setiap hari.

8 Mobilisasi & Demobilisasi - Mobilisasi


Mobilisai peralatan dan tenaga dilaksankan sebelum
pekerjaan dimulai. Untuk material mobilisasi dilakukan
apabila akan ada kebutuhan atau material akan habis
maka dapat dilaksanakan mobilisasi sela diantara waktu
pelaksanaan pekerjaan
- Demobilisasi
Pengembalian perlatan, tenaga dan material sisa dari
pekerjaan
9 Galian Tanah - Galian pondasi baru bisa dilaksanakan setelah bouwplank
dengan penandaan sumbu Ke sumbu selesai diperiksa
dan disetujui Pemberi Tugas. Bentuk galian dilaksanakan
sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar.
Apabila ditempat galian ditemukan kendala, maka
secepatnya memberitahukan kepada Pemberi Tugas atau
kepada Instansi yang bertanggung jawab atas segala
kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian tersebut.

- Untuk kondisi tanah yang mudah longsor Penyedia


Barang/Jasa harus memasang turap kayu pengaman yang
cukup kuat. Turap didalam bangunan harus dibongkar
setelah pondasi telah selesai dikerjakan.
- Untuk kondisi tanah cadas atau berbatu yang sulit digali
dengan menggunakan linggi/pikuel, maka dapat
digunakan jack hammer.
- Peralatan : Sekop dan Linggis/Pikuel/Jack Hammer.
10 Urugan Tanah Bekas Galian - Dilaksanakan pada bagian tanah yang telah digali untuk
pembuatan pondasi.
- Pada saat pengurugan alat yang digunakan adalah alat
tukang batu manual
- Urugan tanah diusahakan agar semua celah atau lubang
dapat tertutupi oleh tanah
- diusahakan agar tanah tidak tercampur dengan sampah
plastik maupun benda alam lainnya.
- Pada saat dilaksanakan urugan kembali, maka disertai
dengan pemadatan
- Peralatan : Sekop/cetok.
11 Timbunan Sirtu Dibawah Lantai - Sirtu tidak boleh tercampur dengan sampah platik
maupun benda alam lainnya.
- Pertama-tama harus dibuat titik elevasi atau tinggi
tertinggi dari lokasi yang akan ditimbun dengan
persetujuan dan arahan dari PPK.
- dilakukan pemadatan pada urugan tanah dengan
menggunakan stampar manual sambil menyiram air.
- setalah timbunan hampir mendekati tinggi maksimal
elevasi, maka lebih baik diurug dengan tanah yang tidak
berpori.
- Peralatan : sekop, pikuel dan stampar manual
- Bahan : Tanah sirtu (timbunan) dan air
12 Pas. Pondasi Batu Besar Ad. 1 Pc 4 Psr - Tinggi dan lebar pondasi sesuai gambar kerja
- Pondasi disusun secara trapesium dengan lebar bagian
bawah lebih besar dari bagian atasnya
- Pada saat pengerjaan pondasi, agar diupayakan pasangan
pondasi berdiri pada tanah keras/tanah asli

- Perlu diperhatikan agar semua celah antara batu karang


dengan batu karang yang dapat tertutupi oleh
spasi/campuran 1pc : 4ps
- Peralatan : Sekop, cetok, beton molen dan bak adukan

- Bahan : Batu karang/kali/besar, pasir pasangan, semen


dan air
13 Lantai Rabat Beton K. 100 Tbl. 5 Cm - Buat adukan untuk beton tumbuk dengan campuran
adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai beton tumbuk
dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan
sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga
dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per
1 m untuk leveling lantai kerja.

- Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor


atau ember.
- Adukan lantai beton tumbuk diratakan dengan
menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam
sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara
melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan
yang lainnya.
14 Sloof Beton 20/25 Cm, K. 175 -- 146 Kg/M3 - Pekerjaan Persiapan
● Membuat shop drawing dan mengkoordinasikan /
15 Kolom Beton 20/20 Cm, K. 175 -- 132 Kg/M3
melaporkan kepada Konsultan Pengawas, untuk
16 Kolom Beton 12/12 Cm, K. 175 -- 200 Kg/M3 selanjutnya mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Perencana dan diketahui Pimpinan Proyek
17 Balok Beton 15/20 Cm, K. 175 -- 105 Kg/M3
18 Meja Lab Beton, Bak Cuci Piring & Assesories + Pas. ● Memeriksa kembali gambar serta perhitungan
Keramik konstruksi yang dibuat oleh Konsultan Perencana, jika
terdapat
- Pekerjaan hal yang dianggap meragukan serta
Penulangan
● Pembengkokan, pemotongan dan penempatan
tulangan harus sesuai dengan gambar kerja dan
mengikuti persyaratan yang tercantum di dalam PBI
1971 (Bab 5 pasal 3-4-5) ;
● Pengikat antara tulangan pokok dan tulangan
sengkang harus dilakukan dengan kuat menggunakan
kawat baja, sehingga menjamin tulangan-tulangan
tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran
dan penggetaran berlangsung ;

● Rangka tulangan harus ditempatkan sedemikian rupa,


sehingga terdapat jarak bebas dari bekisting atau
lantai kerja setebal/sejauh selimut beton yang
diperlukan ( antara 2 cm – 2,5 cm ).
- Persiapan Pengecoran
● Sebelum Pengecoran beton dilakukan, kontraktor
wajib melaporkan kepada konsultan pengawas untuk
pemeriksaan ( berupa penggunann bahan tulangan
dan diminta persetujuannya untuk memulai
pengecoran, hal ini berlaku untuk semua pekerjaan
beton bertulang.

● Sekurang-kurangnya 10 ( sepuluh ) hari sebelum


pengecoran yang pertama Kontraktor sudah
membuka kubus beton minimal 20 buah dan ditest
pada laboratorium tes yang sudah disetujui oleh
Konsultan Pengawas lapangan untuk usia 7 ( tujuh )
hari.
● Kekentalan campuran beton harus diperiksa dengan
pengujian slump dengan kerucut terpancung, ukuran
bawah m = 20 cm, atas m = 10 cm dan tinggi m = 30
cm. Kerucut diisi dengan adukan beton dalam 3 lapis
yang sama tebalnya dengan masing-masing tusuk
dengan besi m =50 cm sebanyak 10 kali untuk tiap
lapisnya dan dipukul-pukulkan dengan palu karet.
Setelah muka bidang atasnya merata maka 30 detik
kemudian kerucut ditarik keatas dan penurunan
kerucut diukur terhadap tinggi semula.

- Pengecoran
● Pengecoran beton dapat dilakukan setelah :
a. Direksi / Pengawas lapangan selesai memeriksa dan
menyetujui acuan / bekisting yang dibuat
b. Direksi / Pengawas Lapangan selesai memeriksa dan
menyetujui pembesian yang akan di cor, dan harus
bersih dari kotoran
c. Direksi / Pengawas lapangan telah menerima
Campuran Beton untuk pengecoran.
● Pemadatan struktur dilakukan dengan menggunakan
alat penggetar ( Vibrator ) dengan kondisi baik.

● Untuk melindungi beton yang dicor dari cahaya


Matahari, hujan maupun angin sampai beton tersebut
mengeras dengan baik dan untuk pengeringan yang
terlalu cepat,
a. Semua makayang
cetakan harus sudah
dilakukan perawatan
diisi adukan beton
dibasahi sampai cetakan tersebut di bongkar.
b. Membasahi permukaan atas adukan beton selama 14
hari terus menerus setelah adukan beton cukup keras.

- Pembongkaran Bekisting
● Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan hati-
hati dan mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas.
Beton yang masih muda tidak diijinkan untuk dibebani
segera. Setelah cetakan dibongkar permukaan beton
diperiksa, jika terdapat permukaan yang cacat akibat
pembungkaran bekisting maupun oleh proses
pengecoran maka kontraktor harus segera
memperbaikinya.

● Umumnya diperlukan waktu sekurang-kurangnya 4 (


empat ) hari sebelum cetakan dibuka untuk bagian
dinding-dinding yang tidak bermuatan dan cetakan-
cetakan lainnya sampai 7 ( tujuh ) hari untuk dinding-
dinding pemikul serta 21 (dua puluh satu) hari untuk
pemikul beban dan plat lantai.
- Pekerjaan Sloof Beton
Untuk pekerjaan sloof di mulai dengan melakukan
pengukuran elevasi sloof dari permukaan tanah sesuai
softdrawing dan dilakukan penarikan benang sebagai
pedoman lurus dan sikunya bagunan dan juga elevasi
permukaan lantai. Kemudian dilanjutkan dengan
memasang besi tulangan sloof yang menghubungakan
atara pondasi yang satu dengan yang lain, besi tersebut di
ikat dengan besi tulangan yang dari pondasi dan
selanjutnya di pasang bekistingya. Untuk melanjutkan
pengecoranya di minta persetujuan konsultan pengawas
dan apabila sudah di setujui maka di lanjutkan pekerjaan
pengecoranya untuk semua sloof dan untuk
pembongkaran bekesting di tunggu umur beton dan
sekalian mengembalikan tanah bekas galian pondasi.

● Peralatan : Sekop, ember, beton molen, bak aduk,


cetok, linggis, palu, untung-unting, waterpass dan
vibrator (bila dipersyaratkan)
● Bahan : semen portaland, pasir, Kerikil 2-3, air, papan
kayu kelas III (papan cor), paku dan balok kelas kayu III

- Pekerjaan Kolom Beton


Pekerjaan ini dimulai dengan mesang besi tulangan kolom
yang sudah dirakit dan disambung dengan besi stek dari
pondasi dan sambungannya diikat dengan kawat ikat,
selanjutnya memasang bekisting dan bekisting ini di ukur
dua sisi untuk menentukan pertikal nya. Setelah
pertikalnya sudah dapat di pasang penyangga bekisting.
Untuk menentukan ketebalan selimut beton di pasang
pengganjal antara bekisting dan tulangan kolom, untuk
melanjutkan pengecoran kolom diminta ijin dari
konsultan pengawas dan apabila sudah disetujui
dilanjutkan dengan mengorder redimik, setelah
redimiknya sampai dilokasi pekerjaan dilanjutkan
pengecoran kolom satu per satu sampai selesai semua
pengecoran kolom

● Peralatan : Scaffolding, sekop, ember, beton molen,


bak aduk, cetok, linggis, palu, untung-unting,
waterpass dan vibrator (bila dipersyaratkan)

● Bahan : semen portaland, pasir, Kerikil 2-3, air, papan


kayu kelas III (papan cor), paku dan balok kelas kayu III

- Pekerjaan Kolom Praktis


Pekerjaan kolom praktis di mulai dengan memasang besi
dan di lanjutkan dengan memasang bekesting dan di
lanjutkan pengecoranya, sedangkan pekerjaan balok
praktis di mulai dengan memasang besi tulangan dan di
lanjutkan dengan memasang bekestinya dan di lanjutkan
dengan pengecoranya.
● Peralatan : Scaffolding, sekop, ember, beton molen,
bak aduk, cetok, linggis, palu, untung-unting dan
waterpass
● Bahan : semen portaland, pasir, Kerikil 2-3, air, papan
kayu kelas III (papan cor), paku dan balok kelas kayu III
- Pekerjaan Balok Beton
Untuk pekerjaan balok di mulai dengan melakukan
pengukuran elevasi balok dari permukaan tanah/titik
±0.00 sesuai softdrawing dan dilakukan penarikan
benang sebagai pedoman lurus dan sikunya bagunan dan
juga elevasi permukaan lantai. Dilanjutkan dengan
memasang bekisting balok dengan pedoman garis
benang dan memasang besi tulangan balok yang sudah
dirakit yang menghubungakan antara kolom satu dengan
kolom yang lain. Untuk melanjutkan pengecoranya di
minta persetujuan konsultan pengawas dan apabila
sudah di setujui maka di lanjutkan pekerjaan
pengecoranya untuk semua balok dan untuk
pembongkaran bekesting di tunggu umur beton.
Pekerjaan ini dapat di selesaikan dalam waktu 6 hari kerja.

● Peralatan : Scaffolding, sekop, ember, beton molen,


bak aduk, cetok, linggis, palu, untung-unting dan
waterpass
● Bahan : semen portaland, pasir, Kerikil 2-3, air, papan
kayu kelas III (papan cor), paku dan balok kelas kayu III

- Pekerjaan Plat Kanopy


Pekerjaan balok dan Canopy Beton ini di mulai dengan
mengukur ketinggian antara muka lantai dengan elevasi
canopy beton dan dan membuat tanda pada ujung
kolom. Sesuai dengan tanda dipasang bekisting Balok
Canopy dan Balok yang dimulai dengan memasang
skafolding/perancah sebagai penyangga bekisting, diatas
bekisting Balok Canopy dan Balok Canopy dipasang
pembesian balok dan pembesian plat Canopy dalam
pekerjaan di perhatikan pemasangan begel dan jarak besi
plat Canopy yang disesuaikan dengan gambar
perencanaan. Setelah bekisting dan pembesian balok,
plat Canopy di kerjakan dilanjutkan dengan minta izin
pengecoran pada pihak konsultan pengawas. Apabila
sudah disetujui dilanjutkan dengan mengorder beton
redimix. Setelah redimix sampai dilokasi pekerjaan
dilanjutkan dengan pengecoran.

● Peralatan : Scaffolding, sekop, ember, beton molen,


bak aduk, cetok, linggis, palu, untung-unting dan
waterpass
● Bahan : semen portaland, pasir, Kerikil 2-3, air, papan
kayu kelas III (papan cor), paku dan balok kelas kayu III

19 Pas. Dinding Batu Tela, Ad. 1 Pc 4 Psr - Pasangan disusun scara vertikal dengan membentuk
sudut 90° tehadap bidang vertikal (lantai/tanah)
- siar pada saat penyusunan batako tidak boleh membetuk
gari luru dari atas ke bawah
- sebelum dilakukan penyusunan batako, maka terlebih
dahulu batako direndam
- setelah batako disusun dengan tinggi maksimal 1,5 meter,
maka dapat dilaksanakan pekerjaan kolom praktis

- Peralatan : Scaffolding, Sekop, cetok, beton molen dan


bak adukan
- Bahan : Batu bata/batako, pasir pasangan, semen dan air

20 Plesteran Dinding Ad. 1 Pc 4 Psr - Plesteran biasa menggunakan adukan 1 PC : 4 Psr dan
plesteran transram menggunakan adukan 1PC : 2Psr.

- Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut


sikunya serta tegak lurus terhadap lantai yang ada di
sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
- Tentukan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan
mekanikal dan elektrikal.
- Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih
dahulu pada permukaan dinding bata untuk
menghindarkan keretakan.
- Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
- Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan
lebar 5 cm, dengan alat bantu unting-unting untuk loting,
waterpass dan jidar alumunium.
- Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding
sekityarnya, kemudian ratakan dengan raskam dan jidar.

- Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah


dibuat.
- Peralatan : Scaffolding, sekop, ember, cetok, benag,
paku, palu, lot, bak air, bak adukan, ayakan dan jidar

- Bahan : semen portland, pasir dan air


21 Acian Dinding + Beton - Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran
sudah kering (cukup umur).
- Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu
disiram air. Untuk memperoleh hasil acian yang halus,
setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan
acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan
kertas gosok.
- diupayakan bidang dinding yang terpleter harus ditutupi
acian
- Peralatan :Scaffolding, ember, cetok, lepan besar dan
kecil, kuas dan spon
- Bahan : semen portland dan air
22 Kusen Pintu Kayu, Kls I - Menyiapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang
aman dan mudah dijangkau.
- Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen
terhadap as bouwplank untuk menentukan kedudukan
kusen.
- Pasang angker pada kusen secukupnya.
- Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen
pintu/jendela.
- Setel kedudukan kusen pintu/jendela sehingga berdiri
tegak dengan menggunakan unting-unting.
- Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.

- Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga


kedudukan menjadi kokoh.Cek kembali kedudukan kusen
pintu/jendela, apakah sudah sesuai pada tempatnya,
ketinggian dan ketegakan dari kusen.

- Bersihkan tempat sekelilingnya.


- Peralatan : Meter, siku, palu, waterpass, benag/senar dan
bor dan unting-unting
- Bahan : Kayu kelas I, angker dan Paku
23 Daun Pintu Panil, Kayu Kls I - Pintu panil terbuat dari kayu kelas I dan ada juga yang
menggunakan kayu kelas II dengan ketebalan 3 cm atau
sesuai dengan gambar teknis
- motif dan bentuk pintu panil sesuai dengan gambar ada
arahan dari PPK
- kayu yang digunakan harus dalam keadaan kering (kadar
air lebih kecil) sehingga tidak ada lagi pemuaian yang
menjadikan pintu menjadi bengkok atau meninggalkan
celah.
- Peralatan : Meter, siku, palu, waterpass,dan unting-unting

- Bahan : Kayu kelas I dan kayu kelas II dan Paku 2-3cm

24 Jendela Kaca, Kayu Kls I - pemasangan jendela kaca pada prinsipnya sama dengan
pekerjaan jendela/ventilasi kaca bingkai kayu
- yang membedakan hanya terdapat pada jendela/ventilasi
kaca menggunakan bingkai kayu sedang pasang kaca
jendela dipasang pada kusen yang telah disponing.

- Peralatan : Meter, siku, palu, waterpass,dan unting-unting

- Bahan : Kayu kelas I, kaca 5mm dan Paku 2-3cm


25 Jalusi, Kayu Kls I - Untuk ketebalan kayu buat ruji atau biasa di sebut jalusi
itu 3cm. Sehingga apabila di bentuk profil kanan dan kiri
itu masih tersisa 1cm.
- Gunakan serkel mesin untuk memprostek jalusi, agar
lebih mudah simpel dan cepat. Untuk lebih jelasnya cara
memprostek kayu dengan mesin serkel. Bisa buka tips
cara prostek dengan mesin serkel.
- Sedangkan untuk kusen itu tidak usah di prostek. Di
sinilah poin dalam cara memasang ruji atau biasa di sebut
jalusi dengan mudah dan cepat. Seperti tampak gambar
di atas.
- Untuk pemotongan jalusi di sarankan harus pres tidak
boleh kurang atau kelebihan.
26 Pas. Kuda - Kuda Baja Ringan - Rangka Baja yang digunakan sesuai dengan rangka baja
yang ditawari dan sepakati oleh PPK
- Kuda-kuda baja ringan harus kokoh terhadap bebean
yang diatasnya
- sambungan dan tumpuan pada kuda-kuda perlu
diperhatikan
- setiap pertemuan sambungan yang menggunakan baut
harus diperkuat dan tidak goyang.
- Pekerjaan atap dilaksanakan setelah semua pekerjaan
27 Atap Galvalum Tbl. 0.4 (Spandek)
kuda-kuda dan gording telah selesai
- Pertemuan/sambungan atap diusahakan agak lebar dan
tidak bercela sehingga pada saat hujan dan angin kencang
ait tidak dapat merembes ke dalam atap.

- Got/jalur gelombang pada atap harus sejajar dari atas ke


bawah
- pemasangan atap pada rangka gording harus dikerjakan
secara teliti sehingga ada rembesan hujan.

28 Lisplank Bahan Dasar Semen - Pekerjaan lisplank dikerjakan setelah pekerjaan atap
selesai
- Lisplank dipasang dengan menggunakan sekrup yang
kuat dan menempel pada ujung kuda-kuda
29 Nok Bahan Spandek - Pasangan nok harus tegak lurus
- Ujug atap/galvalum dengan nok harus rapat sehingga
tidak terjadi kebocoran/rembesan air hujan
30 Pas. Jurai Bjls - Jurai harus menutupi seluruh bubungan
- Pemasanganjurai harus kuat sehingga tahan terhadap
tekanan dari angin
- Perlu diperhatikan lubang atau tempat paku/sekrup yang
dipancangkan, jangan sampai ada rembesan masuk ke
dalam bangunan
31 Pas. Plafond Sunda Plafond + Rangka Besi Hollow - Pasang Rangka Plafond Besi Holow
● Rangka plafond menggunakan besi hollow
● pemasangan rangka plfond haru menyatu dengan
dengan rangka kuda-kuda
- Plafond Sunda Plafond
● Sunda Plafond dipasang setelah rangka plafond telah
terpasang
● Pemasangan plafond memperhatikan kerataan dan
kekuatan
● pada ujung plafond yang bertemu dengan dinding
harus membetuk sudut 90°tanpa ada celah antara
plafond dan dinding
● diusahakan semua bidang plafond tertutup tanpa ada
celah.
● Tentukan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan
mekanikal dan elektrikal.
32 Pas. Lis Plafond Sunda Plafond - Corak dari list plafond sesuai dengan gambar teknis dan
petunjuk dari konsuktan pengawas
- diupayakan jangan ada celah antara tepi list plafond dan
dinding
- Peralatan : Scaffolding, Gergaji, Meter dan palu
- Bahan : List plafond 5mm dan sekrup
33 Kunci Tanam Pintu Mutu Baik - Untuk pintu-pintu panel pada umumnya digunakan kunci
tanam dengan kualitas/mutu yang baik.
- Semua kunci tanam harus dipasang dengan kuat pada
rangka dan daun pintu. Dipasang setinggi 90 cm diatas
lantai atau sesuai petunjuk Direksi Lapangan

34 Engsel Pintu Mutu Baik Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan
engsel pintu kualitas/mutu yang baik dengan ukuran 4" x 3"
(Stainless), dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk tiap
daun pintu dengan menggunakan sekerup kembang dengan
warna yang sama dengan warna engsel.
Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut
beban berat dan daun pintu tiap engsel memakai maksimal
20 Kg.

35 Engsel Jendela Mutu Baik Untuk jendela pada umumnya menggunakan engsel jendela
dengan bahan stainless, pemasangan engsel jendela harus
sepasang diupayakan pada saat jendela ditutup tidak
tersangkut pada kusen jendela
36 Grendel Jendela Mutu Baik Untuk grendel pada umumnya menggunakan grendel
dengan bahan stainless denagn kualitas baik, tidak mudah
dibengkokan atau dirusaki.
37 Kait Angin Mutu Baik Menentukan letak kait dan tempat sangkutan kait. Untuk
kaitnya bisa ditempatkan dikusen jendela sedangkan untuk
rumah kait, bisa ditempatkan dibagian dalam jendela sisi
bawah. Letaknya pun harus saling lurus tidak boleh ada
pergeseran dari keduanya sehingga saat dipasangkan akan
menyebabkan tidak lurusnya kait angin ini.

38 Pas. Teralis Jendela Besi Polos Menggunakan besi polos dengan mutu yang baik, jarak
antara besi satu dengan yang lainnya sesuai ganbar teknis
dan arahan konsultan pengawas.
39 Titik Instalasi - Semua kabel satu harus memenuhi persyaratan
PUIL/VDE.
Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas ditandai
mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis
pintalannya.
Semua kawat dengan penampang 6 mm2 keatas haruslah
dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kawat
dengan penampang lebih kecil dari 2,5 mm2. Kecuali
dipersyaratkan lain, konduktor yang dipasang ialah tipe :

● Untuk instalasi penerangan NYA/NYM


● 2. Untuk kabel distribusi dan penerangan taman /
NYA/NYM.
Semua kabel harus ada didalam konduit, cable tray, cabel
trench, cable rack dan diklem.
- Penyambungan kabel
● Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam
kotak-kotak penyambungan yang khusus untuk itu.
Kontraktor harus memberikan brosure- brosure
mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan
oleh pabrik.
● Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-
warna atau nama- namanya masing-masing, dan harus
diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan
sesudah penyambungan dilakukan.
● Penyambungan kabel tembaga harus
mempergunakan penyambungan- penyambungan
tembaga yang dilapisi timah putih dengan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran-
ukuran yang sesuai.

● Penyambungan kabel dan berisolasi karet atau PVC


harus diisolasi dengan pita karet PVC/protolen.

● Penyambungan pada kabel yang berisolasi kertas


harus diisolasi khusus. Penyekat-penyekat khusus
harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai
isolasi tertentu.
● Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik
harus diikuti, misalnya temperatur-temperatur
pengecoran dan semua lubang-lubang udara harus
terbuka selama pengecoran.
40 Pas. Lampu Sl 23 Watt (Komplit) - Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan
dipasang sesuai dengan persyaratan dan gambar.

41 Pas. Lampu Sl 18 Watt (Komplit) - Lampu SL 18 W & 23 W Merek PhilipS + Fitting


Perlengkapan lampu sama dengan yang telah disebut
diatas. Semua merek yang dipakai ialah dari merek Philips.

- 1 Stop kontak haruslah dengan type yang memakai


carthing - contact dengan rating 10 A, 250 V AC Semua
42 Pas. Stop Kontak
pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus
diberi saluran ketanah.
- Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan
dinding dengan ketinggian 150 cm dari atas lantai yang
sudah selesai.
- Stop kontak untuk keperluan rettering dipasang pada
jarak 15 cm dari ceiling yang sudah selesai.
- Floor outlet dipasang dibagian atas dari pada interection
box dengan accessories yang sesuai.
43 Pas. Saklar Ganda - Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan
rating 5 A – 10 A, 250 V, sakelar pada umumnya dipakai
44 Pas. Saklar Tunggal inbow atau disebutkan lain pada gambar.

- Jika tidak ditentukan lain, sakelar-sakelar tersebut


bingkainya harus dipasang rata pada tembok pada
ketinggian 150 m diatas lantai yang sudah selesai.
- Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak-
kotak dan ring, setelannya yang standar dan dilengkapi
dengan tutup persegi.
- Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara
kotak-kotak yang berdekatan.
- Sebelum memasang MCB maka hal penting yang harus
dilakukan adalah menentukan kabel fase atau netral
45 Pas. Mcb + Box Panel
dapat dilakukan dengan menggunakan tespen

- Setelah mengetahui polaritas dan netral maka hal


selanjutnya adalah menempatkan box MCB atau box
panel pada tempat yang diinginkan yang didalam box
panel telah berisi MCB
- Siapkan kabel yang nantinya akan dihubungkan dengan
MCB di dalam box panel
- untuk kabel netral dan ground silahkan dihubungkan ke
masing-masing netral dan terminal ground untuk kabel
ground.
46 Lantai Keramik Polos Uk. 40/40 Cm - Pasir di ayak untuk menghilangkan batu-batu kecil.
47 Lantai Km/Wc Keramik Anti Slip Uk. 20/20 Cm - Pasir di campur dengan semen dengan perbandingan 1:8
dan di tambahkan dengan air secukupnya untuk bahan
pengikat.
- Kemudian setelah semua bahan itu tercampur dengan
baik maka campuran tersebut di taruh di ember untuk
memudahkan pekerjaan.
- Disetiap sudut tembok atau jalur pemasangan di beri tali
agar pekerjaan tersebut menjadi lurus dan rata air.

- Bahan campuran yang sudah jadi tersebut di masukkan


kedalam ember dan dituangkan di purmukaan lantai yang
akan di pasang keramik dengan menggunakan cetok kira-
kira dengan ketebalan sekitar 3cm dan di ratakan.

- Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran


yang sudah diratakan tadi.
- Keramik tersebut di keto-ketok dengan menggunakan
cetok secara perlahan-lahan agar tidak ada udara di dalam
pemasangan tersebut.
- Disela-sela keramik ada nat selebar 4mm.
- Pekerjaan tersebut dilakukan sampai selesai.
- Setelah pekerjaan tersebut dirasa telah selasai maka
bersihkanlah sisa-sisa spesi yang berada di atas
permukaan keramik.
- Peralatan : ember, cetok, sekop dan kain lap
- Bahan : keramik 40 X 40 cm (untuk lantai bangunan),
keramik 20 X 20 cm (anti slip) (untuk kamar mandi),
semen, pasir dan air
48 Pengikisan/Pengerokan Bidang Cat Lama - Kuaskan cairan Paint Remover yang anda miliki pada Cat
Dinding Lama yang hendak dikupas. Lakukan secara
bertahap, jangan menguas secara terus-menerus
sehingga tercipta bidang yang lebar. Cukup per-setengah
meter persegi saja. (disarankan memakai Sarung Tangan
Karet)
- Biarkan lebih kurang 2 hingga 3 menit, cat dinding usang
tersebut biasanya akan bereaksi membentuk 'Gelembung
Udara'. Jangan juga hingga cairan Paint Remover
tersebut mengering, alasannya ialah bila mengering
malah akan menjadi keras dan sulit untuk di-sekrap.

- Dalam keadaan yang kira-kira masih lembab (karena


cairan Paint Remover tsb.), kupas Cat Dinding usang itu
dengan Sekrap (kape). Tekan Sekrap hingga ke dasar
permukaan dinding yang ada, sehingga pengupasan
berjalan maksimal.
- Setelah semua Cat Dinding usang tersebut di-sekrap,
siram permukaan dinding tersebut dengan Air, sehingga
Dinding tersebut higienis dari materi kimia yang
bersumber dari Paint Remover.
- Biarkan hingga Dinding tersebut mengering, atau
sanggup dikeringkan dengan Kain Lap.
- Setelah kering, gosok permukaan Dinding tersebut
dengan Kertas Pasir (Ampelas), semoga sisa Cat Lama
atau Dempul Tembok yang masih tertinggal menjadi lebih
bersih. Lalu bersihkan debunya dengan Kain Lap.

49 Cat Dinding Interior Setara Jotun - Untuk semua dinding dan kolom beton dicat tembok
warna ditentukan kemudian pada waktu pelaksanaan
50 Cat Dinding Exterior Setara Jotun berlangsung.
- Semua bidang plesteran yang akan dicat, sebelum dicat
tembok harus diplamir dengan merek yang sama atau
minimal sekualitas supaya benar-benar rata, lurus dan
halus.
- Pelaksanaan harus baik, merata dan sedapat mungkin
menggunakan roller.
- Pekerjaan kayu yang akan dicat harus digosok, dihaluskan
51 Cat Bidang Kayu terlebih dahulu, kemudian dipulas dengan menie kayu
sebagai penutup pori-pori kayu.
- Setelah menie kayu digosok dengan ampelas, dibersihkan
kemudian diplamir dan digosok hingga rata kemudian
baru dipulas dengan cat hingga warnanya merata.

52 Pas. Bak Mandi Fiber 0.3 M3 - dipastikan bak fiber adalah bak yang baru, tidak rusak dan
tidak bocor.
- pastikan lubang pembuangan tidak rusak (dol).
- membuat pasangan bata pada titik yang telah ditentukan
untuk ditempatkan baka kamar mandi.
- ukuran sisi dalam dari pasangan bata diupayakan ada
celah antara pasangan bata dan bak fiber, fungsinya
adalah untuk menarus spesi/campuran sehingga celahnya
menjadi padat.
- Tempatkan bak fiber ke dalam pasangan dinding bata.

- perlu diperhatikan, lubang pembuangan air dari bak fiber


harus dibagian luar.
- setelah terpasang, maka bak fiber dibersihkan dengan
menggukan kain lap/kain pembersih.
53 Galian Tanah Lempung/Liat - Galian pondasi baru bisa dilaksanakan setelah bouwplank
dengan penandaan sumbu Ke sumbu selesai diperiksa
dan disetujui Pemberi Tugas. Bentuk galian dilaksanakan
sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar.
Apabila ditempat galian ditemukan kendala, maka
secepatnya memberitahukan kepada Pemberi Tugas atau
kepada Instansi yang bertanggung jawab atas segala
kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian tersebut.

- Untuk kondisi tanah yang mudah longsor Penyedia


Barang/Jasa harus memasang turap kayu pengaman yang
cukup kuat. Turap didalam bangunan harus dibongkar
setelah pondasi telah selesai dikerjakan.
- Peralatan : Sekop dan Linggis/Pikuel
54 Pas. Pondasi Batu Besar Ad. 1 Pc 4 Psr - Tinggi dan lebar pondasi sesuai gambar kerja
- Pondasi disusun secara trapesium dengan lebar bagian
bawah lebih besar dari bagian atasnya
- Pada saat pengerjaan pondasi, agar diupayakan pasangan
pondasi berdiri pada tanah keras/tanah asli

- Perlu diperhatikan agar semua celah antara batu karang


dengan batu karang yang dapat tertutupi oleh
spasi/campuran 1pc : 4ps
- Peralatan : Sekop, cetok, beton molen dan bak adukan

- Bahan : Batu karang/kali/besar, pasir pasangan, semen


dan air
55 Lantai Kerja Beton K. 100 Tbl. 5 Cm - Buat adukan untuk beton tumbuk dengan campuran
adukan 1PC : 3Psr : 5Krl atau B-0.
- Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai beton tumbuk
dari sampah atau kotoran.
- Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan
sebagai acuan untuk menentukan ketebalan. Bisa juga
dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per
1 m untuk leveling lantai kerja.

- Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor


atau ember.
- Adukan lantai beton tumbuk diratakan dengan
menggunakan cangkul maupun sendok adukan/raskam
sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara
melakukan tarikan benang dari patok level satu dengan
yang lainnya.
56 Dinding Beton, Tbl 20 Cm, K. 175 -- 61 Kg/M3 - Pekerjaan Persiapan

57 Kolom Beton 20/20 Cm, K. 175 -- 132 Kg/M3 ● Membuat shop drawing dan mengkoordinasikan /
58 Lantai Beton Bak Tanam, Tbl 8 Cm, K. 175 -- 85 Kg/M3
melaporkan kepada Konsultan Pengawas, untuk
selanjutnya mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Perencana dan diketahui Pimpinan Proyek
59 Plat Beton Penutup Bak Tanam Tbl, 12 Cm, K. 175 --
100 Kg/M3
60 Lantai Keramik Polos Uk. 40/40 Cm ● Memeriksa kembali gambar serta perhitungan
konstruksi yang dibuat oleh Konsultan Perencana, jika
terdapat hal yang dianggap meragukan serta
membahayakan, Kontraktor Pelaksana harus
melaporkan kepada Konsultan Pengawas yang
selanjutnya akan dilanjutkan kepada Konsultan
Perencana. Sebelum ada kepastian dari kebenaran
perhitungan tersebut, Kontraktor Pelaksana tidak
diijinkan meneruskan bagian pekerjaan tersebut.

- Pekerjaan Penulangan
● Pembengkokan, pemotongan dan penempatan
tulangan harus sesuai dengan gambar kerja dan
mengikuti persyaratan yang tercantum di dalam PBI
1971 (Bab 5 pasal 3-4-5) ;
● Pengikat antara tulangan pokok dan tulangan
sengkang harus dilakukan dengan kuat menggunakan
kawat baja, sehingga menjamin tulangan-tulangan
tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran
dan penggetaran berlangsung ;

● Rangka tulangan harus ditempatkan sedemikian rupa,


sehingga terdapat jarak bebas dari bekisting atau
lantai kerja setebal/sejauh selimut beton yang
diperlukan ( antara 2 cm – 2,5 cm ).
- Persiapan Pengecoran
● Sebelum Pengecoran beton dilakukan, kontraktor
wajib melaporkan kepada konsultan pengawas untuk
pemeriksaan ( berupa penggunann bahan tulangan
dan diminta persetujuannya untuk memulai
pengecoran, hal ini berlaku untuk semua pekerjaan
beton bertulang.

● Sekurang-kurangnya 10 ( sepuluh ) hari sebelum


pengecoran yang pertama Kontraktor sudah
membuka kubus beton minimal 20 buah dan ditest
pada laboratorium tes yang sudah disetujui oleh
Konsultan Pengawas lapangan untuk usia 7 ( tujuh )
hari.
● Kekentalan campuran beton harus diperiksa dengan
pengujian slump dengan kerucut terpancung, ukuran
bawah m = 20 cm, atas m = 10 cm dan tinggi m = 30
cm. Kerucut diisi dengan adukan beton dalam 3 lapis
yang sama tebalnya dengan masing-masing tusuk
dengan besi m =50 cm sebanyak 10 kali untuk tiap
lapisnya dan dipukul-pukulkan dengan palu karet.
Setelah muka bidang atasnya merata maka 30 detik
kemudian kerucut ditarik keatas dan penurunan
kerucut diukur terhadap tinggi semula.

- Pengecoran
● Pengecoran beton dapat dilakukan setelah :
a. Direksi / Pengawas lapangan selesai memeriksa dan
menyetujui acuan / bekisting yang dibuat
b. Direksi / Pengawas Lapangan selesai memeriksa dan
menyetujui pembesian yang akan di cor, dan harus
bersih dari kotoran
c. Direksi / Pengawas lapangan telah menerima
Campuran Beton untuk pengecoran.
● Pemadatan struktur dilakukan dengan menggunakan
alat penggetar ( Vibrator ) dengan kondisi baik.

● Untuk melindungi beton yang dicor dari cahaya


Matahari, hujan maupun angin sampai beton tersebut
mengeras dengan baik dan untuk pengeringan yang
terlalu cepat,
a. Semua makayang
cetakan harus sudah
dilakukan perawatan
diisi adukan beton
dibasahi sampai cetakan tersebut di bongkar.
b. Membasahi permukaan atas adukan beton selama 14
hari terus menerus setelah adukan beton cukup keras.

- Pembongkaran Bekisting
● Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan hati-
hati dan mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas.
Beton yang masih muda tidak diijinkan untuk dibebani
segera. Setelah cetakan dibongkar permukaan beton
diperiksa, jika terdapat permukaan yang cacat akibat
pembungkaran bekisting maupun oleh proses
pengecoran maka kontraktor harus segera
memperbaikinya.

● Umumnya diperlukan waktu sekurang-kurangnya 4 (


empat ) hari sebelum cetakan dibuka untuk bagian
dinding-dinding yang tidak bermuatan dan cetakan-
cetakan lainnya sampai 7 ( tujuh ) hari untuk dinding-
dinding pemikul serta 21 (dua puluh satu) hari untuk
pemikul beban dan plat lantai.

- Pekerjaan Sloof Beton

Untuk pekerjaan sloof di mulai dengan melakukan


pengukuran elevasi sloof dari permukaan tanah sesuai
● Peralatan : Sekop, ember, beton molen, bak aduk,
cetok, linggis, palu, untung-unting, waterpass dan
● Bahan
vibrator: semen
(bila dipersyaratkan)
portaland, pasir, Kerikil 2-3, air, papan
kayu kelas III (papan cor), paku dan balok kelas kayu III
- Pekerjaan Kolom Beton
Pekerjaan ini dimulai dengan mesang besi tulangan kolom
yang sudah dirakit dan disambung dengan besi stek dari
pondasi dan sambungannya diikat dengan kawat ikat,
selanjutnya memasang bekisting dan bekisting ini di ukur
dua sisi untuk menentukan pertikal nya. Setelah
pertikalnya sudah dapat di pasang penyangga bekisting.
Untuk menentukan ketebalan selimut beton di pasang
pengganjal antara bekisting dan tulangan kolom, untuk
melanjutkan pengecoran kolom diminta ijin dari
konsultan pengawas dan apabila sudah disetujui
dilanjutkan dengan mengorder redimik, setelah
redimiknya sampai dilokasi pekerjaan dilanjutkan
pengecoran kolom satu per satu sampai selesai semua
pengecoran kolom

● Peralatan : Scaffolding, sekop, ember, beton molen,


bak aduk, cetok, linggis, palu, untung-unting,
waterpass dan vibrator (bila dipersyaratkan)

● Bahan : semen portaland, pasir, Kerikil 2-3, air, papan


kayu kelas III (papan cor), paku dan balok kelas kayu III

- Pekerjaan Kolom Praktis


Pekerjaan kolom praktis di mulai dengan memasang besi
dan di lanjutkan dengan memasang bekesting dan di
lanjutkan pengecoranya, sedangkan pekerjaan balok
praktis di mulai dengan memasang besi tulangan dan di
lanjutkan dengan memasang bekestinya dan di lanjutkan
dengan pengecoranya.
● Peralatan : Scaffolding, sekop, ember, beton molen,
bak aduk, cetok, linggis, palu, untung-unting dan
waterpass
● Bahan : semen portaland, pasir, Kerikil 2-3, air, papan
kayu kelas III (papan cor), paku dan balok kelas kayu III

- Pekerjaan Balok Beton


Untuk pekerjaan balok di mulai dengan melakukan
pengukuran elevasi balok dari permukaan tanah/titik
● Peralatan : Scaffolding, sekop, ember, beton molen,
bak aduk, cetok, linggis, palu, untung-unting dan
waterpass
● Bahan : semen portaland, pasir, Kerikil 2-3, air, papan
kayu kelas III (papan cor), paku dan balok kelas kayu III

- Pekerjaan Plat Kanopy


Pekerjaan balok dan Canopy Beton ini di mulai dengan
mengukur ketinggian antara muka lantai dengan elevasi
canopy beton dan dan membuat tanda pada ujung
kolom. Sesuai dengan tanda dipasang bekisting Balok
Canopy dan Balok yang dimulai dengan memasang
skafolding/perancah sebagai penyangga bekisting, diatas
bekisting Balok Canopy dan Balok Canopy dipasang
pembesian balok dan pembesian plat Canopy dalam
pekerjaan di perhatikan pemasangan begel dan jarak besi
plat Canopy yang disesuaikan dengan gambar
perencanaan. Setelah bekisting dan pembesian balok,
plat Canopy di kerjakan dilanjutkan dengan minta izin
pengecoran pada pihak konsultan pengawas. Apabila
sudah disetujui dilanjutkan dengan mengorder beton
redimix. Setelah redimix sampai dilokasi pekerjaan
dilanjutkan dengan pengecoran.

● Peralatan : Scaffolding, sekop, ember, beton molen,


bak aduk, cetok, linggis, palu, untung-unting dan
waterpass
● Bahan : semen portaland, pasir, Kerikil 2-3, air, papan
kayu kelas III (papan cor), paku dan balok kelas kayu III

Langgur, 04 Juli 2019


CV. AGUNG BINA SARANA

FRANSISKUS SETITIT
Direktur

Anda mungkin juga menyukai