2
Sesi - 2
• Siti Lestari (2017) Case-Mix??? Fraud
potential??? EHR can reduced that problem??
Prevention Strategy??
• Yanuar (2017) 1 doctor = 1 hospital???
How??
• Yanuar (2017) Data Losses?? Backup or
repository??
• Yayu (2016) Health Record application by
Student??
3
Sesi - 3
• Desty (2017) CDI = change!! Project???
How?
• Listia (2015) Law evidence?? Complete
etc… EHR??? Time constraint??
• Upit (2016) Diploma?? How long changing
process to D4??? How about D3??? Their
future??
4
Siapakah OKTRI???
Pengalaman Kerja
Dr. Oktri Mohammad Firdaus,
S.T., M.T., IPM. • Dosen Tetap Teknik Industri Universitas
Widyatama Bandung (2008 – sekarang)
Lahir di Bandung, 15 Oktober 1981 • Kepala Laboratorium Rekayasa Sistem
Menikah (1 istri dengan 2 anak) Manusia & Ergonomi Teknik Industri
Universitas Widyatama Bandung (2008
– sekarang)
Riwayat Pendidikan • Dekan Fakultas Teknik Universitas
• S1 Teknik Industri UNPAS (lulus Widyatama (2015-2017)
2003) • CEO & Chairman Mulus Rahayu Group
(2014 – sekarang)
• S2 Teknik Industri ITB (lulus 2006)
• Visiting Scholar, Division Engineering &
• S3 Teknik Industri ITB (lulus 2015) Technology Management, NUS
• Insinyur Profesional Madya (IPM) Singapore (2012)
dari Persatuan Insinyur Indonesia Hobby
(tahun 2017) • Koleksi Hotwheels, Main Musik &
Makan Mie Baso
5
MARI KITA CEK KREATIVITAS ANDA
TERLEBIH DAHULU...
Mungkinkah???
13
Perubahan pada Sistem Rekam
Kesehatan di Indonesia…
KEINGINAN atau
KEBUTUHAN???
14
Efektivitas atau
Efisiensi ???
Sustainable Development Goals (SDGs)
16
Apa peran Media Sosial dalam
pencapaian SDGs???
Universal Health Coverage
AFRICA:
11 countries
ASIA:
9 countries
EUROPE:
25 countries
SOUTH AMERICA:
5 countries
NORT AMERICA:
7 countries
OCEANIA:
2 countries
18
Share or Retain???
VS
19
Source: MedicalBillingCodings.org
20
Top 10 of EHR software
(Medical Economics version)
21
Rekam Kesehatan /
Rekam Medis =
“Jujur” ???
Mengelola Rekam Kesehatan /
Rekam Medis =
“Menyenangkan” ???
Proses Migrasi menuju
Rekam Kesehatan Elektronik
“Tidak Sesuai Harapan”
???
Salah SIAPA ???
RUMAH SAKIT KONVENSIONAL
VS
RUMAH SAKIT DIGITAL
25
Rumah Sakit atau
Pusat Layanan Kesehatan???
26
Rumah Sakit di Indonesia???
Infrastruktur IT
1 dokter =< 3 Kapasitas BED <
belum terintegrasi
Tempat Praktek Angka Kunjungan
antar Rumah Sakit
27
Rumah Sakit di Singapura???
International Health
Tourism Business
1 doctor = 1 hospital
Technological-Based
Decision Making
28
Akreditasi Rumah Sakit???
VS
Nasional Internasional
29
Customers Need???
Kepastian Kualitas
Layanan
Syarat Wajib =
Perlindungan
Informasi Pribadi
Kepastian Waktu
Layanan
KEPASTIAN
dalam segala aspek
Kepastian
Ketersediaan
Layanan
Kepastian Tarif
Kepastian Lokasi
Layanan
30
Rumah Sakit Digital???
EHR
31
EHR & JKN-KIS
32
JKN-KIS: Barokah atau Musibah???
33
Integrasi Sistem Kesehatan Indonesia
34
Apa arti WAKTU
dari sudut pandang Rekam
Medis / Rekam
Kesehatan???
Tantangan EHR di Indonesia
Government Regulation
Financial Capabilities
Human Capital
Resistance to Change
36
Regulasi vs Integrasi???
Kapan semua
stakeholders akan
EHR untuk
“berkenan”
melakukan
INTEGRASI???
37
Regulasi Rekam Medis Elektronik di Indonesia
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.749a/Menkes/PER/XII/1989 tentang Rekam
Medis (paper-based)
• UU RI Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran
• UU RI Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional
• UU RI Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi
Kependudukan
• UU RI Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik
• UU RI Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi
Publik
• UU RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
• UU RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
38
…Regulasi Rekam Medis Elektronik di Indonesia
• Permenkes Nomor 511 Tahun 2002 Tentang Strategi
pengembangan SIKNAS dan SIKDA
• Kepmenkes Nomor 844 Tahun 2006 Tentang Kodefikasi
Data
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008
Tentang Rekam Medik
• Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
Nomor 11 Tahun 2008
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1171 Tahun 2011
tentang Sistem Informasi Rumah Sakit
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012
tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 122)
39
…Regulasi Rekam Medis Elektronik di Indonesia
40
Permenkes nomor
269/MENKES/PER/III/2008 pada pasal 2:
“Rekam medis harus dibuat secara tertulis,
lengkap, dan jelas atau secara
elektronik”
41
Fungsi Rekam Medis Elektronik
(Amatayakul, 2004)
• Mengintegrasikan data dari
berbagai sumber (Integrated data from
multiple source).
• Mengumpulkan data pada titik pelayanan
(Capture data at the point of care).
• Mendukung pemberi pelayanan dalam
pengambilan keputusan (Support
caregiver decision making).
42
Keunggulan Rekam Medis Elektronik
• Akses dapat dilihat dari berbagai tempat
• Tampilan data dapat dilihat dari berbagai
pendekatan
• Data entry lebih terstruktur
• Dilengkapi dengan sistem pendukung
keputusan
• Mempermudah dalam analisis data
• Mendukung pertukaran data secara elektronik
dan pemanfaatan data secara
bersama–sama (data sharing)
• Dapat bersifat multimedia
43
Pasal 13 ayat (1) huruf b Permenkes
Nomor 269 tahun 2008
Pemanfaatan rekam medik
“sebagai alat
bukti hukum dalam
proses penegakkan hukum,
disiplin kedokteran dan
kedokteran gigi dan
penegakkan etika
kedokteran dan etika
kedokteran gigi”
44
Undang-undang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE) Nomor 11 Tahun 2008
• Telah memberikan
jawaban atas keraguan
Direvisi dan
yang ada.
• Telaholeh
disempurnakan memberikan
peluang untuk
UU ITE Nomor 19implementasi Rekam
Medis Elektronik.
Tahun 2016 • Rekam Medis Elektronik
juga merupakan alat
bukti hukum yang sah.
45
Pasal 5 UU ITE Nomor 11 Tahun 2008
1. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil
cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.
2. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil
cetaknya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan
dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di
Indonesia.
3. Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dinyatakan sah
apabila menggunakan Sistem Elektronik sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam UndangUndang ini.
4. Ketentuan mengenai Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk:
a. surat yang menurut Undang-Undang harus dibuat dalam bentuk
tertulis; dan
b. surat beserta dokumennya yang menurut UndangUndang harus
dibuat dalam bentuk akta notaril atau akta yang dibuat oleh
pejabat pembuat akta.
46
Pasal 6 UU ITE Nomor 11 Tahun 2008
• Dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang
diatur dalam Pasal 5 ayat (4) yang mensyaratkan
bahwa suatu informasi harus berbentuk tertulis
atau asli, Informasi Elektronik dan/atau Dokumen
Elektronik dianggap sah sepanjang
informasi yang tercantum di
dalamnya dapat diakses, ditampilkan,
dijamin keutuhannya, dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga menerangkan
suatu keadaan.
47
“Tanda Tangan Elektronik” (UU ITE No. 11 Tahun 2008)
49
“Penyelenggara Sertifikasi Elektronik”
(UU ITE No. 11 Tahun 2008)
51
Lalu apakah ada Regulasi khusus untuk
Rekam Kesehatan Elektronik di Indonesia???
Poltekkes
Penyusunan DRAFT Tasikmalaya & tentang
RUU/Permenkes
PORMIKI
Rekam harusElektronik
Kesehatan berperan (RKE)
sentral
52
SIAPKAH Kita menjadi pemain
dalam episode perubahan ini???
53
Lalu… Solusi Implementasi EHR
di Indonesia harus bagaimana???
54
Bagaimana dengan Jurusan
Perekam dan Informasi
Kesehatan???
55
Visi Jurusan Perekam dan Informasi Kesehatan
Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
Lulusan Profesional
56
57
Mengapa CDI???
(sumber: Kresnowati)
58
Pentingnya CDI
(sumber: Kresnowati)
• Dengan dimulainya implementasi dari Sistem Pembayaran
Prospektif INA CBGs, maka data klinis terkode
menjadi makin signifikan, guna kepentingan
reimbursement, pengukuran kualitas, dan juga profiling.
• Koding data klinis dilakukan semata-mata
berdasarkan apa yang terdokumentasi dalam
rekam medis. Koder hanya boleh menetapkan kode
atas apa yang didokumentasikan oleh dokter atau nakes
lainnya.
• Oleh karena itu, ketidaklengkapan dan
ketidakjelasan dalam dokumentasi akan
menyebabkan koder terpaksa menggunakan
kode tak-spesifik, sehingga mengakibatkan kesalahan
indeks case-mix dan pembayaran klaim yang rendah/tidak
sesuai.
59
Kendala Penerapan CDI
(sumber: Kresnowati)
• Proses pendokumentasian data klinis belum
terstandar, belum terbentuk sistem dan tim
yang secara khusus dan intensif melaksanakan
CDI
• Knowledge dan Kompetensi dari pihak-pihak yang
terlibat dalam pemberian pelayanan kesehatan
belum memadai
• Komitmen Manajemen kurang akibat
ketidaktahuan atau ignorance
• Regulasi dan Perangkat Penunjang belum
optimal
60
Kesimpulan tentang SCI
(sumber: Kresnowati)
• CDI memerlukan komitmen dari pimpinan
& manajemen, dilakukan secara sistematis,
periodik dan konsisten.
• CDI dilakukan oleh orang yang kompeten
dan memiliki kemampuan analisis serta
pemahaman tentang regulasi dan standar.
• CDI perlu ditindaklanjuti untuk dapat
meningkatkan mutu pelayanan dan mitigasi
segala risiko
61
CONCLUSION
63
Think before you Talking
Think before you Doing
Think before you POSTING
64
HATUR NUHUN
oktri.firdaus@gmail.com
oktrikahiji
OKTRI
65