Anda di halaman 1dari 22

5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.

com

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang Pengantar Industri Kimia

dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis membuat makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh

dosen pengajar mata kuliah Pengantar Industri Kimia. Selain itu, makalah ini juga

diharapkan dapat memberikan informasi untuk semua pihak yang membaca


makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan,

untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang.

Pekanbaru, 2 Desember 2010

Penulis

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 1/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................

DAFTAR ISI...............................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................


1.2 Tujuan Penulisan...............
1.3 Rumusan Masalah................

BAB II ISI

2.1 Pengertian Asam Sulfat.................

2.2 Sejarah Asam Sulfat.................

2.3 Identifikasi Asam Sulfat......................


2.4 Bentuk-bentuk Asam Sulfat..................
2.5 Kegunaan Asam Sulfat.................
2.6 Bahaya Asam Sulfat....................
2.7 Bahan Baku dan Alat Pembuatan Asam Sulfat............

2.8 Sifat-sifat bahan baku dan Produk Asam Sulfat................


2.9 Proses Pembuatan Asam Sulfat..............
2.10 Industri Asam Sulfat
2.11 Limbah Industri Asam Sulfat

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 2/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin


pesat, begitu pula dengan sektor industri terutama dalam bidang kimia yang telah
memotivasi kita untuk melahirkan ide-ide baru yang bermanfaat. Perkembangan
industri kimia di Indonesia cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya
baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan
akan bahan baku maupun bahan penunjang akan meningkat pula. Asam sulfat
merupakan salah satu bahan penunjang yang sangat penting dan banyak
dibutuhkan industri kimia, antara lain untuk industri pupuk (pembuatan super
fosfat, ammonium sulfat), pengolahan minyak bumi, pharmasi, kertas dan pulp.
Mengingat arti pentingnya asam sulfat, maka kebutuhan negara dapat dijadikan
tolak ukur kemajuan industri negara tersebut.
Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan antara lain: diperlukan dalam

bebagai reaksi kimia dan dalam beberapa proses pembuatan, proses produksi baja,
memproses bijih besi, pembuatan pupuk, serta masih banyak kegunaan lainnya.

Pada pembuatannya pun tergolong mudah dan tidak memerlukan biaya yang besar.
Untuk itu diperlukan suatu cara agar dalam pengolahan dan pemanfaatannya bisa
dimaksimalkan. Hal ini ditempuh dengan cara mengetahui secara detail proses
pembuatannya, sehingga bisa memperoleh hasil yang baik sesuau dengan
kebutuhan dan menembangkannya lebih lanjut guna meningkatkan

hasil industri atau produksi dalam usaha meningkatkan keuntungan.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Industri Kimia pada


jurusan Teknik Kimia Universitas Riau
2. Untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang industri asam sulfat

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 3/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

1.3 Batasan Masalah

Mengingat begitu luasnya pembahasan mengenai asam sulfat, maka penulis


memberi batasan masalah pada pembahasan ini yaitu seputar : Pengertian
Asam Sulfat, Sejarah Asam Sulfat, Identifikasi Asam Sulfat, Bentuk-bentuk
Asam Sulfat, Kegunaan Asam Sulfat, Bahan Baku dan Alat Pembuatan Asam
Sulfat, Sifat-sifat bahan baku dan Produk Asam Sulfat, Proses Pembuatan
Asam Sulfat, Industri Asam Sulfat, Limbah Industri Asam Sulfat, dan contoh
penerapan asam sulfat dalam kehidupan sehari-hari.

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 4/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Asam Sulfat


Asam sulfat (H2SO4) merupakan cairan yang bersifat korosif, tidak
berwarna, tidak berbau, sangat reaktif dan mampu melarutkan berbagai
logam. Bahan kimia ini dapat larut dengan air dengan segala perbandingan,
mempunyai titik lebur 10,31 oC dan titik didih pada 336,85 oC tergantung

kepekatan serta pada temperatur 300 oC atau lebih


terdekomposisi menghasilkan sulfur trioksida.

Asam sulfat (H2SO4) dapat dibuat dari belerang (S), pyrite (FeS)
dan juga beberapa sulfid logam (CuS, ZnS, NiS). Pada umumnya
asam sulfat diproduksi dengan kadar 78%-100% serta bermacam-
macam konsentrasi oleum.

2.2 Sejarah Asam Sulfat

Ahli Kimia pada abad ke-8 Abu Musa Jabir bin Hayyan (Geber) dipercayai
sebagai penemu asam sulfat. Asam ini kemudian dikaji oleh alkimiawan dan
dokter Persia abad ke-9 Ar-Razi (Rhazes), yang mendapatkan zat ini dari
distilasi kering mineral yang mengandung besi(II) sulfat heptahidrat, FeSO4 •
7H2O, dan tembaga(II) sulfat pentahidrat, CuSO4 • 5H2O. Ketika dipanaskan,
senyawa-senyawa ini akan terurai menjadi besi(II) oksida dan tembaga(II)
oksida, melepaskan air beserta sulfur trioksida yang akan bergabung menjadi
larutan asam sulfat. Metode ini dipopulerkan di Eropa melalui terjemahan-

terjamahan buku-buku Arab dan Persia.


Asam sulfat dikenal oleh alkimiawan Eropa abad pertengahan sebagai
minyak vitriol. Kata vitriol berasal dari bahasa Latin vitreus yang berarti
'gelas', merujuk pada penampilan garam sulfat yang seperti gelas, disebut
sebagai garam vitriol. Garam-garam ini meliputi tembaga(II) sulfat (vitriol
biru), seng sulfat (vitriol putih), besi(II) sulfat (vitriol hijau), besi(III) sulfat
(vitriol Mars), dan kobalt(II) sulfat (vitriol merah).

Garam-garam vitriol tersebut merupakan zat yang paling penting dalam


alkimia, yang digunakan untuk menemukan batu filsuf. Vitriol yang sangat
murni digunakan sebagai media reaksi zat-zat lainnya. Hal ini dikarenakan

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 5/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

asam vitriol tidak bereaksi dengan emas. Pentingnya vitriol dalam alkimia
terlihat pada moto alkimia Visita Interiora Terrae Rectificando Invenies
Occultum Lapidem ('Kunjungi bagian dalam bumi dan murnikanlah, anda
akan menemukan batu rahasia') yang ditemukan dalam L'Azoth des
Philosophes karya alkimiawan abad ke-15 Basilius Valentinus, .

Pada abad ke-17, kimiawan Jerman Belanda Johann Glauber membuat


asam sulfat dengan membakar sulfur bersamaan dengan kalium nitrat, KNO3,
dengan keberadaan uap. Kalium nitrat tersebut terurai dan mengoksidasi
sulfur menjadi SO3, yang akan bergabung dengan air membentuk asam
sulfat. Pada tahun 1736, Joshua Ward, ahli farmasi London, menggunakan
metode ini untuk memulai produksi asam sulfat berskala besar.

Pada tahun 1746 di Birmingham, John Roebuck mengadaptasikan metode


ini ke dalam suatu bilik, yang dapat menghasilkan asam sulfat lebih banyak.
Proses ini disebut sebagai proses bilik, yang mengijinkan produksi asam
sulfat secara efektif. Setelah berbagai perbaikan, metode ini menjadi proses
standar produksi asam sulfat selama hampir dua abad.

Pada tahun 1831, saudagar asam cuka Britania Peregrine Phillips


mematenkan proses kontak, yang lebih ekonomis dalam memproduksi sulfur
trioksida dan asam sulfat. Sekarang, hampir semua produksi asam sulfat
dunia menggunakan proses ini.

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 6/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

2.12 Identifikasi Asam Sulfat

Asam sulfat

Nama Sistematis Asam Sulfat

Nama lain Minyak vitriol

Identifikasi
Nomor CAS [7664-93-9]

Nomor RTECS WS5600000

Sifat
Rumus molekul H2SO4

Massa molar 98,078 g/mol

bening tidak berwarna,


Penampilan
cairan tak berbau

Densitas 1,84 g cm−3, cairan

Titik leleh
10 °C, 283 K, 50 °F

Titik didih 290 °C, 563 K, 554 °F (asam murni. 98%


larutan mendidih pada 338°C)

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 7/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

tercampur penuh
Kelarutan dalam air
(eksotermik)

Viskositas 26,7 cP pada 20°C

Bahaya
Klasifikasi EU Sangat korosif (C)

Frase-R Templat:R35

Frase-S (S1/2), S26, S30, S45

Titik nyala Takternyalakan

Senyawa terkait
Asam selenat
Asam kuat terkait Asam klorida
Asam nitrat

Hidrogen sulfida
Asam sulfit
Senyawa terkait Asam peroksimonosulfat
Sulfur trioksida
Oleum

Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku


pada keadaan standar (25 °C, 100 kPa)
2.13 Bentuk-bentuk Asam Sulfat

Walaupun asam sulfat yang mendekati 100% dapat dibuat, ia akan melepaskan
SO3 pada titik didihnya dan menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat 98% lebih
stabil untuk disimpan, dan merupakan bentuk asam sulfat yang paling umum.
Asam sulfat 98% umumnya disebut sebagai asam sulfat pekat. Terdapat berbagai
jenis konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk berbagai keperluan:

10%, asam sulfat encer untuk kegunaan


laboratorium, 33,53%, asam baterai,
62,18%, asam bilik atau asam pupuk,
73,61%, asam menara atau asam
glover, 97%, asam pekat.

Terdapat juga asam sulfat dalam berbagai kemurnian. Mutu teknis H2SO4 tidaklah
murni dan seringkali berwarna, namun cocok untuk digunakan untuk membuat

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 8/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

pupuk. Mutu murni asam sulfat digunakan untuk membuat obat-obatan dan
zat warna.

Apabila SO3(g) dalam konsentrasi tinggi ditambahkan ke dalam asam sulfat,


H2S2O7 akan terbentuk. Senyawa ini disebut sebagai asam pirosulfat, asam
sulfat berasap, ataupun oleum. Konsentrasi oleum diekspresikan sebagai %SO3
(disebut %oleum) atau %H2SO4 (jumlah asam sulfat yang dihasilkan apabila
H2O ditambahkan); konsentrasi yang umum adalah 40% oleum (109% H2SO4)
dan 65% oleum (114,6% H2SO4). H2S2O7 murni terdapat dalam bentuk padat
dengan titik leleh 36 °C.

Asam sulfat murni berupa cairan bening seperti minyak, dan oleh karenanya
pada zaman dahulu ia dinamakan 'minyak vitriol'.

2.5 Kegunaan Asam Sulfat

Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, dan sebenarnya
pula, produksi asam sulfat suatu negara merupakan indikator yang baik terhadap
kekuatan industri negara tersebut.[5] Kegunaan utama (60% dari total produksi di
seluruh dunia) asam sulfat adalah dalam "metode basah" produksi asam fosfat,
yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium fosfat untuk
deterjen. Pada metode ini, batuan fosfat digunakan dan diproses lebih dari 100
juta ton setiap tahunnya. Bahan-bahan baku yang ditunjukkan

pdadpa tpersamaanbervariasi. diBahanbawahbakuini

inimerupakankemudianfluorapatit,diberi93%walaupunsamsuflatkomposisinyauntuk menghasilkan kalsium sulfat,

hidrogen fluorida (HF), dan asam fosfat. HF dipisahan sebagai asam fluorida. Proses keseluruhannya dapat ditulis:

Ca5F(PO4)3 + 5 H2SO4 + 10 H2O → 5 CaSO4•2 H2O + HF + 3 H3PO4

Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja
untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri
otomobil. Asam yang telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang
regenerasi asam bekas (Spent Acid Regeneration (SAR) plant). Kilang ini
membakar asam bekas dengan gas alam, gas kilang, bahan bakar
minyak, ataupun sumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini
akan menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3)
yang kemudian digunakan untuk membuat asam sulfat yang "baru".

Amonium sulfat, yang merupakan pupuk nitrogen yang penting, umumnya


diproduksi sebagai produk sampingan dari kilang pemroses kokas untuk
produksi besi dan baja. Mereaksikan amonia yang dihasilkan pada
dekomposisi termal batu bara dengan asam sulfat bekas mengijinkan
amonia dikristalkan keluar sebagai garam (sering kali berwarna coklat
karena kontaminasi besi) dan dijual kepada industri agrokimia.

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 9/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah untuk pembuatan


aluminium sulfat. Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun
pada serat pulp kertas untuk menghasilkan aluminium karboksilat yang
membantu mengentalkan serat pulp menjadi permukaan kertas yang keras.
Aluminium sulfat juga digunakan untuk membuat aluminium hidroksida.
Aluminium sulfat dibuat dengan mereaksikan bauksit dengan asam sulfat:

Al2O3 + 3 H2SO4 → Al2(SO4)3 + 3 H2O

Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia. Sebagai


contoh, asam sulfat merupakan katalis asam yang umumnya digunakan
untuk mengubah sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, yang
digunakan untuk membuat nilon. Ia juga digunakan untuk membuat asam
klorida dari garam melalui proses Mannheim. Banyak H2SO4 digunakan
dalam pengilangan minyak bumi, contohnya sebagai katalis untuk reaksi
isobutana dengan isobutilena yang menghasilkan isooktana.

Di bidang industri, asam sulfat merupakan produk kimia yang paling banyak
dipakai, sehingga memperoleh julukan the lifeblood of industry. Asam sulfat
penting sekali terutama dalam produksi:
• Pupuk
• Kilang minyak
• Serabut buatan
• Bahan kimia industri
• Plastik
• Pharmasi

Baterai
• Bahan ledak
• Semikonduktor
• Kertas dan pulp
• Karet sintetis dan alami
• Cat dan pigmen

2.6 Bahaya Asam Sulfat

2.6.1 Bahaya laboratorium


Tetesan 98% asam sulfat akan dengan segera membakar kertas tisu menjadi karbon

Sifat-sifat asam sulfat yang korosif diperburuk oleh reaksi eksotermiknya


dengan air. Luka bakar akibat asam sulfat berpotensi lebih buruk daripada luka
bakar akibat asam kuat lainnya, hal ini dikarenakan adanya tambahan
kerusakan jaringan dikarenakan dehidrasi dan kerusakan termal sekunder
akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan air.

Bahaya akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi


asam sulfat. Namun, bahkan asam sulfat encer (sekitar 1 M, 10%) akan dapat

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 10/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

mendehidrasi kertas apabila tetesan asam sulfat tersebut dibiarkan dalam waktu
yang lama. Oleh karenanya, larutan asam sulfat yang sama atau lebih dari 1,5 M
diberi label "CORROSIVE" (korosif), manakala larutan lebih besar dari 0,5 M dan
lebih kecil dari 1,5 M diberi label "IRRITANT" (iritan). Asam sulfat berasap
(oleum) tidaklah dianjurkan untuk digunakan dalam sekolah oleh karena
bahaya keselamatannya yang sangat tinggi.

Perawatan pertama yang standar dalam menangani tumpahnya asam sulfat ke


kulit adalah dengan membilas kulit tersebut dengan air sebanyak-banyaknya.
Pembilasan dilanjutkan selama 10 sampai 15 menit untuk mendinginkan jaringan
disekitar luka bakar asam dan untuk menghindari kerusakan sekunder. Pakaian
yang terkontaminasi oleh asam sulfat harulah dilepaskan dengan segera dan
segera bilas kulit yang berkontak dengan pakaian tersebut.

Pembuatan asam sulfat encer juga berbahaya oleh karena pelepasan panas selama
proses pengenceran. Asam sulfat pekat haruslah selalu ditambahkan ke air, dan
bukannya sebaliknya. Penambahan air ke asam sulfat pekat dapat menyebabkan
tersebarnya aerosol asam sulfat dan bahkan dapat menyebabkan ledakan. Pembuatan
larutan lebih dari 6 M (35%) adalah yang paling berbahaya, karena panas yang
dihasilkan cukup panas untuk mendidihkan asam encer tersebut.

2.6.2 Bahaya industri

Walaupun asam sulfat tidak mudah terbakar, kontak dengan logam dalam kasus
tumpahan asam dapat menyebabkan pelepasan gas hidrogen. Penyebaran aerosol

asam dan gas sulfur dioksida menambah bahaya kebakaran yang melibatkan asam sulfat.

Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya korosifnya. Resiko utama asam
sulfat adalah kontak dengan kulit yang menyebabkan luka bakar dan penghirupan
aerosol asap. Paparan dengan aerosol asam pada konsentrasi tinggi akan
menyebabkan iritasi mata, saluran pernafasan, dan membran mukosa yang parah.
Iritasi akan mereda dengan cepat setelah paparan, walaupun terdapat risiko edema
paru apabila kerusakan jaringan lebih parah. Pada konsentrasi rendah, simtom-
simtom akibat paparan kronis aerosol asam sulfat yang paling umumnya dilaporkan
adalah pengikisan gigi. Indikasi kerusakan kronis saluran pernafasan
masih belum jelas. Di Amerika Serikat, batasan paparan yang diperbolehkan
ditetapkan sebagai 1 mg/m³. Terdapat pula laporan bahwa penelanan asam sulfat
menyebabkan defisiensi vitamin B12 dengan degenarasi gabungan subakut.

2.7 Bahan Baku dan Alat Pembuatan Asam Sulfat


Pembuatan asam sulfat memerlukan bahan-bahan sebagai berikut :

- SO3

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 11/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

- SO2
- O2
- NO. NO2 Pt. V2O5. Fe2O3 (sebagai katalis)

Unsur yang utama dalam pembuatan asam sulfat adalah unsur belerang.
Di dalam belerang terdapat bentuk unsur yang bebas yang dapat
dijumpai di sekitar kawah gunung berapi. Selain itu belerang senyawa
logam dalam bijih logam, pirit, kalkupirit, galena, dan terdapat dalam
bentuk sulfat seperti gipsum atau gips, garam epsam dan barit.

Sedangkan alat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan asam sulfat yaitu :


- Reaktor yang dindingnya dilapisi timbal. Terdiri dari kamar timbal, menara
glover, dan menara gaylussac (proses kamar timbal).
- Reaktor packing (proses kontak).

2.8 Sifat-sifat bahan baku dan Produk Asam Sulfat


2.8.1 Bahan Baku
a. Sulfur
Tabel Sifat Fisika Sulfur
Titik didih 444,6ºC
Entalpi penguapan, j/g 278 (400ºC)
Densitas pada 140ºC 1,7865 g/ml (cair)
Viskositas pada 120ºC 0,0017 Pa.s
Panas laten penguapan 200ºC 308,6 J/g

Sifat-sifat kimia sulfur :


1. Dengan udara membentuk sulfur dioksida
Reaksi : S + O2 SO2

2. Dengan asam klorida dan katalis Fe akan menghasilkan hidrogen


sulfida. b. Udara
Fase : gas

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 12/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

Komposisi : 20,9% O2 ; 79,1% N2


Kapasitas panas : 7,035 cal/gmol °C (32°C)
Berat molekul : 28,84 g/gmol
Berat jenis : 1,5.10-3 gr/cc (25°C)

c. Air Proses (H2O)


Fase : cair
Berat molekul : 18 g/gmol
Berat jenis : 1 gr/cc (25°C)
Kekentalan : 1 cp (25°C)
d. Sulfur dioksida

Sifat-sifat fisika sulfur dioksida ditunjukkan pada tabel berikut ini

Tabel. Sifat fisika sulfur dioksida


Berat molekul 64,06 g/gmol
Titik leleh (-) 75,5ºC
Titik didih (-) 10ºC
Densitas standar 2,93 kg/m3

Volume molar 21,9 L/mol


Panas spesifik pada 100ºC 662 J/ (kg K)
Panas spesifik pada 300ºC 754 J/ (kg K)
Panas spesifik pada 500ºC 816 J/ (kg K)
Cp/cv (15ºC) 1,29

Sifat kimia sulfur dioksida :


1. Dengan klorin dan air membentuk asam klorida dan asam lainnya.
Reaksi : Cl2 + 2H2O + SO2 2HCl + H2SO4
2. Dengan hidrogen sulfida membentuk air dan sulfur
Reaksi : 2H2S + SO2 2H2O + 3S
e. Sulfur Trioksida

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 13/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

Tabel Sifat Fisika Sulfur Trioksida


Berat molekul 80,06 g/gmol
Titik leleh 3,57ºC
Titik didih 16,86ºC
Densitas standar 44,8 kg/m3
Panas penguapan pada titik didih 528 J/g

Sifat kimia sulfur trioksida :


1. Dengan air membentuk asam kuat
Reaksi : SO3 + H2O H2SO4

2. Dengan udara lembab sulfur trioksida membentuk uap putih tebal


dengan bau yang menyengat.

2.8.2 Produk
Asam Sulfat

Sifat – sifat asam sulfat ditunjukkan pada tabel berikut ini :

Tabel. Sifat Fisika Asam Sulfat


Berat molekul 98,08 g/gmol
Titik leleh 10,31°C
Titik didih 336,85°C
Densitas standar 45°C 1,8 g/cc
Kadar 98,50 %
Warna Tidak berwarna
Bentuk Cair

Sifat kimia asam sulfat :

1. Dengan basa membentuk garam dan


air. Reaksi : H2SO4 + 2 NaOH Na2SO4 + H2O
2. Dengan alkohol membentuk eter dan
air. Reaksi : 2C2H5OH + H2SO4 C2H5OC2H5 + H2O + H2SO4

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 14/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

2.9 Pembuatan asam sulfat

Pembuatan asam sulfat melalui 2 proses, yaitu:


1. Proses Kamar Timbal (Lead Chamber Process)
Pada tahun 1746, Roebuck dari Birmingham Inggris,
memperkenalkan proses kamar timbal. Proses ini menarik ,
namun sudah kuno. Pembuatan asam sulfat dengan
menggunakan proses kamar timbal ini telah digunakan selama
lebih kurang 200 tahun.
Proses kamar timbal merupakan proses pertama dari dua
proses dalam pembuatan asam sulfat yang mengandung 62 %-
78% H2SO4. Proses ini menggunakan ruang reaktor yang di
lapisi timbal (Pb). Lapisan Pb bereaksi dengan asam sulfat
sehingga membentuk endapan atau lapisan tipis PbSO4 yang
memeudahkan reaksi lebih lanjut dengan asam sulfat.
Gas SO2 dan NO dimasukkan ke menara Glover
bersamaan dengan gas-gas dari menara Gay Lussac, gas yang
keluar dari menara Glover dimasukkan ke dalam kamar timbal
dan disemprotkan dengan air sehingga menghasilkan asam sulfat
60-67%. Hasil ini sebagian dikembalikan ke menara Glover yang
akan menghasilkan asam 77%. Asam ini sebagian dimasukkan ke
dalam menara Gay Lussac untuk menyerap gas-gas NO dan NO2
(katalisator). Gas yang terserap ini dimasukkan kembali ke
menara Glover kamar timbal berbentuk silindris volumenya
cukup luas. Permukaan dalamnya dilapisi timbal tipis dan
disekat-sekat agar panas dapat ditransfer dengan baik, dinding
bagian luar diberi sirip-sirip. Sehingga di dalam menara ini
terjadi pengembunan uap asam sulfat. Menara Gay Lussac
berfungsi untuk memungut kembali katalisator gas NO dan NO2
di kamar timbal dengan menggunakan asam sulfat 77%.
Penyerapan dilakukan pada suhu rendah antara 40-60°C. Menara
Glover bertugas memekatkan hasil asam sulfat dari kamar
timbal. Pemekatan panas ini perlu panas dan ini dapat diambil
dari panas yang dibawa GHP (gas hasil pembakaran) belerang
(400-600°C).

Adapun tahap-tahap reaksi dari proses kamar timbal adalah


sebagai berikut :
1. Fase gas
2NO + O2 2NO2

2. Fase gas liquid (interfase)


SO + H2O H2SO3

H2SO3 + NO2 H2SO3 . NO2( Di

sebut asam nitrosulfat/asam ungu)

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 15/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

2(H2SO3NO2) + ½ O2 H2O + HSO3.NO2

Keterangan: ½ O2 = dari NO2 O2-

HSO3.NO2 + SO2 +H2O 2( HSO3.NO2 ) +H2SO3

3. Fase liquid

H2SO3.NO2 H2SO4 + NO3

2(H2SO3.NO2) + H2O 2H2SO4 + NO + NO2

HSO3.NO2 + HNO3 2NHO2 + H2SO4

Reaksi overall

SO2 + SO + H2O H2SO4 ( H = -54.500 cal) Ketepatan asam

sulfat yang dihasilkan kira-kira 62,5% dan dipekatkan lagi

hingga mencapai 77,6%.

Gambar

Fungsi menara Glover:


Mendinginkan gas umpan
Memekatkan asam kamar
Membersihkan gas umpan dari SO3
Membentuk asam sufat
Menguraikan nutrious vitrial menjadi NO dan NO3
Mereduksi pembentukan HNO3

Fungsi Kamar Timbal


Tempat terjadinya reaksi
Pengusiran kalor yang terbentuk dari reaksi
Tempat pengendalian warna

Fungsi menara Gay Lussac

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 16/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

Menyerap gas NO dan NO2 yang harganya relatif


mahal

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kamar timbal yaitu:


Dinding
Dinding kamar timbal terbuat dari bahan yang dapat
menghantarkan kalor, dibuat tipis, dibuat gelombang
dan di pasang sirip yang tujuannya agar
permukaannya luas

Air yang ditambahkan harus cukup


Hal ini dapat berpengaruh terhadap asam sulfat yang
terlalu pekat.

Katalis
NO2 yang masuk harus cukup. Jika terlalu banyak,
maka warna asam menjadi coklat. Selain itu, dapat
terbentuk HNO3. Sedangkan jika NO2 terlalu sedikit
maka reaksi akan menjadi lambat.

2. Proses Kontak
Proses kontak pertama kali ditemukan pada tahun 1831 oleh
Peregrine Philips, seorang negarawan Inggris, yang patennya

mencakup aspekaspek penting dari proses kontak yang modern,


yaitu dengan melewatkan campuran sulfur dioksida dan udara
melalui katalis, kemudian diikuti dengan absorbsi sulfur trioksida di
dalam asam sulfat 98,5 – 99%. Pada tahun 1889 diketahui bahwa
proses kontak dapat ditingkatkan dengan menggunakan oksigen
berlebihan di dalam campuran gas reaksi. Proses kontak
sekarang telah banyak mengalami penyempurnaan dalam
rinciannya dan dewasa ini telah menjadi suatu proses industri
yang murah, kontinyu dan dikendalikan otomatis. Sampai tahun
1900, belum ada pabrik dengan proses kontak yang dibangun di
Eropa, di mana terdapat kebutuhan
terhadap oleum dan asam konsentrasi tinggi untuk digunakan
pada sulfonasi, terutama pada industri zat warna. Dalam
periode 1900 sampai 1925, banyak pabrik asam sulfat dengan
proses kontak telah dapat bersaing dengan proses kamar pada
segala konsentrasi asam yang dihasilkan. Sejak pertengahan
tahun 1920-an, kebanyakan fasilitas yang baru dibangun
dengan menggunakan proses kontak dengan katalis hidrogen
biasanya berupa zat padat, antara lain Pt, V2O5 dan Fe2O3.
Katalis ini berpori-pori sehingga cocok untuk pembuatan asam
sulfat, karena memiliki bidang kontak yang besar. Udara yang
digunakan untuk membakar belerang dibersihkan dahulu
dengan asam sulfat dalam menara absorber, hasil pembakaran

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 17/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

dibersihkan dalam Waste Heat Boiler kemudian dimasukkan


ke dalam konverter bersama O2, gas hasil konverter atau
reaktor dimasukkan ke dalam menara penyerap atau absorber.
Penyerap yang digunakan adalah asam sulfat 98,5%.
Pada pembuatan asam sulfat menurut proses kontak bahan yang dipakai
adalah belerang murni yang dibakar di udara.
SO2 dioksidasi menjadi SO3 dan kemudian SO3
direaksikan dengan air.
Adapun sulfur dioksida (SO2) didapat dari :
1. S(s) + O2(g) SO2(g)
2. 4FeS(s) + 7O2 2Fe2O3(s) + 4SO2
3. 2H2S(g) + 3O2(g) SO(g) + 2H2O(g)

SO2 yang terbentuk di oksidasi di udara dengan memakai


katalisator. Reaksinya terbentuk kesetimbangan :
2SO2(g) + O2(g) <==> 2SO3(g) + 45 k kal

Dahulu dipakai serbuk platina sebagai kontak. Tetapi sekarang


dipakai katalis V2O5 (Vanadium penta oksida) yang lebih murah.
Menurut kesetimbangan di atas, makin rendah suhunya makin
banyak SO3 yang dihasilkan. Akan tetapi, sama seperti
pembuatan amoniak pada suhu rendah reaksi berjalan lambat.
Dengan memperhitungkan faktor-faktor waktu dan hasil dipilih
suhu 400°C, dan hasilnya yang diperoleh pada suhu ini kira-kira
98%. Itulah sebabnya reaksi ini tidak perlu dilaksanakan pada
tekanan tinggi. Oleh karena gas SO agak sukar larut dalam air,
maka SO3 dilarutkan dalam H2SO42pekat. Jadi pada pembuatan
H2SO4, bahan yang ikut digunakan juga
H2SO4 SO3 + H2SO4 H2 S2O7
asam pirosulfat Asam pirosulfat kemudian disirami air :
H2S2O7 + H2O 2H2SO4
Adapun katalis yang digunakan dalam proses kontak ini yaitu :
Pt, V2Og, Fe2O3 (berupa padatan).

Langkah-langkah reaksi pada katalisator :


1. Difusi zat pereaksi ke permukaan zat padat
2. Absorpsi pada permukaan zat padat
3. Reaksi berupa reaksi permukaan
4. Desorpsi hasil (melepaskan) dari permukaan zat padat
5. Difusi akhir menjauhi permukaan padat.

Gangguan terhadap katalisator :


1. Adanya gas SO2 yang mengandung air
2. Gas SO2 yang mengandung debu
3. Gangguan mekanis yang terjadi karena reaksi eksoterm.
Karena terjadinya reaksi eksoterm, maka akan mengeluarkan
kalor yang dapat meleburkan katalis. Maka pada desain
reaktor diusahakan agar kalor menumpuk disatu tempat.

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 18/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

Perbandingan antara Proses Kamar Timbal dengan Proses Kontak

Keterangan Proses kontak Proses kamar timbal


Konversi Biaya produksi 98,5 – 99 % 77 – 79%
Biaya produksi Rendah Tinggi
Kualitas produk Lebih pekat Kurang
Proses produksi Satu kali proses dalam Dua kali proses dalam
Meningkatkan Meningkatkan
konsentrasi asam konsentrasi asam
Katalis Vanadium Pentoksida NO dan NO
2

Setelah dibandingkan antara proses kontak dengan proses kamar


timbal, maka kebanyakan dari perancangan pabrik asam sulfat memilih
Proses Kontak dengan pertimbangan :
a. Konversi yang tinggi dan kualitas produk lebih pekat.
b. Biaya produksi lebih murah.
c. Umur katalis dapat mencapai 10 tahun dalam pemakaian normal.
d. Proses produksi satu kali proses dalam meningkatkan konsentrasi asam.

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 19/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Asam sulfat merupakan senyawa asam kuat, bersifat korosif
terhadap logam, oksidator kuat, juga merupakan zat dehidrator

karena bersifat Higroskopis. Senyawa ini mempunyai banyak


kegunaan antara lain sangat diperlukan dalam berhagai reaksi
kimia dan dalam beberapa proses pembuatan, proses baja,

memproses bijih besi dan bijih mineral, sintesa kimia, pemrosesan


air limbah dan penapisan minyak serta sebagai penunjang dalam
pupuk, bahan kimia, logam.

Reaksi hidrasi asam sulfat merupakan reaksi endoterm yang kuat.


Jika air ditambahkan asam sulfat maka air itu akan mendidih dan

akan menjadi bertambah asam. Hal ini diakibatkan perbedaan isi


pada keduanya. Air kurang pada berbanding asam untuk terapung
di atas asam. Reaksi ini boleh dianggap sebagai Pembentukan Ion
Hidronim, seperti reaksi di bawah ini :

H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4

Disebabkan Asam Sulfat bersifat mengeringkan, asam sulfat


merupakan asam pengering yang baik dan digunakan dalam
pengolahan kebanyakan buah-buah kering.

Apabila SO3 ditambah dengan asam sulfat maka akan membentuk


H2S2O7. Ini dikenal sebagai asam sulfat fuming/oleum/jarang-
jarang sekali disebut asam nhordausen.

Di atmosfir zat ini termasuk salah satu bahan kimia yang

menyebabkan hujan asam. Asam sulfat dipercaya pertama kali

ditemukan di Iran oleh al.-razi pada abad ke-9.

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 20/21
5/11/2018 H2SO4 AKALAHM -slidepdf.com

DAFTAR PUSTAKA

http://www.infoplease.com/ce6/sci/A0861350.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Sulfonate

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfat

http://www.petrokimia-gresik.com/chemical_product.asp

http://slidepdf.com/reader/full/h2so4-makalah 21/21

Anda mungkin juga menyukai