2.124141494 Terapi Nutrisi
2.124141494 Terapi Nutrisi
1. Pengertian
Terapi nutrisi adalah terapi yang diberikan kepada pasien yang mengalami
gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
2. Jenis terapi
a. Oral feeding
b. Enteral nutrition
c. Parenteral nutrition
1) Pemberian TPN
Nutrisi Nutrisi
enteral parenteral
a. Oral Feeding
Pemberian makan melalui oral adalah memasukann nutrisi melalui
mulut. Pasien perlu didorong untuk makan, bukan hanya untuk mendapatkan
nutrisi secara optimal, namun pasien juga mendapatka manfaat kepuasan fisik
dan psikologis yang dihubungkan dengan makan.Perawat harus membiarkan
klien untuk mengosongkan mulutnya setelah setiap sendokan, berusaha
menyelaraskan kecepatan pemberian makan dengan kesiapan mereka dan
seringkali menanyakan apakah terlalu cepat atau lambat. Perawat juga harus
memperbolehkan klien untuk menunjukkan perintah tentang makanan pilihan
klien yang ingin dimakan, dan percakapan dengan topik selain makanan harus
menjadi bagian integral dalam proses. Perawat yang mempunyai tugas untuk
memberi makan pada beberapa klien harus mendelegasikan tanggung jawab
pemberian makan ke orang lain sehingga semua klien dapat diberi makan tepat
waktu dan terencana dengan baik.
1) Tujuan
a) Memperoleh nutrisi yang optimal.
b) Memberikan kepuasan fisik dan psikologis yang dihubungkan
dengan makan.
c) Meningkatkan berat badan.
d) Meningkatkan control diri dengan mampu melakukan aktivitas
harian secara mandiri.
2) Indikasi
a) Pasien yang dapat makan melalui oral.
b) Pasien dengan ketidakmampuan yang membutuhkan bantuan
sebagian atau total untuk makan.
2. Indikasi
Secara umum PN di indikasikan pada pasien yang mengalami
kesulitan mencukupi kebutuhan nutrisi untuk waktu tertentu.Tanpa
bantuan nutrisi, tubuh memenuhi kebutuhan energy basal rata – rata 25
kkal /kg BB / hari. Jika cadangan habis, kebutuhan glukosa selanjutnya
dipenuhi melalui proses gluconeogenesis, antara lain dengan lipolysis dan
proteolysis 125-150 g/hari. Puasa lebih dari 24 jam menghabiskan glukosa
darah (20 g), cadangan glikogen di hati (70 g) dan otot (400 g). sedangkan
cadangan energy lainnya, lemak (12.000 g) dan protein (6.000 g) habis
dalam waktu kira-kira 60 hari.
Keadaan yang memerlukan PN adalah sebagai berikut:
1. pasien tidak dapat makan ( obstruksi saluran pencernaan seperti
stiktur atau keganasan esophagus, atau gangguan absorbsi
makanan)
2. pasien tidak boleh makan ( seperti fistula intestinal dan
pangkreatitis)
3. pasien tidak mau makan (akibat pemberian kemoterapi)
meskipun terdapat 3 hal tersebut, PN tidak langsung diberikan pada
keadaan :
1. pasien 24 jam paska bedah yang masih dalam Ebb phase, masa dimana
kadar hormone stress masih tinggi. Sel-sel resisten terhadap insulin dan
kadar gula darah meningkat. Pada fase ini cukup diberikan cairan elektrolit
dan dextosa 5%. Jika keadaan sudah tenang yaitu demam, nyeri, renjatan,
dan gagal nafas sudah dapat di atasi, krisis metabolism sudah lewat, maka
PN dapat diberikan dengan lancar dan bermanfaat. Makin berat kondisi
pasien, makin lambat dosis PN total (dosis penuh) dapat dimulai. Sebelum
keadaan tenang tercapai, PN total hanya menambahkan stress bagi tubuh
pasien. Fase tenang ini ditandai dengan menurunnya kadar kortisol,
katekolamin, dan glucagon.
2. Pasien gagal napas (pO2 < 80 dan pCO2 > 50) kecuali dengan respirator.
Pada pemberian PN penuh, metabolism karbohidrat akan meningkatkan
produksi CO2 dan berakibat memperberat gagal napasnya.
3. Pasien renjatan dengan kekurangan cairan ekstraseluler.
4. Pasien penyakit terminal, dengan pertimbangan cost-benefit
Penatalaksanaan
Perawat pendukung nutrisi, ahli nutrisi, atau dokter menentukan kebutuhan
pasien akan TPN dengan evaluasi criteria tertentu: derajat penurunan berat
badan, keseimbangan nitrogen, jumlah kehilangan otot dan total massa tubuh
kurus, sera ketidakmampuan pasien untuk mentoleransi pencernaan makanan
melalui saluran GI. Idealnya, perawat pendukung nutrisi, ahli farmasi, ahli
nutrisi, dan dokter berkolaborasi untuk menentukan formula khusus yang
diperlukan.
Larutan TPN diberikan dengan perlahan dan secara bertahap ditingkatkan
setiap hari dengan kecepatan yang diinginkan dan sesuai toleransi cairan dan
glukosa pasien. Respons pasien terhadap terapi TPN dan nilai laboratorium
dipantau terus menerus oleh tim pendukung nutrisi.Standing order dilakukan
untuk penimbangan berat badan pasien, mendapatkan jumlah darah lengkap,
jumlah trombosit, masa protrombin, elektrolit, magnesium, dan glukosa ujung
jari.Pada kebanyakan rumah sakit, larutan TPN diresepkan oleh dokter dalam
bentuk pesanan nutrisi parenteral harian.Formulasi larutan TPN harus dihitung
dengan cermat untuk memenuhi kebutuhan pasien secara lengkap.