FAMILY MEDICINE
MEDICAL FACULTY UMY
Assalamualaikum.wr.wb. Alhmadulillah kita sudah masuk ke semester terakhir, sudah blok 22, dan hanya
hitungan bulan sudah masuk ke jenjang profesi. Gimana? Apakah kita sudah siap? Semangat ya teman2,
blok ini penting banget wat kita sebagai lulusan di tingkat primer yang merupakan ujung tombak
kesehatan dunia. Semangaaattt^^
DISCUSSION AREAS
• Issues on Family Doctor & Family Medicine
• Health Care System in Indonesia
• Basis for Developing Family Medicine
• Definitions by WONCA-WHO
• Different Perspectives
• Difference & Similarity of Family Doctor in Indonesia & Other Countries
• Developing Family Medicine through Systems
• Five-star Doctor
• Knowledge & Skills for Family Doctor
• Scope of Family Medicine (Lingkup Kedokteran Keluarga)
Note :
Berdasarkan tabel diatas terdapat 3 indikator kesehatan :
1. MMR (Maternal Mortality Rate) atau AKI (Angka Kematian Ibu)
2. IMR (Infant Mortality rate) atau AKB ( Angka Kematian Bayi)
3. LE ( Live Expectation) atau UHH ( Usia Harapan Hidup)
Diantara negara-negara ASEAN seperti singapura, malaysia, filipina, dan vietnam, indonesia
adalah negara yang mempunyai status kesehatan terburuk. Sangat jelas perbandingan angka
kematian ibu, bayi dan usia harapan hidup jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
1. Primary care=
(Goh, 2007; Lipsky & King, 2006; Goh et al, 2004; Boelen et al; Rakel,2002)
First contact care for undifferentiated health problems: might be an urgent or chronic problem;
predominantly acute & preventive care
Accessibility is essential: financially affordable & geographically accessible
The availability of the physician: is therapeutic and has a comforting & calming influence
As the patient’s first contact, the Family Doctor (FD) must be knowledgeable of a broad array of
diseases and have the skills & judgement for medical evaluation
Knowledge of the disease patterns of cases or leading conditions in primary care is important →
to make the correct diagnosis
There are various reasons for encounter (RFE) in primary care (Goh, 2007; Goh et al, 2004):
Note :
Kontak perawatan pertama masalah kesehatan yang tidak bisa dibedakan (undifferentiated) :
mungkin merupakan masalah kesehatan yang mendesak atau kronis; didominasi kasus akut dan
perawatan terfokus pada pencegahan.
Aksesibilitas adalah penting : finansial terjangkau dan dapat diakses secara geografis
Ketersediaan dokter adalah terapi yang memiliki pengaruh menghibur dan menenangkan
Sebagai kontak pertama pasien, dokter keluarga (FD) harus memiliki pengetahuan yang luas
tentang penyakit dan memiliki ketrampilan dan penilaian untuk evaluasi medis
Pengetahuan mengenai pola penyakit kasus-kasus atau kondisi terkemuka dalam perawatan
primer. Hal ini penting untuk membuat diagnosa yang benar
Ada berbagai alasan untuk pertemuan (RFE = Reasons for Encounter) dalam perawatan primer
(Goh, 2007; Goh et al, 2004):
4. Comprehensive care:
(Goh, 2007; Goh et al, 2004; Rakel, 2002; Boelen et al, 2002)
Comprehensiveness has 3 meanings:
addresses the physical, psychological & social problems
covers health promotion, preventive, curative, rehabilitative and palliative care
5. Continuing care:
(Goh, 2007; Lipsky & King, 2006; Rakel, 2002; Boelen et al, 2002)
Primarily person-centered rather than disease centered → based on a long-standing personal
relationship between the patient & the doctor over substantial periods of their lives & not
limited to one particular episode of an illness
Nourishes a trusting long-term relationship between patient & doctor → improves patient
adherence to treatment recommendation
Successful continuous relationships includes:
1. assessing disease risk
2. screening for illness
3. promoting health to prevent disease & disability
Care of chronic medical problem requiring regular monitoring & care of complications:
→ requiring “a care plan” for the problem
→ example: DM, HT, Hiperlipidemia
May be provided by the same doctor entirely or the doctor functions as a member of the team
(PHC team)
Note :
Terutama berpusat pada orangnya daripada penyakitnya. Berpusat berdasarkan lamanya
hubungan personal antara pasien dan dokter di periode substansi hidup mereka dan tidak
terbatas pada salah satu episode tertentu dari sebuah penyakit
Memelihara hubungan saling percaya jangka panjang antara pasien dan dokter →
meningkatkan kepatuhan pasien terhadap rekomendasi pengobatan
Kesuksesan hubungan terus-menerus/ continue meliputi :
1. Penilaian risiko penyakit
2. Skrining untuk penyakit
3. Promosi kesehatan untuk mencegah penyakit dan kecatatan
Perawatan masalah medis kronis memerlukan pemantauan berkala dan perawatan
komplikasi dengan cara membuat “sebuah rencana perawatan” untuk masalahnya
→Misalnya: DM, hipertesi, hiperlipidemia
Bisa dilakukan oleh dokter yang sama sepenuhnya atau fungsi dokter sebagai anggota tim
(Tim PHC = Primary Health Care)
Good doctor-patient relationship is important to help the patient improve his health status
& well-being
Exploring both the disease & the illness experience
Four dimensions of patient’s illness experience: ideas, feelings, effects on function &
expectations
Patient-centered Care:
Note :
Perawatan Berpusat pada pasien
Hubungan dokter-pasien yang baik penting untuk membantu pasien meningkatkan status
kesehatan dan kelangsungan hidupnya
Mengeksplorasi penyakit objektif (disease/penyakitnya) & penyakit subjektif (illness / apa
yang pasien rasakan)
Empat dimensi pengalaman sakit : pikiran, perasaan, efek pada dungsi dan harapan
Fokus pada keluarga
Keluarga sebagai unit perawatan
Masalah kesehatan pada pasien harus dilihat dalam konteks keadaan keluarga mereka,
kehidupan sosial dan budaya mereka dan keadaan dimana mereka hidup dan bekerja
Berorientasi kepada komunitas
Masalah kesehatan pasien harus dilihat dalam konteks kehidupan mereka dalam
masyarakat setempat
FD harus menyadari kebutuhan kesehatan penduduk yang tinggal dalam komunitas ini
Dalam kuliah dr. Denny memberikan sebuah contoh sebagai berikut : Ada seorang pasien
yang didignosis TB. Kita tahu bahwa penyakit TB itu dapat menyebar ke orang-orang
disekitarnya dan npengelolaan TB itu membutuhka waktu yang lama serta pemantauan
yang baik. Nah, disiniliah peran dokter keluarga yang berorientasi kepada komuniatas.
Salah satu caranya yaitu memberikan edukasi kepada pasien mengenai penyebaran bakteri
TB yang dapat menyebar melalui udara. Dokter juga dapat memberikan edukasi mengenai
pembuangan sputum sehingga mencegah penularan ke komunitasnya.
Note :
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan karena memiliki efek jangka panjang yang lebih
besar daripada status kesehatan dari pengobatan kuratif (Goh, 2007; Goh et al, 2004)
Langkah-langkah pencegahan :
o Pencegahan primer : Pencegahan terjadinya penyakit (pencegahan sebenarnya)
o Pencegahan sekunder : Skrining untuk penyakit tanpa gejala (deteksi dini)
o Pencegahan tersier : Pengobatan gejala penyakit untuk meminimalkan komplikasi
(mengurangi morbiditas/angka kesakitan)
Lima level pencegahan (Rao, 2005)
o Pencegahan primer
Promosi kesehatan : nutrisi yang baik, pasokan air yang aman
Perlindungan khusus : imunisasi, masker, sarung tangan
o Pencegahan sekunder
Deteksi dini dan pengelolaan segera : screening, terapi dehidrasi oral, fisioterapi
o Pencegahan tersier
Pembatasan disabilitas
Rehabilitasi : penggunaan spectacles, protesis kaki
Kejadian penyakit = pencegahan kegagalan
Pencegahan terpusat pada nilai islam (sunah Rosul) = Thibbun Nabawi
Note :
Perawatan terkoordinasi : (Boelen et al, 2002)
Bila diperlukan, doketr keluarga (FD) harus memastikan kesesuaian & rujukan pasien secara
tepat waktu untuk layanan spesialis atau layanan profesi kesehatan yang lain
Pada kesempatan ini :
o FD harus memberi tahu pasien tentang layanan yang tersedia & bagaimana cara
terbaik untuk menggunakannya
o FD harus menjadi koordinator dari saran dan dukungan pilihan pasien
o FD harus bertindak sebagai manajer perawatan dalam kaitannya dengan layanan
kesehatan dan penyedia layanan sosial lainnya, menasehati pasien untuk masalah
kesehatan mereka
Perawatan kolaborasi : (Boelen et al, 2002)
FD harus siap untuk bekerja dengan layanan medis penyedia layanan sosial lainnya.
FD harus memberikan kontribusinya dan aktif berpartisipasi dalam perawatan multidisipliner
(tim PHC)
Dokter Denny memberikan contoh sebagai berikut : Ada seorang pasien DM. Pasien ini
dikelola dengan perawatan kolaborasi secara multidisipliner dalam artian tidak hanya
dokter saja, akan tetapi fisioterapis, nutrisionis, dll. Senam kaki dilakukan oleh fisioterapis
sedangkan untuk pola makan/diit dibawah diatur oleh nutrisionis. Nah, inilah yang disebut
dengan perawatan kolaborasi.
Prinsip Pelayanan Kedokteran Keluarga: Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI, 2007)
A. Recommendation of WONCA-WHO:
Improving Health Systems: The Contribution of Family Medicine (2002):
Family Medicine (FM) dapat membantu negara2 di dunia dalam menjaga & memperbaiki
kesehatan & kesejahteraan penduduknya → pendekatan yang lebih produktif, terkoordinasi &
cost- effective
FM berpotensi besar utk menguatkan Primary Health Care (PHC) sebagai pondasi sistem
kesehatan yang kokoh
Family Doctor (FD) sangat cocok berkontribusi sebagai infrastruktur sistem pelayanan kesehatan
primer yang optimal
Pelayanan kesehatan primer haruslah merupakan pelayanan Kedokteran Keluarga utk
memenuhi kebutuhan masyarakat
Note :
Pada saat ini untuk ujian kompetensi I, II dan modul uji diri I sudah lagi tidak digunakan.
Different Perspectives
Perspektif Internasional :
Pengembangan KK sbg suatu disiplin/ spesialisasi kedokteran tersendiri → terstruktur
FM = General Practice = Primary Care Medicine → Istilah FM lebih disukai untuk menekankan
‘family’ sebagai suatu unit pelayanan → gerakan di seluruh dunia: negara maju & berkembang
Perspektif Nasional:
Pengembangannya lebih difokuskan pada “Pelatihan Dokter Keluarga” (kursus singkat tanpa
sertifikasi), dan BUKAN mengembangkan academicFamily Medicine sbg disiplin kedokteran
tersendiri
→ baru berbentuk ‘sosialisasi/ pengenalan’
→ sporadis, terputus2 & tidak terstruktur
→ pengembangannya LAMBAT (1982 – 2008)…??
KIPDI III 2005
→ membekali lulusan dokter layanan primer dengan pendekatan Kedokteran Keluarga
Dokter Keluarga
• Prof. Anfasa Moeloek & Dr.Soegito
menjd Dokter Keluarga = mjd dokter yg baik
• Prof. Noel Espallardo & Prof. Allan Dioniso:
Family Doctor VS Other specialist
[human (whole person) [organ specialist] specialist]
[Patient said]: Ini baru dokter,
• manusiawi, beretika dan kompeten
• ada saat dibutuhkan
• sesuai dengan kebutuhan
• biayanya wajar dan terjangkau
[Doctor said] :
• Aku menikmati pekerjaanku
• Aku bangga jadi DK
• Aku tidak salah pilih
Five-Star Doctor
Peran “Five-star Doctor” (WHO, 2000) dalam suatu sistem kesehatan yg merespon kebutuhan
masyarakat:
Modifikasi “Five-star Doctor” menjadi “Five-star Family Doctor” oleh Philippine Association of Family
Physicians (PAFP, 2001)
Note :
Pengetahuan dan skill untuk dokter keluarga
Tiga tipe knowledge yang dibutuhkan yaitu : (Goh, 2007; Goh et al, 2004)
1. Pengetahuan dasar klinik
a. Sejarah alamiah dari suatu penyakit
b. Perkembangan manusia : perkembangan normal dan abnormal
c. Tingkah laku manusia : tingkah laku seseorang untuk merasakan sakit
2. Pengetahuan komunitas pasien dan perubahan trend
a. Komunitas : karekteristik budaya, etnik, ekonomik
b. Perubahan demografi : kebutuhan perawatan kesehatan yang baru dan prioritas
c. Pengetahuan yang lebih baik dan kesehatan : meningkatkan permintaan partisipasi pasien
dalam pembuatan keputusan medis
3. Pengetahuan komunitas profesional dan perubahan trend
Dukungan dari bermacam-macam pelayanan dan tim perawatan kesehatan
Note :
Empat tipe yang dibutuhkan untuk menjadi dokter keluarga yang efektif
1. Ketrampilan klinik secara umum, praktek & ketrampilan secara prosedur
a. Ketrampilan klinik secara umum : history taking, pemeriksaan fisik, lab
b. Praktek dan ketrampilan prosedural : ketrampilan operasi, pembelajaran ketrampilan
orthopedik pada mahasiswa dan pelatihan pasca sarjana
2. Kepentingan spesifik ketrampilan klinis untuk praktek umum
a. Hubungan dokter-pasien untuk perawatan
b. Komunikasi fakta, pikiran, gambaran, perhatian dalam sharing pada apa yang dibutuhkan
c. Konseling dan edukasi kesehatan
d. Ketrampilan memanage pasien
e. Solusi stage awal pada masalah yang tidak bisa dibedakan
f. Identifikasi resiko dan awal kenormalan
Alhamdulillahirabbil’alamin,, ^^
“ Masa depan kita bergantung dari buku apa yang kita baca dan dengan siapa
kita bergaul”
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk temen-temen, dan dapat menentukan kesuksesan kita
semua. Amin
“Bahaya terbesar bukanlah kegagalan kita dalam target yang terlalu tinggi,
melainkan keberhasilan kita meraih target yang terlalu rendah”
Semoga blok 22 lulus semua dengan target tertinggi kita. Amin.