04 - Handout Teori Kinetika Reaksi PDF
04 - Handout Teori Kinetika Reaksi PDF
B
dB B
B
A dA
A B dAB
z AB = d AB
2
⎜⎜ 8 π R T A ⎟ CA C B ... (3)
⎝ M A M B ⎟⎠
−E
f =e RT
... (4)
1
2 ⎛ MA +MB ⎞ −E R T
2
Faktor frekuensi
tumbukan (atau faktor faktor concentration-dependent term
pre-eksponensial) eksponensial
Contoh:
Gunakan teori tumbukan untuk memprediksi kecepatan reaksi spesifik (k) dari reaksi dekomposisi
hidrogen iodida: 2 HI H2 + I2 pada suhu 321,4oC. Asumsikan diameter tumbukan = 3,5 Ao
-8
(= 3,5.10 cm) dan energi aktivasi reaksi = 44000 kal/mol. Evaluasi juga, berapakah harga faktor
frekuensi tumbukan yang dihasilkan!
Penyelesaian:
MA = MB = MHI = 128 Ea = E = 44000 kal/mol
-8
dAB = 3,5 . 10 cm T = 321,4oC + 273 = 594,4 K
R = 8,314 J/mol.K = 8,314 .107 erg/mol.K = 1,987 kal/mol.K
1
⎛ MA+MB ⎞ −E R T
2
k = d AB
2
⎜⎜ 8 π R T ⎟⎟ e
⎝ MA MB ⎠
1
⎛ 2 ⎞ 2 − 44000
k = ( 3 ,5 . 10 ) ⎜ 8 π .( 8 ,314 . 10 7 ). ( 594 ,4 )
−8 2
⎟ e
( 1 ,987 ) ( 594 ,4 )
⎝ 128 ⎠
k = 1,7 . 10-10 e-37,4 cm3/molekul.detik
Untuk mengubah satuan k menjadi liter/mol.detik, maka angka yang diperoleh di atas harus
dikalikan bilangan Avogadro (= 6,02.1023 molekul/mol) dan dibagi dengan 1000, sehingga:
6 ,02.10 23
k = 1,7.10 −10 .e − 37 ,4 . = 1,02.1011.e − 37 ,4 = 5 ,7.10 −6 liter / mol .det ik
1000
Dengan demikian, harga kecepatan reaksi spesifik (k) pada kasus ini sebesar 5,7.10-6
liter/mol.detik dengan faktor frekuensi tumbukan (A) sebesar 1,02.1011 liter/mol.detik.
k = 5,744.1013 . 1,00.10-16
k = 5,744.10-3 detik-1
Jadi, k = 5,744.10-3 detik-1, dengan faktor frekuensi tumbukan sebesar A = .............. detik-1
2 ⎛ ⎞
MA + MB
2
E
−
2. Tumbukan d AB ⎜⎜ 8 π R T
⎝ MA MB
⎟⎟
⎠
≈T½
e RT
Berdasarkan perbandingan tersebut di atas, terlihat bahwa harga k dapat dinyatakan dalam
persamaan umum:
− Ea
k = A' T m e RT
[0 ≤ m ≤ 1] ... (22)
dengan: A' T m = A = faktor frekuensi tumbukan (faktor pre-eksponensial) ... (23)
Perhatikan bahwa:
♦ Pada persamaan Arrhenius, harga A tidak dipengaruhi oleh suhu (atau, m = 0)
♦ Pada teori tumbukan, harga A sebanding dengan suhu dipangkatkan ½ (atau, m = ½)
♦ Pada teori kompleks aktif, harga A sebanding dengan suhu pangkat 1 (atau, m = 1)
Pada versi yang lebih kompleks, harga m dapat berada pada rentang: 0 ≤ m ≤ 3 sampai dengan 4
− Ea
Sungguhpun demikian, pada umumnya faktor eksponensial ( e R T ) jauh lebih sensitif
terhadap adanya perubahan suhu dibandingkan dengan faktor pre-eksponensial ( A' T m ).
Dengan demikian, persamaan (22) dapat dianggap identik dengan persamaan Arrhenius:
− Ea
k = Ae RT
... (24)
Kesimpulannya: Teori atau hukum Arrhenius memberikan pendekatan yang cukup baik tentang
kebergantungan harga konstanta kecepatan reaksi terhadap suhu (berdasarkan
teori tumbukan dan teori kompleks aktif).
Dengan kata lain: Kecepatan reaksi yang tinggi dapat dicapai pada suhu tinggi, harga Ea kecil,
harga A besar, dan/atau konsentrasi reaktan yang besar dalam tahap penentu
kecepatan reaksi.