Anda di halaman 1dari 5

Faktor- faktor yang mempengaruhi curah jantung

Curah jantung (CJ) adalah volume darah yang dipompa oleh masingmasing ventrikel
per menit (bukan jumlah total darah yang dipompa oleh jantung). Selama suatu periode
waktu, volume darah yang mengalir melalui sirkulasi paru sama dengan volume yang
mengalir melalui sirkulasi sistemik. Karena itu, curah jantung dari masing-masing ventrikel
normalnya sama, meskipun dari denyut-per-denyut dapat terjadi variasi ringan.(2)

Dua penentu curah jantung adalah kecepatan jantung (denyut per menit) dan isi
sekuncup (volume darah yang dipompa per denyut). Kecepatan jantung rerata saat istirahat
adalah 70 denyut per menit, ditentukan oleh ritmisitas nodus SA; isi sekuncup rerata saat
istirahat adalah 70 mL per denyut, menghasilkan curah jantung rerata 4900 mL/mnt, atau
mendekati 5 liter per menit.(1)

Curah kerja jantung terbagi dalam dua bentuk. Pertama, sejauh ini bagian yang utama
digunakan untuk memindahkan darah dari vena-vena bertekanan rendah ke arteri bertekanan
tinggi. Bagian ini disebut sebagai kerja volume-tekanan atau kerja luar. Kedua, bagian yang
kecil dari energi tersebut digunakan untuk memacu kecepatan ejeksi darah melalui katup
aorta dan pulmonalis. Curah kerja luar ventrikel kanan biasanya sekitar seperenam curah
kerja ventrikel kiri karena adanya perbedaan sebesar enam kali lipat pada tekanan sistolik
dari pemompaan kedua ventrikel. Curah kerja tambahan dari tiap ventrikel yang dibutuhkan
untuk menghasilkan energi kinetik aliran darah adalah sebanding dengan massa darah yang
diejeksikan dikali dengan kuadrat kecepatan ejeksi.(1)

Biasanya, curah kerja ventrikel kiri yang dibutuhkan untuk menimbulkan energi
kinetik aliran darah hanya kira-kira 1 persen dari seluruh curah kerja ventrikel dan oleh
karena itu dapat diabaikan dalam perhitungan jumlah total curah kerja isi sekuncup. Namun,
pada kondisi abnormal tertentu, seperti stenosis aorta yang mengalirkan darah dengan
kecepatan yang besar melalui katup yang mengalami penyempitan, mungkin dibutuhkan
lebih dari 50 persen jumlah total curah kerja untuk dapat menimbulkan energi kinetik aliran
darah.(1)
Gambar. 6.1. periode kontraksi jantung..(2)

Tekanan diastolik tidak akan naik begitu banyak bila volume ventrikel yang tidak
berkontraksi belum meningkat di atas kira-kira 150 ml. Oleh karena itu, sampai volume ini,
darah dapat dengan mudah mengalir dari atrium ke dalam ventrikel. Di atas 150 ml, tekanan
diastolik ventrikel akan meningkat dengan cepat, sebagian karena jaringan ikat fibrosa di
dalam jantung tidak akan meregang lebih banyak lagi, dan sebagian lagi karena perikardium
yang mengelilingi jantung sudah terisi sampai mendekati batasnya. Selama kontraksi
ventrikel, tekanan "sistolik" meningkat bahkan pada volume ventrikel rendah dan akan
mencapai maksimumnya pada volume ventrikel sebesar 150 sampai 170 ml. Kemudian,
seiring dengan terus meningkatnya volume tersebut, di bawah pengaruh beberapa keadaan,
tekanan sistolik menurun, seperti yang ditunjukkan dengan turunnya kurva tekanan sistolik
pada, sebab pada volume yang sangat besar ini filamen aktin dan miosin serat otot jantung
benar-benar teregang cukup jauh sehingga kekuatan kontraksi jantung menjadi kurang
optimal.

Rumus curah jantung :


CO = SV x HR

Karena volume darah total rerata adalah 5 hingga 5,5 liter, masingmasing paruh
jantung setiap menit memompa setara dengan seluruh volume darah. Dengan kata lain, setiap
menit ventrikel kanan normalnya memompa 5 liter darah melalui paru, dan ventrikel kiri
memompa 5 liter melalui sirkulasi sistemik. Dengan kecepatan ini, setiap paruh jantung akan
memompa sekitar 2,5 juta liter darah hanya dalam setahun. Ini baru curah jantung dalam
keadaan istirahat; selama olahraga, curah jantung dapat meningkat menjadi 20 hingga 25 liter
per menit (dan bahkan lebih lagi pada atlet terlatih selama olahraga berat tipe-daya tahan).
Perbedaan antara curah jantung saat istirahat dan volume maksimal darah yang dapat
dipompa oleh jantung per menit disebut cadangan jantung.(1)

Bagaimana curah jantung dapat bervariasi sedemikian besar, bergantung pada


kebutuhan tubuh? Anda dapat dengan cepat menjawab pertanyaan ini dengan membayangkan
bagaimana jantung Anda sendiri berdetakcepat (meningkatnya kecepatan jantung) dan kuat
(meningkatnya isi sekuncup) ketika Anda melakukan aktivitas fisik berat.(2)

Gambar. 6.2. tekanan pada ventrikel jantung..(2)

Konsep Preload dan Afterload. Dalam menilai sifat-sifat kontraksi otot, penting
kiranya untuk menetapkan derajat regangan otot ketika otot tersebut mulai berkontraksi, yang
disebut sebagai preload, dan juga menetapkan beban yang dilawan oleh kekuatan kontraksi
otot, yang disebut sebagai afterload. Pada kontraksi jantung, biasanyapreload ini dinyatakan
sebagai tekanan diastolik-akhir ketika ventrikel sudah dalam keadaan terisi. Afterload
ventrikel adalah tekanan di dalam aorta yang berasal dari ventikel., afterload berhubungan
dengan tekanan sistolik yang digambarkan oleh kurva fase III dalam diagram volume-
tekanan. (Kadang afterload dinyatakan secara bebas sebagai tahanan di dalam sirkulasi
daripada sebagai tekanan).(2)
Daftar Pustaka

1. Guyton dan Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi Revisi Berwarna ke 12.
Elsevier. 2014
2. Sherwood,L. Introduction to Human Physiology. Edisi ke delapan. Elsevier jakarta.
2016

Anda mungkin juga menyukai