Anda di halaman 1dari 47

KIMIA ORGANIK LAYANAN

Materi UTS
1. Pengikatan dan Isomersime
2. Alkana dan Sikloalkana
3. Alkena dan Alkuna
4. Benzena dan Aromatisitas
5. Stereokimia
6. Senyawa Organohalogen
7. Alkohol, Fenol, Eter, dan Epoksida
Materi UAS
8. Aldehida, Keton, dan Asam
Karboksilat
9. Turunan Asam karboksilat dan
Amina
10. Karbohidrat
11. Lipid
12. Asam amino, peptida, dan protein

Buku ajar:

Hart H, Craine LE, Hart DJ. 2003. Kimia Organik:


Suatu Kuliah Singkat. Ed ke-11. Achmadi SS,
penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari:
Organic Chemistry: A Short Course.
PENGIKATAN DAN ISOMERISME

Budi Arifin, SSi

Bagian Kimia Organik


Departemen Kimia FMIPA IPB
IKATAN KIMIA

 Sukrosa (gula pasir) meleleh pada 185 oC, tetapi NaCl (garam
dapur) baru meleleh pada 801 oC.

 Metil butirat berbau seperti apel, sementara propil asetat, yang


atom-atomnya sama, beraroma-persik.

Kunci untuk memahami struktur


IKATAN KIMIA berbagai jenis bahan beserta
sifat fisis, dan perilaku kimianya.
IKATAN KIMIA
ELEKTRON
VALENSI

– KULIT
ATOM
+
– INTI
ATOM
ELEKTRON
TERAS

Z = nomor atom
=  proton (+) di dalam inti
A =  elektron (–) di sekitar inti pada atom netral.
Z X A = nomor massa
=  proton & neutron (netral) di dalam inti.
IKATAN KIMIA

Dalam kulit atom, elektron terpusat pada beberapa orbital;


daya tampung maks. 2 e- per orbital.

Jenis dan jumlah orbital pada setiap kulit berbeda-beda.

Nomor Jumlah orbital di setiap jenis Jumlah elektron


kulit s p d jika kulit penuh
1 1 0 0 2
2 1 3 0 8
3 1 3 5 18
Jumlah elektron di setiap orbital
Nomor atom Unsur
1s 2s 2p 3s 3p
1 H 1
2 He 2
3 Li 2 1
4 Be 2 2
5 B 2 2 1
6 C 2 2 2
7 N 2 2 3
8 O 2 2 4
9 F 2 2 5
10 Ne 2 2 6
11 Na 2 2 6 1
12 Mg 2 2 6 2
13 Al 2 2 6 2 1
14 Si 2 2 6 2 2
15 P 2 2 6 2 3
16 S 2 2 6 2 4
17 Cl 2 2 6 2 5
18 Ar 2 2 6 2 6
IKATAN KIMIA
G. N. Lewis (1916):
Atom-atom berikatan agar susunan elektronnya sangat stabil
seperti gas mulia (lembam):

Hanya elektron valensi yang berperan penting dalam ikatan.

H He

Li Be B C N O F Ne

Na Mg Al Si P S Cl Ar
IKATAN KIMIA

makin elektronegatif

makin elektronegatif
IKATAN KIMIA
1. Pengalihan satu atau lebih elektron valensi dari satu atom ke
atom lainnya: IKATAN IONIK (E > 1,7).
Contoh:
Na• → Na+ + e- kehilangan 1 elektron valensi
[Atom elektropositif (umumnya logam)]
x
-
Cl + e Cl memperoleh 1 elektron valensi
[Atom elektronegatif (umumnya nonlogam)]

Na + Cl NaCl (senyawa ionik biner)


IKATAN KIMIA
2. Penggunaan bersama pasangan elektron valensi (IKATAN
KOVALEN).

Ikatan kovalen biasa (E = 0)

elektron elektron
takberpasangan berpasangan

Cl + Cl Cl Cl atau Cl Cl

elektron
nonikatan
IKATAN KIMIA

Ikatan kovalen polar (0 < E < 1,7)

+  -
H + Cl H Cl H Cl atau H Cl
(2,2) (3,0) molekul polar
( = muatan parsial)
Latihan:
1. Tuliskan skema pembentukan molekul F2 dari dua atom F.

2. Nyatakan polarisasi ikatan pada struktur (a) CH3OH, (b) PCl3,


(c) CCl2F2, dan (d) HCN.
IKATAN KOVALEN ATOM KARBON

Atom karbon ( C ) sangat sukar kehilangan semua elektronnya


(menjadi C4+) atau mengambil 4 elektron (menjadi C4–).

Atom C lazim berikatan kovalen dengan atom lain.

H H Cl Cl
H C H atau H C H Cl C Cl atau Cl C Cl
H H Cl Cl

Garis = ikatan tunggal; Titik = elektron bebas


(rumus titik-elektron Lewis).
IKATAN KOVALEN ATOM KARBON

Ikatan kovalen dapat pula terjadi dengan atom C lain dalam


jumlah hampir tak terbatas  katenasi.

H H H H Cl Cl
H C C H atau H C C H Cl C C Cl
H H H H Cl Cl

Jejari atom C > H 


Panjang ikatan C–C (1,54 Å) > C–H (1,09 Å) > H–H (0,74 Å)

Ikatan C–C lebih mudah diputus (energi ikatan = 88 kkal mol-1).


IKATAN KOVALEN ATOM KARBON
Atom karbon juga dapat berikatan kovalen majemuk (rangkap-
dua atau -tiga).
H H
O C O H C N C C H C C H
H H
Latihan:
1. Gambarkan rumus titik-elektron untuk
(a) diklorometana (CH2Cl2) (b) formaldehida (H2CO)

2. Panjang ikatan Cl–Cl ialah 1,98 Å. Mana yang lebih panjang,


ikatan C–C atau C–Cl?
VALENSI

Jumlah ikatan yang dapat dibentuk oleh atom unsur, biasanya


=  e- yang diperlukan untuk melengkapi kulit valensi.

Misalnya, atom O (6 elektron valensi) memiliki valensi 2.

Latihan:
1. Gambarkan struktur C3H4 yang memiliki valensi 1 untuk setiap
hidrogen dan 4 untuk setiap karbon.

2. Berdasarkan valensi setiap atom, tuliskan struktur untuk


(a) CH5N (b) CH4O
ISOMERISME

Isomer:
Dua atau lebih senyawa dengan rumus molekul yang sama
(jumlah & jenis atom serta BM-nya sama)

1. Isomer struktural (konstitusional):


urutan atom-atom yang diikat (rumus struktur) berbeda.

2. Isomer ruang (stereoisomer):


strukturnya sama, tetapi berbeda konfigurasi di dalam ruang.
ISOMERISME

ISOMER KERANGKA
pola ikatan
berbeda ISOMER POSISI
ISOMER
STRUKTURAL ISOMER FUNGSIONAL
(METAMER)

ISOMER TAUTOMER

berdasarkan ENANTIOMER
pola ikatan struktur
sama STEREOISOMER DIASTEREOMER
susunan dalam (ISOMER RUANG)
ruang berbeda KONFORMER
berdasarkan (ROTAMER)
kemudahah
ISOMER KONFIGURASI
untuk saling
(ISOMER GEOMETRI)
dipertukarkan
ISOMERISME

(a) Isomer kerangka:


CH3 CH3
CH2 CH2 CH CH3 CH3 C CH3
CH3 CH2 CH3 CH3 CH2
CH3

(b) Isomer posisi (kedudukan):

Cl CH2 CH2
CH2 CH2Cl CH3 NH CH3
CH3 CH2 CH CH3 NH CH2
CH3 CH2 CH3 CH2 CH3
ISOMERISME

(c) Isomer fungsional (metamer):

 CnH2n: alkena dan sikloalkana


H2
CH C
CH2 CH3
H2C CH2

 CnH2n–2: alkuna, sikloalkena, diena

H2
HC C CH3 C H2C C CH2
HC CH
ISOMERISME

 CnH2n+2O: alkohol, eter

Isomer Sifat fisik Sifat kimia


Cairan tak berwarna Reaksi dengan logam Na
CH3CH2OH
(td 78,5 oC) menghasilkan gas H2
Gas tak berwarna Tidak bereaksi dengan
CH3OCH3
(td –23,6 oC) logam Na

 CnH2nO2: asam karboksilat, ester


O O O
CH3CH2 COH CH3 C OCH3 H C OCH2CH3
ISOMERISME

 CnH2nO: aldehida, keton, alkenol, sikloalkohol, sikloeter

O H2 O
C H2C CH2
CH3CH2 CH CH2 CHCH2OH H2C CH OH C
H2
O O
CH3CH CHOH
CH3 C CH3 H2C CH CH3

(d) Tautomer:
berbeda hanya pada posisi proton dan ikatan rangkap,
misalnya bentuk keto dan enol (Bab IX).
PENULISAN RUMUS STRUKTUR

Contoh 1: Gambarkan struktur semua isomer dari C5H12.

(1) Rumus struktur lengkap: semua ikatan digambarkan

H H H H H H H H H H
H C C C C C H H C C C C H H C H
H H
H H H H H H H H H C C C H
H H
H C H H C H
H H
PENULISAN RUMUS STRUKTUR

(2) Rumus struktur singkat: ikatan C–H tidak digambarkan


CH3
CH3CH2CH2CH2CH3 CH3CHCH2CH3 CH3 C CH3
CH3 CH3

CH3(CH2)3CH3 (CH3)2CHCH2CH3 (CH3)4C

(3) Rumus garis: ikatan C–C digambarkan sebagai garis


PENULISAN RUMUS STRUKTUR

Contoh 2:

H Cl H Cl Cl
H C C C H CH3CCH3 atau CH3CCl2CH3
H Cl H Cl Cl

Contoh 3:
H H
CH2 H C H H
C CH3 H C C C C H
CH3 CH2
H H H
MUATAN FORMAL

Atom manakah pada H3O+ yang bermuatan positif?


Langkah 1: Gambarkan rumus struktur lengkapnya:
(a) Atom pusat ialah yang valensinya terbesar. +
H
(b) Setiap atom memiliki 2 atau 8 e- val (oktet). H O H

Langkah 2: Hitung muatan formal setiap atom:

Muatan formal = V – (M + ½ I)
V =  e- val pada atom netral
M =  e- bebas I =  e- ikatan
MUATAN FORMAL
Setiap atom H:
V = 1, M = 0, dan I = 2  MF = 1 – (0 + ½  2) = 0
Atom O:
V = 6, M = 2, dan I = 6  MF = 6 – (2 + ½  6) = +1
Jadi, atom O yang mengemban muatan positif pada H3O+.

Contoh lain:
MF O = 6 – (6 + ½  2) = –1
(1) OH-: -
O H MF H = 1 – (0 + ½  2) = 0
Jadi, atom O yang bermuatan negatif.
MUATAN FORMAL

+
(2) NH4+: H MF N = 5 – (0 + ½  8) = +1
H N H MF setiap H = 1 – (0 + ½  2) = 0
H Jadi, atom N yang bermuatan positif.

(3) NH2-: MF N = 5 – (4 + ½  4) = –1
-
H N H MF setiap H = 1 – (0 + ½  2) = 0
Jadi, atom N yang bermuatan negatif.

Struktur dengan muatan formal yang lebih kecil dan dengan


pemisahan muatan lebih sedikit akan lebih stabil.
RESONANSI

Struktur ion karbonat, CO32-, akan mengandung 2 ikatan C–O


dan 1 ikatan C=O:

O
2- MF C = 4 – (0 + ½  8) = 0
C O MF O = 6 – (4 + ½  4) = 0 (untuk C=O)
O MF O = 6 – (6 + ½  2) = –1 (untuk C–O)

Jadi, muatan negatif terbagi di antara kedua atom O yang


berikatan tunggal  akan terdapat 3 struktur yang susunan
atomnya sama, tetapi berbeda susunan elektronnya.
RESONANSI
Struktur kanonik resonansi (lambang panah dua-mata):

O O O
C O C O C O
O O O

Perpindahan pasangan elektron:


panah lengkung dari posisi awal elektron ke kedudukan akhirnya:

O O O
C O C O C O
O O O
RESONANSI

Struktur yang benar ialah rerata dari ketiganya:


struktur hibrida resonansi

2- Panjang ikatan karbon-oksigen identik: 1,31 Å


O
C O  orde ikatan 1⅓ (pertengahan antara panjang
O ikatan C=O (1,20 Å) dan C–O (1,41 Å)

Dua muatan formal negatif tersebar secara merata pada ketiga


atom oksigen  muatan setiap atom O –⅔.
RESONANSI
Contoh lain:
(1) Ion nitrat, NO3-:

O O O
N O N O N O
O O O

(2) Ion asetat, CH3CO2-:

O O
CH3 C CH3 C
O O
TEORI ORBITAL MOLEKUL
Teori Lewis memiliki beberapa keterbatasan, terutama dalam
menjelaskan geometri molekul secara tiga dimensi
 teori orbital molekul

Ikatan terbentuk dari tumpang-tindih orbital atom menjadi


orbital molekul.
TEORI ORBITAL MOLEKUL

 Tumpang-tindih n orbital atom menghasilkan n orbital molekul.


Dua orbital atom  orbital molekul ikatan dan antiikatan.

 Setiap orbital molekul maksimum berisi 2 elektron.

 Dalam orbital molekul ikatan, kedua elektron ini menempati


ruangan di antara kedua inti.
TEORI ORBITAL MOLEKUL

Orbital s bersifat multiarah (multidirectional), sedangkan orbital


p bersifat ekaarah (unidirectional):

 Tumpang-tindih 2 orbital s selalu muka-ke-muka, menghasilkan


orbital sigma ()  ikatan 

 Orbital p bisa bertumpang tindih muka-ke-muka, menghasilkan


orbital , atau sisi-ke-sisi, membentuk orbital pi ()  ikatan 

 Tumpang-tindih yang melibatkan orbital p bisa juga terlarang


(forbidden) secara simetri, jika terjadi pada titik simpul.
TEORI ORBITAL MOLEKUL

+
TEORI ORBITAL MOLEKUL
 Konfigurasi elektron 6C: 1s2 2s2 2px1 2py1
Atom C membentuk 2 ikatan (untuk memenuhi orbital
2p yang setengah terisi) atau barangkali 3 ikatan (jika 2
elektron lagi disumbangkan ke orbital 2p yang kosong).

Fakta:
Atom C biasanya membentuk 4 ikatan tunggal (CH4 atau CCl4).

 Promosi 1 elektron  1s2 2s1 2px1 2py1 2pz1


Fakta:
Keempat ikatan tunggal yang dibentuk atom C sama panjang.
TEORI ORBITAL MOLEKUL
 Hibridisasi 1 orbital s dan 3 orbital p  4 orbital hibrida sp3,
masing-masing mengandung 1 elektron valensi.
Energinya identik: 2s < sp3 < 2p.

Energi

2p
Promosi Hibridisasi
elektron (1 orbital s +
3 orbital p) 4 orbital hibrida sp3
2s

Keadaan dasar Keadaan tereksitasi


(ground state)
TEORI ORBITAL MOLEKUL
Bentuk orbital sp3 seperti orbital p, tetapi cupingnya tak simetris.
Elektron cenderung ditemukan pada cuping yang lebih panjang.

Keempat orbital hibrida sp3 dari 1 atom C mengarah ke sudut-


sudut tetrahedron beraturan (109,5o).
TEORI ORBITAL MOLEKUL

Tumpang-tindih antarorbital hibrida atau antara orbital hibrida


dan orbital atom yang tak terhibridisasi, membentuk ikatan .
TEORI ORBITAL MOLEKUL

Pada molekul metana (CH4), misalnya, atom karbon diikatkan ke


setiap atom hidrogen melalui ikatan  sp3-s:
PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK
 Senyawa asiklik: tidak mempunyai cincin.

OH

 Senyawa karbosiklik:
memiliki cincin dari sejumlah atom karbon. H3C
H
CH3
H

O H3C H

H H
HO
NH2 H kolesterol
PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK

 Senyawa heterosiklik: (golongan senyawa organik terbesar)


Di dalamnya sekurang-kurangnya 1 atom penyusun cincin
merupakan heteroatom, yaitu atom yang bukan karbon.

NH2

O O N
N
N
CH3 N N
N H
nikotin kumarin adenin
PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK
Struktur Golongan Senyawa Contoh spesifik

C C Alkana CH3-CH3

C C Alkena H2C CH2

C C Alkuna HC CH

Arena
(aromatik)

Alkil halida
C X CH2Cl2, CHCl3
(organohalogen)
PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK

Struktur Golongan Senyawa Contoh spesifik

C OH Alkohol CH3CH2OH

OH OH
Fenol

C SH
Tiol
CH3SH
(Merkaptan)

C O C Eter CH3CH2OCH2CH3

Epoksida
O O
(Oksirana)
PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK

Struktur Golongan Senyawa Contoh spesifik

Sulfida
C S C (CH2=CHCH2)2S
(Tioeter)
O
Aldehida H2C=O
C H
O O
C C C Keton CH3 C CH3

O O
Asam karboksilat CH3 C OH
C OH
O Asil halida O
C X (Halida asam) CH3 C Cl
PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK

Struktur Golongan Senyawa Contoh spesifik


O O O O
C O C Anhidrida asam CH3 C O C CH3
O
O
C O C Ester
CH3 C OCH2CH3

O O
C NH2 Amida primer
H C NH2

C N CH2 C C N
Nitril (sianida)
H

C NH2 Amina primer CH3CH3NH2

Anda mungkin juga menyukai