I. PENDAHULUAN
A. Latar BelakangMasalah
pendidikan. Hal ini disebabkan karena proses belajar mengajar merupakan kunci
berkualitas, maka tujuan pembelajaran juga akan mencapai hasil yang optimal sesuai
tantangan global. Maka dari itu disusunlah suatu kurikulum. dalam perjalanannya
kemajuan jaman. Menurut Sagala (2009: 234) menegaskan bahwa “kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai sisi dan bahan pelajaran serta cara
pembelajaran tersebut tercapai. Menurut UUSPN No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 3
pengetahuan alam; (6) ilmu pengetahuan sosial; (7) seni dan budaya;
(8) pendidikan jasmani dan olahraga; (9)keterampilan/kejuruan; (10)
muatan lokal.
Salah satu upaya dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional adalah dengan
adanya pelaksanaan proses pendidikan di sekolah dasar yang terdiri dari beberapa
mata pelajaran salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Meurut Susanto (2014: 6) “Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari
berbagai cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, yaitu: sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, hukum dan budaya”. Sedangkan menurut Maryani dan Syamsudin
IPS merupakan suatu program pendidikan yang di dalamnya terintegrasi dari berbagai
Oleh karena itu pembelajaran IPS sangat memerlukan perhatian dan strategi
yang benar. Agar tujuan dari pendidikan IPS dapat tercapai sesuai dengan yang
yaitu kemampuan guru dalam menyampaikan materi dengan baik dan menarik
karena pembelajaran IPS cenderung bersifat teoritis dan hafalan sehingga siswa
3
dituntut memiliki pemahaman yang holistik terhadap materi yang disampaikan oleh
guru.
observasi pada hari sabtu tanggal 3 februari 2018 di SDN 33 Parepare menunjukkan
bahwa hasil ulangan harian yang dicapai pada mata pelajaran IPS siswa kelas V
masih perlu ditigkatkan. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata nilai siswa belum
mencapai nilai SKBM yang ditargetkandi sekolah tersebut yaitu 75. Setelah
siswa kelas V pada mata pelajaran IPS disebabkan atas dua faktor yaitu faktor guru
dan siswa. Faktor dari guru terdiri dari (1) kurangnya kemampuan guru
melaksanakan pembelajaran yang menarik, (2) Guru lebih aktif dalam pembelajaran,
(3) Tidak melibatkan siswa dalam pembelajaran kelompok. Sedangkan faktor siswa
terdiri dari (1) Siswa terlihat kurang bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran, (2) siswa terlihat pasif dalam pembelajaran, (3) Pemahaman siswa
siswa diajak belajar secara berkelompok yang memerlukan sumbangsi pikiran dari
setiap anggota untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru sehingga aktivitas
pembelajaran lebih banyak berpusat pada siswa. selain itu suasana belajar juga
menarik dan menyenangkan karena apabila jawaban siswa dalam kelompok benar,
4
maka siswa dalam kelompok berteriak horee atau menyayikan yel-yel sehingga
suasana pembelajaran menjadi lebih menarik dan siswa lebih menikmati jalannya
proses pembelajaran di kelas. Hal tersebut juga di kemukakan oleh Sholeh 2013
model yang menyenangkan, karena siswa diajak untuk bermain sambil belajar untuk
1. Rumusan Masalah
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS tentang
2. Pemecahan Masalah
segera dilakukan tindakan perbaikan agar proses belajar mengajar terlaksana dengan
baik serta memberikan hasil yang maksimal, maka sebagai alternatif untuk
Jawaban dari pertanyaan tersebut ditulis dalam kartu atau kotak yang telah
memberi tanda centang (√) pada kartu atau kotak jawaban yang benar kemudian
jawab.
d. Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau kotak sesuai
dengan kebutuhan. Kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan nomor
e. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya di dalam
f. Setelah pembacaan soal dan jawababan siswa ditulis di dalam kartu atau kotak,
g. Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda check list (√)
h. Guru memberikan reword pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau
C. Tujuan Penelitian
Course Review Horay (CRH) pada mata pelajaran IPS tentang proklamasi
Review Horay (CRH) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
Parepare.
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan teoritis dalam
review Horay (CRH) dalam meningkatkan pemahaman siswa sehingga hasil belajar
siswa meningkat.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru kelas V SDN 33 Parepare, Penelitian ini dapat dijadikan sebagai
menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS.
c. Bagi calon peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan
A. Kajian Pustaka
memungkinkan siswa dalam kelompok tersebut saling bekerja sama untuk mencapai
Sehubungan dengan hal tersebut Slavin 1984 (Solihatin 2008:4) mengatakan bahwa
“cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan
bekerja dalam kelompok kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri
kegiatan belajar kooperatif siswa dibagi dalam sebuah kelompok yang bersifat
kemampuan siswa, jenis kelamin dan suku. Hal tersebut bermanfaat untuk melatih
siswa agar saling menerima perbedaan pendapat dan belajar bersama dengan teman
Pada dasarnya belajar kooperatif merupakan suatu sikap atau prilaku bersama
dalam belajar di mana siswa dibetuk dalam kelompok heterogen dan keberhasilan
kerja dari kelompok di pengaruhi oleh keterlibatan dari masing masing anggota
dalam kelompok. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Imamah (2012: 33)
dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan
model pembelajaran kooperatif terdiri dari (a) hasil belajar akademik, (b)
perubahan pada hasil belajar siswa dalam akademik serta perubahan norma yang
yang ada. dari perbedaan ras, perbedaan budaya, perbedaan kelas sosial maupun
perbedaan kemampuan.
perbedaan yang ada seperti perbedaan ras, perbedaan suku, perbedaan jenis kelamin,
perbedaan prestasi dan sebagainya untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
interaksi antar siswa sehingga aktivitas pembelajaran mendorong siswa aktif sehingga
tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Menurut Huda 2013: 230 (Kusumahati
2014):
membuat susasana di dalam kelas menarik siswa untuk belajar karena siswa tidak
hanya dibagi dalam sebuah kelompok dan menyelesaikan setiap soal yang diberikan
oleh guru tetapi dalam Model Course Review Horay (CRH) ini diselingi dengan
dalam kelompok menjawab soal yang diberikan oleh guru dengan benar, maka
11
siswa dalam kelompok dapat menyanyikan yel-yel atau berteriak horay. Oleh karena
itu setiap kelompok bekompetisi menjawab soal dengan benar agar dapat
Model Course Review Horay (CRH) merupakan salah satu model kooperatif
pelajaran dengan mudah karena adanya pemberian masalah yang dilakukan untuk
melihat sejauh mana penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah
dipelajari. Sehubungan dengan hal tersebut Shoimin (2014: 54) menyatakan bahwa
menggunakan kotak yang diisi dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan
jawabannya”.
(CRH) ini tidak hanya menginginkan siswa belajar untuk meningkatkan akademik
dan keterampilanya saja. Seperti yang dijelaskan Suprijono 2010 (Kusumahati 2014)
“Course Review Horay sebagai salah satu proses learning to know, learning to do,
mengajar membekali siswa tidak sekedar untuk mengetahui tetapi juga dapat
pembelajaran dapat dijadikan sebagai proses menjadi diri sendiri atau menjadi
penegrtian antar ras, suku, dan agama sebagai bekal dalam bersosialisasi di
(CRH) menurut menurut Huda (2014: 230): (1) Guru menyapaikan kompetensi yang
ingin dicapai, (2) Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik
dengan tanya jawab, (3) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok, (4) Untuk
menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau kotak sesuai dengan
kebutuhan. Kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan nonor yang ditentukan
guru, (5) Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya di
dalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru, (6) Setelah pembacaan soal
dan jawababan siswa ditulis di dalam kartu atau kotak, guru dan siswa
mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi, (7) Bagi pertanyaan yang dijawab
dengan benar, siswa memberi tanda check list (√ ) dan langsung berteriak “horee!!”,
(8) Guru memberikan reword pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau
(CRH).
1) Strukturnya yang menarik dan dapat mendorong siswa untuk dapat terjun ke
dalamnya.
2) Metode tidak monoton karena diselingi dengan hiburan, sehingga suasana tidak
menegangkan.
menyenangkan, dan
Review Horay (CRH) ini juga memiliki kekurangan. adapun kekurangannya Huda
2. Hakikat IPS
a. Pengertian IPS
mayarakat. Menurut Hasan 1990 (Solihatin 2008: 14) “IPS merupakan fusi
14
Pengetahuan sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial.
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial
dan humaniora, yaitu: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan
budaya”.
perbedaan makna. Hal tersebut didasari karena disiplin ilmu yang terintegrasi dalam
pendidikan tersebut memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda oleh karena itu
IPSuntuk Sekolah Dasar (SD) dengan IPS untuk sekolah Menengah Pertama (SMP)
dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas (SMA).Menurut susanto (2014: 8) “karena
mulai daritingkat terendah sampai tingkat yang lebih tinggi”. Oleh karena itu
pengajaran tentang manusia di masyarakat harus dimulai dari tingkat dasar atau SD.
b. Pembelajaran IPS di SD
IPS pada jenjang sekolah dasar adalah untuk mendidik dan memberi bekal
kemampuan dasar pada siswa untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat,
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Menurut susanto (2014: 36) “pola
siswa”.
sebatas upaya memberikan siswa sejumlah konsep yang bersifat hafalan belaka,
dan keterampilan agara siswa mampu menjadika apa yang dipelajarinya sebagai bekal
Pada umumnya Ilmu Pengetahuan Sosial mengajarkan siswa agar menjadi warga
negara yang baik, serta melatih potensi kreatif siswa dan agar mewarisi dan
melanjutkan budaya bangsanya. Hal tersebut juga dikemukakan oleh Febrina (2011:
bermasyarakat yang dinamis”. Sedangkan menurut Afandi (2011: 96) tujuan mata
memiliki sikap baik serta membantu siswa dalam memahami lingkungan sebagai
dari itu dengan adanya pendidikan IPS dapat memudahkan siswa dalam
2. Hasil Belajar
bahwa” hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dari skor yang diperoleh dari
hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu”. Pendapat tersebut senada
dengan yang dikemukakan oleh Dimyati dan Mudjiono 2009: 250 (wulandari 2013:
Dari kedua pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik setelah melalui proses pembelajaran yang
dapat dilihat dari skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai materi yang telah
dipelajari.
Secara umum hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal
dan eksternal. Di mana faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
sendiri yang meliputi; faktor jasmani, faktor psikologi, dan fator kelelahan.
Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu yang
Menurut Wasliman 2007 (Susanto 2013: 12) terdapat beberapa hasil interaksi
antara berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar yang dicapai siswa.
Baik internal maupun eksternal. Secara terperinci faktor tersebut diuraikan sebagai
berikut :
1. Faktor iternal; faktor interal merupaka faktor yang besrumber dari dalam diri
peserta didik yang mempengaruhi hasil belajarnya. Faktor iternal ini meliputi:
2. Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
ekonomiya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua terhadap anaknya, serta
3. Teacher properties, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sikap yang
dimiliki guru, misalnya sikap guru terhadap profesinya, sikap guru terhadap
siswa, kemampuan dan itelegensi guru, motivasi dan kemampuan mereka baik
yang dicapai siswa merupakan hasil dari suatu proses yang didalamnya terlibat
B. KerangkaPikir
Berbagai usaha dalam mengajar selama ini diterapkan oleh guru khususnya
pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas V SDN 33 Parepare diharapkan dapat
yang diperoleh siswa kelas V SDN 33 Parepare masih tergolong rendah. Rendahnya
hasil belajar siswa tersebut dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor dari guru dan faktor
kegiata pembelajaran IPS kelas V SDN 33Parepare. Faktor dari guru antara lain: (1)
penggunaan model pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi yang diajarkan
(2) Guru lebih aktif dalam pembelajaran (3) Tidak melibatkan siswa dalam belajar
kelompok. Adapun faktor dari siswa yaitu: (1) minat belajar siswa terhadap mata
pelajaran IPS kurang (2) pada kegiatan pembelajaran siswa terlihat pasif (3)
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut
dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN 33
pertanyaan yang telah disiapkan oleh guru. Setiap kelompok yang dapat menjawab
benar, diwajibkan berteriak ‘hore!’ atau yel-yel lainnya. Model pembelajaran tersebut
membuat suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena diselingi dengan
pada mata pelajaran IPS diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
sedang dikaji, maka akan dikemukakan melalui bagan kerangka pikir berikut ini:
20
Penyebab Masalah
C. Hipotesis Tindakan
pembelajaran IPS dengan tepat, maka hasil belajar siswa kelas V SDN 33 Parepare
dapat meningkat.
22
1. Pendekatan Penelitian
dapat digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas guru dan siswa dalam kegiatan
2. Jenis Penelitian
action research) atau yang sering disebut dengan PTK. Menurut Rustan dan
belajarnya meningkat”. Pada penelitian dengan menggunakan PTK ini diawali dari
guru dan pada dasarnya merupakan rangkaian yang dilakukan secara bersiklus untuk
B. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada dua aspek utama yang terdapat pada kegiatan
pembelajaran yaitu fokus pada proses atau kegiatan pembelajaran dan fokus pada
hasil.
2. Fokus hasil, yaitu dalam penelitian ini memfokuskan pada peningkatan hasil
C. Setting Penelitian
atau tempat di SDN 33 Parepare. Calon peneliti memilih lokasi tersebut berdasarkan
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas V SDN
33 Parepare dengan jumlah siswa 17 orang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 7 siswa
perempuan.
24
D. Rancangan Tindakan
Pelakasanaan penelitian ini direncanakan dalam dua siklus, dalam satu siklus
pelaksanaan tindakan pada siklus pertama. Jika refleksi tersebut menunjukkan bahwa
kesalahan yang terjadi pada siklus sebelumnya dan diperbaiki pada siklus selanjutnya.
Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahan tindakan I tindakan I
Siklus I
Refleksi I Observasi I
Permasalahan
Baru Hasil Perencanaan Pelaksanaan
Refleksi tindakan II tindakan II
Siklus II
Refleksi II Observasi II
Penyimpulan
dan
pemaknaan
hasil
Gambar3.1 Skema Alur Penelitian Tindakan kelas (PTK) menurut Asrori (2016)
26
c Membuat soal dan jawaban lembar observasi tes siklus I dengan mengacu pada
jawab
c. Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau kotak sesuai
dengan kebutuhan. Kartu atau kotak tersebut kemudian diisi dengan nomor yang
ditentukan guru
d. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya di dalam
e. Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis didalam kartu atau kotak, guru
f. Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda check list (√)
g. Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau
3. Observasi
kegiatan observasi adalah seluruh aktifitas guru dan siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
yang telah dicapai pada setiap siklus. Jika indikator keberhasilan yang dicapai pada
sebelumnya hingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan indikator atau target yang
telah direncanakan.
1. Observasi
kegiatan yang dilaksanakan guru atau partisipasi siswa kelas V SDN 33 Parepare
28
dalam proses pembelajaran pada mata ppelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Alasan memilih teknik observasi dalam prosedur pengumpulan data karena setiap
data yang diambil harus memerlukan pengamatan terlebih dahulu khususnya pada
2. Tes
Tes adalah suatu teknik yang digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil
belajar siswa, yaitu hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS di kelas V SDN
33 Pareapare. Instrumen tes yang digunakan yaitu soal pilihan ganda. Teknik tes
dipilih dalam prosedur pengumpulan data untuk mengetahui seberapa jauh tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarka oleh guru, apakah sudah berhasil
atau tidak.
3. Dokumentasi
dilakukan dengan cara mencatat atau merekam suatu peristiwa dan objek yang
dianggap penting dengan tujuan untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang
situasi yang dilakukan dalam proses pembelajaran berupa arsip-arsip hasil belajar
yang dapat memberi informasi data keberhasilan dan dokumen berupa foto-foto yang
(CRH). Dokumentasi dipilih dalam teknik dan prosedur pengumpulan data karena
dokumen yang dianggap penting seperti daftar hadir siswa, nilai-nilai siswa dan
29
tempat tersebut.
Analisis data merangkum secara akurat data dengan benar. Data yang
dianalisis adalah aspek siswa yang terdiri dari aktivitas belajar pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung dan hasil belajar siswa. Data yang terkumpul dianalisis
dengan menggunakan data kualitatif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman
terdiri dari 3 tahap kegiatan yaitu (1) mereduksi data, (2) menyajikan data, (3)
semua data yang telah diperoleh mulai dari pegumpulan data sampai penyusunan
penelitian.
menyusun secara naratif sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil
penafsiran data evaluasi yag mecakup pencarian makna data serta memberikan
Untuk menafsirkan data proses pembelajaran aspek guru dan siswa dapat
Sesuai dengan teknik analisis data dan fokus penelitian tersebut, maka untuk
a. Indikator proses
belajar siswa dalam proses pembelajaran berdasarkan indikator yang tertera pada
dalam proses pembelajaran yang tertera pada pedoman observasi guru maupun siswa
b. Indikator hasil
kelas ini 76% atau lebih dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran
berhasil mencapai SKBM 75. Akan tetapi, jika kurang dari 76% dari jumlah siswa
G. JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, yang secara rinci
I II
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
a. Mengajukan
X
Judul
X X X X
b. Perencanaan
atau pembuatan
proposal.
X
d. Melaksanakan
seminar.
e. Merevisi
proposal hasil
seminar
2. Pelaksanaan X
penelitian siklus I
33
3. Pelaksanaan X
penelitian siklus II
4. Penyusunan
laporan hasil.
a. penyusunan X
draft hasil
penelitian.
b.Menyelenggarak
X
an draft hasil
penelitian.
5. Penggandaan dan
publikasi laporan. X
34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampran 1
36
Jenis
No Nama Siswa Nilai Keterangan
Kelamin
1 GA Laki-laki 80 Tuntas
2 MT Laki-laki 70 Tidak Tutas
3 NV Laki-laki 76 Tuntas
4 MA Laki-laki 55 Tidak Tuntas
5 PR Laki-laki 60 Tidak Tuntas
6 TR Laki-laki 60 Tidak Tuntas
7 PG Laki-laki 75 Tuntas
8 JS Laki-laki 65 Tidak Tuntas
9 ML Perempuan 76 Tuntas
10 DD Perempuan 75 Tuntas
11 VY Perempuan 60 Tidak Tuntas
12 LS Perempuan 80 Tuntas
13 NV Perempuan 55 Tidak Tuntas
14 AA Perempuan 75 Tuntas
15 AD Laki-laki 70 Tidak Tuntas
16 FB Perempuan 50 Tidak Tuntas
17 AW Laki-laki 60 Tidak Tuntas
Rata-rata 67,18
Tuntas 31,59%
Tindak Tuntas 68,41%
Guru Kelas V
Lampiran 2
A. StandarKompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. KompetensiDasar
2.4 Memghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
C. Indikator
E. Materi Pokok
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan
G. Model Pembelajaran dan Metode Pembelajaran
Model : Model Pembelajaran Kooperatif Course Review Horay (CRH)
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya-jawab dan Penugasan
H. Langkah-langkahpembelajaran
Pertemuan I
1. Kegiatanawal
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kesiapan belajar
c. Berdoa besama sebelum memulai pembelajaran
d. Mengecek kehadiran siswa
e. Melakukan apersepsi “menyanyikan lagu Maju Tak Gentar”
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti
f. Setelah pembacaan soal dan jawababan siswa ditulis di dalam kartu atau
kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi
g. Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda check
list (√ ) dan langsung berteriak “horee!!”
h. Guru memberikan reword pada kelompok yang memperoleh nilai
tertinggi atau yang paling sering memperoleh “horee!!”
3. Kegiatan akhir
a. Guru dan siswa bertanya-jawab mengenai materi yang tidak dipahami
b. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
c. Guru memberikan PR kepada siswa
d. Guru memotivasisiswa agar lebihrajin belajar di rumah
e. Mengucapkan salam
Pertemuan II
1. Kegiatan awal
a. Mengucapkan salam
b. Mengecek kesiapan belajar
c. Berdoa besama sebelum memulai pembelajaran
d. Mengecek kehadiran siswa
e. Melakukan apersepsi “Menyanyikan lagu Halo-halo Bandung”
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti
a. Guru menyapaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik dengan
tanya jawab
c. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
d. Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau kotak
sesuai dengan kebutuhan. Kartu atau kotak tersebut kemudian diisi
dengan nonor yang ditentukan guru
40
J. Penilaian
1. Teknik penilaian : tes tertulis
2. Bentuk penilaian : LKK dan tesformatif (Terlampir)
Lampiran 3
(Siklus I)
Petunjuk :
1. Tulislah nama kelompok dan nama anggota kelompok pada kertas yang telah
disediakan!.
2. Gambarlah 9 kotak pada kertas yang disediakan oleh guru Seperti contoh di
bawah ini:
3. Berilah nomor setiap kotak yang telah digambar seperti contoh dibawah ini:
1 2 3
4 5 6
7 8 9
4. Tulislah jawaban soal ya g disebutkan oleh guru pada kotak yang telah dibuat
Lampiran 4
(Siklus I)
Lautan Api?
2. Apa isi dari ultimatum yang kedua pada tanggal 23 maret 1946?
6. Pertempuran yang pecah pada tanggal 13 oktober 1945 dan merupakan awal dari
7. Apa isi dari ultimatum yang dikeluarkan sekutu pada peristiwa pertempuran
medan area.
Rambu-rambu jawaban
1. Karena pejuang-pejuang republik tidak rela jika bandung yang mereka sangat
cintai di kuasai secara utuh ole sekutu sehingga membakar semua bangunan dan
barang yang ada di kota bandung yang ada di kota bandung bagian selatan.
4. 21 November 1945
5. Empat hari
7. Melarang rakyat membawa senjata dan semua senjata yang ada harus diserahkan
kepada sekutu.
8. 13 oktober 1945
9. Achmad Tahir
45
Lampiran 5
Indonesia kecuali ?
b. Pertempuran ambarawa
d. Perang peputan
2. Apa isi dari ultimatum yang kedua pada tanggal 23 maret 1946?
meletakkan senjatanya.
a. 24 maret 1946
b. 23 maret 1946
c. 10 november 1945
d. 13 September 1945
46
4. Bentrokan bersenjata antara pihak republik dan sekutu di magelang yang meluas
a. Perang peputan
b. Perang magelang
d. Pertempuran ambarawa
a. 20 oktober 1945
b. 23 maret 1945
c. 21 november 1945
d. 27 agustus 1945
a. Untuk mengurus tawanan perang dan tentara yang ada di sana jepang
c. Menguasai semarang
7. Apa isi ultimatum yang dikeluarkan sekutu di pada pembentrokan yang terjadi di
medan ?
b. Melarang rakyat membawa senjata dan semua senjata yang ada harus diserahkan
kepada sekutu
47
c. Himbauan kepada para pejuang medan untuk menyerahkan seluruh senjata yang
a. Bung Tomo
b. Soedirman
c. Achmad Tahir
a. 13 septembe 1945
b. 13 oktober 1945
c. 10 desember 1945
d. 4 oktober 1945
10. berikut ini merupakan contoh sikap yang patut dicontoh dari para pejuang,
kecuali?
Lampiran 5
1. d. Perang peputan
3. a. 24 maret 1945
4. d. pertemburan ambarawa
5. c. 21 November 1945
6. a. untuk mengurus tawanan perang dan tentara yang ada di sana jepang
7. b. melarang rakyat membawa senjata dan semua senjata yang ada harus
8. c. Achmad Tahir
9. b. 13 oktober 1945
Lampiran 6
Pertemuan/Siklus :
Hari/Tanggal :
Keterangan :
Parepare, 2018
Observer