Dengan ini kami dari Penyedia Jasa/Kontraktor membuat usulan Metode Pelaksanaan Pekerjaan,
yang kami buat sebagai Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan cara
Penjelasan dan Penguasaan lapangan yang menggambarkan tata cara pelaksanaan dari awal sampai
dengan akhir pekerjaan, yang dapat dipertanggung jawabkan baik secara administrative maupun
secara teknis, dalam rangka pelaksanaan Pekerjaan :
- Mempelajari secara teliti dan memahami ketentuan-ketentuan isi Dokumen Lampiran Kontrak,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian/Kontrak (SPMK) yang mengikat
kedua belah pihak sebagaimana tercantum secara lengkap dalam Surat Perjanjian
Kerja/Kontrak (SPMk)
- Dokumen Kontrak terdiri dari Surat Perjanjian Kerja/Kontrak (SPMk) berserta Lampiran Kontrak
berupa Dokumen Pelelangan, sebagaimana diuraikan dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
(RKS) serta Dokumen Penawaran yang kami ajukan pada saat Pelelangan.
- Setelah Pengukuran dan pengecekan ulang lapangan pekerjaan, apabila ada ketidak sesuaian
Dokumen Kontrak (Gambar BOQ) dengan lapangan pekerjaan, Kami akan melaporkan secara
tertulis kepada Konsultan Pengawas Teknik untuk diperiksa/diteliti lebih lanjut. Setelah
laporan kami diteliti dan disetujui kemudian dituangkan dalam Berita Acara Perubahan yang
ditandatangani oleh Konsultan Pengawas dan penyerahan lapangan untuk pelaksanaan
pekerjaan.
- Melaksanakan Rapat-rapat kordinasi sebelum Pekerjaan dilaksanakan dengan Kuasa Pengguna
Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pengawas Teknis, dan Pemerintah setempat untuk
langkah-langkah awal Pelaksanaan Pekerjaan.
Hal-hal yang harus disepakati dalam rapat kordinasi sebagai berikut :
1. Organisasi Kerja
2. Tata cara Pengaturan Pelaksanaan pekerjaan
3. Jadwal pelaksanaan Pekerjaan
4. Jadwal pengadaan Bahan/Material, Peralatan, dan Tenaga Kerja Lapangan
5. Mobilisasi dan Demobilisasi Bahan/Material, Peralatan, dan Tenaga Kerja Lapangan selama
Pelaksanaan Pekerjaan
6. Penyusunan Rencana dan pelkasanaan pemeriksaan danlapangan.
7. Peninjauan bersama lokasi yang akan dikerjakan
8. Pendekatan/Kordinasi kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat, RT/RW, dan
Keamanan (Satpam/Security atau Aparat Kepolisian setempat)
Manager/Pelaksana Lapangan.
Kami sebagai Kontraktor sesuai Surat Perjanjian Kerja/Kontrak akan memikul tanggung jawab
penuh para tenaga kerja maupun atas semua kelalaian/kerusakan yang dilakukan petugas yang
kami tugaskan dilapangan maupun para tenaga kerja selama masa pelaksanaan pekerjaan
konstruksi ini.
Bertanggung jawab atas keselamatan para tenaga yang terlibat langsung dilapangan didalam
pelaksanaan pekerjaan
Dokumen Kontrak.
Menyediakan satu set foto copy dari semua Dokumen Kontrak, Gambar-gambar Kerja yang
disetujui dan Perintah Perubahan Pekerjaan untuk digunakan oleh Konsultan Pengawas
dilapangan dalam keadaan baik, Perubahan Pekerjaan diberi tanda untuk memperlihatkan semua
perubahan yang telah ditentukan selama waktu pelaksanaan pekerjaan.
Contoh-contoh.
- Contoh-contoh yang disediakan untuk menggambarkan tentang mutu/kwalitas bahan/material
akan diserahkan sebelum bahan/material dipergunakan, diserahkan kepada Konsultan
Pengawas untuk diteliti.
- Contoh/brosur bahan/material yang telah di ACC/disetujui oleh Konsultan Pengawas/Pemberi
Tugas, berada/tersedia dilapangan selama masa pelaksanaan pekerjaan seperti : Cat,Keramik
,Listrik, dll Adanya persetujuan oleh Konsultan Pengawas terhadap contoh-contoh
bahan/material, sehingga tidak menghambat jalannya pelaksanaan pekerjaan.
- Contoh-contoh bahan/material, diajukan secara tertulis berikut contoh-contoh bahan/material
kepada Konsultan Pengawas sebelum dipergunakan untuk diketahui, diperiksa dan disetujui.
- Persetujuan oleh Konsultan Pengawas terhadap contoh-contoh bahan/material sama sekali
tidak akan mengurangi tanggung jawab kami untuk setiap penyimpangan/kesalahan dan
kelalaian dari ketentuan Dokumen Kontrak.
PERSIAPAN KERJA.
Penggunaan Daerah Lapangan Kerja (Site).
- Sebelum penggunaan daerah lapangan kerja (Site), terlebih dahulu mengajukan secara tertulis
kepada konsultan pengawas untuk mendapat persetujuan mengenai penggunaan daerah
lapangan kerja (Site) untuk Gudang, penempatan bahan/material maupun peralatan,
- Lokasi pekerjaan harus dijaga supaya tetap nyaman, bersih dan tertib pada saat
pelaksanaan pekerjaan baik penempatan bahan/material, peralatan maupun disiplin para
tenaga kerja supaya tidak mengganggu kepentingan umum yang diantaranya para
pegawai/tamu, penghuni kendaraan pegawai/tamu maupun Mahasiswa
- Pada saat pelaksaan pekerjaan dilapangan harus memperhatikan dan membatasi operasi
dilapangan daerah yang diijinkan sesuai ketentuan yang telah ditentukan atau sesuai dengan
peraturan dan syarat-syarat yang tercantum dalam Dokumem Kontrak.
- Tidak melakukan penumpukan bahan/material maupun penempatan peralatan yang tidak
wajar.
Mendatangkan Bahan/Material
Mendatangkan bahan-bahan dan peralatan ketempat pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai
jadwal waktu pemakaian bahan maupun peralatan, terutama bahan/material utama dan peralatan
utama yang segera berada dilapangan paling lambat 2 (dua) hari sebelum akan
dipakai/dipergunakan.
Mulai Kerja dan bersamaan dengan Konsultan Pengawas menentukan batas-batas lapangan sesuai
dengan gambar sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu.
Keamanan Proyek :
- Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan terhadap barang-barang milik Proyek, Konsultan
Pengawas dan milik pihak ketiga yang ada di lapangan baik terhadap pencurian maupun
pengerusakan.
- Untuk maksud tersebut Kontraktor dianjurkan untuk membuat pagar pengamanan.
- Bila terjadi kehilangan atau pengerusakan barang-barang atau pekerjaan, tetap menjadi tanggung
jawab Kontraktor dan tidak dapat diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah atau
pengunduran waktu pelaksanaan.
- Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya, untuk itu Kontraktor
harus menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap pakai, ditempatkan di tempat-
tempat yang strategis dan mudah dicapai. KEAMANAN PROYEK Kontraktor diwajibkan menjaga
keamanan terhadap barang-barang milik Proyek, Konsultan Pengawas dan milik pihak ketiga yang
ada di lapangan baik terhadap pencurian maupun pengerusakan.
- Untuk maksud-maksud tersebut Kontraktor dianjurkan untuk membuat pagar pengamanan. Bila
terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang atau pekerjaan, tetap menjadi tanggung
jawab Kontraktor dan tidak dapat diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah atau
pengunduran waktu pelaksanaan.
- Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya, untuk itu Kontraktor
harus menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap pakai, ditempatkan di tempat-
tempat yang strategis dan mudah dicapai.
Kerja Lembur.
Untuk pelaksanaan pekerjaan lembur, terlebih dahulu membuat surat secara tertulis kepada
Konsultan Pengawas untuk persetujuan, kami akan menanggung biaya Konsultan Pengawas yang
diakibatkan oleh kerja lembur tersebut akan kami menjadi tanggung jawab kami sebagai kontraktor
pelaksana.
Pemberitahuan Tertulis;
Pemberitahuan secara tertulis harus ditandatangani oleh Konsultan Pengawas ataupun Pemberi
Tugas yang disampaikan kepada wakil perusahaan yang dituju dan dibuktikan dengan tanda
terima akan dianggap sah kecuali hal-hal lain yang ditentukan dalam Berita Acara.
Pemborong wajib lebih dahulu menunjukkan contoh bahan – bahan yang akan dipergunakan untuk
bangunan kepada Direksi guna mendapat persetujuan sebelum bahan – bahan dipasang / dipakai,
bahan – bahan yang didatangkan harus dan sesuai dengan contoh yang telah disetujui Direksi.
- Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
- Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwaarden
voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare Warken (AV) 1941.
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI-197
- Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja
- Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979 dan PLN setempat.
- Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalasi Pembuangan dan
Perusahaaan Air Minum.
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-1961).
- Peraturan Semen Portland Indonesia NI-08.
- Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan
- Peraturan Muatan Indonesia
- Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983
- Peraturan Pengecatan NI-12.
- Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah setempat, yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
:28/PRT/M/2016 .
- Petunjuk-petunjuk dan peringatan tertulis yang diberikan Direksi / Pengawas.
- Peraturan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh jawatan/instansi pemerintahan setempat,
yang bersangkuta dengan permasalahan bangunan.
- Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas,berlaku dan mengikat pula.Gambar
bestek yang dibuat konsultan perencana yang sudah disahkan oleh pemberi tugas termasuk juga
gambar gambar detail yang diselesaikan oleh kontraktor dan sudah disahkan/disetujui direksi.
- Rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan.
- Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
- Berita Acara Penunjukan.
- Surat Keputusan Pengguna Barang/jasa tentang penunjukan kontraktor.
- SPPPBJ (Surat Penetapan Penunjukan Penyedia Barang/Jasa).
- Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
- Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule).
- Kontrak/surat Perjanjian Pemborongan
SKEMA PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN SETIAP HARI/NORMAL WORKING DAY :
Tenaga Kerja
Dalam pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus Memililki Tenaga Kerja sesuai dengan kebutuhan
dalam pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :
a. Manager Proyek
b. Manager Teknis
c. Pelaksana / Mandor
c. Administrasi Lapangan
d. Logistik
d. Tenaga Kerja (Pekerja
e. Dll
Pengukuran site
Pemborong harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis dasar yang telah disetujui
oleh Konsultan
- Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran pengukuran yang dibuatnya.
- Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-juru
ukur (Surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran untuk setiap bagian
pekerjaan yang memerlukannya.
Pembersihan site
Sebelum dilaksanakan pekerjaan kontraktor harus membersikan Site Pekerjaan baik dari
awal pekerjaan hingga selesai pekerjaan .
PELAKSANA
Nama Perusahaan :
Alamat Perusahaan : Mulai Kerja :
NO.NPWP : Selesai :……………………….
NO. SIUJK :
Masyarakat dapat menyampaikan Direksi : ……………………...
Informasi Kepada : Telp/Fax : ………………………
Telp/Fax :
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan dapat berhasil dengan baik dari segi waktu dan
kualitasnya/mutu bila dikelola dengan baik. Salah satu sarana untuk dapat mengelola proyek
dengan baik adalah tersedianya tempat bagi pengawas proyek dan kontraktor yang berupa direksi
keet, untuk :
- Membuat laporan, mempelajari gambar, membuat gambar kerja dan semua administrasi
proyek.
- Penempatan alat komunikasi, sehingga hubungan/komunikasi antara pemilik, pengawas dan
kontraktor dapat berjalan dengan baik.
Syarat – syarat pelaksanaan
- Bahan untuk bangunan direksi keet
lapangan menggunakan rangka kayu kaso,
penutup dindingnya dari multiplek 9 mm
dan penutup atap menggunakan asbes
gelombang atau seng gelombang, lantai
dengan discreeding.
- Selain bangunan direksi keet lapangan,
juga diperlukan bangunan gudang untuk
menyimpan alat kerja dan material yang
rentan terhadap cuaca dan yang mudah
hilang seperti : bor listrik, gerinda
listrik, vibrator, semen, keramik, cat,
kabel, alat sanitair dan lainnya.
Bangunan gudang menggunakan rangka
kayu kaso, penutup dinding dari
multiplek 9 mm dan penutup
atapmenggunakan asbes/seng gelombang,
lantai dengan discreeding. Direksi keet
lapangan dan gudang didirikan pada area
yang tidak mengganggu proses
berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan.
As Built Drawing
- Dokumen Gambar Terlaksana (As Built Drawing) Ini Harus Diperiksa Dan Disetujui Oleh
Pengawas.
- As Built Drawing Memuat Seluruhnya Secara Detail Dari Hasil Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan
Sesuai Dengan Yang Telah Dilaksanakan Lengkap Dengan Data, Dan Keterangan Lainnya.
- As Built Drawing Diserahkan Dalam Bentuk Cetakan Dan Dijilid Sebanyak 3 (Tiga) Set.
- As Built Drawing Terdiri Dari ; 3 (Tiga) Set A3
- Diserahkan Secara Bertahap Setelah Pekerjaan Terlaksana Untuk Diperiksa Dan Disetujui Oleh
Konsultan Pengawas.
Listrik kerja diperlukan untuk membantu pekerjaan pemotongan keramik, pemotongan besi,
pompa air, penerangan kerja serta power untuk mengoperasikan alat bantu kerja lainnya.
Pengadaan listrik kerja dengan membuat meteran listrik baru dengan pengajuan ke PLN atau dari
Genset tergantung dari efisiensinya terhadap pelaksanaan pekerjaan.
Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja berfungsi
untuk pekerjaan testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan lainnya. Untuk pengadaan
air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja. Pemasangan pompa air
dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemantekan untuk mendapatkan sumber air,
kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk keperluan kerja ditampung dalam
toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari sumber existing yang ada dengan
penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah ditentukan.
Dalam pelaksanaan ini Kami Pihak Penyedia/Kontraktor Jasa menerapkan standarisasi prosedur
sesuai dengan system mutu yang dimiliki serta memberitahukan/ijin kepada pejabat setempat setiap
akan melaksanakan pekerjaan, agar kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan serta
untuk menghindari dari pekerjaan bongkar pasang yang akan mengakibatkan terjadinya
keterlambatan serta penambahan biaya dalam pelaksanaan. Selain perizinan yang utama
kita juga mempersiapkan perizinan-perizinan lain yang memperlancar proses pekerjaan. Seperti izin
pemakain listrik kerja, Air kerja , Izin pengamanan lokasi kerja dll.
Adapun untuk mengetahui kuantitas awal pekerjaan dari berbagai mata pembayaran yang
tercantum dalam daftar kuantitas dan harga maka dilakukan pemeriksaan lapangan bersama yang
terdiri dari direksi teknis, panitia penelitipelaksanaan kontrak dan penyedia jasa/kontraktor setelah
penerbitan SPMK.Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara hasil
pemeriksaan bersama yang akan menjadi pedoman pelaksanaan pekerjaan.Apabila hasil pemeriksaan
lapangan bersama mengakibatkan perubahan isikontrak (spesifikasi teknis, gambar, jenis pekerjaan,
mata pembayaran, kuantitas) maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam perintah perubahan
kontrak (contract change orders/CCO) yang ditindak lanjuti dengan pembuatan amandemen kontrak.
Selanjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap kegiatan pekerjaan/ mata pembayaran
terus dilaksanakan selama periode waktu pelaksanaanpekerjaan untuk menetapkan kuantitas hasil
pekerjaan yang akan dibayar setiapbulan/angsuran. Rapat lapangan (site meeting) dilakukan dilokasi
pekerjaan/lapangan dalamr angka koordinasi kegiatan pelaksanaan, yang diadakan sekali dalam satu
minggu atau mingguan, tengah bulanan, dan bulanan.
Gambar Kerja / Shop Drawing .Sebelum memulai pekerjaan dibuat gambar kerja (Shop Drawing) yang
detail dan diajukan kepihak MK untuk mendapat persetujuan. Gambar kerja dibuat berdasarkan
gambar perencana, dan setelah mendapat persetujuan dari MK diserahkan kepada Site Manager untuk
dilaksanakan di lapangan.
Gambar kerja dibuat rangkap 3(tiga), 1 set untuk Kontraktor, 2. Untuk Pengguna Kerja .3. Untuk
Konsultan Pengawas MK.
Pemasangan papan nama project ditempatkan pada posisi yang mudah di lihat orang, sebagai tempat
informasi project, terdiri dari Nama project, No dan Tanggal SPK, waktu pelaksanaan, Nilai Project
, Sumber dana dan Nama Penyedia jasa. Pemasangan papan nama project dlaksanakan pada
minggu ke-1
Pembuatan Papan Nama Proyek dengan menggunakan bahan multiplek dan memakai tiang penyangga
agar kelihatan dengan mudah. Tulisan yang tercantum mengenai informasi proyek harus jelas Dan
mudah terbaca.
Pemasangan Struktur Organisasi Project ditempatkan didalam direksikeet. Hal ini untuk
mempermudah kordinasi selama pelaksanaan proyek berlangsung. Organisasi proyek mencantumkan
semua tenaga ahli dan teknis yang bekerja didalam pelaksanaan pekerjaan dengan dilengkapi nomor
hand phone dan Jabatan yang bersangkutan.
Penyediaan Tenaga Kerja yang cukup dan memiliki keahlian dalam bidangnya masing-masing sesuai
dengan item pekerjaan yang dibutuhkan. Professional dan Tanggung jawab yang tinggi untuk
menyelesaikan pekerjaan adalah Motto dari tenaga kerja Kami Pihak Penyedia Jasa/ Kontraktor
Sesuai Kebutuhan Teknis Tenaga Inti yang dipersyaratkan
PEKERJAAN PERSIAPAN
1) Pekerjaan Persiapan
Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus telah disiapkan di
lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.
Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta kelengkapan
administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.
Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan penempatan bahan /
material dan lalu lintas.
Situasi dan Ukuran-ukuran
3. memberikan salinan Rencana Kerja 3 (tiga) rangkap kepada MK, 1 (satu) salinan Rencana Kerja
harus ditempel pada Direksi keet di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan
pekerjaan/prestasi kerja. Untuk rencana kerja (Kurva S) sebagai acuan dalam pelaksanaan
dilapangan kami lampirkan dalam dokumen teknis.
4. Setelah dilakukan penjadwalan pekerjaan melalui pembuatan Rencana Kerja & Network
Planning, untuk menyelesaikan proyek pembangunan, sehingga apabila dimungkinkan maka
penyelesaian proyek dapat dipercepat dari yang direncanakan. Hal ini akan sangat bermanfaat
agar gedung dapat segera dioperasikan dengan baik
5. Penyediaan Peralatan Kerja PihakPenyedia Jasa mempunyai peralatan- peralatan kerja yang
baik dan masih layak pakai. Sesuai dengan spesifikasi teknik yang dipersyaratkan untuk menunjang
kelancaran pekerjaan ini maka kami mempersiapkan Peralatan Utama yang akan digunakan pada
waktu proses pekerjaan ini .
6. Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan material/bahan yang akan dipergunakan, diajukan
contoh untuk mendapat persetujuan dari pihak MK. Semua material yang akan dipergunakan
untuk pekerjaan ini sedapat mungkin dilengkapi dengan spesifikasi dari produsen sesuai dengan
brosur serta mengacu kepada persyaratan/RKS. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dibuat juga
benda uji yang dipersiapkan sesuai dengan standart yang dipersyaratkan.
7. Mobilisai dan Demobilisasi. Mobilisai adalah Proses Pengiriman Material dan peralatan kerja dari
Gudang penyimpanan ke lokasi kerja harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dan
Demobilisasi adalah pengembalian semua peralatan kerja yang sudah tidak terpakai lagi dari area
pekerjaan ke Gudang penyimpanan dilakukan dengan baik dan seaman mungkin.
8. Perlindungan Cuaca. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena faktor cuaca yang
berakibat pada penghambatan proses pekerjaan maka kami Penyedia Jasa/ Kontraktor sudah
mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi akibat cuaca yang estrim. Seperti musim hujan,
cuaca panas dll. Maka kami menyediakan peralatan-peralatan sementara yang dapat melindungi hasil
kerja ( bangunan yang lagi dibangun) dengan pengaman hujan (terpal) dan Tangga pelindung /
penahan bangunan (schaffolding) dll.
9. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja maka dalam pembangunan ini semua penempatan
material harus ditempatkan pada lokasi yang aman dan mudah dijangkau untuk proses pengiriman
material ke lokasi pekerjaan tersebut. Hal ini di akomodir oleh bagian logistik. Pengamanan
terjatuhnya material atau lepasnya bekisting dalam proses pekerjaan yang berlangsung dapak
dilakukan dengan memasang stagger yang terbuat dari bambu atau memakai Scaffolding sesuai
kebutuhan item pekerjaan tersebut.
10. Jika lokasi pekerjaan ini mengganggu Prasarana dan Sarana umum yang ada sebelumnya dan
digunakan oleh masyarakan umum maka kami akan melakukan pengalihan arus lalu lintas
untuk jalan umum atau pembuatan jalan sementara yang dapat digunakan oleh masyarakat umum
dan sebelum pembuatan jalan sementara ini kita akan berkordinasi dengan aparat terkait dan
disetujui oleh PPK / KPA pekerjaan ini.
11. Gambar Kerja / Shop Drawing .Sebelum memulai pekerjaan dibuat gambar kerja (Shop
Drawing) yang detail dan diajukan kepihak Pengawas untuk mendapat persetujuan. Gambar kerja
dibuat berdasarkan gambar perencana, dan setelah mendapat persetujuan dari Pengawas diserahkan
Kepala Proyek untuk dilaksanakan di lapangan
12. As built Drawing dibuat sesuai dengan prestasi fisik pekerjaan dilapangan dengan
dilengkapi laporan harian dan laporan-laporan lainnya selama proses pekerjaan berlangsung. Dan di
buat buku induk sebagai pedoman untuk mempermudah pengechekan olah pejabat terkait.
13. Didalam direksikeet nantinya tertuang semua data-data administrasi yang diperlukan
selama berlangsungnya proses pekerjaan ini. Termasuk peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Seperti Buku Kontrak. Gambar kerja, Schedule pelaksanaan, jadwal lengkap tenaga, bahan dan
peralatan kerja.
14. Penyediaan Listrik Kerja dengan memakai jasa Listrik dari PLN atau bisa juga sementara
memakai Genset Bensin
1.1. Kontraktor wajib mempersiapkan pengamanan yang diperlukan untuk melindungi keselamatan
para pekerja ditempat pekerjaan.
1.2. Kontraktor wajib menyediakan sarana pengobatan dan kelengkapan pertolongan pertama
pada kecelakaan sesuai ketentuan yang disebutkan dalam dokumen kontrak.
DAFTAR TENAGA KERJA & PERALATAN KONSTRUKSI
Kontraktor harus meneyerahkan kepada pengawas ahli laporan yang terperinci dalam bentuk formulir
pada waktu yang telah ditentukan oleh pengawas ahli yang antara lain mencantumkan jumlah tenaga
kerja serta keahliannya, peralatan-peralatan konstruksi dan lain-lain.
Pengutamaan Jasa Produksi Dalam Negeri, kecuali ditentukan laindalam kontrak, untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan pemelihatraan pekerjaan maka :
a. Kontraktor atas biaya sendiri, harus mengadakan dan menyediakan semua : peralatan konstruksi
dan bahan, baik untuk pekerjaan permanen maupun pekerjaan sementara.
b. Dalam hal pengadaan semua bahan baku, barang jadi, setengah jadi dan lain-lain, kontraktor
harus mengutamakan jasa produksi dalam negeri meskipun harus tetap memeperhatikan syarat-syarat
mutu bahan yang bersangkutan, sesuai dengan petunjuk dan persetujuan pengawas, kecuali bila
ditentukan dalam RKS Teknis.
1.3. Semua bahan yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut, pemborong terlebih dahulu harus
memberikan contoh kepada pengawas lapangan untuk mendapat persetujuan sebelum bahan- bahan
didatangkan ditempat pekerjaan.
1.4. Bahan yang tidak sesuai/tidak mememnuhi syarat atau berkualitas jelek yang dinyatakan ditolak
oelh pengawas lapangan, harus segera dikeluarkan dari lapangan dan tidak boleh digunakan.
1.5. Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh pengawas lapangan dan
ternyata masih dipergunakan oleh pelaksana, maka pengawas lapangan wajib memerintahkan
pembongkaran kembali kepada pelaksana/pemborong yang mana segala yang disebabkan oleh
pembongkaran tersebut menjadi tanggungan pemborong.
1.6. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari bahan-bahan
tersebut, pengawas lapangan berhak meminta kepada pelaksana/pemborong untuk mengambil
contoh-contoh dari bahan tersebut dan memeriksanya ke Laboratorium Balai Penelitian Bahan-bahan
milik pemerintah yang mana segala biaya pemeriksaan tersebut menjadi tanggung jawab pemborong.
1.7. Sebelum ada kepastian dari laboratorium tersebut diatas tentang baik atau tidaknya kualitas
dari bahan tersebut, pelaksana/pemborong tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan yang
menggunakan bahan-bahan tersebut diatas.
MEMASUKI LAPANGAN
Pengawas atau setiap petugas yang beri kuasa olehnya, setiap waktu dapat memasuki tempat
pekerjaan, atau semua bengkel dan tempat-tempat dimana pekerjaan sedang
dikerjakan/dipersiapkan atau dimana bahan, barang dibuat, kontraktor harus memberi fasilitas dan
membantu utnuk memasuki tempat-tempat tersebut.
1.8. Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak terlihat sebelum mendapat
persetujuan pengawas dan pemborong harus memberikan kesempatan sepenuhnya kepada pengawas
ahli untuk memeriksa dan mengukur pekerjaan yang akan ditutup dan tidak terlihat.
1.9. Kontarktor harus melaporkan kepada pengawas kapan setiap pekerjaan sudah siap atau
diperkirakan akan siap diperiksa dan pengawas tidak boleh menunda waktu pemeriksaan, kecuali
apabila pengawas memberikan petunjuk tertulis kepada Kontraktor apa yang harus dilakukan.
KERJA MALAM HARI & HARI MINGGU
1.10. Apabila tidak ditentukan lain dalam kontrak, maka pekerjaan permanen tidak boleh
dilaksanakan pada malam hari, hari minggu atau hari libur resmi tanpa ijin tertulis dari pengawas,
kecuali apabila pekerjaan itu tidak dapat ditunda atau mutlak harus dilaksanakan untuk
menyelamatkan jiwa atau harta benda/keselamatan pekerjaan.
Kontraktor harus segera memberitahukan secara tertulis kepada pengawas dan segala biaya sebagai
akibat dari pelaksanaan pekerjaan tersebut akan ditanggung oleh kontraktor.
KEMAJUAN PEKERJAAN
1.12. Seluruh bahan, peralatan konstruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh kontraktor
demikian pula metode/cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga
diterima oleh pengawas.
1.13. Apabila laju kemajuan pekerjaaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu menurut penilaian
pengawas telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada wakru yang telah ditentukan atau
pada waktu yang diperpanjang, maka pengawas harus memberikan petunjuk secara tertulis langkah-
langkah yang perlu diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
pada waktu yang telah ditentukan.
Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan, penambahan dan pengurangan pekerjaan disesuaikan
dengan Dokumen Kontrak.
1.11. Dalam hal Kontraktor memerlukan untuk bekerja diluar jam kerja, hari minggu atau hari libur
resmi maka sebelumnya harus mengajukan permohonan tertulis kepada pengawas untuk
mempertimbangkan apabila pengawas memandang perlu Kontraktor diijinkan bekerja.
3) S i t u a s i
Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan batasan minimal yang harus dipenuhi
dan dimaksudkan sebagai garis pelaksanaan dan pegangan kontraktor.
Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah, sifat dan luasan pekerjaan
serta hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penewaran kontraktor
.
Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alasan untuk
mengajukan tuntutan.
Dan jika dalam perhitungan ulang atau MC.0 terdapat item-item pekerjaan yang berubah
Volume dan harganya maka dengan kesepakatan bersama antara pejabat terkait akan dilakukan
Addendum Kontrak.
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1 PAGAR SEMENTARA
2.1.1 Sebelum pekerjaan dimulai, Pelaksana Pekerjaan harus membuat pemagaran sementara.
2.1.2 Penutup pagar sementara memakai seng gelombang BJLS 18, tiang dan rangka kayu, termasuk
pondasi memakai beton cor setempat dan harus dijamin kuat dan tahan terhadap beban hujan dan
angin.
2.1.3 Seng gelombang harus dicat, warna ditentukan kemudian, bentuk pagar/ motif/ pola harus
dibuatkan gambar kerja atau shop drawing dan diajukan kepada Konsultan Pengawas/ MK/Pemberi
Tugas untuk disetujui.
2.1.4 Pagar proyek harus dipelihara keutuhannya selama pembangunan dan dibongkar atas
persetujuan Pemberi Tugas
2.1.5 Setelah selesai pembangunan pagar proyek, seluruh barang bongkaran dibuang keluar proyek.
2.2 PENGUKURAN KEMBALI TAPAK DAN BANGUNAN EKSISTING
2.2.1 Kontraktor Pelaksana Pekerjaan diwajibkan mengadakan pengukuran untuk seluruh tapak dan
bangunan atau yang menjadi bagian pekerjaan konservasi dan membuat penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas
tanah yang di tunjukkan oleh Konsultan Pengawas/ MK menggunakan alat yang sudah ditera
kebenarannya.
2.2.2 Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas/ MK untuk dimintakan keputusannya.
2.2.3 Penentuan titik koordinat benchmark dan batas lahan serta bangunan termasuk
ketinggian dan sudut hanya dilakukan dengan alat-alat waterpass/ theodolite/digital total
station/gps
2.4.2. Khusus untuk tempat bahan - bahan seperti pasir pasang, pasir beton, split, harus dibuatkan
kotak simpan yang dibatasi dengan papan yang cukup rapat dan kuat, sehingga masing - masing bahan
tidak tercampur.
2.4.3. Alas lantai untuk gudang semen, harus dinaikkan setinggi 30cm atau lebih, memakai kayu
kamper, rangka dibuat sedemikian rupa supaya kuat.
2.4.4. Lokasi kantor Pelaksana Pekerjaan dan los kerja/ gudang harus mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas/ MK terlebih dahulu.
2.5. DOKUMENTASI
2.5.1. Untuk keperluan dokumentasi pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan
membuat foto dan video dokumentasi yang menunjukan proses dan kemajuan pekerjaan :
• Keadaan lapangan sebelum pekerjaan dimulai.
• Keadaan lapangan pada saat pekerjaan persiapan
• Keadaan lapangan pada saat setiap tahapan pekerjaan
• Keadaan lapangan tiap - tiap minggu / bulan
• Keadaan lain-lain menurut kebutuhan Pemberi Tugas atau Konsultan Perencana.
• Keadaan koordinasi dan rapat lapangan pihak yang terlibat
2.5.2. Foto harus berwarna, ukuran 4R atau 5R sebanyak 4 set,Pembuatan foto boleh menggunakan
foto digital yang harus selalu terekam tanggal pembuatannya dan atas ijin atau permintaan pemberi
tugas, Konsultan Pengawas/ MK
2.5.3. Seluruh biaya pembuatan foto dokumentasi berikut albumnya menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan dan dilakukan sampai penyerahan pertama.
• Sebelum pelaksanaan setiap pekerjaan harus dilengkapi dengan gambar shop drawing sesuai
dengan ukuran dan penelitian di lapangan dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas/ MK dan
Konsultan Perancang dan atau Pemberi Tugas
• Persiapan pelindung dan peralatan pendukung.
• Pembongkaran, pengerokan dan pengelupasan (jika ada yang harus dibongkar, dikerok, dan
dikupas terlebih dahulu), dengan penjelasan sesuai dengan bagian Pekerjaan bongkaran dan yang
tertera pada Dokumen Pelelangan Gambar Penjelasan.
• Pembersihan dengan penjelasan sesuai dengan bagian Pekerjaan Pembersihan dan yang tertera
pada Dokumen Pelelangan Gambar Penjelasan
• Perbaikan dan perawatan meliputi : pemolesan, pengecatan, penambalan, plesteran,
penggantian/ pembuatan elemen baru, atau dengan penjelasan sesuai dengan item pekerjaan yang
diterangkan kemudian dan yang tercantum pada Dokumen Pelelangan Gambar Penjelasan .
• Perapihan, setelah semua pekerjaan di atas selesai dikerjakan, setiap peralatan, sampah, dan
kotoran hasil kerja harus dibersihkan kembali, sesuai yang tertera pada Dokumen Pelelangan Gambar
Penjelasan.
• Pembersihan dan perbaikan area lingkungan sekitar yang terkena pengaruh atau akibat
mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan aktivitas pelaksanaan pembangunan yang ada selama masa
konstruksi sampai dengan serah terima bangunan.
2.8. PEKERJAAN BAHAN PELINDUNG
2.8.1. Seluruh lantai dalam bangunan, harus diberi bahan pelindung atau ditutup dengan lapisan
berupa :
• Lapisan Styrofoam tebal 10 mm.
• Lapisan Multiplek 9 mm.
• Lapisan plastic pengaman.
2.8.2. Bahan pelindung tersebut tidak boleh dibongkar selama pekerjaan perbaikan pada ruang -
ruang yang diperbaiki belum selesai. Bahan pelindung tersebut dapat dipindahkan ke lokasi/ ruang
lain bila pekerjaan telah selesai dan hasilnya telah disetujui oleh Pemberi Tugas/ Konsultan
Pengawas/MK.
2.9. PEKERJAAN STEIGER, PERANCAH
2.9.1. Pada seluruh keliling dinding luar bangunan dan atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/
MK harus dipasangkan steiger, perancah berupa scaffolding besi dengan ketinggian sampai dinding
tertinggi.
2.9.2. Steiger tersebut harus dilengkapi dengan :
• Tangga sementara sampai ke atap / plat dak / talang
• Alas/ jalan di setiap ketinggian 200cm dari bahan papan kayu keras tebal 2 cm. direkatkan
sampai benar - benar kuat pada scaffolding, alas/ jalan tersebut diadakan / dipasang sepanjang jalur
steiger
• Jaring pengaman (safety net)
2.9.3. Steiger, perancah tersebut baru dapat dibongkar bila seluruh pekerjaan perbaikan telah
selesai dan atas persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas/MK.
2.10. PEKERJAAN BONGKARAN
Yang dimaksud dengan pekerjaan bongkaran adalah :
2.10.1. Pembongkaran bagian - bagian yang rusak, untuk diperbaiki kembali sesuai bahan dan bentuk
aslinya. Untuk itu sebelum dibongkar, wajib dan harus dibuat dokumentasi berupa foto - foto, gambar
kerja / as built drawing dan tanda letak dari bahan / bentuk benda tersebut.
2.10.2. Bila ada bagian bangunan yang memang harus dibongkar, maka barang - barang bekas
bongkaran yang masih baik harus diserahkan kepada Pemberi Tugas, sedangkan barang yang sudah
tidak terpakai dan puing - puing bekas bongkaran harus dikeluarkan, dibuang, dan dibersihkan dari
proyek.
2.10.3. Pembongkaran bangunan lama termasuk pondasinya, lubang pondasi harus ditutup kembali
dengan memakai lapisan tanah merah yang didatangkan dari luar termasuk pemadatannya.
2.10.4. Pembongkaran harus dilakukan dengan hati - hati, bilamana terjadi kerusakan pada bagian
lain yang memang tidak boleh dibongkar, yang diakibatkan atas kesalahan Pelaksana Pekerjaan, maka
biaya perbaikannya menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
2.10.5. Bila terjadi kecelakaan sebagai akibat dari pada pelaksanaan pembongkaran, maka Pelaksana
Pekerjaan bertanggung jawab penuh atas kejadian ini termasuk pembiayaannya.
2.10.6. Semua barang - barang bekas bongkaran harus disimpan untuk diperiksa dan diteliti serta
mendapat persetujuan tertulis dari Dinas Arkeologi dan instansi terkait, jika ditemukannya situs dan
benda-benda purbakala di area pembangunan sebelum dibawa keluar dari lokasi proyek.
2.10.7. Barang bekas bongkaran hanya dapat dibawa keluar dari lokasi proyek setelah mendapat ijin
tertulis dari Konsultan Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas.
2.11. PEKERJAAN PEMBERSIHAN
Yang dimaksud pekerjaan pembersihan adalah :
2.11.1. Membersihan sampah, kotoran, puing - puing bekas bongkaran yang berada di lokasi Pekerjaan
dan sekitarnya.
2.11.2. Membersihkan sampah, kotoran, tanaman hidup yang ada di seluruh bagian bangunan, bak
penampung air hujan, teras, dinding dan di talang atap.
2.11.3. Membersihkan seluruh permukaan atap genting, lubang -lubang angin, seluruh kaca polos dan
pembersihan lainnya sesuai permintaan Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas / MK , Pembersihan
dilakukan memakai alat dan bahan pembersih (sikat halus, kain lap, air)
2.11.4. Membersihkan abu atau kotoran halus, pembersihan dilakukan memakai alat penyedot debu
berupa (vaccum cleaner) atau sejenisnya.
2.11.5. Sampah / puing / bekas pembungkus dan sampah lainnya ditampung atau dimasukkan dalam
kantong - kanong plastic atau karung - karung. Lalu diangkut ketempat bak penampungan sampah,
sehingga pada saat pengangkutan tidak berterbangan.
2.11.6. Pembersihan dilakukan terus menerus sehingga tidak ada lagi sampah, kotoran - kotoran, dan
abu.
2.11.7. Pembersihan dengan bahan kimia tentu harus diuji cobakan terlebih dahulu sebelum
dipergunakan.
2.12. KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA
Untuk keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan pekerjaan, khususnya dalam ruangan dan
atap, maka :
• Para pekerja tidak diijinkan merokok
• Para pekerja wajib mengikuti peraturan dan tata laku dan prosedur keselamatan dan
keamanan kerja yang berlaku dan ditetapkan oleh pihak pemerintah.
• Menyimpan benda - benda atau bahan – bahan berbahaya dan yang mudah terbakar
• Para pekerja tidak diperkenankan membuang air besar atau air kecil di sembarang tempat
• Para pekerja tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang melanggar peraturan lingkungan,
sosial budaya, kesusilaan dan keamanan dan ketertiban umum yang berlaku sesuai perundang-
undangan yang ada.
• Dan peraturan - peraturan lainnya sesuai tata tertib bekerja yang dikeluarkan oleh Pemberi
tugas dan perusahaan yang ada.
a. Meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
b. Dilakukan di bawah lapisan finishing lantai keramik, marmer atau seluruh detail yang
disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.
b. Setelah pekerjaan lantai beton mengeras, seluruh permukaan dilapis bahan curing compound
sesuai dengan standard dari pabrik yang bersangkutan.
c. Pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga khusus yang telah ahli dan berpengalaman dalam
bidangnya serta dilengkapi Trowelling Machine.
d. Pola pemasangan lantai sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.
e. Siraman air di atas permukaan Floor Hardener dilakukan terus menerus kurang lebih 7 hari
berturut turut agar selalu basah untuk mencegah adanya retak rambut pada permukaan lantai Floor
Hardener dan untuk mencapai pengerasan yang sempurna.
f. Bahan Floor Hardener yang digunakan harus sesuai persyaratan, kapasitas pemakaian bahan
harus melalui timbangan berat yang cermat, sesuai dan sempurna.
g. Penggunaan bahan harus dicek dengan timbangan, antara jumlah bahan yang digunakan
dengan luas lantai yang akan dikerjakan, diusahakan agar bahan dapat habis terpakai dalam
pemakaian.
h. Pelaksanaan harus tepat waktunya, dengan mempertimbangkan lapisan di bawahnya, yaitu
lapisan beton yang telah memenuhi persyaratan.
i. Untuk permukaan lantai yang langsung kena sinar matahari, seluruh permukaan lantai harus
ditutup dengan karung goni yang selalu dibasahi dengan air.
j. Bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat retak retak, tidak ada lobang dan celah
celah, bebas debu, bebas lemak dan bebas minyak.
k. Pekerjaan lapisan Floor Hardener dilakukan setelah adanya persetujuan dari MK/ Perencana,
serta dapat diperoleh hasil pekerjaan yang sempurna dan bermutu baik.
l. Sebelum pekerjaan dilakukan, Pelaksana harus menyerahkan beberapa contoh bahan, warna
dan contoh percobaan pekerjaan dari beberapa macam hasil produk kepada MK/ Perencana untuk
disetujui dalam pelaksanaan.
m. Apabila dianggap perlu, MK/ Perencana dapat meminta untuk mengadakan test test
laboratorium yang dilakukan terhadap contoh contoh bahan yang diajukan sebagai dasar
persetujuan bahan. Jenis sample untuk masing masing jenis test akan ditentukan kemudian. Seluruh
biaya test laboratorium menjadi tanggung jawab Pelaksana sepenuhnya.
n. Pekerjaan Floor Hardener yang telah terpasang harus dihindarkan dari terjadinya kerusakan
akibat dari adanya pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang lain.
o. Pelaksana harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam hasil pekerjaan, perawatan
dan selalu menjaga kebersihan dari pekerjaan yang dilakukan.
p. Jika terjadi kerusakan yang mungkin terjadi pada permukaan Floor Hardener, Pelaksana
diharuskan untuk memperbaiki, hingga mencapai mutu pekerjaan seperti yang telah disyaratkan
dalam buku ini tanpa adanya tambahan biaya.
2. Persyaratan Bahan
a. Jenis : Keramik tile, buatan dalam negeri Kwalitas Terbaik atau yang
disetujui Perencana/MK dan atau Pemberi Tugas.
b. Warna : akan ditentukan kemudian dan harus seragam.
c. Ketebalan : minimum 5 mm.
d. Finishing : berglazuur
e. Kekuatan lentur : 250 kg/cm2.
f. M u t u : tingkat I (satu)
g. Bahan pengisi : Grout semen berwarna
h. Bahan perekat : adukan spesi 1 PC : 3 pasir ditambah bahan perekat
i. Ukuran : sesuai yang ditunjukkan pada gambar dengan pola pemasangan
sesuai detail gambar.
j. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai peraturan ASTM, NI-19,PUBI 1982
pasal 31 dan SII - 0023-81.
k. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan air
harus memenuhi syarat- syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.
l. Bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan) kepada MK/ Perencana.
m. Untuk bahan pengisi/ grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat produk dari pabrik
sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada pelaksanaan d lapangan.
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum pekerjaan dimulai, Pelaksana diwajibkan membuat gambar dari pola keramik yang
disetujui MK/ Perencana.
b. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
bernoda.
c. Adukan pengikat dengan campuran 1PC : 3 pasir dan ditambah bahan perekat seperti yang
telah disyaratkan.
d. Bidang permukaan pasangan dinding keramik, harus benar - benar rata.
e. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar), harus sama
lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar serta
petunjuk MK/ Perencana, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama
dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan
tegak lurus sesamanya.
f. Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan persyaratan bahan, warna bahan
pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
g. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus
sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
h. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
i. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding atau hal-
hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
j. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai
jenuh.
k. Pinggulan pasangan keramik harus di lakukan dengan alat gurinda, sehingga diperoleh hasil
pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.
l. Keramik yang terpasang harus di hindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x 24
jam dan di lindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.
m. Pelaksana wajib memperbaiki pekerjaan dinding keramik yang rusak.
n. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing
lainnya.
o. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan,
maka Pelaksana Wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh MK/ Perencana. Biaya
yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Pelaksana.
p. Pelaksana wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
terhadap kerusakan-kerusakan.
q. Selama 7 x 24 jam sesudah pekerjaan dinding keramik selesai terpasang, permukaanya
dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada
permukannya.
r. Untuk pemeliharaan, Pelaksana harus menyediakan bahan keramik yang sama sebanyak 0,1%
dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada Pemberi Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk
dalam penawaran.
s. Pelaksana memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan
pengarahan serta persetujuan MK/ Perencana.
t. Pelaksanaan pekerjaan dinding keramik harus dipasang rata pada seluruh permukaan tidak
bergelombang, warnanya seragam serta tidak cacat/tidak bernoda.
u. Toleransi rata permukaan yang dapat diterima adalah 1 mm/m2.
v. Pelaksana wajib menyerahkan keramik tile sejumlah 0,1% dari jumlah yang terpasang kepada
Pemberi Tugas, dinyatakan dengan surat Penyerahan material.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja , bahan – bahan , biaya , peralatan dan alat -
alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini , hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik.
b. Pekerjaan dinding Batu Alam dilakukan pada seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Pengawas Lapangan.
2. Persyaratan Bahan
a. Semen portland yang digunakan harus dari mutu yang terbaik , terdiri dari satu jenis dan
merk dan yang disetujui oleh Pengawas Lapangan .
b. Pasir harus terdiri dari butir - butir yang bersih , tajam dan bebas dari bahan - bahan
organis , lumpur , tanah lempung dan sebagainya.
c. Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak , asam , alkali
dan bahan - bahan organis / bahan - bahan lain yang dapat merusak dinding Batu Alam.
f. Awal pemasangan Batu Alam pada dinding serta kemana sisa ukuran harus diadakan , harus
dibicarakan terlebih dahulu dengan Pengawas Lapangan sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
g. Batu Alami yang sudah terpasang harus segera dibersihkan dari segala macam noda - noda
yang melekat , sehingga mencapai pekerjaan yang rapih dan sempurna.
h. Jika tidak ada ketentuan lain dalam gambar , maka untuk pertemuan ujung dengan ujung
Batu Alam , dilakukan sistem adu manis.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja , bahan – bahan , biaya , peralatan dan alat
alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini , sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata pada ke dua sisi
bidangnya ( dalam dan luar ) , serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
a. Semen Portland yang di gunakan harus dari satu produk, mutu I dan yang disetujui
Konsultan Pengawas/MK serta memenuhi NI-8.
b. Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 dan PUBI 1982.
c. Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10. - Campuran (aggregate) untuk plester harus dipilih yang
benar-benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran, harus bersih dan melalui ayakan 1,6 -
2,0 mm.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan aduk campuran 1 PC : 5 pasir, kecuali pada
dinding batu bata trasram/rapat air.
b. Pada dinding batu bata trasram/rapat air di plester dengan aduk campuran 1PC : 3 PS (yang
dilakukan pada sekeliling dinding ruang kamar mandi dan bagian-bagian yang
ditentukan/disyaratkan dalam detail gambar).
c. Pasir pasang yang di gunakan harus di ayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti yang
dipersyaratkan.
d. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya dan di
setujui Konsultan Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas.
e. Semen Portland yang di kirim ke proyek lapangan harus dalam keadaan tertutup atau
dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya,
dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
f. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, dan bersih.
g. Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dan dilindungi
sesuai dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.
h. Semua bahan sebelum di kerjakan harus ditunjukkan kepada Konsultan Pengawas/MK dan
atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/persyaratan dari
pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang
mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
i. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site / lapangan yang telah
disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.
j. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor harus
segera melaporkan kepada Konsultan Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas. Kontraktor tidak
diperkenankan melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelum kelainan/perbedaan diselesaikan.
k. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai yang
ditunjukkan dalam detail gambar.
l. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan
memperkuat daya lekat plesteran pada bagian yang diijinkan Konsultan Pengawas/MK dan atau
Pemberi Tugas.
m. Untuk setiap pertemuan permukaan dalam satu bidang datar yang berbeda jenisnya, harus
diberi/dibuat nat (tali air) dengan ukuran lebar 7 mm dalamnya 5 mm, kecuali bila ditentukan
lain.
n. Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang
homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering betul).
o. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu
tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari
terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penyerapan air secara
cepat.
p. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulang/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan (dan masa garansi), atas biaya kontraktor selama kerusakan bukan
disebabkan oleh tindakan pemilik/ pemakai.
i. BILA ADA KELAINAN DALAM HAL APAPUN ANTAR GAMBAR, SPESIFIKASI DAN LAINNYA,
PELAKSANA HARUS SEGERA MELAPORKAN KEPADA MK/ KONSULTAN. TIDAK DIBENARKAN MEMULAI
PEKERJAAN DISUATU TEMPAT DALAM HAL KELAINAN / PERBEDAAN DITEMPAT ITU SEBELUM
KELAINAN TERSEBUT DISELESAIKAN.
j. PEKERJAAN PLESTERAN BETON DAPAT DILAKSANAKAN BILAMANA TELAH DISETUJUI OLEH MK/
PERENCANA.
k. TEBAL PLESTERAN MAKSIMUM 1,5 CM ATAU SESUAI YANG DITUNJUKKAN DALAM DETAIL
GAMBAR. KETEBALAN PLESTERAN YANG MELEBIHI 1,5 CM HARUS DIBERI KAWAT AYAM UNTUK
MEMBANTU DAN MEMPERKUAT DAYA LEKAT PLESTERANNYA.
l. PLESTERAN HALUS (ACIAN) DIPAKAI CAMPURAN PC DAN AIR SAMPAI MENDAPATKAN
CAMPURAN YANG HOMOGEN, ACIAN DAPAT DIKERJAKAN SESUDAH PLESTERAN BERUMUR 8 HARI
(KERING).
m. KELEMBABAN PLESTERAN HARUS DIJAGA SEHINGGA PENGERINGAN TIDAK TERLALU CEPAT,
DENGAN MEMBASAHI PERMUKAAN PLESTERAN SETIAP KALI TERLIHAT KERING DAN MELINDUNGI DARI
TERIK MATAHARI LANGSUNG DENGAN PENUTUP YANG BISA MENCEGAH PENYERAPAN AIR SECARA
CEPAT.
n. PELAKSANA WAJIB MEMPERBAIKI/MENGULANG/ MENGGANTI BILA ADA KERUSAKAN YANG
TERJADI SELAMA MASA PELAKSANAAN (DAN MASA GARANSI), ATAU BIAYA SENDIRI SELAMA
KERUSAKAN BUKAN DISEBABKAN OLEH TINDAKAN PEMAKAI
3.5 PEKERJAAN KUSEN DAN DAUN PINTU/ JENDELA
1. Lingkup pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan bahan meliputi pembuatan kusen, daun pintu dan daun jendela seperti
dinyatakan/ditunjukan dalam gambar.
• Kusen pintu dan jendela
• Daun pintu kaca
• Daun pintu panel
• Daun pintu krepyak
• Daun jendela kaca
• Dll.
2. Persyaratan Bahan
2.1 BAHAN RANGKA KAYU
a. HARUS BENAR-BENAR KAYU MUTU TERBAIK DARI JENISNYA MASING-MASING
b. DIHINDARKAN ADANYA CACAT-CACAT KAYU ANTARA LAIN YANG BERUPA PUTIH KAYU, PECAH-
PECAH, MELENGKUNG, MELINTIR, URAT KAPUR, BASAH DAN LAPUK MELEBIHI YANG DIPERKENANKAN
SESUAI DENGAN PUBI-1982
c. SYARAT-SYARAT KELEMBABAN KAYU YANG DIPASANG/DIPAKAI IALAH KELAS KUAT I-II ATAU
YANG DISETUJUI OLEH PENGAWAS.
d. PENIMBUNAN KAYU DITEMPAT PEKERJAAN SEBELUM PEMASANGAN, HARUS DILETAKAN
DITEMPAT/RUANGAN YANG KERING DENGAN SIRKULASI UDARA YANG BAIK,TIDAK TERKENA CUACA
LANGSUNG DAN HARUS DILINDUNGI DARI KERUSAKAN.
e. SELURU KAYU HARUS DIANTI RAYAP, LIHAT PASAL TENTANG SPESIFIKASI ANTI RAYAP.
f. UKURAN KUSEN ADALAH 50X150 ATAU SESUAI DENGAN GAMBAR DETAIL.
g. TEBAL RANGKA KAYU DAUN ATAU SESUAI DENGAN GAMBAR/DOOR SCHEDULLE.
2.2 BAHAN PEREKAT
a. UNTUK PEREKAT DIGUNAKAN LEM KAYU BERMUTU BAIK.
b. SEMUA PERMUKAAN RANGKA KAYU HARUS DISERUT, HARUS RATA, LURUS DAN SIKU.
3.5 SEMU UKURAN HARUS SESUAI DENGAN GAMBAR DAN MERUPAKAN UKURAN JADI.
3.8 APABILA TERJADI CACAT ATAU KERUSAKAN BAIK YANG TERLIHAT MAUPUN YANG
TERSEMBUNYI, KONTRAKTOR WAIB MEMPERBAIKI ATAUPUN MENGGANTI DENGAN YANG BARU SAMPAI
DENGAN DISETUJUI OLEH PERENCANA ATAU PENGAWAS DENGAN SELURUH BIAYA DITANGGUNG OLEH
PIHAK KONTRAKTOR.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan, biaya peralatan dan alat
alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini , hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
b. Meliputi pengadaan , pemasangan , pengamanan dan pera¬watan dari seluruh alat alat
yang dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela serta seluruh detail yang disebutkan /
ditentukan dalam gambar.
c. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan Pekerjaan Kosen , Pintu dan Jendela.
2. Persyaratan Bahan
a. Semua hardware dalam pekerjaan ini , dari produk yang bermutu baik , seragam dalam
pemilihan warnanya serta dari bahan bahan yang telah disetujui Konsultan Perencana,Konsultan
Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas .
b. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar.
c. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda penge¬nal terbuat dari pelat aluminium
yang tertera nomor pengenalnya. Pelat ini dihubungkan dengan anak kunci dengan cincin nikel.
Untuk anak anak kunci harus disediakan sebuah lemari anak kunci dengan ' backed enamel finish '
dilengkapi kaitan kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor nomor pengenal. Lemari ini
harus menggunakan engsel piano serta dilengkapi denah.
d. Perlengkapan daun pintu :
Untuk ketentuan perincian tipe dan jenis perlengkapan yang digunakan secara detail terdapat pada
Schedulle Kusen.
Engsel ( butt hinges ) dengan pemasangan 3 buah ukuran 5” untuk pintu tunggal dan 2 x
3 buah ukuran 5” untuk pintu double, pada daun jendela minimum di pasang 2 buah setiap
daunnya, atau ditentukan lain dan disetujui Konsultan Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas.
Material dari bahan full solid stainless steel dengan paku sekrup kembang bahan sama
dengan bahan engsel, finish satin stainless steel .
Peralatan dari seluruh daun pintu yang telah di syaratkan/ditentukan dalam gambar, di
pasang peralatan - peralatan dari produk yang bermutu baik dan ada jaminan after sale service
atau yang disetujui Konsultan Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas.
3. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan langit - langit GRC BOARD ini dilakukan pada plafond area basah/toilet dan
teritis luar bangunan (kecuali drof off area) dan seluruh yang disebutkan / ditunjukkan dalam
detail gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas.
4. Persyaratan Bahan
a. Bahan GRC BOARD t = 6 mm
b. Rangka :
Sebagai rangka langit-langit digunakan rangka Hollow.
- Bahan : Galvanized Steel
- Memenuhi persyaratan SII 0137-80/SII 0884-83, JAPAN Standard : JIS G3302. American
Standard : ASTM A.525/1.526/A.527/A.528
- Lapisan pelindung : min. 15 micron
- Untuk Bahan GYPSUM BOARD digunakan rangka terdiri dari rangka utama dan rangka
pembagi dengan bahan hollow 50 x 50 mm dan modul grid rangka ukuran 60cm x 60cm
e. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam PUBI 82
pasal 38, memenuhi SII.0404 - 81 dan NI5.
5. Persyaratan Pelaksanaan
a. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya untuk mendapatkan persetu¬juan dari Konsultan Pengawas/MK.
b. Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya
dan harus disetujui Konsultan Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas.
c. Pada pekerjaan langit - langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini.
f. Pola pemasangan langit-langit GRC BOARD sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
g. Penggantung rangka utama harus dapat diatur ketinggiannya, jarak penggantung maksimum
120 cm.
i. Sebelum plafond GRC BOARD dipasang, terlebih dahulu bahan ini dicat semprot di lokasi
setempat.
j. Setelah bahan GRC BOARD di cat, pemasangan baru dapat dilaksanakan atau sesuai yang
ditentukan oleh Konsultan Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafond termasuk pemasangan list plafond profil
gypsum pada Area Lobby, koridor lantai dasar, Ruang Rapat, Ruang Serba Guna, Ruang Kamar atau
yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/MK dan atau
Pemberi Tugas.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan rangka :
Sebagai rangka langit-langit digunakan rangka Hollow Galvanised 40 x 40 mm ukuran grid 60 x 60
cm.
- Bahan : Galvanised Steel
- Memenuhi persyaratan SII 0137-80/SII 0884-83, JAPAN Standard : JIS G3302. American
Standard : ASTM A.525/1.526/A.527/A.528
- Lapisan pelindung :min. 15 micron
b. Penutup langit-langit :
Digunakan Gypsum Board yang bermutu baik produk ex. Lokal tebal = 9 mm.
Gypsum Board Tipe Fire Stop berfungsi sebagai bahan Sound Proof, memenuhi Standard American
Standard Specification untuk Gypsum wall board ASTM C-36. Fire resistance :3 jam.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Rangka langit-langit besi hollow dengan penggantung besi bulat diameter 10 mm yang
dilengkapi dengan mur dan klem, penggantung-penggantung terikat kuat pada beton, dinding atau
rangka baja yang ada.
b. Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan, pemasangan sesuai
dengan pola yang ditunjukkan/disebutkan dalam gambar dengan memperhatikan modul pemasangan
penutup langit-langit yang dipasangkan.
c. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung, kaku dan kuat,
kecuali bila dinyatakan lain, misal: permukaan merupakan bidang miring/tegak sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar.
d. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus
dan waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang, dan batang-batang rangka harus saling tegak
lurus.
e. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang telah
dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
f. Pertemuan antara bidang langit-langit dan dinding, digunakan bahan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
h. Seluruh antara permukaan langit-langit dan dinding dipasang list profil dari bahan gypsum
dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar.
i. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih dengan baik, bentuk
dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya
dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas.
j. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar unit itu dan setelah
gypsum board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus, akurasi laser waterpas
dan tidak bergelombang dan sambungan antara unit-unit gypsum board tidak terlihat.
k. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole/access panel di langit-langit yang bisa
dibuka, tanpa merusak gypsum board di sekelilingnya, untuk keperluan pemeriksaan/pemeliharaan
M & E.
l. Pekerjaan ini dikerjakan oleh Pemborong yang berpengalaman dan dengan tenaga-tenaga
ahli.
3. Pekerjaan pemasangan (instalasi) rangka atap baja ringan meliputi struktur rangka kuda-
kuda (truss), balok tembok (top plate / murplat), reng, sekur overhang (jika ada), dan batang
pengaku / bracing.
2. Alat sambung utama untuk rangka atap baja Profil adalah sekrup khusus yaitu sekrup
menakik sendiri (self drilling screw) yang sesuai dengan persyaratan pada “Screws – Self Drilling –
for The Building and Construction Industries” (Australian Standard 3566).
5. Pembuatan / fabrikasi kuda-kuda baja Profil dilakukan di workshop dan dilaksanakan dengan
mesin rakit / jig
6. Pemasangan sekrup (baik saat perakitan kuda-kuda di workshop maupun instalasi akhir di
lapangan) harus dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi agar
tidak terjadi aus / overtighten.
7. Pihak kontraktor bersedia menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi rata
air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka atap yang telah
disetujui
8. Pihak kontraktor memberi kesempatan kepada pihak untuk ikut melakukan supervisi
penyiapan struktur bangunan untuk peletakan kuda-kuda
9. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai
untuk tumpuan kuda-kuda berdasarkan spesifikasi desain dan pembebanan yang telah disepakati.
Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan perencana struktur berhak meminta informasi mengenai
reaksi perletakan kuda-kuda.
10. Penyedia berhak menolak / menunda pemasangan kuda-kuda jika struktur yang dipakai
untuk tumpuan kuda-kuda tidak kuat dan / atau tidak layak dibebani kuda-kuda.
11. Penyedia tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan dan / atau kerugian yang terjadi
akibat tidak kuat / tidak tahannya struktur yang dipakai sebagai tumpuan kuda-kuda.
12. Struktur yang tidak direncanakan untuk dipakai sebagai tumpuan kuda-kuda tidak
diperkenankan untuk ditambahkan dan / atau diubah sehingga pada saat pelaksanaannya struktur
tersebut menyangga dan / atau menempel pada bagian dari kuda-kuda.
14. Pihak kontraktor bersedia menyediakan 8 (delapan) buah bahan penutup atap, agar pihak
Penyedia dapat memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin. Penyediaan ini sudah dilakukan
saat kuda-kuda tiba di lokasi proyek.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja , bahan – bahan , biaya , peralatan dan alat
alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini , hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pengecatan dinding dilakukan pada bagian luar dan dalam serta pada seluruh detail yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pasal 54 dan NI 4.
b. Kontraktor harus menyerahkan contoh hasil pengecatan dalam bentuk dami/contoh kepada
Konsultan Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan.
c. Bidang pengecatan siap di cat setelah di plamir terlebih dahulu. Sebelum di plamir,
plesteran harus betul - betul kering, tidak ada retak-retak dan telah disetujui Konsultan
Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas.
d. Lapisan Plamur dibuat setipis mungkin hingga membentuk bidang yang rata dan setelah 7 (
tujuh ) hari bidang plamur diampelas halus No. 00, kemudian dibersihkan.
e. Sebelum pengecatan di lakukan, Kontraktor di wajibkan membuat contoh-contoh warna,
untuk disetujui Konsultan Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas.
f. Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda - benda
dan pengaruh pekerjaan - pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.
3.9.2 PENGECATAN KAYU
1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja , bahan –bahan ,
peralatan dan alat - alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini , sehingga
dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna .
b. Meliputi pengecatan permukaan kayu kosen, daun pintu, Hand Railing serta bagian - bagian
pekerjaan lain yang ditentu¬kan / ditunjukkan dalam gambar .
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan cat yang digunakan adalah Cat Jenis Melamic
c. Pengecatan dilakukan sampai memperoleh hasil pengecatan yang rata dan sama tebal.
d. Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat – syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasa
53 , BS No. 3900:1970 /1971 , AS.K-41 dan NI-4. Serta mengikuti ketentuan – ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan .
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bidang permukaan pengecatan harus diratakan /dihaluskan dengan bahan / alat mesin
amplas elektrik yang bermutu baik , sampai merupakan permukaan yang halus dan licin , segala
persiapan pengecatan telah memenuhi persya¬rata dengan baik dan telah disetujui Konsultan
Pengawas/MK.
b. Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu,serbuk gergaji, benar-benar bebas dari
minyak, dan sebagainya serta kering betul .
c. Harus dihindarkan adanya celah-celah / pori-pori serat kayu pada permukaan pengecatan
.
f. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label parik pembuatnya .
g. Contoh bahan yang telah disetujui , dipakai sebagai standart untuk pemeriksaan /
penerimaan bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat pekerjaan .
h. Percobaan – percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas/MK sebelum pekerjaan dimulai / dilakukan , serta
pengerjaan sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang disyaratkan oleh Pabrik yang bersangkutan.
i. Hasil pekerjaan harus baik , warna dan pola tekstur merata, tidak terdapat noda – noda pada
permukaan pengecatan . Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan – pekerjaan
lain .
j. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan , dan perawatan
/ keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan .
k. Bila terjadi ketidak sempurnaan dalam pengerjaan , atau kerusakan , Kontraktor harus
memperbaiki / mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan biaya .
l. Permukaan pengecatan setelah diamplas, selain memperoleh permukaan yang halus , rata
dan bersih juga harus bebas dari minyak.
n. Lakukan pekerjaan persiapan dari produk sesuai jenis yang disyaratkan diatas atau sesuai
persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yang bersangkutan .
o. Selanjutnya setelah pekerjaan persiapan dilakukan dengan baik , cat dasar dilapiskan sampai
rata dan sama tebal . Selanjutnya undercoat dilakukan dengan persyaratan sesuai yang ditentukan
dari pabrik yang bersangkutan .
p. Cat akhir dapat dilakukan bila undercoat telah kering sempurna serta telah mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas/MK .
1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
b. Meliputi pengecatan permukaan tangga besi atau pada seluruh detail yang di
sebutkan/ditunjukkan dalam gambar.
2. Persyaratan Bahan
a. Digunakan bahan cat jenis Acrylic Super gloss dan disetujui Konsultan Pengawas/MK dan
atau Pemberi Tugas.
b. Bahan untuk cat dasar di gunakan dari bahan sesuai yang di syaratkan oleh pabrik yang
bersangkutan.
c. Bahan yang di gunakan harus memenuhi syarat - syarat yang di tentukan dalam PUBI 1982
pasal 53, BS No. 3900 : 1970 / 1971, AS. K-41 dan NI.4. serta mengikuti ketentuan - ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan.
d. Warna akan ditentukan kemudian.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Bahan sebelum di gunakan harus di serahkan contoh - contohnya kepada Konsultan
Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuannya.
b. Bidang permukaan pengecatan harus siap untuk dimulai pekerjaan pengecatan dan telah
disetujui Konsultan Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas.
c. Permukaan yang akan dicat harus bersih dari debu, minyak/lemak dan "karat" serta dalam
keadaan kering.
d. Permukaan pengecatan di amplas dengan amplas yang halus untuk memperoleh permukaan
yang halus, rata dan ber sih dari karat.
f. Ulaskan satu atau dua lapis Metal Primer Red (menie besi) dari produk seperti jenis yang
disyaratkan di atas atau sesuai persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yang bersangkutan.
g. Selanjutnya setelah pengecatan menie besi telah rata dan kering, barulah cat akhir di
lakukan dengan persyaratan sesuai yang ditentukan dari pabrik yang bersangkutan.
h. Cat akhir dapat dilakukan bila cat dasar telah kering sempurna serta telah mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan–bahan, biaya, peralatan dan alat alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan peralatan dan perlengkapan sanitair ini sesuai dengan yang dinyatakan /
ditunjukkan dalam gambar – gambar , uraian dan syarat - syarat dalam buku ini.
2. Persyaratan Bahan
Digunakan Sanitair produk Toto atau setara
a. Semua material harus memenuhi ukuran , standar dan mudah didapatkan di pasaran ,
Kecuali bila ditentukan lain.
b. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan yang
telah disediakan oleh pabrik
c. Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan disyarat
kan dalam uraian dan syarat - syarat dalam buku ini
b. Jika setelah dipasang perlu diadakan penukaran / penggantian , maka bahan pengganti
harus disetujui Konsultan Pengawas/MK terlebih dahulu berdasarkan contoh yang diajukan
Kontraktor.
c. Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus meneliti gambar - gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan dan detail
- detail sesuai gambar.
d. Bila ada kelainan dalam hal apapun antar gambar dengan gambar, gambar dengan spesifikasi
dan sebagainya, maka kontraktor harus segera melaporkannya kepada Konsultan Pengawas/MK .
e. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan /
perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
g. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan
disebabkan oleh tindakan Pemilik / Pemakai / Pemberi Tugas.
1. Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pemasangan soffront (kaca mati), jendela kaca, pintu kaca , atau
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari kontraktor yang disetujui Konsultan
Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas.
3. Persyaratan Bahan
a. Bahan dari kaca lembaran jenis panasap float glass, clear glass dan wire glass (proses float
glass smoke float glass)
b. Bahan kaca tersebut dari produk dalam negeri yang bermutu baik Produk Lokal merk
Asahimas dan disetujui Pemberi tugas dan Konsultan Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas.
f. Toleransi bahan
Ukuran-ukuran panjang dan lebar dengan toleransi yang diizinkan maksimal 2,00 mm.
g. Dari kesikuan bahan kaca akibat pemotongan dari lembaran kaca yang digunakan yang
berbentuk segi empat panjang harus mempunyai sudut siku serta tepi potongan yang rata dan
lurus, dengan toleransi kesikuan maksimum 1,50 mm untuk setiap 1 meter panjang.
h. Adapun untuk ketebalan bahan kaca lembaran dengan toleransi yang diizinkan maksimum
0,30 mm.
i. Segala alat bantu atau perlengkapan yang diperlukan dalam pekerjaan daun pintu frameless
harus terbuat dari bahan stainless atau sesuai yang disyaratkan.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum pekerjaan dilakukan, kontraktor diwajibkan ntuk meneliti dengan seksama gambar-
gambar untuk itu dan keadaan lapangan yang ada (ukuran serta lubang-lubang yang ada
hubungannya dengan pekerjaan tersebut termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out/penempatan,
cara pemasangan mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
b. Sebelum pelaksanaan ,maka kontraktor diharuskan membuat shop drawing dan mengajukan
contoh material untuk persetujuan Konsultan Pengawas/MK dan atau Pemberi Tugas.
d. Hasil pemasangan daun pintu, jendela, soffront dan frameless harus rata dengan permukaan
rangka kusen/frame, siku, tidak membentur permukaan lantai dan semua peralatan yang dipasang
dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.
e. Bahan kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang) yang berisi gas yang
terdapat dalam kaca, bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu pandangan, bebas dari
keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau keseluruhan dari tebal kaca, bebas dari
gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebarnya kearah keluar/masuk), bebas dari benang
(string) dan gelombang (wave), bebas dari bintik-bintik (spots) dan awan serta goresan dan
lengkungan.
f. Semua sisi kaca harus digurinda sampai licin, rata dan halus.
Pekerjaan ini harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang khusus dan telah berpengalaman dalam
bidang pemasangan pintu frameless, pintu kaca, jendela kaca dan soffront, dan pemasangan harus
baik, sempurna dan seluruh peralatannya dapat berfungsi dengan baik.
4.1 INTERIOR
4.1.1 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT.
1. Lingkup Pekerjaan
1.1 Meliputi semua peralatan, tenaga kerja, bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan
langit-langit sesuai gambar kerja.
1.2 Langit-langit harus dilevel ulang dengan baik, permukaan harus rata, garis vertical dan
horizontal harus saling tegak lurus sesuai disain, jika terjadi lendutan atau kekurangan-kekurangan
lain, Kontraktor wajib melaksanakan atas biaya Kontraktor.
2. Tahapan Pekerjaan
2.1 Sebelum dipasang, permukaan rangka yang akan ditempeli lembaran langit-langit tersebut
tersebut rata dan halus.
2.2 Hollow untuk rangka dan balok utama, semua bagian harus saling bersambung dengan saling
seksama dan secara keseluruhan merupakan penopang yang baik.
2.3 Setelah rangka langit-langit terpasang harus mempunyai permukaan yang rata, bila pada
waktu pemasangan langit-langit terjadi permukaan yang bergelombang atau melendut rangka
langit-langit yang telah terpasang segera diteliti dan diperbaikan bila perlu dibongkar kembali atas
biaya Kontraktor Pelaksana.
3. Pekerjaan Langit-Langit
3.1 Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan langit gypsum board dan konstruksi penggantungan yang menyiapkan
tempat serta pemasangan pada tempat yang ditentukan sesuai gambar.
1.3 Pengecatan semua permukaan dan areal yang ada gambar tidak disebutkan secara khusus,
dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas/MK dan Konsultan
Perancang
3.2 Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Perencana dan Konsultan
Pengawas/MK. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan
Pengawas/MK dan Konsultan Perancang, barulah, Kontraktor Pelaksana melanjutkan dengan
pembuatan mock-up seperti tercantum pada ayat 2 di atas.
4.2 Cara yang digunakan jenis dan warna yang telah disetujui oleh bagian-bagian lain serta telah
dilakukan percobaan pengecetan.
4.3 Plamur yang digunakan adalah plamur yang sama dengan merk catnya.
4.5 Untuk pekerjaan cat semprot berstruktur, dipakai juga Danaglat yang telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas/MK, juga tekstur finish.
5.1.2 GAMBAR-GAMBAR
1. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan satu kesatuan
yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
2. Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan
mempertimbangkan juga kemudahan service / maintenance jika peralatan-peralatan sudah
dioperasikan.
3. Gambar-gambar Arsitek dan Struktur / Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk
pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
4. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja dan detail
kepada MK untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-
gambar tersebut, Pemborong dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang
berhubungan dengan instalasi ini.
1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat penyerahan
pertama.
2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama enam bulan terhitung sejak saat
penyerahan pertama.
3. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi segala
kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya biaya tambahan.
4. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan masih
merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
5. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instalasi ini tidak melaksanakan teguran
dari Direksi atas perbaikan / penggantian / penyetelan yang diperlukan, maka Direksi berhak
menyerahkan perbaikan / penggantian / penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya
Pemborong instalasi ini.
6. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih petugas¬petugas yang
ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali sistem instalasi dan dapat melaksanakan
pemeliharaannya.
7. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakn setelah ada bukti
pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama oleh Pemborong dan Direksi serta
dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari Jawatan Keselamatan Kerja.
8. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah :
a. Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini dalam keadaan baik,
ditandatangani bersama Pemborong dan MK.
b. Pemborong telah menyerahkan semua Surat Izin Pemakaian dari Instansi Pemerintah yang
berwenang, misalnya Instansi Keselamatan Kerja dan lain-lain, hingga instalasi yang telah terpasang
dapat dipakai tanpa menyalahi peraturan instansi yang bersangkutan.
c. Semua gambar instalasi terpasang beserta operating, instruction, technical dan maintenance
manual rangkap 6 (enam) termasuk 1 (satu) set asli telah diserahkan kepada MK.
5.1.7 LAPORAN-LAPORAN
1. Laporan Harian dan Mingguan.
Pemborong wajib membuat laporan harian dan laporan mingguan yang memberikan gambaran
mengenai :
a. Kegiatanfisik.
b. Catatan dan perintah Direksi yang disampaikan secara lisan maupun secara tertulis.
c. Jumlah material masuk / ditolak.
d. Jumlah tenaga kerja.
e. Keadaan cuaca, dan
f. Pekerjaan tambah / kurang.
Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah ditandatangani oleh Project
Manager harus diserahkan kepada Direksi untuk diketahui / disetujui.
2. Laporan Pengetesan.
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Direksi laporan tertulis mengenai hal-hal
sebagai berikut :
a. Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
b. Hasil pengetesan peralatan.
c. Hasil pengetesan kabel.
d. Dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan oleh pihak Direksi.
5.1.8 PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN
Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan
berpengalaman yang harus selalu berada di lapangan, yang bertindak sebagai wakil dari Pemborong
dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan yang bertanggung jawab
penuh dalam menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak MK. Penaggung jawab
tersebut di atasa juga harus berada ditempat pekerjaan pada saat diperlukan/dikehendaki oleh
pihak MK.
5.1.9 PENAMBAHAN/ PENGURANGAN/ PERUBAHAN INSTALASI
1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan, harus mendapat pesetujuan tertulis dahulu dari pihak konsultan Perencana dan MK.
2. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang ada kepada pihak
Direksi dalam rangkap 3 (tiga).
3. Perubahan material, dan lain-lainnya, harus diajukan oleh pemborong kepada Mk secara
tertulis dan pekerjaan tambah/ kurang/ perubahan yang ada harus disetujui oleh Mk secara
tertulis.
5.1.10 IZIN-IZIN
Pengurusan izin-izin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya yang
diperlukannya menjadi tanggung jawab Pemborong.
5.1.11 PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN
1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam pelaksanaan
instalasi ini serta mengembalikannya ke kondisi semula, menjadi lingkup pekerjaan instalasi ini.
2. Pembobokan/ pengelasan/ pengeboran hanya dapat dilaksanakan apabila ada persetujuan
dari MK secara tertulis.
5.1.12 PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS
1. Pemeriksaan rutin harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi secara periodik dan tidak
kurang dari tiap dua Minggu.
2. Pemeriksaan khusus harus dilaksanakan oleh Pemborong instalasi ini, apabila ada permintaan
dari pihak Direksi/ Pemilik dan atau bila gangguan dalam instalasi ini.
5.1.13 RAPAT LAPANGAN
Wakil Kontraktor harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek di atur oleh Pemberi Tugas.
5.2.1 U M U M
Lingkup pekerjaan meliputi :
Pipa
Sambungan
Katup
Strainer
Penggantung dan penumpu
Sleeve
Pengecatan
Pengakhiran
Pengujian
Peralatan Bantu
1. Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak serta arah dari
masing-masing sistem pipa.
2. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang terintegrasi dengan
kondisi bangunan dan instalasi ME lain yang sudah ada serta menghindari gangguan dengan bagian
pekerjaan lainnya.
3. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air, karat dan tekanan
sebelum, selama dan sesudah pamasangan.
4. Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut diatas harus juga terlindung
dari cahaya matahari.
5. Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik pembuat.
6. Cara pemasangannya harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga identitas pabrik pembuat
dapat mudah dilihat.
5.2.2 SPESIFIKASI BAHAN PERPIPAAN
5.2.2.1 Daftar Spesifikasi Bahan Perpipaan
Sistem Kode
Sistem Tekanan
Kerja Tekanan Spesifikasi
Bahan Uji Pipa Isolasi
Air Bersih CW 3 10 15 PPR 10 TA
Air Kotor SW 8 10 12 PVC TA
Air Bekas WW 8 10 15 PVC TA
Air Hujan AH 5 10 15 PVC TA
Air Lemak WW 5 10 12 CIP TA
Bahan Bakar BB 3 10 30 BS TA
Hidran/Sprinkler HY 16 16 50 BS TA
Drain D Gravitasi 5 15 PVC TA
Catatan :
TA : Tanpa Isolasi
A : Lengkap dengan Isolasi
5.2.2.2 Spesifikasi G 10
Penggunaan : - Air bersih dalam gedung,
Tekanan standard : 10 bar
No. Uraian Keterangan
1. Pipa Dalam Bangunan PP – R 10
Sambungan/Fitting PP –R .
Flange PP – R
Valve/ Strainer Dia. 40 mm kebawah, bronze atau A – metal body class 150 lb, dengan
sambungan ulir, BS 21/ ANSI B 2.1.
Dia. 50 mm keatas, cast iron body, class 150 lb dengan sambungan flanges.
2 Pipa Luar Bangunan Galvanized steel pipe BS 1386/1966 Class
medium
Smbungan/Fitting Dia. 40 mm kebawah mallable iron ANSI B16.3 Class 150 lb, screwed
end.
Dia. 50 mm keatas, wrought steel butt weld fitting ANSI B 16.9, sch. 40
Flange Dia. 40 mm kebawah, galvanized malleable cast iron RF class 150 lb, screw.
Dia. 50 mm keatas, forge steel RF class 150 lb, welding joint.
Valve/ Strainer Dia. 40 mm kebawah, bronze atau A – metal body class 150 lb, dengan
sambungan ulir, BS 21/ ANSI B 2.1.
Dia. 50 mm keatas, cast iron body, class 150 lb dengan sambungan flanges.
5.2.2.3 Spesifikasi B 16
Penggunaan : Hidran/ Sprinkler
Tekanan standard : 16 bar
Uraian Keterangan
Pipa Black steel pipe ERW, sch 40, ASTM A 53
Sambungan/Fitting Dia. 40 mm ke bawah mallable iron ANSI B16.3 Class 300 lb, screwed end.
Dia. 50 mm ke atas, wrought steel butt weld fitting ANSI B 16.9, sch. 40
Flange Dia. 40 mm ke bawah, galvanized malleable cast iron RF class 300 lb, screwed.
Dia. 50 mm ke atas, forge steel RF class 300 lb, welding joint.
Valve/ Strainer Dia. 40 mm ke bawah, castiron body class 300 lb, dengan sambungan ulir, BS
21/ ANSI B 2.1.
Dia. 50 mm ke atas, castiron body, class 300 lb dengan sambungan flanges.
5.2.2.4 Spesifikasi PV 10 A
Penggunaan : Air limbah pengaliran gravitasi
Tekanan standard : 10 bar
Uraian Keterangan
Pipa Polyvinyl Chloride (PVC) class 10 bar
Elbow & Junction PVC injection moulded sanitary fitting lageradius, solvent cement joint type.
Reducer PVC injection moulded sanitary fitting concentric, solvent cement joint type.
Solvent Cement Sesuairekomendasipabrikpembuat.
5.2.2.5 Spesifikasi PV 10 B
Penggunaan : Air Hujan
Tekanan standard : 10 bar
Uraian Keterangan
Pipa Polyvinyl Chloride (PVC) class 10 bar
Elbow & Junction PVC injection moulded sanitary fitting lage radius, solvent cement joint type
atau rubber ring type.
Reducer PVC injection moulded sanitary fitting concentric, solvent cement joint type.
Solvent Cement Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.
3. Tenaga kerja yang disediakan harus mempunyai kwalifikasi kerja yang baik,
menguasai / memahami dan bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya.
5. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar mengacu kepada standar
prosedur kerja yang berlaku umum untuk menjamin kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar,
serta memperkecil banyaknya penyilangan.
6. Pelaksanaan pabrikasi pipa harus dilaksanakan dalam ruang yang bersih, terlindung
dari panas dan hujan.
7. Pekerjaan pemasangan instalasi pemipaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang
longgar, tidak kurang dari 65 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan.
8. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum dipasang,
membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam / runcing serta penghalang lainnya.
9. Pipa dan fitting yang dating keproyek pada tiap ujungnya masih di lengkapi dengan
penutup plastic dari pabrik pembuat. Sertifikat dari pabrik pembuat dari tiap unit material perlu
disampaikan ke Pemilik / PemberiTugas.
10. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan, antara
lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya, sesuai dengan fungsi sistem dan yang
diperlihatkan pada gambar.
11. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan union
atau flange. (darijenis sanitary)
12. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan cabang pada
pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.
13. Reducers dan expanders yang terletak dijalur pipa-pipa air demineral, air injeksi serta uap
dan uap murni pada posisi horizontal dasarnya harus datar (eccentric reducer/expander) untuk
memungkinkan draniase.
14. Perpipaan untuk uap harus menurun searah dengan aliran uap.
15. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun serah dengan arah aliran.
16. Katup (valves) dans aringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan
penggantian.
17. Pegangankatup (valve handle) tidakbolehmenukik.
18. Pada pemasangan alat-alat pemuaian, angkur-angkur pipa dan pengarah¬ pengarah pipa
harus secukupnya disediakan agar pemuaian serta perenggangan terjadi pada alat-alat tersebut,
sesuai dengan permintaan & persyaratan Pabrik.
1. Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan alat penggantung (hanger), brackets atau
sadel dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau
perenggangan pada jarak yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalam tabel berikut ini :
Jenis
Pipa Ukuran Pipa
( mm) Batas Maksimum Ruang
Interval
Mendatar ( m) Internal Tegak (m)
Galvanised Steel, Black Steel, PPR Sampai 20
s/d 40
50 s/d 80
100 s/d 150
150 s/d 200
atau lebih 1.8 2.0 2.5 4.0 50 2.0 2.5 3.0 4.0 4.0
Besi Cor (CIP) Seluruh
sambungan 1 titik / sambungan 1 titik/sambungan
PVC ( AW) 50
80
100
150 0.6 0.9 1.2 1.8 0.9 1.2 1.5 2.1
Catatan :
• Klem untuk GS —> hot dip “u” bolt
• Klem untuk hot dip “u” bolt lengkap dengan karet isolator.
2. Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini :
• Perubahan perubahan arah
• Titik percabangan.
• Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis
3. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut :
UkuranPipa Baja, plastic dan tembaga Ukuran Baja Bulatpenggantungpipa
Sampai dengan 20mm 6 mm
25 s/d 50 mm 9 mm
65 s/d 150 mm 13 mm
200 s/d 300 mm 15 mm
300 mm atau lebih besar Dihitung dengan factor keamanan
Gantungan ganda 1 ukuran lebih ecil dari table di atas
Penunjang papal ebihd ari 2 Dihitung dengan factor keamanant erhadap kekuatan puncak
4. Bentuk dan Bahan Gantungan Untuk air dingin, limbah, hujan dan hidran : Split ring type
atau Clevis type.
5. Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak. Semua gantungan
dan penumpu pipa baja, plastic dan tembaga harus dicat dengan cat dasar zinchromat sebelum
dipasang.
8. Perlengkapan las acytelin untuk pipa tembaga harus yang berkondisi baik serta mempunyai
perlengkapan pengaman yang memadai.
3. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang mempunyai
kedap air harus digunakan sayap.
4. Untuk pipa pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap
air ( water proofing ) harus dari jenis "Flushing Sleeves".
5. Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber sealed, "Caulk" atau
silicon sealant.
5.3.1.11 Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan disetiap service
harus dibersihkan dengan seksama menggunakan cara-cara/metoda-metoda yang disetujui sampai
semua benda-benda asing disingkirkan.
5.3.2 PENGUJIAN
5.3.2.1 Sistem Air Bersih
1. Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan untuk sistem air bersih harus diuji dengan
tekanan sebesar tekanan kerja ditambah 50% atau 10 kg/cm dan tidak lebih tinggi lagi dalam jangka
waktu 1 jam.
2. Untuk system lain dipergunakan udara tekan dengan standar tekanan yang sama dengan air
dingin dan diflush dengan gas nitrogen.
3. Kebocoran-kebocoran yang timbul harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan yang ada harus
diuji ulang kembali.
4. Peralatan-peralatan uji tekanan yang rusak akibat uji tekanan harus dilepas (diputus) dari
hubungan-hubungannya selama uji tekanan berlangsung, serta peralatan yang rusak tersebut perlu
diganti dengan yang baru.
5.3.3 PNGECATAN
5.3.3.1 U m u m
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut :
1. Pipa servis dari bahan baja hitam (black steel)
2. Support pipa dan peralatan konstruksi besi
3. Flens
4. Peralatan yang belum dicat dari pabrik
5. Peralatan yang catnya harus diperbarui
1. Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan- peraturan sebagai
berikut :
a. Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-6481-2000 tentang Sistem Plumbing
b. Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-2453-1991 tentang Sumur resapan air hujan
untuk lahan pekarangan, tata cara perencanaan Teknik.
c. Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-6363-2000 tentang Tata cara pemilihan dan
pemasangan vent pada system plumbing.
d. Standar nasional Indonesia (SNI) No. 036-0162-1986 tentang Pipa PVC untuk saluran
air buangan di dalam dan di luar bangunan..
e. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL2000)
f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 05/Men/1982.
g. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti PLN,
Dit.Jen.Bina Lindung dari Pusat maupun Daerah.
h. Pedoman Plumbing Indonesia.
2. Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh :
a. Perusahaan yang memiliki Surat Ijin Instalasi dari Instansi yang berwenang dan telah
biasa mengerjakannya.
b. Khusus untuk instalasi peralatan plumbing yang ada kaitannya instalasi listrik, maka
kontraktor diperkenankan bekerja sama dengan perusahaan lain yang telah memiliki PAS dari
AKLIN.
3. Gambar - gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang
saling melengkapi dan sama mengikatnya.
4. Gambar – gambar sistem ini menunujukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan
mempertimbangkan juga kemudahan service /maintenance jika peralatan-peralatan sudah
dioperasikan.
6. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja dan detail kepada
MK untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-gambar
tersebut, Kontraktor dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang berhubungan
dengan instalasi ini.
7. Kontraktor instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang yang disertai
dengan operating dan Maintenance Instruction serta harus diserahkan kepada MK pada saat
penyerahan pertama dalam rangkap 4 (empat) terdiridari 1 kalkirdan 3 (tiga) blue print, dijilid
serta dilengkapi dengan daftar isi dan data notasi.
8. Kontraktor instalasi ini harus membuat gambar gambar instalasi terpasang yang disertai
dengan operating dan maintenance instruction serta harus diserahkan kepada MK pada saat
penyerahan pertama dalam rangkap 4 (empat) terdiri 1 kalkirdan 3 blue print, dijilid serta
dilengkapi dengan daftar isi dan data notasi
10. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan
instalasi yang lain.
11. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibatnya
menjadi tanggungjawab Kontraktor.
12. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Kontraktor harus menyerahkan
gambar kerja dan detailnya kepada Pemberi Tugas dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.
13. Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas peralatan
yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan,Kontraktor harus segera menghubungi
Kontraktor. Pengambilan ukuran dan /atau pemilihan kapasitas peralatan yang salah akan menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
1. Dalam melaksanakan instalasi ini, kontraktor harus mengikuti semua Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).
2. Semua peralatan yang digunakan untuk proyek ini harus mempunyai sertifikat dan mengacu
standar IEC, VDE, ISO, BS, SNI dan lain-lain.
3. Kontraktor harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang ada seperti :
a. Persyaratan Umum.
b. Spesifikasi Teknis.
c. Gambar Rencana.
d. Berita Acara Aanwijzing
7. Semua instalasi penerangan dan stop kontak menggunakan sistem 3 core dimana core yang ke
tiga merupakan jaringan pentanahan disatukan ke panel listrik. Sedangkan instalasi dari panel
pembagi menggunakan 2 core kabel.
8. Semua panel listrik harus diberi pentanahan dengan kawat BC atau core ke 5 dari toevoer
yang digunakan.
9. Semua pipa dari bahan metal yang terpasang dalam tanah harus diberi pelindung anti karat.
10. Semua pipa instalasi di luar cor-coran pelat beton dan yang tidak tertanam dalam tanah
harus diberi marker dengan warna yang akan ditentukan kemudian pada ujung-ujung pipa atau
kabel dan pada pipa atau kabel setiap jarak 10 meter.
11. Sistem tegangan 220 V/380 V, 3 phase, 50 HZ, instalasi penerangan dan stop kontak 220 V- 1
phase - 50 HZ.
2. Dalam setiap hal, suatu bagian atau suku-suku dari peralatan yang jumlahnya jelas
ditentukan, maka jumlah tersebut harus tetap lengkap setiap kali peralatan itu diperlukan,
sehingga merupakan unit yang lengkap. Apabila suatu bahan atau peralatan disebutkan pabrik
pembuatnya atau mereknya, hal ini dimaksud untuk mengikat mutu, type perencanaan dan
karakteristik.
4. Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar dari yang diminta dengan syarat :
a. Mengajukan persetujuan dari Pemberi Tugas.
b. Tidak menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.
c. Tidak menyebabkan pertambahan bahan.
d. Tidak meminta pertambahan ruang.
e. Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
f. Tidak menurunkan waktu.
2. Kabel Feeder
a. Kelas kabel 1000 Volt
b. Inti penghantar tembaga
c. Isolasi PVC, Sheated
d. Jenis Kabel NYY, FRC dan NYFGBY
3. Kabel Grounding
a. Inti tembaga
b. Jenis kabel BC atau NYY.
2. Sparing menggunakan pipa galvanis yang ukurannya 2 tingkat di atas pipa instalasi.
3. Penyambungan dari jalur instalasi ke armature lampu menggunakan pipa flexible jenis PVC.
5. Semua pipa yang tidak dalam cor-coran atau tertanam dalam tanah harus diberi marker
dengan warna yang akan ditentukan kemudian pada ujung-ujung pipa dan kabel setiap jarak 10 m.
6. Pemasangan Instalasi Listrik tidak dibenarkan bersamaan dengan pemasangan sparing kabel.
b. Hanger
• Untuk instalasi satu atau dua jalur digunakan hanger dari bahan besi plat yang diklem setiap
jarak 100 cm. Gantungan ke plat dengan ikatan ramset atau fischerplug.
• Mur baut dan besi plat.
• Semua bahan besi plat harus dimeni dan dicat warna abu-abu.
2. Stop kontak biasa dengan rating10 A – 250 volt. 2 kutub ditambah 1 untuk pentanahan. Stop
kontak tenaga dengan rating 16 A- 380 volt. 3 atau 4 kutub ditambah 1 untuk pentanahan.
Dalam suplai stop kontak harus lengkap dengan box tempat dudukannya dari bahan metal jenis
pasangan recessmounted atau surfacemounted.
2. TKI TL 1 X 28 W dan 1x 14 W
• Bahan kotak dan komponen idem (1 ).
• Reflektor.
3. GMS TL 1 x 28 Watt
• Komponen dan bahan kotak idem (1).
• Cover acrylic putih.
6. RMRL 2 x 28 W dan 2 x 14 W
• Komponen dan bahan kotak idem (1)
• Refletor tipe M5
7. Lampu yang belum disebutkan di dalam spesifkasi akan ditentukan kemudian, mengikuti
lighting desain atau interior.
2. Panel Distribusi
a. Rated breaking capacity pada 220 volt / 380 volt – 1 fase / 3 fase – AC tidak kurang dari 42
kA.
b. Semua Pemutus Daya ( Breaker ) menggunakan tipe adjustable.
c. Release harus mengandung :
• Under Voltage relay disisi PLN.
• Thermal overload realase.
• Magnetic short circuit realase (mempunyai setting range).
2. Kontraktor harus membuat gambar kerja yang memuat gambar denah, potongan dan detail
sesuai keadaan sebenarnya di lapangan, dengan mendapat persetujuan dari MK.
3. Kontraktor harus berkonsultasi dengan kontraktor lain, sehingga pemasangan instalasi dan
peralatan dapat dilakukan tanpa terjadi tabrakan.
4. Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dibeli, dipesan, masuk site atau dipasang
harus mendapat persetujuan dari MK.
5. Dalam shaft riser instalasi feeder terpasang dan diklem ke rak kabel shaft riser setiap
jarak 150 cm
6. Setiap sambungan cable tray / cable ladder dilengkapi kabel BC diameter 35mm.
9. Akhir dari instalasi exhaustfan berupa stop kontak 1 fasa atau 3 fasa.
10. Semua pipa instalasi di plafond, di langit-langit dan di shaft harus diberi marker setiap jarak
10 m dengan warna yang akan ditentukan kemudian.
11. Ramset atau fischerplug harus terpasang ke plat beton dengan kokoh.
12. Kelos kayu kamper harus terpasang kokoh dan rata/rapih ke plat beton.
13. Pemasangan angkur harus dikerjakan sebelum pengecoran dan diikat ke besi beton. Dapat
juga dilakukan dengan tembakan ramset atau fischerplug.
14. Rack riser atau rak kabel atau cable tray bersama penggantung di mur baut ke angkur.
15. Setiap belokan kabel terutama feeder yang besar harus diperhatikan radiusnya, minimal R =
30 D dimana D adalah diameter kabel.
16. Tidak diperkenankan melakukan penyadapan atau penyambungan ditengah jalan kecuali
pada tempat penyambungan.
5.6.5.4 Pembumian
Semua instalasi, peralatan dan panel-panel listrik harus dilengkapi dengan system pembumian.
Sistem pembumian baik peralatan elektronik maupun panel listrik dan sebagainya dihubungkan
dengan electrode pembumian (grounding).
Dari masing-masing bak control electrode pembumian dihubungkan dari satu dengan yang lainnya
sehingga terbentuk system ring. Hasil akhir tahanan pembumian system ring maksimal 2 Ohm.
3. Setelah menyerahkan Tahap I, Kontraktor wajib melakukan masa jaminan selama 12 bulan
atas semua peralatan yang dipasangnya tetap bekerja sempurna.
PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dinding batu bata maupun batako merupakan pekerjaan mudah, namun
memerlukan perhatian dan metode cara plesteran dinding yang baik sehingga dapat dihasilkan
pekerjaan plesteran yang baik, rata dan rapi.
Beberapa Peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran dinding antara lain:
Meteran
Jidar alumunium / jidar kayu kaso
Roskam kayu / roskam besi
kertas semen/ kertas bekas zak semen
Benang
triplek
kawat ayam ( digunakan pada plesteran yang memerlukan perkuatan khusus atau pada plesteran
dengan ketebalan lebih dari 3 cm )
air
semen
a. Pasang dinding batu bata / atau batako sesuai dengan rencana dinding yang sudah dibuat
sebelumnya, pastikan dinding benar-benar tegak dan rapi karena akan menghemat pekerjaan
plesteran.
b. Basahi permukaan dinding batu bata/batako dengan menggunakan air sampai basah dan rata
dalam kondisi jenuh air.
c. Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang direncanakan. d. pasang
benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk keperluan
penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali ketegakan dan
kerataanya, ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan dengan rencana ketebalan plesteran
yaitu sekitar 1.5 cm s/d 3 cm.
e. tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam plesteran , pastikan instalasi
sudah terpasang semua agar tidak terjadi pekerjaan bobok pasang dikemudian hari.
f. pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan , selalu mengecek kerataanya dengan
menggunakan alat jidar.
g. setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama +/- 7 hari agar tidak terjadi
keretakan dinding.
h. pekerjaan acian dinding baru bisa dimulai setelah plesteran dinding benar-benar kering, kuat,
karena jika terlalu terburu-buru melakukan pekerjaan acian maka terjadi pemanasan pada dinding
yang menyebabkan finishing dinding menjadi retak-retak rambut.
Ring Balok merupakan struktur atas dalam suatu bangunan, pekerjaan balok dibuat untuk menahan
beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, terlebih dahulu
pihak kontraktor harus mengajukan usulan rencana kerja dan mendapat persetujuan dari konsultan
pengawas. Untuk pekerjaan balok diperlukan beberapa tahap seperti pekerjaan pembesian,
pembuatan dan pemasangan bekisting, Pekerjaan pengecoran dan pembongkaran
1. Pekerjaan Pembesian
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U-24 (tegangan leleh karakteristik
minimum 24 Kg/cm2 untuk ukuran D Ø14 mm dan baja sedang dengan mutu U-32 (tegangan leleh
karakteristik minimum 32 Kg/cm2). Tahapan untuk pekerjaan balok
adalah pekerjaan pembesian dimana pada pekerjaan ini dilakukan oleh tukang atau pekerjayang
sudah ahli dan terampil dibidang pembesian struktur bangunan, selain itu dalam pekerjaan ini juga
membutuhkan alat-alat diantara lain adalah sebagai berikut
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan pembesian ring balk pembangunan Dinas
Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Kabupaten Aceh Timur adalah sebagai berikut :
• Besi Polos Ø8
• Besi Ulir D 12
• Besi Ulir D 16
• Kawat Beton
Menurut SNI diameter bengkokan yang diukur pada bagian dalam batang tulangan tidak boleh kurang
dari 6db “diameter minimum”. Diameter dalam dari bengkokan untuk sengkang ikat tidak boleh
kurang dari 4db “diameter minimum”. Perakitan dilakukan dilokasi pembangunan, hal ini
dilakukan untuk memudahkan pekerjaan dan untuk menghemat waktu pelaksanaan. Adapun
jumlah pekerja yang dilibatkan dalam pekerjaan pembesian kolom dan ring balk adalah :
• Mandor 1 orang
• Kepala Tukang Besi 2 orang
• Tukang Besi 4 orang
• Pekerja 10 orang
Cara Pembengkokan
Bar Bender (pembengkok tulangan) adalah alat untuk membentuk baja tulangan sesuai dengan
bentuk yang dibutuhkan. Pada proyek ini digunakan pembengkok manual. Pembengkok manual ini
terbuat dari besi tulangan berdiameter 30 mm dan memiliki panjang 50 cm yang memiliki
lubang pada ujungnya sesuai dengan ukuran tulangan yang akan
dibengkokkan. Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali bila diizinkan lain
oleh Pengawas Lapangan
Tulangan yang sebagian sudah tertanam didalam beton tidak boleh dibengkokkan dilapangan,
kecuali seperti yang ditentukan pada gambar rencana, atau diizinkan oleh pengawas
lapangan.
Pada saat beton dicor, tulangan harus bebas dari lumpur, minyak, atau segala jenis zat pelapis
bukan logam yang dapat mengurangi kepasitas lekatan. Pelapis epoksi yang sesuai dengan acuan
baku.
Jika pembatasan jarak dan selimut beton minimu didasarkan pada diameter tulangan db, maka satu
unit bundle tulangan harus diperhitungkan sebagai tulangan tunggal dengan diameter yang didapat
dari luas ekuivalen penampang gabungan.
• Pekerjaan Pembesian di Lapangan dan Menurut SNI
Pada pekerjaan dilapangan pengbengkokan besi dan sengkang tidak sesuai dengan SNI karena
dilapangan pembengkokan hanya diperkirakan saja oleh pekerja, jarak sengkang yang di tentukan
pada gambar bestek adalah 15 cm. Penempatan sambungan pada sengkang pada lapangan sesuai
dengan SNI dengan cara membuat penempatan sambungan sengkang
berselingan.
Bekisting merupakan cetakan beton yang mengisi adukan kedalamnya, sampai adukan beton
mengeras dalam jangka waktu ± 1 hari. Mal yang terbuat dari triplex dan kayu yang disusun
berbentuk persegi. Pemasangan bekisting ini dilakukan diatas tanah . Pada pembentukan triplex mal
dilakukan dengan beberapa sisi, sehingga mal dapat terbentuk persegi, sedangkan disisi atas
dibiarkan terbuka untuk dapat dilakukan pengecoran. Antara triplex satu dengan yang lainnya
harus rapat dan tidak terdapat rongga- rongga agar adukan beton tidak merembes keluar mal.
Pemasangan bekisting dilakukan setelah pemasangan tulangan untuk balok, bekisting tersebut sudah
dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya, bekisting terbuat dari triplex. Peralatan yang
dibutuhkan untuk memasang bekisting balok adalah sebagai berikut :
• Gergaji
• Palu
• Meteran
• Waterpas
• Unting-unting
• Selang air
• Pinsil
• Benang
• Sedangkan bahan-bahan yang dibutuhkan adalah :
• Multiplek 9 mm
• Kayu Dolken
• Kawat Beton
• Minyak bekisting
Adapun jumlah pekerja yang dilibatkan dalam pekerjaan pembuatan bekesting balok adalah :
Mandor 1 orang
Kepala Tukang Kayu 1 orang
Tukang Kayu 4 orang
Pekerja 8 orang
Sebelum pemasangan bekisting terlebih dulu diikat batu tahu (beton decking) pada tulangan untuk
menjaga ketebalan selimut beton sesuai dengan yang diinginkan. Dimensi beton decking adalah
sebesar 6 x 6 x 2,5 cm.
Perencanaan bekisting di lapangan sudah sesuai dengan SNI, yaitu cetakan menghasilkan struktur
akhir yang memenuhi bentuk, garis dan dimensi komponen struktur seperti disyaratkan pada gambar
rencana dan spesifikasi, cetakan mantap dan cukup rapat untuk mencegah kebocoran mortal,
cetakan diperkaku atau diikat dengan baik untuk mempertahankan posisi dan bentuk, cetakan dan
tumpuannya direncanakan sehingga tidak merusak struktur yang dipasang sebelumnya, perencanaan
cetakan disertai pertimbangan faktor-faktor berikut
: a. Kecepatan dan metode pengecoran beton
b. Beban selama kontruksi, termasuk beban-beban vertical, horizontal, dan tumbukan. c.
Persyaratan-persyaratan cetakan khusus untuk kontruksi sengkang, plat lipat, kubah, beton
arsitektural, atau elemen-elemen sejenis.
3. Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran balok harus dilakukan setelah pekerjaan pemasangan bekisting selesai.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, bekesting terlebih dahulu dilapisi dengan oli
bekas/minyak bekesting, oli tersebut berfungsi untuk melapisi bagian dalam bekisting agar setelah
beton mongering dapat dibuka dengan mudah dan untuk melindungi bekisting supaya tahan lama.
Untuk perbandingan campuran yang digunakan dalam pekerjaan pengecoran ring balk adalah 1 pc :
1 1/5 ps : 2 1/5 kr untuk selimut betonnya adalah 5 cm. hasil adukan semen terlihat bagus namun
terkadang terlihat agak encer, hal itu sangat tidak baik suatu kontruksi, pengecoran ring balk harus
dilakukan 3 lapisang dengan beberapa kutukan atau dengan menggunakan mesin getar untuk hasil
yang lebih baik, apabila dilakukan dengan 1 lapisan saja akan mengakibatkan kerikil menumpuk
disisi bawah struktur tersebut dan bisa melemahkan struktur.
Peralatan yang digunakan adalah kereta sorong, molen, ember, ruskam, sendok spesi, skop, mesin
getar (Vibro), dan alat bantu lainnya yang mendukung untuk campuran agregat dipesan dari toko
terdekat, sedangkan bahan yang digunakan pasir, semen, kerikil dan air. Tenaga kerja yang
dibutuhkan pada pekerjaan struktur ini adalah :
1. Mandor 1 orang
2. Kepala Tukang Batu 1 orang
3. Tukang Batu 2 orang
4. Pekerja 10 orang
4. Pekerjaan Pembengkoran
Pekerjaan pembongkaran bekisting struktur tersebut dilakukan setelah umur beton 1 atau 2 hari
lebih. Pembongkaran bekisting dengan menggunakan linggis. Bekisting yang telah dibongkar
dibersihkan dari sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada tempat yang terlindung supaya
dapat dipergunakan untuk pekerjaan selanjutnya. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan
pembongkaran bekisting kolom ini dikerjakan oleh 2
orang pekerja.
Pekerjaan pembongkaran dilapangan sudah sesuai dengan SNI cetakan dibongkar dengan cara-cara
yang tidak mengurangi keamanan dan kemampuan struktur. Beton yang akan dipengaruhi oleh
pembongkaran cetakan memiliki kekuatan cukup sehingga tidak akan rusak oleh operasi
pembongkaran.
Bekisting merupakan cetakan beton yang mengisi adukan kedalamnya, sampai adukan beton
mengeras dalam jangka waktu ± 1 hari. Mal yang terbuat dari triplex dan kayu yang disusun
berbentuk persegi. Pemasangan bekisting ini dilakukan diatas tanah . Pada pembentukan triplex mal
dilakukan dengan beberapa sisi, sehingga mal dapat terbentuk persegi, sedangkan disisi atas
dibiarkan terbuka untuk dapat dilakukan pengecoran. Antara triplex satu dengan yang lainnya harus
rapat dan tidak terdapat rongga- rongga agar adukan beton tidak merembes keluar mal.
Pemasangan bekisting dilakukan setelah pemasangan tulangan untuk balok, bekisting tersebut sudah
dirangkai sesuai dengan ukuran dan dimensinya, bekisting terbuat dari triplex. Peralatan yang
dibutuhkan untuk memasang bekisting balok adalah sebagai berikut :
• Multiplek 9 mm
• Kayu Dolken
• Kawat Beton
• Minyak bekisting
Adapun jumlah pekerja yang dilibatkan dalam pekerjaan pembuatan bekesting balok adalah :
• Mandor 1 orang
• Kepala Tukang Kayu 1 orang
• Tukang Kayu 4 orang
• Pekerja 8 orang
Sebelum pemasangan bekisting terlebih dulu diikat batu tahu (beton decking) pada tulangan untuk
menjaga ketebalan selimut beton sesuai dengan yang diinginkan. Untuk menjaga kestabilan
bekisting agar tetap vertikal, sejajar dan lurus, bekisting diperkuat dengan bantuan penyangga yang
terbuat dari kayu berukuran 4/6 cm. Dan untuk menjaga ketahanan bekisting sewaktu dilakukan
pengecoran maka di sepanjang kolom dikunci dengan rangkaian kayu yang dibuat berbentuk persegi
dengan ukuran sebesar diameter kolom. Kayu yang digunakan untuk membuat pengunci ini
berukuran 5/7 cm. Pengunci ini juga berguna dalam membuat kolom tegak lurus. Pengerjaan
bekisting ini dilakukan oleh 3 orang tenaga kerja untuk satu kolomnya.
8 Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran kolom dilakukan setelah bekisting kolom selesai dipasang. Alat – alat yang digunakan
pada pengecoran kolom utama lantai II kantor Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi
Kabupaten Aceh Timur adalah :
1. Mesin molen
2. Timba cor
3. Ruskam
4. Concrete Pump
Pengadukan campuran dilakukan dengan menggunakan readymix, mutu beton yang digunakan untuk
pengecoran kolom adalah mutu beton K – 250.
Sebelum dimasukkan material terlebih dahulu tabung readymix dibasahi dengan air hingga merata.
Tujuannya adalah agar air untuk pengadukan mortar tidak diresap oleh dinding tabung readymix.
Pengadukan mortar dilakukan dengan menggunakan readymix. Kemudian hasil pengadukan
dituangkan ke dalam pumping machine untuk selanjutnya dikucurkan ke kolom sebanyak ¾ tinggi
kolom. Setelah selesai mengisi ¾ kolom, pekerja menusukkan tongkat kayu ke dalam kolom sambil
menggoyang-goyangkan tulangan untuk memadatkan campuran mortar. Setelah selesai dengan
pengecoran kolom lainnya, concrete pump kembali mengisi kolom yang sudah terisi ¾ ukuran
volume total ini hingga penuh. Setelah itu kembali pekerja meneruskan kegiatan pemadatan yang
sama. Selang waktu antara pengecoran pertama (3/4 volume total) dengan pengecoran kedua
(1/4volume total) memakan waktu 10 hingga 15 menit. Pengecoran dilakukan pada mulut kolom
sehingga tinggi jatuh pengecoran setinggi 4 m. Hal ini tidak sesuai dengan PBI-1971 yang menyatakan
bahwa kolom yang tingginya lebih dari 2 m maka harus digunakan jendela pengecoran, karena dapat
mengakibatkan penumpukan agregat berdiameter besar pada bagian bawah.
Untuk satu buah kolom pekerjaannya ditangani oleh 2 orang pekerja yang bertugas memadatkan
campuran dan 4 orang lainnya sebagai operator readymix dan concrete pump.
Dari hasil pengujian kuat tekan beton didapat bahwa kuat tekan beton rata–rata dari 4 benda uji
untuk beton umur 28 hari adalah 267,78 kg/cm2. Dalam hal ini, kekuatan tekan beton telah
memenuhi syarat yang telah ditentukan yaitu 250 kg/cm2. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
lampiran.
Pengendalian Pekerjaan
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan pasangan bata ini tertera pada :
- PUBI – 1982
- NI - 3 – 1910
- NI - 10 - 1973
- SSII - 0021 - 78
Spesifikasi Bahan
Hebel :
Face Size : 600 x 200 mm
Thickness : 75 x 100 mm
Dry Densty : 550 Kg / m3
Wet Density : 600 Kg / m3
Compressive strenght : 3 >= N/mm2
Fire Resistance :2- 4 hours
Thermal Conductivity:0.226 w/m.k
Pasir :
- Digunakan pasir pasang; bebas lumpur, kotoran dan bahan organik lainnya. Pasir diayak
dengan ayakan 2 mm.
Semen :
- Digunakan Portland Cement dari salah satu merk. Semen harus memenuhi Standar NI -
8 / 1964
Air :
- Digunakan air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, garam-garaman dan bebas dari zat-
zat yang merusak seperti asam, basa dan zat-zat organik. Air harus memenuhi standar NI-2 /
1970. Pemakaian air harus mendapatkan persetujuan pengawas.
Lingkup Pekerjaan
- Bagian ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga dan pelaksanaan pekerjaanplesteran
dan adukan pada dinding-dinding dan bagian-bagian lain bangunan serta pekerjaan, seperti
yang tertera pada gambar-gambar.
Pengendalian Pekerjaan
Portland Cement
- Portland Cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membatu dan dalam
zak yang tertutup seperti disyaratkan dalam NI - 8. Hanya sebuah merek dari satu jenis
semen yang boleh dipakai dalam pekerjaan. Khusus untuk pekerjaan pasangan yang bersifat
pengisi (non strukturil) maupun plesteran diperkenankan memakai jenis Portland Cement
bara type SPP-B produksi PT. Indocement Tunggal Perkasa atau setara.
Air
- Air harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti : minyak, asam dan
unsur organik lainnya. Kecuali dinyatakan lain, Pemborong harus menyediakan air kerja atas
biaya sendiri.
Pengetesan
- untuk mendapatkan
perbandingan campuran plesteran dapat
dilaksanakan dalam waktu 1 minggu
sebelum pelaksanaan dimulai, dan tidak ada
penambahan waktu lagi untuk itu.
a. Plesteran dengan campuran 1 PC : 4 Ps
digunakan pada daerah-daerah seluruh
dinding bata, campuran 1 PC : 3 Ps
digunakan pada balok plat/dinding beton
seperti ditunjukkan dalam gambar.
b. Plesteran dengan campuran 1 PC : 2 Ps
digunakan pada daerah-daerah basah
untuk kedap air seperti dinding toilet
setinggi 180 cm dari lantai dan dinding
lantai terbawah yang berhubungan dengan
tanah, setinggi 20 cm dari lantai
(trasraam), sebagaimana ditunjukkan
dalam gambar.
c. Plesteran boleh dicampur dengan bahan
additive untuk mencegah keretakan yang
tidak diinginkan. Untuk dapat
menggunakan bahan tersebut,
Pemborong terlebih dulu harus mengajukan kepada Pengawas agar mendapatkan
persetujuanny
Pelaksanaan Acian
- Acian dibuat adukan untuk plesteran harus
dilakukan dengan mesin (molen).
- Masukkan setengah dari jumlah air dan pasir
untuk adukan lebih dahulu ke dalam molen,
kemudian tambahkan semen dan setengah bagian
sisa dari air dan pasir.
- Pengadukan dalam molen dilaksanakan dalam
waktu + 3 menit. Pengadukan tanpa mesin hanya
boleh dilakukan, bilamana disetujui oleh
Pengawas.
- Adukan harus selalu plastis. Aduk-ulang
(retempering) dengan penambahan air
boleh dilakukan sebagaimana diperlukan.
Adukan yang berumur lebih lama dari pada 1 ½ jam
sejak pencampurannya, tidak boleh diaduk-ulang
dan tidak boleh dipergunakan lagi.
Plesteran sambungan :
- Untuk mendapatkan permukaan yang merata dan ketebalan sesuai dengan yang disyaratkan,
maka dalam memulai pekerjaan plesteran harus dibuat terlebih dahulu “kepala” plesteran.
- Pasang lapisan plesteran setebal yang disyaratkan (15 mm). Ratakan dengan roskam kayu.
Basahkan terus selama + 3 hari.
- Sekeliling kosen pintu bagian dalam harus diberi plesteran tali air seperti dinyatakan dalam
gambar kerja.
- Seluruh plesteran dinding bagian bawah dibuat sponning sesuai tempat dan
ukuran-ukuran serta dicat DOF, seperti yang dinyatakan dalam gambargambar.
LISTPLANK GRC lebih kuat, anti rayap, dan tahan terhadap kelembaban sehingga dapat digunakan
sebagai plafon eksternal.
A.Pemasangan Rangka
Gunakan rangka kayu kaso 5/7 atau besi hollowGalvanis 4 x 4 cm tebal 1,2 mm dengan modul (jarak
rangka vertikal dan horizontal) 40 x 40 cm. Jarak antar penggantung rangka plafon maksimum
100 cm, jarak antar rangka utama 80 cm, dan jarak antar anak rangka 40 cm (lihat gambar).
B.Pemasangan Plafon
dapat dipasang sebagai plafon dengan 2 cara yaitu dengan sistem gap nut
3-5 mm atau dengan memangkas miring 45 tepi sisi panjangnya (tapered edge).
Pasanglah kawat serangga pada rangka sebelum memasang WOODPLANK ELEPHANT untuk
menghindari masuknya serangga jika menggunakan sistem gap/nut.
Pengukuran
- Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi untuk star/awal
pemasangan keramik dan level permukaan lantai keramik.
Syarat – syarat Pelaksanaan Pekerjaan
- Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu
sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
- Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
- Buat adukan untuk pasang keramik.
- Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang rata dan garis
siar/nat yang lurus.
- Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar permukaannya yang
rata/flat.
- Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
- Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar
dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan acua
- kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.Pada saat pemasangan, tekan keramik atau
pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata. Cek kerataan
permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.
- Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan
udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu baru dilanjutkan dengan
pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran.
P e k er j aa n D i nd i n g K er a m i k
Umum
- Meliputi pekerjaan penyediaan, pengiriman dan pemasangan semua bahan yang dilaksanakan
oleh Kontraktor sebagaimana dalam gambar atau yang dipersyaratkan dalam dokumen kontrak.
NPekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan lantai keramik. Approval material
yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja : keramik 20 x 25 cm semen PC, pasir, semen grouting nat, air,
dll..
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : gerinda, palu karet, meteran, waterpass, benang,
selang dan air.
Penegendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM, Peraturan
Keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.
Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya
untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis operatif dari pabrik
sebagai informasi bagi Konsultan Pengawas.Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut,
tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan Pengawas.
Pel a ksanaan
- Pada permukaan plesteran dinding/beton yang ada, keramik dapat langsung diletakkan,
dengan menggunakan adukan 1 pc : 4 psatau dapat juga menggunakan perekat keramik,
diaduk baik air 1,5 liter tiap 5 kg bahan perekat, pemakaian perekat menggunakan trowel
bergigi dengan tebal adukan ± 3 mm. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi
dengan baik, warna, motif tiap keramik harus sama tidak boleh retak, gompal atau cacat
lainnya.
- Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus, sesuai dengan petunjuk pabrik.
- Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai jenuh.
- Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yang akan terpasang di
dinding : Exhaust Fan, Panel, Stop Kontak, Lemari Gantung dan lain-lain sebagimana yang
tertera didalam gambar.
- Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan dengan gambar.
- Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus ditentukan serta harus
dibicarakan terlebih dahulu denga Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
- Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar lurus. Siar
arah horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan satu garis
lurus.
- Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar sebesar 4-5 mm setiap
perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus. Siar-siar keramik diisi dengan
bahan pengisi siar sehingga membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan dalam
persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.
- Bersihkan permukaan keramik segera jika terkotori dengan pekerjaan grouting dan kotoran
lainnya, bersihkan dengan hati-hati, tanpa merusak permukaan, lindungi keramik selama 14
hari setelah pemasangan.
- Pembersihan permukaan keramik yang sudah terpasang dari sisa-sisa adukan semen hanya
boleh dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih untuk keramik.
Nat-nat pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan komponen semen mortar siap pakai
(tile grout) yang dicampur air diisikan ke nat keramik dan diratakan dengan busa (spons).
Pemasangan keramik pada dinding kamar mandi atau lokasi lain yang disyaratkan harus
memakai waterproofing dilakukan setelah hasil tes waterproofing disetujui Konsultan
Pengawas.
PEKERJAAN PLAFOND
Pengendalian Pekerjaan
Pengawasan dan pengendalian pekerjaan harus mengikuti dan memenuhi persyaratanpersyaratan
dibawah ini :
- NI - 3 – 1970
- NI - 5 – 1961
Bahan-Bahan
Gypsum
- Gypsum Board ukuran 1200x2400 mm t=9 mm produk Jaya board, Elephant board atau yang
setara dari jenis standart core dipasang di Kanopi, Gallery, Office, Teras Depan & Belakang,
Selasar, R.AC/ME, Storage, Perpustakaaan dan R.Latihan atau ruangan-ruangan seperti terlihat
pada gambar.
- Gypsum Board ukuran 1200x2400 mm t=9 mm dari jenis Water Resistant produk Jaya board,
Elephant board atau yang setara dipasang di Toilet dan Janitor, atau seperti terlihat pada
gambar
- Pada pemasangan Plafond Gypsum tersebut baik yang dari jenis Standart atau pun jenis
Water Resistant dipasang juga List Plafond Gypsum (Cornice).
Jointing
- Compound yang dipakai UB 888 dan untuk paper tape memakai produk yang direkomendasi
oleh pabrik pembuat Gypsum.
Rangka
- Rangka penggantung memakai besi hollow 40x40 mm tebal 0,4 mm, rangka tersebut dicat
meni. Sedangkan untuk Gypsum Tile memakai rangka penggantung Main Tee, Cross Tee dan
lain-lainnya sesuai aturan atau rekomendasi dari Pabrik Pembuat.
Sekrup / Paku
- Memakai paku Gypsum yang direkomendasi pabrik pembuat Gypsum atau dengan persetujuan
pengawas.
- Pasangkan rangka utama setiap jarak 120 cm, sebisanya hindari penyambungan rangka utama.
Penggantungan rangka utama menggunakan besi penggantung setiap jarak maksimal 120 cm.
- Pasangkan rangka pengikat setiap jarak 60 cm atau seperti yang direkomendasikan pembuat
bahan Gypsum
- Gunakan type yang telah disetujui oleh perancang / pengawas. Pasangkan dengan screw
galvanized kepala pipih setiap jarak 30 cm. Pemasangan screw sampai terbenam dari
permukaan gypsum.
- Pemasangan jointing compound pada celah penyambungan panel harus kelihatan rata dan
halus hingga tidak terlihat adanya perbedaan permukaan
- Reinforcing tape dipasangkan untuk menutup pasangan jointing compound pada sambungan
panel Gypsum dengan butt edge. Pemasangan tape dengan bantuan bahan perekat.
Pemasangan dilakukan pada saat jointing compound belum kering benar.
- Perbaiki semua pekerjaan-pekerjaan yang belum sempurna sesuai dengan perintah Pengawas
- Pemasangan ceiling harus rata dan tanpa nat (jarak/antara), dan diberi List Gypsum Profil
disetiap pertemuan dengan dinding atau kolom
- Langit-langit hanya boleh dipasang setelah semua pekerjaan yang akan ditutupi selesai
dipasang.
- Langit-langit yang dipasang, akan tetapi harus dibuka untuk memperbaiki
pekerjaanpekerjaan yang berada didalamnya, maka perbaikan-perbaikan /
penggantianpenggantian tersebut harus ditanggung Pemborong, yang memperbaiki pekerjaan
tersebut
Gambar Pemasangan rangka plafond Gambar Papan Gypsum
PEKERJAAN ALUMINIUM
Lingkup Pekerjaan
- Semua pekerjaan kosen, jendela alumunium dengan alat perlengkapannya yang diperlukan
sesuai penjelasan dalam gambar-gambar.
Pengendalian Pekerjaan
- Semua pekerjaan yang disebutkan dalam pelaksanaan harus dikerjakan menurut instruksi
pabrik / produsen dan standar-standar antara lain :
1. The Alumunium Association (AA)
2. Architectural Alumunium Manufactures Association (AAMA)
3. America Standars for Testing Materials (ASTM)
Bahan-Bahan
- Kosen dan Pelat Aluminium Untuk kosen dan pelat alumunium yang akan digunakan adalah
produksi Alexindo, ALCAN/YKK, Superex, atau yang setaraf.
- Kadar Campur Architectural Billet 45 (AB45) atau setaraf dengan karakteristik kekuatan
sebagai berikuT: Ultimate Strength 28.000 p.s.i Yield Strength 22.000 p.s.i Shear Strength
17.000 p.s.i
- Anodizing Ketebalan lapisan diseluruh permukaan alumunium adalah 18 mikron dengan warna
hitam.
- Hardware (Perlengkapan) Lihat Bab Perlengkapan Pintu.
- Accessories Lihat Bab Perlengkapan Pintu.
- Jaminan Harus diberikan jaminan tertulis selama 5 (lima) tahun dari tipe campuran (“alloy”).
- Sealant “Sealant”, sesuai dengan Bab Sealant, digunakan untuk jendela alumunium dan kaca
yang berhubungan langsung dengan udara luar.
Syarat – syarat pelaksanaan
- Semua pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang terbaik dengan standar pengerjaan
yang disetujui Pengawas.
- Pemasangan sambungan harus tepat tanpa cela sedikitpun.
- Semua detail pertemuan harus runcing (adu manis), halus dan rata, bersih dari goresan-
goresan serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan alumunium.
- Pemasangan harus sesuai dengan gambar-gambar dan Persyaratan Teknis ini.
- Setiap sambungan dengan dinding atau benda yang berlainan sifatnya harus diberi “Sealant”.
- Tanda-tanda dan cacat akibat proses anodizing, yaitu “Rack” atau “Gripper” yang timbul di
permukaan alumunium harus dihilangkan
- Sudut / siku Pergeseran terhadap titik tangkap dari sisi horisontal atau vertikal sejauh 3 m,
tidak boleh melebihi 3 mm.
- Gap / celah Sambungan : maksimum 0,5 mm.
- Perbedaan tinggi Perbedaan tinggi untuk sisi vertikal dan horisontal maksimum 1,5 mm (plus
minus)
- Sealant Tidak terlihat pada bagian yang akan terlihat mata langsung
- Semua alumunium harus dilindungi dengan “Lacquer Film”, atau bahan yang lain yang
disetujui Pengawas ketika dibawa ke lapangan.
- Pelindung tersebut harus dibuka pada bagian-bagian tertentu dimana diperlukan, ketika
alumunium akan dikerjakan dan ditutup kembali setelah pengerjaan selesai.
- Kosen harus dilindungi dengan plastic tape atau (zinc chromate primer permis transparant)
ketika pengerjaan plester dilaksanakan. Bagian-bagian lain dapat tetap dilindungi dengan
“Lacquer Film” sampai pekerjaan selesai.
- Penggunaan pernis pada permukaan yang akan diberikan caulking atau sealant tidak
diperkenankan.
- Weather Seal Pemasangan kosen harus dilengkapi dengan weather seal jenis polyurenthene
sealant dan backing strip dari busa di dalam dan di luar sebagai lapisan pengisi sebelum sealant
dipasang
PEKERJAAN KACA
Lingkup
Pekerjaan
- Dalam lingkup ini meliputi pengadaan dan pemasangan kaca seperti dalam gambar
Pengendalian Pekerjaan
- NI –3-1970, SII dan ASTM.
- Standar spesifikasi dari pabrik dan Persyaratan teknis
Bahan-Bahan
- Kaca Panashap, tebal 5mm digunakan untuk jendela dan tebal 6 mm digunakan untuk daun
pintu, ex. ASAHIMAS atau setara, lokasi sesuai dengan gambar pelaksanaan.
- Toleransi ketebalan maksimum kaca yang diizinkan adalah 3%, produksi ex. ASAHIMAS atau
setara
Perlindungan
- Kontraktor bertanggung jawab atas semua kaca yang terpasang sampai penyerahan
pekerjaan. Kerusakan harus diperbaiki / diganti atas biaya kontraktor.
-
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG & PENGUNCI
Umum
Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun
pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
- Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan pada
daun pintu kayu, daun pintu aluminium dan daun jendela aluminium seperti yang
ditunjukkan/ disyaratkan dalam detail gambar.
Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan Pintu dan Jendela Rangka
Aluminium b. Pekerjaan Pintu Kayu
c. Pekerjaan Kusen
Persyaratan Bahan
Semua 'hardware' yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian 'hardware' akibat dan
pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat aluminium berukuran
3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap
anak kunci.
Bahan/Produk
Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu.
a. Semua pintu menggunakan peralatan kunci kualitas baik, bahan stainless steel / bebas
dan anti karat.
b. Untuk pintu-pintu aluminium (unit hunian) dan pintu-pintu besi pada ruang panel yang
dipakai adalah kunci "mortise lock set" berbahan stainless steel atau logam anti karat.
c. Seluruh kunci-kunci yang disebutkan diatas harus tercakup dalam satu sistim general
Masterkey.
d. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang
setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Pekerjaan Engsel.
a. Untuk pintu-pintu aluminium pada umumnya menggunakan engsel pintu kualitas baik,
dipasang sekurang-kurangnya 2 buah untuk setiap daun dengan menggunakan sekrup
kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel. Jumlah engsel yang dipasang
harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu.
b. Untuk pintu-pintu aluminium serta pintu panel menggunakan engsel lantai (floor hinge)
double action, kualitas baik dipasang dengan baik pada lantai sehingga terjamin kekuatan
dan kerapihannya, dipasang sesuai dengan gambar untuk itu.
c. Untuk jendela digunakan engsel kualitas baik.
d. Untuk pintu-pintu aluminium menggunakan engsel kualitas baik disertai pada posisi single
action.
Pelaksanaan
a) Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
b) Engsel bawah dipasang ± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
c) Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
d) Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan pintu, engsel
tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
e) Penarikan pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
f) Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian
secara kasar dan halus.
g) Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
h) Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan Gambar
Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Didalam shop drawing
harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara
pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam Gambar
Dokumen Kontrak, sesuai dengan Standar Spesifikasi pabrik.Shop Drawing sebelum
dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Konsultan Pengawas
PEKERJAAN LISTRIK
PERATURAN PEMASANGAN
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai berikut :
Instalasi Elektrikal
‐ PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) yang berlaku.
‐ PERDA (Peraturan Daerah) yang berlaku dan yang berkaitan dengan instalasi ini.
‐ Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku dan yang berkaitan dengan instalasi listrik.
‐ SLI (Standard Listrik Indonesia) yang berlaku.
‐ PUIPP (Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir) untuk bangunan yang berlaku.
‐ Standard penerangan buatan dalam gedung.
‐ Standard penerangan dekorasi dan pencahayaan sisi luar bangunan.
‐ Standar IEC dan Standar Internasional lainnya bagi hal-hal yang belum diatur dalam standar/
peraturan
diatas.
‐ Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata cara Perencanaan Teknis Konversi Energi pada
Bangunan
Gedung.
GAMBAR - GAMBAR
Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang
saling melengkapi dan sama mengikatnya.
o Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan, sedangkan
pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan
mempertim-bangkan juga kemudahan service maintenance jika peralatan peralatan sudah
dioperasikan.
o Gambar-gambar Arsitek dan Struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan
dan detail finishing instalasi.
o Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar kerja dan detail kepada
Direksi/MK untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan mengajukan gambar-
gambar tersebut, Pemborong dianggap telah mempelajari situasi dari instalasi lain yang
berhubungan dengan instalasi ini.
o Pemborong instalasi ini harus membuat gambar- gambar instalasi terpasang yang disertai
dengan operating dan Maintenane Instruction serta harus diserahkan kepada Direksi/MK pada
saat penyerahan pertama dalam rangkap 3 (tiga), dijilid serta dilengkapi dengan daftar isi
dan data notasi.
KOORDINASI
o Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan Pemborong instalasi lainnya, agar
seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
o Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi kemajuan instalasi
yang lain.
o Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibatnya
menjadi tanggung jawab Pemborong.
PELAKSANAAN
PEMASANGAN
1. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus menyerahkan
gambar kerja dan detailnya kepada Direksi/MK dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.
2. Pemborong harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas peralatan
yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan, Pemborong harus segera
menghubungi Direksi/MK. Pengambilan ukuran dan/atau pemilihan kapasitas peralatan yang
salah akan menjadi tanggung jawab Pemborong.
D. Panel-panel tersebut terdiri dari satu atau beberapa unit yang masing-masing mempunyai
satu ukuran standard yang sama serta mudah untuk dapat disatukan dengan lainnya.
Ukuran minimum dari masing-masing unit cubicle adalah :
Tinggi : 2.200 mm
Lebar : 1.000 mm
Tebal : 1.100 mm
Lampu
Penerangan
‐ Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana plafond dari Arsitek dan
disetujui oleh Direksi/MK.
‐ Lampu tidak diperkenankan memberikan beban kepada rangka plafond, dimana lampu yang
terpasang harus - mempunyai gantungan tersendiri.
‐ Instalasi kabel Penerangan yang berhubungan langsung dengan lampu ybs. harus dilengkapi
dengan fleksibel konduit.
‐ Tiang lampu penerangan untuk diluar bangunan harus dipasang tegak lurus, dan dari
bahan serta konstruksi yang disetujui oleh Direksi/ MK.
PENGUJIAN
Umum
Sebelum semua peralatan utama dari sistim dipasang, harus diadakan pengujian secara
individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat
pengujian yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta instansi lain yang
berwenang. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara
menyeluruh dari sistim, untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik. Semua biaya
untuk mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan peralatan untuk pengujian yang perlu
disediakan oleh Pemborong menjadi tanggung jawab Pemborong sendiri.
Lighting Fixtures Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan kapasitor harus
dilakukan pengujian/ pengukuran faktor daya.
Dalam hal ini faktor daya yang diperbolehkan minimal 0,85.
untuk Ventilasi dan Tata Udara disini adalah pekerjaan pengadaan dan pemasangan
peralatan mekanikal Air peralatan pendukungnya.
- Koordinasi dengan Pihak instansi tersebut yaitu :
a. Pelaksana wajib berkoordinasi dengan pihak-pihak lainnya demi
kelancaran pelaksanaan proyek ini,
b. Pelaksana dapat meminta penjelasan kepada Direksi Pengawas atau pihak lain yang
ditunjuk apabila menurut pendapatnya pada dokumen-dokumen pelelangan, gambar-
gambar atau hal-hal lainnya kurang jelas.
c. Pelaksana wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan pelaksanaan dari pihak-
pihak Pelaksana lain yang ikut mengerjakan proyek ini apabila pekerjaan pihak-pihak
lain dapat mempengaruhi kelancarannya pekerjaannya. Apabila sampai terjadi
gangguan, maka Pelaksana wajib mengerjakan saran-saran perbaikan untuk segenap
pihak. Apabila hal ini tidak dilakukan, maka Pelaksana tetap bertanggung jawab
terhadap segala kerugian-kerugian yang ditimbulkannya.
d. Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan, atau diselesaikan oleh pihak lain
atau yang dibeli dari pihak lain yang termasuk dalam lingkup system pekerjaan
instalasi ini, maka Pelaksana bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dan
pekerjaan ini.
e. Untuk segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang kurang jelas, Pelaksana
dapat menanyakan lebih lanjut kepada Direksi Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk
untuk ini. Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan, maka Pelaksana
bertanggung jawab atas kerugian-kerugian yang akan terjadi.
- Izin-izin Yaitu :
a. Pelaksana harus meminta izin-izin yang mungkin diperlukan untuk menjalankan
instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini atas tanggungan sendiri.
b. Semua izin dan persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan instalasi ini
harus dilakukan oleh Pelaksana.
c. Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain, beserta keterangan resmi yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan sistem instalasi ini haruslah dilakukan oleh Pelaksana
atau pihak lain yang ditunjuk oleh Direksi Pengawas dimana semua biaya adalah
menjadi beban Pelaksana. harus menyerahkan semua izin atau surat keterangan resmi
dari pihak yang berwenang, yang diper-olehnya mengenai sistem instalasi proyek ini
kepada Direksi Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk untuk hal tersebut, sebelum
penyerahan Kedua
PEKERJAAN PLUMBING
Sambungan
‐ Untuk pipa kelas S-12.5 dengan diameter 50 mM atau lebih kecil menggunakan perekat
solvent cement.
‐ Untuk pipa kelas S-16 dengan diameter lebih besar dari 50 mM menggunakan sambungan
dengan rubber-ring bell and spigot.
Persyaratan Pelaksanaan
‐ Semua pipa dan fitting yang dipakai dalam pekerjaan ini harus dari satu merk dan standad
yang sama.
‐ Fitting harus terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pipa.
‐ Fitting harus dari jenis "injection moulded", sedangkan "Welded fitting" sama sekali tidak
diperkenankan untuk dipergunakan dalam sistem pemipaan.
‐ Setiap sambungan berubah arah dibuat dengan WYE-45, TEE Sanitair atau COMBINATION
WYE-45 atau LONG RADIUS BEND dengan clean out dan untuk luar bangunan harus dilengkapi
dengan bak control.
‐ Pipa vent service harus dipasang tidak kurang 15 cM di atas muka banjir alat sanitair
tertinggi dan dibuat dengan kemiringan minimum sebesar 1%.
‐ Kemiringan pipa dibuat sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
‐ Pipa vent yang menembus atap harus dipasang sekurang-kurangnya 15 cM di atas atap dan
tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
‐ Untuk pipa vent mendatar, jarak tumpuan sama dengan jarak tumpuan pada pipa air kotor.
‐ Dalam pemasangan jaringan pemipaan ini, harus diadakan koordinasi dengan
pekerjaanpekerjaan struktur mengingat adanya penembusan-penembusan betonan lantai
maupun dinding.
‐ Pemasangan dan penempatan pipa-pipa ini disesuaikan dengan gambar pelaksanaan dan
dimensi dari masing-masing pipa tercakup pula dalam gambar tersebut.
‐ Di setiap floor drain dilengkapi dengan U Trap, untuk mencegah masuknya gas yang berbau
kedalam ruangan.
‐ Pada saluran buangan dari prepation area dapur, sebelum masuk ke inlet, sistem permipaan
air kotor bangunan, harus dipasang penyaring kotoran dari bahan stainless steel untuk
mencegah penyumbatan di dalam pipa.
‐ Pada jalur perpipaan air kotor yang mengandung lemak dipasang clean out di setiap belokan
dan pada pipa vertikal utama (di setiap pintu shaft).
‐ Persyaratan material (kelas, standard dan lainnya), ketentuan cara pemasangan seperti
diuraikan pada bab sebelumnya.
PEKERJAAN SANITARI
‐ Buat gambar pemasangan keramik lantai dan dinding, tentukan posisi closet jongkok berada
diantara nad keramik yang simetris misalnya diperempatan keramik atau ditengah badan
keramik.
‐ Buat marking atau pengkuran posisi closet jongkok di ruang toilet sesuai dengan gambar
kerja yang telah dibuat sebelumnya.
‐ Pastikan posisi ujung pipa berada pada posisi tengah closet jongkok yang telah direncanakan
dan dilakukan pengukuran.
‐ Buat adukan beton dengan campuran 1 semen : 3 pasir untuk membuat dudukan closet dan
membuat cekungan pada ujung pipa sesuai dengan bentuk closet jongkok yang akan
dipasang.
‐ Dalam posisi adukan yang belum mongering lakukan peletakan closet jongkok pada posisi
yang tepat.
‐ Ukur kedataran closet jongkok dengan water pass.
‐ Tunggu sampai adukan benar-benar kering sebelum mulai membuat percobaan penyiraman
closet jongkok dengan air.
‐ Setelah urutan cara memasang closet jongkok no 1 s/d 8 ini lakukan maka closet jongkok
terpasang dengan bagus dan siap untuk dilakukan pekerjaan lainya seperti pemasangan
keramik lantai dengan ukuran pemotongan keramik sesuai dengan gambar toilet yang sudah
dibuat sebelumnya dan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pemasangan closet jongkok.
Kloset Duduk
‐ Pemasangan kloset duduk yang benar merupakan bagian yang paling penting pada saat Anda
menata atau membangun kamar mandi. Sebelum memasang kloset duduk pastikan beberapa
hal berikut sudah terpasang: Adanya pipa air berukuran minimal 4 inci yang menjadi saluran
pembuangan air kotor menuju septik tank.
‐ Adanya saluran air bersih yang terletak di dinding di belakang kloset duduk untuk mengisi
tangki kloset serta saluran air bersih di samping kloset untuk shower bidet. Lantai kamar
mandi sudah dipasang keramik.
Pekerjaan Kran
‐Keran-keran yang dipasang dihalaman harus mempunyai ulir sink di ruang saji dan
dapat disambung dengan pipa leher angsa (extention Keran untuk sink di ruang saji type T.
30 AR 13 V 7 (N).\‐ Stop keran yang dapat digunakan merk Kitazawa bahan kuningan
dengan putaran berwarna hijau, diameter dan penempatan sesuai gambar untuk itu.
‐ Keran-keran harus dipasang pada pipaa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya harus
sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
Floor Drain
‐ Floor drain yang digunakan adalah metal verchroom, lobang dia. 2” dilengkapi dengan
siphon dan penutup berengsel untuk floor drain merk setara Toto
‐ Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk itu.
‐ Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui Konsultan
Management Konstruksi.
‐ Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai harus dilobangi dengan
rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain
tersebut.
‐ Hubungan pipa metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton kedap air Embeco
ex. MTC dan pada lapis teratas setebal 5 mm diisi dengan lem Araldit ex. Ciba.
‐ Setelah floor drain dan clean out terpasang, pasangan harus rapih waterpass, dibersihkan
dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
Pekerjaan Wastafel
‐ Wastafel yang digunakan adalah merk Toto dalam negeri atau setara lengkap dengan segala
accessoriesnya seperti tercantum dalam brosurnya. Type-type yang dipakai dapat dilihat
pada skedul sanitair terlampir.
‐ Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi baik tidak ada
bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui oleh Konsultan
Management Konstruksi.
‐ Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu serta petunjuk-
petunjuk dari produksennya dalama brosur. Pemasangan harus baik, rapi, waterpass dan
dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan penyambungan instalasi plumbingnya tidak
boleh ada kebocoran-kebocoran.
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan Dinding
Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna
- Meliputi pengecatan dinding/beton bagian luar dan dalam serta seluruh detail yang
ditunjukkan/ditentukan dalam gambar
Persyaratan Bahan
- Cat serta pelapis-pelapis klain yang akan digunakan disini, adalah setara jenis Emulsi Acrylic,
produksi Vinilex untuk cat dinding dan merk ICI jenis Syntetic Super Gloss Danapaint atau
setara untuk cat besi dan disetujui oleh Konsultan Pengawas
- Warna : Akan ditentukan kemudian
- Bahan Plamur : Vinilex Undercoat atau yang setara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas
- Pengencer : Air bersih sesuai spesifikasi yang ditentukan
- Pengeringan : Minimum setelah 4 dilakukan
- Sistem pengecatan : Minimal dilakukan 3 dan tidak membayang Pengendalian seluruh
pekerjaan harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 Pasal 54, NI-4, SNI 03-2407-1991, SNI 03-
2408-1991dan sesuai ketentuan teknis dari pabrik yang bersangkutan
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
- Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu diserahkan contohnya
untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas Pemborong harus menyerahkan 2 teknis
operatif dari pabrik dan contoh percobaan warna cat kepada Konsultan Pengawas
- Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan bersih
dari segala kotoran, minyak dan debu
- Bidang pengecatan siap dicat setelah diplamur terlebih dahulu. Sebelum diplamuur,
plesteran harus benar-benar kering, tidak terdapat retak-retak dan telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas
- Lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata Setelah
pelamuran 3 Pengawas, bidang pelamuran diamplas dengan amplas besi yang halus kemudian
dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih
- Sebelum pengecatan dilakukan, Pemborong diwajibkan membuat contoh-contoh warna,
untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas
- Pengecatan diisyaratkan dengan menggunakan roller. Untuk permukaan dimanpemakaian
roller tidak memungkinkan, dipakai kuas halus/baik Setiap kali lapisan cat dilaksanakan
harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-benddan pengaruh pekerjaan-pekerjaan
sekelilingnya selama 2 ( dua ) Jam
Pengecatan Plafond
Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna
- Meliputi pengecatan dinding/beton bagian luar dan dalam serta seluruh detail yang
ditunjukkan/ditentukan dalam gambar
PERSYARATAN BAHAN
- Cat serta pelapis-pelapis klain yang akan digunakan disini, adalah setara jenis Emulsi Acrylic,
produksi Vinilex untuk cat dinding dan merk ICI jenis Syntetic Super Gloss Danapaint atau
setara untuk cat besi dan disetujui oleh Konsultan Pengawas
- Warna : Akan ditentukan kemudian
- Bahan Plamur : Vinilex Undercoat atau yang setara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas
- Pengencer : Air bersih sesuai spesifikasi yang ditentukan
- Pengeringan : Minimum setelah 4 dilakukan
- Sistem pengecatan : Minimal dilakukan 3 dan tidak membayang Pengendalian seluruh
pekerjaan harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 Pasal 54, NI-4, SNI 03-2407-1991,
SNI 03-2408-1991dan sesuai ketentuan teknis dari pabrik yang bersangkutan
Syarat-syarat Pelaksanaan
Instalasi Air bersih Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram
Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu diletakkan.
Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan plesteran dan acian,
fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam
bangunan).
Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah
pekerjaan plesteran diselesaikan.
Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau pemipaan
terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak mudah lepas
(menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).
Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik, simetris dengan
luas keramik.
Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur
pembuangan.
Hindari /jangan terlalu banyak percabangan. Sambungan harus betul-betul rapat.
Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak kontrol)
pada tempat-tempat tertentu.
Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.
Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25 cm, dibawah plat
= 15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan cara dipanaskan.
Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan). Jika saniter belum
ditentukan , dipakai sistem Block Out.
Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), dimana letak sparing
clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet, fungsinya adalah untuk pembersihan
apabila closet terjadi penyumbatan.
Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan saluran
pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada pipa pada saat closet
di gelontor dengan air.
Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak.
MASA PEMELIHARAAN
Menyerahkan Jaminan Pemeliharaan Pekerjaan Konstruksi ini sejak ditanda tanganinya Berita Acara
Serah Terima I (Pertama) Pekerjaan /(PHO). Selama masa pemeliharaan terhadap pekerjaan yang
telah selesai dilaksanakan, apabila ada pekerjaan yang kurang baik akibat cuaca atau akibat
unsur lainnya, akan dilakukan perbaikan terhadap pekerjaan yang rusak sampai dengan material
terpasang dengan baik sesuai mutu material yang lama dan biaya perbaikan akan menjadi beban
kami (kontraktor).
Dalam Masa Pemeliharaan selama 180 Hari kalender maka Kontraktor diwajibkan memperbaiki
kerusakan pada pekerjaan yang akan dilaksanakan, yaitu :
-Apabila ada kran air rusak maka kontraktor akan memperbaiki kerusakan kran air.
-Apabila kusen pintu mengalami kerusakan kontraktor memperbaiki kerusakan kusen pintu
alumunium.
-Setiap item pekerjaan pihak kontraktor yang mengalami kerusakan maka kami pihak kontraktor
akan memperbaiki sesuai item pekerjaan.
ROJALI
DIREKTUR