Anda di halaman 1dari 19

BELANJA MODAL PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR PEMBANGUNAN

PUSKESWAN NGUNUT
TAHUN ANGGRAN 2019

Pendahuluan

ebelum seluruh pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak dikerjakan, kami

S akan melakukan inventarisasi terhadap kemungkinan – kemungkinan serta


permasalahan dan kendala yang mungkin akan terjadi dalam pelaksanaan nanti. Dalam
hal ini kami akan senantiasa mengikuti serta mematuhi prosedur dan tata laksana baik
teknis maupun administratif yang dibuat oleh pihak owner wewenang secara tertulis dan
mempunyai uraian pekerjaan (Job Description) dan ditetapkan oleh Pemberi Tugas/Pengguna
Jasa.

Dengan tersedianya data dalam bentuk gambar rencana, bill of quantity, spesifikasi teknis
serta informasi lainnya yang terkait baik yang tertulis maupun instruksi yang diperoleh dengan
cara lain, kami telah menyusunnya, dan akan menggunakan metode pelaksanaan pekerjaan yang
nantinya akan kami sesuaikan, konsultasikan dan koordinasikan dengan pihak owner, pengawas
serta elemen lain yang terkait.

Kami akan mengajukan pemberitahuan secara tertulis dan lengkap tentang akan adanya
kegiatan operasi penting kepada Pihak owner dalam jangka waktu yang cukup sebelum operasi
tersebut dapat dilaksanakan untuk memberi kesempatan kepada Direksi Pengawas untuk
mengaturnya dan bila perlu dilakukan inspeksi untuk maksud-maksud lain sepanjang diperlukan
persetujuan tertulis dari pihak owner.

Maksud dan Tujuan


Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kota Tangerang dalam hal ini Dinas Tata Kota
- Kota Tangerang dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana
gedung Kantor Kelurahan Suka Jadi yang diharapkan dapat membuat keadaan ruang lingkup
kantor menjadi lebih baik, dirasa nyaman oleh seluruh penghuninya.

Oleh karena itu kami selaku perusahaan yang bergerak dibidang jasa pelaksana konstruksi
berharap dengan rencana pembangunannya dapat juga menjaring kerjasama dengan pihakpihak
dan rekanan yang memang berkompeten dalam bidang tersebut diatas, dan diharapkan kedepannya
dapat dengan segera terwujud hasil yang maksimal dan memuaskan semua pihak dan masyarakat
sebagai tujuan utamanya.

Dalam hal ini kami memberanikan diri untuk mengikuti setiap proses pelelangan yang diadakan
oleh owner sampai selesai. Adapun nantinya jika kami diberikan wewenang dan kesempatan dalam
mengerjakan pembangunan gedung ini, niscaya kami akan senantiasa mengedepankan pakta
integritas selaku penyedia jasa konstruksi yang profesional, handal dan selalu berorientasi terhadap
[1]
kualitas baik sumber daya manusia, spesifikasi material bahan baku serta peralatan penunjang yang
akan kami upayakan serta kami pantau sehingga dapat memenuhi semua kriteria teknis pekerjaan.

Berdasarkan pertimbangan dari segala aspek serta dengan mempelajari seluruh dokumen lelang,
maka kami mengklasifikasikan tahap demi tahap kegiatan yang akana kami lakukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini antara lain :

I. TAHAP PERSIAPAN

Pada tahap ini kami mempersiapkan segala sesuatunya sebagai penunjang pelaksanaan
pekerjaan lapangan antara lain :

o Mengadakan rapat koordinasi pra konstruksi di lokasi rencana proyek/area proyek


serta unit – unit mana saja yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.

o Dari data yang diperoleh dari hasil koordinasi, survey kondisi eksisting dan lokasi
akan diolah dan dianalisa untuk kemudian disusun rencana progress pekerjaan
(Time Schedule Pelaksanaan), rencana dan jadwal pengiriman material, serta
mobilisasi peralatan dan tenaga – tenaga kerja.

o Pengurusan asuransi ketenagakerjaan di lokasi pekerjaan baik untuk tenaga kerja,


tenaga kerja operasional, teknisi fungsional, administrasi, logistik, direksi
perusahaan maupun peralatan serta kendaraan operasional.

o Koordinasi dengan pihak terkait Pengelola gedung Sekolah, Dinas Pendidikan


Kota- Kota Tangereang, pengawas dan pengelola kawasan untuk mendapatkan
persetujuan mengenai lokasi penempatan direksikeet di lokasi pekerjaan, gudang
bahan, maupun persetujuan dengan pihak terkait jalan sementara yang akan dibuat
dalam mengalokasikan semua material yang dibutuhkan.

o Pengambilan gambar sebagai sarana dokumentasi awal sebelum pekerjaaan


dimulai (0 %), dokumentasi pada saat bobot prestasi pekerjaan 50 % dan 100 %,
disertai dengan beberapa photo dokumentasi tahapan-tahapan pelaksanaan
beberapa item pekerjaan yang dirasa penting untuk diabadikan.

o Pengukuran lapangan, ematokan kayu diluar garis poer pondasi dan sloof setiap 1
meter sehingga dapat ditarik garis/titik pondasi dan pekerjaan lain sesuai gambar
rencana, uitzet dan pematokan bouplank sebagai boundaries juga berfungsi sebagai
penanda titik – titik penempatan pondasi maupun elevasi bangunan, dan
pengecekan gambar – gambar perencanaan, pengukuran ini meliputi batas – batas
bangunan dengan bangunan sekitar, rencana sanitasi, rencana tapak dan hasilnya
akan dilaporkan pada pihak owner untuk mengantisipasi jika ditemui perbedaaan
ukuran maupun gambar dari yang direncanakan sebelumnya.

[2]
o Pembuatan gambar kerja (Shop Drawing) dengan terlebih dahulu berkonsultasi
dengan pihak Owner/Pemberi Tugas/Pengguna Jasa dan Konsultan Pengawas pada
saat akan dimulainya pekerjaan dan pembuatan as built drawing setelah pekerjaan
terselesaikan.

o Mobilisasi tenaga kerja, peralatan pendukung teknis, peralatan pertukangan serta


material – material untuk pekerjaan awal.

o Pengadaan material yang baik spesifikasi, jenis dan mutunya telah mendapatkan
persetujuan dari Direksi Pengawas.

o Pembersihan lapangan dan pembuatan pagar pengaman proyek, sebagai sarana


untuk mengeliminasi gangguan yang mungkin terjadi, serta untuk menjamin
bahwa kelangsungan proyek tidak akan mengganggu aktivitas keseharian
penduduk sekitar.

I.1. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KONTRAKTOR

o Kami akan menyediakan semua peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan


dalam pelaksanaan pekerjaan yang memenuhi persyaratan dalam kontrak dan akan
dibuatkan daftar bahan dan peralatan (check list) yang akan kami serahkan sebelum
pelaksanaan setiap jenis pekerjaan untuk mendapat persetujuan oleh Pemberi
Tugas/Owner.

o Kami akan selalu dan segera melaporkan kepada Owner secara tertulis jika terjadi
kerusakan atau hal-hal lain yang mungkin menyebabkan peralatan tersebut tidak
dapat berfungsi sesuai dengan kapasitas kerjanya.

o Kami akan segera mengatur tambahan peralatan yang perlu agar dapat
menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan dalam pekerjaan ini dalam dokumen kontrak.

I.2. PENYEDIAAN DAN PENEMPATAN MATERIAL

o Kami akan menyerahkan daftar nama-nama pemasok dan produsen beserta


spesifikasi uji mutu material yang dibuat oleh pemasok dan produsen disertai
dengan contoh material atau benda uji kepada Direksi Pengawas untuk mendapat
kan persetujuan terlebih dahulu sebelum material digunakan pada setiap jenis
pekerjaan.
[3]
o Kami akan menyerahkan satu salinan dari setiap surat pemesanan yang diterbitkan
kepada Direksi Pengawas sebagai bahan rekaman.

o Kami akan menggunakan tenaga trampil dalam hal pembongkaran dan penempatan
bahan material pada tempat yang telah disetujui Direksi Pengawas serta akan
menjamin jalan masuk ke kantor lokasi proyek tidak terganggu dan bebas dari
kegiatan pembongkaran tersebut.

o Kami akan mengatur, menyediakan dan membangun serta memelihara semua


utilitas dan pasilitas pelayanan lain yang berhubungan dengan kegiatan
pelaksanaan proyek.

I.3. PROGRAM/JADWAL KEGIATAN dan GAMBAR KERJA

o Kami akan mengajukan jadwal rencana kerja beserta perubahan bila dianggap perlu
kepada Direksi pengawas sesuai ketentuan dan syarat-syarat dalam kontrak o Kami
akan menyiapkan gambar kerja dan gambar-gambar tambahan beserta perubahan dari
gambar kontrak berdasarkan prosedur dan spesifikasi dalam kontrak untuk
mendapatkan persetujuan Direksi Pengawas.

I.4. KANTOR, BENGKEL, FASILITAS KONSTRUKSI

o Kami akan menyediakan, mendirikan, membangun dan melengkapi seluruh ruang


kantor, bengkel, gudang, tempat kerja dan memasang semua fasilitas yang
diperlukan untuk memulai dan menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan termasuk
semua sarana penunjang yang diperlukan Kontraktor atau Direksi Pengawas baik
secara langsung atau tidak langsung yang berhubungan dengan kegiatan
konstruksi, pemeliharaan dan perbaikan pekerjaan ini.

o Kami akan menyediakan kantor lapangan untuk Pemberi Tugas dan Direksi
Pengawas, yang letaknya berdekatan dengan kantor lapangan Kontraktor beserta
fasilitas kantornya dan atau sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak.

o Kami akan menyediakan peralatan komunikasi dengan radio untuk memudahkan


berkomunikasi dilapangan dengan staff, Kontraktor dan Pemberi Tugas.

o Penyediaan sarana rumah tangga seperti air minum, dapur umum dan KM/WC
untuk kebutuhan pelaksana dan setiap elemen terkait dalam proyek.

o Kami akan menyediakan peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran serta


perlengkapan keselamatan kerja bagi pekerja dan Direksi sesuai standar nasional
dari Dinas Tenaga Kerja serta alat - alat PPPK.

[4]
o Penyediaan Air Kerja akan kami siapkan sebelum kegiatan fisik dimulai maksimal
2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat sumur pompa/jet
pump/arthesis dan atau sesuai dengan yang disyaratkan, o Instalasi Listrik Kerja
kami upayakan sebelum pembuatan direksikeet, hal ini dalam rangka
mengantisipasi akan keterlambatan yang mungkin terjadi jika belum adanya
sumber listrik yang dibutuhkan dalam tahap pengerjaan konstruksi yang
berhubungan dengan alat bantu teknis yang sifatnya elektrikal, selambat-
lambatnya diupayakan 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dilangsungkan.

I.5. INFORMASI MENGENAI KEGIATAN/PROYEK

o Kami akan membuat dan memasang papan nama proyek pada lokasi yang telah
ditentukan oleh Direksi Pengawas dimana desain papan nama akan menunjukan
judul dan nama proyek, nama pemberi tugas, nama konsultan supervisi beserta
nama kontraktornya termasuk jenis dan warna cat yang telah disetujui Direksi
Pengawas. Pemasangan papan nama proyek dipasang dibagian depan lokasi
pekerjaan dengan ukuran 80 cm x 120 cm, Tiang kayu kaso 5/7 dan papan nama
dari triplex 4 mm bingkai kayu reng dicat dan di tulis identitas proyek dan
dikerjakan dengan rapi.

I.6. TEST / PENGUJIAN DAN INSPEKSI

o Semua contoh dan benda uji material, jika diminta akan kami siapkan baik
spesifikasi, merk, katalog, brosur maupun alamat distributor dan produsen yang
telah kami rekomendasikan, dan jika dipandang perlu kami akan melakukan uji di
laboratorium terhadap seluruh material yang dipakai, tidak menutup kemungkinan
kami akan mengganti material yang ternyata tidak memenuhi kriteria spesifikasi
yang disyaratkan dalam kontrak maupun anjuran Owner.

o Kami akan selalu mengawasi dan melakukan inspeksi sejak muatan beban mulai
dibongkar untuk memberi informasi, memperbaiki, menanggulangi bagian-bagian
yang kurang sempurna yang dikarenakan faktor alam maupun karena kesalahan
kami.

[5]
Pelaksanaan Pekerjaan Fisik

Pelaksanaan pekerjaan ini selama 120 (seratus Dua puluh) hari kalender yang meliputi
pekerjaan persiapan, Pekerjaan Struktur, pekerjaan arsitektur dan pekerjaan mekanikal dan
elektrikal oleh karena itu maka kami akan melaksanakan secara simultan sehingga pekerjaan
dapat terselesaikan pada waktu yang telah direncanakan.
Setelah jadwal pelaksanaan pekerjaan (time schedule), survey kondisi aktual, shop drawing
dan list material disetujui oleh direksi dan pengawas lapangan, maka kami akan melanjutkan
pekerjaan lanjutan yang antara lain :

II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

II.1. PEKERJAAN GALIAN TANAH

o Melaksanakan pekerjaan galian tanah untuk pondasi batu kali, sloof maupun
pondasi tapak, adapun urutan pekerjaan galian tanah pondasi yang dilakukuan
secara manual ini adalah dengan terlebih dahulu mempelajari titik – titik galian
sesuai gambar rencana peil dari patok (benchmark) yang telah ditentukan,
melakukan uji sample struktur tanah dan memperhatikan kestabilan tanah sekitar
pondasi ataupun segala sesuatu yang diarahkan oleh Owner.

o Kami akan menganalisa dan merencanakan kapasitas muatan tanah galian/hari


dan senantiasa mengontrol sirkulasi kegiatan pengangkutan tanah, adapun lokasi
pembuangan tanah sisa galian akan kami tempatkan pada lokasi yang telah
ditentukan oleh Direksi maupun Konsultan Pengawas.

II.2. PEKERJAAN URUGAN TANAH

o Melaksanakan pekerjaan urugan tanah pada daerah – daerah urugan


sebagaimana tercantum pada gambar kerja maupun pada titik – titik peil yang
telah kami konsultasikan terlebih dahulu.

o Sebelum pekerjaan dimulai, kami akan melekukan uji/percobaan pemadatan


pada lokasi sample dengan metode pemadatan pada jalur tertentu dengan lebar,
panjang dan ketinggian urugan untuk mengetahui kadar air maksimal terhadap
tanah urug yang kami pilih, atas instruksi dari konsultan pengawas.

II.3. PEKERJAAN PONDASI o Melaksanakan pekerjaan pondasi setelah pekerjaan


urugan pasir bawah podasi sebagaimana tercantum pada gambar kerja Campuran

[6]
beton digelar di atas pasir urug dengan ketebalan minimal 5 cm yang telah
dipadatkan dan diratakan.

o Dalam pelaksanaan membuat berita acara dan didokumentasikan baik sebelum


maupun sesudah pelaksanaan.

II.4. PEKERJAAN STRUKTUR

o Sebelum semua tahapan struktur dimulai, terlebih dahulu kami memperhatikan


serta melakukan pemetaan jaringan drainase yang direncanakan pada gambar
dan RAB, hal ini mengingat agar nantinya tidak terjadi pekerjaan pembobokan.

o Kami akan menyerahkan spesifikasi pabrik atau perusahaan dan rekomendasi


pemasangan untuk produk-produk berikut termasuk laporan pengujian
laboratorium dan data lain yang disyaratkan untuk membuktikan pemenuhan
sesuai dengan spesifikasi yang diberikan anatara lain Baja struktural termasuk
lampiran laporan mill test terhadap bahan kimia dan sifat-sifat fisiknya, baut
mutu tinggi termasuk mur (nuts) dan cincin (washers), baut hitam dan mur, cat
dasar untuk baja struktur, elektroda untuk las, steel deck dan stud connectors.

o Pabrikasi pekerjaan pembesian kami laksanakan on-site dengan


mempertimbangkan kemudahan dalam langsung menerapkan semua spesifikasi
pembesian sesuai gambar kerja.

o Kami akan menggunakan tukang las terampil yang sudah besertifikat o

Pekerjaan Plat Lantai beton dengan menggunakan ready-mix dan mutu beton

K-225, pembuatan bekisting, pembesian hingga pelaksanaan pengecoran


dilakukan sesuai gambar dan arahan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan
Konsultan Pengawas.

o Kami akan menggunakan Standar-standar atau peraturan yang sesuai dengan


spesifikasi dalam kontrak seperti PBI 1971, N12 dari beton berkualitas maksimal
K-300, SNI 2002 dan standar-standar yang relevan seperti diuraikan dalam
spesifikasi teknis pekerjaan struktur beton.

o Pemasangan sloof beton bertulang menggunakan beton bertulang dengan mutu


beton K.225, atau sesuai spesifikasi yang disyaratkan pada Kontrak.

o Penempatan Kolom Struktur dilakukan setelah pekerjaan diatas telah memenuhi


standar umur beton, adapun metode yang digunakan yakni dengan menggunakan
beton ready mix batching plant mutu beton K.225 readymix, pembesian serta
pembuatan bekisting diterapkan dan dilakukan sesuai shop drawing dengan

[7]
senantiasa mengoordinasikan tahapan kerja dengan Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan dan Konsultan Pengawas.

o Pengecoran balok struktur, listplank dan plat lantai beton dilakukan bersamaan
setelah kolom struktur terselesaikan, dan kesemuanya menggunakan mutu beton
K-225. kemudian dilanjutkan dengan pemasangan stoot werk/steger maupun
scaffolding sebagai penunjuang pekerjaan, pembesian dilaksanakan secara
bersamaan dengan pembuatan bekisting, adapun sebelum pengecoran
dilaksanakan kami perhatikan penempatan jaringan instalasi listrik maupun
plumbing, dan jika memungkinkan akan dilakukan pemasangan paralon sebagai
pelindung kabel – kabel listrik.

o Untuk kolom praktis, ring balk praktis digunakan campuran adukan manual
dengan menggunakan mesin molen dengan komposisi adukan 1 PC : 2 Pasir : 3
Split, atau Beton K.175 atau dengan mutu dan campuran yang sama dengan
ukuran dan penempatan yang mengacu pada gambar.

o Beton Cor akan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang diberikan dimana
dalam pelaksanaannya harus diusahakan untuk mendapatkan profil permukaan
akhir yang akurat, tiap sisi dan sudut perlu mendapat perhatian khusus agar
kepadatan maksimal tercapai.

o Pada perawatan (Curing) akan menggunakan bahan membrane curring


concreate, maupun metode penyiraman atau bahan lain yang setara sesuai
dengan spesifikasi dalam kontrak.

II.5. PEKERJAAN PASANGAN o Memasang dinding dengan batu bata merah proses
tangan pada bangunan utama dan batu bata dengan tebal 1 atau ½ bata dengan dua
jenis campuran, yaitu adukan 1 PC : 5 Pasir untuk dinding utama bangunan, serta
adukan 1 PC : 3 Pasir untuk trasram serta dinding toilet yang diharapkan didapat
kekuatan dinding yang kedap air, pekerjaan pemasangan dinding bata dilaksanakan
bersamaan dengan penempatan kusen – kusen pintu dan jendela. Setelah
pemasangan bata selesai dilanjutkan dengan penanaman besi plumbing, paralon
listrik sesuai titik – titik lampu, stop kontak, saklar dan lainnya.

o Perletakan dinding akan direncanakan pemasangannya secara sisitematis guna


mendapatkan spasi yang akurat dari pola ikat permukaan dengan lebar o
sambung yang uniform dan penempatan bukaan yang tepat, sambungan tipe

[8]
pergerakan, belokan dan pengakhirannya. Penggunaan unit-unit yang kurang
dari setengah pada sudut-sudut, jamb dan tempat manapun akan kami hindari.

o Dinding akan diakselerasikan untuk memenuhi toleransi konstruksi yang


dispesifikasikan, dengan bagian-bagian yang diberi jarak dengan akurat dan
dikoordinasikan dengan pekerjaan lain.

o Pekerjaan plesteran dan acian dilaksanakan setelah seluruh pasangan bata serta
beberapa pekerjaan utility dikerjakan, adapun adukan yang disyaratkan dalam
ketentuan (RKS) maupun RAB ada 2 jenis adukan yakni 1 PC : 5 Pasir untuk
plesteran dinding utama, serta adukan 1 PC : 3 Pasir untuk plesteran kedap air.

II.6. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

o Pelaksanaan pekerjaan pintu dan kusen dilaksanakan dengan teliti dan


dikerjakan oleh tukang kayu yang mengerti/paham mengenai gambar kerja
kusen, dengan memperhatikan permukaan kusen yang lurus, siku diserut rata dan
halus, kecuali pada bagian yang menempel ke dinding bata.

o Memasang angkur pada kusen minimal 10 cm dan permukaan kusen yang


menempel dinding di meni untuk ikatan ke dinding bata, serta memasang angkur
ke naut (sepatu beton) setinggi 10 cm di bagian kusen bawah.

o Pada pelaksanaan pekerjaan kusen alumunium dikerjakan oleh tukang


alumunium yang paham dan mengerti mengenai gambar kerja kusen, celah
kusen dinding diberi sealent agar mencegah rembesan dari dinding.

o Pembuatan/pemesanan kusen dilaksanakan sejak awal pelaksanaan


pekerjaan sehingga dapat siap dipasang pada dinding dengan tepat waktu.

o Perakitan pintu sebagai penghubung ruang luar dan ruang dalam / kelas / kantor
atau gudang dengan memperhatikan permukaan pintu yang halus, tidak berongga
dan motif sesuai spesifikasi pada kontrak. Menggunakan 3 engsel pintu dan bila
ada dua pintu dalam satu kusen maka akan menggunakan grendel, dan
menggunakan kunci double slaag.

o Grendel dan bouvenlight seperti terlihat pada gambar dan harus memenuhi
spesifikasi pada kontrak. Pemasangan grendel 2 buah tiap daun pintu dan
memasangnya di bagian atas dan bawah pintu dengan memperhatikan kualitas
material yang tidak cacat/karat dan macet.

o Menggunakan engsel pintu stainless setara merk Solid ukuran 4”, dipasang 3
buah tiap daun pintu pasangan lurus dengan yang lain dengan memperhatikan

[9]
kualitas material yang tidak cacat/karat dan macet seperti terlihat pada gambar
dan harus memenuhi spesifikasi pada kontrak.

o Kami akan berkoordinasi dengan Direksi Pengawas dalam hal pemasangan


komponen penggantung dan pengunci pintu (Hardware) dengan melampirkan
data-data teknis dari pabrik pembuat dan akan menyerahkan jaminan komponen
hardware dari supplier.

II.7. PEKERJAAN AKSESORIS TOILET DAN KAMAR MANDI

o Pekerjaan ini berupa penyelesaian pekerjaan toilet dan asesori kamar mandi
seperti kloset jongkok, bak mandi, kran tembok dan floor drain seperti terlihat
dalam gambar-gambar dan spesifikasi pada kontrak.

o Semua pekerjaan akan dilaksanakan oleh tenaga ahli khusus perpipaan dan
sanitair yang diharapkan dapat memenuhi semua kriteria pengerjaan sesuai
estetika yang diharapkan.

II.8. PEKERJAAN PLAFOND o Pekerjaan langit-langit plafond akustik dengan merode


marking elevasi terlebih dahulu setelah shop drawing disetujui, yang mana dalam
shop drawing tersebut telah dimuat ukuran plafond, elevasi serta starting point, maka
pertama - tama langkah untuk memulai pekerjaan plafond acoustic adalah mencari
ketinggian (elevasi) plafond sesuai dengan yang dikehendaki dengan patokan peil
pinjaman yang disediakan oleh kami selaku main kontraktor. Selain peil untuk
elevasi dilakukan juga peil as bangunan untuk menentukan (pedoman) start
pekerjaan.

o Menentukan letak titik gantungan plafond pada gambar plafond yang telah
disetujui sebagai pedoman pelaksanaan dilapangan dengan memperhatikan letak
M & E (armatur lampu, pipa-pipa, conduit dan lain-lain). Dengan
memperhatikan Standart jarak gantungan adalah 1200 mm x 1200 mm dan
apabila posisi penggantung tepat berada dibawah ducting AC, atau pipa diameter
< 6” maka dapat ditanggulangi dengan penambahan rangka semu (rangka
paralel) yang biasanya menggunakan besi hollow 20/40 mm.

o Melaksanakan pekerjaan ramseting dan memasang gantungan dengan


menanamkan paku tembak beserta angle clip ke dak beton (concrete) dengan
menggunakan alat tembak, misalnya ramset, omark, sesuai dengan posisi

[10]
gantungan ceiling. Pekerjaan ramseting dan hangering dapat dilaksanakan
apabila instalasi M & E diatas plafond (ducting AC, pipa springkler, pipa
plumbing, rak kabel, dll) sudah terpasang, untuk selanjutnya bisa dipasang
gantungan plafond sesuai dengan tinggi plafond yang dikehendaki. c. Pekerjaan
Pemasangan Rangka (Main Tee dan Cross Tee). Setelah diketahui ketinggian
plafond maka dilaksanakan pemasangan rangka tepi (wall angle). Pekerjaan wall
angle dapat dilaksanakan apabila dinding telah selesai dengan baik dan sudah
difinish (diaci/dipasang keramik, marble dan lain-lain). Setelah pemasangan list
tepi dan instalasi M & E diatas plafond seperti : ducting AC, rak kabel, pipa dan
lain-lain sudah selesai, maka dilanjutkan pemasangan main tee dan cross tee.
Main tee dipasang tiap jarak 1200 mm atau sesuai dengan pola plafond yang
disetujui, sedangkan pemasangan cross tee adalah bertumpu pada ke dua sisi
main tee. Perlu diketahui bahwa konstruksi rangka plafond adalah didesain untuk
kebutuhan dan berat plafond acoustic. Kami tidak merekomendasikan untuk
beban-beban yang lain, bila ada box lampu, AC dan lain-lain harus digantung
tersendiri. d. Levelling / Fixing.

o Setelah pekerjaan pemasangan rangka sudah selesai, selanjutnya rangka


dilevelling (diratakan). Untuk levelling bisa digunakan alat theodolite/auto level,
atau dengan cara manual dengan selang air. Setelah rangka plafond level (rata)
maka bisa dilanjutkan pekerjaan M & E, misalnya pasang armatur lampu, pasang
droper springkler dan lain-lain. e. Pasang Panel Acoustic. Sebelum dilaksanakan
pekerjaan pemasangan panel acoustic sebaiknya diadakan pemeriksaan sekali
lagi, apakah memang benar seluruh instalasi M & E sudah selesai dengan baik
dan sudah ditest sambungan-sambungan kabel, penyambungan pipa plumbing,
dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kerusakan panel acoustic,
ataupun terjadinya bongkar pasang. Jika memang sudah aman maka pemasangan
panel acoustic dapat dilaksanakan. Pemasangan panel acoustic dimulai dari yang
standart (utuh) baru kemudian yang potongan (las-lasan).

[11]
II.9. PEKERJAAN ATAP

o Sesuai dengan Desain Struktur Rangka Atap Baja Ringan Struktur rangka atap
baja ringan akan di desain oleh tenaga ahli yang berkompeten, Desain harus
mengikuti kaidah-kaidah teknis yang benar sesuai karakter baja ringan yaitu
dengan perancangan standar batas desain struktur baja cetak dingin (Limit State
Cold Formed Steel Structure Design). Desain struktur rangka atap baja ringan
meliputi top chord, bottom chord, web, dan jumlah screw pada setiap titik buhul
sebagai satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Mengingat belum adanya
pengaturan resmi tentang baja ringan dalam konstruksi Indonesia, peraturan di
bawah ini dapat digunakan sebagai pedoman: BS5950-5-1998 Code of Practice
for Design of Cold Formed Thin Gauge Sections (U.K.) BS6399-2-1997 Code
of Practice for Wind Loads (U.K.) AS/NZS1170-2-1989 SAA Loading Code –
Dead and Live Loads (Australia) AS/NZS 4600 – 1996 Limit State Design Code
(Australia) Perangkat lunak komputer (software) boleh digunakan untuk
membantu proses desain atap baja ringan jika software memang khusus
dikembangkan untuk menghitung struktur baja ringan dan mengakomodasi
peraturanperaturan yang telah disebutkan di atas, dalam hal ini software telah
mendapat rekomendasi dari Lembaga yang kompeten dibidang konstruksi.

o Melaksanakan pemaparan produk (penjelasan teknis dan software desain) sesuai


dengan Rencana Kerja dan Syarat (RKS) seperti yang telah dijelaskan pada
pasal-pasal di atas. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan
brosur yang dilampirkan pada dokumen tender. Pemaparan produk dilaksanakan
dalam rapat koordinasi teknis lapangan sebelum pelaksanaan pemasangan
rangka atap baja ringan o Bersama pengawas lapangan mengadakan pengecekan
balok ring yang kemudian diajukan untuk mendapat persetujuan tertulis dari
PPTK sebelum pemasangan rangka atap baja ringan dilaksanakan, menyerahkan
gambar kerja yang lengkap, detail dan akurat. Dalam hal ini meliputi dimensi
profil, panjang profil pada setiap segment, dan jumlah screw pada setiap titik
buhul sebelum penandatangan kontrak dengan pihak Pemerintah.

o Meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang


tercantum dalam gambar kerja. Pada prinsipnya ukuran pada gambar kerja
adalah ukuran jadi/finish o Perubahan bahan/detail karena alasan apapun segera
diajukan ke Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana, dan Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan (PPTK) untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis,

[12]
sebanyak mungkin bahan untuk konstruksi baja ringan difabrikasi di workshop,
baik workshop permanen atau workshop sementara. Kontraktor bertanggung
jawab atas semua kesalahan detail, fabrikasi dan ketetapan pemasangan semua
komponen konstruksi baja ringan.

o Perangkaian rangka batang dilakukan di lapangan sesuai dengan hasil


pengukuran terakhir dan sesuai dengan aktual dilapangan, Perangkaian
memperhatikan bentuk, ukuran, dan gambar desain, Permukaan ring balok beton
sudah rata dan elevasi sesuai desain, Dalam proses erection rangka atap
diperhatikan support sementara untuk menjaga stabilitas rangka atap setelah
dipasang. Support sementara ini tidak boleh dilepas sebelum rangka kuda-kuda
dinyatakan cukup kuat oleh tenaga ahli dari pabrik. Memperhatikan Jarak antar
kuda-kuda, jarak ikatan angin/bracing maksimum adalah 1.2 m.

o Pekerjaan pemotongan material baja ringan menggunakan peralatan yang sesuai,


alat potong listrik dan gunting, dan telah ditentukan oleh pabrik. - Alat potong
harus dalam kondisi baik.

o Pemotongan material mengikuti gambar kerja. Bagian bekas irisan benarbenar


datar, lurus dan bersih o Komponen struktur konstruksi baja ringan di kerjakan
oleh tenaga pemasang yang terlatih dan bersertifikat serta mampu memahami
gambar kerja dan dibuktikan dengan surat ijin memasang dari pabrikan. Surat
ijin memasang atap baja ringan ini dengan disertakan pada saat pemaparan
produk.

o Pemasangan penutup atap zincallum dengan memperhatikan kelurusannya, tidak


bergelombang dan saling menutupi/menumpang satu sama lain sesuai dengan
bentuk dan ukuran penutup atap zincallum sehingga air dapat mengalir kebawah
tanpa bocor. Pemasangan penutup atap zincallum dimulai dari bagian bawah

o per baris, dilanjutkan keatas hingga mencapai bubungan.

II.10. PEKERJAAN KERAMIK

o Keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air. Untuk pemasangan


keramik sebelumnya sudah terpasang pasir urug setebal 5 cm padat.
Pemasangan lantai keramik dengan adukan setebal 5 cm, Sebelum pemasangan
keramik, dilakukan pengukuran dan penetapan pola keramik dimulai dengan
tangga dan ruangan lainnya, Pemasangan keramik harus sesuai gambar (daftar
[13]
atau kemiringan ke arah tertentu). Dan tidak bergelombang. Apabila terjadi
pemasangan keramik bergelombang harus dibongkar dan dipasang ulang, Nat
keramik dibersihkan dari kotoran dan diisi dengan acian cement sesuai warna
keramik, Untuk keramik tangga bagian ujungnya dibuat anti slip.

o Untuk pemasangan keramik dinding sebelumnya sudah terpasang plesteran


setebal 2.5 cm padat, Pemasangan dinding keramik dengan cement 2 cm,
Sebelum pemasangan keramik, dilakukan pengukuran dan penetapan pola
keramik Nat dinding keramik harus sesuai dengan nat lantai keramik.
Pemasangan keramik harus sesuai gambar dan tidak bergelombang. Apabila
terjadi pemasangan keramik bergelombang harus dibongkar dan dipasang
ulang. Nat keramik dibersihkan dari kotoran dan diisi dengan acian cement
sesuai warna keramik

. II.11. PEKERJAAN SANITASI, DRAINASE DAN PERPIPAAN

o Pemasangan instalasi ini akan mengacu pada peraturan umum intalasi (PUI),
peraturan Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi No.05/Men/1982, Kepmen
PU No.02/KPTS/1985, peraturan lainya yang dikeluarkan instansi yang
berwenang dan pedoman Plumbing Indonesia seseuai dengan spesifikasi yang
diberikan.

o Kami akan menggunakan instalator bersertifikat yang dikeluarkan oleh instansi


yang berwenang.

o Membangun water tower dengan pondasi beton tapak, dan tower tangki air dari
besi siku ukuran 50x50x5 mm, dilengkapi dengan penyediaan tangki air
fiberglass kapasitas 1500 liter yang dilengkapi dengan aksesoris.

o Memasang pipa untuk jaringan air bersih dari water tower menggunakan pipa
PVC Type AW lengkap sambungan dari pipa diameter 2 1/2” dari
eksisting/sumber air dilanjut dengan pemasangan pipa air bersih menggunakan
pipa PVC diameter 1”, ¾”, dan ½” berikut accesoris. Memasang instalasi
pembuangan air kotor dari Pipa PVC klas AW diameter
2,3&4” dari toilet menuju bak kontrol dan septictank o Pemasangan pipa air
limbah dan air bekas dari pipa PVC klas AW diameter 3”, dan 2” lengkap dengan
asesoris.

o Setelah pekerjaan plumbing selesai, maka dilanjutkan dengan testing dan


comissioning untuk mengecek kembali apakah semua instalasi jaringan dapat
berfungsi dengan baik.

[14]
II.12. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK o Sumber daya listrik bersumber dari
Perusahaan Umum Listrik Negara o Fasilitas instalasi listrik tersebut digunakan
untuk penerangan dalam dan luar bangunan, stop kontak biasa dan tenaga.

o Melaksanakan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak dalam bangunan,


menyediakan dan memasng panel-panel, seluruh instalasi pertanahan, semua
fader lain yang terdapat dalam gambar, melakukan pengetesan, melaksanakan
pemeliharaan dan jaminan, memasang namanama panel dan hubungan circuit
breaker berupa tulisan yang jelas dari bahan yang tahan lama dan mengurus
ijin untuk penangkal petir ke depnaker seperti yang tercantum dalam
spesifikasi pada kontrak.

Pekerjaan Beton
Pekerjaan beton dilaksanakan pada bagian-bagian pasangan yang memerlukan beton missal : untuk
menutup lubang galian box calvet agar rata dengan jalan Alat yang dibutuhkan :
1. Beton molen
2. Cethok

3. Timba / kereta dorong


4. Meteran
5. Palu

6. Benang dan bandul


Bahan yang digunakan :

1. Semen PC

2. Pasir
3. Batu pecah / koral

4. Kayu bekisting

5. Paku

6. Bahan bakar
7. Minyak bekisting Langkah Kerja :

1. Semua bahan yang diperlukan telah disediakan di lokasi pekerjaan


2. Bekisting dipasang pada lokasi yang memerlukan pembetonan dan disetel sesuai dengan
gambar. Permukaan bekisting yang bersentuhan dengan adukan beton sebelumnya telah
diratakan dan dioles dengan minyak bekisting.

[15]
3. Pemasangan bekisting harus kokoh dan tidak mudah goyah bila dituang dengan beton
maupun waktu beton digetarkan dengan vibrator
4. Setelah bekisting terpasang, beton molen dihidupkan dan air, semen, pasir dank oral
dituangkan sesuai dengan takaran yang telah disetujui oleh direksi
5. Adukan beton yang sudah tercampur sempurna kemudian dituang ke dalam kereta dorong
dan di bawa ke titik-titik yang memerlukan pengecoran.
6. Campuran dituang sedikit demi sedikit sambil digetarkan agar udara yang terperangkap
dalam campuran beton dapat keluar
7. Setelah beton dituang sesuai kebutuhan dilakukan perawatan beton dengan mengatur
kelembaban beton agar tidak terlalu cepat kering. Perawatan dapat dilakukan dengan
membungkus beton dengan plastic atau menyiram dengan air.
8. Setelah beton cukup umur bekisting dapat dilepas dan beton diplester sehingga permukaan
rata

[16]
Pekerjaan Beton Bertulang
Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan balok beton.

Pekerjaan Perakitan Bekisting Balok

 Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula untuk
pekerjaan balok beton.
 Memasang bekisting kolom seperti pada gambar di samping. Jangan lupa beton decking
atau tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak
selimut beton agar tidak berubah selama proses pengecoran.
 Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
 Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat. Ukuran balok yang
digunakan relative sesuai dengan Soft Drawing. Untuk mengunci balok tersebut harus
menggunakan tie rod. Tie rod bisa buat sendiri atau membeli jadi. Jika ingin membuat
sendiri menggunakan as drat ukuran 10 mm, besi ulir 10 mm dan plat besi tebal 3-5 mm.
Jarak balok sangat tergantung dari jarak pasangan kolom. Apabila jarak kolom sekitar 3-4
m maka jumlah sabuk balok 4 dengan jarak dibagi rata. Namun jika jarak kolom lebih dari
4 m maka menyesuaikan dengan pr
 insip semakin ke bawah jarak sabuk semakin pendek karena bebannya lebih besar di
bawah.
 Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap kolom.Untuk
mendapatkan sloof struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun goyang
saat pengecoran Oleh karena itu pemasangan pipa support dinilai sangat penting.
 Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan mendapatkan
persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai dengan jenis beton
yang diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus dibantu dengan menggunakan alat
concreate vibrator.
[17]
Lalu bagaimana cara mentukan desain tulangan tumpuan dan tulangan lapangan...??

Kebutuhan bahan, alat dan tenaga


Bahan:
 B
 eton K-100 dan k-225
 Baja Tulangan Beton Ø 8 D16
 Kawat Beton
 Bekisting
 Minyak Bekisting
 Paku
Peralatan:
 Bor sekrup
 Palu
 Gegep Besi
 Gergaji
 Bar Cutter
 Bar Bender
 Concreate Vibrator
 Waterpass
 Alat bantu pertukangan
Tenaga :
 Pekerja
 Tukang
 Kepala tukang
 Mandor
Pekerjaan begesting
Begisting pondasi dibuat sebagai acuan pembentukan dimensi beton pondasi yang diinginkan
sesuai gambar, bekisting pondasi ini menggunakan multiplek tebal 9 mm dan diberi tembiring
usuk 4/6 & stut menggunakan kayu 4/6 cm dengan ketentuan sebegai berikut :
 Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti yang
disyratkan pada gambar
 Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh beton
basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
 Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang tetap bag
struktur beton sesuai yang direncanakan
 Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.

[18]
 Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat pelaksanaan pengecoran
dan juga tidak merusak beton
 Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga tidak
merusak beton
 Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana baik secara vertical
maupun horizontal

II.1. PEKERJAAN FINISHING PENGECATAN

o Pekerjaan penyelesaian akhir berupa pekerjaan pengecatan dinding setara ICI


maupun jenis lain yang disyaratkan dalam kontrak, serta plesteran, pekerjaan
dinding dan langit-langit akustik dengan rangka besi hollow 4x4 cm dan
pengecatan finishing setara Jotun maupun merk atau jenis lain, maupun
mengikuti gambar-gambar dan spesifikasi pada kontrak.

o Campuran mortar akan menggunakan semen portland (SNI 15-2049-


1994) dengan air entrainment, pasir dengan gradasi dan air yang digunakan
sesuai dengan spesifikasi yang diberikan.

Tulungagung, 5 Juli 2019


CV. ARKON

FARUQ ARDIANSYAH
Direktur

[19]

Anda mungkin juga menyukai