Anda di halaman 1dari 3

.

INTERVENSI KEPERAWATAN

Dx Kep : Resiko Perilaku Kekerasan

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali pertemuan, diharapkan klien dapat mengontrol
perilaku kekerasan dengan criteria hasil :

1. Klien tampak tenang.

2. Klien dapat menceritakan perasaannya.

3. Klien dapat menceritakan penyebab marahnya.

4. Klien dapat menceritakan akibat marahnya.

5. Klien dapat mengetahui bagaimana cara mengontrol marahnya.

Intervensi SP I Pasien

1. Bina hubungan saling percaya

2. Identifikasi penyebab perilaku kekerasan.

3. Identifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan.

4. Identifikasi bentuk perilaku kekerasan.

5. Identifikasi akibat perilaku kekerasan.

SP 2 Pasien

1. Ajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan antara lain :

a. Secara fisik (relaksasi, kegiatan, olahraga)

b. Secara verbal (sharing, menceritakan kepada oranglain)

c. Secara spiritual (berdoa, sholat)

d. Secara farmakologis (minum obat)

2. Bantu pasien mempraktekkan cara yang telah diajarkan.

3. Anjurkan pasien untuk memilih cara mengontrol perilaku kekerasan yang sesuai.

4. Masukkan cara mengontrol perilaku kekerasan yang telah dipilih ke dalam jadwal kegiatan harian.

F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Dx. Kep : Resiko Perilaku Kekerasan

Senin, 22 Juli 2013

SP 1

Pukul 09.00-09.05

1. Membina hubungan saling percaya

Respon

S : klien dapat menyebutkan nama perawat.

O : klien mau menceritakan masalahnya.

Pukul 09.05-09.10

2. Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan

Respon :

S : klien mengatakan marah kepada orangtuanya karena orangtuanya sering melarang-larang


keinginannya.

O : klien tampak menceritakan perasaannya, tatapan mata tajam.

Pukul 09.10-09.20

3. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan

Respon :

S : klien mengatakan akan dijauhi oleh temannya jika terus menerus mengamuk.

O : klien terlihat kesal.

SP 2

Pukul 11.00-11.15

1. Mengajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan teknik nafas dalam dan pukul bantal.

Respon :

S : klien mengatakan bersedia untuk diajari teknik nafas dalam dan pukul bantal.

O : klien terlihat memperhatikan perawat saat diajarkan teknik tersebut.

2. Membantu klien untuk mempraktekkan cara pukul bantal.


Respon :

S : klien mengatakan mau mempraktekkan cara pukul bantal.

O : klien dapat mempraktekkan cara pukul bantal.

G. EVALUASI KEPERAWATAN

Senin, 22 Juli 2013

S : klien mengatakan dapat mengontrol rasa marahnya dengan teknik nafas dalam dan pukul bantal.
Klien mengatakan akan mempraktekkan teknik tersebut apabila rasa marahnya datang kembali.

O : klien terlihat dapat mempraktekkan teknik nafas dalam dan pukul bantal, klien tampak lebih puas
dan lega, klien kooperatif.

A : masalah belum teratasi.

P : pertahankan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai