Anda di halaman 1dari 5

1

IDEALISME

KELOMPOK 2
oleh :
Irfan Achmadi (16410112)
Moh. Fiqih Darmawan (16410113)
Yansa Alif Mulya (16410135)
Silvia Maulidia (16410127)
Kunnin Nisa’ Allina (16410128)
Habibatul Ilmi Iza Nuryah (16410133)

A. Pendahuluan
Filsafat berasal terdiri dari 2 kata yang berasal dari bahasa yunani
yaitu philos yang berarti cinta dan sophos yang berarti kebijaksaan jadi
filsafat dapat diartikan sebagai cinta akan kebijaksanaan. Di dalam ilmu
filsafat terdapat juga beberapa aliran salah satu aliran yang dibahas dalam
filsafat adalah aliran idealisme. Aliran idealisme adalah aliran yang
berpandangan bahwa semua yang ada di alam semesta ini adalah hasil dari
alam pikiran. Dan semua hal yang bersifat materi dapat dijelaskan melalui
jiwa, sehingga para penganut paham idealisme beranggapan bahwa semua
yang ada di alam semesta ini merupakan hasil dari buah pikir manusia
yang sudah dijelaskan diatas.
Salah satu contoh dari pandangan kaum idealisme adalah tentang
roh yang absolut yaitu tuhan. Roh absolut adalah bebas dan tak terhingga
berbeda dengan manusia yang sebagai bagian dari perwujudan dari roh
absolut, tidak bebas dan berhingga. Karena kebebasan manusia
sesungguhnya adalah kebebaasan roh absolut. Perkembangan manusia
pada dasarnya adalah perkemabangan roh abosulut (Abidin. Zainal. Hlmn
29)
Dari penjelasan yang sudah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa
aliran idealisme sangat bertolak belakang dengan anggapan atau aliran
materialisme. Aliran materialisme sendiri beranggapan bahwa esensi
manusia bersifat material atau fisik.
2
3

B. Idealisme
Idealisme adalah suatu aliran yang berpendapat bahwa kenyataan
yang hakiki adalah berasal dari jiwa atau roh. Aliran idealisme
menyatakan bahwa kenyataan yang sejati adalah yang bersifat spiritual.
Oleh sebab itu aliran ini disebut juga aliran materialisme Esensi dari
kenyataan spiritual ini adalah berpikir (Abidin. Zainal. Hlmn 27).
Idealisme juga didefinisikan sebagai suatu ajaran, faham atau aliran yang
menganggap bahwa realitas ini terdiri atas ruh-ruh (sukma) atau jiwa, ide-
ide dan pikiran atau yang sejenis dengan itu. (Wilardjo. Setia Budi hlmn
5). Jadi aliran ini menyatakan bahwa idealisme menitik beratkan pada
sesuatu yang bersifat spiritual atau roh yang kenyataannya immaterial
Oleh karena aliran ini percaya pada kekuatan-kekuatan spiritual yang
tidak dapat diukur berdasarkan pengamatan-pengamatan empiris maka
diperlukan metafor-metafor kesadaran manusia. Misalnya, kekuatan
spiritual dianggap bersifat rasional, berkehendak, berperasaan, dll.(zainal
abidin. Hlmn 28) Roh dianggap sebagai penguasaan tertinggi dari pada
materi karena manusia tidak bisa hidup tanpa adanya roh yang menghuni
materi tersebut. sehingga materi hanyalah sebuah tempat dan yang
menggerakkan adalah roh.
Aliran ini memang sangat mempercayai hal-hal yang spiritual/non
empiris/immaterial, bukan berarti tidak percaya akan benda-benda material
dan hukum alam yang terdapat pada benda itu. Namun semua benda yang
materi itu adalah hasil dari roh absolut. Mereka percaya bahwa semua ini
sudah di ciptakan oleh/dari roh absolut dan sudah di desain terlebih dahulu
oleh roh absolut, yang sering disebut Tuhan.
Beberapa point penting tentang pemikiran-pemikiran idealisme adalah
:
1. Jasmani atau materi-materi yang ada sesungguhnya hasil ciptaan,
ekspresi, pergerakan jiwa, kehendak jiwa.
2. Perilaku manusia bukan ditentukan oleh kebiasaan dan faktor-
faktor biologis dalam diri manusia melainkan ditentukan oleh
4

jiwanya yang berupa kemauan, dan nilai-nilai atau norma sebagai


suatu jalan kemana ia harus pergi
3. Kebudayaan adalah hasil ekspresi dari aktivitas jiwa
4. Unsur kerohanian lebih penting dari pada benda karena pada
dasarnya benda tanpa dihuni oleh jiwa maka benda tersebut tidak
akan bisa berjalan.
5. Hal-hal yang bersifat ideal dan normatif seperti agama, hukum,
nilai, cita-cita, atau ide merupakan bagian terpenting dari
kehidupan manusia
6. Idealisme bisa menjangkau pemikiran-pemikiran atau alam yang
immaterial yang mana tidak dapat dijangkau oleh materialisme,
karena idealisme tidak memerlukan pengamatan-pengamatan
empiris untuk mencari hakikat tentang sesuatu
C. Macam-Macam Aliran Idealisme
1. Idealisme Subjektif/personalisme
Hasil dari pemikiran idealisme adalah semua manusia itu adalah
sebagai produsen dan roh yang menentukan jalannya
2. Idealisme Objektif
Idealisme objektif menganggap bahwa roh manusia hanya sebagai satu
bagian dari roh yang absolut. Jadi roh absolut bebas dan tak terhingga,
manusia sebagai bagian dari roh absolut tidak bebas dan terhingga.
Semua yang ada pada pada manusia sudah ditentukan oleh roh absolut.
Perkembangan manusia sesungguhnya merupakan perkembangan roh
absolut. Hasil dari manusia sejatinya adalah hasil dari roh absolut.
3. Idealisme Rasionalisme
Menurut pandangan ini roh dianggap sebagai akal pemikiran manusia
4. Idealisme Etis
Idealisme etis adalah roh sebagai akal praktis yang berlaku dalam
penilaian etika
D. Tokoh-Tokoh Idealisme

1. Fichte (1762-1814), Idealisme adalah dasar realitas yang di tanam roh


absolut sebagai pengerak kemauannya. Roh absolut adalah sesuatu yang
5

berada di belakang kita atau yang biasa kita sebut sebagai Tuhan. Bagi
seorang idealis, hukum moral ialah setiap tindakan harus berupa langkah
menuju kesempurnaan spiritual, hanya dapat dicapai dalam masyarakat
yang anggota-anggotanya adalah pribadi yang bebas merealisasi dari
mereka dalam kerja untuk masyarakat. Pada tingkat yang lebih tinggi
kelemahan dan harapan manusia muncul pada kasih Tuhan.
2. Schelling (1775 – 1854). Dalam pandangan Schelling, realitas adalah
identik dengan sebuah pemikiran yang berevolusi secara bersangkutan.
3. Hegel (1770 – 1831). Pusat filsafat Hegel ialah konsep Geist (roh ; spirit)
suatu istilah yang diilhami oleh agamanya. Istialh ini agak sulit dipahami.
Roh dalam pandangan Hegel adalah sesuatu yang real, kongkret, kekuatan
yang objektif, menjelma dalam berbagai bentuk sebagai “World of Spirit
(Dunia roh) yang menempat ke dalam objek-objek khusus. Di dalam
kesadaran diri, roh itu merupakan esinsi manusia dan jua esinsi sejarah
manusia.

Dapat disimpulkan bahwa karena di dunia terdapat makna dan nilai, maka
yang sedalam-dalamnya ialah sejenis jiwa yang dapat mengetahui makna-
makna tadi dan yang dapat memberikan penghargaan kepada nilai-nilai
sesuatu yang sedalam-dalamnya dari alam semesta meskipun mungkin
bukan merupakan substansi yang terdalam.

Anda mungkin juga menyukai