Bambu Ii PDF
Bambu Ii PDF
PROSES MANUFAKTUR
“KERAJINAN MEBEL DARI BAMBU”
Disusun oleh ;
Nama : Yayan Subagyo
No Mhs : 07 025 336
Terima kasih,mungkin hanya sepatah kata ini yang saya katakan kepada
tuhan yang maha esa karena berkat dan rahmat-Nya jualah sehingga saya dapat
menyelesaikan penulisan tugas makalah ini.yaitu tentang proses pembuatan mebel
dari bambu.
Pada sempatan ini, ijikan saya selaku penulis mengucapkan rasa
terimakasih saya kepada teman-teman saya yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini, baik dari proses penyusunan, pengetikan, sampai
akhirnya makalah ini bisa selesai.
Akhirnya saya selaku penulis sangat mengharapkan masukan berupa saran,
ataupun kritikan yang bersifat membangaun, yang pada intinya sangat berguna
untuk menyempurnakan penulisan makalah selanjutnya, dan semoga makalah ini
dapat menjadi sumber pengetahuan baru bagi pembacanya.
KERAJINAN MEBEL BAMBU
PROSES PRODUKSI
Bahan baku dalam kegiatan usaha ini adalah bambu wulung hitam
(Gigantochloa verticillata) yang masih dapat diperoleh dengan mudah di dalam
wilayah Kabupaten Purworejo. Pihak pengrajin dimudahkan dalam penyediaan
bahan baku tersebut, karena petani bambu telah menyiapkan kebutuhan batang
bambu hingga pengangkutan ke sanggar bambu.
Kebutuhan bahan pembantu berupa rotan tali, rotan gelondong dan rotan
antik umumnya diperoleh dari Jepara dan Cirebon melalui pedagang langsung.
Ada beberapa pengrajin yang bertindak sebagai pedagang juga, sehingga pada saat
pengangkutan produk mebel ke Jepara atau Cirebon, maka pada saat kembali
selalu mendapatkan titipan dari sesama pengrajin untuk berupa tali rotan tersebut
A Pengeringan
B. Pengawetan/Penyimpanan
2. Proses produksi
Untuk membuat satu set kursi model Sudut diperlukan sekitar 6 batang
bambu dan 12 batang untuk model Sofa. Batang bambu yang telah diukur untuk
masing-masing bagian dalam rangka mebel akan dipotong dengan menggunakan
gergaji kayu. Batang bambu dengan diameter terbesar (bagian bawah bambu)
difungsikan sebagai kaki-kaki kursi (posisi vertikal) karena bagian ini memiliki
ketebalan batang paling besar sehingga memiliki kekuatan yang paling besar pula.
Sementara untuk batang bambu yang lebih kecil akan digunakan untuk palang
bilah dengan posisi horizontal.
Untuk model Sudut, jumlah bagian mebel yang diikat dengan rotan
berjumlah 42 buah, dengan rincian 2 buah kursi dengan 2 sandaran masing-
masing 9 ikatan, kursi 1 sandaran terdapat 8 ikatan, meja sudut 12 ikatan dan meja
tengah 4 ikatan. Berat rotan tali yang dibutuhkan untuk satu set mebel kayu model
Sudut sekitar 85 gram, sedangkan untuk model Sofa dibutuhkan sekitar 100 gram
rotan tali. Sedangkan untuk model Sofa dibutuhkan 32 ikatan dengan rincian kursi
dengan sandaran 3, 2, 1 dan meja masing-masing memiliki jumlah ikatan 8 buah.
C . Pelupuh
Pelupuh atau papan bambu adalah susunan dari batangan bambu yang
dibelah dengan menggunakan parang pada satu sisi dari atas ke bawah dan
berbentuk iratan/belahan batang dengan ukuran lebar sekitar 2 cm. Iratan tersebut
kemudian disusun hingga berbentuk seperti papan atau dinding. Bentuk ini juga
memberikan nilai seni tersendiri dan memudahkan sirkulasi udara khususnya
untuk bagian bawah kursi maupun meja.
Pada kerajinan mebel bambu ini pelupuh terdiri dari 2 macam, yaitu
pelupuh polos dan pelupuh ukir. Tidak ada perlakukan khusus untuk pelupuh
polos karena batang bambu hanya dipotong sesuai ukuran yang diperlukan. Untuk
pelupuh pada alas duduk ditata sejajar dan diikat rotan antik dengan cara
membentuk huruf "X" dan diikatkan ke batang bambu yang dipasang dibawah
susunan iratan tersebut sehingga masing-masing iratan dapat terikat dengan erat
(Photo 4.7).
Seperti terlihat pada Photo 4.9, bilah bambu yang telah diukir dan
diseset/serut kulit bagian luar dengan menggunakan pisau raut selanjutnya
dipotong-potong menjadi iratan-iratan dan disusun hingga berbentuk
pelupuh/papan bambu. Pemotongan bambu ukir tersebut harus dilakukan dengan
hati-hati agar bentuk potongan lurus sehingga mudah untuk disusun pada sandaran
kursi atau alas meja. Apabila pelupuh sudah tersusun rapi dilakukan pengikatan
dengan rotan gelondong pada bagian pinggir pelupuh yang mengitari sandaran
kursi.
3. Penjualan
Setelah mebel kering kemudian di bawa keshowroom atau temapat
penjualan mebel atau langsung dipasarkan ke masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no=52815&idrb=47001
http// www.goole.com.//cara membuat membuat kerajinan mebel bambu