Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rifqi Daffa Tutor: Farihen, MA

NIM : 2017730099
Pertanyaan
Apa itu Najis? Jelaskan!
Jawab:
Najis artinya kotor, yakni benda yang ditetapkan oleh hokum agama sebagai
sesuatu yang kotor, yang tidak suci, meskipun di dalam anggapan sehari-hari dianggap
kotor tetapi di dalam hokum agama tidak ditetapkan sebagai sesuatu yang najis,
umpamanya lumpur.
Macam-macam najis:
1. Najis Mukhaffafah (najis ringan), yaitu air kencing dari bayi yang berumur kurang
dari dua tahun dan belum makan atau minum kecuali air susu ibu.
2. Najis Mutawassithah (najis ringan), yaitu semua najis yang tidak tergolong
mughaladhah dan mukhaffafah, antara lain:
 Darah (termasuk darah manusia), nanah dan sebagainya
 Kotoran atau air kencing manusia atau binatang, atau sesuatu yang keluar
dari perut melalui jalan manapun termasuk yang keluar melalui mulut
(muntah)
 Bangkai binatang yaitu binatang yang mati tidak dikarenakan di sembelih
secara islam, binatang yang tidak halal di makan maupun di sembelih,
kecuali bangkai ikan dan belalang
 Benda cair yang memabukkan
 Air susu atau air mani binatang yang tidak halal di makan.
3. Najis Mughaladhah (najis berat), yaitu anjing, babi, dengan segala bagian-
bagiannya dan segala yang diperankan dari anjing atau babi, meskipun mungkin
dengan binatang lain.
Cara mensucikannya:
1. Najis Mukhaffafah, dengan menyiramkan air suci pada kencing anak tersebut
sampai merata walupun air itu tidak mengalir
2. Najis Mutawassithah, dengan menghilangkan perkara yang najis yakni rasa, warna
dan baunya dengan air yang suci dan mensucikan. Apabila sulit menghilangkan
warna atau baunya, maka tidak apa-apa
3. Najis Mughaladhah, dengan membasuh najis sebanyak 7 kali dan salah satu dari
tujuh itu dicampur dengan debu atau tanah yang suci
Hukum najis dalam islam:
 Jika menyentuh najis maka tidak berdosa
 Haram hukumnya memakan, meminum, atau mengkonsumsi benda yang jelas-
jelas najis hukumnya
 Jika ingin melakukan ibadah maka diwajibkan untuk mensucikan diri dari najis
 Benda-benda najis haram diperjual-belikan
 Haram memasukkan benda-benda najis ke dalam tempat ibadah dan haram
hukumnya menempelkan benda najis ke Al-Quran yang suci dan mulia.

Maimunah Hasan. 2001. “Al-Quran dan Pengobatan Jiwa”. Yogyakarta. Bintang Cemerlang

Anda mungkin juga menyukai