Anda di halaman 1dari 31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK Pembangunan Karangmojo


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Teks Laporan Hasil Observasi
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan 8X45 Menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 dan 2
Kompetensi sikap spiritual”menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”.
Kompetensi sikap sosial ”menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan, Mengolah, menalar, dan menyaji


menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural berdasarkan abstrak terkait dengan
rasa ingintahunya tentang ilmu pengembangan dari yang
pengetahuan, teknologi, seni, dipelajarinya di sekolah secara
budaya, dan humaniora dengan mandiri, dan mampu menggunakan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, metoda sesuai kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
No Kompetensi Dasar (KD) No Kompetensi Dasar (KD)
3.2 Menganalisis isi dan aspek 4.2 Mengonstruksikan teks laporan
kebahasaan dari minimal dua dengan memerhatikan isi dan
teks laporan hasil observasi aspek kebahasaan baik lisan
maupun tulis
No Indikator Pencapaian No Indikator Pencapaian
Kompetensi Kompetensi
(IPK)
(IPK)

3.2.1 Menentukan isi dan kebahasaan 4.2.1 Menentukan objek teks laporan
dua teks laporan hasil observasi hasil observasi

3.2.2 Menguraikan isi dan kebahasaan 4.2.2 Menentukan isi teks laporan
dua teks laporan hasil observasi hasil observasi

3.2.3 Membandingkan isi dan 4.2.3 Merancang kerangka laporan


kebahasaan dua teks laporan hasil observasi dengan
hasil observasi memerhatikan isi, dan
kebahasaan
3.2.4 Menyunting isi dan kebahasaan 4.2.4 Menyusun teks laporan hasil
dua teks laporan hasil observasi observasi, dengan
memerhatikan dan kebahasaan

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses pembelajaran berbasis problem based learning, peserta didik dapat menentukan
isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi, menguraikan isi dan kebahasaan dua teks
laporan hasil observasi, membandingkan isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi,
menyunting isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi, menentukan objek teks
laporan hasil observasi, menentukan isi teks laporan hasil observasi, merancang kerangka
laporan hasil observasi berdasarkan isi dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan
menyusun teks laporan hasil observasi berdasarkan isi, dengan memerhatikan struktur,
kebahasaan dengan tanggungjawab
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Faktual : contoh teks laporan hasil observasi
2. Konseptual : pengertian isi teks laporan hasil observasi
3. Prosedural : langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi
4. Metakognitif: manfaat menyusun teks laporan hasil observasi dalam kehidupan sehari-hari
E. PENDEKATAN dan MODEL PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model pembelajaran : Problem Based Learning
F. MEDIA PEMBELAJARAN dan SUMBER BELAJAR
1. Media Pembelajaran
Contoh analisis isi berdasarkan struktur teks, contoh topik teks laporan hasil observasi
2. Sumber Belajar
 Suherli, Maman Suryaman,Aji Septiaji, dkk. 2017. Bahasa
Indonesia.Jakarta :kemendikbud.
 Internet:
http://www.mikirbae.com/2015/06/teks-observasi-tentang-taman-nasional.html.
Diakses tanggal 18 september 2018
http://istiqomahalmaky.blogspot.com/2015/12/d-topeng-musium-angkut-contoh-
laporan.html

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI


WAKTU
PERTEMUAN KE 1
PENDAHULUAN A. Persiapan 5 Menit
1. Guru mengecek kebersihan kelas, kerapian berpakaian,
kerapian tempat duduk, dan mengucapkan salam serta
meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan
dengan menanyakan kabar peserta didik
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai tujuan
pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai dan
manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
5. Membangun apersepsi dengan menanyakan materi laporan hasil
observasi pada pertemuan sebelumnya tentang ringkasan isi dan
menceritakan kembali isi teks
Tahap 1 10 Menit
Orientasi terhadap masalah

1. Peserta didik membentuk kelompok belajar


2. Peserta didik membaca teks laporan hasil observasi yang
berjudul “Taman Nasional Baluran”(LITERASI)
3. Peserta didik mencermati contoh analisis isi berdasarkan
struktur

Tahap 2 10 Menit
Organisasi belajar

Peserta didik menanyakan tentang cara menentukan isi dan


kebahasaan, menguraikan isi dan kebahasaan, membandingkan
isi dan kebahasaan, menyunting isi dua teks laporan hasil
observasi (COMUNICATION)
INTI
Tahap 3 25 Menit
Penyelidikan individual maupun kelompok

Peserta didik secara berkelompok mencari informasi tentang


bagaimana cara menentukan isi dan kebahasaan, menguraikan isi
dan kebahasaan, membandingkan isi dan kebahasaan,
menyunting isi dua teks laporan hasil observasi melalui buku
paket siswa atau sumber lain dari internet (COLABORATION)
Tahap 4 35 Menit
Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah

1. Peserta didik membaca teks laporan hasil observasi berjudul


“Mengenal Suku Badui” dan “Taman Nasional Ujung Kulon”
2. Peserta didik menentukan isi dan kebahasaan teks laporan
hasil observasi “Mengenal Suku Badui” dan “Taman
Nasional Ujung Kulon”
3. Peserta didik menguraikan isi dan kebahasaan teks laporan
hasil observasi pada teks“Mengenal Suku Badui” dan
“Taman Nasional Ujung Kulon”
(CREATIVITY)

PENUTUP 1. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi dan 5 Menit


menyimpulkan pembelajaran tentang menentukan dan
menguraikan isi serta kebahasaan dua teks laporan hasil
observasi.
2. Peserta didik mendapat tindak lanjut untuk membaca dua teks
laporan hasil observasi
3. Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya tentang membandingkan isi dan
kebahasaan serta menyunting isi dan kebahasaan dua teks
laporan hasil observasi
4. Peserta didik merespon salam penutup dari guru
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
PERTEMUAN KE 2
PENDAHULUAN A. Persiapan 5 Menit
Guru mengecek kebersihan kelas, kerapian berpakaian, kerapian
tempat duduk, dan mengucapkan salam serta meminta ketua
kelas untuk memimpin doa sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai
Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan
menanyakan kabar peserta didik
Guru mengecek kehadiran peserta didik
Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai tujuan
pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai dan
manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Membangun apersepsi dengan menanyakan materi laporan hasil
observasi pada pertemuan sebelumnya tentang isi dan kebahasaan teks
dua laporan hasil observasi
Tahap 4 50 Menit
Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah

1. Peserta didik membaca teks laporan hasil observasi berjudul


“Mengenal suku badui ” dan”Taman Nasional Ujung Kulon”
2. Peserta didik membandingkan isi dan kebahasaan teks
laporan hasil observasi “Mengenal Suku Badui” dan”Taman
Nasional Ujung Kulon”
3. Peserta didik menyunting isi dan aspek kebahasaan teks
INTI
laporan hasil observasi pada teks“Mengenal Suku Badui”
dan”Taman Nasional Ujung Kulon”
(CREATIVITY)

Tahap 5 30 Menit
Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah
1. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
dengan tanggungjawab (PENDIDIKAN KARAKTER)
2. Peserta didik menanggapi proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan
3. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilaksanakan terkait menentukan,
menguraikan, membandingkan, dan menyunting isi dua teks
laporan hasil observasi

PENUTUP 1. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi dan 5 Menit


menyimpulkan pembelajaran tentang menentukan dan
menguraikan isi serta kebahasaan, membandingkan ,
menyunting dua teks laporan hasil observasi.
2. Peserta didik mendapat tindak lanjut untuk membaca dua teks
laporan hasil observasi
3. Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya tentang menyusun kerangka dan
mengambangkan kerangka teks laporan hasil observasi
4. Peserta didik merespon salam penutup dari guru

PERTEMUAN KE 3
PENDAHULUAN A. Persiapan 5 Menit
Guru mengecek kebersihan kelas, kerapian berpakaian, kerapian
tempat duduk, dan mengucapkan salam serta meminta ketua
kelas untuk memimpin doa sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai
Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan
menanyakan kabar peserta didik
Guru mengecek kehadiran peserta didik
Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai tujuan
pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai dan
manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Membangun apersepsi dengan menanyakan materi laporan hasil
observasi pada pertemuan sebelumnya tentang isi dan kebahasaan teks
dua laporan hasil observasi
Tahap 1 10 Menit
Orientasi terhadap masalah

1. Peserta didik membentuk kelompok belajar


2. Peserta didik mencermati objek dengan membaca sebuah teks
laporan hasil observasi yang “Taman Nasional
Baluran”(LITERASI)
3. Peserta didik mencermati isi teks laporan hasil observasi
4. Peserta didik mencermati kerangka teks (berdasarkan
struktur dan kebahasaan)
Tahap 2 10 Menit
Organisasi belajar
1. Peserta didik bertanya jawab tentang menentukan objek,
menentukan isi, menyusun kerangka isi teks laporan hasil
observasi (COMUNICATION)
INTI
2. Peserta didik berdiskusi tentang menentukan objek,
menentukan isi, menyusun kerangka isi teks laporan hasil
observasi
Tahap 3 15 Menit
Penyelidikan individual maupun kelompok

Secara berkelompok peserta didik mencari materi bagaimana


menentukan objek, menentukan isi, menyusun kerangka isi teks
laporan hasil observasi.(COLABORATION)

Tahap 4 45 Menit
Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah

1. Peserta didik mengamati lingkungan sekitar untuk


menentukan objek penulisan teks laporan hasil observasi
yang akan dibuat
2. Peserta didik mencatat beberapa informasi penting untuk
menentukan isi teks laporan hasil observasi yang akan dibuat
3. Peserta didik menentukan gagasan pokok yang mewakili
setiap struktur teks
4. Peserta didik menyusun kerangka teks laporan hasil observasi
berdasarkan gagasan pokok yang telah dibuat
(CREATIVITY)
PENUTUP PENUTUP 5 Menit
1. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi dan
menyimpulkan pembelajaran tentang isi dan kerangka
teks laporan hasil observasi
2. Peserta didik mendapat tindak lanjut untuk membaca dua
teks laporan hasil observasi
3. Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya tentang menyusun teks
laporan hasil observasi
4. Peserta didik merespon salam penutup dari guru

PERTEMUAN KE 4
PENDAHULUAN A. Persiapan 5 Menit
Guru mengecek kebersihan kelas, kerapian berpakaian, kerapian
tempat duduk, dan mengucapkan salam serta meminta ketua
kelas untuk memimpin doa sebelum kegiatan pembelajaran
dimulai
Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan
menanyakan kabar peserta didik
Guru mengecek kehadiran peserta didik
Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai tujuan
pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai dan
manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Membangun apersepsi dengan menanyakan materi laporan hasil
observasi pada pertemuan sebelumnya tentang ringkasan isi dan
menceritakan kembali isi teks

INTI Tahap 4 60 Menit


Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah

1. Peserta didik menyusun gagasan penjelas dari gagasan pokok


yang telah dibuat pada kerangka karangan dengan
memerhatikan isi, struktur, dan aspek kebahasaan.
2. Peserta didik mengembangkan kerangka karangan dengan
memerhatikan isi, struktur, dan aspek kebahasaan
3. Peserta didik merangkai atau menyatukan kerangka teks yang
telah dikembangkan menjadi teks yang utuh dengan
memperhatikan isi dan aspek kebahasaan.
4. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
(CREATIVITY)

Tahap 5 25Menit
Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah
1. Peserta didik menanggapi proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan dengan tanggungjawab.
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilaksanakan terkait dengan
mengembangkan kerangka menjadi sebuah teks laporan hasil
observasi yang lengkap dengan memerhatikan isi, struktur,
dan aspek kebahasaan
(PENDIDIKAN KARAKTER)

PENUTUP 1. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi dan 5 Menit


menyimpulkan pembelajaran tentang menyusun teks laporan
hasil observasi.
2. Peserta didik mendapat tindak lanjut untuk membaca teks
eksposisi untuk pembelajaran yang akan datang
3. Guru memberikan informasi materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya tentang teks eksposisi
Peserta didik merespon salam penutup dari guru
4. Merespon salam penutup dari guru
B. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

No. Aspek No. IPK IPK Teknik Bentuk


Penilaian Penilaian
1. Pengetahuan 3.2.1 Menentukan isi dan kebahasaan Tes Tertulis Uraian
dua teks laporan hasil observasi
3.2.2 Menguraikan isi dan kebahasaan Tes Tertulis Uraian
dua teks laporan hasil observasi
3.2.3 Membandingkan isi dan Tes Tertulis Uraian
kebahasaan dua teks laporan
hasil observasi
3.2.4 Menyunting isi dan kebahasaan Tes Tertulis Uraian
dua teks laporan hasil observasi

2 Keterampilan 4.2.1 Menentukan objek teks laporan Praktik Kinerja


hasil observasi
4.2.2 Menentukan isi teks laporan Praktik Kinerja
hasil observasi

4.2.3 Merancang kerangka laporan Praktik Kinerja


hasil observasi dengan
memerhatikan isi, dan
kebahasaan
4.2.4 Menyusun teks laporan hasil Praktik Kinerja
observasi, dengan memerhatikan
dan kebahasaan

Mengetahui Karangmojo, Juli 2018


Kepala SMK Pembangunan Karangmojo Guru Mata Pelajaran

Ahmad Darmadi, S.Pd, M.Eng Vita Indriana Susanti


NIP 19700101 199301 1 001
LAMPIRAN

Penilaian pengetahuan
Kunci Jaw
IPK Indikator Soal Rumusan Soal

3.2.1 Bacalah kedua teks berikut! a. Isi teks laporan hasil ob


Menentukan suku badui
Suku badui
isi dan Definisi umum: Orang Kan
Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah
kebahasaan Baduy/Badui adalah suatu
suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di
dua teks wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat masyarakat adat sub-etnis S
laporan hasil Kabupaten Lebak, Banten.
Suku Badui di Banten termasuk salah satu suku
observasi yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Itulah Deskripsi bagian: Berdasa
salah satu keunikan Suku Badui, sehingga wajar memegang budaya nenek m
mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran Badui dibedakan menjadi S
mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan. dan Suku Badui Luar.
Berdasarkan kepatuhannya memegang budaya Teks laporan hasil observas
nenek moyangnya, Suku Badui dibedakan menjadi Nasional Ujung Kulon
Suku Badui Dalam dan Suku Badui Luar.
Badui Dalam belum mengenal budaya luar Definisi umum: Taman N
dan terletak di hutan pedalaman. Karena belum Kulon merupakan perw
Disajikan teks
mengenal kebudayaan luar, suku Badui Dalam masih hutan hujan tropis data
laporan hasil
tersisa dan terluas di Ja
observasi berjudul memiliki budaya yang sangat asli. Mereka dikenal
sangat taat mempertahankan adat istiadat dan merupakan habitat yan
“Mengenal Suku
kelangsungan hidup sat
Badui dan Taman warisan nenek moyangnya. Mereka memakai
Jawa (Rhinoceros sond
Nasional Ujung pakaian yang berwarna putih dengan ikat kepala
Kulon” peserta langka lainnya.
putih serta membawa golok. Pakaian Suku Badui
didik dapat Dalam pun tidak berkancing atau kerah. Uniknya, Deskripsi bagian:
menemukan isi
semua yang dipakai Suku Badui Dalam adalah hasil tumbuhan dan satwa d
dan kebahasaan Ujung Kulon mulai d
dua teks laporan produksi mereka sendiri. Biasanya para perempuan
yang bertugas membuatnya. Mereka dilarang peneliti, pakar botani B
hasil observasi sejak tahun 1820.
memakai pakaian modern. Selain itu, setiap kali Kurang lebih 700
bepergian, mereka tidak memakai kendaraan bahkan terlindungi dengan b
tidak memakai alas kaki dan terdiri dari kelompok diantaranya langka
kecil berjumlah 3-5 orang. Mereka dilarang (Intsia bijuga), palahl
menggunakan perangkat teknologi, seperti HP dan haseltii), bungur
TV. speciosa), cerlang
diversifolium), ki hu
Suku ini memiliki kepercayaan yang dikenal serrata)dan berbagai
Sunda Wiwitan (sunda: berasal dari suku sunda, anggrek.
wiwitan : Asli). Kepercayaan ini memuja arwah
nenek moyang (animisme) yang pada selanjutnya Satwa di Taman Nasi
kepercayaan mereka mendapat pengaruh dari terdiri dari 35 jenis
Buddha dan Hindu. Kepercayaan suku ini primata, 59 jenis reptili
240 jenis burung, 72
merupakan refleksi kepercayaan masyarakat Sunda
jenis ikan dan 33 jenis
sebelum masuk agama Islam. Satwa langka dan dilin
Hingga saat ini, suku Badui Dalam tidak Jawa adalah banteng
mengenal budaya baca tulis. Yang mereka tahu, ialah javanicus), ajag (Cuon
aksara Hanacaraka (aksara Sunda). Anak-anak Suku surili (Presbytis comat
Badui Dalam pun tidak bersekolah, kegiatannya (Trachypithecus aurat
hanya sekitar sawah dan kebun. Menurut mereka (Cervus timorensis ru
(Panthera pardus),
inilah cara mereka melestarikan adat leluhurnya. (Prionailurus bengale
Meskipun sejak pemerintahan Soeharto sampai owa (Hylobates mol
sekarang sudah diadakan upaya untuk membujuk raksasa (Tridacna gigas
mereka agar mengizinkan pembangunan sekolah, .
tetapi mereka selalu menolak. Dengan demikian, Taman Nasional Ujung
banyak cerita atau sejarah mereka hanya ada di obyek wisata alam yang
ingatan atau cerita lisan saja. keindahan berbagai ben
keunikan alam berupa s
Badui Luar merupakan orang-orang yang
dengan jeramnya, air te
telah keluar dari adat dan wilayah Badui Dalam. Ada
putih, sumber air panas
beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkanya peninggalan budaya/se
warga Badui Dalam ke Badui Luar. Pada dasarnya, Ganesha, di Gunung Ra
peraturan yang ada di Badui Luar dan Badui Dalam Panaitan). Kesemuanya
itu hampir sama, tetapi Badui Luar lebih mengenal pesona alam yang sanga
teknologi dibanding Badui Dalam. dikunjungi dan sulit dit
lain.

Taman Nasional Ujung Kulon Deskripsi manfaat:


Ujung Kulon sebagai s
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan konservasi yang dida
perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran berbagai macam flora
rendah yang tersisa dan terluas di Jawa Barat, serta ekosistem memiliki ber
merupakan habitat yang ideal bagi kelangsungan manfaat dalam pe
hidup satwa langka badak Jawa (Rhinoceros terbatas maupun luas, b
lingkungan, seperti u
sondaicus) dan satwa langka lainnya. pemandangan alam.
Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Kedua manfaat terse
Taman Nasional Ujung Kulon mulai dikenal oleh suatu ruang dan wa
para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak sehingga diperlukan
tahun 1820. kebijakan yang m
Kurang lebih 700 jenis tumbuhan terlindungi dengan pengalokasian sum
baik dan 57 jenis diantaranya langka seperti; merbau kaitannya dengan pem
(Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), masyarakat dengan teta
bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang daya dukung lingkunga
(Pterospermum diversifolium), ki hujan ekonomi masyarakat se
(Engelhardia serrata)dan berbagai macam jenis
b. Kebahasaan dua teks
anggrek. 1) Teks tersebut memili
Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon sebagai berikut.
terdiri dari 35 jenis mamalia, 5 jenis primata, 59 jenis a) Nomina
reptilia, 22 jenis amfibia, 240 jenis burung, 72 jenis Nomina yang te
insekta, 142 jenis ikan dan 33 jenis terumbu karang. tersebut diantara
budaya dsb.
Satwa langka dan dilindungi selain badak Jawa b) Verba, misalnya
adalah banteng (Bos javanicus javanicus), ajag memakai dsb.
(Cuon alpinus javanicus), surili (Presbytis comata c) Kalimat definisi
comata), lutung (Trachypithecus auratus auratus), Misalnya, orang
rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul Baduy/Badui ada
masyarakat adat
(Panthera pardus), kucing batu (Prionailurus wilayah Kabupat
bengalensis javanensis), owa (Hylobates moloch), Kalimat deskripsi
dan kima raksasa (Tridacna gigas). d) Kalimat simpleks d
2) Taman Nasional Ujung
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan a) Nomina
obyek wisata alam yang menarik, dengan keindahan Nomina yang t
tersebut diantara
berbagai bentuk gejala dan keunikan alam berupa kawasan, udara ds
sungai-sungai dengan jeramnya, air terjun, pantai b) Verba
pasir putih, sumber air panas, taman laut dan Verba yang t
peninggalan budaya/sejarah (Arca Ganesha, di dikunjungi, ditem
Gunung Raksa Pulau Panaitan). Kesemuanya c) Kalimat definsi
merupakan pesona alam yang sangat menarik untuk Taman Nasion
dikunjungi dan sulit ditemukan di tempat lain.. merupakan per
Taman Nasional Ujung Kulon sebagai salah hutan hujan tro
satu kawasan konservasi yang didalamnya memiliki yang tersisa da
berbagai macam flora dan fauna dan ekosistem Barat, serta m
memiliki beragam manfaat baik manfaat dalam yang ideal ba
pemanfaatan skala terbatas maupun luas, berupa hidup satwa la
produk jasa lingkungan, seperti udara bersih dan (Rhinoceros
pemandangan alam. satwa langka la
d) Kalimat deskripsi
Kedua manfaat tersebut berada pada suatu
Taman Nasion
ruang dan waktu yang sama, sehingga diperlukan
merupakan ob
suatu bentuk kebijakan yang mampu mengatur
yang menarik,
pengalokasian sumberdaya dalam kaitannya dengan
berbagai ben
pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan tetap
keunikan alam
memperhatikan daya dukung lingkungan dan aspek
sungai denga
sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
Tentukan:
terjun, pantai p
air panas, t
a. isi dua teks laporan hasil observasi tersebut! peninggalan
b. kebahasaan dua teks laporan hasil observasi tersebut! (Arca Ganesha
Pulau Panaita
merupakan pe
sangat menarik
dan sulit ditem
lain..
e) Kalimat simpleks
Kalimat simpleks
Kesemuanya m
alam yang sang
dikunjungi.
Kalimat kompleks
Kedua manfaa
pada suatu ruan
sama, sehingga
bentuk kebijak
mengatur
sumberdaya d
dengan pemen
masyarakat
memperhatikan
lingkungan d
ekonomi masya
3.2.2 Disajikan teks Cermati dua teks laporan hasil observasi di atas kemudian a. Isi teks laporan hasil ob
Menguraika laporan hasil suku badui
observasi berjudul a. Uraikan isi kedua teks laporan hasil observasi tersebut!
n isi dan b. Uraikan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi Definisi umum: Orang Kan
“Suku Badui dan
kebahasaan Taman Nasional Baduy/Badui adalah suatu
dua teks Ujung Kulon” masyarakat adat sub-etnis S
laporan hasil peserta didik Kabupaten Lebak, Banten.
observasi dapat
menguraikan isi Deskripsi bagian: Berdasa
dan kebahasaan memegang budaya nenek m
kedua teks Badui dibedakan menjadi S
dan Suku Badui Luar.

Teks laporan hasil observas


Nasional Ujung Kulon

Definisi umum: Taman N


Kulon merupakan perw
hutan hujan tropis data
tersisa dan terluas di Ja
merupakan habitat yan
kelangsungan hidup sat
Jawa (Rhinoceros sond
langka lainnya.

Deskripsi bagian:
tumbuhan dan satwa d
Ujung Kulon mulai d
peneliti, pakar botani B
sejak tahun 1820.
Kurang lebih 700
terlindungi dengan b
diantaranya langka
(Intsia bijuga), palahl
haseltii), bungur
speciosa), cerlang
diversifolium), ki hu
serrata)dan berbagai
anggrek.

Satwa di Taman Nasi


terdiri dari 35 jenis
primata, 59 jenis reptili
240 jenis burung, 72
jenis ikan dan 33 jenis
Satwa langka dan dilin
Jawa adalah banteng
javanicus), ajag (Cuon
surili (Presbytis comat
(Trachypithecus aurat
(Cervus timorensis ru
(Panthera pardus),
(Prionailurus bengale
owa (Hylobates mol
raksasa (Tridacna gigas
.
Taman Nasional Ujung
obyek wisata alam yang
keindahan berbagai ben
keunikan alam berupa s
dengan jeramnya, air te
putih, sumber air panas
peninggalan budaya/se
Ganesha, di Gunung Ra
Panaitan). Kesemuanya
pesona alam yang sanga
dikunjungi dan sulit dit
lain.

Deskripsi manfaat:
Ujung Kulon sebagai s
konservasi yang dida
berbagai macam flora
ekosistem memiliki ber
manfaat dalam pe
terbatas maupun luas, b
lingkungan, seperti u
pemandangan alam.
Kedua manfaat terse
suatu ruang dan wa
sehingga diperlukan
kebijakan yang m
pengalokasian sum
kaitannya dengan pem
masyarakat dengan teta
daya dukung lingkunga
ekonomi masyarakat se

b. Kebahasaan dua teks


2) Teks tersebut memili
sebagai berikut.
e) Nomina
Nomina yang te
tersebut diantara
budaya dsb.
f) Verba, misalnya
memakai dsb.
g) Kalimat definisi
Misalnya, orang
Baduy/Badui ada
masyarakat adat
wilayah Kabupat
Kalimat deskripsi
h) Kalimat simpleks d
3) Taman Nasional Ujung
f) Nomina
Nomina yang t
tersebut diantara
kawasan, udara ds
g) Verba
Verba yang t
dikunjungi, ditem
h) Kalimat definsi
Taman Nasion
merupakan per
hutan hujan tro
yang tersisa da
Barat, serta m
yang ideal ba
hidup satwa la
(Rhinoceros
satwa langka la
i) Kalimat deskripsi
Taman Nasion
merupakan ob
yang menarik,
berbagai ben
keunikan alam
sungai denga
terjun, pantai p
air panas, t
peninggalan
(Arca Ganesha
Pulau Panaita
merupakan pe
sangat menarik
dan sulit ditem
lain..
j) Kalimat simpleks
Kalimat simpleks
Kesemuanya m
alam yang sang
dikunjungi.
Kalimat kompleks
Kedua manfaa
pada suatu ruan
sama, sehingga
bentuk kebijak
mengatur
sumberdaya d
dengan pemen
masyarakat
memperhatikan
lingkungan d
ekonomi masya

3.2.3 Disajikan teks Cermatilah 2 teks laporan hasil observasi berikut ini kemudian Perbedaan isi teks lapor
Membandin laporan hasil bandingkan isi dan kebahasaan teksnya
observasi berjudul “Suku Badui dan Taman N
gkan isi dan Kulon”
“Suku Badui dan
kebahasaan Taman Nasional
teks laporan Ujung Kulon” Teks “Suku Badui” : berisi
hasil peserta didik suku badui
observasi dapat
Teks” Taman nasional Uju
membandingkan
tentang keanekaragaman tu
taman nasional ujung kulon
isi dan Perbedaan dari segi kebaha
kebahasaan teks
Teks suku badui sudah mem
kebahasaan lengkap sedang
Nasional Ujung Kulon” tid
simpleks.

3.2.4 Disajikan teks Lengkapilah teks laporan hasil observasi berikut sehingga Perbaikan struktur deskrips
Menyunting laporan hasil memuat 3 struktur teks yaitu definisi umum, deskripsi bagian, (ditambahkan menjadi para
observasi” Suku deskripsi manfaat Dengan mengenali karakte
isi teks Dalam dan Suku Badui Lua
Badui” yang
laporan belum memuat mengetahui keberagaman b
berdasarkan struktur bagian Informasi ini juga bermanf
struktur manfaat peserta dalam melakukan pembina
sukusuku bangsa di Indone
didik dapat
melengkapi
bagian struktur
dengan tepat

Penilaian Pengetahuan

No. Aspek yang Dinilai Skor


1. a. Menentukan isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 4
dengan tepat dan lengkap
b. Menentukan isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 3
dengan tepat tetapi kurang lengkap
c. Menentukan isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 2
dengan kurang tepat dan kurang lengkap
d. Menentukan isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 1
dengan tidak tepat dan tidak lengkap
2. a. Menguraikan isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 4
dengan tepat dan lengkap
b. Menguraikan isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 3
dengan tepat tetapi kurang lengkap
c. Menguraikan isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 2
dengan kurang tepat dan kurang lengkap
d. Menguraikan isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 1
dengan tidak tepat dan tidak lengkap
3. a. Membandingkan isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 4
dengan tepat dan lengkap
b. Membandingkan isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 3
dengan tepat tetapi kurang lengkap
c. Membandingkan isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 2
dengan kurang tepat dan kurang lengkap
d. Membandingkan isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 1
dengan tidak tepat dan tidak lengkap
4. a. Menyunting isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 4
dengan tepat dan lengkap
b. Menyunting isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 3
dengan tepat tetapi kurang lengkap
c. Menyunting isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 2
dengan kurang tepat dan kurang lengkap
d. Menyunting isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi 1
dengan tidak tepat dan tidak lengkap
Jumlah Skor maksimal
LEMBAR KERJA SISWA
Sekolah : SMK Pembangunan Karangmojo
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Teks Laporan Hasil Observasi
Kompetensi dasar:
3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi
Indikator :
3.2.1 Menentukan isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi
3.2.2 Menguraikan isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi
3.2.3 Membandingkan isi dan aspek kebahasaan dua teks laporan hasil observasi
3.2.4 Menyunting isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi
Bahan Diskusi:
1. Bentuklah kelompok diskusi, masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang.
2. Bacalah 2 teks di bawah ini kemudian diskusikan dengan tanggungjawab.
3. Kerjakan pada lembar kerja yang telah disediakan.
4. Presentasikan hasil pekerjaan kalian di depan kelas.
Nama Kelompok:....................
Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis
dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa Barat, serta merupakan habitat yang ideal bagi
kelangsungan hidup satwa langka badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka
lainnya.
Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon mulai dikenal
oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820.
Kurang lebih 700 jenis tumbuhan terlindungi dengan baik dan 57 jenis diantaranya langka
seperti; merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia
speciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), ki hujan (Engelhardia serrata)dan berbagai
macam jenis anggrek.
Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari 35 jenis mamalia, 5 jenis primata,
59 jenis reptilia, 22 jenis amfibia, 240 jenis burung, 72 jenis insekta, 142 jenis ikan dan 33 jenis
terumbu karang. Satwa langka dan dilindungi selain badak Jawa adalah banteng (Bos javanicus
javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), surili (Presbytis comata comata), lutung
(Trachypithecus auratus auratus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera
pardus), kucing batu (Prionailurus bengalensis javanensis), owa (Hylobates moloch), dan kima
raksasa (Tridacna gigas).
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan obyek wisata alam yang menarik, dengan
keindahan berbagai bentuk gejala dan keunikan alam berupa sungai-sungai dengan jeramnya,
air terjun, pantai pasir putih, sumber air panas, taman laut dan peninggalan budaya/sejarah
(Arca Ganesha, di Gunung Raksa Pulau Panaitan). Kesemuanya merupakan pesona alam yang
sangat menarik untuk dikunjungi dan sulit ditemukan di tempat lain..
Taman Nasional Ujung Kulon sebagai salah satu kawasan konservasi yang didalamnya
memiliki berbagai macam flora dan fauna dan ekosistem memiliki beragam manfaat baik
manfaat dalam pemanfaatan skala terbatas maupun luas, berupa produk jasa lingkungan, seperti
udara bersih dan pemandangan alam.
Kedua manfaat tersebut berada pada suatu ruang dan waktu yang sama, sehingga
diperlukan suatu bentuk kebijakan yang mampu mengatur pengalokasian sumberdaya dalam
kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan tetap memperhatikan daya
dukung lingkungan dan aspek sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
Suku badui
Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis
Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk
salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Itulah salah satu keunikan Suku
Badui, sehingga wajar mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah
berupa kepercayaan dan kebudayaan. Berdasarkan kepatuhannya memegang budaya nenek
moyangnya, Suku Badui dibedakan menjadi Suku Badui Dalam dan Suku Badui Luar.
Badui Dalam belum mengenal budaya luar dan terletak di hutan pedalaman. Karena
belum mengenal kebudayaan luar, suku Badui Dalam masih memiliki budaya yang sangat asli.
Mereka dikenal sangat taat mempertahankan adat istiadat dan warisan nenek moyangnya.
Mereka memakai pakaian yang berwarna putih dengan ikat kepala putih serta membawa golok.
Pakaian Suku Badui Dalam pun tidak berkancing atau kerah. Uniknya, semua yang dipakai
Suku Badui Dalam adalah hasil produksi mereka sendiri. Biasanya para perempuan yang
bertugas membuatnya. Mereka dilarang memakai pakaian modern. Selain itu, setiap kali
bepergian, mereka tidak memakai kendaraan bahkan tidak memakai alas kaki dan terdiri dari
kelompok kecil berjumlah 3-5 orang. Mereka dilarang menggunakan perangkat teknologi,
seperti HP dan TV.
Suku ini memiliki kepercayaan yang dikenal Sunda Wiwitan (sunda: berasal dari suku
sunda, wiwitan : Asli). Kepercayaan ini memuja arwah nenek moyang (animisme) yang pada
selanjutnya kepercayaan mereka mendapat pengaruh dari Buddha dan Hindu. Kepercayaan
suku ini merupakan refleksi kepercayaan masyarakat Sunda sebelum masuk agama Islam.
Hingga saat ini, suku Badui Dalam tidak mengenal budaya baca tulis. Yang mereka
tahu, ialah aksara Hanacaraka (aksara Sunda). Anak-anak Suku Badui Dalam pun tidak
bersekolah, kegiatannya hanya sekitar sawah dan kebun. Menurut mereka inilah cara mereka
melestarikan adat leluhurnya. Meskipun sejak pemerintahan Soeharto sampai sekarang sudah
diadakan upaya untuk membujuk mereka agar mengizinkan pembangunan sekolah, tetapi
mereka selalu menolak. Dengan demikian, banyak cerita atau sejarah mereka hanya ada di
ingatan atau cerita lisan saja.
Badui Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Badui
Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkanya warga Badui Dalam ke Badui
Luar. Pada dasarnya, peraturan yang ada di Badui Luar dan Badui Dalam itu hampir sama,
tetapi Badui Luar lebih mengenal teknologi dibanding Badui Dalam.
Pertanyaan:
1. Tentukan:
a. Isi 2 teks laporan hasil
b. kebahsaan teks laporan hasil
2. Uraikan isi dan kebahasaan isi 2 teks tersebut!
3. Bandingkan isi dan kebahasaan 2 teks tersebut!
4. Lengkapilah teks laporan hasil observasi berjudul “Suku Badui” sehingga memuat 3 struktur
teks yaitu definisi umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat.!
JAWABAN:
Penilaian Keterampilan

PENILAIAN KETRAMPILAN
a. Kisi – Kisi Penilaian Produk

No. Kompetensi dasar Materi IPK Teknik


Penilaian
1. 4.2. Mengonstruksikan teks Teks Produk
laporan dengan Laporan 4.2.1 Menentukan objek
memerhatikan isi dan Hasil teks laporan hasil
aspek kebahasaan baik Observasi observasi
lisan maupun tulis 4.2.2Menentukan isi
teks laporan hasil
observasi

4.2.3 Merancang
kerangka laporan
hasil observasi
dengan
memerhatikan isi,
dan kebahasaan
4.2.4 Menyusun teks
laporan hasil
observasi, dengan
memerhatikan dan
kebahasaan

 Tugas

1. Amatilah lingkungan sekitar untuk menentukan objek penulisan teks laporan hasil observasi yang akan dibuat!
2. Catat beberapa informasi penting untuk menentukan objek penulisan teks laporan hasil observasi yang akan dibuat!
3. Tentukan objek teks laporan hasil observasi!
4. Tentukan gagasan pokok yang mewakili setiap struktur teks!
5. Susun kerangka teks laporan hasil observasi berdasarkan gagasan pokok yang telah dibuat!
6. Kembangkan kerangka menjadi teks laporan hasil observasi!

b. Rubrik Penilaian Kinerja


IPK Kriteria Rentang
Skor
4.2.1 Menentukan objek teks laporan Peserta didik mampu menentukan objek dan 2
hasil observasi gagasan yang akan diungkap dalam bentuk
teks laporan hasil observasi dengan tepat
Peserta didik tidak mampu menentukan objek 1
dan gagasan yang akan diungkap dalam
bentuk teks laporan hasil observasi dengan
tepat
4.2.2 Menentukan isi teks laporan Peserta didik mampu menentukan isi dengan 4
hasil observasi benar dan lengkap
Peserta didik mampu menentukan isi dengan 3
benar tetapi kurang lengkap
Peserta didik mampu menentukan isi dengan 2
kurang benar dan tidak lengkap
Peserta didik mampu menentukan isi teks 1
laporan hasil observasi dengan tidak benar
benar dan tidak lengkap
4.2.3 Merancang kerangka laporan Peserta didik mampu merancang teks laporan 4
hasil observasi dengan hasil observasi dengan benar dan lengkap
memerhatikan isi, dan Peserta didik mampu merancang kerangka teks 3
kebahasaan laporan hasil observasi dengan benar tetapi
kurang lengkap
Peserta didik mampu merancang kerangka teks 2
laporan hasil observasi dengan kurang benar dan
tidak lengkap
Peserta didik mampu merancang kerangka teks 1
laporan hasil observasi dengan tidak benar dan
tidak lengkap
4.2.4 Menyusun teks laporan hasil Peserta didik mampu mengembangkan kerangka 4
observasi, dengan memerhatikan menjadi teks laporan hasil observasi sesuai
dan kebahasaan struktur dan memenuhi kaidah kebahasaan
Peserta didik mampu mengembangkan kerangka 3
menjadi teks laporan hasil observasi sesuai
struktur tetapi kurang memenuhi kaidah
kebahasaan
Peserta didik mampu mengembangkan kerangka 2
menjadi teks laporan hasil observasi tidak sesuai
struktur dan kurang memenuhi kaidah
kebahasaan
Peserta didik mampu mengembangkan kerangka 1
menjadi teks laporan hasil observasi tidak sesuai
struktur dan tidak memenuhi kaidah
kebahasaan

Nilai: skor yang diperolehX100


Skor maksimal
Penilaian sikap spiritual dan soaial
Lembar observasi
No Tanggal Nama Catatan Butir Sikap Positif/negatif Tanda Tindak
Peserta Perilaku Tangan lanjut
didik
1. Berdoa Religius
sebelum
memulai dan
mengakhiri
pembelajaran
2. Ikut Bekerjasama/tan
berdiskusi ggungjawab
dalam
kelompok
belajar
LEMBAR KERJA SISWA
Sekolah : SMK Pembangunan Karangmojo
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Teks Laporan Hasil Observasi
Kompetensi dasar:
4.2 Mengonstruksikan teks laporan dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun
tulis
Indikator :
4.2.1 Menentukan objek teks laporan hasil observasi
4.2.2Menentukan isi teks laporan hasil observasi

4.2.3 Merancang kerangka laporan hasil observasi dengan memerhatikan isi, dan kebahasaan
4.2.4 Menyusun teks laporan hasil observasi, dengan memerhatikan dan kebahasaan

PERTANYAAN:
1. Amatilah lingkungan sekitar untuk menentukan objek penulisan teks laporan hasil
observasi yang akan dibuat!
2. Catat beberapa informasi penting untuk menentukan objek penulisan teks laporan hasil
observasi yang akan dibuat!
3. Tentukan objek teks laporan hasil observasi!
4. Tentukan gagasan pokok yang mewakili setiap struktur teks!
5. Susun kerangka teks laporan hasil observasi berdasarkan gagasan pokok yang telah dibuat!
6. Kembangkan kerangka menjadi teks laporan hasil observasi!

JAWABAN:
MATERI

Kaidah Kebahasaan dalam teks taman nasional baluran:

 Nomina/kata benda: hutan, savana, pegunungan


 Verba/kata kerja:beradaptasi, mengering, layu, pengalokasian
 Afiksasi/ kata berimbuhan: Proses penambahan afiks(prefiks, sufiks,konfiks, infiks) pada kata
dasar(pengalokasian, pemenuhan, memerhatikan)
 Kalimat definisi: Kalimat definisi adalah suatu kalimat yang memberikan penjelasan umum
tentang suatu benda, hal, aktivitas, dan lain-lain.( Taman Nasional Baluran merupakan
perwakilan ekosistem hutan yang spesifik kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi
savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan
hutan yang selalu hijau sepanjang tahun.)
 Kalimat deskripsi: Kalimat deskripsi adalah kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau ciri-
ciri khusus dari suatu benda.( Terdapat 26 jenis mamalia diantaranya banteng (Bos javanicus
javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus
muntjak muntjak), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), kancil
(Tragulus javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus). Satwa banteng
merupakan maskot/ciri khas dari Taman Nasional Baluran)
 Kalimat simpleks/kalimat tunggal: kalimat yang hanya memiliki satu klausa(Taman Nasional
Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan yang spesifik kering di Pulau Jawa, terdiri dari
tipe vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah,
hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. )
 kalimat kompleks/kalimat majemuk: kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa(Taman
Nasional Baluran sebagai salah satu kawasan konservasi yang didalamnya memiliki berbagai
macam flora dan fauna dan ekosistem memiliki beragam manfaat baik manfaat dalam
pemanfaatan skala terbatas maupun luas, berupa produk jasa lingkungan, seperti udara bersih
dan pemandangan alam)

langkah-langkah menyusun teks laporan hasil observasi

 Menentukan Objek
 Menentukan Isi
 Menyusun kerangka teks
 Mengembangkan kerangka teks menjadi teks yang utuh

Berikut ini contoh teks laporan hasil observasi tentang Taman Nasional Baluran.

Struktur teks Kalimat


Definisi umum Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan yang
spesifik kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan
mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah,
hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun.
Deskripsi Bagian Tumbuhan yang ada di taman nasional ini sebanyak 444 jenis,
diantaranya terdapat tumbuhan asli yang khas dan menarik yaitu
widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan
pilang (Acacia leucophloea). Widoro bukol, mimba, dan pilang
merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi yang
sangat kering (masih kelihatan hijau), walaupun tumbuhan lainnya
sudah layu dan mengering.
Tumbuhan yang lain seperti asam (Tamarindus indica), gadung
(Dioscorea hispida), kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha
utan), api-api (Avicennia sp.), kendal (Cordia obliqua), manting
(Syzygium polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida).

Terdapat 26 jenis mamalia diantaranya banteng (Bos javanicus


javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus),
kijang (Muntiacus muntjak muntjak), rusa (Cervus timorensis russa),
macan tutul (Panthera pardus melas), kancil (Tragulus javanicus
pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus). Satwa banteng
merupakan maskot/ciri khas dari Taman Nasional Baluran.

Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung diantaranya termasuk yang
langka seperti layang-layang api (Hirundo rustica), tuwuk/tuwur asia
(Eudynamys scolopacea), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan
merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong
(Buceros rhinoceros), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus).
Deskripsi Manfaat Taman Nasional Baluran sebagai salah satu kawasan konservasi yang
didalamnya memiliki berbagai macam flora dan fauna dan ekosistem
memiliki beragam manfaat baik manfaat dalam pemanfaatan skala
terbatas maupun luas, berupa produk jasa lingkungan, seperti udara
bersih dan pemandangan alam
.
Kedua manfaat tersebut berada pada suatu ruang dan waktu yang sama,
sehingga diperlukan suatu bentuk kebijakan yang mampu mengatur
pengalokasian sumberdaya dalam kaitannya dengan pemenuhan
kebutuhan masyarakat dengan tetap memperhatikan daya dukung
lingkungan dan aspek sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

Taman Nasional Ujung Kulon


Struktur teks Kalimat
Definisi umum Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan ekosistem hutan
hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa Barat,
serta merupakan habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa
langka badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka lainnya.
Deskripsi Bagian Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon
mulai dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak
tahun 1820.
Kurang lebih 700 jenis tumbuhan terlindungi dengan baik dan 57 jenis
diantaranya langka seperti; merbau (Intsia bijuga), palahlar
(Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang
(Pterospermum diversifolium), ki hujan (Engelhardia serrata)dan
berbagai macam jenis anggrek.

Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari 35 jenis mamalia, 5


jenis primata, 59 jenis reptilia, 22 jenis amfibia, 240 jenis burung, 72
jenis insekta, 142 jenis ikan dan 33 jenis terumbu karang. Satwa langka
dan dilindungi selain badak Jawa adalah banteng (Bos javanicus
javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), surili (Presbytis comata
comata), lutung (Trachypithecus auratus auratus), rusa (Cervus
timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus), kucing batu
(Prionailurus bengalensis javanensis), owa (Hylobates moloch), dan
kima raksasa (Tridacna gigas)
.
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan obyek wisata alam yang
menarik, dengan keindahan berbagai bentuk gejala dan keunikan alam
berupa sungai-sungai dengan jeramnya, air terjun, pantai pasir putih,
sumber air panas, taman laut dan peninggalan budaya/sejarah (Arca
Ganesha, di Gunung Raksa Pulau Panaitan). Kesemuanya merupakan
pesona alam yang sangat menarik untuk dikunjungi dan sulit
ditemukan di tempat lain.
Deskripsi Manfaat Taman Nasional Ujung Kulon sebagai salah satu kawasan konservasi
yang didalamnya memiliki berbagai macam flora dan fauna dan
ekosistem memiliki beragam manfaat baik manfaat dalam pemanfaatan
skala terbatas maupun luas, berupa produk jasa lingkungan, seperti
udara bersih dan pemandangan alam.
Kedua manfaat tersebut berada pada suatu ruang dan waktu yang sama,
sehingga diperlukan suatu bentuk kebijakan yang mampu mengatur
pengalokasian sumberdaya dalam kaitannya dengan pemenuhan
kebutuhan masyarakat dengan tetap memperhatikan daya dukung
lingkungan dan aspek sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

Suku badui
Orang Kanekes atau orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis
Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk
salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Itulah salah satu keunikan Suku
Badui, sehingga wajar mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah
berupa kepercayaan dan kebudayaan. Berdasarkan kepatuhannya memegang budaya nenek
moyangnya, Suku Badui dibedakan menjadi Suku Badui Dalam dan Suku Badui Luar.
Badui Dalam belum mengenal budaya luar dan terletak di hutan pedalaman. Karena
belum mengenal kebudayaan luar, suku Badui Dalam masih memiliki budaya yang sangat asli.
Mereka dikenal sangat taat mempertahankan adat istiadat dan warisan nenek moyangnya.
Mereka memakai pakaian yang berwarna putih dengan ikat kepala putih serta membawa golok.
Pakaian Suku Badui Dalam pun tidak berkancing atau kerah. Uniknya, semua yang dipakai
Suku Badui Dalam adalah hasil produksi mereka sendiri. Biasanya para perempuan yang
bertugas membuatnya. Mereka dilarang memakai pakaian modern. Selain itu, setiap kali
bepergian, mereka tidak memakai kendaraan bahkan tidak memakai alas kaki dan terdiri dari
kelompok kecil berjumlah 3-5 orang. Mereka dilarang menggunakan perangkat teknologi,
seperti HP dan TV.
Suku ini memiliki kepercayaan yang dikenal Sunda Wiwitan (sunda: berasal dari suku
sunda, wiwitan : Asli). Kepercayaan ini memuja arwah nenek moyang (animisme) yang pada
selanjutnya kepercayaan mereka mendapat pengaruh dari Buddha dan Hindu. Kepercayaan
suku ini merupakan refleksi kepercayaan masyarakat Sunda sebelum masuk agama Islam.
Hingga saat ini, suku Badui Dalam tidak mengenal budaya baca tulis. Yang mereka
tahu, ialah aksara Hanacaraka (aksara Sunda). Anak-anak Suku Badui Dalam pun tidak
bersekolah, kegiatannya hanya sekitar sawah dan kebun. Menurut mereka inilah cara mereka
melestarikan adat leluhurnya. Meskipun sejak pemerintahan Soeharto sampai sekarang sudah
diadakan upaya untuk membujuk mereka agar mengizinkan pembangunan sekolah, tetapi
mereka selalu menolak. Dengan demikian, banyak cerita atau sejarah mereka hanya ada di
ingatan atau cerita lisan saja.
Badui Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Badui
Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkanya warga Badui Dalam ke Badui
Luar. Pada dasarnya, peraturan yang ada di Badui Luar dan Badui Dalam itu hampir sama,
tetapi Badui Luar lebih mengenal teknologi dibanding Badui Dalam.

Anda mungkin juga menyukai