Anda di halaman 1dari 11

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

IDENTIFIKASI JAMUR Candida albicans PADA PENDERITA


STOMATITIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWAB MUKOSA
MULUT PADA SISWA SMK ANALIS BHAKTI WIYATA KEDIRI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
pada Program Studi Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Di susun oleh:

NITA ERMAWATI
NPM : 12.1.01.06.0093P

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2013

NITA ERMAWATI | 12.1.01.06.0093P simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Biologi || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

NITA ERMAWATI | 12.1.01.06.0093P simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Biologi || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

NITA ERMAWATI | 12.1.01.06.0093P simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Biologi || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

IDENTIFIKASI JAMUR Candida albicans PADA PENDERITA


STOMATITIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWAB MUKOSA
MULUT PADA SISWA SMK ANALIS BHAKTI WIYATA KEDIRI
NITA ERMAWATI
NPM : 12.1.01.06.0093P
FKIP – PGSD
Dosen Pembimbing I : Ahmad Bahsri, S.Pd.,M.Si
Dosen Pembimbing II : Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK
Kandidiasis adalah penyakit jamur yang menyerang kulit, kuku, selaput lendir dan alat
kelamin manusia yang disebabkan oleh berbagai spesies Candida sp. Penyebab terbanyak kandidiasis
adalah Candida albicans.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dan persentase jamur Candida
albicans yang menyebabkan stomatitis pada siswa SMK Analis Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
Stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.
Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Stomatitis dapat menyerang selaput
lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikologi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
dengan menggunakan metode Swab Mukosa Mulut yaitu dengan cara mengusap swab steril ke bagian
yang luka dan sebelumnya dibasahi dengan PZ steril, kemudian ditanam di media SGA dan inkubasi
selama 4 – 5 hari. Berdasarkan hasil analisa data secara makroskopis dan mikroskopis sebanyak 30
sampel didapatkan hasil positif 60% dan hasil negatif 40% tidak terinfeksi jamur Candida albicans.
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan kepada siswa untuk
menjaga kebersihan diri terutama mulut agar tidak terinfeksi jamur Candida albicans yang
menyebabkan Stomatitis.

Kata kunci: Kandidiasis, Jamur Candida albicans, Stomatitis.

NITA ERMAWATI | 12.1.01.06.0093P simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Biologi || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG
Penyakit jamur banyak dialami dan menjadi penyebab terbanyak
oleh penduduk Indonesia. Salah satu kandidiasis, tetapi spesies yang lain ada
penyakit yang disebabkan oleh jamur juga yang dapat menyebabkan penyakit
adalah kandidiasis. Penyebab utama bahkan ada yang berakhir fatal.
kandidiasis adalah Candida albicans. Stomatitis merupakan penyakit yang
Jamur adalah cendawan berbentuk sel diakibatkan adanya jamur pada mulut
atau benang bercabang, mempunyai dan saluran kerongkongan. Hampir di
dinding dari selulosa atau kitin, setiap tubuh kita mengandung jamur
mempunyai protoplasma yang ini termasuk di daerah mukosa mulut
mengandung satu atau lebih inti, tidak dan alat kelamin, namun adanya jamur
mempunyai klorofil dan berkembang ini tidak menimbulkan keluhan yang
biak secara aseksual dan seksual. Pada berarti.
umumnya jamur tumbuh dengan baik Kandidiasis ialah penyakit jamur
di tempat yang lembab. Jamur juga yang menyerang kulit, rambut, kuku,
dapat menyesuaikan diri dengan selaput lendir, dan organ dalam yang
lingkungannya, sehingga jamur dapat disebabkan oleh berbagai genus
ditemukan di semua tempat di seluruh Candida. Spesies yang banyak
dunia. Jamur termasuk tumbuhan kelas ditemukan pada manusia ialah
Tallophyta yang tidak mempunyai C.albicans, dan sisanya disebabkan
akar, batang, dan daun. oleh jamur C. tropicalis, C. krusei, C.
Penyakit yang disebabkan jamur parapsilopsis, C. guiliermondii, C.
pada manusia adalah mikosis. Mikosis kefyr, C. glabrata, dan C. dubliniensis.
sistemik adalah mikosis yang Spesies terbanyak kandidiasis adalah
menyerang organ-organ dalam seperti Candida albicans. Kandidiasis adalah
paru-paru, ginjal, jantung, mukosa suatu penyakit akut atau subakut yang
mulut, usus, dan vagina. Meskipun disebabkan oleh C.albicans atau
demikian tidak semua orang terkena kadang-kadang oleh spesies lain yang
penyakit jamur. Hal ini disebabkan dapat menyerang berbagai jaringan
adanya sistem kekebalan. Sistem tubuh.
kekebalan bawaan melindungi tubuh Stomatitis (sariawan) adalah
dari masuknya jamur ke dalam tubuh. radang yang terjadi pada mukosa
Candida albicans dianggap mulut, biasanya berupa bercak putih
sebagai spesies yang paling patogen kekuningan. Bercak itu dapat berupa

NITA ERMAWATI | 12.1.01.06.0093P simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Biologi || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
bercak tunggal maupun berkelompok. belakang di atas maka dilakukan
Stomatitis dapat menyerang selaput penelitian dengan judul “Identifikasi
lendir pipi bagian dalam, bibir bagian Jamur Candida albicans pada Siswa
dalam, lidah, gusi, serta langit-langit Menengah Kejuruan Analis Kesehatan
dalam rongga mulut. Meskipun tidak Bhakti Wiyata Kediri yang Menderita
tergolong berbahaya, namun stomatitis Stomatitis dengan Menggunakan
(sariawan) dapat menggangu Metode Swab Mukosa Mulut”
pencernaan. Stomtitis dapat menyerang
siapa saja, tidak mengenal umur II. METODE
maupun jenis kelamin. Stomatitis dapat 1. Pendekatan Penelitian
sembuh dengan sendirinya. Sariawan Pendekatan penelitian yang
ini dapat terjadi karena tergigit, terkena digunakan dalam penelitian ini
duri ikan, terkena sikat gigi dan adalah pendekatan kualitatif yaitu
kekurangan Vitamin C. Selain itu untuk mengetahui jamur Candida
faktor lain penyebab stomatitis adalah albicans pada penderita yang
mengkonsumsi air dingin atau panas, menderita stomatitis.
kelainan pencernaan, faktor psikologis 2. Jenis Penelitian
(stress). Gejalanya berupa rasa panas Jenis penelitian adalah jenis
atau terbakar yang terjadi satu atau dua survei/studi kasus yang dianut
hari yang kemudian bisa menimbulkan dalam pengumpulan dan analisis
luka (ulser) di rongga mulut. Bercak data yang diperlukan guna
luka yang ditimbulkan akibat dari menjawab persoalan yang
sariawan ini sangat peka terhadap dihadapi. Dalam penelitian ini
gerakan lidah atau mulut sehingga rasa penulis melakukan secara
sakit atau rasa panas dapat membuat kualitatif.
kita susah makan, susah minum,
ataupun susah berbicara. Penderita III. HASIL DAN KESIMPULAN
penyakit ini biasanya juga banyak Bahan pemeriksaan pada
mengeluarkan air liur. penelitian ini yaitu swab stomatitis
Jadi tidak menutup di SMK Analis Kesehatan.
kemungkinan bahwa stomatitis juga Pemeriksaan jamur Candida
dialami oleh Siswa Menengah albicans pada swab stomatitis
Kejuruan Analis Kesehatan Bhakti dengan cara mengisolasi jamur
Wiyata Kediri. Berdasarkan latar kemudian dibuat biakan. Sampel

NITA ERMAWATI | 12.1.01.06.0093P simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Biologi || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
dalam bentuk swab yang negatif dari blastospora
didapatkan dengan cara menswab dikarenakan kontaminan dari jamur
secara steril pada sepertiga dinding Rhizopus sp dan Aspergillus sp
laterial mukosa yang kemudian yang mengubah suasana asam
diinokulasikan pada media menjadi basa. Sehingga blastospora
Sabouraud Glukosa Agar (SGA) yang merupakan ciri khas dari
dan diinkubasi pada suhu kamar Candida albicans tidak ditemukan
selama 4–5 hari. pada pemeriksaan mikroskopis.
Pemeriksaan koloni jamur Pada pemeriksaan
dilakukan secara makroskopis, makroskopis dan mikroskopis
yaitu dengan mengamati jamur, kontaminan dari Rhizopus sp dan
bentuk koloni dan konsistensi Aspergillus sp dikarenakan media
jamur. Secara mikroskopis, yaitu Sabaroud Glukosa Agar yang
dengan cara pangecetan terhadap kurang memenuhi standart
sel jamur dengan menggunakan operasional prosedur
Methylen Blue yang terdiri dari Penyebab Kandidiasis
reagen Methylen Blue 0,3% gram adalah Candida yaitu khamir yang
dan alkohol 95% sebanyak 30 ml sering ditemukan pada manusia dan
dan aquadest 100 ml. binatang sebagai saprofit. Spesies
Pada pemeriksaan yang ditemukan pada manusia dan
makroskopis didapatkan hasil 60% binatang ialah Candida albicans, C.
positiif Candida albicans dan 40% krusei, C. parapsilosis, C. glabrata,
negatif tidak ada Candida albicans C. tropicalis. Penyebab terbanyak
karena terkontaminasi dari kandidiasis adalah Candida
Rhizopus sp dan Aspergillus sp. albicans, spesies dengan
Penyebab 40% hasil negatif patogenitas tinggi (Wahyuningsih
dikarenakan kurang tepatnya dkk, 2008)
pengambilan swab mukosa mulut Sumber utama infeksi
dan pasien yang sudah menjalani Candida albicans adalah flora
pengobatan anti jamur, normal dalam tubuh pada pasien
Pada pemeriksaan dengan sistem imun yamg
mikroskopis didapatkan hasil menurun. Infeksi Candida albicans
positif 63,33% blastospora dan dapat juga terjadi apabila ada faktor
36,67% negatif blastospora. Hasil

NITA ERMAWATI | 12.1.01.06.0093P simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Biologi || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
predisposisi baik endogen maupun dilapangan penderita sering
eksogen (Simatupang, 2009) mengeluh stomatitis tidak sembuh–
Faktor endogen : sembuh dalam waktu 1 minggu
1. Perubahan Fisiologik: lebih.
kehamilan, karena perubahan Tahap pertama dalam
pH dalam vagina, kegemukan, proses infeksi ke tubuh manusia
debilitas, iatrogenik, adalah pelekatan (adhesi),
endokrinopati, Penyakit Kronik kemampuan melekat pada sel inang
seperti tuberculosis, pemberian merupakan tahap penting dalam
anti mikroba yang intensif kolonisasi dan penyerangan
(yang mengubah flora normal (invasi) ke sel inang. Bagian
bakteri), dan penyalah gunaan pertama dari Candida sp yang
narkotika intravena. berinteraksi dengan sel inang
2. Umur: orang tua dan bayi lebih adalah dinding sel mekanis
mudah terkena infeksi karena memperlekatkan itu sendiri sangat
status imunologiknya tidak berpengaruh oleh keadaan sel
sempurna tempat dinding sel Candida sp
3. Imunologik melekat (misalnya sel epthelium),
Faktor eksogen: mekanisme invasi kedalam mukosa
Iklim panas dan dan sel epithelium serta reaksi
kelembaban menyebabkan adhesi tertentu yang mempengaruhi
perspirasi meningkat, kebersihan dan patogenitas Candida sp.
kulit, kebiasaan berendam kaki Infeksi Candida sp erat
dalam air yang terlalu lama hubungannya dengan aspek
menimbulkan maserasi dan manajemen yang tidak optimal,
memudahkan masuknya jamur, dan misalnya kondisi higienis dan
kontak dengan penderita sanitasi yang tidak memadai serta
Penderita stomatitis kurangnya pengetahuan dan
(sariawan) dijadikan objek dalam pemahaman masyarakat terutama
penelitian ini karena banyak ibu rumah tangga dan siswa tentang
penderita stomatitis kurang pentingnya menjaga kebersihan
memahami tentang sariawan yang mukosa (mulut), maka
diderita adalah disebabkan oleh pengendalian kandidiasis terutama
jamur Candida albicans. Fakta ditunjukkan untuk

NITA ERMAWATI | 12.1.01.06.0093P simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Biologi || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
menghilangi/mencegah faktor Anonym.2013.Candida glabrata.Online
pendukung sebagai langkah http://www.google.com/imgres.Di
pencegahan. akses tanggal 11 Mei 2013 pukul
08.30
KESIMPULAN
Dari penelitian tentang Anonym.2013.Candida tropicalis.Online
“IDENTIFIKASI JAMUR Candida http://www.google.com/imgres.Di
albicans PADA PENDERITA akses tanggal 11 Mei 2013 pukul
STOMATITIS DENGAN 08.30
MENGGUNAKAN METODE
SWB MUKOSA MULUT PADA Anonym.2013.Candida
SISWA SMK ANALIS BHAKTI parapsilosis.Online
WIYATA KEDIRI” tehadap 30 http://www.google.com/imgres.
sampel swab mukosa mulut di Diakses tanggal 11 Mei 2013
SMK Analis Bhakti Wiyata Kediri pukul 08.30
didapatkan hasil 60% positif
Candida albicans. Candida Albicans: Parasitic Yeast
Infestation, Paula Muran.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan. 2007. Kompendia
Alatas, Husein dkk. 2002. Dasar-Dasar Obat Bebes. Jakarta: Sagung Seto.
Metodologi Penelitian Klinis.
Jakarta: Sagung Seto. Entjang, Indan. 2003. Mikrobiologi dan
Parasitologi Untuk Akademi
Anonym.2013.Candida albicans.Online Keperawatan dan Sekolah Tenaga
http://www.google.com/imgres. Kesehatan yang Sederajat.
Diakses tanggal 11 Mei 2013 Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
pukul 08.30
FKUI. 2008. Parasitologi Kedokteran.
Anonym.2013.Candida krusei.Online Jakarta: Balai Penerbit
http://www.google.com/imgres.Di
akses tanggal 11 Mei 2013 pukul Gandahusada, Srisari. 2000. Parasitologi
08.30 Kedokteran. Edisi Ketiga. Jakarta:
FKUI.

NITA ERMAWATI | 12.1.01.06.0093P simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Biologi || 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
http://catalog.hardydiagnostics.com/cpprod
Gandjar, Indrawati. Dkk. 2006. Mikologi /content/hugo/refphoto/g301
Dasar dan Terapan. Jakarta: hccandida ckrusei 14243 hugo
Yayasan Obor Indonesia.
http://tl.gstatic.com/images?g=tbn:ANd9G
Garna, Herry. Dkk. 2008. Buku Ajar cQUdgBMaNds3mZBaeV2hEuin
Infeksi dan Pediatri Tropis. Edisi gjg2ZE qxa N-58dCTyUa DtZ2y
Kedua. Jakarta : IDAI.
http://ti.gstatic.com/images?g=tbn:ANd9G
Hastuti, 2010. Pencemaran Bahan cSczW6LlgNNZ54xsBPCx#RbkL
Makanan dan Makanan Hasil saOgzgzerwmdxSfkg0ZrIdTwwJu
Olahan Oleh Berbagai Spesies PX7An
Kapang Kontaminan Serta
Dampaknya Bagi Kesehatan. http://www.sanum.com/images/zmb
Dalam Pidato Pengukuhan Guru glossary common/pefrakehl.jpg
Besar Bidang Ilmu Mikrobiologi
FMIPA Universitas Negeri Kuswadji, 2003. Ilmu Penyakit Kulit dan
Malang. Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta:
FKUI.
http://id.shvoong.com/medicine-and-
health/alternative- Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi
medicine/2219923-obat-sariawan- Penelitian Kesehatan. Jakarta:
tradisional/#ixzzleoOMZJ00 PT. Rineka cipta.
diakses 17 Oktober, 2011.
Prosedur Praktikum Mikologi Institut Ilmu
http://id.wi Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
kipedia.org/w/index.php?title=Ca
ndida albicans&oldid=4896688 Pratiwi, DA dkk. 2007. Biologi Untuk
SMU Kelas X. Jakarta: Penerbit
http://i.istockimg.com/file thumbriew Erlangga
aprove/19614014/2/stock-photo-
19614014-fungal-colonies- Siregar, R.S. 2005. Penyakit Jamur Kulit.
candida-albicans.jpg Jakarta: EGC.

NITA ERMAWATI | 12.1.01.06.0093P simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Biologi || 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Simatupang, Maria Magdalena. 2009. Sutanto, Inge. Dkk. 2008. Buku Ajar
Journal Candida albicans. Dalam Parasitologi Kedokteran. Edisi
http://www.foxitsoftware.com.pdf. Keempat. Jakarta: Fakultas
Diakses tanggal 17 November Kedokteran Universitas
2012 jam 19.20 Indonesia.

Soleh, Achmad Zanbar. 2005. Ilmu Wahyuningsih, Retno., Mulyati, Jan


Statistika. Bandung: Rekayasa Susilo.2008.”Parasitologi
Sains. Kedokteran Edisi keempat.
Jakarta : FKU
Susilowati, Ari dan Shanti. 2001.
Keanekaragaman Jenis Waluyo, Lud. 2004. Mikrobiologi Umum.
Mikroorganisme Sumber Malang: Universitas
Kontaminan Kultur In Vitro di Muhammadiyah Malang Press
Sub-Lab. Biologi Laboratorium
MIPA Pusat UNS: Surakarta Zulkoni, Akhsin. 2009. PARASITOLOGI.
Yogyakarta. Muha Medika.

NITA ERMAWATI | 12.1.01.06.0093P simki.unpkediri.ac.id


FKIP- Prodi Biologi || 11||

Anda mungkin juga menyukai