Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL SISWA

MENENGAH ATAS

Luluk Wulandari
Magister Psikologi, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Malang
luluk1307@gmail.com

Abstrak
Perkembangan moral “generasi z” saat ini patut diperhatikan, terutama karena banyaknya kasus kurangnya
sopan santun dan tata krama remaja terhadap orang yang lebih tua. Perilaku moral merupakan perilaku
yang sesuai dengan kebiasaan atau aturan yang sudah dibuat oleh suatu kelompok sosial. Disisi lain
pendekatan secara agama atau religiusitas dapat menjalankan peran keseimbangan hidup dalam segi moral
dan sosial. Namun terdapat penelitian yang justru menemukan bahwa tidak terdapat hubungan antara
religiusitas dengan perkembangan moral. Tujuan penelitian ini adalah mencari tahu hubungan antara
religiusitas dengan perkembangan moral pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif. Subjek berjumlah 140 siswa. Teknik pengumpulan data accidental
sampling. Teknik analisa data menggunakan spss dengan uji regresi. Hasil penelitian ini ditemukan adanya
pengaruh religiusitas terhadap perkembangan moral.
Kata Kunci: religiusitas, perkembangan moral.

Abstract
The current moral development of the millennial generation must be considered, mainly because
adolescent's lack of manners towards older person cases. Moral behavior is behavior that is in accordance
with the habits or rules that have been made by a social group. On the other hand, a religiosity approach
can carry out the role of moral and social life balance.In other hand there some research that found there
were no relation between religiosity and morality development. The purpose of this study was to find out
the relationship between religiosity and moral development in high school students.This research used
quantitative methods. The subject in this research were 140 students. The sampling method in this research
is accidental sampling. Regression were used to analyze the data with spss. This research found that there
is influence of religosity on moral development.
Keywords:religiosity, moral development.

Indonesia dikenal memegang teguh budaya perkembangan penalaran seseorang untuk bisa
ketimurannya salah satunya adalah adab dalam mengambil keputusan dalam melakukan suatu tindakan
berperilaku terhadap orang yang lebih tua. Namun hal (Kohlberg, 1995).
tersebut mulai sedikit berkurang dengan adanya masalah Tahapan perkembangan moral dikelompokkan
pada generasi milenial yang akhir- akhir ini semakin menjadi tiga tahapan diantaranya adalah pra-
memprihatinkan. Banyaknya isu yang viral di media konvensional, konvensional dan pasca-konvensional. Pada
sosial terkait perilaku remaja dinilai tidak lagi memiliki tingkat pra-konvensional terdiri dari dua tahapan
sopan santun dan tata krama kepada orang yang lebih tua perkembangan moral yaitu orientasi kepatuhan dan
(Romadlon, 2017). Sehingga perkembangan moral hukum kemudian orientasi minat pribadi. Pada tingkat
“generasi z” saat ini patut diperhatikan. konvensional terdiri dari orientasi keserasian interpersonal
Moral diartikan sebagai suatu kebiasaan atau aturan. dan konformitas, orientasi otoritas dan pemeliharan aturan
Perilaku moral merupakan perilaku yang sesuai dengan sosial. Pada tingkat pasca-konvensional terdiri dari
kebiasaan atau aturan yang sudah dibuat oleh suatu orientasi kotrak sosial dan prinsip etika universal
kelompok sosial. Konsep tersebut yang menentukan pola (Kohlberg, 1995).
perilaku seseorang diterima atau tidak oleh kelompok Pra-konvensional menilai moralitas itu adalah sebuah
sosialnya (Maharani, 2014). konsekuensi dari suatu tindakan yang dilakukan. Pada
Moral bukan merupakan sesuatu yang melekat pada tingkat ini, individu akan patuh pada peraturan yang
diri seseorang sejak lahir, moral merupakan hal yang bersifat eksternal. Sedangkan konvensional melihat moral
dapat dipelajari dan dikembangkan. Perkembangan moral sebagai bentuk perbandingan dengan harapan dan dan
bukan saja tentang bagaimana perilaku pantas atau tidak pandangan yang ada pada lingkungan sosial. Kemudian
pantas yang berdampak pada diterima atau ditolaknya yang terakhir adalah tingkat pasca-konvensional yang
seseorang pada lingkungan sosialnya, akan tetapi tentang

Prosiding Seminar Nasional & Call Paper 158 Luluk Wulandari


Psikologi Pendidikan 2019
Fakultas Pendidikan Psikologi, Aula C1, 13 April 2019
Pengaruh Religiusitas Terhadap
menilai bahwa prinsip moral dimiliki atas dasar kehendak kecenderungan kenakalan remaja. Dijelaskan bahwa
sendiri atau dorongan internal (Kohlberg, 1995). religiusitas memiliki hubungan yang signifikan dengan
Perkembangan moral dapat dipengaruhi oleh beberapa kecenderungan kenakalan remaja. Ini dapat diartikan jika
hal, perkembangan moral dapat diperoleh melalui diskusi semakin tinggi religiusitas maka semakin rendah
dan pengalaman dalam menyelesaikan masalah yang kecenderungan kenakalan remaja (Aviyah & Farid,
melibatkan nilai-nilai moral dan penalaran moral. 2014).Religiusitas memiliki korelasi negatif terhadap
Perkembangan moral pada profesional public relation aktifitas seksual pada remaja. Artinya ketika individu
menempatkan praktisi sebagai pemikir moral yang yang memiliki religiusitas tinggi maka kecenderungan
menerapkan nilai moral pribadi dan sosial dalam hal dalam aktifitas seksual yang dilarang secara agama akan
industri (Place, 2018).Perkembangan moral terdiri dari rendah (Pradisukmawati & Darminto, 2014).
perubahan secara struktural pada pola pikir remaja dalam Berdasarkan fenomena dan inkonsistensi penelitian
menjalankan kegiatannya. Budaya berperan sebagai dasar yang disampaikan pada latar belakang, maka diperoleh
pada kehidupan remaja dan dapat mempengaruhi nilai, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah ada
sikap dan menentukan perilaku. Gender merupakan hubungan antara religiusitas dengan perkembangan moral
bentuk dari konstruksi budaya yang dapat mempengaruhi pada siswa Sekolah Menengah Atas.Penelitian ini
perkembangan moral pada remaja (Rizal, 2017). Ada bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas
hubungan positif dan sangat signifikan antara kontrol diri terhadap perkembangan moral pada siswa Sekolah
dengan perkembangan moral. Semakin tinggi kontrol diri Menengah Atas.
yang ada pada remaja maka semakin tinggi pula
perkembangan moral pada remaja (Salamun, 2018). Peran
keluarga sangat penting dalam proses perkembangan METODE
moral pada remaja. Keluarga merupakan tempat pertama Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang
kali seorang individu menerima berbagai macam dimana hasil dari penelitian berupa data yang nantinya
pendidikan termasuk di dalamnya adalah pendidikan akan diukur dan dikonversikan ke dalam bentuk angka
moral (Fahrudin, 2014). kemudian dianalisis secara statistik (Creswell, 2014).
Perkembangan moral dapat dipengaruhi oleh berbagai Populasi dari subjek penelitian adalah siswa siswi Sekolah
macam faktor salah satunya adalah religiusitas. Beberapa Menengah Atas (SMA). Sedangkan sampel dari penelitian
penelitian mengungkap bahwa terdapat hubungan yang ini adalah SMA Negeri 1 Sumberpucung. Subjek
positif antara religiusitas dengan perkembangan moral berjumlah 140 orang. Terdiri dari siswa- siswa kelas X,
(Mostafa et al., 2017; Reza, 2013). Namun penelitian lain XI, XII dan jurusan IPA, IPS dan Bahasa.
justru mengungkap tidak ditemukannya hubungan antara Instrumen penelitian religiusitas menggunakan skala
religiusitas dengan perkembangan moral (Iwuagwu, Daily Spiritual Experiences Scales (DSES) (Fetzer,
2018). 2003).Disusun menggunakan skala likert yang berisi
Manusia memerlukan suatu bagian untuk memastikan empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak
keseimbangan hidupnya dalam segi moral dan sosial. setuju dan sangat tidak setuju. Instrumen penelitian
Pendekatan secara agama atau religiusitas dapat perkembangan moral menggunakan skala Defining Issues
menjalankan peran tersebut. Dimana religiusitas dinilai Test (DIT) (Rest, Narvaez, Bebeau, & Thoma, 1999).
dapat memberikan bimbingan dalam menjalankan Disusun dengan menggunakan enam pilihan alternatif
kehidupan. Religiusitas adalah sejauh mana tingkatan jawaban.Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah
individu mengenai pengetahuan dalam segi agama. accidental sampling, teknik sampling ini menggunakan
Kemudian dapat memahaminya secara keseluruhan, sample secara kebetulan dari suatu populasi yang sudah
sehingga ada beberapa cara yang dapat dilakukan individu ditentukan. Penggunaan teknik ini dikarenakan kondisi
untuk menjadi individu yang religius (Stark & Glock, pengambilan sample tidak memungkinkan menggunakan
1968). Terdapat lima dimensi dalam religiusitas teknik simple random sampling (Creswell, 2014). Teknik
diantaranya adalah dimensi keyakinan, dimensi praktek analisis data menggunakan spss dengan uji regresi untuk
agama dimensi ihsan dan penghayatan, dimensi melihat pengaruh variabel x terhadap variabel y.
pengetahuan agama, dimensi pengetahuan agama, dimensi
pengamalan dan konsekuensi . HASIL DAN PEMBAHASAN
Religiusitas penting dimiliki remaja karena menurut Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
beberapa penelitian sebelumnya dikatakan bahwa semakin religiusitas terhadap perkembangan moral pada siswa
tinggi tingkat religiusitas maka akan meningkat pula Sekolah Menengah Atas. Untuk mengetahui pengaruh
tersebut, penelitian ini dilakukan uji regresi.
tingkat kesejahteraan psikologis siswa (Amna, 2009).
Pada penelitian lainnya, religiusitas memiliki hubungan
yang sangat signifikan pada kontrol diri dengan Tabel 1. Hasil Analisis Data

Prosiding Seminar Nasional & Call Paper 159 Luluk Wulandari


Psikologi Pendidikan 2019
Fakultas Pendidikan Psikologi, Aula C1, 13 April 2019
Pengaruh Religiusitas Terhadap
Koofisien Koofisien Sig/P Ket. Kesimpulan teknologi dalam melakukan aktifitas sosial tidak
Korelasi Determinasi
(r) (r²) mengharuskan kita untuk melupakan norma yang sudah
0,171 0,029 0,043 P ≤ Signifikan ada pada lingkungan sehari- hari. Menjadi remaja yang
0,05 keren bukan berarti menjadi remaja yang amoral.
Bagi peneliti selanjutnya dengan adanya nilai
Diperoleh hasil melalui uji korelasi atau hubungan
signifikansi pada penelitian ini dan penelitian sebelumnya
dengan nilai probabilitas 0,043 yang berarti < 0,05.
yang cukup berbeda meski sama memiliki hubungan,
Artinya ada hubungan religiusitas dengan perkembangan
maka dapat dilakukan penelitian perbandingan antara
moral. Koefisien korelasi 0,171 ini menunjukkan
Siswa Menengah Atas (umu) dengan Siswa Madrasah
hubungan antara religiusitas dengan perkembangan moral
Aliyah atau remaja di pondon pesantren (memiliki
memiliki hubungan yang lemah.
pendidikan khusus secara agama).
Koefisien determinasi atau r square 0,029
menunjukkan bahwa pengaruh religiusitas terhadap
perkembangan moral hanya sebesal 2,9%. Artinya
perkembangan moral tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh DAFTAR PUSTAKA
religiusitas melainkan masih ada faktor lain yang dapat
Amna, B. N. 2009. Hubungan Tingkat Religiusitas
mempengaruhinya. dengan Kesejahteraan Psikologis Siswa SMK
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Muhammadiyah 2 Malang. Journal Islamic
sebelumnya yang menyatakan bahwa adanya hubungan Psychology, 2(1), 10.
yang sangat signifikan antara religiusitas dengan
Aviyah, E., & Farid, M. 2014. Religiusitas , Kontrol Diri
perkembangan moral juga ditemukan pada penelitian Dan Kenakalan Remaja. Jurnal Psikologi Indonesia,
(Reza,2013; Mostafa et al., 2017). 3(2), 126–129.
Munculnya isu- isu yang banyak terjadi di kalangan
Creswell, J. W. 2014. Research Design Qualitative,
remaja tentang kurangnya sopan santun remaja terhadap Quantitative and Mixed Methods Approaches. (V.
orang yang lebih tua dikarenakan oleh rendahnya moral Knight, Ed.) (Fourth). London: SAGE Publications,
remaja selain dapat diajarkan melalui kebiasaan atau Inc.
aturan (Maharani, 2014), juga dapat dipengaruhi oleh
Fahrudin. 2014. Proses Pendidikan Nilai Moral di
religiusitas. Lingkungan Keluarga sebagai Upaya Mengatasi
Religiusitas adalah tingkat pengetahuan individu dalam Kenakalan Remaja. Jurnal Pendidikan Agama Islam-
memahami agamanya (Stark & Glock, 1968), artinya Ta’lim, 12(1), 41–54.
semakin tinggi pengetahuan individu dalam memahami Fetzer, J. E. 2003. Multidimensional Measurement of
agamanya akan semakin tinggi moralitas individu Reliousness/ Spirituality for Use in Health Research:
tersebut. A Report of the Fetzer Institute/ National Institute on
Aging Working Group. Michigan: John E. Fetzer
PENUTUP Institute.
Simpulan Iwuagwu, E. 2018. The Relationship Between Religion
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian maka dapat and Morality : On Whether the Multiplicity of
disimpulkan bahwa ada pengaruh antara religiusitas Religious Denominations have Impacted Positively
on Socio-Ethical Behavior. Global Journal of Arts,
terhadap perkembangan moral pada siswa Sekolah
Humanities and Social Sciences, 6(9), 42–53.
Menengah Atas (SMA). Namun hubungan antara
religiusitas dan perkembangan moral lemah. Sehingga Kohlberg, L. 1995. Tahap- Tahap Perkembangan Moral.
dapat dimungkinkan terdapat faktor kuat lainnya yang Kabupaten Sleman. Yogyakarta: PT Kanisius.
dapat mempengaruhi perkembangan moral. Maharani, L. 2014. Perkembangan Moral pada Anak.
Bimbingan Dan Konseling, 1(2), 104–109.
Saran Mostafa, D., Ehab, K. A. M., & Hussain, M. M. 2017.
Berdasarkan dari penelitian yang sudah dilakukan, The Effect of Religiosity & Morality Interaction on
maka dapat dipaparkan beberapa saran yang berkaitan the Degree of Auditor Independence: The Case of
dengan penelitian. Egypt. SSRN Journal, 1(2), 39.
Bagi remaja khususnya siswa siswi Sekolah Place, K. R. 2018. Moral Dilemmas , Trials , and Gray
Menengah Atas, dengan berkembangnya ilmu teknologi Areas : Exploring on-The-Job Moral Development of
yang sangat pesat maka meningkatkan aktifitas Public Relations Professionals. Public Relations
keagaamaan menjadi sangat penting. Hal ini berguna Review, (December), 11.
https://doi.org/10.1016/j.pubrev.2018.12.005
untuk membentengi diri dari pengaruh- pengaruh buruk
yang didaptkan dari berbagai pihak. Berkembangnya

Prosiding Seminar Nasional & Call Paper 160 Luluk Wulandari


Psikologi Pendidikan 2019
Fakultas Pendidikan Psikologi, Aula C1, 13 April 2019
Pengaruh Religiusitas Terhadap
Pradisukmawati, D. L., & Darminto, E. 2014. Hubungan
antara Tingkat Religiusitas dengan Tingkat Aktifitas
Seksual pada Remaja Akhir. Jurnal Ilmiah Psikologi,
1(2), 179–185.
Rest, J., Narvaez, D., Bebeau, M., & Thoma, S. 1999. A
Neo- Kohlbergian Approach: The DIT and Schema
Theory. Educational Psychology Review, 11(4), 291–
324.
Reza, I. F. 2013. Hubungan antara Religiusitas dengan
Moralitas pada Remaja di Madrasah Aliyah (MA).
Humanitas, X(2), 45–58.
Rizal, Y. 2017. Perilaku Moral Remaja dalam Perspektif
Budaya. Journal of Multicultural Studies in Guidance
and Counseling, 1(1), 35–44.
Romadlon, N. 2017. 4 Kasus Aksi Buruk Remaja pada
Orang Tua Ini Viral, Bukti Krisis Moral. Retrieved,
February 25, 2019, from https://www.brilio.net/duh/4-
kasus-aksi-buruk-remaja-pada-orang-tua-ini-viral-
bukti-krisis-moral-1703024.html
Salamun, A. P. P. 2018. Hubungan antara Kontrol Diri
dengan Perkembangan Moral Remaja di SMK Negeri
1 Sambirejo. Universitas Muhammadiyah Purwakarta.
Stark, R., & Glock, C. Y. 1968. American Piety : Nature
of Religious Commitment (First). California: Univ of
California.

Prosiding Seminar Nasional & Call Paper 161 Luluk Wulandari


Psikologi Pendidikan 2019
Fakultas Pendidikan Psikologi, Aula C1, 13 April 2019

Anda mungkin juga menyukai