Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
AUTHOR
JULIANA ANINGTYAS
FIFI NIRMALASARI
AFDHOLIA NURUL AINI
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
MATERI
Pengertian
Perkemban
gan Moral
Faktor yang
Mempengaruh
i Moral
Teori
Perkembanga
n Moral
Kohlberg
Faktor yang
Menyebabkan
Merosotnya
Moral
Upaya Sekolah
untuk
Mengembangka
n Moral
Teori
Perkembangan
Moral Piaget
Masalah
Berkaitan
dengan
Perkembangan
Moral dan
Solusi
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
PENGERTIAN
PERKEMBANGAN
Perkembangan dapat diartikan
juga sebagai suatu proses perubahan
MORAL
dalam diri individu atau organisme, baik fisik (jasmani) maupun
psikis (rohani) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang
berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan.
Istilah moral berasal dari kata Latin mos (moris), yang berarti
adat
kehidupan.
Perkembangan moral berkaitan dengan aturan-aturan dan ketentuan
ketentuan tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh orang dalam
berinteraksi dengan orang lain.
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
BIOGRAFI
KOHLBERG
Perkembangan Moral
Menurut Kohlberg
Tahap Perkembangan Moral Kohlberg
Lanjutan.
2. Tingkat Moralitas Konvensional
Pada tingkat konvensional, seseorang terus memperhatikan
kesesuaian dengan aturan-aturan sosial yang penting, tetapi
bukan karena alasan kepentingan diri sendiri.
Dalam tingkat moralitas konvensional terjadi 2 tahap, yaitu:
Tahap 3: Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas
Tahap penyesuaian dengan kelompok atau orientasi untuk menjadi
anak manis. Pada tahap selanjutnya, terjadi sebuah proses
perkembangan kearah sosialitas dan moralitas kelompok.
Tahap 4: Orientasi Otoritas dan Pemeliharaan Aturan Sosial
(Moralitas Hukum dan Aturan).
Pada tahap ini, pertimbangan moral didasarkan atas pemahaman
aturan sosial, hukum-hukum, keadilan, dan kewajiban.
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
Lanjutan ..
3. Tingkat Moralitas Pasca-Konvensional
Pada tingkat ini, moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak
didasarkan pada standar-standar orang lain.
Dalam tingkat moralitas pasca-konvensional terjadi 2 tahap, yaitu:
Tahap 5: Orientasi Kontrak Sosial.
Pada tahap ini, seseorang memahami bahwa nilai-nilai dan aturanaturan adalah bersifat relatif dan bahwa standar dapat berbeda
dari satu orang ke orang lain, menyadari bahwa hukum penting bagi
masyarakat, tetapi juga mengetahui bahwa hukum dapat diubah.
Tahap 6: Prinsip Etika Universal.
Pada tahap tertinggi, tindakan yang benar didefinisikan sendiri,
prinsip-prinsip etis yang dipilih dari hati nurani yang berlaku untuk
semua umat manusia, tanpa hukum dan kesepakatan sosial.. Bila
menghadapi konflik secara hukum dan suara hati, seseorang akan
mengikuti suara hati, walaupun keputusan itu mungkin melibatkan
resiko pribadi.
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
Kelemahan Teori
Perkembangan
Moral Kohlberg
a. Kebudayaan dan Perkembangan Moral
BIOGRAFI
PIAGET
Piaget dilahirkan diNeuchteldi wilayahSwissyang berbahasa
Perancis.
Piaget adalah seorang anak yang terlalu cepat menjadi matang,
yang mengembangkan minatnya dalambiologidan dunia
pengetahuan alam.
Piaget memperoleh gelarPh. D dalam ilmu alamiah
dariUniversitas Neuchtel, dan juga belajar sebentar
diUniversitas Zrich.
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
TAHAPAN PERKEMBANGAN
MORAL PIAGET
1. Tahap Heteronomous
(Heteronomous Morality)
. Terjadi kira-kira pada usia 4-7 tahun.
. Keadilan dan aturan-aturan dibayangkan sebagai sifat-sifat
dunia yang tidak boleh berubah, yang lepas dari kendali manusia.
. PemikirHeteronomousmenilai kebenaran atau kebaikan perilaku
dengan mempertimbangkan akibat dari perilaku itu, bukan
maksud dari pelaku.
. Aturan tidak boleh berubah dan digugurkan oleh semua otoritas
yang berkuasa.
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
TAHAPAN PERKEMBANGAN
MORAL PIAGET
2. Tahap Autonomous
Autonomous Morality
Usia 10 tahun atau lebih.
Anak menjadi sadar bahwa aturan-aturan dan hukum-hukum
diciptakan oleh manusia dan dalam menilai suatu tindakan.
Dapat menerima perubahan dan mengakui bahwa aturan hanyalah
masalah kenyamanan, perjanjian yang sudah disetujui secara sosial.
Menyadari bahwa hukuman ditengahi secara sosial dan hanya
terjadi apabila seseorang yang relevan menyaksikan kesalahan
sehingga hukuman pun menjadi tak terelakkan.
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
Faktor yang
Mempengaruhi
Perkembangan
Moral
Anak memperoleh nilai-nilai
moral dari lingkungannya,
terutama orang tua. Beberapa sikap orang tua yang
perlu diperhatikan sehubungan dengan perkembangan
moral anak sebagai berikut:
Konsisten dalam mendidik anak
Sikap orang tua dalam keluarga
Penghayatan dan pengamalan agama yang dianut
Sikap konsisten orang tua dalam menerapkan norma
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
Faktor yang
Menyebabkan
Merosotnya Moral
1. Kurang tertanamnya jiwa agamapadatiap-tiap orang
dalammasyarakat
2. Keadaan masyarakat yang kurang stabil, baik dari segi
ekonomi,sosial, dan politik.
3. Pendidikan moral tidak terlaksana menurut semestinya
4. Suasana rumah tangga yang kurang baik
5. Diperkenalkannya secara populer obat-obat dan alat-alat anti
hamil
6. Banyaknya tulisan-tulisan, gambar-gambar, siaran-siaran,
kesenian-kesenian yang tidak mengindahkan dasar-dasar dan
tuntunan moral
7. Kurang adanya bimbingan untuk mengisi waktu luang dngan cara
yang baik, dan yang membawa kepada pembinaan moral
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
Masalah
Perkembangan
Moral dan Solusinya
1. Di usianya yang masih muda mereka sudah mulai
mencontoh tingkah laku para orang dewasa seperti cara
berbicara para orang dewasa.
2. Mengikuti apa yang menjadi budaya di luar negeri dan
meninggalkan budaya di Indonesia.
3. Menirukan apa pun yang dilakukan idolanya bahkan
menjadikannya trenscenter.
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
Solusi
1. Jelaskan mengapa beberapa perilaku tidak dapat diterima.
2. Doronglah sikap selalu prespektif terhadap orang lain, seperti
empati dan perilaku prososial.
3. Perlihatkan kepada siswa berbagai contoh perilaku moral
4. Libatkan para siswa dalam diskusi-diskusi mengenai isu-isu
moral yang berhubungan dengan materi pokok akademis
5. Ajaklah siswa untuk terlibat aktif dalam pelayanan
masyarakat.
6. Menciptakan Komunikasi
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
Lanjutan
7. Mendorong perilaku dan perkembangan moral di dalam
kelas,
8. Mencontohkan, menjadi model perilaku yang diinginkan
oleh anak.
9. Latihan dan Pembiasaan, Sikap orang tua terhadap anak
dapat dijadikan latihan dan pembiasaan bagi anak
10. Kesempatan melakukan interaksi dengan anggota kelompok
sosial.
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
1. Sulistiyani 117
Sampai sejauh mana kuta menjelaskan kepada anak
tentangperilakuyang tidak dapat
2. Boni 105
Solusi yang dilakukan
3.
4. Alya 118
faktor merosotnya moral, nomor 1. solusi ortu/guru untuk nmr
1!
5. Fajar 90
perkem Kohlberg, hukum eksternal itu apa?
6. Ganjar 115
apakah fullday bisa memperbaiki moral anak yg merosot?
7.
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta
Pendidikan Terintegrasi
Terintegrasi-Universitas
-Universitas PGRI
PGRI Yogyakarta
Yogyakarta