Oleh
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2015
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-
Nya, TIM penyusun dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Pendirian Usaha Butik
Muslimaha”.
Proposal ini disusun berdasarkan rencana pendiran usaha yang didalamnya memuat
latar belakang, visi, misi, & tujuan serta keterangan-keterangan lain tentang perusahaan.
Dalam penyusunan proposal ini, tidak sedikit hambatan yang TIM penyusun hadapi.
Namun, penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, serta bimbingan sehingga kendala – kendala yang penulis hadapi
dapat teratasi.
Penyusun sadar bahwa proposal ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Maka, TIM penyusun meminta masukannya berupa kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan pembuatan proposal di masa yang akan datang.
Palembang,
10 Oktober 2015
Tim
Penyusun
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masyarakat di Indonesia khususnya wilayah Palembang merupakan masyarakat yang
mayoritasnya beragama Islam, maka dari itu tidak jarang pula para kaum muslimah
mengenakan hijab dan mereka juga merupakan masyarakat yang mempunyai pola pikir yang
sudah maju dan modern. Mereka seringkali mencari fashion - fashion ataupun kebutuhan
lainnya yang ter up to date.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin tingginya kebutuhan masyarakat
muslimah yang berhijab terhadap pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan fashion
hijab, maka kami berinisiatif untuk membuka suatu usaha butik khusus muslimah berhijab
yang up to date dan mengerti akan kebutuhan masyarakat muslimah tersebut.
Zaman sekarang ini sangat tepat untuk membuka usaha butik untuk para hijabers
karena meningkatnya permintaan tentang fashion hijab dan hingga saat ini juga masih sangat
jarang ada tempat yang memberikan pelayanan kebutuhan fashion yang mengutamakan
kebutuhan para muslimah yang berhijab.
Perusahaan Bisnis Butik Muslimaha ini berdiri atas kerjasama serta keinginan anak
muda yang memiliki hobi dan kegemaran yang sama dalam bidang fashion. Generasi muda
ini mencetuskan dan mendirikan sebuah usaha Butik yang dinamakan Butik Muslimaha yang
berdiri di Palembang dengan lingkungan yang memiliki tingkat pendidikan pengetahuan
tentang mode, tapi masih minim dalam mempromosikan pentingnya kebutuhan fashion yang
baik dan bekualitas bagi masyarakatnya.
Butik Muslimah ini didirikan untuk mempelopori kecintaan para wanita berhijab
dalam bidang fashion yang up to date tanpa melupakan corak & ciri khas Indonesia.
BAB I
1. Profil Usaha
1.1. Identitas Usaha
Nama Perusahaan : Butik Muslimaha
Alamat usaha : Jl. Presiden lorong gubernur no. 123 Bukit Jaya,
Palembang 30123
Kegunaan Produk:
Sebagai kebutuhan sehari-hari dengan berbagai macam fungsi dan manfaat
Selain itu, produk yang kami pasarkan mempunyai beberapa keistimewaan, diantaranya :
o Harga terjangkau oleh kemampuan konsumen,
o kualitas produk terjamin
o sesuai dengan selera masyarakat
BAB III
Visi dan Misi
1. Visi
Mitra dan solusi bagi masyarakat yang menggunakan hijab dengan memberikan
pelayanan atas kebutuhan dalam hal fashion hijab yang up to date dengan memberikan warna
dan gaya dalam kehidupan.
2. Misi
˗ Memberikan dan menerapkan pelayanan yang baik dan berkualitas demi kepuasaan
pelanggan.
˗ Menciptakan inovasi baru agar tidak ketinggalan jaman.
˗ Membuka cabang – cabang baru di berbagai kota.
BAB IV
ASPEK PEMASARAN
ASPEK OPERASIONAL
5.1. Lokasi
Lokasi yang dipilih merupakan tempat yang strategis di daerah sekitar perkotaan,
lokasi mudah terlihat dan berada di pinggir jalan yang merupakan jalan lalu lalang
masyarakat sekitar sehingga dapat dengan mudah dicari dan didatangi.
No Keterangan Jumlah
1. Kebutuhan perlengkapan Rp. 9.289.000
2. Kebutuhan tempat dan renovasi Rp. 7.110.000
Persentase keuntungan dengan kepemilikan saham Rp. 4.000.000 adalah 10%. Jadi 10% x
Rp. 550.000 = Rp. 55.000
Persentase keuntungan dengan kepemilikan saham Rp. 4.000.000 adalah 10%, jadi 10% x
Rp. 1.815.000 = Rp. 181.500.
Persentase keuntungan dengan kepemilikan saham Rp. 4.000.000 adalah 10%, jadi 10% x
Rp. 1.840.000 = Rp. 184.000.
No Jenis Barang Pesanan Produksi Total
1. Pemasukan 30 hari 50 potong + 10 pakaian Rp. 2.150.000
2. Pengeluaran jadi Rp. 660.000
Persentase keuntungan dengan kepemilikan saham Rp. 4.000.000 adalah 10%, jadi 10% x
Rp. 1.490.000 = Rp. 149.000.
BAB IX
PENUTUP
9.1. Kesimpulan
Kelayakan suatu usaha dapat dilihat dari berbagai macam aspek. Aspek-
aspek tersebut saling berkaitan karena saling mendukung untuk keberlangsungan usaha yang
dijalankan. Yang lebih penting adalah dukungan biaya operasional untuk menjalankan usaha
tersebut. Sebuah usaha didirikan untuk mencapai tujuannya yaitu memberikan manfaat
secara maksimal kepada pemilik usaha.Jika usaha tersebut telah memberikan manfaat maka
usaha tersebut layak untuk dijalankan. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengetahui
kelayakan usaha antara lain adalah kelayakan dari aspek teknis dan teknologi, pasar dan
pemasaran serta keuangan. Aspek keuangan dihitung berdasarkan nilai Payback Period (PP)
Net, Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI).
Beberapa indikator aspek keuangan tersebut merupakan penghitungan berdasarkan nilai
waktu.
9.2. Saran
1. Mengoptimalkan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.
2. Memperluas pemasaran dengan banyak membuka cabang.
3. Menambah barang yang lebih beragam dan tentunya up to date.
4. Mengamati perkembangan dunia fashion baik nasional ataupun internasional.
PENGUSAHA NASI GORENG
(PENGAMATAN USAHA MENENGAH)
A. PROFIL USAHA
B. ASPEK PEMASARAN
Pemasaran yang dilakukan oleh pak Masrobin yaitu mengontrak tanah untuk dijadikan
sebagai pangkalan usaha nasi goreng. Ia mencari tempat yang rame yaitu dipinggir jalan,
dimana banyak orang yang melewati jalan itu untuk berharap membeli nasi gorengnya.
Konsumen yang mengunjungi pangkalan Nasi Goreng Pak Masrobin diantaranya di
mulai dari pelanggan tetap dan orang – orang yang mengunjungi dan membeli nasi goreng
tersebut baik dari kalangan bawah sampai kalangan orang atas.
Nasi goreng dijual dengan harga yang terjangkau, dan bisa memilih menu nasi goreng
yang disukai oleh pengunjung.
C. ASPEK PRODUKSI
Ada berbagai macam produksi dari penjualan usaha nasi goreng yang dilakukan bapak
Masrobin, beliau menyediakan berbagai jenis nasi goreng yang bisa dipilih oleh konsumen
diantaranya yaitu:
a. Menu Nasi Goreng
- Nasi goreng biasa : Rp 8.000 per porsi
- Nasi goreng sosis : Rp 9.000 per porsi
- Nasi goreng ayam bakso : Rp 9.000 per porsi
- Nasi goreng sosis ayam : Rp 10.000 per porsi
- Nasi goreng sosis kambing : Rp 13.000 Per porsi
- Nasi goreng sosis pete : Rp 11.000 per porsi
- Nasi goreng pete : Rp 10.000 per porsi
- Nasi goreng pete ayam : Rp 11.000 per porsi
- Nasi goreng pete kambing : Rp 14.000 per porsi
- Nasi goreng spesial ayam : Rp 12.000 per porsi
- Nasi goreng spesial kambing : Rp 15.000 per porsi
- Nasi goreng spesial komplit : Rp 17.000 per porsi
- Nasi goreng gila : Rp 12.000 pe porsi
- Nasi goreng gila (ayam) : Rp 15.000 per porsi
- Nasi goreng gila (kambing) : Rp 17.000 per porsi
b. Menu tambahan
- Mie Goreng / Rebus : Rp 8.000 per porsi
- Kwitiau goreng / rebus : Rp 8.000 per porsi
- Nasi Mawud : Rp 8.000 per porsi
- Nasi Gila : Rp 8.000 per porsi
- Teh manis anget : Rp 2.000 per porsi
- Es teh manis : Rp 3.000 per porsi
Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan
efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih
memilih untuk memesan makanan dari pada membuatnya sendiri dengan alasan
pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal.
Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui
adalah peluang pasar dan bagaimana menggaet order, Bagaimana peluang pasar yang hendak
kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua
adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh
mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun
kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan
hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan
keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau
rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah
berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi gagal dari pada gagal mencoba.
E. ASPEK KEUANGAN
1. Investasi Awal
a. Sewa tempat
Tempat yang digunakan oleh pak Robin dalam membuka usaha Nasi Goreng yaitu
terletak di daerah Kebagusan-Jakarta Selatan
Lahan yang ditempati untuk usaha bukan milik sendiri tetapi sewa temapat. Setiap
bulannya harus membayar sebesar Rp. 400.000,- .
b. Peralatan
Peralatan awal yang digunakan untuk membuka usaha nasi goreng adalah:
Jumlah Rp 6.215.000,-
c. Perlengkapan
Perlengkapan awal yang digunakan untuk membuka usaha nasi goreng adalah:
F. OMSET (PENDAPATAN)
Proyeksi Omset dari usaha Nasi goreng ini dari hasil perhari adalah:
Hari Penghasilan
Hari – 1 Rp 850.000,-
Hari – 2 Rp 800.000,-
Hari – 3 Rp 950.500
Hari – 4 Rp 845.000
Hari – 5 Rp 1.155.500,-
Hari – 6 Rp 700.000,-
Hari – 7 Rp 800.000,-
Hari – 8 Rp 875.000,-
Hari – 9 Rp 995.000,-
Hari – 10 Rp 715.000,-
Hari – 11 Rp 749.500,-
Hari – 12 Rp 800.500,-
Hari – 13 Rp 866.000,-
Hari – 14 Rp 726.500,-
Hari – 15 Rp 870.000,-
Hari – 16 Rp 1.005.000,-
Hari – 17 Rp 746.500,-
Hari – 18 Rp 820.000,-
Hari – 19 Rp 822.000,-
Hari – 20 Rp 843.500,-
Hari – 21 Rp 955.500,-
Hari - 22 Rp 955.500,-
Hari – 23 Rp 895.000,-
Hari – 24 Rp 710.000,-
Hari – 25 Rp.908.000,-
Hari – 26 Rp 915.000
Hari – 27 Rp 812.000,-
Hari – 28 Rp 888.000,-
Hari -29 Rp 890.000,-
Hari – 30 Rp 742.000,
Jumlah Rp 25.606.500,-
= Rp 853.550,-
G. PENGELUARAN
1. Fixed cost
Listrik Rp 50.000,-
Tempat Rp 400.000,-
Penyusutan Rp 378.333
Jumlah Rp 1.978.333
2. Variabel cost
Rincian perlengkapan per bulan:
= 591.980 x 30
= Rp 16.949.400,-
= 830.000 + 16.949.400
= Rp 17.779.400,-
H. LABA (KEUNTUNGAN)
1. Grass profit
Untuk menghitung laba kotor (Grass profit) rumusnya adalah :
Omset – Variabel Cost = 25.606.500 - 17.779.400= Rp 7.827.100,-
2. Nett profit
Untuk menghitung laba bersih (Nett profit) rumusnya adalah :
Grass profit – total fixed cost =7.827.100 – 1.978.333= Rp 5.848.767.,-
I. BEP
Dik : FC = 1.978.333
VC = 17.779.400
S = P x Q = 11.000 x 150 x 30 = Rp 49.500.000,-
8.000+9.000+9.000+10.000+13.000+11.000+10.000+11.000+14.000+12.000+15.000+17.00
0+12.000+15.000+17.000+8.000+8.000+8.000+8.000= 215.000 : 19 = Rp 11.315,- Rp
11.000,-
BEP
Jadi usaha mengalami keadaan seimbang dimana usaha tidak mengalami keuntungan dan
kerugian pada saat penghasilan .
J. PENYUSUTAN
Penyusutan peralatan dengan menggunakan metode garis lurus dengan rumus
penyusutan = ; dengan masa manfaat dihitung perbulan
Jumlah Rp 378.333
K. ROI
Investasiawal = Rp. 28.754.400,-
Keuntungan = Rp. 5.848.767 / bulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha ini dilatarbelakangi oleh semakinn berkembangnya perekonomian di daerah
Kabupaten Kuningan. Hal itu dapat dilihat dengan perkembangan pusat bisnis dan
perkantoran di pusat kota Kuningan. Hal itu membuat peluang bisnis Kedai Kopi Suruput
terbuka lebar seiring dengan taraf hidup masyarakat di Kabupaten Kuningan.
Berkembanganya gaya hhidup dan kebiasaan orang untuk ngobrol-ngobrol dan berkumpul
sambil minum kopi mendorong terciptanya usaha ini. Banyaknya pekerja dan anak muda di
Kuningan tentunya membutuhkan ruang untuk bisa berkumpul dan berintekrasi, dan
jawabannya adalah dengan dibangunnya usaha Kedai Kopi Suruput ini.
Selain itu kami juga melihat belum ada tempat khusus yang menyediakan kopi sebagai
produk utamanya. Kebanyakan kedai saat ini sudah ada di Kuningan hanya menyediakan
makanan dan minuman yang standar yang hampit sama di setiap kedai.
Konsep usaha kami untuk merangkul semua kalangan mulai dari orang tua, pekerja,
mahasiswa dan yang lainnya bisa berkumpul mengobrol-ngobrol. Dengan menyediakan
banyak varian rasa dan jenis kopi membuat usaha ini sangat strategis ditambah dengan
suguhan makanan tradisional dengan tempat yang nyaman dengan tambahan konsep
tradisional di tempatnya.
B. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ruang lingkup permasalahan yang perlu di bahas
dalam hal ini yaitu mengenai gambaran umum tentang kondisi usaha baik potensi maupun
bidang usaha itu sendiri .
a. Gambaran Umum Potensi Usaha
Melimpahnya potensi kopi di berbagai penjuru nusantara, ternyata cukup memudahkan para
pelaku usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan baku kopi bagi perkembangan bisnis
yang sedang mereka rintis. Tercatat sebagai salah satu negara penghasil kopi di kelas dunia,
tentunya para pelaku usaha bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia tanpa harus
mengimpor bahan baku kopi dari pasar luar negeri.
Selain itu, kopi merupakan salah satu minuman favorit bagi seluruh kalangan masyarakat.
Tidak hanya kaum pria saja yang menyukai minuman kopi sebagai teman bergadang.
Berbekal kreativitas para pelaku usaha dalam mengkombinasikan menu varian kopi, sekarang
ini anak muda, kaum wanita, bahkan orang tua, juga menyukai aneka minuman kopi yang
pilihannya semakin beragam. Kondisi ini menjadikan prospek bisnis minuman kopi masih
cukup bagus, karena peluang pasar yang bisa Anda bidik sangatlah luas, sehingga Anda tidak
perlu khawatir dengan hadirnya cafe kopi modern yang membawa brand ternama dari luar
negeri.
Saat ini kebiasaan “ngopi” atau ramai-ramai menikmati secangkir kopi bukan hanya sebagai
pemenuhan kebutuhan semata, namun juga mulai menjadi gaya hidup tersendiri bagi
sebagian besar masyarakat di penjuru nusantara. Tidak heran bila fenomena tersebut kini juga
dimanfaatkan banyak orang untuk mendatangkan untung besar dengan membuka usaha kedai
kopi.
Mengisi waktu luang sembari menikmati secangkir kopi bersama keluarga atau teman
memang sangat menyenangkan. Siapa sangka, kebiasaan ini ternyata juga mampu melahirkan
peluang bisnis yang menarik dengan keuntungan mengesankan. Melihat besarnya animo
masyarakat terhadap aneka jenis minuman kopi, bisnis kedai kopi tak pernah sepi pelanggan,
meski berada di tengah gempuran coffeshop yang belakangan ini mulai bermunculan. Tentu
ini sebuah peluang bagus bagi para pemula yang ingin terjun di dunia usaha.
b. Gambaran Umum Industri
Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam
dan Colombia. Dari total produksi, sekitar 67% kopinya diekspor sedangkan sisanya (33%)
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tingkat konsumsi kopi dalam negeri berdasarkan
hasil survei LPEM UI tahun 1989 adalah sebesar 500 gram/kapita/tahun. Dewasa ini
kalangan pengusaha kopi memperkirakan tingkat konsumsi kopi di Indonesia telah mencapai
800 gram/kapita/tahun. Dengan demikian dalam kurun waktu 20 tahun peningkatan konsumsi
kopi telah mencapai 300 gram/kapita/tahun.
Strata Industri kopi dalam negeri sangat beragam, dimulai dari unit usaha berskala home
industry hingga industri kopi berskala multinasional. Produk-produk yang dihasilkan tidak
hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopi dalam negeri, namun juga untuk mengisi
pasar di luar negeri. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumsi kopi di dalam negeri
merupakan pasar yang menarik bagi kalangan pengusaha yang masih memberikan prospek
dan peluang sekaligus menunjukkan adanya kondisi yang kondusif dalam berinvestasi
dibidang industri kopi.
Selain Coffezone yang menawarkan konsep waralaba, terdapat juga warung kopi lainnya
yang berekspansi secara terpusat. Mulai dari merek internasional seperti Starbucks dan
Coffee Bean, hingga merek lokal seperti Excelso dan Ngopi Doeloe menjamur di berbagai
wilayah di Indonesia.
Pada tahun 2012, permintaan kopi dalam negeri Indonesia telah mencapai lebih dari 250 ribu
ton. Segmen bisnis kedai kopi pun selalu tumbuh lebih dari 10% dalam beberapa tahun
terakhir. Kondisi ini menandakan bahwa bisnis kedai kopi memiliki potensi untuk dimasuki
oleh para pelaku usaha. Meskipun begitu, masih terdapat kritik dan kekhawatiran terhadap
bisnis kedai kopi.
Pengamat bisnis franchise internasional, Evi Diah Puspitawati, menilai bahwa para
pengusaha masih harus waspada terhadap pertumbuhan bisnis kedai kopi. Ia khawatir bahwa
pertumbuhan kedai kopi saat ini lebih sekedar trend dimana nongkrong di kedai kopi menjadi
trend dan khawatir trend tersebut akan berakhir dalam waktu dekat.
A. Program Pemasaran
1. Strategi Pemilihan Tempat Usaha
Untuk usaha Kedai Kopi Suruput ini, kami berencana untuk membangunnya di Jalan Baru di
daerah Purwawinangun. Lokasi ini dipilih karena walaupun tidak terletak di pusat bisnis tapi
tidak terlalu ramai oleh lalu lalang kendaraan, sehingga suasananya lebih tenang dan
kondusif. Selain itu lokasi tersebut tidak jauh dari pusat pemerintah seperti Kantor Bupati,
Kantor-Kantor Dinas, Sekolah, Stadion Mashud Wisnusaputra, dan Kantor-Kantor Bisnis
yang terletak di JL. Siliwangi, JL. Aruji Kartawinata, dan daerah kawasan JL. Jendral
Sudirman. Kami memilih tidak memilih di daerah tersebut dikarenakan suasana di sana
terlalu bising dengan lalu lalang kendaraan, sulitnya mencari lahan maupun ruko untuk usaha
dan sudah banyak usaha kedai yang ada di sana. Selain itu harga sewa tanah di daerah Jalan
Baru relatf murah.
2. Strategi Product
Kedai kopi suruput ini akan memfokuskan pada produk minuman kopi dengan varian rasa
dan jenis kopi dengan berbagai teknik penyajian, seperti :
Kopi Hitam Areng
Kopi Hitam Tutu
Kopi Hitam standar
Kopi Tubruk
kopi coklat
kopi luwak
kopi Arabica
Espresso
Machiato
Caffe Latte
Cappuccino
Marachino, kopi moka
Melya (kopi dengan madu)
ice cappuccino
Selain produk Kopi, kami juga akan menyediakan makanan pendamping seperti :
Aneka Gorengan
Pisang Bakar
Singkong Bakar
Ubi Rebus
Singkong Rebus
Kacang rebus
Tape Singkong goreng
Cilok Rebus
Cilok Bakar
Cilok Goreng
Sorabi Manis
Sorabi Buah
Sorabi Asin Aneka Rasa
3. Strategi Harga
Demi bersaing dengan usaha sejenis, Kedai Kopi Suruput mematok harga produk yang
terjangkau. Jadi patokan harga untuk tiap produk adalah menyesuaikan untuk yang
berpendapatan menengah.
Berikut ini patokan harga produk Kedai Kopi Suruput :
Untuk semua varian jenis dan rasa kopi, kita banderol dengan harga yang paling murah
sekitar Rp 5.000,- dan harga termahal sekitar Rp 20.000,-.
Untuk makanan pendamping kita akan patok harga dengan menjualnya dengan sistem paket,
mulai dari yang paket Rp 5.000,- sampai paket termahal sekitar Rp 20.000,-.
4. Strategi Promosi
Untuk membuat usaha Kedai Kopi Suruput ini berkembanga cepat, kami rencananya
memiliki strategi promosi sebagai berikut :
Melakukan promosi dengan membuat selebaran yang akan dibagikan ke kantor-kantor,
sekolah, kampus, komunitas-komunitas, dan umum.
Melakukan promosi melalui media social
Mengadakan acara rutin mingguan seperti acara music untuk menarik minat konsumen.
Melakukan promosi dengan memberikan penawaran yang menarik/khusus kepada
komunitas-komunitas yang banyak di Kuningan, seperti komunitas Motor, Superter Bola,
Komunitas Hobi, dan lainnya.
Mengundang pihak TV nasional untuk meliput kedai kopi di acaranya, sehingga Kedai Kopi
Suruput lebih cepat dikenal masyarakat luas.
B. Permintaan
C. Penawaran
a. Perkembangan penawaran saat ini
Di Kuningan sendiri penawaran disektor usaha kedai memang sudah sangat berkembang
pesat dengan semakin banyaknya bermunculan warung kopi dan franchise kopi instan yang
ada. Tapi untuk kedai kopi sendiri, di Kuningan masih belum ada penawarannya, sehingga
usaha kami ini masih merupakan satu-satunya di Kuningan yang memberikan lebih banyak
kelebihan di banding warung dan franchise kopi yang sudah ada saat ini.
b. Prospek penawaran di masa yang akan dating
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha Kedai Kopi pada masa yang akan
datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi
konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah
ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi
penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh
karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif
untuk menarik pasar.
BAB V
ASPEK KEUANGAN
A. Kebutuhan Dana Investasi
a. Investasi harga tetap
Investasi ini mencapai Rp 10.400.000,-
b. Biaya pra operasi
Biaya pra operasi mencapai Rp 68.800.000,- yang digunakan untuk proses pembelian tanah
dan mendirikan bangunan.
c. Modal kerja
Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang mencapai Rp
18.000.000,-
Total kebutuhan dana Investasi = Rp 86.800.000,-
B. Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana
a. Modal sendiri
Modal sendiri Rp 0,-
b. Pinjaman
Pinjaman Rp 86.800.000,-
C. Rencana Kebutuhan Dana
a. Aktiva Tetap
• Tanah 400m2 Rp 20.000.000
• Bangunan, 300 m2 Rp 20.000.000
Peralatan Minum, 40 set Rp 1.200.000
Peralatan Makan, 20 set Rp 600.000
Peralatan Masak, Rp 3.000.000
• Freezer, 1 buah Rp 2.000.000
• Meja, 5 set Rp 1.500.000
• Kursi, 20 buah Rp 2.000.000
• Karpet, 8 buah Rp 2.500.000
• Mesin Kopi, 1 buah Rp 8.000.000
• Komputer, 1 buah Rp 2.000.000
• Kipas Angin, 4 buah Rp 2.000.000
• Motor truck, 1 buah Rp16.000.000 +
Rp 68.800.000
D. Proyeksi Keuangan
a. Proyeksi pendapatan
• Pendapatan per hari Rp 2.000.000
• Pendapatan per bulan Rp 50.000.000
• Pendapatan per tahun RP 600.000.000
c. Proyeksi rugi / laba Perhitungan laba /rugi yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan
dengan pengeluaran.
Laba/Rugi = Pendapatan – Pengeluarn
= Rp 600.000.000 – Rp 234.400.000
= Rp 365.600.000
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan buah adalah sebesar Rp
365.600.000
d. Proyeksi kemampuan pelunasan hutang
Hutang dilunasi dalam jangka waktu 3 tahun dengan bunga 12 % per tahun.
Jumlah Aktiva Tetap Rp 68.800.000
b. Aktiva Lancar
• Kas Rp 15.000.000
• Bahan Kopi Rp 2.000.000
• Bahan Makanan Rp 1.000.000 +
Jumlah Aktiva Lancar Rp 18.000.000
Total Aktiva Rp 86.800.000
PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS
ANTHEM CAFE
MALANG
DISUSUN OLEH
ABDUL AZIZ 201310160311114
ABDUL KODIR 201310160311149
NISAUL FIRDAUSI 201310160311156
C. BIDANG USAHA
Bidang bisnis yang di terapkan oleh Athem Cafe berbentuk manufaktur dan jasa, dari sisi
manufaktur Athem Cafe mengolah bahan mentah menjadi produk siap konsumsi yaitu berupa
makanan dan minuman, dan dari sisi layanan Athem Cafe juga mengutamakan kenyamanan
yang baik kepada konsumen sehingga dapat di simpulkan bidang usaha yang diterapkan
memiliki dua arah yaitu manufaktur dan jasa
BAB II
ASPEK PASAR
1. Pasar Potensial
Potensi pasar yang paling besar adalah penduduk kota Malang yang berusia antara 15 tahun
sampai 55 tahun.
No Jenis Makanan
1 Seafood 33 35 34 36
2 Fastfood 32 35 32 33
3 Traditional Food 15 8 8 10
4 Chinese Food 18 20 23 20
5 Others 2 2 3 1
Dari data diatas dapat dilihat, bahwa minat terhadap jenis makanan masyarakat meningkat
setiap tahun ( 2012 – 2016 ) dengan rata – rata peningkatan 18,05 % pada tahun 2014 dan
18,45 % pada tahun 2015. Diperkirakan minat terhadap makanan akan meningkat lagi pada
tahun 2016.
Rata- rata jumlah permintaan jenis masakan pada jenis makanan ringan perhari di sebuah
restaurant adalah 80 pesanan, maka dalam satu tahun jumlah pesanan di sebuah restaurant
adalah 29.200 pesanan.
3. Persaingan
Pesaing dari usaha café dan restoran ini adalah rumah makan atau restoran ternama yang
telah berdiri dikota Malang dengan berbagai macam gaya dan tampilan.
No Nama Pesaing Deskripsi Ringkas Keunggulan Kelemahan
1 Gapuro coffe Berada di Kawasan Kos dan tepat Tempat di depan area Harga jual cukup
di depan kampus umm yang kampus Unversitas mahal. Dan
menyajikan makanan dan Muhammadyah Malag. layoutnya kurang
minuman ringan yang cukup menarik
lengkap.
2 Bengkel cafe Berada di kawasan jl raya dekat Tempatnya klasik dan Harga jual cukup
taman wisata sengkaling dan nyaman sebagai temapat mahal, fasilitas
universitas muhammadiyah malang nongkrong penunjang kurang
memadai.
4. Market share
Dalam analisis Market Share ini terdapat dua kategori dalam keberhasilannya :
1. Kemampuan perusahaan dalam menguasi pasar
2. Kedudukan perusahaan dalam persaingan
Ditinjau dari 2 aspek tersebut Anthem Café belum ndapat dikatakan 100% berhasil dalam
menguasi pasar , dan dalam kedudukan dalam persaingan Anthem Café masih berada di level
standar untuk ukuran café ditinjau dari banyaknya café atau pesaing yang menghasilkan
barang atau jasa sejenis yang lebih tinggi diatas Anthem Café .
1. PRODUCT
Anthem Coffe bergerak dalam bidang jasa dan produk
Jasa :
o Hotspot
o Full music
Product :
Makanan
o Kentang Goreng
o Sosis Goreng / Bakar
o Sphagetti
o Snack (macroni, stick keju, biting, chiki)
o Roti bakar keju , coklat
o Roti bakar Coklat
o Roti bakar Keju
o Roti bakar telur , cornet
o Pisang goring Keju
Minuman
o Kopi susu
o Kopi item
o Kopi jahe
o Milshake (Coklat , Vanilla, Strowbery, Banana)
o Expreso
o Cappucino
o Coffe float
o Lemon Tea
o Es/ hangat the manis
o Es/hangat tawar
o Es jeruk
2. PRICE
MENU HARGA
Makanan
Kentang goreng Rp 10.000
Sosis Goreng / Bakar Rp. 12.500
Sphagetti Rp. 15.700
Snack ( macroni, stik keju, biting, chiki) Rp 3.000
Roti bakar keju coklat Rp 14.500
Roti bakar Coklat Rp. 6.500
Roti bakar Keju Rp. 7.500
Roti bakar Telur , Cornet Rp.19.500
Pisang Goreng Keju (6 biji) Rp.8.000
Minuman
Kopi susu Rp 4.500
Kopi item Rp 3.500
Kopi jahe Rp 4.000
Milk Shake (coklat , vanilla, stowbery, banana ) Rp 11.000
Expreso Rp.12.700
Cappucino Rp 12.700
Coffe float Rp 13.000
Lemon Tea Rp 7.000
Es/ hangat teh manis Rp. 3.000
Es/ hangat teh tawar Rp. 2.000
Es jeruk Rp.4.000
Sesuai dengan visi misi Anthem Cafe yang memberikan produk dan pelayanan sesuai
kantong mahasiswa. Maka harga-harga yang ditawarkan juga tidak terlalu besar. Untuk
minuman harga dibawah Rp 15,000. Untuk makanan berkisarRp.20.000, dan untuk cemilan
dibawah Rp 10,000,-. Ini sangat pas untuk kalangan mahasiswa terutama para mahasiswa
yang kos dan merantau.
3. PLACE
Karena sasaran dari isengaje Cafe ini adalah mahasiswa PERGURUAN TINGGI, maka
tempatnya di sekitar kampus, tepatnya adalah di depan pintu masuk PERGURUAN TINGGI.
Selain itu juga memberikan suasana baru bagi kampus dan mahasiswa karena Anthem Cafe
akan memberikan kenyamanan bagi mahasiswa. Dengan sasaran dan target mahasiswa aktif
di PERGURUAN TINGGI, maka letak cafe ini sangat strategis karena mudah dijangkau oleh
mahasiswa.
4. PROMOTION
Promosi dilakukan dengan banyak cara:
- Promosi Penjualan
- Makanan dan minuman Berdiskon ( minggu pertama )
- Memberikan vocer kepada pelanggan
- Promosi Iklan
- Brosur dan daftar harga
- Penyebaran pamlet di mading-mading kampus
- Memasang iklan di beberapa radio favorite
- Promosi melalui jejaring sosial ( facebook, twitter )
5. PROCESS
Untuk proses, dalam menyampaikan prroduk, pengujung diberikan menu terlebih
dulu, lalu kita memberikan pelayanan terhadap paket yang dipilih, selanjutnya pengunjung
membayar pada kasir. Proses pembuatan makanan dan minuman ini, di buat sesuai dengan
SOP yang diterapkan oleh Anthem Cafe. Dalam penyajian berbagai menu makanan
ditekankan cita rasa yang jelas dan khas. Sedangkan untuk proses pembuatan minuman
dibuat sesuai takaran yang pas sehingga rasanya pas. Anthem Cafe selalu berinovasi
sehingga berusaha terus memunculkan menu-menu baru yang bisa dinikmati konsumen.
Untuk proses atau prosedur umumnya, dalam menyampaikan produk, pengujung
diberikan menu terlebih dulu, proses pencatatan menu, proses pembuatan menu, proses
penyampaian menu, setelah pengunjung menikmati menu yang sudah disajikan, selanjutnya
pengunjung membayar pada kasir.
6. PEOPLE
Service personal: orang-orang yang melakukan produksi dan operasional dalam organisasi
jasa (koki, barista) SDM yang terpilih karena harus mempunyai kemampuan.
Customer (hubungan diantara pelanggan) persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa tersebut
dibentuk dan dipengaruhi oleh pelanggan lainnya. (kasir, peayan/waiterss)
7. PHYSICAL EVIDENCE
Untuk penampilan fisik pada cafe menggunakan aliran nyaman sederhana. Didesain
senyaman mungkin dengan posisi lesehan maka hanya perlu karpet dan beberapa meja
pendek karena digunakan untuk istirahat. Selain itu warna yang diberikan untuk berbagai
perabot, dan perlatan juga bernuansa ungu.
ANALISIS STP
a. SEGMENTING
i. Segmenting Anthem Café berada dikota Malang. Anak muda baik
perempuan maupun laki – laki yang memiliki uang saku sekitar Rp 1.000.000,- per bulan
ii. Bila dilihat dari komponen psikografis, Anthem Cafe memiliki
segmen dari semua kalangan khususnya kelas menengah ke bawah dengan memiliki gaya
hidup yang suka nongkrong, suka membahas masalah kampus bersama teman-temannya.
iii. Sedangkan bila dilihat dari komponen perilaku, manfaat yang dicari
adalah kenyamanan, keceriaan, kesenangan.
iv. Ukuran segmen anakmuda menengah kebawah yang memiliki gaya
hidup suka nongkrong, suka membahas masalah kampus bersama teman – temannya
diprediksi akan bertambah dari tahun ke tahun khusunya di PERGURUAN TINGGI
mengingat semakin diminatinya organisasi kemahasiswaan di lingkungan PERGURUAN
TINGGI
b. TARGETING
Pasar yang menguntungkan bagi Anthem Cafe adalah mahasiswa, khususnya mahasiswa
PERGURUAN TINGGI yang aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan.
c. POSITIONING
Keunggulan kompetitif yang ditawarkan :
i. Mempunyai menu andalan cappuccino dan coffe float yang
membedakan dari lainnya.
ii. Kenyamanan suatu tempat untuk berkumpul yang menyediakan
berbagai makanan dan minuman, serta cemilan bagi para pengunjung yang hanya ingin
bersantai. Serta memberikan fasilitas WiFi, full music.
iii. Pelayanan yang santai namun tetap tepat sehingga pengunjung puas.
Selain itu tempat yang berda di dalam kampus
iv. Perbedaan harga dengan cafe-cafe lainnya membedakan cafe Anthem
Cafe dengan cafe lainnya, karena harga di cafe ini sesuai standar kemampuan mahasiswa
(disesuaikan dengan porsi )
v. Anthen Cafe mencoba menerapkan sistem green marketing yang
ramah lingkungan dalam pelaksanaan bisnisnya, system ini diimplikasikan secara konkrit
melalui daur ulang sisa limbah produksi, misalnya : sisa bungkus kopi dijadikan kerajinan
tangan untuk dibuat tempat sampah, sisa botol kecap dibuat asbak atau hiasan meja, dll.
vi. Sistem ini menjadi keunggulan Isengaje Cafe dibandingkan dengan
usaha sejenis disekitar PERGURUAN TINGGI mengingat pada masa sekarang kesadaran
mahasiswa akan lingkungan hidup semakin tinggi sehingga mempengaruhi proses
pengambilan keputusan dalam memilih produk atau jasa yang akan digunakan.
BAB III
ASPEK TEKNOLOGI
2. Luas Produksi
Restoran berlokasi di pinggir Jalan raya Telogomas kota Malang diatas areal lahan degan luas
350 meter persegi dan dengan luas bangunan 300 meter persegi. Lokasi restoran teletak di
Sebelah kanan dari arah kota malang yang merupakan salah satu tempat pusat pendidikan dan
perbelanjaan di kota Malang yang selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat baik di hari biasa
maupun hari libur.
3. Lay Out
Gedung ini dibangun dengan format 1 lantai dengan hotspot dan live musik. Ruangan
menghadap ke jalan raya dan menghadirkan suasana yang berbeda karena dilengkapi dengan
live musik, sehingga konsumen dapat menikmati musik secara langsung sambil menyantap
hidangan dan menikmati fasilitas yang tersedia. konsumen juga dapat menikmati live musik,
dan juga dilengkapi dengan fasilitas Hotspot gratis bagi pelanggan. Pada bagian belakang
terdapat ruangan untuk dapur dan meja bartender.
4. Teknologi
Teknologi yang di gunakan untuk menunjang produktifitas pada cafe Anthem berikut adalah
misen coffe maker sebagai mesin pembuat kopi yang khas agar menghasilkan kualitas dan
rasa yang original, selain itu juga peralatan yang di gunakan untuk memasak masih
menggunakan teknologi yang standart yaitu kompor gas, hitter dan lain sebagainya
5. Schedule Kerja
Program produksi ini bertujuan untuk mendefenisikan tingkatan output yang akan dihasilkan
dalam periode tertentu dengan memperhatikan kapasitas produksi. Kajian program produksi
yang dilakukan adalah untuk menentukan berapa jumlah produk yang akan dipasok setiap
hari oleh suppliers. Sebelumnya akan dijelaskan terlebih dahulu tentang kapasitas atau
kesanggupan untuk melayani konsumen yang pada akhirnya akan menentukan kapasitas
penuh cafe dengan asumsi-asumsi berikut ini:
a. Waktu buka dan tutup kafe adalah dari pukul 15.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB.
d. Perputaran konsumen yang memakai satu meja dalam satu hari adalah lima kali; 9 jam / 2
jam = 4,5 kali = 5 kali
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN
BAB V
ASPEK FINANSIAL
BAB VI
ASPEK EKONOMI
1. National Income Benefit
Apabila suatu investasi bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, maka secara otomatis
akan meningkatkan pendapatan nasional. Artinya dengan adanya investasi akan berpengaruh
terhadap peningkatan pendapatan secara nasional dan pendapatan daerah dimana investasi
tersebut dilakukan. Untuk menghitung Pendapatan Nasional dapat dilakukan melalui dua
pendekatan :
1. Pendekatan Produksi (Production Approach) yaitu nilai keseluruhan barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara menghitung pendapatan nasional
dengan pendekatan produksi adalah dengan menjumlahkan nilai seluruh barang dan jasa.
2. Pendekatan Pengeluaran (Ekpenditure Approach) yaitu pendapatan nasional yang dihitung
dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan
masyarakat dalam perekonomian. Pengeluaran yang dimaksud disini yaitu pengeluaran konsumsi
rumah tangga, konsumsi dan investasi pemerintah,ekspor impor.
Dalam hal ini Anthem Café dapat dikatakan sudah berkontribusi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan secara tidak langsung sudah berpengaruh dalam meningkatkan
pendapatan nasional.
BAB VII
KESIMPILAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha Anthem café mampu memberikan
hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan serta tingkat persaingan yang
belum terlalu komptetitif, maka kondisi tersebut memberikan peluang yang baik untuk
dibidik dijadikan peluang usaha. Peluang tersebut memberikan rasa optimis untuk
menjalankan usaha ini.
B. Saran
Dalam menjalankan usaha café, yang perlu untuk diperhatikan adalah mengenai
bagaimana menjaga stabilitas kulitasdan service yang berkualitas dan mencari segmen yang
tepat.