Anda di halaman 1dari 54

CONTOH PROPOSAL USAHA BUTIK

PROPOSAL PENDIRIAN USAHA


BUTIK MUSLIMAHA

Oleh

1. Amalia Mufida (01031381419159)


2. Chintia Ulfa (01031381419169)
3. Meileginta Kaban (01031381419208)
4. Sri Dewi Swargaloka (01031181419029)
5. M. Agung Masyhur (01031381419206)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2015
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-
Nya, TIM penyusun dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Pendirian Usaha Butik
Muslimaha”.

Proposal ini disusun berdasarkan rencana pendiran usaha yang didalamnya memuat
latar belakang, visi, misi, & tujuan serta keterangan-keterangan lain tentang perusahaan.
Dalam penyusunan proposal ini, tidak sedikit hambatan yang TIM penyusun hadapi.
Namun, penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, serta bimbingan sehingga kendala – kendala yang penulis hadapi
dapat teratasi.

Penyusun sadar bahwa proposal ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Maka, TIM penyusun meminta masukannya berupa kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan pembuatan proposal di masa yang akan datang.

Palembang,

10 Oktober 2015

Tim
Penyusun

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Masyarakat di Indonesia khususnya wilayah Palembang merupakan masyarakat yang
mayoritasnya beragama Islam, maka dari itu tidak jarang pula para kaum muslimah
mengenakan hijab dan mereka juga merupakan masyarakat yang mempunyai pola pikir yang
sudah maju dan modern. Mereka seringkali mencari fashion - fashion ataupun kebutuhan
lainnya yang ter up to date.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin tingginya kebutuhan masyarakat
muslimah yang berhijab terhadap pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan fashion
hijab, maka kami berinisiatif untuk membuka suatu usaha butik khusus muslimah berhijab
yang up to date dan mengerti akan kebutuhan masyarakat muslimah tersebut.

Zaman sekarang ini sangat tepat untuk membuka usaha butik untuk para hijabers
karena meningkatnya permintaan tentang fashion hijab dan hingga saat ini juga masih sangat
jarang ada tempat yang memberikan pelayanan kebutuhan fashion yang mengutamakan
kebutuhan para muslimah yang berhijab.

Perusahaan Bisnis Butik Muslimaha ini berdiri atas kerjasama serta keinginan anak
muda yang memiliki hobi dan kegemaran yang sama dalam bidang fashion. Generasi muda
ini mencetuskan dan mendirikan sebuah usaha Butik yang dinamakan Butik Muslimaha yang
berdiri di Palembang dengan lingkungan yang memiliki tingkat pendidikan pengetahuan
tentang mode, tapi masih minim dalam mempromosikan pentingnya kebutuhan fashion yang
baik dan bekualitas bagi masyarakatnya.
Butik Muslimah ini didirikan untuk mempelopori kecintaan para wanita berhijab
dalam bidang fashion yang up to date tanpa melupakan corak & ciri khas Indonesia.

BAB I

1. Profil Usaha
1.1. Identitas Usaha
Nama Perusahaan : Butik Muslimaha

Merek (milik sendiri/lisensi) : Muslimaha

Jenis Kegiatan Usaha : Perdagangan

Jenis Barang : Pakaian/Aksesoris Wanita Berhijab

Bidang Usaha (Barang/ Jasa) : Barang


Nilai Investasi Perusahaan : Tidak termasuk tanah dan bangunan Tempat usaha

Alamat usaha : Jl. Presiden lorong gubernur no. 123 Bukit Jaya,
Palembang 30123

Jumlah tenaga kerja : 5 (lima) orang

Promosi/pemasaran : Iklan di media kampus , jejaring sosial (Blackberry


Messenger, Facebook, Twitter, dan blog), Leaflet-
Pamflet-Sepanduk dan mouth to mouth).

No. Telp : (0711) 414123

1.2. Identitas Pemilik Perusahaan

Nama pemilik : Melisa Salimah


Alamat pemilik : Jl. Srijaya Negara No. 17 – Palembang
No. Telp : (021) 8401767

1.3. Personalia Kantor


1. Direktur : Melisa Salimah
2. Manajer Pemasaran :Nugi Wibowo
3. Manajer SDM :Ahmad Santoso Wijaya
4. Manajer Operasional :Okky Dewi Saputri
5. Karyawan : 1. Susi Susanti
2. Irna Sainsta

1.4. Informasi Tentang Bisnis yang Dilaksanakan


Perusahaan kami bergerak di bidang perdagangan yang menjual berbagai aneka baju
muslimah yang pastinya up to date dan cocok dengan selera masyarakat Palembang,
khususnya untuk kaum remaja dan dewasa.
Sebelum kami menjalankan perusahaan yang kami rencanakan ini, maka kami harus
mempunyai modal usaha. Untuk merencanakan pemasaran, perusahaan kami akan
mempromosikan dan mendistribusikan produk kami melalui pasar tradisional maupun pasar
modern yang mudah terjangkau oleh para pembeli / konsumen.
Adapun maksud dan tujuan kami mendirikan perusahaan ini yaitu:
1) Berperan aktif dalam bidang bisnis dan kewirausahaan,
2) Menyediakan kebutuhan fashion bagi masyarakat, supaya lebih mudah
3) Mengurangi tingkat pengangguran,
4) Menjalin persahabatan antara pelanggan, dan
5) Mendapatkan keuntungan atau laba.

1.5. Produk yang Dihasilkan


Semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan pakaian dan fashion terutama dalam
fashion berhijab, sehingga menghabiskan sampai beberapa pakaian dalam sehari, belum
termasuk aksesoris yang semakin marak digunakan oleh masyarakat, khususnya oleh anak
remaja.
Adapun kualitas produk atau mutu produk yang kami hasilkan memiliki beberapa
keunggulan:
o Berkualitas tinggi dan dapat memuaskan konsumen,
o Bermacam-macam bentuk dan ukurannya dengan style yang up to date
o Hasil sablon sangat rapi dan tidak mudah luntur walau beberapa kali cuci.

Kegunaan Produk:
Sebagai kebutuhan sehari-hari dengan berbagai macam fungsi dan manfaat
Selain itu, produk yang kami pasarkan mempunyai beberapa keistimewaan, diantaranya :
o Harga terjangkau oleh kemampuan konsumen,
o kualitas produk terjamin
o sesuai dengan selera masyarakat

1.6. Ruang Lingkup Usaha


Ruang lingkup usaha butik ini kami rancang dengan sebaik mungkin karena semua itu
bisa berpengaruh terhadap maju mundurnya perusahaan kami, maka dari itu kami berusaha
memberikan sesuatu yang terbaik untuk konsumen.
Perusahaan Butik Muslimaha terletak di Jl. Presiden Lorong Gubernur No. 123 Bukit
Jaya ̶ Palembang dan butik ini sudah memenuhi persyaratan berdirinya sebuah perusahaan.
Selain itu, lokasi tersebut tidak terlalu jauh dari pemukiman penduduk dan akses transportasi
menuju lokasi perusahaan sudah lancar.
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

Posisi Deskripsi Tugas Kompetensi


Melisa 1. Bertanggung jawab 1. Mampu mengkoordinasikan
Salimah terhadap kegiatan usaha yang segala sumber daya yang ada.

sebagai dilakukan. 2. Berpengalaman dalam bidang

Pimpinan 2. Melakukan komunikasi bisnis.

Usaha secara internal maupun 3. Kemampuan sebagai seorang


eksternal dengan pihak-pihak leader dan motivator bagi para
terkait perusahaan. anggota.
3. Mengadakan training 4. Kemampuan menganalisis
anggota. kemungkinan yang akan
4. Mengambil keputusan dihadapi dalam suatu usaha.
stategis terhadap segala
kemungkinan dalam proses
usaha.

Sofi Afani 1. Menentukan sistem dan 1. Konseptor dan berfikir


Rakhmawati segmentasi pasar, kemasan, analisis, mengenal daerah bisnis

Bagian produk, dan riset pasar serta usaha di Palembang

Pemasaran mampu menangani segala 2. Kemampuan membangun dan


keluhan pelanggan menguasai sistem pasar serta
2. Membangun dan tindak lanjut sebuah usaha
mengembangkan pasar
3. Bertanggung jawab
terhadap distribusi produk
Dwi Nur 1. Menyeleksi calon 1. Kemampuan mengenal dan
Maulidiyani keryawan menilai calon karyawan yang

SDM dan 2. Menyiapkan sarana, layak seleksi

Fasilitas tempat, dan alat produksi 2. Memahami menyediakan dan


usaha mengetahui cara perawatan aset-
3. Bertanggung jawab atas aset alat produksi usaha
kerusakaan atau kekurangan
sarana produksi
Puput 1. Mencatat transaksi dan 1. Mampu mengoperasikan
Pristiyanti dokumentasi serta melakukan komputer (min. microsoft word
Administrasi analisi keuangan. & excel).
dan Keuangan 2. Mengelola keuangan usaha 2. Mampu memahami ilmu
secara transparan dan analisis keuangan dan
accountable administrasi terkait usaha
3. Membuat laporan keuangan
bulanan
Susi Susanti 1. Membantu para pelanggan 1. Mampu berkomunikasi
untuk membeli produk butik. dengan baik.
Karyawan

Irna Sainsta 1. Membantu para pelanggan1. Mampu berkomunikasi dengan


untuk membeli produk butik. baik.
Karyawan

Tabel 1.Tabel Deskripsi Tugas dan Kompetensi Personalia Butik

BAB III
Visi dan Misi

1. Visi
Mitra dan solusi bagi masyarakat yang menggunakan hijab dengan memberikan
pelayanan atas kebutuhan dalam hal fashion hijab yang up to date dengan memberikan warna
dan gaya dalam kehidupan.

2. Misi
˗ Memberikan dan menerapkan pelayanan yang baik dan berkualitas demi kepuasaan
pelanggan.
˗ Menciptakan inovasi baru agar tidak ketinggalan jaman.
˗ Membuka cabang – cabang baru di berbagai kota.
BAB IV

ASPEK PEMASARAN

4.1. Analisis Pasar


Kaum wanita adalah insan yang mempunyai daya tarik sangat tinggi (konsumtif)
terhadap hal-hal yang berhubungan dengan penampilan. Dengan adanya orang-orang
konsumtif berarti keuntungan bagi usaha produksi. Butik ini berada di daerah perkotaan
sehingga pelanggan pun akan terus meningkat serta lokasinya sangat mudah diakses karena
berdiri dipinggir jalan raya. Selain itu, berdasarkan pemantauan dan hasil survey yang ada
bahwa di sekitar lokasi tempat yang kami dirikan usaha butik ini masih belum terdapat
sebuah tempat belanja pakaian dengan suasana yang nyaman dan kekeluargaan

4.2. Penetapan Harga


Harga yang akan dikenakan adalah harga yang diperkirakan akan terjangkau oleh
masyarakat sekitar. Setelah memperhitungkan dengan cukup matang, akhirnya kami
menetapkan harga awal untuk produk yang ditawarkan. Adapun untuk selanjutnya harga akan
disesuaikan dengan perkembangan selanjutnya.

No. Jenis Produk Harga


1 Kemeja > Rp. 70.000,- s/d Rp. 150.000,-

2 Kaos > Rp. 30.000,- s/d Rp. 100.000 ,-


3 Jeans > Rp. 100.000,- s/d Rp. 200.000,-
4 Gaun > Rp. 100.000,- s/d Rp. 250.000,-
5 Kerudung > Rp. 35.000,- s/d Rp. 60.000,-
6 Rok > Rp. 70.000,- s/d Rp. 150.000,-
7 Jaket > Rp. 100.000,-
8 Aksesoris Rp. 24.500,- s.d Rp. 78.900,-

Tabel 2.Tabel Harga Produk Butik Muslimaha


4.3. Pelaksanaan Distribusi
Distribusi yang dilakukan perusahaan kami yaitu distribusi intensif, diusahakan
sebanyak mungkin agar dapat menjual produk sebanyak-banyaknya dan lebih mendekati
konsumen, sehingga lebih mudah dalam penjualannya dalam menghasilkan keuntungan yang
sebanyak-bantaknya.

4.4. Strategi Promosi yang Akan Dilakukan


Strategi yang akan kami jalankan pada perusahaan ini antara lain :
1. Membuat pamphlet–pamphlet berisi produk – produk baru yang akan ditempel tiap bulannya.
2. Melakukan iklan–iklan di dunia internet baik melalui situs jejaring sosial maupun forum.
3. Membuat katalog–katalog mengenai fashion yang sedang uptodate di Butik.

4.5. Target Atau Segmen Pasar Yang Dituju


Gambaran karakteristik pembeli / pelanggan :
 Pembeli individu
 Keluarga
 Distributor
BAB V

ASPEK OPERASIONAL

5.1. Lokasi
Lokasi yang dipilih merupakan tempat yang strategis di daerah sekitar perkotaan,
lokasi mudah terlihat dan berada di pinggir jalan yang merupakan jalan lalu lalang
masyarakat sekitar sehingga dapat dengan mudah dicari dan didatangi.

5.2. Ruangan / Tempat yang dibutuhkan


Ruangan / Tempat yang dibutuhkan pada awal membuka usaha butik ini tidak terlalu
luas dan juga tidak terlalu sempit, yakni 1 ruangan ukuran 9m x 11m.

5.3. Waktu Operasional


Waktu untuk melakukan pelayanan usaha butikini dibuka dari pukul 10.00 pagi
sampai dengan pukul 20.00.

5.4. Kesan / Counter Style


Kesan yang akan kami bangun dalam melayani pelanggan adalah ”Comfortable and
High Quality Service” sehingga pelanggan merasa nyaman berada di tempat pelayanan kami
dan membuat mereka selalu ingin kembali karena pelayanan yang memuaskan.
BAB VI
ASPEK SDM

6.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia


Tingkat pendidikan karyawan butik adalah minimal lulusan SMA dengan
mengutamakan karyawan yang berpengalaman dalam bidang fashion karena pemilik usaha
sudah merasa cukup mampu bagi lulusan SMA untuk membantu pemilik menjalankan usaha
pendirian butik.

6.2. Implikasi pada Studi Kelayakan Bisnis


Studi ini merupakan suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan dalam hal
perencanaan dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang
tersandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan.

6.3. Cara Menganalisis


Cara menganalisis atau menseleksi sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam
usaha pendirian butik :
1. Membuat selebaran-selebaran informasi lowongan pekerjaan
2. Menyampaikan persyaratan berkas permohonan pekerjaan
3. Panggilan untuk wawancara
4. Keputusan penerimaan yang didasarkan pada kelengkapan berkas persyaratan
5. Penempatan unit-unit kerja
6. Evaluasi kerja
7. Pengembangan SDM / pelatihan
8. Sistem kompensasi
9. Ketentuan tentang keputusan kerja
BAB VII
ASPEK KEUANGAN
BAB VIII
BIAYA YANG DIBUTUHKAN

8.1. Sumber-Sumber Permodalan


Sebagai sumber awal mula pendirian Butik Muslimaha yaitu dari pemilik Butik
sendiri. Sebagai investasinya untuk itu didirikanlah perusahaan dalam bidang perdagangan.

8.2. Biaya Awal Kebutuhan

8.2.1 Kebutuhan Perlengkapan


No Jenis Barang Jumlah Harga Satuan Total
1. Mesin jahit juki 3 buah Rp. 2.000.000 Rp. 6.000.000
2. Mesin obras 1 buah Rp. 500.000 Rp. 500.000
3. Mesin lubang 1 buah Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
4. Kancing 3 buah Rp. 150.000 Rp. 450.000
5. Dress form 1 buah Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
6. Setrika uap 1 buah Rp. 100.000 Rp. 100.000
7. Papan setrika 2 buah Rp. 50.000 Rp. 100.000
8. Gunting kain 3 buah Rp. 5.000 Rp. 15.000
9. Gunting benang 1 buah Rp. 100.000 Rp. 100.000
10. Hanger 2 lusin Rp. 12.000 Rp. 24.000
Total Rp. 9.289.000

8.2.2. Kebutuhan Tempat dan Renovasi

No Jenis Barang Jumlah Harga Satuan Total


1. Sewa tempat 1 th Rp. 6.000.000 Rp. 6.000.000
2. Cat 1 unit Rp. 35.000 Rp. 35.000
3. Lampu 3 unit Rp. 5.000 Rp. 15.000
4. Kabel + plug 1 unit Rp. 100.000 Rp. 100.000
5. Tukang 2 org Rp. 75.000 Rp. 150.000
6. Etalase 1 unit Rp. 200.000 Rp. 200.000
7. Listrik Rp. 200.000
8. Cermin 1 unit Rp. 50.000 Rp. 50.000
9. Kursi plastik 8 unit Rp. 20.000 Rp. 160.000
10. Lain-lain Rp. 200.000
Total Rp. 7.110.000

8.2.3. Rekapitulasi Kebutuhan Total

No Keterangan Jumlah
1. Kebutuhan perlengkapan Rp. 9.289.000
2. Kebutuhan tempat dan renovasi Rp. 7.110.000

Total Rp. 16.399.000

8.2.4. Biaya Operasional

No Jenis Barang Jumlah Harga satuan


1. Biaya pemeliharaan mesin Rp. 50.000
2. Biaya listrik 1 bulan Rp. 60.000
3. Biaya sewa tempat 1 bulan Rp. 500.000
4. Lain-lain Rp. 50.000
Total Rp. 660.000

8.2.5. Estimasi Pendapatan Per Bulan

Jika perpotong pakaian dihitung Rp. 35.000


Satu pakaian jadi Rp. 40.000

No Jenis Barang Pesan Produksi Total


1. Pemasukan 30 hari 30 potong + 4 pakaian jadi Rp. 1.210.000
2. Pengeluaran Rp. 660.000
Laba Rp. 550.000

Persentase keuntungan dengan kepemilikan saham Rp. 4.000.000 adalah 10%. Jadi 10% x
Rp. 550.000 = Rp. 55.000

No Jenis Barang Jumlah Total


1. Pemasukan 30 hari 65 potong + 5 pakaian jadi Rp. 2.475.000
2. Pengeluaran Rp. 660.000
Laba Rp. 1.815.000

Persentase keuntungan dengan kepemilikan saham Rp. 4.000.000 adalah 10%, jadi 10% x
Rp. 1.815.000 = Rp. 181.500.

No Jenis Barang Jumlah Total


1. Pemasukan 30 hari 60 potong + 10 pakaian Rp. 2.500.000
2. Pengeluaran jadi Rp. 660.000

Total Rp. 1.840.000

Persentase keuntungan dengan kepemilikan saham Rp. 4.000.000 adalah 10%, jadi 10% x
Rp. 1.840.000 = Rp. 184.000.
No Jenis Barang Pesanan Produksi Total
1. Pemasukan 30 hari 50 potong + 10 pakaian Rp. 2.150.000
2. Pengeluaran jadi Rp. 660.000

Laba Rp. 1.490.000

Persentase keuntungan dengan kepemilikan saham Rp. 4.000.000 adalah 10%, jadi 10% x
Rp. 1.490.000 = Rp. 149.000.
BAB IX
PENUTUP

9.1. Kesimpulan
Kelayakan suatu usaha dapat dilihat dari berbagai macam aspek. Aspek-
aspek tersebut saling berkaitan karena saling mendukung untuk keberlangsungan usaha yang
dijalankan. Yang lebih penting adalah dukungan biaya operasional untuk menjalankan usaha
tersebut. Sebuah usaha didirikan untuk mencapai tujuannya yaitu memberikan manfaat
secara maksimal kepada pemilik usaha.Jika usaha tersebut telah memberikan manfaat maka
usaha tersebut layak untuk dijalankan. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengetahui
kelayakan usaha antara lain adalah kelayakan dari aspek teknis dan teknologi, pasar dan
pemasaran serta keuangan. Aspek keuangan dihitung berdasarkan nilai Payback Period (PP)
Net, Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI).
Beberapa indikator aspek keuangan tersebut merupakan penghitungan berdasarkan nilai
waktu.

9.2. Saran
1. Mengoptimalkan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.
2. Memperluas pemasaran dengan banyak membuka cabang.
3. Menambah barang yang lebih beragam dan tentunya up to date.
4. Mengamati perkembangan dunia fashion baik nasional ataupun internasional.
PENGUSAHA NASI GORENG
(PENGAMATAN USAHA MENENGAH)

A. PROFIL USAHA

1. Judul Usaha : Usaha Nasi Goreng Malar


2. Status Usaha
Dalam hal ini kita akan membahas tentang seorang pengusaha nasi goreng, dimana
nasi goreng itu sudah menjadi suatu makanan pokok kita. Dari suatu wawancara yang telah
kami lakukan kepada bapak Masrobin Ahmad Zabidi, mempunyai istri bernama Asih
Darningsih dan mempunyai 3 orang anak ( 2 laki-laki 1 perempuan ) beliau meluapkan
jawaban tentang apa yang kami tanyakan dalam suatu wawancara tersebut. Pokok
pembicaraannya antara lain:
a. Motivasi dalam usaha
Pertama kali pak Masrobin membuka usaha berdagang nasi goreng, beliau terinspirasi
dari pengalamannya sewaktu muda, beliau pernah diajak berdagang nasi goreng oleh
kerabatnya, lalu beliau bertekad untuk membuka usaha sendiri dengan modal sendiri, beliau
mengemukakan bahwasannya usaha ini adalah usaha yang paling fleksibel diantara usaha-
usaha yang lain karena disamping sebagai makanan pokok atau makanan kebutuhan sehari-
hari, tetapi Nasi Goreng juga banyak digemari oleh orang-orang baik dari kalangan kebawah
maupun keatas, dan juga kerap mengatakan bahwa pembuatan nasi goreng itu bahan-
bahannya mudah didapat dengan harga yang terjangkau dan dapat disajikan secara praktis.
Pak Robin juga mengemukakan bahwa ia yakin usaha yang ia jalani bisa sukses karena
puncak dari keberhasilan itu adalah suatu usaha yang diyakini akan berhasil, buktinya
sekarang ia bisa membuka 1 cabang nasi goreng lagi yang dikelola oleh istrinya sendiri dan
dibantu oleh anaknya.
b. Tujuan Usaha
Tujuan dari didirikannya usaha Nasi Goreng ini adalah:
1. Untuk memperoleh penghasilan yang dapat digunakan untuk menunjang kebutuhan hidup
sehari-hari.
2. Untuk melangsungkan hidup sehari-hari
3. Mencari nafkah buat anak dan istri.
c. Pengelola
Bisnis ini dikelola oleh bapak Masrobin sendiri beserta, istri dan anak-anaknya, pak
Robin memliki pangkalan usaha di daerah kebagusan-jakarta selatan.
Usaha ini dikelola oleh pak Robin, beliau memiliki 2 orang karyawan dan hasil yang
diperoleh dari usaha Nasi Goreng itu sangat mencukupi kebutuhan istri dan anak-anaknya,
tanpa membayar karyawan. Yang dibahas dalam proposal ini hanya untuk 1 pangkalan usaha
nasi goreng.

B. ASPEK PEMASARAN

Pemasaran yang dilakukan oleh pak Masrobin yaitu mengontrak tanah untuk dijadikan
sebagai pangkalan usaha nasi goreng. Ia mencari tempat yang rame yaitu dipinggir jalan,
dimana banyak orang yang melewati jalan itu untuk berharap membeli nasi gorengnya.
Konsumen yang mengunjungi pangkalan Nasi Goreng Pak Masrobin diantaranya di
mulai dari pelanggan tetap dan orang – orang yang mengunjungi dan membeli nasi goreng
tersebut baik dari kalangan bawah sampai kalangan orang atas.
Nasi goreng dijual dengan harga yang terjangkau, dan bisa memilih menu nasi goreng
yang disukai oleh pengunjung.

C. ASPEK PRODUKSI
Ada berbagai macam produksi dari penjualan usaha nasi goreng yang dilakukan bapak
Masrobin, beliau menyediakan berbagai jenis nasi goreng yang bisa dipilih oleh konsumen
diantaranya yaitu:
a. Menu Nasi Goreng
- Nasi goreng biasa : Rp 8.000 per porsi
- Nasi goreng sosis : Rp 9.000 per porsi
- Nasi goreng ayam bakso : Rp 9.000 per porsi
- Nasi goreng sosis ayam : Rp 10.000 per porsi
- Nasi goreng sosis kambing : Rp 13.000 Per porsi
- Nasi goreng sosis pete : Rp 11.000 per porsi
- Nasi goreng pete : Rp 10.000 per porsi
- Nasi goreng pete ayam : Rp 11.000 per porsi
- Nasi goreng pete kambing : Rp 14.000 per porsi
- Nasi goreng spesial ayam : Rp 12.000 per porsi
- Nasi goreng spesial kambing : Rp 15.000 per porsi
- Nasi goreng spesial komplit : Rp 17.000 per porsi
- Nasi goreng gila : Rp 12.000 pe porsi
- Nasi goreng gila (ayam) : Rp 15.000 per porsi
- Nasi goreng gila (kambing) : Rp 17.000 per porsi

b. Menu tambahan
- Mie Goreng / Rebus : Rp 8.000 per porsi
- Kwitiau goreng / rebus : Rp 8.000 per porsi
- Nasi Mawud : Rp 8.000 per porsi
- Nasi Gila : Rp 8.000 per porsi
- Teh manis anget : Rp 2.000 per porsi
- Es teh manis : Rp 3.000 per porsi

D. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan
efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih
memilih untuk memesan makanan dari pada membuatnya sendiri dengan alasan
pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal.
Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui
adalah peluang pasar dan bagaimana menggaet order, Bagaimana peluang pasar yang hendak
kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua
adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh
mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun
kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan
hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan
keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau
rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah
berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi gagal dari pada gagal mencoba.
E. ASPEK KEUANGAN

1. Investasi Awal
a. Sewa tempat
Tempat yang digunakan oleh pak Robin dalam membuka usaha Nasi Goreng yaitu
terletak di daerah Kebagusan-Jakarta Selatan
Lahan yang ditempati untuk usaha bukan milik sendiri tetapi sewa temapat. Setiap
bulannya harus membayar sebesar Rp. 400.000,- .
b. Peralatan
Peralatan awal yang digunakan untuk membuka usaha nasi goreng adalah:

Alat Satuan Biaya

Gerobag 1@ x 2.500.000 Rp 2.500.000,-

Kompor 1@ x 150.000 Rp 150.000,-

Wajan 1@ x 75.000 Rp 75.000,-

Tenda 1@ x 1.000.000 Rp 1.000.000,-

Meja 3@ x 150.000 Rp 450.000,-

Kursi 6@ x 85.000 Rp 510.000,-

Piring 2lusin x 125.000 Rp 250.000,-


Mangkuk 2lusin x 125.000 Rp 250.000,-

Sendok 2lusin x 25.000 Rp 50.000,-

Garpu 2lusin x 25.000 Rp 50.000,-

Gelas 2lusin x 75.000 Rp 150.000,-

Tempat Nasi 1@ x 95.000 Rp 95.000,-

Spanduk 1@ x 350.000 Rp 350.000,-

Tempat Piring dan 2 rak x 97.500 Rp 185.000,-


Mangkuk
Lampu philips 3@ x 50.000 Rp 150.000,-

Jumlah Rp 6.215.000,-

c. Perlengkapan
Perlengkapan awal yang digunakan untuk membuka usaha nasi goreng adalah:

No Bahan Satuan Satuan Harga


waktu
1 Kertas Minyak 30 pak bulan Rp 480.000,-
2 Plastik 90 bungkus bulan Rp 270.000,-
3 Karet 4 pcs bulan Rp 40.000,-
4 Tisu 8 pcs bulan Rp 40.000,-
5 Listrik 1 bulan bulan Rp 50.000,-
6 Gas 60 tabung bulan Rp 900.000,-
Jumlah Rp1.780.000,-
d. Bahan baku

No. Bahan Satuan Harga

1 Beras per bulan 1,7 kg Rp 15.980,-


2 Daging Ayam 1 ekor Rp 30.000,-
3 Daging Kambing 1 kg Rp 60.000,-
4 Sosis 1 pak Rp 21.000,-
5 Telor 10 kg Rp 150.000.-
6 Bakso 3 bungkus Rp 30.000,-
7 Bumbu Dapur keseluruhan Rp 75.000,-
8 Minyak Sayur 3 kg Rp 33.000,-

9 Timun 1 kg Rp 20.000,-
10 Wortel 1 kg Rp 20.000,-
11 Pete 1 ikat Rp 10.000,-
12 Ati - -
13 Ampela - -
14 Kwetiau 5 kwitiau Rp 17.500,-
15 Krupuk 2 kg Rp 22.000,-
16 Kecap 3 botol Rp 13.500
17 Saus tiram 2 botol Rp 20.000,-
18 Mie Telor 10 Bungkus Rp 35.000,-
19 Kol 1 kg Rp 20.000,-
20 Sawi I kg Rp 15.000,-

21 Es 1,5 balok es Rp 3.000,-

22 Teh 1 bungkus Rp 5.000,-


Jumlah Rp 616.980,-

Keterangan: Ati + ampela ati+ampela sudah masuk dalam 1 ekor ayam.


Biaya Bahan Baku per bulan = jumlah biaya per-hari x 30 hari
= Rp616.980,- x 30 hari
= Rp 18.509.400,-
e. Kas lancar
a) Promosi Awal
Promosi awal yang dilakukan ialah memasang spanduk pada tenda yang dibuat untuk
berdagang ( melakukan usaha), modal spanduk masuk juga dalam modal peralatan namun
untuk spanduknya sendiri yaitu sebesar Rp 350.000,-
b) Gaji Karyawan
Karena Bisnis ini dikelola oleh bapak Masrobin sendiri beserta, istri dan anak-
anaknya. Maka pak robin tidak membayar karyawannya, karena karyawannya sendiri adalah
dari keluarga pak robin itu sendiri. Namun, apabila keluarga pak robin tersebut dianggap
sebagai karyawan dan Karywan yang dibutuhkan sebanyak 2 orang, maka perhitungannya
adalah :
1 orang karyawan dibayar Rp 500.000,- x 2 = Rp 1.000.000,-

Total Investasi Awal :

SEWA TEMPAT Rp 400.000,-


PERALATAN Rp 6.215.000,-
PERLENGKAPAN Rp1.780.000,-
BAHAN BAKU Rp 18.509.400,-
PROMOSI AWAL Rp 350.000,-
GAJI KARYAWAN Rp 1.000.000,-
TOTAL INVESTASI AWAL Rp 28.254.400,-

F. OMSET (PENDAPATAN)

Proyeksi Omset dari usaha Nasi goreng ini dari hasil perhari adalah:

Hari Penghasilan
Hari – 1 Rp 850.000,-
Hari – 2 Rp 800.000,-
Hari – 3 Rp 950.500
Hari – 4 Rp 845.000
Hari – 5 Rp 1.155.500,-
Hari – 6 Rp 700.000,-
Hari – 7 Rp 800.000,-
Hari – 8 Rp 875.000,-
Hari – 9 Rp 995.000,-
Hari – 10 Rp 715.000,-
Hari – 11 Rp 749.500,-
Hari – 12 Rp 800.500,-
Hari – 13 Rp 866.000,-
Hari – 14 Rp 726.500,-
Hari – 15 Rp 870.000,-
Hari – 16 Rp 1.005.000,-
Hari – 17 Rp 746.500,-
Hari – 18 Rp 820.000,-
Hari – 19 Rp 822.000,-
Hari – 20 Rp 843.500,-
Hari – 21 Rp 955.500,-
Hari - 22 Rp 955.500,-
Hari – 23 Rp 895.000,-
Hari – 24 Rp 710.000,-
Hari – 25 Rp.908.000,-
Hari – 26 Rp 915.000
Hari – 27 Rp 812.000,-
Hari – 28 Rp 888.000,-
Hari -29 Rp 890.000,-
Hari – 30 Rp 742.000,
Jumlah Rp 25.606.500,-

Rata-rata omset per-hari =

= Rp 853.550,-

G. PENGELUARAN
1. Fixed cost

Gaji Karyawan Rp 1.000.000,-

Biaya Transportasi Rp 150.000,-

Listrik Rp 50.000,-

Tempat Rp 400.000,-

Penyusutan Rp 378.333

Jumlah Rp 1.978.333
2. Variabel cost
Rincian perlengkapan per bulan:

No Bahan Satuan Satuan waktu Harga


1 Kertas Minyak 30 pak Bulan Rp 480.000,-
2 Plastik 60 pcs Bulan Rp 180.000,-
3 Karet 4 pcs Bulan Rp 40.000,-
4 Tisu 8 pcs Bulan Rp 40.000,-
6 Gas 6 tabung Bulan Rp 90.000,-
Jumlah Rp 830.000,-

Rincianbahan baku per hari:

No. Bahan Satuan Harga

1 Beras 1,7 kg Rp 15.980,-


2 Daging Ayam 1 ekor Rp 25.000,-
3 Daging Kambing 1 kg Rp 60.000,-
4 Sosis 1 pak Rp 21.000,-
5 Telor 10 kg Rp 150.000.-
6 Bakso 3 bungkus Rp 30.000,-
7 Bumbu Dapur Keseluruhan Rp 50.000,-
8 Minyak Sayur 3 kg Rp 33.000,-
9 Timun 1 kg Rp 20.000,-
10 Wortel 1/2 kg Rp 10.000,-
11 Pete 1 ikat Rp 10.000,-
12 Ati - -
13 Ampela - -
14 Kwetiau 5 kwitiau Rp 17.500,-
15 Krupuk 2 kg Rp 22.000,-
Jumlah 16 Kecap 2 botol Rp 9.500 biaya
bahan 17 Saus tiram 2 botol Rp 20.000,- baku
dalam 18 Mie Telor 8 Bungkus Rp 28.000,- 1 bulan
= 19 Kol 1 kg Rp 20.000,- jumlah
biaya 20 Sawi I kg Rp 15.000,- bahan
baku dalam
21 Es 1,5 balok es Rp 3.000,-
1 hari x 30
22 Teh 1 bungkus Rp 5.000,-
hari
Jumlah Rp 564.980,-

= 591.980 x 30
= Rp 16.949.400,-

Jumlah keseluruhan variabel cost:

= 830.000 + 16.949.400
= Rp 17.779.400,-

H. LABA (KEUNTUNGAN)

1. Grass profit
Untuk menghitung laba kotor (Grass profit) rumusnya adalah :
Omset – Variabel Cost = 25.606.500 - 17.779.400= Rp 7.827.100,-
2. Nett profit
Untuk menghitung laba bersih (Nett profit) rumusnya adalah :
Grass profit – total fixed cost =7.827.100 – 1.978.333= Rp 5.848.767.,-

I. BEP

Dik : FC = 1.978.333
VC = 17.779.400
S = P x Q = 11.000 x 150 x 30 = Rp 49.500.000,-

P = rata-rata harga 1 porsi =

8.000+9.000+9.000+10.000+13.000+11.000+10.000+11.000+14.000+12.000+15.000+17.00
0+12.000+15.000+17.000+8.000+8.000+8.000+8.000= 215.000 : 19 = Rp 11.315,- Rp
11.000,-
BEP
Jadi usaha mengalami keadaan seimbang dimana usaha tidak mengalami keuntungan dan
kerugian pada saat penghasilan .
J. PENYUSUTAN
Penyusutan peralatan dengan menggunakan metode garis lurus dengan rumus
penyusutan = ; dengan masa manfaat dihitung perbulan

Alat Satuan Harga Awal Harga Sisa Masa Penyusutan


Manfaat
Gerobag 1@ x 2.500.000 Rp 2.500.000,- Rp 1.750.000 5 th Rp 150.000

Kompor 1@ x 150.000 Rp 150.000,- Rp 90.000 2 th Rp 30.000

Wajan 1@ x 75.000 Rp 75.000,- Rp 50.000 3 th Rp 8.333

Tenda 1@ x 1.000.000 Rp 1.000.000,- Rp 700.000 3 th Rp 100.000

Meja 3@ x 150.000 Rp 450.000,- Rp 300.000 4 th Rp 37.500

Kursi 6@ x 85.000 Rp 510.000,- Rp 350.000 4 th Rp 40.000

Tempat Nasi 1@ x 95.000 Rp 95.000,- Rp 70.000 2 th Rp 12.500

Jumlah Rp 378.333

K. ROI
Investasiawal = Rp. 28.754.400,-
Keuntungan = Rp. 5.848.767 / bulan

Mecari jangka waktu pengembalian biaya:


ROI = Investasi awal / Net Profit
= 28.754.400 / 1.100.100 = 26,137
Karena dalam usaha ini hanya 30 hari bekerja dalam 1 bulan maka 26,137 30 hari = 784,11
hari = 784 hari. Jadi dapat diperkirakan masa awal dapat kembali selama 784 hari = 26,137
bulan.
Contoh Makalah Studi Kelayakan Bisnis Kedai Kopi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha ini dilatarbelakangi oleh semakinn berkembangnya perekonomian di daerah
Kabupaten Kuningan. Hal itu dapat dilihat dengan perkembangan pusat bisnis dan
perkantoran di pusat kota Kuningan. Hal itu membuat peluang bisnis Kedai Kopi Suruput
terbuka lebar seiring dengan taraf hidup masyarakat di Kabupaten Kuningan.
Berkembanganya gaya hhidup dan kebiasaan orang untuk ngobrol-ngobrol dan berkumpul
sambil minum kopi mendorong terciptanya usaha ini. Banyaknya pekerja dan anak muda di
Kuningan tentunya membutuhkan ruang untuk bisa berkumpul dan berintekrasi, dan
jawabannya adalah dengan dibangunnya usaha Kedai Kopi Suruput ini.
Selain itu kami juga melihat belum ada tempat khusus yang menyediakan kopi sebagai
produk utamanya. Kebanyakan kedai saat ini sudah ada di Kuningan hanya menyediakan
makanan dan minuman yang standar yang hampit sama di setiap kedai.
Konsep usaha kami untuk merangkul semua kalangan mulai dari orang tua, pekerja,
mahasiswa dan yang lainnya bisa berkumpul mengobrol-ngobrol. Dengan menyediakan
banyak varian rasa dan jenis kopi membuat usaha ini sangat strategis ditambah dengan
suguhan makanan tradisional dengan tempat yang nyaman dengan tambahan konsep
tradisional di tempatnya.
B. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ruang lingkup permasalahan yang perlu di bahas
dalam hal ini yaitu mengenai gambaran umum tentang kondisi usaha baik potensi maupun
bidang usaha itu sendiri .
a. Gambaran Umum Potensi Usaha
Melimpahnya potensi kopi di berbagai penjuru nusantara, ternyata cukup memudahkan para
pelaku usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan baku kopi bagi perkembangan bisnis
yang sedang mereka rintis. Tercatat sebagai salah satu negara penghasil kopi di kelas dunia,
tentunya para pelaku usaha bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia tanpa harus
mengimpor bahan baku kopi dari pasar luar negeri.
Selain itu, kopi merupakan salah satu minuman favorit bagi seluruh kalangan masyarakat.
Tidak hanya kaum pria saja yang menyukai minuman kopi sebagai teman bergadang.
Berbekal kreativitas para pelaku usaha dalam mengkombinasikan menu varian kopi, sekarang
ini anak muda, kaum wanita, bahkan orang tua, juga menyukai aneka minuman kopi yang
pilihannya semakin beragam. Kondisi ini menjadikan prospek bisnis minuman kopi masih
cukup bagus, karena peluang pasar yang bisa Anda bidik sangatlah luas, sehingga Anda tidak
perlu khawatir dengan hadirnya cafe kopi modern yang membawa brand ternama dari luar
negeri.
Saat ini kebiasaan “ngopi” atau ramai-ramai menikmati secangkir kopi bukan hanya sebagai
pemenuhan kebutuhan semata, namun juga mulai menjadi gaya hidup tersendiri bagi
sebagian besar masyarakat di penjuru nusantara. Tidak heran bila fenomena tersebut kini juga
dimanfaatkan banyak orang untuk mendatangkan untung besar dengan membuka usaha kedai
kopi.
Mengisi waktu luang sembari menikmati secangkir kopi bersama keluarga atau teman
memang sangat menyenangkan. Siapa sangka, kebiasaan ini ternyata juga mampu melahirkan
peluang bisnis yang menarik dengan keuntungan mengesankan. Melihat besarnya animo
masyarakat terhadap aneka jenis minuman kopi, bisnis kedai kopi tak pernah sepi pelanggan,
meski berada di tengah gempuran coffeshop yang belakangan ini mulai bermunculan. Tentu
ini sebuah peluang bagus bagi para pemula yang ingin terjun di dunia usaha.
b. Gambaran Umum Industri
Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam
dan Colombia. Dari total produksi, sekitar 67% kopinya diekspor sedangkan sisanya (33%)
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tingkat konsumsi kopi dalam negeri berdasarkan
hasil survei LPEM UI tahun 1989 adalah sebesar 500 gram/kapita/tahun. Dewasa ini
kalangan pengusaha kopi memperkirakan tingkat konsumsi kopi di Indonesia telah mencapai
800 gram/kapita/tahun. Dengan demikian dalam kurun waktu 20 tahun peningkatan konsumsi
kopi telah mencapai 300 gram/kapita/tahun.
Strata Industri kopi dalam negeri sangat beragam, dimulai dari unit usaha berskala home
industry hingga industri kopi berskala multinasional. Produk-produk yang dihasilkan tidak
hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopi dalam negeri, namun juga untuk mengisi
pasar di luar negeri. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumsi kopi di dalam negeri
merupakan pasar yang menarik bagi kalangan pengusaha yang masih memberikan prospek
dan peluang sekaligus menunjukkan adanya kondisi yang kondusif dalam berinvestasi
dibidang industri kopi.
Selain Coffezone yang menawarkan konsep waralaba, terdapat juga warung kopi lainnya
yang berekspansi secara terpusat. Mulai dari merek internasional seperti Starbucks dan
Coffee Bean, hingga merek lokal seperti Excelso dan Ngopi Doeloe menjamur di berbagai
wilayah di Indonesia.
Pada tahun 2012, permintaan kopi dalam negeri Indonesia telah mencapai lebih dari 250 ribu
ton. Segmen bisnis kedai kopi pun selalu tumbuh lebih dari 10% dalam beberapa tahun
terakhir. Kondisi ini menandakan bahwa bisnis kedai kopi memiliki potensi untuk dimasuki
oleh para pelaku usaha. Meskipun begitu, masih terdapat kritik dan kekhawatiran terhadap
bisnis kedai kopi.
Pengamat bisnis franchise internasional, Evi Diah Puspitawati, menilai bahwa para
pengusaha masih harus waspada terhadap pertumbuhan bisnis kedai kopi. Ia khawatir bahwa
pertumbuhan kedai kopi saat ini lebih sekedar trend dimana nongkrong di kedai kopi menjadi
trend dan khawatir trend tersebut akan berakhir dalam waktu dekat.

C. Maksud dan Tujuan


Berdasarkan uraian diatas, maka makud dan tujuan yang akan di capai dalam hal ini yaitu
mengenai bagaimana Kedai Kopi Suruput mampu memberikan hasil yang baik dan dapat
dikatakan layak untuk dijalankan .
BAB II
ASPEK PEMASARAN

A. Segmentasi, Targeting dan Positioning


a. Segmentasi
Yang menjadi segmen dari usaha Kedai Kopi Suruput adalah segmen menengah.
b. Targeting
Yang menjadi target market adalah Pegawai Kantor, Mahasiswa, Pelajar SMA, SMP,
Komunitas, Wisatawan.
c. Positioning
Kami ingin meenciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai Kedai
Kopi terlengkap, nyaman, menyediakan berkualitas dengan harga yang pas.

A. Program Pemasaran
1. Strategi Pemilihan Tempat Usaha
Untuk usaha Kedai Kopi Suruput ini, kami berencana untuk membangunnya di Jalan Baru di
daerah Purwawinangun. Lokasi ini dipilih karena walaupun tidak terletak di pusat bisnis tapi
tidak terlalu ramai oleh lalu lalang kendaraan, sehingga suasananya lebih tenang dan
kondusif. Selain itu lokasi tersebut tidak jauh dari pusat pemerintah seperti Kantor Bupati,
Kantor-Kantor Dinas, Sekolah, Stadion Mashud Wisnusaputra, dan Kantor-Kantor Bisnis
yang terletak di JL. Siliwangi, JL. Aruji Kartawinata, dan daerah kawasan JL. Jendral
Sudirman. Kami memilih tidak memilih di daerah tersebut dikarenakan suasana di sana
terlalu bising dengan lalu lalang kendaraan, sulitnya mencari lahan maupun ruko untuk usaha
dan sudah banyak usaha kedai yang ada di sana. Selain itu harga sewa tanah di daerah Jalan
Baru relatf murah.

2. Strategi Product
Kedai kopi suruput ini akan memfokuskan pada produk minuman kopi dengan varian rasa
dan jenis kopi dengan berbagai teknik penyajian, seperti :
 Kopi Hitam Areng
 Kopi Hitam Tutu
 Kopi Hitam standar
 Kopi Tubruk
 kopi coklat
 kopi luwak
 kopi Arabica
 Espresso
 Machiato
 Caffe Latte
 Cappuccino
 Marachino, kopi moka
 Melya (kopi dengan madu)
 ice cappuccino
Selain produk Kopi, kami juga akan menyediakan makanan pendamping seperti :
 Aneka Gorengan
 Pisang Bakar
 Singkong Bakar
 Ubi Rebus
 Singkong Rebus
 Kacang rebus
 Tape Singkong goreng
 Cilok Rebus
 Cilok Bakar
 Cilok Goreng
 Sorabi Manis
 Sorabi Buah
 Sorabi Asin Aneka Rasa

3. Strategi Harga
Demi bersaing dengan usaha sejenis, Kedai Kopi Suruput mematok harga produk yang
terjangkau. Jadi patokan harga untuk tiap produk adalah menyesuaikan untuk yang
berpendapatan menengah.
Berikut ini patokan harga produk Kedai Kopi Suruput :
 Untuk semua varian jenis dan rasa kopi, kita banderol dengan harga yang paling murah
sekitar Rp 5.000,- dan harga termahal sekitar Rp 20.000,-.
 Untuk makanan pendamping kita akan patok harga dengan menjualnya dengan sistem paket,
mulai dari yang paket Rp 5.000,- sampai paket termahal sekitar Rp 20.000,-.

4. Strategi Promosi
Untuk membuat usaha Kedai Kopi Suruput ini berkembanga cepat, kami rencananya
memiliki strategi promosi sebagai berikut :
 Melakukan promosi dengan membuat selebaran yang akan dibagikan ke kantor-kantor,
sekolah, kampus, komunitas-komunitas, dan umum.
 Melakukan promosi melalui media social
 Mengadakan acara rutin mingguan seperti acara music untuk menarik minat konsumen.
 Melakukan promosi dengan memberikan penawaran yang menarik/khusus kepada
komunitas-komunitas yang banyak di Kuningan, seperti komunitas Motor, Superter Bola,
Komunitas Hobi, dan lainnya.
 Mengundang pihak TV nasional untuk meliput kedai kopi di acaranya, sehingga Kedai Kopi
Suruput lebih cepat dikenal masyarakat luas.

B. Permintaan

a. Perkembangan Permintaan Saat ini


Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan minuman kopi semakin meningkat seiring
dengan berkembangnya gaya hidup masyarakat yang cenderung mencontoh gaya hidup orang
barat dan juga kebiasan masyarakat yang senang berkumpul dan ngobrol-ngobrol sambil
minum kopi.
b. Prospek permintaan di masa yang akan datan
Dengan meningkatnya pendapatan, aktivitas masyarakat dan gaya hidup membuat minum
kopi akan menjadi kebiasaan dari masyarakat. Selain itu kedepannya minum kopi akan
menjadi trend seiring dengan semakin banyaknya aktivitas seseorang yang biasanya
membutuhkan minuman yang mampu membuatnya kembali segar dalam beraktivitas, yang
menjadi salah satu pilihannya adalah kopi. Banyaknya varian menu kopi membuat orang-
orang tertarik untuk terus mencoba semua rasa kopi yang ada.

C. Penawaran
a. Perkembangan penawaran saat ini
Di Kuningan sendiri penawaran disektor usaha kedai memang sudah sangat berkembang
pesat dengan semakin banyaknya bermunculan warung kopi dan franchise kopi instan yang
ada. Tapi untuk kedai kopi sendiri, di Kuningan masih belum ada penawarannya, sehingga
usaha kami ini masih merupakan satu-satunya di Kuningan yang memberikan lebih banyak
kelebihan di banding warung dan franchise kopi yang sudah ada saat ini.
b. Prospek penawaran di masa yang akan dating
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha Kedai Kopi pada masa yang akan
datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi
konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah
ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi
penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh
karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif
untuk menarik pasar.

BAB V
ASPEK KEUANGAN
A. Kebutuhan Dana Investasi
a. Investasi harga tetap
Investasi ini mencapai Rp 10.400.000,-
b. Biaya pra operasi
Biaya pra operasi mencapai Rp 68.800.000,- yang digunakan untuk proses pembelian tanah
dan mendirikan bangunan.
c. Modal kerja
Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang mencapai Rp
18.000.000,-
Total kebutuhan dana Investasi = Rp 86.800.000,-
B. Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana
a. Modal sendiri
Modal sendiri Rp 0,-
b. Pinjaman
Pinjaman Rp 86.800.000,-
C. Rencana Kebutuhan Dana
a. Aktiva Tetap
• Tanah 400m2 Rp 20.000.000
• Bangunan, 300 m2 Rp 20.000.000
 Peralatan Minum, 40 set Rp 1.200.000
 Peralatan Makan, 20 set Rp 600.000
 Peralatan Masak, Rp 3.000.000
• Freezer, 1 buah Rp 2.000.000
• Meja, 5 set Rp 1.500.000
• Kursi, 20 buah Rp 2.000.000
• Karpet, 8 buah Rp 2.500.000
• Mesin Kopi, 1 buah Rp 8.000.000
• Komputer, 1 buah Rp 2.000.000
• Kipas Angin, 4 buah Rp 2.000.000
• Motor truck, 1 buah Rp16.000.000 +
Rp 68.800.000
D. Proyeksi Keuangan
a. Proyeksi pendapatan
• Pendapatan per hari Rp 2.000.000
• Pendapatan per bulan Rp 50.000.000
• Pendapatan per tahun RP 600.000.000

b. Proyeksi biaya per tahun


• Pengadaan Kopi dan Makanan Rp 380.000.000
• Gaji karyawan
- 1 Pimpinan Rp 24.000.000
- 6 Pelayan Rp 72.000.000
Jumlah gaji karyawan Rp 96.000.000
• Biaya listrik Rp 12.000.000
• PBB Rp 2.400.000
• PPn Rp 120.000.000
• Biaya Telp. Rp 4.000.000
Jumlah Biaya 234.400.000

c. Proyeksi rugi / laba Perhitungan laba /rugi yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan
dengan pengeluaran.
Laba/Rugi = Pendapatan – Pengeluarn
= Rp 600.000.000 – Rp 234.400.000
= Rp 365.600.000
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan buah adalah sebesar Rp
365.600.000
d. Proyeksi kemampuan pelunasan hutang
Hutang dilunasi dalam jangka waktu 3 tahun dengan bunga 12 % per tahun.
Jumlah Aktiva Tetap Rp 68.800.000
b. Aktiva Lancar
• Kas Rp 15.000.000
• Bahan Kopi Rp 2.000.000
• Bahan Makanan Rp 1.000.000 +
Jumlah Aktiva Lancar Rp 18.000.000
Total Aktiva Rp 86.800.000
PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS
ANTHEM CAFE
MALANG

DISUSUN OLEH
ABDUL AZIZ 201310160311114
ABDUL KODIR 201310160311149
NISAUL FIRDAUSI 201310160311156

UNVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
IKHITISAR
A. LATAR BELAKANG ATHEM CAFE
Tujuan studi kelayakan bisnis adalah mengkaji tentang pantas atau tidaknya suatu perusahaan
yang di dirikan. pengertian bisnis adalah usaha komersial yang dilakukan manusia dalam
dunia perdagangan barang atau pun jasa. Dan pada studi kelayakan bisnis pada proposal ini
akan menganalisis Athem Cafe dengan latar belakang yang di dapat dari nara sumber sebagai
berikut. Sejarah berdirinya Athem Cafe di mulai dimulai dari dani yang ingin membuka
usaha cafee diarea kampus universitas Muhammdiayah Malang dan Unisma, dengan
keberanian dan tekat yang tinggi mulailah mencari lokasi yang strategis yang bisa di jangkau
oleh para mahasiswa sehingga dapat menjadi salah satu tempat tongkrongan mereka,
akhirnya setelah beberapa kali mensurvei lokasi di dapatkanlah tempat yang terletak tepat di
Jalan Raya Tlogomas penghubung antara kota malang dan batu.
B. NAMA DAN ALAMAT USAHA
Nama perusahaan : Athem Cafe
Alamat : Jalan Raya Tlogomas, Dau, East Java, Indonesia
Nomer Telepon : 0856-3553-898

C. BIDANG USAHA
Bidang bisnis yang di terapkan oleh Athem Cafe berbentuk manufaktur dan jasa, dari sisi
manufaktur Athem Cafe mengolah bahan mentah menjadi produk siap konsumsi yaitu berupa
makanan dan minuman, dan dari sisi layanan Athem Cafe juga mengutamakan kenyamanan
yang baik kepada konsumen sehingga dapat di simpulkan bidang usaha yang diterapkan
memiliki dua arah yaitu manufaktur dan jasa

BAB II
ASPEK PASAR

1. Pasar Potensial
Potensi pasar yang paling besar adalah penduduk kota Malang yang berusia antara 15 tahun
sampai 55 tahun.

PERSENTASE PENDUDUK KABUPATEN Malang USIA 15 TAHUN KEATAS


MENURUT JENIS KEGIATAN DAN JENIS KELAMIN (%) TAHUN 2015
Penduduk dan Kegiatan Jumlah Penduduk/Number of Population
Population and activity Laki-laki/Male Perempuan/Female Jumlah/Total
Penduduk Usia Kerja 100,00 100,00 100,00
Angkatan Kerja 81,66 49,92 65,31
Bekerja 74.25 43,82 58,57
Pengangguran 7,42 6,10 6,74
Bukan Angkatan Kerja 18,34 50,08 34,69
Sekolah 10,29 12,02 11,18
Mengurus RT 1,42 32,80 17,58
Lainnya 6,63 5,27 5,93

2. Pertumbuhan Permintaan dan Proyeksi Bisnis


Melihat pada kebutuhan akan makanan dan minuman dikalangan masyarakat dengan batasan
umur 15 sampai 55 tahun, maka diperkirakan kebutuhan akan jenis makanan tersebut akan
meningkat. Minat terhadap jenis makanan tersebut sekitar 40 % dari seluruh jenis makanan.
Sedangkan 60 % lagi minat terhadap jenis makanan lain seperti fastfood, traditional food, dan
lainnya. Proyeksi minat terhadap jenis makanan ringan dan minuman pada masyarakat di
kota Malang sebagai berikut :

Tabel Minat terhadap Jenis Makanan di Kota Malang


tahun 20012- 2015

No Jenis Makanan

2012 2013 2014 2015

1 Seafood 33 35 34 36

2 Fastfood 32 35 32 33
3 Traditional Food 15 8 8 10

4 Chinese Food 18 20 23 20

5 Others 2 2 3 1

Dari data diatas dapat dilihat, bahwa minat terhadap jenis makanan masyarakat meningkat
setiap tahun ( 2012 – 2016 ) dengan rata – rata peningkatan 18,05 % pada tahun 2014 dan
18,45 % pada tahun 2015. Diperkirakan minat terhadap makanan akan meningkat lagi pada
tahun 2016.
Rata- rata jumlah permintaan jenis masakan pada jenis makanan ringan perhari di sebuah
restaurant adalah 80 pesanan, maka dalam satu tahun jumlah pesanan di sebuah restaurant
adalah 29.200 pesanan.

3. Persaingan
Pesaing dari usaha café dan restoran ini adalah rumah makan atau restoran ternama yang
telah berdiri dikota Malang dengan berbagai macam gaya dan tampilan.
No Nama Pesaing Deskripsi Ringkas Keunggulan Kelemahan

1 Gapuro coffe Berada di Kawasan Kos dan tepat Tempat di depan area Harga jual cukup
di depan kampus umm yang kampus Unversitas mahal. Dan
menyajikan makanan dan Muhammadyah Malag. layoutnya kurang
minuman ringan yang cukup menarik
lengkap.

2 Bengkel cafe Berada di kawasan jl raya dekat Tempatnya klasik dan Harga jual cukup
taman wisata sengkaling dan nyaman sebagai temapat mahal, fasilitas
universitas muhammadiyah malang nongkrong penunjang kurang
memadai.
4. Market share
Dalam analisis Market Share ini terdapat dua kategori dalam keberhasilannya :
1. Kemampuan perusahaan dalam menguasi pasar
2. Kedudukan perusahaan dalam persaingan
Ditinjau dari 2 aspek tersebut Anthem Café belum ndapat dikatakan 100% berhasil dalam
menguasi pasar , dan dalam kedudukan dalam persaingan Anthem Café masih berada di level
standar untuk ukuran café ditinjau dari banyaknya café atau pesaing yang menghasilkan
barang atau jasa sejenis yang lebih tinggi diatas Anthem Café .

5. 7 P Dalam Pelaksanaan Bisnis Meliputi :

1. PRODUCT
Anthem Coffe bergerak dalam bidang jasa dan produk
Jasa :
o Hotspot
o Full music
Product :
 Makanan
o Kentang Goreng
o Sosis Goreng / Bakar
o Sphagetti
o Snack (macroni, stick keju, biting, chiki)
o Roti bakar keju , coklat
o Roti bakar Coklat
o Roti bakar Keju
o Roti bakar telur , cornet
o Pisang goring Keju
 Minuman
o Kopi susu
o Kopi item
o Kopi jahe
o Milshake (Coklat , Vanilla, Strowbery, Banana)
o Expreso
o Cappucino
o Coffe float
o Lemon Tea
o Es/ hangat the manis
o Es/hangat tawar
o Es jeruk
2. PRICE

MENU HARGA
Makanan
Kentang goreng Rp 10.000
Sosis Goreng / Bakar Rp. 12.500
Sphagetti Rp. 15.700
Snack ( macroni, stik keju, biting, chiki) Rp 3.000
Roti bakar keju coklat Rp 14.500
Roti bakar Coklat Rp. 6.500
Roti bakar Keju Rp. 7.500
Roti bakar Telur , Cornet Rp.19.500
Pisang Goreng Keju (6 biji) Rp.8.000
Minuman
Kopi susu Rp 4.500
Kopi item Rp 3.500
Kopi jahe Rp 4.000
Milk Shake (coklat , vanilla, stowbery, banana ) Rp 11.000
Expreso Rp.12.700
Cappucino Rp 12.700
Coffe float Rp 13.000
Lemon Tea Rp 7.000
Es/ hangat teh manis Rp. 3.000
Es/ hangat teh tawar Rp. 2.000
Es jeruk Rp.4.000
Sesuai dengan visi misi Anthem Cafe yang memberikan produk dan pelayanan sesuai
kantong mahasiswa. Maka harga-harga yang ditawarkan juga tidak terlalu besar. Untuk
minuman harga dibawah Rp 15,000. Untuk makanan berkisarRp.20.000, dan untuk cemilan
dibawah Rp 10,000,-. Ini sangat pas untuk kalangan mahasiswa terutama para mahasiswa
yang kos dan merantau.

3. PLACE
Karena sasaran dari isengaje Cafe ini adalah mahasiswa PERGURUAN TINGGI, maka
tempatnya di sekitar kampus, tepatnya adalah di depan pintu masuk PERGURUAN TINGGI.
Selain itu juga memberikan suasana baru bagi kampus dan mahasiswa karena Anthem Cafe
akan memberikan kenyamanan bagi mahasiswa. Dengan sasaran dan target mahasiswa aktif
di PERGURUAN TINGGI, maka letak cafe ini sangat strategis karena mudah dijangkau oleh
mahasiswa.

4. PROMOTION
Promosi dilakukan dengan banyak cara:
- Promosi Penjualan
- Makanan dan minuman Berdiskon ( minggu pertama )
- Memberikan vocer kepada pelanggan
- Promosi Iklan
- Brosur dan daftar harga
- Penyebaran pamlet di mading-mading kampus
- Memasang iklan di beberapa radio favorite
- Promosi melalui jejaring sosial ( facebook, twitter )

5. PROCESS
Untuk proses, dalam menyampaikan prroduk, pengujung diberikan menu terlebih
dulu, lalu kita memberikan pelayanan terhadap paket yang dipilih, selanjutnya pengunjung
membayar pada kasir. Proses pembuatan makanan dan minuman ini, di buat sesuai dengan
SOP yang diterapkan oleh Anthem Cafe. Dalam penyajian berbagai menu makanan
ditekankan cita rasa yang jelas dan khas. Sedangkan untuk proses pembuatan minuman
dibuat sesuai takaran yang pas sehingga rasanya pas. Anthem Cafe selalu berinovasi
sehingga berusaha terus memunculkan menu-menu baru yang bisa dinikmati konsumen.
Untuk proses atau prosedur umumnya, dalam menyampaikan produk, pengujung
diberikan menu terlebih dulu, proses pencatatan menu, proses pembuatan menu, proses
penyampaian menu, setelah pengunjung menikmati menu yang sudah disajikan, selanjutnya
pengunjung membayar pada kasir.

6. PEOPLE
Service personal: orang-orang yang melakukan produksi dan operasional dalam organisasi
jasa (koki, barista) SDM yang terpilih karena harus mempunyai kemampuan.
 Customer (hubungan diantara pelanggan) persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa tersebut
dibentuk dan dipengaruhi oleh pelanggan lainnya. (kasir, peayan/waiterss)

7. PHYSICAL EVIDENCE
Untuk penampilan fisik pada cafe menggunakan aliran nyaman sederhana. Didesain
senyaman mungkin dengan posisi lesehan maka hanya perlu karpet dan beberapa meja
pendek karena digunakan untuk istirahat. Selain itu warna yang diberikan untuk berbagai
perabot, dan perlatan juga bernuansa ungu.

ANALISIS STP
a. SEGMENTING
i. Segmenting Anthem Café berada dikota Malang. Anak muda baik
perempuan maupun laki – laki yang memiliki uang saku sekitar Rp 1.000.000,- per bulan
ii. Bila dilihat dari komponen psikografis, Anthem Cafe memiliki
segmen dari semua kalangan khususnya kelas menengah ke bawah dengan memiliki gaya
hidup yang suka nongkrong, suka membahas masalah kampus bersama teman-temannya.
iii. Sedangkan bila dilihat dari komponen perilaku, manfaat yang dicari
adalah kenyamanan, keceriaan, kesenangan.
iv. Ukuran segmen anakmuda menengah kebawah yang memiliki gaya
hidup suka nongkrong, suka membahas masalah kampus bersama teman – temannya
diprediksi akan bertambah dari tahun ke tahun khusunya di PERGURUAN TINGGI
mengingat semakin diminatinya organisasi kemahasiswaan di lingkungan PERGURUAN
TINGGI

b. TARGETING
Pasar yang menguntungkan bagi Anthem Cafe adalah mahasiswa, khususnya mahasiswa
PERGURUAN TINGGI yang aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan.

c. POSITIONING
Keunggulan kompetitif yang ditawarkan :
i. Mempunyai menu andalan cappuccino dan coffe float yang
membedakan dari lainnya.
ii. Kenyamanan suatu tempat untuk berkumpul yang menyediakan
berbagai makanan dan minuman, serta cemilan bagi para pengunjung yang hanya ingin
bersantai. Serta memberikan fasilitas WiFi, full music.
iii. Pelayanan yang santai namun tetap tepat sehingga pengunjung puas.
Selain itu tempat yang berda di dalam kampus
iv. Perbedaan harga dengan cafe-cafe lainnya membedakan cafe Anthem
Cafe dengan cafe lainnya, karena harga di cafe ini sesuai standar kemampuan mahasiswa
(disesuaikan dengan porsi )
v. Anthen Cafe mencoba menerapkan sistem green marketing yang
ramah lingkungan dalam pelaksanaan bisnisnya, system ini diimplikasikan secara konkrit
melalui daur ulang sisa limbah produksi, misalnya : sisa bungkus kopi dijadikan kerajinan
tangan untuk dibuat tempat sampah, sisa botol kecap dibuat asbak atau hiasan meja, dll.
vi. Sistem ini menjadi keunggulan Isengaje Cafe dibandingkan dengan
usaha sejenis disekitar PERGURUAN TINGGI mengingat pada masa sekarang kesadaran
mahasiswa akan lingkungan hidup semakin tinggi sehingga mempengaruhi proses
pengambilan keputusan dalam memilih produk atau jasa yang akan digunakan.

BAB III
ASPEK TEKNOLOGI

1. Lokasi dan Lahan Usaha


Untuk lokasi yang ideal, kami memilih lokasi di area Jl Telogomas no 37 dekat kampus Umm
dan Kampus Unisma sebagai lokasi kafe. Hal ini didasarkan pada:
a. Kestrategisan lokasi tersebut yang berada di area kampus sebagai tempat nongkrong para
mahasiswa selepas kuliah atau malam hari.
b. Dekatnya faktor lokasi yang dekat dengan pusat aktivitas masyarakat seperti jalur utama
penghubung kota malang dan batu kedekatan dengan Universitas muhamamadiyah malang,
unisma, Dinoyo Mall, dan lain-lain.

2. Luas Produksi
Restoran berlokasi di pinggir Jalan raya Telogomas kota Malang diatas areal lahan degan luas
350 meter persegi dan dengan luas bangunan 300 meter persegi. Lokasi restoran teletak di
Sebelah kanan dari arah kota malang yang merupakan salah satu tempat pusat pendidikan dan
perbelanjaan di kota Malang yang selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat baik di hari biasa
maupun hari libur.

3. Lay Out
Gedung ini dibangun dengan format 1 lantai dengan hotspot dan live musik. Ruangan
menghadap ke jalan raya dan menghadirkan suasana yang berbeda karena dilengkapi dengan
live musik, sehingga konsumen dapat menikmati musik secara langsung sambil menyantap
hidangan dan menikmati fasilitas yang tersedia. konsumen juga dapat menikmati live musik,
dan juga dilengkapi dengan fasilitas Hotspot gratis bagi pelanggan. Pada bagian belakang
terdapat ruangan untuk dapur dan meja bartender.

4. Teknologi
Teknologi yang di gunakan untuk menunjang produktifitas pada cafe Anthem berikut adalah
misen coffe maker sebagai mesin pembuat kopi yang khas agar menghasilkan kualitas dan
rasa yang original, selain itu juga peralatan yang di gunakan untuk memasak masih
menggunakan teknologi yang standart yaitu kompor gas, hitter dan lain sebagainya

5. Schedule Kerja
Program produksi ini bertujuan untuk mendefenisikan tingkatan output yang akan dihasilkan
dalam periode tertentu dengan memperhatikan kapasitas produksi. Kajian program produksi
yang dilakukan adalah untuk menentukan berapa jumlah produk yang akan dipasok setiap
hari oleh suppliers. Sebelumnya akan dijelaskan terlebih dahulu tentang kapasitas atau
kesanggupan untuk melayani konsumen yang pada akhirnya akan menentukan kapasitas
penuh cafe dengan asumsi-asumsi berikut ini:
a. Waktu buka dan tutup kafe adalah dari pukul 15.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB.

b. Kapasitas penuh kafe adalah sebanyak 64 orang.

c. Konsumen akan berada di kafe maksimal selama dua jam.

d. Perputaran konsumen yang memakai satu meja dalam satu hari adalah lima kali; 9 jam / 2
jam = 4,5 kali = 5 kali

BAB IV
ASPEK MANAJEMEN

1. Kebutuhan Tenaga Kerja


Aspek manajemen dan organisasi ini akan membahas tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan terjaminnya kelancaran persiapan pembangunan serta pengelolaan usaha dalam tahap
operasionalisasi.
Kekuatan mendasar usaha ini terletak pada komitmen manajemen restoran yang berorientasi
untuk menciptakan kepuasan pelanggan melalui menu-menu makanan maupun minuman dan
komitmen untuk memberikan kesejahteraan kepada para karyawannya.
Posisi Manager akan diisi oleh orang yang telah ahli dalam menganalisis keuangan
perusahaan. Serta memiliki antusias yang tinggi dalam mengembangkan usaha ini dan juga
pernah mengelola bisnis yang serupa. Disamping itu mempunyai banyak relasi dan juga
sering mengikuti “event-event” dan seminar-seminar baik nasional maupun internasional.

2. Sumber Tenaga Kerja


“Anthem Cafe” Memiliki 5 orang pelayan dan 2 orang kasir, selain itu untuk bagian produksi
ada 2 orang Cheff atau ahli membuat coffe dan 3 orang asisten Cheff, yang memilki
pengalaman dan keahlian dalam membuat masakan. Dengan latar belakang pengalaman
bekerja di Restoran atau rumah makan. Untuk melengkapi kenyamanan pelanggan akan
disuguhi Live musik dengan memakai 1 group musisi / band cafe.
3. Balas Jasa Tenaga Kerja

No. Jenis Pekerjaan Pendidikan Umur Jumlah Kompensasi/Bln

1. Manager Min S1 Min 23 thn 1 org Rp 2.000.000

2. Cheff Min D3 Min 25 thn 2 org Rp 3.000.000

3 Asisten Cheff Min D1 Min 23 thn 3 org Rp. 2.100.000

4. Kasir Min SLTA Min 23 thn 2 org Rp. 1.200.000

5. Waitress / pelayan Min SLTA Min 18 thn 5 org Rp. 3.500.000

6. Musisi - - 1 grup Rp. 1.200.000

Total Rp. 13.000.000

BAB V
ASPEK FINANSIAL

1. Biaya Investasi (Aktiva Tetap dan Modal Kerja)


HPP 1 BULAN PERTAMA

MODAL USAHA CAFE Rp 65.328.300


PERALATAN CAFFE Rp 15.128.000
Piring 5 lusin x @ 145.000 Rp 725.000
Mug 5 lusin x @ 150.000 Rp 750.000
Gelas kecil 5 x @ 87.000 Rp 435.000
Sendok kecil 5 lusin x @55.000 Rp 275.000
Garpu 5 lusin X @40.000 Rp 200.000
Coffee maker Rp 3.143.200
Meja 12 buah+ 3 kursi x @250.000 Rp 3.000.000
Kompor 2 tungku 1 buah Rp 269.000
Tisue makan 12 x @4.500 Rp 54.000
Tempat tisue 12 x @5.000 Rp 60.000
Tempak tusuk gigi 12 x @4.000 Rp 48.000
Tusuk gigi 12 x @1.500 Rp 18.000
Tape & speaker set Rp 5.400.000
wi-fi Rp 375.800
Mesin kasir Rp 340.000
kertas 1 rim Rp 35.000
BAHAN MAKANAN Rp 2.200.300
Kopi arabika 50 kg x @13.000 Rp 650.000
Gula 15 kg x @15.000 Rp 225.000
Susu 3 box x @9.000 Rp 648.000
Rhum Rp 165.000
Magarine 10 x @8.000 Rp 80.000
Roti bakar 15 x @4.500 Rp 67.500
Selai 5 cub x 15.000 Rp 75.000
Keju 6 pack x 16.000 Rp 96.000
Coklat bubuk 2 box x 25.000 Rp 50.000
Coffe saset 24 x @700 Rp 16.800
Minyak goreng 3 litert x @15.000 Rp 45.000
Kecap 3 botol x @10.000 Rp 30.000
Lemon bubuk 1 box x @27.000 Rp 27.000
Jahe bubuk 1 box x@25.000 Rp 25.000
SEWA TEMPAT 1 thn Rp 35.000.000
TOTAL MODAL AWAL Rp 65.328.300
TOTAL INVESTASI AWAL Rp 65.328.300

BAB VI
ASPEK EKONOMI
1. National Income Benefit
Apabila suatu investasi bisa meningkatkan pendapatan masyarakat, maka secara otomatis
akan meningkatkan pendapatan nasional. Artinya dengan adanya investasi akan berpengaruh
terhadap peningkatan pendapatan secara nasional dan pendapatan daerah dimana investasi
tersebut dilakukan. Untuk menghitung Pendapatan Nasional dapat dilakukan melalui dua
pendekatan :
1. Pendekatan Produksi (Production Approach) yaitu nilai keseluruhan barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun tertentu. Cara menghitung pendapatan nasional
dengan pendekatan produksi adalah dengan menjumlahkan nilai seluruh barang dan jasa.
2. Pendekatan Pengeluaran (Ekpenditure Approach) yaitu pendapatan nasional yang dihitung
dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai golongan
masyarakat dalam perekonomian. Pengeluaran yang dimaksud disini yaitu pengeluaran konsumsi
rumah tangga, konsumsi dan investasi pemerintah,ekspor impor.
Dalam hal ini Anthem Café dapat dikatakan sudah berkontribusi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan secara tidak langsung sudah berpengaruh dalam meningkatkan
pendapatan nasional.

2. Penyerapan Tenaga Kerja


penyerapan tenaga kerja pada Anthem café dinilai cukup baik karena secara tidak
langsung meningkatkan perekonomian khususnya di mota malang karana mampu menyerap
tenaga kerja sehingga mengurangi tingkat penggaguran di kota Malang.

BAB VII
KESIMPILAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha Anthem café mampu memberikan
hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan serta tingkat persaingan yang
belum terlalu komptetitif, maka kondisi tersebut memberikan peluang yang baik untuk
dibidik dijadikan peluang usaha. Peluang tersebut memberikan rasa optimis untuk
menjalankan usaha ini.

B. Saran
Dalam menjalankan usaha café, yang perlu untuk diperhatikan adalah mengenai
bagaimana menjaga stabilitas kulitasdan service yang berkualitas dan mencari segmen yang
tepat.

Anda mungkin juga menyukai