Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin maju dengan di dukung teknologi
yang semakin canggih yang segalanya dapat di lakukan dengan peralatan elektronik,
sehingga mendorong manusia untuk membuat inovasi baru dalam kehidupan masyarakat, salah
satu contohnya mesin pemotong tempe dengan multifungsi. Mesin pemotong tempe dengan
multifungsi ini sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Kemandirian berusaha masyarakat kecil adalah potensi ekonomi yang tidak boleh di
pandang sebelah mata. Dengan bekal dan pengetahuannya yang terbatas, mereka berusaha untuk
mandiri secara apa adanya dengan gigih. Jatuh-bangun senantiasa terjadi dalam bisnisnya. Dari
situ mereka belajar dari kegagalan untuk bangun kembali dan tidak mengulangi kegagalan demi
kegagalan yang pernah di alaminya. Semua itu dilakukannya secara sendiri, sebab mereka
tidak pandai untuk mencari pertolongan dari pihak lain apalagi dari dunia perbankan dan
lembaga konsultan bisnis. Hal ini masih banyak ditemui di daerah - daerah pedesaan.
Diantara ragam usaha kecil adalah usaha pembuatan tempe. Tempe merupakan
sejenis makanan olahan dari kacang kedelai yang memiliki kandugan gizi yang tinggi. Meskipun
tempe tergolong makanan yang murah, namun popularitasnya tak pernah surut sebagai salah
satu makanan yang banyak di konsumsi masyarakat Indonesia. Alat yang di gunakan dandang,
saringan, baskom, kipas angin, tempe, sotel kayu, kompor, tampah, dau n pisang atau kantong
plastic. Sedangkan bahan yang digunakan ragi tempe dan kacang kedelai. Cara pembuatanya
antara lain langkah pertama, bersihkan terlebih dahulu ayakan, cukil, kipas angin, ayakan dan
peralatan lainnya sebelum di gunakan. Setelah itu, c uci dan bersihkan kacang sampai bersih,
lalu kacang kedelai yang sudah di bersihkan di rendam kira- kira hingga 18 jam. Jika kacang
kedelai sudah melunak, langkah-langkah selanjutnya kipas bagian kulit lalu bilas bersama
dengan menggunakan air bersih.Setelah itu, biji kedelai direbus sampai empuk. Kemudian
biji kedelai yang telah direbus anda tiriskan pada tempat, selanjutnya gunakkan kipas angin
untuk mengangin-anginkan biji kedelai tadi hingga terasa hangat.Setelah itu taburkan lagi
sedikit diatas permukaannya secara merata. Lalu siapkan pembungkus boleh memakai plastik
atau daun plastik.Kemudian masukkan kedalam tadi
yang sudah anda taburkan lagi pada pembungkusan daun pisang atau kantong plastik, anda bisa
mengatur ukuran ketebalannya. Setelah itu lalukan proses fermentasi selama 2 hari pada
suhu kamar, saat fermentasi berlangsung anda harus memastikan bahwa kacang kedelai
dalam keadaan tertutup, Dalam usaha pembuatan tempe dengan skala rumah tangga
jumlah cukup banyak dan hampir setiap hari memproduksi tempe yang beragam dengan selalu
menggunakan mesin pemotong tempe dan cetakan tempe. Proses yang seringkali dirasakan sulit
dan berat adalah kekurangan bahan baku kedelai dengan harga kedelai yangbergantung pada
kedelai import, kekurangan terjadi karena nil ai tukar rupiah semakin melemah atau tidak
menentu sering kali harga semakin tinggi sehingga untung yang diperoleh tidak banyak.
Kedelai yang tidak tahan lama disimpan atau cepat rusak pada disebabgkan cuaca yang
kurang baik sehingga kualitas tempe yang menurun oleh karena itu kedelai harus segera
diproduksi dan harus diperjual belikan ke agen atau pasar terdekat. Kurangnya konsumen tempe
yang tidak laku karena tempe yang terlalu mahal. Banyaknya pesaing. Dan juga sering
gagalnya pembuatan tempe. Tempe yang tidak dilakukan pengolahan atau penanganan
lebih lanjut akan cepat mengalami pembusukan. Tempe yang sudah busuk masih bisa
dimanfaatkan sebagai bahan masakan namun fungsinya telah banyak mengalami penurunan.
Salah satu cara untuk memperpanjang umur simpan tempe adalah dengan mengolahnya menjadi
tepung formula tempe. Manfaat pembuatan tepung ini antara lain mudah dicampur dengan
tepung lain untuk meningkatkan nilai gizinya dan mudah disimpan dan diolah menjadi
makanan yang cepat dihidangkan.
Tepung formula tempe merupakan makanan terolah dengan bahan utama tempe
yang kemudian difomulasikan dengan bahan pendukung lain, dirancang sebagai makanan
tambahan untuk mengatasi gangguan pencernaan (diare) dan efektif untuk memperbaiki status
penderita gizi buruk, 2 bahkan menghentikan infeksi saluran cerna anak pada usia 6-
24 bulan. Berdasarkan hal yang dikemukakan di atas maka akan diadakan penelitian, dalam
upaya memanfaatkan teknologi pengolahan untuk meningkatkan nilai ekonomis dan
memberi nilai gizi yang cukup kepada masyarakat dengan mengolah tempe menjadi tepung
formula tempe.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang akan di selesaikan
adalah:

1.2.1. Bagaimana cara pembutan rancang bangun mesin pengiris tempe multi
fungsi?

1.2.2. Bagaimana cara menentukan material yang sesuai dengan rancang bangun?

1.3. Batasan Masalah


Agar penyelesaian permasalahan pada perumusan masalah dapat lebih fokus dan
efisien maka kami batasan masalahnya antara lain:

1.3.1. Pembuatan rancangan bangun mesin pengiris tempe.

1.3.2. Menentukan material yang sesuai dengan rancang bangun.

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Membuat rancangan bangun mesin pengiris tempe multifungsi.

1.4.2. Pengusaha keripik tempe dapat efisiensi tentang tenaga manual menjadi
mesin otomatis.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat teoritis

Dapat di jadikan referensi bagi penelitian selanjutnya dan memberikan


sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang teknik
mesin yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan masyarakat luas.
1.5.2. Manfaat praktis
Manfaat secara praktis, di harapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi
peneliti yang berkaitan dengan rancangan bangun mesin.
A. Melalui penelitian ini diharapkan memberikan wawasan bagi peneliti
maupun masyarakat luas dalammengembangkan produk yang efisien,
ekonomis, dan sederhana dimana alat ini tetap bisa di manfaatkan lebih
untuk kehidupan dan memiliki daya guna lebih di bandingkan mesin
sebelumnya.
B. Bagi peneliti bisa mengaplikasikan ilmu yang di peroleh di perkuliahan
untuk kemaslahatan masyarakat maupun diri sendiri seperti membuat
peluang usaha.
C. Bagi masyarakat umum, khususnya Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat
memperoleh referensi mesin pengiris tempe untuk bisnis mereka sehingga
mampu meminimalisir biaya pengadaan alat yang di keluarkan agar
terjangkau.
1.5. Sistematika Penulisan
Pada dasarnya sistematika penyusunan adalah suatu hal yang sangat diperlukan
dalam pembuatan karya tulis karena sistematika penyusunan memuat seluruh isi karya tulis
berurutan sehingga dapat terlihat dengan jelas mengenai masalah-masalah yang dibahas. Dalam
hal ini tugas akhir yang dibuat oleh penyusun adalah membahas mengenai hal-hal sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diberi penjelasan mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, dan manfaat yang berkaitan informasi mesin pengiris tempe.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisikan tentang teori-teori yang berhubungan secara langsung dengan
mesin pengiris tempe.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisikan mengenai kerangka konseptual penelitian rancangan bangun
mesin pengiris tempe.
BAB II

TINJUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Pustaka

Proses pemotongan merupakan proses pemisahan benda padat menjadi dua atau lebih
melalui aplikasi gaya yang terarah melalui luas bidang permukaan kecil. Pemotong umumnya
yang digunakan antara lain mesin pemotong tempe dalam jumlah yang banyak, pisau, gunting,
dll.

Proses penggorengan adalah alat memasak makanan dengan menggunakan minyak dan
alat lainnya yang mendukung misalnya wajan, kuali, dll. Menggoreng adalah cara memasak
dengan menggunakan minyak atau lemak. Tempe, tahu, makanan laut, d aging ayam dan
kerupuk adalah beberapa jenis makanan yang antara lain dimatangkan dengan cara digoreng.
Sewaktu menggoreng makanan menjadi matang sekaligus gula yang dikandung makanan
mengalami karamelisasi jika diteruskan makanan akan mengalami karbonisasi atau gosong.

Mesin pengiris tempe yang di buat berdasarkan kebutuhan kelompok usaha. Kapasitas
mesin dan bahan pembuatan mesin dan sumber energi di sesuaikan kondisi kelompok usaha.

Untuk kapasitas mesin sesuai skala industri rumah tangga. Untuk pembuatan bahan
mesin di buat dari mesin pembuatan yang aman untuk makanan (food grade) sedangkan untuk
sumber energi di gunakan listrik karena sumber tersebut tersedia dan aman untuk makanan
karena tidak tersedia dan aman untuk makanan karena tidak menghasilkan gas buangan
seperti bahan bakar minyak yang mencemari makanan.
No. Penelitian Variabel Hasi
l
1. Penelitian Rancanga Mesin spiral otomatis ini akan bekerja ketika motor di
yangdi n bangun aliri sumber arus listrik sehingga motor akan bekerja
lakukan mesin dan memutar poros yang ada pada motor tersebut yang
oleh: pengiris akan juga memutar pulley yang terpasang pada poros
Muhammad kentang ujung tersebut. Putaran pulley tersebut akan di teruskan
Sayid otomatis oleh sabuk (V-Belt) sehingga memutarkan
Sufyan dan dengan pulleyyangterpasangpadaporospengiris.Porospengirisaka
Arya kapasitas nm eneruskanputaranpadalempenganyang ada pada
Mahendri tinggipada pisau pengiris. Kentang di masukan ke hopper sehingga
Sakti (3 Mei industri kentang di dorong dengan komponen yang ada,sehingga
2006) makanan kentang akan teriris membentuk spiral,setelah kentang
ringan masuk tahap pengirisan makan kentang akan jatuh
saluran pembuangan (outlet)

2. Penelitian Rancangan Mesin pengiris tempe yang di buat berdasarkan kebutuhan


yang bangun kelompok usaha. Kapasitas mesin dan bahan
dilakukan mesin pembuatan mesin dan sumber energi disesuaikan
oleh:Putro pengiri kondisi kelompok usaha.
S (2006) s tempe Untuk kapasitas mesin sesuai skala industri rumah
tangga. Untuk pembuatan bahan mesin di buat dari
mesin pembuatan yang aman untuk makanan (food
grade)
6
sedangkan untuk sumber energi di gunakan listrik karena
sumber tersebut tersedia dan aman untuk makanan
karena tidak tersedia dan aman untuk makanan karena
tidak menghasilkan gas buangan seperti bahan bakar
minyak yang mencemari makanan.

3. Penelitian Rancangan Dari pengujian yang dilakukan, mesin yang


mesin dirancang untuk membuat tepung tapioka
yang
pembuat dapat bekerja dengan baik. Proses pemarutan,
dilakukan tempe proses penggilasan maupun penyaringan
berjalan baik sehingga menghasilkan
olehOegik
kapasitas sesuai dengan yang dirancang.
Soegihardjo Kapasitas yang dirancang, yaitu
kemampuan memarut, menggilas, kemudian
,
menyaring, sebanyak 10 kilogram
Aninditya(1
April 2006)

4. Penelitian Rancanga Dari hasil perhitungan mesin pada peneliti ini telah di
yang n bangun rancang komponen mesin pengupas dan pemisah kulit
dilakukan mesin kacang kedelai untuk menghasilkan kacang kedelai dalam
oleh: pengiris satu rangkaian.
Nasrilwan, kacang Dari hasil pengujian kinerja mesin terlihat rata kapasitas
Nelvis Adril kedelai lebih besar pada kemiringan sudut pisau-pisau
(1 untuk kemiringan 30°
Juni 2017) meningkat yaitu sebesar 193kg/jam. Tetapi berdasarkan putaran
kan yang terjadi terdapat pada putaran poros pengupas 424
kapasitas Rpm dengan kapasitas 240kg/jam
secara
mekanis

Tabel 2.1. : Tinjauan Pustaka


2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian sistem mekanis

Mekanika (bahasa Latin mechanicus, dari bahasa Yunani mechanikos,


seseorang yang ahli di bidang mesin) adalah jenis ilmu khusus yang mempelajari
fungsi dan cara kerja mesin, alat atau benda yang seperti mesin. Mekanika
merupakan bagian yang sangat penting.

2.2.2. Rangka bangun pillow block

Blok bearing biasanya di pasang di lingkungan yang relatif bersih dan


umumnya digunakan untuk beban yang lebih rendah dari industri umum. Ini berbeda
dari "blok plummer" yang merupakan rumah bearing yang di buat tanpa bearing
didalamnya (rumah dan bearing terpisah) dan biasanya digunakan untuk penggunaan
beban yang lebih tinggi dan lingkungan industri yang korosif. Namun istilah bearing
blok.

Aplikasi mendasar dari kedua jenis tersebut adalah sama yaitu untuk
memegang bantalan/bearing antara bagian luar yang diam (stastor) terhadap bagian
dalam yang berputar (rotasi cincin bearing) agar tetap pada posisinya masing-masing.

Blok Bearing ada yang dibuat menjadi satu kesatuan dan ada yang di buat
memiliki tutup di bagian atasnya sehingga bisa di buka (tutup dan basis) sehingga
bearing yang ada di dalamnya nisa lepas.Berbagai macam segel di sediakan untuk
mencegah debu dan kontaminan lainnya dari lingkungan sekitar agar tidak bisa
masuk kerumah bearing. Jadi rumah bearing melindungi bearing agar tetap bersih
dari pengaruh lingkungan sekitar dan bearing bebas berputar sehingga meningkatkan
kinerja dan siklus perputaran mesin.

Rumah bantalan biasanya terbuat dari besi cor kelabu. Namun berbagai
macam nilai logam ISO 113 menspesifikasikan dimensi blok plummer agar di terima di
Internasional.
Gambar 2.2.2.: Pillow block
2.2.3. Rangka plat hollow

Kolom merupakan struktur batang tegak yang berfungsi menahan gaya


daribeban yang diberikan balok, plat, serta konstruksi diatasnya serta menyalurkan
gayatersebut ke pondasi, dan oleh pondasi akan disalurkan langsung ke tanah. Kekuatan
kolom bergantung dari luasan kolom tersebut, semakin luas kolom maka akansemakin
kuat, tetapi bagaimana jika kolom tersebut berlubang? Lubang akanmengurangi luasan
kolom, tetapi masalahnya jika pada kolom terdapat sebuah lubang, seberapa besar
pengaruhnya pada kekuatan kolom? pada kolom Pada SN I 03-
2847-2002 disebutkan bahwa: saluran pipa bersama kaitnya, yang ada pada kolom
tidak boleh melebihi 4% dari luas penampang. (Sabariman, 2004) pada jurnalnya
mengatakan besar lubang pada kolom maksimum 4 %, jika lebih dari 4 % maka harus
diperhitungkan kekuatannya. Penelitian ini dilakukan dengan cara analisa secara teoritis
serta pengujian dari kapasitas maksimal kolom dalam menahan beban aksial. Pada
penelitian ini luas penampang, jumlah tulangan pokok dan jumlah tulangan sengkang
dibuat sama serta menggunakan campuran yang sama agar didapat perbandingan yang
valid mengenai perbandingan tersebut. Model benda uji ada 9 macam, yakni benda uji
masif, benda uji berlubang 2,46%, benda uji dengan pipa
2,46% masif, benda uji berlubang 4%, benda uji dengan pipa 4% masif, benda uji
berlubang 6,89%, benda uji dengan pipa 6,89% masif, benda uji berlubang 9%, benda
uji dengan pipa 9% masif. Dalam pengujian di lakukan dengan pembebanan aksial
hingga di dapatkan kapasitas maksimumnya. Hasil dari penelitian di dapatkan bahwa
semakin besar diameter lubang, semakin sedikit kapasitas menahan beban aksialnya, dan
benda uji masif dengan pipa di dalamnya juga menunjukan penurunan kapasitas. Pola
keruntuhan yang terjadi adalah keruntukan tekan, jadi hasil uji dap at di terapkan pada
kolom pendek.

Gambar 2.2.3.: Plat hollow

2.2.4. Rangka bangun bak stainless

Penggorengan adalah alat memasak makanan dengan menggunakan


minyak. Nama lainnya adalah wajan, kuali, dll.

Menggoreng adalah cara memasak makanan dengan menggunakan minyak,


atau lemak (margarin, shortening, mentega) sebagai medium penghantar panas. Lemak
sama dengan minyak, dan hanya berbeda wujud karena perbedaan titik lebur. Tempe,
tahu, makanan laut, daging ayam, dan kerupuk adalah beberapa jenis makanan yang
antara lain dimatangkan dengan cara digoreng.

Orang Mesir kuno sudah memasak makanan dengan cara menggoreng

sekitar 2500 SM.[1] Sewaktu menggoreng, makanan menjadi matang sekaligus gula
yang dikandung makanan mengalami karamelisasi. Bila diteruskan, makanan akan
mengalami karbonisasi (gosong).

Ada beberapa jenis teknik menggoreng yang berbeda dalam bentuk wajan
(penggorengan) dan jumlah lemak atau minyak yang dipakai. Menumis bumbu atau
sayuran hanya memerlukan lemak atau minyak dalam jumlah sedikit. Kedalaman
wajan untuk menggoreng berbeda-beda menurut jumlah minyak dan jenis makanan yang
dimasak. Wajan berpermukaan datar biasanya dipakai untuk menumis atau
menggoreng telur.

Gambar 2.2.4. : Bak penggorengan stainless steel

2.2.5. Pulley

Pulley merupakan suatu alat untuk mempermudah arah gerak tali yang
fungsinya untuk mengurangi gesekan ( friction ). Pulley adalah suatu alat mekanis
yang digunakan sebagai sabuk untuk menjalankan suatu kekuatan alur yang berfungsi
menghantarkan suatu daya. Puli merupakan salah satu dari berbagai macam
transmisi. Puli dalam bahasa Inggris yaitu pulley (mungkin kata puli berasal dari kata
pulley). Puli berbentuk seperti roda. Pada penggunaannya puli selalu berpasangan
dan dihubungkan dengan sabuk (belt).

A. Fungsi puli

Puli memiliki fungsi antara lain:

 Mentransmisikan daya dari penggerak menuju komponen yang


digerakkan.
 Mereduksi putaran.
 Mempercepat putaran.
 Memperbesar torsi.
 Memperkecil torsi.

B. Macam-macam puli

Saat ini ada berbagai macam puli yang telah dikembangkan. Berikut
beberapa macam-macam puli yang ada di pasaran:

 Puli rata (flat pulley).


 Puli V (V-pulley).
 Puli poly-V.
 Puli synchronous, dll.

C. Material puli

Selain jenisnya yang beragam, material yang digunakan pada puli juga
beragam. Berikut beberapa material yang digunakan untuk membuat puli:

 Baja (steels).
 Besi tuang (cast irons).
 Aluminium (aluminum).
 Plastik, dll.

Pada mesin pengiris tempe terpasang 2 pulley. Pulley-pulley terpasang


pada poros dan motor yang di hubungkan dengan V-Belt seperti pada gambar
di bawah ini:

Gambar 2.2.5. : Pulley


BAB III

METODOLOGI
PERANCANGAN

3.1. Kerangka Konsep Penelitian


Kerangka konsep penelitian ini merupakan tahap awal dari pembuatan sebuah
produk. Tahap ini yang akan menentukan hasil akhir dari sebuah produk yang akan di buat
hampir secara keseluruhan dalam perancangan ini, maka dibuat diagram alur perancangan
seperti yang di bawah ini:

Start

Persiapan Alat dan Bahan

Pemeriksaan ukuran

Pemotongan Bahan

Pengukuran
Bahan

Perakitan

Las penuh

Penyempurnaan Penyempurnaan
Uji

kesesuaian

Finishing

Selesai
Gambar 3.1. : Diagram Alur Perancangan Mesin Pengiris Tempe Multifungsi

3.1.1. Perencanaan
Dalam suatu perencanaan disini kita lebih dulu harus menyusun atau
membuat alur gambar yang mengenai mesin kita yang akan kita buat.
3.1.2. Persiapan alat dan bahan
Sebelum kita memasuki proses pengerjaan mesin terlebih dahulu kita harus
menyiapkan alat dan bahan yang di butuhkan untuk membuat mesin tersebut. Alat yang
dibutuhkan harus sesuai dengan fungsinya supaya pengerjaanya kita tidak akan
terhambat, dan bahan juga harus sesuai dengan kebutuhan mesin yang akan kita
buat.
3.1.3. Pemeriksaan ukuran
Sebelum kita masuk proses perakitan kita ada baiknya kita terlebih dahulu
melakukan pemeriksaan bahan yang sudah di potong tadi. Agar pada saat proses
perakitan nanti bisa berjalan dengan lancar.
3.1.4. Pemotongan bahan
Sesudah semua bahan di ukur satu persatu, kita mulai pemotongan bahan sesuai
ukuran yang telah kita ukur tadi. Pakai alat pemotong sesuai bahan dan fungsinya.
3.1.5. Pengukuran bahan
Setelah alat dan bahan sudah terkumpul terlebih dahulu kita melakukan
pengukuran bahan baku, agar pada saat proses pengerjaanya tidak terjadi kesalahan, dan
jangan sampai salah pada saat proses pengukurannya karena akan menghambat proses
pengerjaan mesin kita.
3.1.6. Perakitan
Jika bahan baku semua sudah siap semua maka kita siapkan peralatan
pendukung untuk perakitan bahan baku satu persatu, dari pembentukan hingga
pengelesan, komponen penggerak,dan komponen lainya sesuai gambar dan alur
pengerjaan mesin.
3.1.7. Pengujian mesin pengiris tempe
Setelah bahan baku di rakit semua sesuai gambar desain yang kita buat, di sini
kita harus terlebih dahulu melakukan pengujian terhadap alat kita, apakah a lat kita
ada masalah apa tidak.
3.1.8. Pengecatan
Jika mesin sudah selesai di uji dan sudah sesuai dengan keinginan kita, maka
kita harus membongkar lagi komponen-komponen yang sudah kita rakit, untuk di
lakukan proses pengecatan rangka/mesin kita. Sesudah proses pengecatan selesai kita
rakit kembali mesin kita yang sudah kita bongkar tadi dan mesin kita dapat di operasikan
dan siap di pasarkan.
3.2. Definisi Kerangka

Kerangka mesin tempe adalah bagian mesin tempe yang berguna sebagai penyangga
komponen – komponen mesin tempe sehingga menjadi kokoh. Secara konstruksi mesin tempe
tidak mengalami perubahan bentuk pada saat dilakukan pemindahan, guncangan dan hal
lainnya yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi mesin tempe dan timbulnya perubaan
settingan sistem.

Diagram alir diatas digunakan untuk dasar dalam bertindak perancangan kompor
multifungsi, yang bertujuan untukmem permudah dalam pelaksanaan proses perancangan.

3.2.1. Definisi proyek

Perancangan Proyek ini dan penyusunan spesifikasi teknis,proyek definisi


proyek dan kegiatan-kegiatan lain dalam fase ini menghasilkan antara lain:

a. Pernyataan tentang masalah/produk yang akan dirancang. b.


Beberapa kendala yang membatasi solusi masalah tersebut. c.
Spesifikasi teknis produk.
d. Kriteria keterimaan dan kriteria lainyang harus dipenuhi oleh produk.
e. Rencana proyek.

3.2.2. Perancangan produk

Fase perancangan produk merupakan pengembangan alternatif dalam bentuk


skema atau skets menjadi produk atau benda teknik yang bentuk, material dan dimensi
elemen-elemenya ditentukan. Fase perancangan produk diakhiri dengan
perancangan detail elemen-elemen produk, yang kemudian dituangkan dalam
gambar-gambar detail untuk proses pembuatan.

3.2.3. Dokumen untuk pembuatan produk

Dokumen atau gambar hasil rancangan produk tersebut dapat dituangkan


dalam bentuk gambar tradisional diatas kertas (2dimensi) atau gambar dalam bentuk
modern yaitu informasi.

Informasi digital yang disimpan dalam memori komputer. Informasi dalam


bentuk digital tersebut dapat berupa print-out untuk menghasilkan gambar
tradisional atau dapat dibaca oleh sebuah software komputer. Gambar hasil rancangan
produk terdiri dari:

a. Gambar semua elemen produk lengkap dengan geometrinya, dimensinya,


kekasaran/kehalusan permukaan dan material.
b. Gambar susunan komponen (assembly).
c. Gambar susunan produk.
d. Spesifikasi yang membuat keterangan-keterangan yang tidak dapat dimuat
dalam gambar.
3.2.4. Proses produksi
Adapun proses produksi yang harus diketahui dalam tahapan saat
melakukan pembuatan mesin pengiris tempe sebagai berikut:
1. Bahan baku.
2. Proses pemotongan. proses pemotongan dengan mesin potong plat, maupun
proses pemotongan dengan menggerinda.
3. Proses pemesinan.
A. Mesin potong gerinda
Mesin gerinda adalah suatu alat yang ekonomis untuk menghasilkan
permukaan yang halus dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi.Mesin
Gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata
potong jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang
digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan
tertentu.Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar
bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman,
pengasahan, atau pemotongan.
Gambar 3.2.4. (A) : Mesin gerinda
B. Mesin bor

Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong
yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut
(pengerjaan pelubangan).Sedangkan Pengeboran adalah operasi
menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja dengan
menggunakan pemotong berputar yang disebut bor.

Gambar 3.2.4. (B) : Mesin bor


C. Mesin bor tangan (pistol):
Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan
menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol.Mesin bor tangan
biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat
logam.Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang
juga bisa digunakan untukmengencangkan baut maupun melepas baut
karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri.
D. Las argon
Las argon ini untuk menyambung plat stainless steel tersebut dengan
menggunakan bahan gas argon sebagai pemanas memperoleh nyala api las.
Sedangkan cara pembakaranya menggunakan alat yang namanya
Tungsten, dengan menggunakan selang karet menyalurkan gas argon ke
inveter dan kabel listrik menghantarkan arus ke Tungsten sehingga
menimbulkan api pembakaran.

Gambar 3.2.4. (D) : Las argon


E. Las
listrik

Las ini sumber pamanasnya dari aliran listrik yang di dapat dari PLN atau
dari generator listrik, kemudian pengaturan nya melalui ampere. Las ini
dengan mengunakan elektroda las sebagai bahan pengisi lubang pengelasan
dan diletakkan pada penjepit las/tang las.

Gambar 3.2.4. (E) : Las listrik


4. Proses perakitan
Perakitan adalah merupakan penyatuan bagian-bagian pokok dari komponen-
komponen kompor dengan cara pengelasan maupun dengan menggunakan pasangan mur
dan baut.
5. Proses Pengecatan
Pengecatan (painting) bertujuan untuk memperindah suatu produk dan untuk
melindungi logam dari lingkungan yang dapat menyebabkan korosi.
3.3. Desain Produk

Gambar 3.3. : Mesin Pengiris Tempe Multifungsi


3.4. Waktu Pelaksanaan

Pembuatan produk yang kami beri nama “Mesin Pengiris Tempe” dengan
menggunakan waktu kurang lebih 1 bulan, dengan rincian sebagai berikut:

1. Persiapan beli bahan dan alat : 1 pekan.

2. Pembuatan : 2 pekan.

3. Penghiasan / Finishing : 12 hari.

4. Pengecekan / Trial (percobaan) : 2 hari.

5. Tahap akhir : 1 hari.


3.5. Proses Produksi

3.5.1. Adapun bahan yang digunakan

Dalam pembuatan produk yang berjudul “mesin pengiris tempe multifungsi”


kami membutuhkan alat dan bahan sebagai berikut:

A. Alat-alat

1. Hollow 40x40x2 mm.

2. Plat stainless stell ± 1,2 mm.

3. Pulley.

4. V – Belt ( A ).

5. Pisau stainless ( 3 pcs ).

6. Pillow block D = 2,54 cm.

7. Tabung LPG 3 kg.

8. Spring.

9. Inverter.

10. Motor 3 Phasa.

B. Bahan-bahan

1. Batu gerinda potong : 3 biji.

2. Batu gerinda biasa : 2 biji.

3. Gerinda duduk : 1 unit

Anda mungkin juga menyukai