RachmadHidayah Kel2 ME1 ShiftA Modul9
RachmadHidayah Kel2 ME1 ShiftA Modul9
MODUL 9
Kehilangan Energi pada Pipa (Energy Loss In Bends)
Kelompok 2
Nama : Rachmad Hidayah
NIM : 102216056
Kelas : ME-1
Abstrak
Ketika air mengalir di dalam pipa, terjadi gesekan antara air dengan dinding –
dinding pipa. Gesekan yang terjadi mengubah sebagian energi hidrolik menjadi
energi panas. Energi panas ini tidak dapat diubah kembali menjadi energi hidrolik,
sehingga air mengalami penurunan tekanan yang mengakibatkan konversi dan
kehilangan energi ini dikenal sebagai “Head Loss”. Head Loss atau kehilangan energi
adalah faktor yang mempengaruhi kapasitas pipa sebagai sarana penghantar aliran
baik air ataupun minyak. Kehilangan energi juga menyebabkan pengurangan debit
aliran terjadi. Kehilangan energi disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya sudut
lengkung pipa tersebut.
Abstract
When water flows in the pipe, there is friction between the water and the walls
of the pipe. Friction that happens to change some hydraulic energy into heat energy.
This heat energy can not be converted back into hydraulic energy, so water decreases
pressure resulting in conversion and energy loss. energy loss is a factor affecting
pipeline capacity as a means of conducting both water or oil flow. Loss of energy
also causes a reduction in flow discharge. Loss of energy is caused by several factors
such as the curve angle of the pipe.
1. Latar Belakang
Head loss merupakan kehilangan energi mekanik persatuan massa fluida.
Sehingga satuan head loss adalah satuan panjang yang setara dengan satu satuan
energi yang dibutuhkan untuk memindahkan satu satuan massa fluida setinggi
satu satuan panjang yang bersesuaian. Berdasar lokasi timbulnya kehilangan,
secara umum kehilangan tekanan akibat gesekan atau kerugian ini dapat
digolongkan menjadi 2 yaitu kerugian major dan kerugian minor. Kerugian major
disebut juga kehilangan energi primer atau kehilangan energi akibat adanya
gesekan. Kerugian major biasa terjadi pada pipa lurus berdiameter konstan.
Sehingga head loss major dapat dinyatakan sebagai kerugian tekanan aliran fluida
berkembang penuh melalui pipa penampang konstan. Selain kerugian major juga
ada kerugian minor yaitu kehilangan energi sekunder atau kehilangan energi
akibat perubahan penampang dan aksesoris lainnya. Misalnya terjadi pada
pembesaran penampang (expansion), pengecilan penampang (contraction), dan
belokan atau tikungan.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan head loss dengan debit pada masing – masing belokan?
2. Berapa bilangan Reynold didapatkan dari percobaan?
3. Apakah koefisien kehilangan konstan?
3. Tujuan Penelitian
Praktikan dapat menentukan faktor kehilangan pada aliran yang melalui
sebuah susunan pipa yang terdiri belokan panjang (long bend), pelebaran area
(area enlargement), pengecilan area (area constraction), belokan siku (elbow),
belokan pendek/singkat (short bend), katup (valve fitting), dan belokan sudut 45o
(mitre bend).
4. Teori Dasar
Head loss merupakan kerugian energi per satuan berat fluida dalam
pengaliran cairan dalam sistem perpipaan. Sehingga satuan head loss adalah
satuan panjang yang setara dengan satu satuan energi yang dibutuhkan untuk
memindahkan satu satuan massa fluida setinggi satu satuan panjang yang
bersesuaian. Kerugian aliran yang terjadi pada suatu bagian sambungan pipa
biasanya berkaitan dengan suatu head loss (h, meter), sehingga dapat dinyatakan
sebagai berikut :
𝐾𝑣 2
∆ℎ =
2𝑔
Dimana :
K = koefisien kerugian
∆ℎ
𝐾=
𝑣 2 /2𝑔
𝑣12 𝑣22
−
2𝑔 2𝑔
pipa akan menjadi negatif pula. Untuk percobaan katup pintu, perbedaan tekanan
sesudah dan sebelum pintu diukur langsung menggunakan sebuah tekanan gauge.
Hal tersebut dapat dikonversikan untuk persamaan kehilangan energi
menggunakan persamaan
𝑣𝐷
𝑅𝑒 =
𝜇
Dimana :
METODE PENELITIAN
1. Hasil Pengamatan
HEAD FLOW
MANOMETER VOLUME TIME
FITTING LOSS RATE
h1(m) h2(m) m m3 s m3/s
MITRE 0.271 0.231 0.04 0.001 4.81 0.0002079
ELBOW 0.335 0.297 0.038 0.001 4.81 0.0002079
SHORT BEND 0.361 0.345 0.016 0.001 4.81 0.0002079
LONG BEND 0.388 0.378 0.01 0.001 4.81 0.0002079
ENLARGMENT 0.378 0.384 -0.006 0.001 4.81 0.0002079
CONTRACTION 0.384 0.360 0.024 0.001 4.81 0.0002079
GATE VALVE 5.1 0.001 4.81 0.0002079
VELOCITY (m/s) m
K
v1 v2 v m1 m2 m
0.7904 0.0318 1.2576
0.7904 0.0318 1.1949
0.7904 0.0318 0.5031
0.7904 0.0318 0.3144
0.7904 0.4595 0.62495 0.0318 0.0107 0.02125 -0.2823
0.7904 0.4595 0.62495 0.0318 0.0107 0.02125 1.1294
0.7904 0.0318 160.3773
TEMPERATUR BILANGAN
O
C REYNOLD
26 16197.44681
26 16197.44681
26 16197.44681
26 16197.44681
26 12806.92609
26 12806.92609
26 16197.44681
Tabel 1. Percobaan pertama
Keterangan :
Tekanan = 0.5 barr
D1 = 0.0183 m
D2 = 0.024 m
HEAD FLOW
MANOMETER VOLUME TIME
FITTING LOSS RATE
h1(m) h2(m) m m3 s m3/s
MITRE 0.31 0.28 0.03 0.001 5.45 0.0001834
ELBOW 0.359 0.33 0.029 0.001 5.45 0.0001834
SHORT BEND 0.38 0.368 0.012 0.001 5.45 0.0001834
LONG BEND 0.4 0.393 0.007 0.001 5.45 0.0001834
ENLARGMENT 0.393 0.398 -0.005 0.001 5.45 0.0001834
CONTRACTION 0.397 0.379 0.018 0.001 5.45 0.0001834
GATE VALVE 8.16 0.001 5.45 0.0001834
VELOCITY (m/s) m
K
v1 v2 v m1 m2 m
0.6972 0.0247 1.2145
0.6972 0.0247 1.174
0.6972 0.0247 0.4858
0.6972 0.0247 0.2834
0.6972 0.4054 0.5513 0.0247 0.0083 0.0165 -0.3
0.6972 0.4054 0.5513 0.0247 0.0083 0.0165 1.09
0.6972 0.0247 330.3643
TEMPERATUR BILANGAN
O
C REYNOLD
26 14287.5252
26 14287.5252
26 14287.5252
26 14287.5252
26 14816.57335
26 14816.57335
26 14287.5252
Tabel 2. Percobaan kedua
Keterangan :
D1 = 0.0183 m
D2 = 0.024 m
HEAD FLOW
MANOMETER VOLUME TIME
FITTING LOSS RATE
h1(m) h2(m) m m3 s m3/s
MITRE 0.342 0.319 0.023 0.001 6.35 0.0001574
ELBOW 0.377 0.355 0.022 0.001 6.35 0.0001574
SHORT BEND 0.392 0.382 0.01 0.001 6.35 0.0001574
LONG BEND 0.407 0.401 0.006 0.001 6.35 0.0001574
ENLARGMENT 0.401 0.405 -0.004 0.001 6.35 0.0001574
CONTRACTION 0.405 0.391 0.0144 0.001 6.35 0.0001574
GATE VALVE 11.22 0.001 6.35 0.0001574
VELOCITY (m/s) m
K
v1 v2 v m1 m2 m
0.5984 0.0182 1.2637
0.5984 0.0182 1.2087
0.5984 0.0182 0.5494
0.5984 0.0182 0.3296
0.5984 0.3479 0.47315 0.0182 0.0114 0.0148 -0.27
0.5984 0.3479 0.47315 0.0182 0.0114 0.0148 0.945
0.5984 0.0182 616.4835
TEMPERATUR BILANGAN
O
C REYNOLD
26 12262.84434
26 12262.84434
26 12262.84434
26 12262.84434
26 12716.2374
26 12716.2374
26 12262.84434
Tabel 3. Percobaan ketiga
Keterangan :
D1 = 0.0183 m
D2 = 0.024 m
0.025 ELBOW
0.02 SHORT BEND
0.015 LONG BEND
0.01 ENLARGMENT
0.005 CONTRACTION
0
0 0.00005 0.0001 0.00015 0.0002 0.00025
DEBIT
Bilangan Reynold yang dapatkan dari percobaan kali ini melebihi dari 4000
yang menunjukkan bahwa aliran yang terjadi termasuk aliran turbulen. Lalu
untuk besar nilai koefisien kehilangan memiliki nilai yang tidak konstan, bisa
dilihat dari hasil percobaan yang sudah dilakukan karena memiliki head loss
yang berbeda – beda. Namun bila mengikuti dari teori yang ada seharusnya
koefisien kehilangan seharusnya konstan.
SIMPULAN
Dari percobaan yang sudah dilakukan, kita dapat simpulkan bahwa faktor kehilangan
yang didapat untuk setiap fitting konstan yang tidak dipengaruhi oleh debit dimana
tipe mitre punya nilai faktor kehilangan terbesar dan enlargement punya nilai faktor
kehilangan terkecil. Nilai faktor ditentukan dengan pembagian antara head loss yang
telah dihitung menggunakan kecepatan fluida yang didapat dari debit. Selain itu,
hubungan debit dan head loss adalah berbanding lurus dimana semakin besar debit
yang ada maka akan menimbulkan head loss yang besar pula, dan hal tersebut
berlaku pada semua fitting kecuali pada gate valve.
REFERENSI