(RPP )
Nama Sekolah :
Kelas/Semester : XI / 3
Tahun Pelajaran :
Pertemuan :
A. Kompetensi Inti
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Mekatronika pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan
serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Mekatronika. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar,mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.6. Memahami Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC)
4.6. Membuktikan Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC) berdasarkan hasil
praktik
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta Didik dapat Menjelaskan karakteristik perbedaan sinyal analog dan digital dengan tepat
2. Peserta Didik dapat Menjelaskan pengertian parameter-parameter yang digunakan pada sistem Analog to Digital
Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC) dengan tepat
3. Peserta didik dapat Melakukan perakitan rangkaian Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog
Converter (DAC) dengan tepat
4. Peserta didik dapat Menunjukan kinerja rangkaian Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog
Converter (DAC) dengan tepat
E. Materi Ajar
1. Macam jenis sinyal
2. Istilah-istilah dalam ADC dan DAC
3. Prinsip kerja ADC & DAC
4. Komponen /chip ADC & DAC
F. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Discovery learning dan Inquiry Learning
H. Sumber Belajar
Internet
1. Sinyal Analog Digital, https://www.scribd.com/doc/133257003/Sinyal-Analog-Dan-Digital (Diakses Tgl 18
Oktober 2018)
2. ADC (analog to digital converter) https://depokinstruments.com/2011/07/20/adc-analog-to-digital-converter/
(diakses tgl 19 oktober 2018)
3. DAC (Digital to analog converter) https://depokinstruments.com/2016/01/08/dac-digital-to-analog-converter/
(diakses tgl 19 oktober 2018)
Penutup 1. Menyimpulkan tentang hasil diskusi 1. Peserta didik memperhatikan dan 15 menit
dan proses belajar Peserta Didik mencermati penjelasan
terkait teknik sinyal analog dan
Digital yang perakitan rangkaian
Analog to Digital Converter (ADC)
dan Digital to Analog Converter
(DAC) serta menguji hasil rakitan
Analog to Digital Converter (ADC)
dan Digital to Analog Converter
(DAC).
Pengolahan Skor
Skor Penilaian
IPK No Soal Skor
Bentuk
Kompetensi Dasar Materi Bahasan Indikator Indikator Soal No Soal
Soal
3.6 Memahami 1. Macam jenis sinyal 4.6.1 Peserta Didik dapat 1. Peserta didik dapat Tes 1
Analog to Melakukan perakitan merakit dan menguji Praktek
Digital Converter 2. Istilah-istilah dalam rangkaian Analog to rangkaian ADC dengan
(ADC) dan Digital to ADC dan DAC Digital Converter (ADC) benar
Analog dan Digital to Analog
Converter (DAC) 3. Prinsip kerja ADC & DAC Converter (DAC) 2. Peserta didik dapat 2
merakit dan menguji
4. Komponen /chip ADC & 4.6.2 Peserta Didik dapat rangkaian DAC dengan
DAC Menunjukan kinerja benar
rangkaian Analog to
Digital Converter (ADC)
dan Digital to Analog
Converter (DAC)
LEMBAR PENILAIAN UNJUK KERJA
Komponen/Sub Komponen
No Indikator Skor
Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan bahan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai
80 – 90
prosedur
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai
70 – 79
prosedur
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
bahan
Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 – 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 – 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan merakit merakit rangkaian Analog to Digital Converter
rangkaian Analog to Digital (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC) 91 - 100
Converter (ADC) dan Digital to lengkap
Analog Converter (DAC) merakit rangkaian Analog to Digital Converter
(ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC) 80 - 90
cukup
merakit rangkaian Analog to Digital Converter
(ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC) 70 - 79
kurang
b. Kemampuan menguji kinerja Kemampuan menguji kinerja rangkaian Analog
rangkaian Analog to Digital to Digital Converter (ADC) dan Digital to 91 - 100
Converter (ADC) dan Digital Analog Converter (DAC) tinggi
to Analog Converter (DAC) Kemampuan menguji kinerja rangkaian Analog
to Digital Converter (ADC) dan Digital to 80 - 90
Analog Converter (DAC) cukup
Kemampuan menguji kinerja rangkaian Analog
to Digital Converter (ADC) dan Digital to 70 - 79
Analog Converter (DAC) kurang
c. Kelengkapan informasi Informasi yang dicari lengkap 91 - 100
Informasi yang dicari cukup lengkap 80 - 90
Informasi yang dicari kurang lengkap 70 - 79
d. Ketepatan informasi Infomasi yang dicari tepat 91 - 100
Infomasi yang dicari cukup tepat 80 - 90
Infomasi yang dicari kurang tepat 70 - 79
e. Hasil pencarian informasi Hasil pencarian informasi disusun rapih 91 - 100
Hasil pencarian informasi disusun cukup
80 - 90
rapih
Hasil pencarian informasi disusun kurang
70 - 79
rapih
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam bekerja Bekerja dengan terampil 91 -100
Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 91 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
Komponen/Sub Komponen
No Indikator Skor
Penilaian
c. Tanggung jawab dalam Bertanggung jawab 91 - 100
bekerja
Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79
Pengolahan Nilai Keterampilan :
Nilai Praktik(NP)
Persiapan Proses dan Sikap Waktu ∑ NK
Hasil Kerja Kerja
1 2 3 5 6
Skor Perolehan
Skor Maksimal
Bobot 10% 60% 20% 10%
NK
Keterangan:
Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen
ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk
komponen penilaian adalah 100
NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal
∑ 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
𝐍𝐊 = × 𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥
A. Kompetensi Dasar
Memahami Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC)
(.......................................) (.......................................)
Lampiran 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) KOGNITIF
Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter
(DAC)
Lembar Kerja Peserta Didik Nama :
Tanggal : Kelas :
Waktu : Jurusan :
A. Kompetensi Dasar
Memahami Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC)
(.......................................) (.......................................)
Lampiran 3
A. Kompetensi Dasar
Membuktikan Analog to Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC) berdasarkan
hasil praktik Indikator Pencapaian Kompetensi
B. Teori Singkat dan Petunjuk
ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi mengubah sinyal
analog menjadi sinyal digital.
ADC memiliki 2 karakter prinsip, yaitu:
1. Kecepatan sampling
2. Resolusi
Kecepatan sampling ADC adalah menyatakan “seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk
sinyal digital pada selang waktu tertentu”. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam sample per
second (SPS).
Prinsip Kerja ADC
Prinsip kerja ADC adalah menkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio
perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt,
tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 Bit
dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk desimal)
atau 10011001 (bentuk biner).
Komparator ADC
Bentuk komunikasi yang paling mendasar antara wujud digital dan analog adalah piranti yang disebut
komparator. Piranti ini, yang diperlihatkan secara skematik pada gambar di bawah, secara sederhana
membandingkan dua tegangan pada kedua terminal inputnya. Bergantung pada tegangan mana yang
lebih besar, outputnya akan berupa sinyal digital 1 (high) atau 0 (low). Komparator ini digunakan secara
luas untuk sinyal alarm ke komputer atau sistem pemrosesan digital. Elemen ini juga merupakan satu
bagian dengan konverter analog ke digital dan digital ke analog.
Gambar di atas memperlihatkan sebuah komparator merubah keadaan logika output sesuai fungsi
tegangan input analog. Sebuah komparator dapat tersusun dari sebuah op-amp yang memberikan output
terpotong untuk menghasilkan level yang diinginkan untuk kondisi logika (+5 dan 0 untuk TTL 1 dan 0).
Komparator komersil didesain untuk memiliki level logika yang diperlukan pada bagian outputnya.
C. GAMBAR RANGKAIAN
1) Periksalah terlebih dahulu semua komponen aktif maupun pasif sebelum digunakan!
2) Bacalah dan pahami petunjuk pratikum pada lembar kegiatan belajar!
3) Pastikan tegangan keluaran catu daya sesuai yang dibutuhkan.
4) Dalam menyusun rangkaian, perhatikan letak kaki-kaki komponen.
5) Power supply yang digunakan adalah simetri, yaitu terdapat VCC (+), VDD (-), dan ground, jangan
sampai antara VCC (+) dan VDD (-) tersambung, tanpa ada nya komponen lain sebagai beban.
6) Kalibrasi terlebih dahulu alat ukur yang akan digunakan.
7) Hati-hati dalam penggunaan peralatan praktikum!
Skor
Aspek Rincian
Kurang Cukup Baik Amat
baik
1 2 3 4
Jumlah skor
Nilai :
Skor max : 52
PENGERTIAN SINYAL DIGITAL DAN SINYAL ANALOG
SINYAL DIGITAL
Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0
dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah,
cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan isyarat digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang
relatif dekat. Biasanya isyarat ini juga dikenal dengan isyarat diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan
ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada isyarat digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0)
atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah
sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh
kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
System digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam
bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth).
jumlah bit juga sangat memengaruhi nilai akurasi system digital.
Contoh kasus. ada system digital dengan lebar 1 byte (8 bit). maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh system
adalah bilangan bulat dari 0 - 255 (256 nilai : 2 pangkat 8).
Kita bandingkan dengan system analog -- di antara angka 0 s/d 255 --... system analaog dapat menghasilkan
nilai sebanyak tidak terhingga (0..0,0002... dst).
Namun dengan semakin lebarnya bandwith digital (bisa hampir 3 GByte) dijaman sekarang ini membuat
semakin tipisnya perbedaan antara digital dan analog system.
Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi
analog yaitu :
Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim
dengan kecepatan tinggi.
Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak memengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu
sendiri.
Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
SINYAL ANALOG
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa informasi
dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat
analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus,
mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan
kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah
gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak
yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya
berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
Analog : proses pengiriman sinyal dalam bentuk "gelombang". Untuk lebih gampangnya kata-kata analog
menurut saya adalah "Kontinyu". Contoh adalah jam analog(Dinding) yang terus menerus melakukan
memutar tanpa putus. Isyarat analog adalah istilah yang digunakan dalam ilmu teknik (terutama teknik
elektro, teknik informasi, dan teknik kendali), yaitu suatu besaran yang berubah dalam waktu atau dan dalam
ruang, dan yang mempunyai semua nilai untuk untuk setiap nilai waktu (dan atau setiap nilai ruang).
Digunakan juga istilah isyarat kontiyu, untuk menggambarkan bahwa besaran itu mempunyai nilai yang
kontinyu (tak terputus). Contoh isyarat analog adalah isyarat listrik yang dihasilkan oleh peralatan elektrik
non-digital: isyarat suara pada radio konvensional, isyarat gambar (foto) pada kamera konvensional, isyarat
video pada televisi konvensional.
Kelebihan Sinyal Analog
Sinyal analaog memiliki potensi jumlah tak terbatas resolusi sinyal. Dibandingkan dengan sinyal-sinyal
digital, sinyal analog kepadatan tinggi, dapat dilakukan pengolahan lebih sederhana dibandingkan dengan
setara digital. Sinyal analog dapat diproses secara langsung oleh komponen analog, meskipun beberapa
proses tidak tersedia kecuali dalam bentuk digital.
Kelemahan Sinyal Analog
Kelemahan dari teknologi ini adalah tidak bisa mengukur sesuatu dengan cukup teliti. Karena hal ini
disebabkan kemampuan mereka untuk secara konsisten terus – menerus merekam perubahan yang terus
menerus terjadi, dalam setiap pengukuran yang dilakukan oleh teknologi analog ini selalu ada peluang keragu
– raguan akan hasil yang dicapai, dalam sebuah teknologi yang membutuhkan ketepatan kordinasi dan
ketepatan angka – angka yang benar dan pas, kesalahan kecil akibat kesalahan menghitung akan berdampak
besar dalam hasil akhirnya. Dan teknologi ini butuh ketepatan dan ketelitian yang akurat, salah satu
bentuknya adalah otak kita.
Perbedaan Sinyal Analog dan Sinyal Digital
Analog to Digital Converter
ADC = Analog to Digital Converter adalah suatu perangkat elektronika yang mengubah suatu data yang
*kontinu terhadap waktu (analog) menjadi suatu data yang **diskrit terhadap waktu (digital).
*Kontinu = proses berkesinambungan, dapat dianalogikan seperti jalanan yang menanjak, antara titik satu
dengan yang berikutnya tidak terlihat nyata perbedaannya.
**Diskrit = kebalikan dari kontinu, dapat dianalogikan seperti anak-anak tangga, lompatan satu anak tangga
ke yang berikutnya terlihat nyata.
Proses yang terjadi dalam ADC adalah:
5. Pen-cuplik-an
6. Peng-kuantisasi-an
7. Peng-kode-an
Gambar 4. Proses Peng-kode-an dalam ADC: X1 = 11, X2 = 11, X3 = 10, X4 = 01, X5 = 01, X6 = 10.
Secara matematis, proses ADC dapat dinyatakan dalam persamaan:
Data_ADC = (Vin/Vref) x Maksimal_Data
Dengan Vref adalah jenjang tiap kelompok dalam proses kuantisasi, kemudian Maksimal_Data berkaitan
proses ke-3 (peng-kode-an). Sedangkan proses ke-1 adalah seberapa cepat data ADC dihasilkan dalam satu
kali proses.
Contoh Aplikasi
1. Suatu rangkaian ADC dengan IC 0804 diberikan input tegangan analog sebesar 3 volt. Tegangan referensi
IC di-set di 5 volt. Berapakah data digital output dari IC?
Jawaban
IC 0804 adalah IC ADC dengan output 8 bit data digital. Maka maksimal data-nya adalah 28 – 1 = 255
(pengurangan 1 dilakukan karena data dimulai dari 0-255 yang berarti berjumlah 256). Sehingga data digital
output IC adalah:
Data_ADC = (Vin/Vref) x Maksimal_Data
Data ADC = (3/5) x 255
Data_Digital_Output_IC = 153 = 10011001
2. Suatu rangkaian mikrokontroler AVR ATmega16 terhubung kepada sensor suhu LM35. Dalam proses
pembacaan data pada pin ADC-nya, data yang terbaca adalah 300(10). Berapakah suhu yang terdeteksi oleh
LM35 jika pin AREF pada mikrokontroler diset di tegangan 1 volt?
Jawaban
Langkah pertama dalam menyelesaikan kasus-3 adalah menentukan tegangan input di pin ADC yang adalah
tegangan keluaran dari LM35 dengan cara seperti pada penyelesaian kasus-2:
Data_ADC = (Vin/Vref) x Maksimal_Data
300 = (Vin/1) x 1023
Vin = (300 x 1 / 1023) = 0,293 Volt
Langkah berikutnya adalah menentukan suhu yang dideteksi oleh LM35. Untuk melakukan itu perlu
diperhatikan sensitivitas dari LM35. Dari datasheet-nya, LM35 memiliki sensitivitas 10 mV/oC. Sehingga
suhu yang terdeteksi oleh LM35 (T):
T = (Vin/Sensitivitas) = (0,293/0,01) = 29,3 oC