Proposal Ta Martabe PDF
Proposal Ta Martabe PDF
Disusun oleh:
Ristio Efendi
270110120047
Ditujukan Kepada:
PT Agincourt Resource (MARTABE)
Tapanuli
Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
sejarah umat manusia. Sejak zaman dahulu, logam mulia telah menjadi alat untuk
menyimpan kekayaan yang teruji dalam kurun waktu yang panjang. Salah satu
Emas (Au) merupakan logam yang juga sangat dibutuhkan untuk industri.
kontrak karya yang dimiliki oleh PTAR (Martabe) adalah sampai 50 tahun.
1
Tipe mineralisasi pada Martabe adalah endapan epitermal sulfida tinggi
dan terbentuk secara besar pada bagian kubah dasit dan kompleks diatreme.
Mineralisasi umumnya terjadi pada zona argillic dan chloritic. Jalur mineralisasi
yang telah diketahui berada sepanjang lebih dari 6 km dari utara ke selatan dan
meliputi 5 lokasi utama, yaitu Barani, Pit 1, Ramba Joring, Tor Uluala, dan Uluala
hulu.
maka perlu dilakukan eksplorasi lebih lanjut terhadap daerah yang baru maupun
daerah yang sudah berproduksi. Karena itu, dengan karakteristik dan alasan yang
telah disebutkan di atas, maka peneliti akan mencoba untuk melakukan analisis
Martabe.
yang ditinjau dari studi petrografi dan minegrafi yang selanjutnya disajikan dalam
bentuk peta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan dan
2
b. Mengindentifikasi mineral alterasi dan melakukan analisis susunan
logam.
d. Menghubungkan alterasi mineral yang berberbeda untuk menentukan
BAB II
TINAJAUAN PUSTAKA
3
2.1 Geologi Regional
Daerah pertambanganini terletak di dalam busur vulkanik Cainozoic
sepanjang 1.600 km. Zona Subduksi lempeng samudra Hindia yang ada di
seismic, dan vulkanik lainnya. Sistem Sesar Sumatera (Sumatran Fault System-
Miosen. Formasi ini dibentuk oleh dasit dan fragmen lava yang dikelilingi oleh
tuf, aglomerat, batuan sedimen, lava andesitik dan basaltik. Kondisi geologi dan
mineralisasi diontrol oleh sesar yang merupakan bagian dari Sistem Sesar
merupakan bagian dari Formasi Tapanuli. Batuan ini berada di bawah lapisan
Bagian timur dari daerah ini didominasi oleh batuan granit yang telah
mengintrusi batuan yang lebih tua. Batuan tertua terbentuk pada era Triasik dan
memiliki hubungan dengan Formasi granit Sibolga di sebelah barat laut. Formasi
Barus yang umumnya terdiri dari konglomerat dan batupasir, merupakan formasi
tersier paling tua dan paling dasar pada Martabe. Di atas formasi tersebut terdapat
Formasi vulkanik Angkola yang terbentuk pada era Miosen. Formasi tersebut
4
umumnya terdiri dari lava andesitic dan basaltic serta breksi. Di atas formasi
tersebut ada Formasi Tuf Toba yang membentuk dataran tinggi di sepanjang utara
wilayah Martabe.
persebaran zona mineralisasi. Sesar-sesar pada bagian barat laut, seperti pada Pit
dan terbentuk secara besar pada bagian kubah dasit dan kompleks diatreme.
Mineralisasi umumnya terjadi pada zona argillic dan chloritic. Pencucian batuan
batuan permeable yang bersifat brittle. Terdapat hubungan yang erat antara
berasosiasi pada zona breksiasi tahap akhir yang telah mengalami patahan dan
retakan.
dari utara ke selatan dan meliputi 5 lokasi utama, yaitu Barani, Pit 1, Ramba
Joring, Tor Uluala, dan Uluala hulu.Meskipun profil oksidasi sangat tidak
hematite dan goetit. Sulfida tembaga primer akan teroksidasi dan tercuci (leached)
5
secara besar-besaran. Emas yang umumnya berbentuk butiran halus akan
terdistribusi secara merata. Walaupun demikian, bijih dengan kadar tinggi akan
antara oksida dan sulfide dengan ketebalan rata-rata adalah 50 m. Dibawah zona
kadar tembaga yang ada pada zona tersebut tidak ada yang melebihi 0,2%.
Terdapat juga perak yang berupa proustite (Sulfida Perak-Arsen) dan pyrargyrite
(Sulfida Perak-Antimon).
Tipe mineralisai Pit 1 dan Ramba Joring tergolong sama sedangkan pada
Barani agak berbeda. Pada Barani mineralisasi terjadi pada urat kuarsa yang
BAB III
METODE PENELITIAN
6
Objek penelitian berfokus data core untuk mengidentifikasi mineral
alterasi dan mineral bijih. Objek penelitian lainnya adalah sayatan tipis dan
melakukan beberapa metode, yang terbagi menjadi beberapa langkah yaitu Analisi
Analisis Laboratorium
* *
Pembuatan Peta
Penyusunan Laporan
Keterangan :
7
** : Analisis dilakukan di Laboratorium Petrologi dan Mineralogi FTG
Unpad, Jatinangor
Langkah meliputi :
8
batuan digunakan klasifikasi batuan beku menurut Streckeisen, 1974
yaitu:
- Mengetahui mineral penyusun batuan
- Mengetahui adanya mineral ubahan pada batuan
- Paragenesa mineral
Analisis minegrafi dilakukan dengan menggunakan cahaya pantul pada
didapatkan baik dari lapangan dan laboratorium. Hasil analisis dapat berupa
9
Penelitian akan dilakukan di wilayah Izin Usaha Pertambangan PTAR
Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Secara astronomis berada pada daerah
BT. Untuk bisa sampai di lokasi PTAR (MARTABE) dapat ditempuh melalui jalur
darat dan udara. Dari kota Padang menuju daerah Batangtoru dapat di tempuh
dengan menggunakan bus melalui lintas Sumatera dengan waktu tempuh ±12 jam.
Jika melaui jalur udara dari kota Padang dapat ditempuh dengan jalur
udara, dan transit terlebih dahulu di Medan menggunakan pesawat perintis dan
PTAR (MARTABE) dan akan dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan, yaitu
2016
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
Persiapan
Studi Literatur
2. Pengambilan
Data
10
Data coring
Data grade
3. Analisis dan
Pengolahan
Data
-Database
-Drill hole
compositing
-Modelling
4. Penyusunan
Laporan
5. Presentasi
kemungkinan tema dan waktu pelaksanaan dapat berubah sesuai dengan keadaan
di tempat Tugas Akhir. Besar harapan saya proposal ini dapat menjadi
Rekomendasi :
Kontak :
11
Ristio Efendi, Jl. Caringin Desa Sayang RT 4 RW 12 Wisma Arkey, Jatinangor.
Mahasiswa Pengaju,
Ristio Efendi
NPM 270110120047
12