Anda di halaman 1dari 65

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

MUSYAWARAH MASYARAKAT SEKOLAH


DI SMP KRISTEN ALETHEIA KOTA MALANG

Disusun Oleh:

Ainur Rahman 201510300511006


Nadiah 201510300511007
Nadia Kusuma Dewi 201510300511020
Ahmad Umar Mukhtar 201510300511027
Ika Wahyu Purwaningsih 201510300511028
Raga Suryansyah 201510300511038
Maulana Malik Ibrahim 201510300511070
Akhmad Rofiq Rudiansyah 201510300511072
Zubi’atin Maunah 201510300511073

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2018
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


MUSYAWARAH MASYARAKAT SEKOLAH
DI SMP KRISTEN ALETHEIA KOTA MALANG

Disusun oleh:
Mahasiswa Praktik Profesi
Kelompok 13, 14, dan 15
Program Studi Diploma III Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Mengetahui,
Kepala Sekolah Pembimbing Klinik

Fitnar Kristijaningsih, S.Pd Renny Meita Arifianti, Amd. Kep


NIP. 7342 7476 4930 0033 NIP. 19850592009012005

Mengetahui,
Pembimbing Institusi

Nurlailatul Masruroh, MNS


NIP. 11205010421
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Makalah ini membahas tentang “Laporan Keperawatan Komunitas SMP
Kristen Aletheia Malang”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing keperawatan
komunitas dan pembumbing puskesmas yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
demi perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa memberikan kelancaran dan kemudahan bagi kita semua. Aamiin.

Malang, 16 Maret 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENGKAJIAN
1.1 INTI KOMUNITAS ................................................................... 6
1.1.1 Riwayat .............................................................................. 6
1.1.2 Demografi .......................................................................... 8
1.1.3 Statistik Khusus ................................................................. 8
1.1.4 Statistik Vital UKS ............................................................ 18
1.1.5 Nilai dan Kepercayaan ...................................................... 18
1.2 LINGKUNGAN FISIK............................................................... 19
1.2.1 Keadaan Umum Sekolah ................................................... 19
1.2.2 Hasil Observasi Lingkungan Fisik .................................... 20
1.2.3 Denah SMP Kristen Aletheia Malang ............................... 25
1.3 EKONOMI.................................................................................. 25
1.3.1 Uang Saku Siswa ............................................................... 26
1.4 KESELAMATAN DAN TRANSPORTASI .............................. 26
1.4.1 Keselamatan ...................................................................... 26
1.4.2 Transportasi ....................................................................... 26
1.5 POLITIK DAN PEMERINTAHAN ........................................... 26
1.6 REKREASI ................................................................................. 29

BAB II ANALISA DATA DAN MASALAH


2.1 Analisa Data ................................................................................ 30
2.2 Masalah Keperawatan................................................................ . 32
2.3 Prioritas Masalah Keperawatan .................................................. 32
2.4 Plan Of Action (POA)................................................................. 33

BAB III IMPLEMENTASI


3.1 PANITIA ................................................................................... 35
3.2 TUJUAN INSTRUKSIONAL ................................................... 35
3.2.1 Umum.............................................................................. 35
3.2.2 Khusus ............................................................................. 36

Keperawatan Komunitas | 4
3.3 METODE PELAKSANAAN .................................................... 36
3.4 MEDIA DAN ALAT ................................................................. 36
3.5 STRATEGI PELAKSANAAN ................................................. 37
3.6 SETTING TEMPAT.................................................................. 38
3.7 EVALUASI ............................................................................... 38
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN
BAB IV EVALUASI
4.1 Evaluasi Hasil Implementasi Di SMP Aletheia Kota Malang
Kelas VII dan VIII .................................................................... 60
LAMPIRAN FOTO
LAMPIRAN PPT MMS
LAMPIRAN PPT PENYULUHAN
LAMPIRAN LEAFLET

Keperawatan Komunitas | 5
BAB I
PENGKAJIAN

1.1 INTI KOMUNITAS (CORE COMMUNITY)


1.1.1 Riwayat
1.1.1.1 Visi dan Misi
1) Visi :
“Melaksanakan Amanat Agung demi terwujudnya komunitas
yang berimtaq (beriman dan bertaqwa), berbudaya, cerdas,
mandiri, dan siap menghadapi tantangan Zaman”

2) Misi :
a) Mewujudkan komunitas keimanan dan ketaqwaan
berdasarkan Veritas (Kebenaran), Libertas
(Kemerdekaan), dan Caritas,(Kasih )
b) Mewujudkan pribadi yang berbudi luhur dengan
membudayakan sikap Senyum ,Sapa, Salam, Sopan dan
Santun, memiliki rasa simpati dan empati antar warga
sekolah
c) Menanamkan kesadaran peduli dan berbudaya lingkungan
melalui Pendidikan Lingkungan Hidup
d) Mewujudkan peserta didik yang cerdas, mandiri, dan
menguasai IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi)
e) Mewujudkan kualitas standar Kelulusan
f) Mewujudkan pendidik dan tenaga pendidik yang
berkualitas
g) Meningkatkan potensi fisik dan menanamkan disiplin,
sportifitas, serta kesadaran hidup bersih dan sehat
h) Mengembangkan bakat dan minat di bidang seni,
keterampilan, dan olahraga

1.1.1.2 Profil Singkat Sekolah


SMP Kristen Aletheia Malang berdiri pada Tahun 1985
berada di jalan Ir.Juanda no. 6 malang . Kondisi sosial ekonomi

Keperawatan Komunitas | 6
orang tua siswa sangat heterogen dengan latar belakang mulai
sebagai pegawai negeri sipil, pegawai swasta wiraswasta
pedagang kaki lima , buruh pabrik, juga pembantu rumah tangga.
Kebanyakan taraf ekonomi orang tua peserta didik termasuk
golongan menengah ke bawah, dimana sekitar 75 % tergolong
kurang mampu. Inpun SMP Kristen Aletheia sangat bervariasi,
rata-rata NUN cukup, walaupun ada yang rendah , tetapi nilai
kelulusan siswa baik.
1.1.1.3 Riwayat Kegiatan Sekolah
SMP Kristen Aletheia menerapkan sistem belajar mengajar
dengan menggunakan kurikulum KTSP yang diterapkan pada
setiap tingkatan kelasnya. Kegiatan belajar mengajar disetiap
harinya dimulai pukul 6:45. Terdapat pula kegiatan” Pembiasaan”
kegiatan pembiasaan ini berbeda-beda dalam setiap harinya.
Dilakukan melalui pembiasaan rutin, spontan, dan keteladanan,
secara rinci adalah sebagai berikut : ( Pembiasaan rutin ) yaitu
kegiatan yang dilakukan terjadwal, meliputi upacara bendera,
renungan dan doa bersama, Jumat bersih, ketertiban /
kedisiplinan. ( Pembiasaan spontan ) yaitu kegiatan tidak
terjadwal dalam kejadian khusus, menampilkan kebiasaan santun
dan budi pekerti sebagai cerminan akhlak mulia dan iman taqwa :
melalui pembiasaan budaya sekolah 6S + 1E (Senyum, Sapa,
Salam, Sopan, Santun, Simpati dan Empati). ( Pembiasaan
keteladanan ) adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari
meliputi berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca,
memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain, datang tepat
waktu.
Jam istirahat terdapat dua kali yakni istirahat pertama di
jam 09:40 – 10:00 dan istirahat kedua di jam 12:50 – 13:05. SMP
Kristen Aletheia memiliki 8 macam ekstrakulikuler yaitu
pramuka, drumband, kecantikan, tata boga, gitar, keyboard,
basket dan futsal. Untuk pemakaian seragam, di hari senin dan
selasa menggunakan seragam putih biru, rabu menggunakan
batik, kamis menggunakan seragam pramuka, jum’at

Keperawatan Komunitas | 7
menggunakan kaos kelas, dan untuk seragam olahraga
pemakaiannya menyesuaikan dengan jam olahraga.
Mata pelajaran yang ada di SMP Kristen Aletheia secara
umum ada 10, yaitu : Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Matematika, Ilmu pengetahuan alam (IPA), Ilmu
pengetahuan sosial (IPS), Seni budaya keterampilan, Penjaskes,
Bahasa Inggris, Agama, dan Prakarya.

1.1.2 Demografi
Dari hasil survey data dan wawancara SMP Kristen Aletheia Kota Malang
memiliki peserta didik sebanyak 136 siswa dengan 82 siswa laki-laki dan
54 siswa perempuan.

Tabel 1. Data Demografi berdasarkan Jenis Kelamin.


Jenis Jumlah
Tingkat / Kelas Kelamin
Laki- Laki Perempuan
Kelas 7 A 16 11 27
Kelas 7 B 16 11 27
Kelas 8 A 15 7 22
Kelas 8 B 12 9 21
Kelas 9 A 12 7 19
Kelas 9 B 11 9 20
Total 82 54 136

Diagram 1. Perbandingan jenis kelamin laki-laki dan perempuan

Keperawatan Komunitas | 8
Perbandingan Jumlah Siswa Laki -
Laki dan Perempuan

40%
60% Laki - Laki
Perempuan

Kesimpulan: Dari 136 siswa di SMP Kristen Aletheia Kota


Malang 60% diantaranya adalah siswa laki-laki dan 40% siswa
perempuan, jadi di SMP Kristen Aletheia Kota Malang didominasi
oleh siswa laki-laki.
1.1.3 Statistik Khusus
Dari hasil pengkajian di SMP Kristen Aletheia Kota Malang, didapatkan
data gaya hidup sehat kelas VII dan VIII sebagai berikut :

1.1.3.1 Gaya Hidup Sehat


Berdasarkan dari survey data pada gaya hidup sehat siswa-siswi
SMP Kristen Aletheia Kota Malang kelas VII dan VIII didapatkan
hasil sebagai berikut:

Kebiasaan Olahraga

16%
31%
16% 1 kali
2 kali
37%
3 kali
> 3 kali

Keperawatan Komunitas | 9
Diagram 2. Perbandingan kebiasaan olahraga pada siswa/i dalam
1 minggu

Kebiasaan Sarapan Siswa

4%
0%

39% ya
57%
kadang2

tidak perna

Diagram 3. Perbandingan kebiasaan sarapan siswa sebelum


sekolah

Kebiasaan Siswa Jajan di Sekolah

0%
30% kantin

3% di luar kantin
67%
bawa dari rumah

Diagram 4. Perbandingan kebiasaan siswa jajan di sekolah

Keperawatan Komunitas | 10
Siswa yang pernah Merokok

36%

64% ya
tidak

Diagram 5. Perbandingan siswa yang pernah merokok

Siswa yang Pernah Meminum Alkohol

33% ya
tidak
67%

Diagram 6. Perbandingan siswa yang pernah meminum alcohol

Keluarga yang Merokok

49% 51%
ya
tidak

Keperawatan Komunitas | 11
Diagram 7. Perbandingan anggota keluarga siswa yang merokok
dan tidak merokok

Keluarga yang Mengonsumsi Alkohol

13%

ya

87% tidak

Diagram 8. Perbandingan anggota keluarga siswa yang


mengonsumsi alcohol dan tidak mengonsumsi alcohol

1.1.3.2 Nilai Indeks Masa Tubuh (IMT)


Setelah dilakukan penilaian terhadap nilai Indeks Masa Tubuhh
(IMT) siswa-siswi SMP Kristen Aletheia Kota Malang kelas VII
dan VIII maka didapatkan data sebagai berikut ini :

Indeks Massa Tubuh


0%

11% 4%

46% BB Kurang

39% BB Ideal
BB Lebih
Gemuk
Sangat Gemuk

Diagram 9. Perbandingan Indeks Massa Tubuh siswa/i kelas VII


dan VIII
Kesimpulan:

Keperawatan Komunitas | 12
Dari hasil skrining gizi yang dilakukan pada siswa kelas VII dan
VIII didapatkan hasil siswa yang mengalami kegemukan sebanyak
4% atau 4 siswa/i, siswa yang memiliki BB normal sebanyak 39%
atau sebanyak 35 siswa/i, siswa/i yang memiliki BB lebih sebanyak
11% atau 10 siswa/i, dan siswa yang BB nya kurang sebanyak 46%
atau sebanyak 42 siswa/i. Dengan keterangan:
IMT = BB (kg) / (TB)2 (m)
 < 18,4 = BB Kurang
 18,5 – 24,9 = BB Ideal
 25 – 29,9 = BB Lebih
 30 – 39,9 = Gemuk
 > 40 = Sangat Gemuk

1.1.3.3 Kebersihan Mulut dan Gigi


Berdasarkan hasil kuisioner dan pemeriksaan fisik yang
dilakukan kepada siswa – siswi kelas VII dan VIII diperoleh hasil
bahwa siswa yang mengalami caries gigi atau karang gigi sebanyak
30 siswa atau dengan presentase 33% dan yang tidak mengalami
caries gigi sebanyak 62 siswa atau 87%. Berikut hasil yang
dijelaskan dengan diagram:

Caries Gigi pada Siswa

33%
ya
67%
tidak

Diagram 10. Perbandingan siswa yang mengalami caries gigi dan


tidak mengalami caries gigi
Keperawatan Komunitas | 13
1.1.3.4 Kebiasaan Cuci Tangan Siswa
Perilaku siswa digali melalui metode wawancara, observasi
dan penyebaran kuisioner. Berdasarkan hasil kuisioner yang kami
bagikan kepada siswa – siswi kelas VII dan VIII diperoleh hasil
bahwa banyak di antara mereka yang belum mengetahui 6 langkah
cuci tangan yang baik dan benar. Berikut hasil penyebaran
kuisioner yang dijelaskan dengan diagram:

Pengetahuan siswa tentang 6 Langkah Cuci


Tangan

46%
54%
ya
tidak

Diagram 11. Perbandingan pengetahuan siswa/i terhadap langkah


mencuci tangan

Kesimpulan: Dari hasil penyebaran kuesioner didapatkan hasil


persentase siswa yang mengetahui 6 langkah cuci tangan sebanyak
46% atau 42 siswa sedangkan yang tidak mengetahui 6 langkah
cuci tangan sebanyak 54% atau 50 siswa.

Keperawatan Komunitas | 14
Perilaku Mencuci Tangan Sebelum Makan

25% ya
tidak
75%

Diagram 12. Perbandingan perilaku siswa/i mencuci tangan


sebelum makan
Kesimpulan: Dari hasil penyebaran kuesioner didapatkan hasil
persentase siswa yang mencuci tangan sebelum makan sebanyak
75% atau 69 siswa dan yang tidak mencuci tangan sebelum makan
sebanyak 25% atau 23 siswa.
1.1.3.5 Masalah Reproduksi

Usia Pertama Menstruasi

3%9%

< 8 thn

88% 8-15 thn


>15

Diagram 13. Perbandingan usia pertama menstruasi pada siswi


kelas VII dan kelas VIII
Kesimpulan: Dari hasil penyebaran kuisioner didapatkan hasil
bahwa usia pertama mereka menstruasi pada usia <8 tahun

Keperawatan Komunitas | 15
sebanyak 9% atau 3 siswi, pada usia 8 – 15 tahun sebanyak 88%
atau 29 siswi, dan pada usia >15 tahun sebanyak 3% atau 1 siswi.

Menstruasi Teratur

13%

ya
87% tidak

Diagram 14. Perbandingan menstruasi teratur pada siswi kelas VII


dan VIII
Kesimpulan: Dari hasil penyebaran kuisioner didapatkan hasil
bahwa sebanyak 13% siswi mengalami menstruasi yang tidak
teratur atau 4 siswi, sedangkan sebanyak 87% siswi mengalami
menstruasi yang teratur atau 27 siswi.

Keputihan

28%
ya
72%
tidak

Diagram 15. Distribusi siswi kelas VII dan VIII yang pernah
mengalami keputihan disertai gatal
Kesimpulan: Dari hasil penyebaran kuisioner didapatkan hasil
bahwa sebanyak 28% siswi tidak pernah mengalami keputihan atau

Keperawatan Komunitas | 16
sebanyak 9 siswi, sedangkan sebanyak 72% siswi pernah
mengalami keputihan atau sebanyak 23 siswi.

Menstruasi Disertai Nyeri

47% 53%
ya
tidak

Diagram 16. Distribusi siswi kelas VII dan VIII yang mengalami
menstruasi disertai nyeri
Kesimpulan: Dari hasil penyebaran kuisioner, didapatkan bahwa
sebanyak 53% atau sebanyak 16 siswi mengalami menstruasi
disertai nyeri, sedangkan yang tidak disertai nyeri sebanyak 47%
atau 14 siswi.

Pernah Mimpi Basah

19%

ya
81% tidak

Diagram 17. Distribusi siswa kelas VII dan VIII yang pernah
mimpi basah

Keperawatan Komunitas | 17
Kesimpulan: Dari kuisioner yang sudah disebarkan, didapatkan
hasil bahwa siswa yang sudah pernah mimpi basah sebanyak 81%
atau 58 siswa dan yang belum pernah mimpi basah sebanyak 19%
atau sebanyak 14 siswa.

Gatal di Sekitar Kemaluan

42%
58% ya
tidak

Diagram 18. Distribusi siswa/i yang pernah mengalami gatal di


sekitar kemaluannya
Kesimpulan: Dari kuisioner yang sudah disebarkan, didapatkan
hasil bahwa siswa/i yang pernah mengalami gatal di sekitar
kemaluannya sebanyak 58% atau 93 siswa/i dan yang tidak pernah
sebanyak 42% atau 66 siswa/i.

Keperawatan Komunitas | 18
1.1.4 Statistik Vital UKS
1.1.4.1 Hasil Observasi
SMP Kristen Aletheia memiliki ruang UKS dengan tipe
UKS lengkap yang kurang di dalamnya terdapat 1 tempat tidur,
1 bantal, 1 selimut, lemari obat, timbangan berat badan, 1
pengukur tinggi badan, 1 kotak P3K, 1 buah meja, 2 buah kursi.
Fasilitas kesehatan UKS digali berdasarkan observasi dan
wawancara kepada pembina UKS. Dari hasil observasi
didapatkan bahwa perlengkapan yang ada di UKS kurang
memadai dikarenakan kotak P3K yang hanya berisi kapas, obat
merah, dan minyak kayu putih. Untuk obat – obatan disimpan
oleh guru sarana prasarana karena jika ditaruh di dalam kotak
P3K biasanya obat tersebut selalu berkurang jumlahnya.
1.1.5 Nilai dan Kepercayaan
1.1.5.1 Agama yang Dianut
Berdasarkan dari hasil wawancara dengan guru MTS Khadijah,
dari 134 siswa-siswi SMP Kristen Aletheia Kota Malang agama
yang dianut sebagai berikut:
Tabel 2. Agama yang dianut

Agama Kelas VII Kelas VIII Kelas IX


Islam 0 1 2
Kristen 53 43 37
Katholik 1 2 2
Hindu 0 0 0
Budha 0 0 0
Konghucu 0 0 0
Lainnya 0 0 0
Total 54 46 41

Kesimpulan: Dari 134 siswa-siswi SMP Kristen Aletheia Kota


Malang, mayoritas adalah beragama Kristen.

Keperawatan Komunitas | 19
1.2 LINGKUNGAN FISIK
1.2.1 Keadaan Umum Sekolah
Dari hasil observasi SMP Kristen Aletheia tampak bersih dan rapi
sumber air dari PDAM. Halaman depan cukup luas, SMP Kristen
Aletheia memiliki 16 ruangan yang terdiri 6 ruangan kelas, ruang UKS,
ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, perpustakaan, ruang
computer, tempat ibadah, laboraturium, kantin, dan aula sekolah.
Tampak dari depan saat memasuki SMP Kristen Aletheia di sebelah kiri
ada pos satpam, tempat sampah, dan parkiran. Di sebalah parkiran
dengan arah menghadap ke utara ada ruang tunggu wali murid.
Di depan ruang tunggu wali murid terdapat lapangan futsal dan
basket, di sebelahnya terdapat arena lompat jauh. Di sebelah barat ruang
tunggu wali murid terdapat koperasi sekolah, perpustakaan, dan kantor
yayasan yang menjadi satu Gedung, Di depannya terdapat lapangan
upacara bersama. Sebelah selatannya lapangan upacara terdapat gedung
SMP Kristen Aletheia yang terdiri dari 6 ruang kelas 1,2,dan 3, 1 ruang
guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang tata usaha, 1 ruang UKS, 1 ruang
BK, 1 ruang lab IPA dan 1 ruang multimedia.
Di depan ruang guru terdapat ruang tamu umum dan dibelakang
ruang guru terdapat 4 kamar mandi, 1 dapur serta 1 gudang. Sebelah
utara terdapat aula dan kantin yang menjual aneka makanan ringan dan
nasi yang harganya terjangkau bagi siswa siswi SMP. Untuk ruang
komputer ada 9 buah komputer yang tersedia. Di setiap ruang kelas
jumlah meja dan bangku menyesuaikan jumlah siswa siswinya, Jumlah
meja guru di setiap kelasnya ada 1 buah dan tersedia 1 buah kursi guru.
Juga terdapat kipas angin dan proyektor.
Untuk sarana prasarana terkait kebersihan (tempat sampah)
terdapat tempat sampah ukuran besar, dan untuk tempat sampah di
depan ruang guru ada 1 dengan ukuran kecil. Untuk keseluruhan tempat
sampah ada pemilahan sampah organik dan non-organik.

Keperawatan Komunitas | 20
1.2.2 Hasil Observasi Lingkungan Fisik
Tabel 3. Hasil observasi lingkungan fisik
Variabel yang Bobot
Kriteria Penilaian Skor Nilai Max Nilai
diteliti Max
 Bersih dan tidak berbau 4
Halaman  Becek pada waktu hujan 3
4 16 14
sekolah  Adanya genangan air 3
 Luas 4
 Terbuat dari bahan kedap air 5
Lantai ruang  Ada retakan atau lantai pecah 5
5 20 18
belajar  Licin 4
 Bersih 4
 Ada sekat antara ruang 5
Dinding sekolah  Berbahan kuat 5 5 15 14
 Dinding bersih 4
 Tidak bocor 5
Atap 5 10 10
 Bahan kuat 5
 Baik 5
Pencahayaan 5 10 10
 Pencahayaan tambahan 5
 Ada satu disetiap ruangan 4
Tempat sampah 4 8 7
 Sampah menumpuk 3
 Bak sampah tertutup
Tempat 3
 Berada di setiap sudut
pembuangan 5 4 15 11
halaman
sampah 4
 Sampah menumpuk
 Diangkut petugas atau
Pemusnahan 5
dibakar < 3 hari sekali 5 10 10
sampah 5
 Diangkut setiap hari
 Pencahayaan 4
Toilet dan
 Kebersihan 5 4 25 17
kamar mandi
 Ketersediaan air 4

Keperawatan Komunitas | 21
 Kebersihan bak air 4
 Adanya tempat sampah 1
 Ada petugas khusus (penjaga
Pemeliharaan 4
sekolah)
kebersihan 5 4 15 12
 Kerja bakti sekolah
sekolah 4
 Piket kelas
 Makanan sehat 3
 Makanan bersih 3
Warung atau
 Penyajian makanan 4 3 20 14
kantin sekolah
 Tempat makan memadai 2
 Kebersihan 3
Jumlah 164 134

Kesimpulan: Jumlah nilai yang diperoleh = 134/164 x 100 = 82% (Sangat Baik).
Adapun tingkatan penilaian pada sarana sanitasi dasar di sekolah di asumsikan
sebagai berikut:
 Sangat baik : Total skor 80% - 100%
 Baik : Total skor 70% - 79%
 Cukup : Total skor antara 50% - 69%
 Kurang baik : Total skor dibawah 50%

Tabel. 4 Sarana dan Prasarana Pendukung Pembelajaran


No Jenis Sarana Letak Kepemilikan Jumlah Jumlah
1 Rak Buku Ruang perpustakaan Milik 4 4
2 Meja Baca Ruang perpustakaan Milik 3 3
3 Kursi Baca Ruang perpustakaan Milik 12 12
4 Lemari Ruang Lab. Komputer Milik 1 1
5 Komputer Ruang Lab. Komputer Milik 9 9
6 Jam Dinding Ruang Lab. Komputer Milik 1 1
7 Access Point Ruang Lab. Komputer Milik 1 1
8 Meja Siswa Ruang Kelas 7A Milik 13 13

Keperawatan Komunitas | 22
9 Kursi Siswa Ruang Kelas 7A Milik 13 13
10 Meja Guru Ruang Kelas 7A Milik 1 1
11 Kursi Guru Ruang Kelas 7A Milik 1 1
12 Papan Tulis Ruang Kelas 7A Milik 1 1
13 Lemari Ruang Kelas 7A Milik 1 1
14 Proyektor Ruang Kelas 7A Milik 1 1
15 Kipas angin Ruang Kelas 7A Milik 3 3
16 Rak Buku Ruang Kelas 7A Milik 1 1
17 Simbol Kenegaraan Ruang Kelas 7A Milik 1 1
18 Meja Siswa Ruang Kelas 7B Milik 13 13
19 Kursi Siswa Ruang Kelas 7B Milik 13 13
20 Meja Guru Ruang Kelas 7B Milik 1 1
21 Kursi Guru Ruang Kelas 7B Milik 1 1
22 Papan Tulis Ruang Kelas 7B Milik 1 1
23 Lemari Ruang Kelas 7B Milik 1 1
24 Proyektor Ruang Kelas 7B Milik 1 1
25 Kipas angin Ruang Kelas 7B Milik 1 1
26 Jam Dinding Ruang Kelas 7B Milik 1 1
27 Meja Guru Ruang Guru Milik 5 5
28 Kursi Guru Ruang Guru Milik 10 10
29 Komputer Ruang Guru Milik 3 3
30 Printer Ruang Guru Milik 2 2
31 Tempat Tidur UKS Ruang UKS Milik 1 1
32 Lemari UKS Ruang UKS Milik 1 1
33 Kursi UKS Ruang UKS Milik 2 2
34 Perlengkapan P3K Ruang UKS Milik 1 1
35 Selimut Ruang UKS Milik 1 1
36 Bantal Ruang UKS Milik 1 1
37 Timbangan Berat Badan Ruang UKS Milik 1 1
38 Pengukur Tinggi Badan Ruang UKS Milik 1 1
39 Meja Siswa Ruang Kelas 8A Milik 10 10

Keperawatan Komunitas | 23
40 Kursi Siswa Ruang Kelas 8A Milik 20 20
41 Meja Guru Ruang Kelas 8A Milik 1 1
42 Kursi Guru Ruang Kelas 8A Milik 1 1
43 Papan Tulis Ruang Kelas 8A Milik 1 1
44 Lemari Ruang Kelas 8A Milik 1 1
45 Rak Buku Ruang Kelas 8A Milik 1 1
46 Proyektor Ruang Kelas 8A Milik 1 1
47 Kipas angin Ruang Kelas 8A Milik 1 1
48 Meja Kepala Sekolah Ruang Kepala Sekolah Milik 1 1
49 Meja Guru Ruang guru Milik 5 5
50 Kursi Guru Ruang guru Milik 10 10
51 Meja TU Ruang TU Milik 3 3
52 Kursi TU Ruang TU Milik 3 3
53 Lemari Ruang TU Milik 1 1
54 Komputer TU Ruang TU Milik 2 2
55 Printer TU Ruang TU Milik 1 1
56 Tempat Sampah Ruang guru Milik 1 1
57 Kursi dan Meja Tamu Ruang tamu Milik 4 4
58 Meja Siswa Ruang kelas 8B Milik 11 11
59 Kursi Siswa Ruang kelas 8B Milik 22 22
60 Meja Guru Ruang kelas 8B Milik 1 1
61 Kursi Guru Ruang kelas 8B Milik 1 1
62 Papan Tulis Ruang kelas 8B Milik 1 1
63 Lemari Ruang kelas 8B Milik 1 1
64 Jam Dinding Ruang kelas 8B Milik 1 1
65 Rak Buku Ruang kelas 8B Milik 1 1
66 Simbol Kenegaraan Ruang kelas 8B Milik 1 1
67 Proyektor Ruang Kelas 8B Milik 1 1
68 Kipas angin Ruang Kelas 8B Milik 1 1
69 Meja Siswa Ruang Kelas 9A Milik 12 12
70 Kursi Siswa Ruang Kelas 9A Milik 24 24

Keperawatan Komunitas | 24
71 Meja Guru Ruang Kelas 9A Milik 1 1
72 Kursi Guru Ruang Kelas 9A Milik 1 1
73 Papan Tulis Ruang Kelas 9A Milik 1 1
74 Lemari Ruang Kelas 9A Milik 1 1
75 Jam Dinding Ruang Kelas 9A Milik 1 1
76 Rak Buku Ruang Kelas 9A Milik 1 1
77 Simbol Kenegaraan Ruang Kelas 9A Milik 1 1
78 Proyektor Ruang Kelas 9A Milik 1 1
79 Kipas angin Ruang Kelas 9A Milik 1 1
80 Brangkas Gudang Milik 1 1
81 Meja Siswa Ruang Kelas 9B Milik 12 12
82 Kursi Siswa Ruang Kelas 9B Milik 24 24
83 Meja Guru Ruang Kelas 9B Milik 1 1
84 Kursi Guru Ruang Kelas 9B Milik 1 1
85 Papan Tulis Ruang Kelas 9B Milik 1 1
86 Lemari Ruang Kelas 9B Milik 1 1
87 Proyektor Ruang Kelas 9B Milik 1 1
88 Kipas angin Ruang Kelas 9B Milik 1 1
89 Jam Dinding Ruang Kelas 9B Milik 1 1
90 Rak Buku Ruang Kelas 9B Milik 1 1
91 Simbol Kenegaraan Ruang Kelas 9B Milik 1 1

Keperawatan Komunitas | 25
1.2.3 Denah SMP Kristen Aletheia Malang

1.3 EKONOMI
1.3.1 Uang Saku Siswa
Dari hasil penyebaran kuesioner menunjukkan persentase rata-rata uang
saku siswa-siswi kelas VII dan VIII SMP Kristen Aletheia antara lain :

Uang saku per Hari

0%
1%
24%
5.000 - 10.000
75% 10.000 - 25.000
>25.000

Diagram 19. Perbandingan uang saku siswa per hari

Keperawatan Komunitas | 26
Kesimpulan: siswa-siswi yang memiliki uang saku 5.000 – 10.000 per
hari sebanyak 75% atau 69 siswa-siswi, dan untuk siswa-siswi yang
memiliki uang saku 10.000 – 25.000 sebanyak 24%, atau 22 siswa-
siswi sedangkan untuk siswa-siswi yang memiliki uang saku >25.000
sebanyak 1% atau sebanyak 1 orang.

1.4 KESELAMATAN DAN TRANSPORTASI


1.4.1 Keselamatan
Dari hasil pengamatan atau Observasi tentang keselamatan di SMP
Kristen Aletheia Kota Malang didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Gerbang sekolah tidak selalu ditutup
2. Tidak ada zebra cross
3. Per harinya dijaga oleh 1 orang satpam
4. Tidak ada pencurian maupun barang yang hilang
5. Siswa-siswi tidak diperbolehkan untuk membawa kendaraan
bemotor.
1.4.2 Transportasi
Dari hasil wawancara dan observasi beberapa siswa-siswi SMP Kristen
Aletheia menunjukan bahwa tranportasi siswa saat berangkat dan
pulang sekolah sebagian besar diantar oleh keluarganya karena sekolah
melarang muridnya untuk tidak membawa kendaraan bermotor ke
sekolah, serta beberapa siswa ada yang berjalan kaki karena jarak yang
ditempuh dari rumah menuju sekolah tidak begitu jauh.

1.5 POLITIK DAN PEMERINTAHAN


Agar pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan tertib dan lsncar,
maka diperlukan adanya tata tertib yang wajib di patuhi oleh semua
warga sekolah. Tata tertib yang ada di SMP Kristen Aletheia dibagi
menjadi beberapa bagian, yaitu tata tertib untuk siswa-siswi, tata tertib
untuk guru dan karyawan. Berikut adalah tata tertib yang di terapkan di
SMP Kristen Aletheia :

Keperawatan Komunitas | 27
Waktu Belajar :
1. Masuk sekolah : Pkl. 06.45 WIB
2. Pulang : Pkl. 14.30 WIB
Seragam :
1. Putih Biru : Senin – Selasa
2. Olah Raga : Sesuai dengan jadwal pelajaran olah raga
3. Batik : Rabu
4. Pramuka : Kamis
5. Kaos Kelas : Jumat

I. Tata Tertib :
a. Kepala sekolah
 Selalu hadir pada pukul 06.25 dan langsung mengawasi kehadiran guru,
karyawan, dan siswa
 Pukul 06.30 memimpin doa pagi untuk seluruh guru / karyawan serta
langsung memberikan pengarahan dan pembinaan
 Mengerjakan tugas – tugas manajerial serta memeriksa kebersihan
lingkungan dengan kata lain “ Nilai disiplin sudah menjadi budaya
sekolah ”.
b. Guru / BP
 Semua hadir pagi pukul 06.25
 Semua langsung mempersiapkan perangkatnya untuk pembelajaran di
kelas
 Pukul 06.30 doa pagi bersama dan selesai doa pagi, Wali – Wali Kelas
memeriksa persiapan kelas masing – masing.
c. Karyawan / TU
 Pesuruh sekolah datang pukul 05.00 untuk membersihkan sekolah
( lingkungan, semua ruangan, dan menyiram tanaman dan lingkungan )
 TU datang pukul 06.20 dan langsunng mengerjakan tugas – tugas yang
sudah diatur oleh sekolah ( termasuk membersihkan areanya ).

Keperawatan Komunitas | 28
d. Siswa / murid
 Datang dan pulang sekolah tepat waktu.
 Datang terlambat atau pulang lebih cepat harus mendapat ijin /
keterangan dari Kepala Sekolah.
 Memakai seragam yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.
 Memberitahukan ke pihak sekolah jika berhalangan hadir.
 Wajib menandatangani agenda sekolah dan buku kerja siswa
lainnya serta memperhatikan catatan/pesan dari guru dengan teliti.
Jika ada hal yang kurang dipahami dapat langsung menanyakan
kepada guru kelas yang bersangkutan.
 Siswa yang beragama nasrani, setiap Minggu wajib datang ke
Sekolah Minggu
(di gereja masing-masing).
 Membayar SPP serta kelengkapan administrasi lainnya paling
lambat tanggal 10 pada tiap bulannya.
 Siswa putra tidak diperkenankan berambut panjang dengan
ketentuan sbb: bagian muka tidak melebihi alis, bagian samping
tidak menutupi telinga dan bagian belakang tidak menutupi krah
baju.
 Tidak diperkenankan memanjangkan kuku tangan, memakai cat
kuku, kosmetik, dsb, kecuali pada acara khusus di sekolah.
 Semua siswa tidak diperkenankan membawa HP kecuali atas ijin
wali kelas. (untuk fasilitas pembelajaran atau keperluan lain, HP
dititipkan wali kelas)
 Wajib memakai sepatu hitam, kaos kaki putih setiap hari Senin –
Rabu, kaos kaki hitam setiap hari Kamis - Jumat.
 Jika dalam keadaan khusus, anak tidak boleh mengikuti kegiatan
tertentu, harus memberitahukan pihak sekolah.
 Menjaga kebersihan dan kerapian buku – buku sekolah.
 Wali siswa / pengasuh / pengantar diwajibkan memelihara
lingkungan sekolah dengan : membuang sampah pada tempatnya,
tidak merokok, memadamkan mesin mobil pada saat menunggu,

Keperawatan Komunitas | 29
tidak merusak tanaman, meminta ijin bila hendak memetik buah,
bunga maupun sayuran yang berada di lingkungan sekolah.
 Wali siswa / pengasuh / pengantar harap menunggu di ruang tunggu
yang telah disediakan oleh pihak sekolah.
 Jika hendak menitipkan makanan atau barang untuk anak, dapat
diberikan kepada petugas di pintu gerbang dengan menuliskan
nama anak dan kelasnya.
 Jika orang tua terlambat menjemput anak, harus memberitahu
kepada pihak sekolah.
 Tidak diperkenankan meminta guru Sekolah Kristen Aletheia
(SKA) untuk memberi pelajaran tambahan (les) kepada anak tanpa
sepengetahuan kepala Sekolah.
 Tidak diperkanankan memberi barang, uang atau apapun kepada
guru tanpa sepengetahuan Kepala Sekolah.

1.6 REKREASI
Siswa SMP Kristen Aletheia mengisi jam istirahat dengan bermain di
halaman sekolah, ada yang diam di kelas dan ada yang ke kantin. Setiap
tahunnya siswa siswi rekreasi ke tempat rekreasi yang disesuaikan dengan
pelajaran atau tema dari mata pelajaran dari tiap kelas. Contohnya, saat
pelajaran IPS mereka mengunjungi candi candi atau tempat bersejarah, saat
pelajaran IPA mereka mengunjungi Predator Fun Park.

Keperawatan Komunitas | 30
BAB II
ANALISA DATA DAN MASALAH

2.1 ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 Data subjektif Kurang Sumber Defisiensi Pengetahuan
 Salah satu siswa Pengetahuan berhubungan dengan
mengatakan bahwa belum Kurang Sumber
mengetahui secara detail Pengetahuan
tentang cara cuci tangan 6
langkah
 Salah satu siswa bertanya
kepada mahasiswa D3
Keperawatan UMM
seperti apa 6 langkah cuci
tangan itu.
Data objektif
 Dari hasil kuisioner
didapatkan hasil sebanyak
46% siswa mengetahui 6
langkah cuci tangan dan
54% siswa tidak
mengetahui 6 langkah cuci
tangan.
 Dari hasil observasi secara
langsung kepada siswa,
didapatkan bahwa siswa
masih belum bisa
melakukan 6 langkah cuci
tangan dengan benar

Keperawatan Komunitas | 31
2 Data subjektif Merokok dan Perilaku Kesehatan
 Beberapa siswa mengaku Penggunaan Cenderung Beresiko
bahwa mereka pernah Alkohol berhubungan dengan
mencoba untuk merokok Merokok dan
dan meminum alkohol Penggunaan Alkohol
Data objektif
 Dari hasil kuisioner
didapatkan hasil sebanyak
36% siswa pernah
merokok dan 64% siswa
tidak pernah merokok.
 Dari hasil kuisioner untuk
siswa yang pernah
meminum alcohol
didapatkan hasil sebanyak
33% siswa pernah
meminum alcohol dan
67% siswa tidak pernah
meminum alcohol

3 Data subjektif Kurang Informasi Defisiensi Pengetahuan


 Beberapa siswa putri berhubungan dengan
bertanya kepada Kurang Informasi
mahasiswa D3
Keperwatan UMM
mengenai keputihan
 Beberapa siswa putri
mengatakan bahwa
mengalami keputihan
disertai gatal
Data objektif
 Dari hasil kuisioner

Keperawatan Komunitas | 32
 didapatkan hasil sebanyak
72% siswi pernah
mengalami keputihan
disertai gatal dan 28%
siswi tidak pernah

2.2 MASALAH KEPERAWATAN


1. Defisiensi Pengetahuan 6 Langkah Cuci Tangan yang Baik dan Benar
berhubungan dengan Kurang Sumber Pengetahuan
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko berhubungan dengan Merokok
dan Penggunaan Alkohol
3. Defisiensi Pengetahuan Masalah Reproduksi Remaja Wanita
berhubungan dengan Kurang Informasi

2.3 PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


1. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko berhubungan dengan Merokok
dan Penggunaan Alkohol
2. Defisiensi Pengetahuan Masalah Reproduksi Remaja Wanita
berhubungan dengan Kurang Informasi
3. Defisiensi Pengetahuan 6 Langkah Cuci Tangan yang Baik dan benar
berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan.

Keperawatan Komunitas | 33
2.4 PLAN OF ACTION (POA)
No Topik Masalah Tujuan Rencana Kegiatan Waktu Tempat Sasaran Penanggung
Pelaksanaan Jawab

1. Kurangnya Agar siswa-siswi Melakukan penyuluhan 22 Maret 2018 Aula Siswa- Kelompok
pengetahuan tentang SMP Aleteheia penyuluhan tentang bahaya SMP siswi Komunitas
perilaku gaya hidup Malang bisa merokok dan bahaya Aleteheia kelas 7 13,14 dan 15
sehat(perilaku menerapkan gaya minum-minuman keras. Malang dan kelas Mahasiswa D3
merokok dan minum- hidup sehat dan 8 Keperawatan
minuman keras) mengetahui bahaya UMM
merokok dan minum-
minuman keras.

2. Kurangnya Agar siswa-siswi Melakukan penyuluhan 22 Maret 2018 Aula Siswa- Kelompok
pengetahuan tentang 6 SMP Aleteheia tentang 6 langkah cuci SMP siswi Komunitas
langkah cuci tangan Malang bisa tangan yang baik dan benar Aleteheia kelas 7 13,14 dan 15
dalam kehidupan mengetauhi tentang 6 serta mengajak siswa maju Malang dan kelas Mahasiswa D3
sehari-hari langkah cuci tangan ke depan untuk 8 Keperawatan
dan dapat menerapkan mempraktekkan kembali. UMM
dalam kehidupan

Keperawatan Komunitas | 34
sehari-hari.

3. Kurangnya Agar siswa-siswi Melakukan penyuluhan 22 Maret 2018 Aula Siswi Kelompok
pengetauhan tentang SMP Aleteheia tentang masalah reproduksi SMP kelas 7 Komunitas
masalah reproduksi Malang bisa pada remaja(meliputi Aleteheia dan 8 13,14 dan 15
pada remaja mengetauhi tentang menstruasi dan keputihan Malang SMP Mahasiswa D3
masalah reproduksi pada wanita) Aleteheia Keperawatan
pada remaja dan dapat Malang UMM
melakukan
pencegahan terhadap
penyakit reproduksi.

Keperawatan Komunitas | 35
BAB III
IMPLEMENTASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Hari/Tgl/Jam : Kamis, 22 Maret 2018 Pukul 10.00-12.00


2. Tempat Penyuluhan : Aula SMP Aleteheia Malang
3. Jumlah Siswa : 97 Siswa
4. Sasaran : Siswa-siswi SMP Aleteheia Malang
5. Pokok bahasan : Bahaya merokok dan minuman keras, 6 langkah cuci
tangan yang baik dan benar, masalah reproduksi pada
remaja
6. Tempat : Jl. Ir. H. Juanda No. 6 Malang

3.1 PANITIA
A. Ketua : Ahmad Umar Mukhtar
B. Bendahara : Nadia Kusuma
C. Sie. Acara
1. Pembawa Acara : Nadiah
2. Pemateri : Nadia Kusuma D., Ika Wahyu, Akhmad Rofiq R.

E. Sie Perlengkapan : Raga Suryansyah, Ainur Rahman


F. Sie Dokumentasi : Maulana Malik Ibrahim, Zubi’atin Maunah

3.2 TUJUAN INSTRUKSIONAL


3.2.1 Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi
pada remaja, bahaya merokok, 6 langkah cuci tangan, diharapkan
remaja tahu tentang kesehtan reproduksi, bahaya merokok, 6 langkah
cuci tangan.

Keperawatan Komunitas | 36
3.2.2 Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai kesehatan reproduksi
selama 120 menit, diharapkan siswi SMP Aleteheia Malang mampu :
a. Memahami pengertian remaja
b. Mengetahui perubahan-perubahan pada remaja
c. Memahami tentang menstruasi
d. Memahami tentang masalah organ reproduksi(keputihan)
e. Memahami Pengertian Minuman keras
f. Memahami Jenis miras dan golongannya
g. Memahami Faktor Penyebab Remaja meminum minuman keras
h. Memahami Efek/dampak Miras bagi kesehatan
i. Memahami Upaya menghindari miras dalam kehidupan sehari hari
j. Memahami Pengertian merokok dengan benar
k. Memahami Zat-zat yang terkandung dalam rokok dan asap rokok
l. Memahami beberapa faktor penyebab merokok
m. Memahami Bahaya merokok
n. Memahami Cara mencegah merokok
o. Memahami Cara berhenti merokok
p. Memahami pengertian cuci tangan
q. Memahami 5 waktu tepat mencuci tangan
r. Memahami 6 langkah cuci tangan yang baik dan benar

3.3 METODE PELAKSANAAN


Ceramah, dan Tanya Jawab

3.4 MEDIA DAN ALAT


 Lcd
 Leaflet

Keperawatan Komunitas | 37
3.5 STRATEGI PELAKSANAAN
Pembagian
Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa
Waktu
Pendahuluan 5 menit - Salam pembuka - Menjawab salam
- Memperkenalkan - Mendengarkan
kelompok
- Menjelaskan maksud - Mendengarkan
dan tujuan - Menjawab
- Apersepsi

Penyajian 30 menit - Menjelaskan materi - Mendengarkan dan


tentang : memperhatikan
a. Bahaya Merokok
dan Minuman
Keras
Penutup 10 menit b. 6 langkah cuci
tangan yang baik
dan benar
c. Masalah reproduksi - Bertanya dan
pada remaja menjawab pertanyaan
- Menjawab pertanyaan
- Memperhatikan
- Memberikan - Menjawab salam
kesempatan untuk
bertanya
- Melakukan evaluasi
- Membuat kesimpulan
- Menutup dengan salam

Keperawatan Komunitas | 38
3.6 SETTING TEMPAT

MODERATOR, PENYAJI,
FASILITATOR,ANGGOTA

AUDIEN AUDIEN

OBSERVER FASILITATOR

3.7 EVALUASI
3.7.1 Struktur
 Satpel dan materi sudah disiapkan dan dikonsulkan
 Media dan alat sudah dipersiapkan
 Waktu dan tempat sudah dipersiapkan
3.7.2 Proses
 Penyajian sesuai waktu
 Audien aktif
 Media digunakan semua
3.7.3 Hasil
 75 % audien mampu memahami materi bahaya merokok dan
minuman keras
 75 % audien mampu menyebutkan dan mempraktikkan 6 langkah
cuci tangan
 75 % audien mampu memahami masalah reproduksi pada remaja

Keperawatan Komunitas | 39
Lampiran,

MATERI PENYULUHAN
TENTANG BAHAYA DARI MEROKOK

A. Pengertian Merokok
Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan pada
organ tubuh

B. Zat-zat yang terkandung dalam rokok dan asap rokok


Kandungan Rokok :
1. Tar
Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui
menjadi penyebab kanker (karsinogen).Bahan seperti benzopyrene yaitu
sejenis policyclic aromatic hydrocarbon (PAH) telah lama disahkan
sebagaipenyebab kanker.
2. Nikotin
3. Heroin, amfetamin dan kokain, bertindak balas di dalam otak dan
mempunyai kesan kepada systemmesolimbik yang menjadi penyebab
utama ketagihan. Nikotin turut menjadi punca utama risiko
serangan penyakit jantung dan strok. Hampir satu perempat pasien
penyakit jantung adalah karena kebiasaan merokok.
4. Karbon Monoksida
Adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh knalpot
kendaraan.Apabila racun rokok itu memasuki tubuh manusia , akan
membawa kerusakkan pada setiap organ yang dilaluinya, bermula dari
hidung, mulut, tenggorokan, saluran pernafasan, paru-paru, saluran darah,
jantung,organ reproduksi, sehinggalah ke saluran kencing dan kandung
kemih ,yaitu apabila sebahagian dari racun-racun itu dikeluarkan dari
badan dalam bentuk air seni.

Keperawatan Komunitas | 40
Kandungan asap rokok :
1. Bahan radioaktif (polonium-201)
2. Bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone)
3. Pencuci lantai (ammonia)
4. Racun serangga (DDT)
5. Tar mengandung racun anai-anai (arsenic)
6. Gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut”
bagi
7. narapidana yang menjalani hukuman mati.

C. Faktor penyebab merokok


1. Pengaruh Orang Tua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak
muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang
tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya danmemberikan hukuman
fisik yang keras lebih mudah untuk merubah remaja menjadi perokok
(Baer dan Corado dalam Atkinson, pengantar psikologi, 1999;294).
Remaja yang berasal dari keluarga konserfatif yang menekankan
nilai-nilai sosial dan agama dengan baik dengan tujuan jangka panjang
lebih sulit terlibat dengan rokok dibanding dengan keluarga permisif
dengan penekanan pada falsafah “kerjakan urusanmu sendiri-sendiri”, dan
yang paling kuat pengaruhnya adalah bila orang tua sendiri menjadi figure
sebagai perokok berat, maka anak-anaknya akan mungkin sekali untuk
mencontohnya. Perilaku perokok lebih banyak di dapati pada mereka yang
tinggal dengan satu orang tua (single parent). Remaja akan lebih cepat
berperilaku sebagai perokok bila ibu mereka merokok dari para ayah yang
merokok, hal ini lebih terlihat pada remaja putrid (Al Bachri, Buletin
RSKO,tahun IX, 1991).
2. Pengaruh Teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja
merokok maka semakin banyak kemungkinan teman-temannya adalah
perokok juga dan sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan

Keperawatan Komunitas | 41
yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau
bahkan teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut
yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok
terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat
yang perokok begitu pula dengan remaja yang non perokok (Al Bachri,
1991).
3. Faktor Kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin
melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari
kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang prediktif pada pengguna
obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang
memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah
menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang
rendah (Atkinson, 1999).
4. Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran
bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour. Hal ini membuat
seringkali remaja terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam
iklan tersebut (Mari Juniarti, Buletin RSKO tahun IX, 1991)

D. Bahaya yang ditimbulkan akibat merokok


1. Rambut rontok
Rokok memperlemah system kekebalan sehingga tubuh lebih rentan
terhadap penyakit yang menyebabkanrambut rontok, sariawan mulut ,dll.
2. Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya
lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan
kebutaan, 40 % lebih terjadi pada perokok. Rokok dapat
menyebabkankatarak dengan 2 cara, yaitu cara mengiritasi mata dan
dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang olehaliran darah
dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga dihubungkan dengan degrasi
muscular yang berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit mata yang

Keperawatan Komunitas | 42
tak tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya bagian pusat
retina yang disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk memfokuskan
pusat penglihatan di dalam mata dan mengontrol kemampuan membaca,
mengendarai mobil, mengenal wajah dan warna dan melihat objek secara
detail.
3. Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya
protein yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin
A, terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput
terutama disekitar bibir dan mata.
4. Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding
pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga
bagian dalam . perokok dapat kehilangan pendengaran lebih awal dari
pada orang yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran
karena infeksi telinga atau suara yang keras. Resiko untuk terkena infeksi
telinga bagian tengah yang dapt megarah kepada kompliksi yang lebih
jauh disebut Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih
besar dari pada orang yang tidak merokok.
5. Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma (sejenis kanker kulit yang
kadang-kadang menyebabkan kematian) tetapi merokok
mengakibatkan meningkatnya kemungkinan kematian akibat penyakit
tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita Custaneus
Scuamus Cell Cancer sejenis kanker yang meninggalkan bercak merah
pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan non perokok
6. Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk
plak yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan terjadinya caries,
perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.

Keperawatan Komunitas | 43
7. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu
pelebaran dan rusaknya kantong udara pada paru-paru yang menurunkan
kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan CO 2. Pada
kasus yang parah dugunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan
pasien. Ibarat suatu asyatn untuk lubang ventilasi pada tenggorokan
sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis
kronis terjadi penumpukan muncus sehingga mengakibatkan batuk yang
terasa nyeri dan kesulitan bernafas.
8. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk.
Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan
kapasitas paru dan oksigen untuk melepas O2. bila keadaan ini belanjut
akan terjadi penumpukan lender sehingga mengakibatkan batuk yang
tersa nyeri dan kesulitan bernafas.
9. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung.
Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk
penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung lebih dari
40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung
Cpada perokok 22 kali lebih besar dariyang tidak merokok.
10. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat
pada gas buangan mobil,dan asap rokok lebihmudah terikat pada darah
dari pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat oksigen
turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok kehilangan
densitasnya menjadi lebih mudah patah atau retak dan penyembuhannya
805 lebih lama. Perokok jiga menjadi lebih rentan terhadap masalah
tulang punggung. Perokok juga menjadi lebih retan terhadap masalah
tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa buruh pabrik yang
merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri punggung setelah terjadi
trauma.

Keperawatan Komunitas | 44
11. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit
kardiovaskuler. Pemakaian tembakau adalah salah satu factor resiko
terbesar untuk penyakit ini. Di Negara yang sedang berkembang penyakit
membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit
kardiovaskuler yang menyangkut pemakaian tembakau di Negara-negara
maju membunuh lebih dari 600.000 orang setiap tahun. Rokok
menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkkan tekanan darah
dan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan penyumbatan arteri
yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke.
12. Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang
menyebabkan tukak lambung juga meminimalisasi kemampuan lambung
untu menetralkan asam lambung setelah makan sehingga sisa asam akan
mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang diderita para
perokok lebih sulit dirawat dan disembuhkan.
13. Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku
yang meninggalkan warna coklat kekuningan.
14. Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok
meneyebabkan timbulnya masalah kezsuburan pada wanita dan berbagai
komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran bayi. Merokok selama
masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan BBLR dan
masalah kesehatan sesudahnya. Kegagalan hamil atau abortus terjadi 2-3
kali lebih besar pada wanita perokok. Angka yang sama berlaku juga
untuk kelahiran atau kematian karena kekurangan oksigen pada janin dan
plasenta yang menjadi abnormal karena tercemar oleh Karbon Monoksida
dan Nikotin dalam asap rokok. Sindrom kematian bayi mendadak
(Sudden Infant Death) juga dihubungkan dengan pemakaian tembakau.
Tambahan pula, rokok dapat menurunkan kadar estrogen yang
menyebabkan terjadinya menopause dini.

Keperawatan Komunitas | 45
15. Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada
DNAnya sehiungga mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan
bahwa pria yang merokok meningkatkan resiko menjadi ayah dari anak
yang berbakat kanker. Rokok juga memperkecil jumlah sperma dan
infertilitas banyak terjadi pada perokok.
16. Penyakit Buerger
Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki, yang
mengakibatkan terhambatnya aliran darah. Dan jika dibiarkan tanpa
perawatan akan mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh) sehingga
pasien perlu diamputasi.
.
E. Cara mencegah merokok
1. Agar dibuat peta merokok selama 20 jam
2. Setiap merokok agar ditulis waktu dan apa yang dilakukan pada saat itu.
Hal ini
3. agar dilakukan setiap merokok dalam satu hari.
4. Peta dan situasi ketika merokok agar dicatat dan dipelajari
5. Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar dicatat pada setiap
dimana kita
6. menikmati
7. Merubah situasi merokok. Apakah merokok ketika jenuh, konsentrasi
penuh,
8. istirahat, minum dengan teman, dan sesudah makan?
9. Sekarang perlu dipertimbangkan untuk melakukan kegiatan lain pada
situasi
10. tersebut diatas untuk merubah kebiasaan merokok pada saat itu
11. Apabila jenuh, tangani pekerjaan yang sudah lama tertunda
12. Apabila konsentrasi, kunyah sebatang wortel atau apel
13. Luangkan lebih bannyak waktu dengan orang yang tidak merokok dan
14. mendiskusikan masalah menarik yang sedang terjadi
15. Setelah makan, jalan-jalan atau membaca buku.

Keperawatan Komunitas | 46
F. Cara berhenti merokok
1. Belilah merk rokok yang harganya murah dan kualitas pas-pasan.
Biasanya kalau orang yang sudah terbiasa merokok dengan rokok enak,
dan suatu saat merokok dengan rokok yang tidak enak akan merasa gatal
di tenggorokan dan seperti gak ada rasa di lidah, hambar. Diharapkan ini
dapat mengurangi intensitas merokok. Selain itu, biasanya orang akan
malu merokok di tempat umum jika rokoknya rokok murahan, jadi kalau
mau merokok harus cari tempat yang sepi, beda jika rokoknya merk
mahal. Dengan santainya, kebul-kebul di tempat umum.
2. Hentikan kebiasaan menunggu atau diam tanpa aktifitas.
Biasanya para perokok suka membunuh waktu luangnya dengan merokok.
Begitu tak ada kegiatan, langsung deh buka tuh bungkus rokoknya. Nah,
untuk itulah selalu isi waktu luang dengan kesibukan.
3. Biasakan merokok sambil minum, entah kopi atau es.
Jika sudah terbiasa merokok ditemani kopi atau es, maka kalau tak ada
minuman merokok pun malas.
4. Jika kebelet merokok tundalah beberapa menit sampai keinginan itu
hilang.
Kalau masih ingin merokok, tariklah napas dalam-dalam melalui mulut,
lalu keluarkan secara perlahan dengan menyempitkan bibir Anda. Ulangi
5-10 kali.
5. Cobalah membawa permen mint di saku.
Kalau rasa ingin merokok muncul, cobalah emut permen yang ada di saku
anda. Diharapkan, permen dapat mengurangi ketagihan akan rokok.
6. Beritahu orang di sekeliling anada kalau anda berniat berhenti merokok.
Beritahu teman, keluarga dan lain lain kalau tekad anda untuk berhenti
merokok sudah bulat. Jadi, selain mereka yang masih merokok merasa
malu merokok di depan anda, juga akan mendapat support yang membuat
anda merasa tidak sendirian sehingga muncul power yang luar biasa untuk
mewujudkan keinginan anda itu.

Keperawatan Komunitas | 47
7. Bergaullah dengan orang-orang yang telah berhasil berhenti merokok.
Diharapkan anda akan bisa share tips-tips terampuh dari mereka untuk
berhenti merokok.
8. Pindahkan semua barang-barang yang berhubungan dengan rokok.
Barang seperti asbak, korek api hanya akan mengingatkan untuk merokok.
9. Jangan pedulikan provokasi orang lain.
Jika anda termasuk perokok yang hanya buat gaya-gayan atau takut
dibilang banci oleh temanmu. Yakinlah, bahwa kamu itu pria sejati.
Bayangkan, jika karena merokok kemudian mereka terkena impotensi di
usia muda sedang kamu yang tidak merokok sampai umur di atas 70 tahun
masih greng. Siapa yang pria sejati coba?
10. Cobalah introspeksi diri.
Tanya dirimu sendiri, apa yang sudah anda dapatkan dengan merokok.
Renungkan satu persatu untungruginya dari merokok tersebut.
11. Semuanya kembali pada diri kita sendiri.

Keperawatan Komunitas | 48
Lampiran,

MATERI PENYULUHAN
BAHAYA MIRAS

A. PENGERTIAN MIRAS
Miras (minuman keras) adalah minuman yang mengandung alcohol dan dapat
menimbulkan ketagihan, miras berbahaya bagi pemakainya karena dapat
mempengaruhi pikiran , suasana hati serta perilaku serta menyebabkan
kerusakan fungsi organ-organ tubuh.

B. JENIS-JENIS MINUMAN KERAS


1. Miras khas indinesia
 Tuak
Tuak merupakan minuman keras khas Indonesia hasil fermentasi dari
bermacam buah.
 Arak Bali
Arak Bali merupakan minuman keras hasil fermentasi dari sari kelapa
dan buah-buahan lain. Kadar alkoholnya 37-50%.
2. Miras luar negri
 Bourbon/Wisky
 Liqueur
 Brandy
 Bir
 Vodka
3. Pengelopokan alcohol dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a) Minuman keras golongan A dengan kadar etanol dari 1%-5%, antara
lain : bir bintang dan green san.
b) Minuman keras golongan B dengan kadar etanol 5% lebih sampai
20%, antara lain : anggur Malaga, whisky, dan anggur orang tua.
c) Minuman keras golongan C dengan kadar etanol antara 20% lebih
sampai 50%, antara lain : arak, mansion house dan baraindy.

Keperawatan Komunitas | 49
C. FAKTOR PENYEBAB REMAJA MEMINUM MINUMAN KERAS
 Faktor Individu – Faktor individu ini terjadi karena, rasa ingin tahu,
coba – coba, dan bisa terjadi juga karena stress berat.
 Faktor Lingkungan – Misalnya pandangan masyarakat tentang
pemakaian alkohol, mode diantara remaja (Pergaulan), gaya hidup, nilai
– nilai budaya masyarakat, dan lain-lain.

D. EFEK ATAU DAMPAK MIRAS BAGI KESEHATAN


a) Anemia
Penggunaan alkohol dalam jumlah banyak dapat menyebabkan
berkurangnya sel darah merah, hingga berakibat terjadinya Anemia.
b) Kanker
Kebiasaan mengkonsumsi minuman berakohol, mengakibatkan tingginya
resiko penyakit kanker, resiko ini terjadi karena tubuh mengubah alkohol
menjadi aseltidihida, yaitu suatu agen karsinogenik kuat. Jenis kanker
yang terjadi akibat mengkonsumsi alkohol biasanya adalah :
 kanker mulut
 kanker faring (kerongkongan)
 kanker laring (pita suara)
 kanker esofagus (tenggorokan)
 kanker hati
 kanker payudara
 kanker usus besar.
c) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Mengkonsumsi banyak minuman berakohol adalah dapat menyebabkan
terjadinya kardiomiopati. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian akibat
melemah dan gagalnya fungsi otot jantung yang menyebabkan terjadinya
bekuan darah yang memicu terjadinya stroke.
d) Sirosis Hati
Alkohol merupakan racun yang dapat merusak sel-sel hati, yang
menyebabkan timbulnya penyakit sirosis hati. Sirosis hati merupakan

Keperawatan Komunitas | 50
suatu keadaan dimana jaringan hati mengalami luka yang sangat berat
sehingga tak mampu menjalankan fungsinya..
e) Tekanan darah Tinggi
Alkohol dapat mengganggu sistem saraf simpatik, yang berfungsi untuk
mengatur konstruksi pengecilan dan dilatasi (pelebaran) dari pembuluh
darah. Hal ini sebagai reaksi tubuh terhadap stress, perubahan suhu dan
penggunaan tenaga.
f) Kerusakan Saraf
Alkohol juga merupakan racun bagi sel-sel saraf yang menimbulkan
terjadinya kerusakan saraf yang disebut Neuropati alkoholik. Rasa nyeri
seperti tertusuk-tusuk pada alat gerak, kelemahan otot, adanya keinginan
mendesak untuk segera buang air kecil, disfungsi ereksi.
.
E. CARA MENGELOLA DIRI AGAR TERHINDAR DARI MIRAS
DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI
a. Aktif memegang teguh norma-norma agama dan social kemayarakatan.
b. Aktif melibatkan diri dalam kegiatan keluarga, social kemasyarakatan dan
keagamaan.
c. Aktif melakukan gerak badan dan olah raga.
d. Aktif melakukan kegiatan hobi, rekreasi atau bermain dengan teman.
e. Aktif mengembangkan kemampuan diri dengan berbagai keterampilan.
f. Istirahat yang cukup dan juga makan yang cukup dengan gizi seimbang.
g. Hadapi persoalan hidup dengan tanpa terlalu takut, panic atau stress karena
pasti akan dapat diselesaikan seiring dengan berjalannya waktu.
h. Jangan menyimpan persoalan, kalau bisa ceritakan kepada orang lain.
i. Percaya bahwa hidup telah ada yang mengatur, kita hanya wajib
menjalankan dengan sebaik-baiknya.
j. Jangan mudah menerima sesuatu dari orang lain baik yang sudah dikenal
ataupun orang yang belum dikenal seperti permen atau cemilan-cemilan.

Keperawatan Komunitas | 51
F. UAPAYA UNTUK MENGATASI GEJALA MABUK ALKOHOL
PADA SAAT BARU BANGUN TIDUR SETELAH MEMINUM
MINUMAN KERAS.
 Madu
Madu mengandung senyawa fruktosa yang berguna untuk memecah
unsur racun alkohol yang masuk ke tubuh.
 Minum air putih
Dehidrasi merupakan salah satu efek samping utama dari mabuk. Jadi
jika seseorang habis minum, maka setelah sampai di rumah segeralah
minum 500 ml air kelapa atau air putih.
 Jahe
Jahe dikenal sebagai obat mual dan muntah. Jahe juga dipercaya bisa
mengurangi radikal bebas dalam tubuh dan merangsang pengeluaran
racun secara cepat.

Keperawatan Komunitas | 52
Lampiran,

MATERI PENYULUHAN
CUCI TANGAN

1. Pengertian Cuci Tangan


Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-
sama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian
dibilas dibawah aliran air (Larsan, 2016)
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran
dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Mencuci
tangan adalah membasuh kedua telapak tangan dengan sabun dan air mengalir
sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan tujuan untuk menghilangkan
kuman. Membiasakan mencuci tangan sejak dini merupakan langkah awal
untuk mencegah masuknya kuman dan resiko tertularnya penyakit.

2. Tujuan Cuci Tangan


Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk
menghindari masuknya kuman kedalam tubuh. Dimana tindakan ini dilakukan
dengan tujuan yaitu :
 Supaya tangan bersih.
 Membebaskan tangan dari kuman dan bakteri.
 Terhindar dari sakit perut dan diare.

3. Alasan Mencuci Tangan Dengan Air Yang Mengalir


Dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan
ikut terbawa air. Jadi mulai sekarang bila kita makan di rumah makan atau di
warung makan yang ada keran cuci tangan, sebaiknya cuci tangan di keran saja
walaupun di sediakan mangkuk tempat mencuci tangan di meja adik-adik.

Keperawatan Komunitas | 53
4. 5 Waktu Tepat Mencuci Tangan
Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan
lepas kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Nah
sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk melakukan cuci tangan ?
 Sebelum dan sesudah makan. Untuk menghindari masuknya kuman
kedalam tubuh saat kita makan.
 Setelah dari WC dan buang air. Besar kemungkinan tinja masih tertempel
di tangan, sehingga diharuskan untuk mencuci tangan.
 Setelah bermain. Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang
kotor. Contohnya seperti tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali
kuman didalam tanah, jadi selesai bermain harus mencuci tangan supaya
kuman dari tanah hilang dan tidak menempel ditangan.
 Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Bagi adik-adik mencuci
tangan ini juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan
sesudah bangun tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain.
 Tangan terlihat kotor.

5. 6 Langkah Cara Cuci Tangan Yang Baik dan Benar


 Basuh tangan dengan air yang mengalir
 Ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
 Gosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dan tangan kanan,
begitu pula sebaliknya
 Gosok kedua telapak tangan
 Jari-jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci
 Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
 Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan
kiri dan sebaliknya
 Bilas kedua tangan denga air mengalir
 Keringkan dengan lap tangan atau tissue

Keperawatan Komunitas | 54
Lampiran,

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. Menstruasi
1. Pengertian
Menstruasi, haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam
tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon
reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron. Periode ini penting
dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan
antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya
terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang
menyusuilainnya mengalami siklus estrus.
2. Tanda gejala
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat
masa menstruasi:
 Perut terasa mulas, mual dan panas.
 Terasa nyeri saat buang air kecil.
 Tubuh tidak fit.
 Demam.
 Sakit kepala dan pusing.
 Keputihan.
 Radang pada vagina.
 Gatal-gatal pada kulit.
 Emosi meningkat.
 Nyeri dan bengkak pada payudara.
 Bau badan tidak sedap.
 Suara kurang menarik.
 Muncul Jerawat di wajah.

Keperawatan Komunitas | 55
3. Cara mengurangi nyeri saat menstruasi
Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram menstruasi seringkali datang. Bisa
hanya samar-samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang sedikit
menggangu saat menstruasi. Kondisi yang dalam istilah medisnya disebut
dysmenorrhea ini biasanya terjadi di perut bagian bawah.Untuk
mengurangi nyeri saat haid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:
 Perbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi. Kekurangan
cairan akan membuat nyerinya semakin terasa. Usahakan untuk minum
air hangat untuk meningkatkan aliran darah ke daerah panggul.
 Membuat ramuan jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang
telah dimemarkan dalam air lalu minumlah air jahe dalam keadaan
hangat.
 Tempatkan handuk hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang
cukup mudah untuk menghilangkan nyeri sementara waktu.

 Hindari meminum minuman yang mengandung kafeina karena bisa


memicu iritasi pada usus halus.
 Meminum teh beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan
hangat.
 Melakukan peregangan pada pagi hari dapat melancarkan pereedaran
darah dan sekaligus mengurangi rasa nyeri.

4. Cara memilih pembalut yang tepat


Biasanya darah haid mula-mula keluar berwarna hitam, kemudian berubah
kepada merah, kemudian antara merah dan kuning, kemudian kuning dan
akhirnya keruh (yakni antara putih dan hitam), hingga akhirnya putih
bersih tanda selesainya haid. Namun tiap wanita biasanya memiliki siklus
warna darah yang berbeda satu sama lain.
Untuk menampung darah haid, wanita yang mengalami menstruasi harus
memakai pembalut, baik pembalut tradisional misalnya kain ataupun
pembalut modern yang sudah ada dengan berbagai keunggulan. Ada
pembalut yang terbuat dari herbal, sehingga nyaman dipakai, ada juga
pembalut yang di desain dengan ukuran panjang 29 hingga 35 cm untuk

Keperawatan Komunitas | 56
dipakai saat tidur atau bagi mereka yang darah haidnya keluar dengan
deras. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk mencegah
agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan lainnya.
Berikut ini cara memilih pembalut yang tepat:
 Pilih pembalut sesuai dengan kebutuhan.
Pembalut dengan ukuran ekstra tebal dipakai pada saat volume darah
menstruasi banyak atau di malam hari. Beberapa merk menyediakan
pembalut bersayap, yang membantu pembalut melekat lebih sempurna
pada celana dalam dan juga mencegah rembesan yang menodai celana
dalam. Tetapi kalau volume darah menstruasi tidak terlalu banyak, bisa
juga memakai pembalut yang lebih tipis.
 Pilih yang nyaman dipakai dan tidak mudah mengerut.
Patokan pembalut yang nyaman dipakai adalah pembalut yang tidak
mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika pembalut yang dipakai mudah
mengerut, maka kebocoran rentan terjadi, sehingga darah bisa tembus
kemana-mana.
 Pilihlah pembalut berdaya serap tinggi.
Tapi pastikan bahwa pembalut yang berdaya serap tinggi itu
permukaanya kering. Kondisi permukaan pembalut yang kering
memperkecil risiko terjadinya kelembapan dan iritasi.
 Pada saat membeli pembalut, pastikan kemasannya baik dan tertutup
rapat.
Segera tukarkan pembalut yang kemasannya rusak, sekecil apa pun itu.
Kerusakan kemasan, seperti lubang, bisa jadi celah masuk bakteri yang
terbawa debu. Penggunaan pembalut berkaitan dengan permukaan
kulit organ tubuh yang relatif sensitif, makanya higienitasnya harus
terjaga.
 Pilihlah pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur.
Ini akan mengurangi faktor iritasi pada daerah kulit vagina dan juga
mengurangi risiko kebocoran

Keperawatan Komunitas | 57
B. Keputihan
1. Pengertian
Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal pada wanita.
Keputihan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu
keputihan normal (fisiologis) dan keputihan abnormal (patologis). Keputihan
fisiologis adalah keputihan yang biasanya terjadi setiap bulannya, biasanya
muncul menjelang menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun masa subur.
Keputihan patologis dapat disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan
rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering
menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit.
Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing,
sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.
2. Gejala
Keputihan normal (fisiologis)
 Cairan sekresi berwarna bening, tidak lengket dan encer.
 Tidak mengeluarkan bau yang menyengat
 Gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid dan tanda
masa subur pada wanita tertentu.
 Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh
hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat
 Pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
 Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum
masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
 Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal.
Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang
daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari
leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau
alat kelamin luar.
 Pada wanita hamil keputihan lebih sering timbul, karena pada ssat wanita
hamil, maka kekebaln tubuhnya kan menurun.

Keperawatan Komunitas | 58
Keputihan abnormal (patologis)
 Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan
atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental,
lengket dan kadang-kadang berbusa.
 Cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat.
 Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta dapat
mengakibatkan iritasi pada vagina.
 Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya
seperti HIV, Herpes, Candyloma.

C. Penyebab
Berikut merupakan beberapa penyebab keputihan secara umum adalah:
 Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis buang air
kecil maupun buang air besar
 Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis
 Sering menggunakan WC Umum yg kotor
 Membilas vagina dari arah yang salah. Yaitu dari arah anus ke arah depan
vagina
 Sering menggaruk vagina dan Sering bertukar celana dalam/handuk dgn orang
lain
 Kurang menjaga kebersihan vagina
 Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
 Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah raga,
tidur kurang)
 Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang
menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
 Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex.

Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang-kadang dapat
diketahui penyebab keputihan.
 Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan
berwarna kuning kehijauan.

Keperawatan Komunitas | 59
 Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker.
 Keputihan akibat jamur Candida albicans, Keputihan jenis ini memiliki ciri-
ciri warna putih seperti susu, cairan kental, bau tak sedap dan sangat gatal,
terkadang dapat menimbulkan radang pada vagina sehingga kelihatan
kemerahan.
 Keputihan akibat bakteri Vaginosis atau Gardnerella, Keputihan jenis ini
memiliki ciri-ciri warna abu-abu, tidak terlalu kental, cairan berbuih,
mengeluarkan bau yang amis, dan gatal yang mengganggu.
 Keputihan akibat parasit Trichomonas vaginalis, Keputihan jenis ini memiliki
ciri-ciri warna kehijauan atau kuning, cairan berbuih dan bau amis, tidak
menimbulkan gatal, tetapi saat ditekan, vagina akan terasa sakit. keputihan ini
dapat ditularkan melalu hubungan seks yang tidak sehat, perlengkapan kamar
mandi atau kloset.
Keputihan akibat virus, Keputihan jenis ini dapat diakibatkan oleh virus,
HIV, Herpes atau Candyloma. keputihan yang diakibatkan oleh jenis ini
dapat memicu kanker rahim, pada keputihan herpes biasanya disertai
tanda-tanda herpes seperti luka yang melepuh, sedangkan pada keputihan
candyloma disertai tanda-tanda candyloma berupa kutil-kutil yang tumbuh
di vagina atau rahim. Penyakit herpes atau candyloma terkadang tidak
terdeteksi secara dini, karena umumnya tanda-tandanya tidak mudah
terlihat, karena muncul di dalam vagina.

Keperawatan Komunitas | 60
BAB IV
EVALUASI

4.1 EVALUASI HASIL IMPLEMENTASI DI SMP ALETHEIA KOTA


MALANG KELAS VII DAN VIII

Hasil Evaluasi Setelah Di Lakuakn


Implementasi Cuci Tangan 6 Langkah

35%
65%

65 % siswa sudah paham mengenai cuci tangan 6 langkah yang benar


35 % siswa belum benar dan paham dalam melakukan cuci tangan 6
langkah

Hasil Evaluasi Setelah Di Lakukan Implementasi


Mengenai Bahaya Merokok Dan Minum
Alkohol
17%

83%

83 % siswa yang sudah paham mengenai bahaya merokok dan minum


alcohol
35 % siswa yang belum paham atau mengerti apa mengenai bahaya
merokok dan minum alcohol

Keperawatan Komunitas | 61
Evaluasi Setelah Di Lakukan Implementasi
Mengenai Masalah Kesehatan Sistem
Reproduksi
18%

82%

82 % Siswa sudah paham mengenai masalah kesehatan tentang system


reproduksi ( keputihan )
18 % siswa belum paham mengenai masalah kesehatan tentang system
reprodusi , ( keputihan )

Keperawatan Komunitas | 62
Lampiran,

Keperawatan Komunitas | 63
Keperawatan Komunitas | 64
Keperawatan Komunitas | 65

Anda mungkin juga menyukai