Anda di halaman 1dari 4

INTEGRATOR & DIFERENSIATOR

Tujuan dari praktikum simulasi rangkaian Integrator dan diferensiator ini adalah dapat menganalisis cara
kerja rangkaian secara menyeluruh.

1. Dasar Teori
INTEGRATOR
Rangkaian op-amp untuk fungsi integrasi termasuk rangkaian yang penting. Rangkaian integrator
banyak digunakan dalam komputer analog sebagai alat bantu untuk menyelesaikan persamaan
integral. Rangkaian ini dapat dibuat dengan menempatkan kapasitor pada masukan membalik dan
keluaran dan masukan tak-membaik di tanahkan. Isyarat masukan diberikan pada masukan membalik.
berikut adalah gambar rangkaian integrator.

Tampak bahwa tegangan keluaran merupakan integral dari isyarat masukan.

Dimana t adalah waktu dan Vmula adalah tegangan yang keluar saat t = 0, penguat ini
mengintegrasikan tegangan masukan terhadap waktu. Sebuah integrator dapat juga dipandang sebagai
tapis pelewat tinggi dan dapat digunakan dalam rangkaian tapis aktif. Integrator adalah sebuah
rangkaian yang menyelenggarakan operasi integrasi secara matematik, karenanya dapat menghasilkan
tegangan keluaran yang sebanding dengan integrasi masukkannya. Pemakian yang umum ialah
menggunakan tegangan masuk tetap untuk menghasilkan tegangan keluar berbentuk lereng. Sebuah
lereng ialah tegangan yang mendaki atau menurun secara linier. Misalkan jika kita menggerakkan
741C dengan undakan tegangan, maka keluarannya dengan laju slew 0,5 volt/detik, berarti tegangan
keluarannya berubah sebesar 0,5 volt setiap satu mikrodetik.
Diferensiator adalah rangkaian yang melakukan operasi secara matematik, dan menghasilkan
tegangan keluar yang sebanding dengan kemiringan tegangan masuknya. Umumnya deferensiator
digunakan untuk mendeteksi tepi mendahului dan tepi ketinggalan dan sebuah pulsa persegi atau
menghasilkan keluaran opersegi dan masukan lereng.

MaPel SPE_Ira Herli Khoeriah, S. Si, Gr


Gambar disamping menunjukkan sebuah rangkaian deferensiator Op-Amp.Perhatikanlah
kemiripannya dengan in tegrator Op-Amp, di mana perbedaannya terletak pada tahanan dan
kapasitornya yang saling berpindah tempat. Bila tegangan masuk berubah maka kapasitor diisi atau
dikosongkan. Karena adanya ground semu, arus kapasitor mengalir melalui tahanan umpan balik yang
menghasilkan tegangan yang setara dengan kemiringan dan tegangan masuk.
Diferensiator dapat mendiferensialkan sinyal hasil pembalikan terhadap waktu, dan pada
dasarnya diferensiator dapat juga dibangun dari integrator dengan cara mengganti kapasitor dengan
induktor. Namun tidak dilakukan karena harga induktor yang mahal dan bentuknya besar. Diferensiator
dapat juga dilihat sebagai tapis pelewat rendah dan dapat digunakan sebagai tapis aktif.

2. Prosedur

2.1 Prosedur Kerja Rangkaian Integrator

1. Mulai dan buka software multisism


2. Masukan Vin (AC Power)
3. Bagian Vin+ sambung ke key-space
4. Key-space 1 ke resisitor (seri)
5. Key-space 2 ke kapasitor (seri)
6. Rangkaian resisitor dan kapasitor sambung ke komparator
7. Komparator+ ke ground
8. Komparator - ke Dc power masuk ke komparator titik 4
9. Titik 8 komparator masuk ke Vin
10. Sebelum Dc power sambung kawat ke key-space
11. Key-space1 ke resistor, key-space2 ke kapasitor
12. Sambungkan dengan osiloskop

Seperti tampak pada gambar dibawah.

Gambar 2.1 Rangkaian Integrator

2.2 Prosedur Kerja Rangkaian Diferensiator

1. Buka software Multisim


2. Masukan Vin 150 mV, Vin- ke ground
3. Vin+ ke kapasitor 100nF
4. Sambung ke Resistor250 ohm dan komparator-(diserikan)
5. Komparator+ ke ground
6. Komparator sambungakn ke osiloskop dan multimeter
7. Bagian multimeter- ke ground
8. Hidupkan dan amati

MaPel SPE_Ira Herli Khoeriah, S. Si, Gr


Gambar 2.2 Rangkaian Diferensiator

Selesai
3. Alat dan Bahan

4. Pengujian dan Pembahasan

4.1 Hasil dan Pembahasan Rangkaian Diferensiator

Diferensiator adalah rangkaian yang melakukan operasi secara matematik, dan menghasilkan
tegangan keluar yang sebanding dengan kemiringan tegangan masuknya. Umumnya diferensiator
digunakan untuk mendeteksi tepi mendahului dan tepi ketinggalan dan sebuah pulsa persegi atau
menghasilkan keluaran persegi dan masukan lereng. Perhatikan gambar dibawah ini.

MaPel SPE_Ira Herli Khoeriah, S. Si, Gr


Gambar 4.1 Hasil dari Osiloskop Multisim.

Tabel 4.1 Hasil pengamatan variasi resistor untuk diferensiator

Gambar 4.2 Hasil dari Osiloskop 2 Multisim.

Penguat diferensial bisa mengukur maupun memperkuat isyarat - isyarat kecil yang
terbenam dalam isyarat yang jauh lebih besar. Empat buah tahanan presisi dan sebuah Op-Amp
membentuk sebuah penguat diferensial seperti yang tampak pada Gambar 2.2. Terminal
masukannya ada dua yaitu V1 dan V2, dimana V1 sebagai masukan negatif dan V2 sebagai
masukan positif. Tegangan keluaran dan penguat diferensator Vout sebanding dengan perbedaan
tegangan yang diterapkan ke masukan negatif dan masukan positifnya, sehingga gain diferensial
akan tergantung dan perbandingan tahanan-tahanannya.

Pada hasil gambar diatas menunjukkan sebuah rangkaian deferensiator Op-Amp.


Perhatikanlah kemiripannya dengan integrator Op-Amp, di mana perbedaannya terletak pada
tahanan dan kapasitornya yang saling berpindah tempat. Bila tegangan masuk berubah maka
kapasitor diisi atau dikosongkan. Karena adanya ground semu, arus kapasitor mengalir melalui
tahanan umpan balik yang menghasilkan tegangan yang setara dengan kemiringan dan tegangan
masuk, fungsi lain dari rangkaian ini sebagi pengubah sinyal kotak jadi pulsa paku.

MaPel SPE_Ira Herli Khoeriah, S. Si, Gr

Anda mungkin juga menyukai