Anda di halaman 1dari 3

Tinjauan Pustaka

2.1. Rajungan

Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu komoditas perikanan yang

memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Rajungan dicirikan dengan karapas yang

relatif lebih panjang dan memiliki duri cangkang yang lebih panjang dibandingkan dengan

kepiting bakau (Budiarto, 2015). Berikut adalah klasifikasi Rajungan:

Filum : Arthropoda

Kelas : Crustacea

Sub kelas : Malacostraca

Ordo : Decapoda

Famili : Portunidae

Genus : Portunus

Spesies : Portunus pelagicus (Linnaeus 1758)

Nama lokal : Rajungan

Nama dagang : blue swimming crab (Budiarto, 2015).

Secara umum karakteristik yang dimiliki rajungan adalah berupa karapas, kaki

renang dan kaki jalan. Karapas pada Portunus pelagicus merupakan lapisan keras

(skeleton) yang menutupi organ internal yang terdiri dari kepala, thorax dan insang. Pada

bagian belakang terdapat bagian mulut dan abdomen. Insang merupakan struktur lunak

yang terdapat di dalam karapas. Warna karapas pada rajungan jantan adalah kebiru-biruan

dengan bercak-bercak putih terang, sedangkan pada betina memiliki warna karapas

kehijau-hijauan dengan bercak-bercak keputih-putihan agak suram (Nontji, 1993) dalam

Zairon et al (2015). Rajungan juga mempunyai sepasang kaki belakang yang berfungsi

sebagai kaki renang dan 5 pasang kaki jalan yang digunakan untuk berjalan di dasar

perairan. Pada kaki renang tereduksi dan tersembunyi di balik abdomen. Kaki renang yang

dimiliki membuat rajungan mampu berenang dengan cepat. Kemampuan berenang dengan
cepat ini adalah alasan kenapa rajungan diklasifikasikan ke dalam golongan Swimming

Crab (Portunidae). Pada rajungan betina, kaki renang juga berfungsi sebagai alat

pemegang dan inkubasi telur. Kaki jalan yang dimiliki rajungan juga memiliki fungsi lain

selain untk berjalan. Pasangan kaki jalan pertama dapat berfungsi sebagai sapit (cheliped

yang dapat digunakan untuk menangkap dan memegang makanan, sedangkan pasangan

kaki jalan ke-5 dapat berfungsi sebagai pendayung (Oemarjati dan Wardhana, 1990)

dalam (Budiarto, 2015).

Gambar 3. Contoh Morfologi Rajungan


Sumber: Zairon et al (2015)

HABITAT RAJUNGAN
Nilai Gizi rajungan
Pemanfaatan Rajungan
Mutu Rajungan
Proses kemunduran mutu rajungan
Kemunduran mutu akibat aktifitas Enzim
Kemunduran mutu akibat aktifitas bakteri
Kemunduran mutu karena oksidasi
Penanganan rajungan di atas kapal
Persyaratan jaminan mutu permen kp 2013
Analisis kesenjangan (GAP analysis)
Menetapkan strategi SWOT
Hasil pembahasan
Profil daerah penelitian
Alat tangkap
Rjungan hasil alat tangkap
System penanganan rajungan di atas kapal
Peralatan penanaganan rajungan di atas ka[al
Pengujian mutu
Prosedur pengujian
UJI ALT
Tingkat kesesuaian penanganan rajungan di atas kapal
Elemen fasilitas kapal
Elemen hygiene kapal
Elemen SDM di atas kapal
Elemen peralatan dan perlengkapan penanganan di atas kapal\
Elemen Teknik penangkapan dan unit penangkapan kapal
Strategi pengembangan penanganan rajungan
Analisis swot
Matriks factor strategi internal
Matriks factor strategi eksternal
Matriks SWOT
Perumusan strategi

Anda mungkin juga menyukai