Anda di halaman 1dari 8

De& Syahti:al Terupisen

Terapi gen: dasar dan posisinya sebagai modalitas pengobatan


Dedy Syahrizal

Ab3trak Beberapa porakit s€p€ni kanker, penyakil he.ediler dan Benetik dan juga penlak;t atibd virus
m€aunjukan hrsilyang kuanS memuaska, pada pcnSobamtr secam konvensional. Prda beberapa i8hun t€mkhir
ini para aili dan perusahaan famasi b€rusaha unluk menemukan sualu bentuk terapi yang berbasis pada gen.
Ad^pun mckanisme dari terapi gen secara ringkas berupa penambahan g6 nomral ke dalam gen yang tdak
normal, melenyapko gen yang abnormal. mereparasi sen ) ans sbnormal, dan mcnsendalikan .egulari eksperi
gcn yanS abnormal. Unluk ftelaksanakan terapi gen sarSai dipcrlukan adanya vckor untuk memasukkan
maleri gen tempi ke dalam lubuh hosl. Perkembangan teBp; Ben semak;. nyata dcngan ditemukanola mctoda-
metoda terapi gen terbm s.pani RNA interlereice yang diharapkan akan mcnghasilkan tingkar keberhasilan
yang tingsi dalam terapi gen. Kanker dan penyaki! kardiovaskular merupako pcnyakit-penyat;t yang paling
sering mendapatkan uji klink tcrapi gen. Sampli saar ini te.api gen masih terbatas pada uji klids, menSingat
marih banyaknya kelemahan padajenis terapi ini, disamping adan)a alasan etikal yang sampai seka.ang n8sih
dipetdebatkan. OKS 2008; 3: 167-t h)

K.tr kumi: rcrapigo, vcktor, uji klinisss

Abstract. Somc discases, such as csnccr. hcrednary nnd genelic dircrscs- as well as viral intbclious dise&ses,
have been lrcatcd unsatisficd by the conventionaL lhcrapy. and clljn nnc, b] Lhc Scnc thempy. Iogelher filh
the phama.cuticul indusnics. researcheB pul thcir besl etlb[ to hunt somc nolecules lhat can bc nro.e
ihvo€ble lbr sirch kind of Lherapy. The mechaDisnl of gene lhcntpy is thc added rc normal ge1rc inlo lhe
abnormd gene, delete the abnormally aene, rcparation the abnornrally gene. and reSirlete thc uprcssion of
abnomally Scne- Cen€ theapy need the ve4or to add gene malerial to hosl. The devc lopment ot gco. theBpy
is inoreas€ wilh new meihodc olSene therapy such as RNA iniertcrcnce. Cancer and cardiovlscular dis€ase are
the diseases ol more common g€t gcDe therapy. Now, the Sene thempy still limilod in clinical trial and make
fforc debare ro use as the nodalities tbe.apy. (.rfS 2008; 3:t67-174)

Ne!{ord: gene theroq'. v.tor, clinical t ial

Pendahuluan keuntungan tersebut secara umum berupa


efisiensi terapi )ang tinggi. mengingal terapi gen
Dalah betlerapa dasawarsa teraktir, ilmu biologi bekerja dengan selektif pada gen penyebab
molekular berkembang denga[ sangat pesat. Hal terjadinya penyakit. Selain itu ierapi gen juga
ini menyebabkan s€luruh mekanisme kehidupan memberikan harapao untuk perbaikan beberapa
dipandang dalam sudut molekular. penyakit )ang sangat sulit diatasi pada
Perkembangan ini membuat psra ahli kesehatan pengobatan konvensional.'
mulai memusatkan perhatiannya dalam Adanya keuntungan-keuntungan tersebut
mengembangkan suaiu metoda tempi yang menyebabkan perusahaan farmasi mengharapkan
berbasis pada gen. Pengobatan dengan terapi gen terapi gen i.i dijadikan dalam bentuk sediaan
dimulai dengan berhasilnya para ahli melakukan obat. Namun, sepeni halnya metoda pongobatan
sekuensi dan cloning gen pada tahun l980an. pada umumnya, terapi gen juga memiliki
Selanjutnya para ahli mulai mencari suatu beberapa kelemahan. Hal ini disebabkan oleh
metode untuk memproduksi proteio yang sistem genetik dari manusia yang sangat
ditujukatr urltuk pengobatan penyfit yang komplek sehingga terapi geo masih sering
diakibatkan oleh ketidakmamDuan tubuh dalam diperdebatkafl dalam pongunaannya sebagai
mensintesa protein secan alami.l modalitas dalam mengatasi penyakit. Selain itu,
PengobalaD yang berbasis pada terapi gen terapi gen juga memerlukan biaya yang cukup
diyakini memiliki banyak keuntungan yang tidak besar dalam pelakanaanya. Untuk itu satrrpai
dimiliki oleh pengobaran konvensional. Adapun sekarang masih dilakuksn peneliriail
pengembangan agar metoda terapi ini dapat
diterapkan secara luas dalam masyarakat.
Dedy Syatutul adalah Dasen Bagian Eiokimia Fah as
Sehingga para ahli memperkirakan lempi gen
Kedokkrcn Unbercitos Syiah Kuala
167
.ftlRNAL KEDOKTEMN Svllff KUALA Vollthe I Nonor 3 Desenbet 2008

baru dapat digunakan sekitar tujuh sampai lima disebabkan gen yang telah diterapi tidak
belas tahun yang akan datang. '' dapat diturunkan. Dengan kata laiq
Adapun tulisan ini akan memaparkan mengenai meskipun gen penyebab penyakit telah
defenisi, tipe, mekanisme kerj4 aplikasi klinis berhasil ditangani, namun proses penyakit
dan problem dalam terapi gen. Diharapkan masih sangat mungkin terjadi pada keturuflan
tulisan ini dapat memberikan informasi dasar penderita. Terapi gen somatik secara umurn
mengenai kemajuan teknologi terapi gen. dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu (e,
sehingga dapal memberikan penge(ian yang vlro) sel dimodifikasi di luar tubuh kemudian
tepat dalam memahami mekanisme yang terlibat dihansplantasikan kembali ke dalam tubuh
dalam terapi gen. dan (in vivo) dimanar'5 pmses temp
berlangsung di dalam tubuh.
Definisi 2. Terapi gen sel germinal. Meliputi modifikasi
Gen merupakan unit dasar fungsional dari gen pada sel telur dan sperma. Bentuk terapi
herediter. Gen adalah sekuensi spesifik yang ini diperkirakan dapat dipertahankan
menyandi instruksi dalam mensintesa protein. sepanjang garis keturunan. Pada percobaan
Meskipun gen mendapatkan banyak perhatian, yang telah dilakuka.n, paia ahli memasukkan
namun pada dasamya proteinlah yang liagmen DNA ke dalam sel telur tikus yang
bertanggung jawab dalam kebanyakan fi.mgsi telah difertilisasi. Tikus dapat tumbuh
kehidupan dm pembentukan struktur selular. dewasa dan keturunannya juga memiliki gen
Ketika teiadi kerusakan pada gen, maka protein yang serupa. Para ahli menemukan baiwa
tidak akan mampu merEmpilkan fimgsi normal problem dalam pertumbuhan dan fe.tilitas
akibat adanya genetic disorders-a dapat dikoreksi dengan bentuk terapi gen ini.
Pengobatan dengan terapi gen telah berkembang Hal ini membuat mereka berpikir bahwa hal
dengan pesat seiak clinical trial te-api ini yang sama dapat juga diterapkan pada
pertama kali dipelkenalkan pada tahun 1990. manusia. Meskipun bentuk tempi ini sangat
Terapi gen adalal teknik untuk mengoreksi gen- potensial dalam mencegah penyakit
gen yang oacat yang bertanggungjawab terhadap ketunrnan, namun masih banyak terdapat
suatu penyakit. Selama ini pendekatan tempi gen kontroversi mengenai bentul lerEri ini.
yang berkembang adalah menambahkan gen-gen Ditambah lagi sampai sekamng masih salgat
normal ke dalam sel
yang mengalami sedikit penelitian di bidang ini, karena alasaa
ketidaknormalan. Pondekatan lain adalah segi teknik maupun etikal.
5'6

melenyapkm gen abnormal dengan gen normal


dengan melaktkan rekombinasi homolog. Mekauisme kerja
Pendekatan ketig adalah mercpamsi gen Pada kebanyakan studi terapi ge4 sebuah gen
ab[ormal dengan cam mulasi balik seleki{ normal ditambalkan ke dalam genome untuk
sedernikian rupa sehingga akan mengembalikan menggantikan gen yang abnormal yang
fungsi normal gen tersebut. Solain pendekatan- merupakan gen penyebab penyakit, Sebuah
pendekatan tersebut, ada pendgkatan lain untuk molekul pembawa yang disebut vektor harus
lerapi ger|. yaitu mengendalikan regulasi ekspresi dapat digunakan urtuk mengadarkan gen
gen abnormal tersebut.r' tempeutik kedalarn sel target pasien. Saat ini,
vektor yang umum digunakan adalah virus yrarg
Tipe terapi geD secam genetik telah dihilaflgkan sifat patogetnF
Terdapat dua bentuk terapi gen yaitu : dan kemampuaanya untuk memperbanyak diri.
1. Terapi gen sel somatik Merupakan bentuk Virus tersebut kemudian mengantarkan gennya
terapi gen yang paling uqrum dilakukan di ke sel manusia. Pam ahli mencoba untuk meDcari
dunia- Hal ini meliputi "memperkenalkan" keuntungan dari kemampuan ini dan
sebuah gen yang baik kedalam target sel memanipulasi genom virus untuk memindabkan
sebagai hasil ak{rir terapinya. Tetapi hasil gen penyebab penyakit dan meoggatrtinya
terapi ini tidak dapat dihampkan bertahan dengan gen terapeutik. '*'
seterusnya bagi ketuunan penderita- Hal ini

168
Dedt Srafui-al Terapi Ren

Vektor kemudian akan mencurahkan material penvakit secara efektif. Sclain itu
tubuh
genetiknya yang mengandung gen terapeutik penderita menganggap retrovirus sebagai antigen
manusia ke daiam scl target. Produk protein dan hal ini akan mcmngsang respons imun yang
tungsional yang dihasilkan dari gen terapeutik sangat bcrbahaya.3
akan memperbaiki sel target menjadi be tuk Para peneliti genetik telah mulai untuk
normal.l memasukkan retrovirus yang dimodifikasi ke
Adapun beberapa jcnis vektor dan metoda yang dalam jaringan yang memerlukan gen itu secara
digunakan pada rerapi gen adalah sebagai Iangsung. Ini tidak menyebabkan banyak
berikutr permasalahan hingga sekarang. Dalam kajian
l. Retrovirus klinis yang dilakukan terhadap p€nderita yatrg
Retrovirus nrerupakan virus pertama yang menghidaprr/ord c/irrc, sejenis penyakit yang
digunakan sebagai vektor dalam eksperimen melibatkan gen yang mengalami mutasi dan
terapi gen. Rehovirus tidak menggunakan DNA menurunlian fungsi paru-paru, gen yang sehat
untuk membawa sandi genotik ke tempat sel dimasukkan secara langsung ke dalam
mensintesis protein, tetapi menggunakan bahan bronkiolus. Dalam kajian yang menggunakan
yang berkaitan dengannya yaitu asam binatang. para peneliti menggunakan retovirus
ribonukleat (RNA) sebagai pembawa sandi unfuk memasukkan gen secara langsung ke
genetik )ang utama. Apabila retrovirus dalam jaringan otot untuk medghasilkan protein
menyerang satu sel, para ahli meflggunakan otot yang normal. Mereka berharap terapi ini
sejenis enzim yang disebult leverse tratutcriptase dapat membantu orang yang mengalami distrofi
untuk membuat satu salinan DNA gen retrovirus. otot pada suatu hari nanti.'
Kemudiannya terjadi penggabungan salinan 2. Adcnovirus
DNA ini dengar DNA sel yang dijangkiti. Proses Adenov,rus mengangkut gen yang sehat ke
teBebut dilakukan oleh enzim yang dibawa oleh dalam nukleus sel. Ha! ini dilakukan setelah gen
virus yang Jisebut ,/,I€grare. I
adenovirus yang menyebabkan penyakit
Walaupun .etrovirus digunakan dalam dikeluarkan dahulu. Tetapi adenovirus tidak
kebanyakan eksperimen tgrapi gen, namun masih mengintegrasikan gen yang sehat dengan DNA
lerdapat banyak kendala yang dijumpai. sel. Gen tersebut t€rdapat dalam bentuk bebas di
Retrcvirus hanya dapat monyerang sel yang dalam nukleus host. Adenovirus juga dapat
membelah secara aktif saja. Untuk itu virus ini mempengaruhi lebih banyak sel dibandingkan
dipakai sebagai vektor untuk sel yang aktif retrovirus, termasuk sel yang membelah dengan
membelah saja seperti sel damh dan sel kulit. lebih lambal seperti sel paru. Namun.
Selain itu virus-virus ini tidak mempunyai targct kecenderungan adenovirus diserang oleh sistem
yang spesilik di dalam komosom sel yang imun host adalah lebih tinggi. Wslaupun
dijangkiti. Hal ini dikarenakan enzim intograse demikiarL adenovirus digunakan untuk merawat
8
dapat terikat pada posisi yang berubah-ubah dari kanker pada hati dan ovarium.
genom host, sehingga ditakutkan dapat terjadi 3. Adetro-rssociat€d virus
irLtefiional t lutdgenesis pada posisi yang tidak Salal satu da.ipada sistem pengangkutatr gen
diinginkan yang pada akfiimya d6pat memicu atau vektor yang memiliki kemungkinan basar
terjadinya kanker.r untuk memberikan hasil yang memuaskan ialah
Secara ideal, rctrovirus memasukkan gen ke sejenis virus yang baru ditemukarr yaitu aderro-
tengah-tengah benang DNA yang tidak associat?d viru!. Adeno-associated virus
mengandung gen yang lain. Namun, gen-gen itu mempengaruhi banyak sel, termasuk sel yang
mungkin dimasukkan ke tengah-tengah satu gefl membelah dan tidak membelah. Para ahli genatik
yang amat penting, dan medyebabkannya cacat mempercayai bahwa kebanyakan oaaflg
dan menghalang fungsi sel yang utama. Cara ini mempunyai a&no-associated |irus d^lofi l,d.dan
juga dapat menyebabkan kanker. Walaupun mereka, dan virus ini tidak menyebabkan
dengan adanya suatu bahan tambahan, gen yang penyakit dan tidak merangsang respons imun.
ditambahkan itu tidak menghasilkan jumlah Para ahli telah meneliti bah' a adet@-afjocidted
protein yang mbncukupi untuk melyebabkan v//rs dapat digunakan untuk mengorekii
169
JURNAL KEDOKTEMN S|IAH KUALA volane 8 Nanor 3 Desenbet 2008

kecacatan gen pada binatang. Sekarang virus ini mRNA untuk dapal melaksanakan pekerjaannya.
tengah diteliti untuk pengobatan hemofilia. Manipulasi pada lahap iranslasi mRNA yang
NaiNn, virus ini hanya dapat mamtlawa dua gen befiujuan untuk mengatasi suatu penyakit
dalam keadaan normal sehingga muatannya genetik saat ini dikenal dengan islila]f, antisense
adalah terbatas secara relatil Virus ini dapat RNA, .sr?lal1 interfering RNA (si RNA), atau
r
menyebabkan ke.usakan genetik kareta adeno- disebut pula RNArrr€/Prerce (RNAi).
associated virus memasukkan gonnya secara Mekanisme kerja antisense RNA adalah sebagai
langsung ke dalam DNA host.
8
berikut. Untai RNA yang ditranslasi disebut
4. Metoda Non-Yiral sebagai untai .eenrc. Sementara itu. untai yang
i Metoda non viral dalam terapi gen dipastikan rnempunyai sekuens basa nukleotida komplemen
menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan dengan untai .rerue disebul dntisehee. Iika ].jx,tai
memakai virus sebagai vektor. Keuntungan seasa berikatan dengan rntai dntisense
tersebut segam umum berupa mudahrlya membentuk dupleks, maka tedadi pemblokiran
produksi dalam jumlah banyak dan rendahnya proses traEslasi yang mengakibatkan terjadinya
interfensi imunilas da]am bentuk terapi ini. penghambatan ekpresi gen. Hal ini dapat terjadi
Namun rendahnya transfeksi dan ekpresi gen disebabkan ribosom tidak memperoleh akses ke
dari metoda ini merupakan kerugiannya. Namun pada nukleotida pada untai mRNA, atau yang
sampai saat ilri sedang dioari tehik datr molekul dapat pula terjadi adalah disebabkan bentuk
yang sesuai agar metoda ini memiliki efisiensi duplex RNA sangat mudah terdegradasi oleh
transfoksi yaog sama detrgan virus. Salah satu eDzim pendegradasi ribonukleat ribonuclease, di
oam yang telah ditempuh adalah dengan dalam sel. Penggunaan metode DNA
memasukl€n DNA seoara langsung ke dalam rekombinan daripada RNA iekombinari, lebih
targgt sel. Namun usaha ini masih sangat terbatas memungkinkan untuk menghantarkan gen
'karena hanya dapat digunakan pada jaringan sintetis yang menyandikan molekul RNA
yang telah diketahui secara pasti memiliki DNA antisense ke dalam suatu organisme dengan
Ia relatif lebih stabil. Suatu antisense mRNA
dalam jumlah besar.
5, RNA Terapeutik (aRNA) jika dimasukkan ke dalam sel suatu
P€d(embangan terapi gen yang terkini dalam organisme, maka aRNA akan berikatan dengan
terapi gen adalah ke arah gagasan untuk mRNA yang ada di dalah sel tersebut sehingga
mencegah diekspresikannya gen-gen yang membentuk suatu dupleks (Cambar 1).3
abnormal atau dikenal dengan gen silercifig.
Untuk tujuan tersebut maka penggunaao RNA
lebih dimungkinkan sehingga dikenal istilah GENE !I{I'
RM thearupe tic. Gagasan terapi gen dengan
mereparasi riRNA daripada mengganti gen yang
Taanskrlpsi
oacat berarti menggunakan m€kanisEe regulasi
gen itu sendiri. sehingqa efek sampirg yang
merugikan dapat ditekao. ' lt &ng.r ll{A Andr.ir. R {A
Alur informasi genetik di dalam sel dari DNA ke \ ad"xs .,7
Pemb€nlukan
RNA dan ke protein disebut dengan proses \ -\r ,,
ekspresi gen. Penghambatar proses ekspresi gen
dapat dilakukan dalam beberapa tahap, '.'.'.,.'-.-,.,, ffs,fd
diartaranya adalah mengganggu tahap translasi
pada molekul mRNA. Molekul RNA yang akan Gambar I Mekanisme kerja antisense RNA
ditranslasi munpunlai sekuens di bagian hulu dalain menghalangi ekspresi gen
sebagai tempat pengeoalan bagi ribosom dalam
prcses sintesa proteio. Ribosom. sebagai mesin Selain terapi antisense RNA, juga terdapat suatu
ponsintesis polipeptida yang kemudian bentuk tempi RNA lainn)€ yaitu RNA
dimodifikasi lebih lanjut menjadi plotein, interference (RNAi). Penganugerahan Nobel
memerlukan situs pengenalan yang terdapat pada tahun 2006 mencanfumkan dua nama ilmuwan

170
Dedy Stabial, Tsapi Een

berusia relatif muda dari Amerika Serikat


sebagai penerima penghargaan di bidang
F;siologi dan Kedokleran. Penghargaan ini
diperoleh atas penemuan mereka bedudul ,RNA
inxcrferens, membungkam gen dengan RNA
beruras ganda'(R ,4 interkrencc. gene sil?wing
by double -strand"d RNA t e
Iitilah 'membungkam gen' (Sene silencing)
sendiri, merupakan istilah ya[g mulai populer
dalam dunia biologi molekuler. Istilah ini
dipakai untuk . menjelaskan penghambatan
ekspresi gen pasca-transkipsi akibat interfensi
masuknya RNA berutas ganda (dsRNA) ke
dalam sel makhluk hidup, sebelum akhimya
Gambar 2 Mekanisme kerja siRNA dalarn
dikenal istilah generik RNAi. Selain istilah ,gere
menghalangi ekspresi gen
silencind, rcferensi lain mengistilahkan teknik
ini dengan sebutan 'memukul jatuh gen (k11ock
Sistem RNA Intetfelence berpotensi besar unfuk
orl gel,"). RNAi dapa{ menghambar ekspresi gen
pada sekuens yang spesifik dengan jalan dapat digunakan secara klinis untuk menekan
€kspresi gen sebagai strategi terapi pada
memutus mRNA yang mengandung sekuers
beberapa penyakit yang ditandai dengan
pendek yalg homolog (kurang lebih l9 basa
peningkatan ekspresi gen tertentu.lo
nukleotida). Mekanisme kerja RNAi adalah
Berikut ini adalah beberapa bidang riset yang
melibatkan suatu interrnediet aktif yang disebut
telah mengaplikasikan RNAi.
snall intederinq RNA (siRNA). 3,'
Molekul siRNA berukuran kecil yaitu hanya 2l-
25 nukleotida dengan dua nukleotida pada kedua
A. Transduksi Sitryal
ujung tidak berpasangan. Molekui ini dihasilkan
Mesenger (molekul penyarnpai pesao)
interseluler memainkan peran yang vital dalam
dari hasil kerja suatu enziIl Dicer, yaitu suatu
pe*embangan dan fungsi semua orgzudsme,'
ribonuclease dengan energi ATP, yang
mengenali dan memotong mRNA yang
Beberapa ! essehger yat\g penting pada
mamlia adalah: faklor pertumbuhan, sitokin,
membentuk dupleks untai ganda menjadi
potongan kecil fragmen untai ganda mRNA.
molekul adhesi *l heurotransmitkr dan s1croid.
Reseptor spesifik yang terdapat pada permukaan
Selain itq siRNA juga dihasilkan dari suatu
maupun di dalam sel akan meneruskan pesan
short hairyin RNA, yaitu untai dupleks RNA
yang terbentuk dari suatu untai tunggal yang
lewat reaksi berantai yang saqat kompleks.
Prosedur RNAi dapat hehgidlntifikasi peran
membentuk lrailprfl (seperti jepit rambut, dengan
sebuah protein (maupun kompleks proteia)
lengkungan melipat pada salah satu ujulgnya)
dalam jalur haNduksi siryal. Aplikasi siRNA
)ang juga dipolong oleh Dicer. Oleh enzim spesilik dapar membtat yarsi. backdowtt
helicase, siRNA akan dibuka ikatan hidrogennya
pro[ein tenentu yang rerlibat dalam proses ini,
sehingga untai aotisense dari siRNA yang
menghilangkan respon_biologis sel ysng terjadi
terbebas dapat bergabung dengan suatu
dalarn keadaan normal-''
kompleks protein RNA-itlduced silercing
complex (RISC) (Gambar 4.2). Kornpleks
B. Regulasi Siklus Sel
tersebut akan mengaktifkan RISC yatrg semula
Gen-gen yang m€ngatur siklus sel mendapat
inakif, dan kehudian protein ini akan perhatian khusus dalam penelitian
helakanakan tugasnya bekerja memutus mRNA
pada bagiar yang mengandung seku€ns homolog
RNAi, karena saqat
mengaplikasikan
berpengaruh pada perkembangal sel,
dengan siRNA.'
homeostasis jaringan dan menjadi pusat
perhatian pada dset kanker. Aplikasi RNAi
tuefib]]at \e$i ktxocdour suatu proleir dgngan

t7l
.n|RNAL KEDOKTER 4N SvIAH KUALA l/olune I Nonor 3 Desember 2008

siRNA spesifilq memungkinkan identifikasi Karenanya RNAi dapat lorperan untuk


fungsinya berkaitan dalam proses pembelahan mengetahui protein-protein apa saja
l0 yangmengatur motilitas sel.Lo
sel dan hal-hal lain yang berkaitan dengannya.

C. PerkembaEgaD F. Kematiatr Sel


Pe stiwa yang kompl€ks dan terjadi secara cepat Di badyak iaringan di seluuh tubuh, semua sel
selama perkombangan mulai dari telur yang memiliki masa hidup yang pasti dan selaqjutnya
terfertilisasi hingga menjadi organisme dewasa akan mengalami apoptosis (kematian sel yang
sebagian besar masih merupakan misteri. Proses terprogam) dan akan "dihilangkan" tanpa
perkembangan dan hal-hal yang mengatumya ini mernpengaruhi sel yang masih sehat. Kematian
kemudgkinan besar dapat diielaskan dengan sel yang abnormal berperan dalam beberapajenis
pendekatan risot yang menggunakan RNAi. kelainan, seperti pada Alzheimer dan Parkinson.
RNAi dapat diapiikasikan untuk membuat Dengan memanfaatkan toknik RNAi bersama-
silencing baik untuk gen tunggal maupun sama dengan pemakaian obat-obat tertentu, dapat
kompleks gen pada embryo yang sedang diketahui tuekanisme molekuler yang meregulasi
berkembang secara rn-vitro marplJi, i,1-rivo.to apoptosis.lo

D. Sintesis datr Degradasi Molekuler G. Infeksi dan Replikasi Virus


Sintesis asah nukleat, protein dan lemak yang RNAi merupakan mekanisme protekifsel dalam
tenegulasi beserta proses &ryroy€r-nya sangat menghadapi infeksi virus. Perlakuan pada
penting untuk pertahanan dan fungsi sel. be$agai kultur sel dengan siRNA yang
Walaupun teknik-teknik biokimia telah berhasil ditargetkan pada sasaran viml maupun seluler
mengidentifikasi berbagai jalur sintesis dan dapat diguaakan untuk mempelaiari protein-
degradasi protein dan makomolekul lain, hingga protein yang terlibat dalam infeki dan replikasi
kini masih banyak yang belum diketahui tentang Yirus. Dengan diketahui prot€in
protein yang terlibat di dalarnnya. Dengan yang berperan dalein 2 har, ini, nantinya
menghambat pembentukan proteih tertentu penyebaran virus dan abnormalitas yang
melalui RNAi, regulasi sinlesis dan degradasi ditimbulkannya dapat dikontrol.r0
mako molekul bisa dipahami.ru
Uji klinis terapi getr
E. Motilitas Sel Sampai saat ini di seluruh dunia telah banyak
Migrasi sel di dalam maupun antar jaringan. dilakukan uji klinis terapi gen. Dari data yang
serta pemanjqngan sel seporti axon dan dendrit tercatat dari tahun 1990 sampai 2007 telah ll53
pada neuron sangar penting bagi organisasi uji klinis terapi gen telah dilakukan di seluruh
sbuktural dan fungsional semua jaringan. dunia (Gambar 5.1). Dari sejumlah uji klinis
Walaupun telah ditemukan berbagai agen yang tersetut, kasus kanker dan kardiovaskular
borguna untuk mempela.iari motilitas sel, menduduki tempat yanC paliry tinggr yang
pemahaman yang mendalam t€rhadap regulasi mendapalkan perlakuan dengan tempi gen
molekuler pada motilitas s€l masih terbatas. (Gambar 4)r I

172
Dedy Stdhri:al. Terapi gen

t8
It
8l
69

108
9t
l16
68
82
5l
tl

Ge.. Therop} ilioi.:ol lricls


l'Jumbel .,{
Apprcved v/orl.l\"lde 1.t2? 2CO7

Gambar 3 Jumlah uji klinis terapi gen yang telah dilakukan di seluruh dunia (Sumber: Wii€y, 2007)

lndicolions Addressed bl Gene Thercrpy Triols

Ccncer direoser 6/', {n=B5a}


S CordiovoscLrlor diseoses 9lr; (n-ll/l
!B Monogeneic diseoses 8 a'; in=108!
I lnlerloL:r drseoser 6 5+. (n-83)
S Ne.,rologrcoi diseorer I 3'. (e=17)
a O.ulor d;s€oser 0.9':. {n-12)
.', Olher drseoser I 6'. (n=21)
€ Gene morkr's 3 9'. {n=50)
S Heolilry volunleers l.d'li, (n=?l )

I,r rrr..ra!'r qr( ,Lr ic'!r-.ir,/.-,,-1r ..' ,.^-,.-., ,..,, rL...r:.1


Gambar 4 Distribusi kasus yang mendapatkan uji klinis terapi gen (Sumber: Wiley, 2007)

Peimasalahatr dal&m terspi ger seralgkaiah peimasalahan dalam


Seperti halnya dengan metoda pengobatan pada penggunaannya. Ditambah lagi sampai saat ini
urnumnya- makd terapi gen juga mempunyai terapi gen masih mendapat pertentangan dari
JURNAL KEDOKTEMN SvtAH KUAL,4 t/oho"c I NanL'r 3 De.renber 2408

berbagai pihak dan membutuhkan biaya yang terapi gen dapat dilakukan.dalam berbagai
cukup yang besar dalarn pelaksanaannya. metoda dengan keungulan dan kelemahannya
Akibatn!,a pengguMan terapi gen masih tcrbatas masing-masing. Terapi gen sampai saat ini masih
pada uji klinis. terbatas pada uii klinis. mengingai masih
Adapun permasalahan dalam terapi gen berupa banyaknya kendala dan permasalahar dalam
masih sulitnya untuk mengendalikan respon melaksakan terapi ini-
imun pada host yang mendapatkan terapi gen.
Hal ini dapat disebabkan oleh senyawa gen itu Daftrr pustrka
sendiri maupun vektor pemba*a gen terapeutik. l. wikipedia.2006. Gen. TherspJ. Availablc in
Adanya respon imun dapct mengurangi hl!p://cn.sikioedia.orq,/!vikir(icn th€rup'
2. wilson, Ji!.l- 1999. Hum|n Gene Th.rrpy: Prei.nl
dari terapi gen bahkan dapat
efektivitas rnd Frture. Instituie for Human Genc Therap),
menimbulkan resiko potensial. Permasalahan Uni'ersit) oi PeMs)lvania. a\ailable ;n
lainnla adalah lecacatan genetik biasanya htlo://wuw.ornl.qo!/sci/techresources/Hunran_Ocnom
bersifat multigen. Hal ini dapat menyebabkan d!uui!s!{hr!
kesuliEn dalam menenrukan metoda terapi gen l. Malik, A.2005. RNA Theu.apeutic, Plrd.krtan
Baru Dalam TeEpi Gen. N.lajalah llmu Kefarmasian.
yang tepat. Satu hal yang tidak boleh dilupakan,
Vol.2. No.2 Jakarta
bahwa kemungkinan terapi gen dalam Human Oenome Project Information 2005. G.n.
mehginduki terjadinya kanker masih cukup Therapy. Available in
te.buka. Hal ini dapat diakibatkan oleh htto:/ vww.ornl.qov/sci/lcchrcsourccs/llumrn Ccn0E
terintegmsinla gen terapeutiI pada tenrpat )ang c/medicine/genc$erapy
satah.(a)
5. Nicholson. L. Dowshen, S. 2004. G.r. Th.npy end
Chidr.n. availahle in
httpJ/kidshcal$.orq/parenUsvslem/tlcdicsl/scne lhcr
Kesimpulall 4l}lltrl
Terapi gen adalah lelnik unruk mengoreksi gen- Biot@hnoloey staff. ?005. G.nc Tn rrpy-An
gen yang cacat yarg bertanggung jawab terhadap Ov.fli.*. available in
hno://Bww.accessexcellence.orp/Rc/ABlBtuCene 1'
suatu penyakil Terdapat dua tipe terapi gen yaitu
hempY Over\ iew.html
terapi gen untuk sel somatik dan terapi gen untuk '7. Sribudiari- Y.2004. T.mpl C.tr. alailbl€ in
sel geIminal- Pendekatan terapi gen yang lvrw.liveScioce.com
betkembang adalah menarnbahkan gen-gen a D.lrrnb, R. Mr.lin, M.
Knipe, D- Howle)', P. Crirm,
normal ke dalam sel yang mengalami 2007. Virus Vcctom and Gcrc Tt6rrpy: Probl.m,
Promis.s. and Prospe.t. availablc in
ketidaknormalan. Pendekatan lain adalah
hho://www.microbioloqvbytes.com/vimlosv/p€el/pe€l
melenyapkan gen abnormal dengan gen normal l.html#intro
dengan melakukan rekombinasi homolog. 9. The Nobel Prize in Physiology or Medicine,2006.
Pendekatar ketiga adalah mereparasi gen RNA Intoference. available in llplhqbgl2rizE4rc
abnormal dengan cara mut.tsi balik selektif, t0. Suryadi, B. 2007, RNA Inlerfe.enc! (RNAi): Drs.r
sedemikian rupa sehingga akan mengembalikan
Dan Aplikasinyr. Program Studi Biologi -
Universitas Matarsm, Jurnal K€dokaemn MatarEjn,
fungsi normal gen tersebut. Selain pendekatan- Nomor 2. Februari 2007, Malaram
pendekatan te$ebut, ada pendekatan lain untuk lt. T asl World
Wiley, J, 2007. Gene Therapy Clinical
teiapi gen, yaitu mengendalikan regulasi ekspresi wide, Joumal or Gene Medicine, available in
gen abnormal tersebut. Dalam penerapanya, wr-vw.wi1ev.co.uk/se.med/clin;cal

174

Anda mungkin juga menyukai