Okkkkk
Okkkkk
1.5 Pathway
1.6 Prognosis
Prognosis pasien dengan osteoarthritis primer bervariasi dan terkait dengan
sendi yang terlibat. Pasien dengan osteoarthritis sekunder, prognosisnya
terkait dengan faktor penyebab terjadinya osteoarthritis. Umumnya baik.
Sebagian besar nyeri dapat diatasi dengan obat-obat konservatif. Hanya
kasus-kasus berat yang memerlukan pembedahan, yaitu apabila pengobatan
dengan menggunakan obat tidak rasional pada pasien (Hansen & Elliot,
2005).
Daftar pustaka
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan
Indonesia.Jakarta: dewan pengurus pusat, persatuan perawat Indonesia
Dr. Achmad zaki. 2013. Buku Saku Osteoarthritis. Bandung: celtics press
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Riwayat Kesehatan
Adanya keluhan sakit dan kekakuan pada tangan, atau pada tungkai.
Perasaan tidak nyaman dalam beberapa periode/waktu sebelum pasien
mengetahui dan merasakan adanya perubahan pada sendi.
Pemeriksaan Fisik
Keamanan
Pemeriksaan Diagnostik
B. Diagnosa Keperawatan
Intervensi :
• Monitor nyeri; catat lokasi dan intensitas nyeri (skala 0 – 10). Catat
faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa nyeri non verbal
• Beri matras/kasur keras, bantal kecil. Tinggikan tempat tidur sesuai
kebutuhan saat klien beristirahat/tidur.
• Bantu klien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur atau
duduk di kursi. Tingkatan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi.
• Pantau penggunaan bantal.
• Dorong klien untuk sering mengubah posisi.
• Bantu klien untuk mandi hangat pada waktu bangun tidur.
• Bantu klien untuk mengompres hangat pada sendi-sendi yang sakit
beberapa kali sehari.
• Pantau suhu kompres.
• Berikan masase yang lembut.
• Dorong penggunaan teknik manajemen stress misalnya relaksasi
progresif sentuhan terapeutik bio feedback, visualisasi, pedoman
imajinasi hipnotis diri dan pengendalian nafas.
• Libatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi individu.
• Beri obat sebelum aktivitas/latihan yang direncanakan sesuai petunjuk.
Diagnosa Keperawatan II
Kerusakan Mobilitas Fisik berhubungan dengan deformitas skeletal, Nyeri,
ketidaknyamanan , Penurunan kekuatan otot.
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi :
Intervensi:
Intervensi:
Diagnosa Keperawatan IV
Kurang Perawatan Diri berhubungan dengan Kerusakan Auskuloskeletal
antara lain Penurunan Kekuatan, Daya tahan, nyeri pada waktu bergerak,
Depresi.
Hasil yang diharapkan/kriteria evaluasi:
• Melaksanakan aktivitas perawatan diri pada tingkat yang konsisten pada
kemampuan klien.
• Mendemonstrasikan perubahan teknik/gaya hidup untuk memenuhi
kebutuhan perawatan diri.
• Mengidentifikasikan sumber-sumber pribadi/komunitas yang dapat
memenuhi kebutuhan.
Intervensi:
Diagnosa Keperawatan V
Resiko Tinggi terhadap Kerusakan Penatalaksanaan Lingkungan berhubungan
dengan Proses penyakit degeneratif jangka panjang, Sistem pendukung tidak
adekuat.
Hasil yang Diharapkan/Kriteria Evaluasi :
• Mempertahankan keamanan lingkungan yang meningkatkan
perkembangan.
• Mendemonstrasikan penggunaan sumber-sumber yang efektif dan tepat.
Intervensi:
Diagnosa Keperawatan VI
Kurang Pengetahuan (Kebutuhan Belajar) Mengenai Penyakit, Prognosis dan
Kebutuhan Perawatan dan Pengobatan berhubungan dengan Kurangnya
pemahaman / mengingat kesalahan interpretasi informasi.
Hasil yang diharapkan/Kriteria Evaluasi:
Intervensi :