Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

tentang “ASKEP OSTEOARTHRITIS”

ANGGOTA KELOMPOK :
Nur Asizah Yulianti (1711010)
Pristanti Wiji Yuli Astuti (1711016)
Rima Delavia Krisnita (1711026)
Reza Dwi Wahyuningtyas (1711019)
DEFINISI

Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit


sendi degenaeratif atau osteoartritis (sekalipun
terdapat inflamasi) merupakan kelainan sendi yang
paling sering ditemukan dan kerapkali
menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas)
ETIOLOGI
Osteoartritis terjadi karena tulang rawan yang menjadi ujung dari tulang
yang bersambung dengan tulang lain menurun fungsinya. Permukaan
halus tulang rawan ini menjadi kasar dan menyebabkan iritasi. Jika tulang
rawan ini sudah kasar seluruhnya, akhirnya tulang akan bertemu tulang
yang menyebabkan pangkal tulang menjadi rusak dan gerakan pada
sambungan akan menyebabkan nyeri dan ngilu. Beberapa faktor resiko
untuk timbulnya osteoartritis antara lain adalah :
1. Umur
2. Riwayat Trauma sebelumnya
3. Pekerjaan
4. Genetic
PATOFISIOLOGI

Penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit kronik,


tidak meradang, dan progresif lambat, yang seakan-akan
merupakan proses penuaan, rawan sendi mengalami
kemunduran dan degenerasi disertai dengan pertumbuhan
tulang baru pada bagian tepi sendi. Proses degenerasi ini
disebabkan oleh proses pemecahan kondrosit yang
merupakan unsur penting rawan sendi. Pemecahan tersebut
diduga diawali oleh stress biomekanik tertentu. Pengeluaran
enzim lisosom menyebabkan dipecahnya polisakarida protein
yang membentuk matriks di sekeliling kondrosit sehingga
mengakibatkan kerusakan tulang rawan. Sendi yang paling
sering terkena adalah sendi yang harus menanggung berat
badan, seperti panggul lutut dan kolumna vertebralis. Sendi
interfalanga distal dan proksimasi.
KLASIFIKASI

Osteoartritis diklasifikasikan menjadi:


 Tipe primer (idiopatik) tanpa kejadian atau
penyakit sebelumnya yang berhubungan dengan
osteoartritis.
 Tipe skunder seperti akibat trauma, infeksi dan
pernah mengalami fraktur.
GEJALA KLINIS
 Nyeri sendi, keluhan utama
 Hambatan gerak sendi, gangguan ini biasanya semakin berat
dengan pelan- pelan sejalan dengan bertambahnya rasa
nyeri.
 Kaku pagi
 Krepitasi, rasa gemeretak (kadang- kadang dapat terdengar)
pada sendi yang sakit.
 Pembesaran sendi (deformitas)
 Perubahan gaya berjalan
 Tanda- tanda peradangan, tanda- tanda peradangan pada
sendi ( nyeri ekan, gangguan gerak, rasa hangat yang
merata dan warna kemerahan)
KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi bila osteoartritis tidak
ditangani yaitu terjadi deformitas atau kerusakan
struktur penunjang sendi dengan perjalanan
penyakit. Pergeseran jari, subluksasi sendi
metakarpofalangeal, deformitas bautonmere dan
leher angsa pada kaki terdapat protrusi (tonjolan)
kaput metatarsal yang timbul sekunder dari
subluksasi metatarsal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto sinar X pada sendi- sendi yang terkena. Perubahan-perubahan yang dapat
ditemukan adalah
 Pembengkakan jaringan lunak
 Penyempitan rongga sendi
 Erosi sendi
 Osteoporosis juksta artikuler
Tes Serologi
 BSE Positif
 Darah, bisa terjadi anemia dan leukositosis
Pemeriksaan radiologi
 Periarticular osteopororsis, permulaan persendian erosi
 Kelanjutan penyakit: ruang sendi menyempit, sub luksasi dan ankilosis
Aspirasi sendi
 Cairan sinovial menunjukkan adanya kekurangan serta proses radang aseptik,
cairan dari sendi dikultur dan bisa diperiksa secara makroskopik.
TERAPI / TINDAKAN PENANGANAN
 Obat anti peradangan non steroid, yang paling sering
digunakan adalah aspirin dan ibuprofen
 Obat slow-acting. Obat ini ditambahkan jika terbukti obat
anti peradangan non steroid tidak efektif setelah diberikan
selama 2-3 bulan atau diberikan segera jika penyakitnya
berkembang cepat.
 Kortikosteroid, misalnya prednison merupakan obat paling
efektif untuk mengurangi peradangan dibagian tubuh
manapun
 Obat Imunosupresif (contoh metotreksat,azatioprin, dan
cyclophosphamide) efektif unuk mengatasi artritis yang
berat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai