Laporan Praktikum Mandiri
Laporan Praktikum Mandiri
Laporan Praktikum Mandiri
PRAKTIKUM MANDIRI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Dalam Ilmu Kimia
Oleh :
2019
PERNYATAAN
NIM : 1608036013
adalah hasil karya sendiri dan bukan jiplakan hasil karya orang lain.
ii
LAPORAN PRAKTIKUM MANDIRI
SCREENING FITOKIMIA DAN UJI ANTIOKSIDAN AIR NABEEZ KURMA
SUKKARI (Phoenix dactylifera L.)
Oleh
MERDIANA DYAH SAFITRI
1608036013
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Mandiri dengan judul “Screening Fitokimia Dan Uji
Antioksidan Air Nabeez Kurma Sukkari (Phoenix dactylifera L.)”.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil observasi dan eksperimen yang
dilakukan di Laboratorium Kimia UIN Walisongo Semarang pada periode 24
Juni – 11 Juli 2019. Penulis menyadari bahwa pelaksanaan Praktikum Mandiri
dan penyusunan laporan ini tidak lepas dari bimbingan serta motivasi dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
iv
DAFTAR ISI
RINGKASAN .............................................................................................................................. x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Kurma ........................................................................................................................... 5
B. Air Nabeez .................................................................................................................. 14
C. Antioksidan ............................................................................................................... 15
D. Radikal Bebas ........................................................................................................... 18
E. Senyawa Fitokimia ................................................................................................. 19
v
A. Sampel .......................................................................................................................... 21
B. Prosedur Kerja ......................................................................................................... 21
A. Hasil............................................................................................................................... 28
B. Pembahasan .............................................................................................................. 32
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 36
B. Saran ............................................................................................................................. 36
LAMPIRAN ................................................................................................................................ 39
vi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Kandungan Kimiawi Kurma ............................................................................... 6
2. Kandungan Mineral ................................................................................................ 6
3. Kandungan Polifenol pada Kurma Ajwa, Sukkari,
dan Khalas ................................................................................................................... 13
4. Senyawa Fitokimia dan Fungsinya Bagi Kesehatan ................................ 20
5. Konsentrasi Air Nabeez......................................................................................... 28
6. Hasil Uji Fitokimia ................................................................................................. 28
vii
DAFTAR GRAFIK
Nomor Halaman
1. Grafik Kurva Kalibrasi Larutan Standar.......................................................... 31
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
ix
ABSTRAK
Kurma Sukkari merupakan salah satu jenis kurma premium karena memiliki
aktivitas antioksidan yang tinggi. Ekstrak kurma sukkari mengandung senyawa
polifenol sebanyak 377,66 mg/100 g dan memiliki nilai IC50 sebesar 0,63 mg/ml.
Senyawa polifenol memiliki kemampuan sebagai antioksidan karena dapat
melepaskan atom hidrogen dari gugus hidroksilnya, sehingga mampu menyerap
dan menetralkan radikal bebas. Beberapa jenis polifenol yang akan dianalisis dalam
penelitian ini adalah tanin, flavonoid, dan fenolik, serta ada pula senyawa fitokimia
lain steroid/triterpenoid dan antrakuinon.
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman modern seperti sekarang ini semakin pesat
pertumbuhan industri serta kendaraan bermotor. Emisi gas yang
dihasilkan dari kegiatan produksi pada suatu industri serta kendaraan
bermotor merupakan pemicu timbulnya radikal bebas (Pinnell, 2003).
Molekul-molekul pada emisi gas tersebut memiliki elektron yang tidak
berpasangan di orbit terluarnya sehingga cenderung tidak stabil, oleh
sebab itu molekul tersebut dinamakan radikal bebas (Dungira & Katjaa,
2018). Elektron tak berpasangan pada radikal bebas dapat mengikat
elektron pada sel tubuh, sehingga dapat merusak sel tubuh dan
berujung pada munculnya penyakit. Penyakit yang diakibatkan dari
efek buruk radikal bebas seperti stroke, asma, diabetes, jantung,
parkinson, serta penyakit degeneratif lainnya (Ames, Shigenaga, &
Hagen, 1993).
Efek buruk dari radikal bebas dapat dicegah oleh antioksidan.
Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menyumbangkan satu
elektron kepada elektron tak berpasangan pada radikal bebas, sehingga
antioksidan mampu mengurangi radikal bebas. Antioksidan yang
beredar di pasaran mayoritas merupakan antioksidan sintetis, seperti
butilhidroksianisol (BHA), tersierbutilhidroksiquinon (TBHQ),
butilhidroksitoluen (BHT) (Amarowicz, Naczk, & Shahidi, 2000).
Namun, antioksidan sintetis apabila dikonsumsi dalam jangka panjang
dapat bersifat karsinogenik (Sayuti & Yenrina, 2015). Oleh karena itu,
perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai sumber-sumber
antioksidan alami karena lebih ramah kepada tubuh manusia.
Beberapa peneliti telah memanfaatkan ekstrak tumbuhan untuk
dianalisis potensi antioksidannya seperti penelitian Mabruroh (2015)
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil screening fitokimia air nabeez dari kurma
sukkari (Phoenix dactylifera L.) ?
2. Bagaimana konsentrasi optimum air nabeez kurma sukkari
(Phoenix dactylifera L.) sebagai antioksidan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui hasil screening fitokimia air nabeez dari kurma
sukkari (Phoenix dactylifera L.).
2. Mengetahui konsentrasi optimum air nabeez kurma sukkari
(Phoenix dactylifera L.) sebagai antioksidan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak baik bagi peneliti, masyarakat umum, maupun peneliti
lain :
a. Bagi peneliti
Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui senyawa fitokimia
yang terkandung dalam air nabeez kurma sukkari (Phoenix
dactylifera L.) dan konsentrasi optimum sebagai antioksidan.
b. Bagi masyarakat umum
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baru
kepada masyarakat umum mengenai ilmu pangan, terutama
4
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kurma
Secara taksonomi kurma dapat dilihat sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivision : Embriophyta
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Superorder : Lilianae
Order : Arecales
Family : Areaceae
Genus : Phoenix L.
Species : Phoenix dactylifera L.
Buah kurma memiliki karakteristik yang berbeda tiap jenisnya. Untuk
berat buah kurma berkisar antara 2-60 gram, panjangnya 18-110 mm,
lebar buah kurma 8-32 mm. Warna buah kurma juga bervariasi dari
warna kuning kecoklatan (kurma Sukhary, Sabaka,Mufini) hingga
berwarna hitam (kurma Ajwa) (Krueger & Chao, 2007).
Buah kurma memiliki beberapa kandungan yang sangat baik untuk
tubuh, seperti kandungan kimia dan mineral. Kandungan kimiawi dan
mineral yang terdapat dalam buah kurma yaitu :
5
6
daging buahnya dan menjadi lebih keras pada bagian kulit buahnya.
Warna kurma telah merata pada semua permukaan (Hammad,
2014).
1. Kurma Zahdi
Kurma Zahdi ini diproduksi di Irak. Karakteristik dari kurma
Zahdi yaitu berbentuk lonjong dan berwarna coklat muda
keemasan.
2. Kurma Ajwa
Kurma Ajwa merupakan jenis kurma yang terkenal di Madinah.
Karakteristik dari kurma Ajwa yaitu berbentuk elips, berwarna
merah terang ketika belum matang dan berubah menjadi
berwarna sawo matang ketika buah matang.
3. Kurma Barhi
Kurma Barhi memiliki karakteristik antara lain berbentuk
silinder, warna kuning sawo matang hingga coklat gelap jika
matang, berdaging tebal dan empuk.
4. Kurma Deglet noor
Kurma Deglet noor memiliki karakteristik antara lain
ukurannya yang bervariasi, berbentuk elips dan memiliki rasa
yang kurang manis.
5. Kurma Empress
Kurma Empress memiliki karakteristik antara lain buahnya
lebih besar, lebih empuk, dan lebih manis dari deglet noor.
6. Kurma Halawi
9
b. Antioksidan
Kurma memiliki kandungan anti-oksidan yang lebih
tinggi diantara buah buahan kering lainnya. Antioksidan dalam
kurma berfungsi dalam inaktivasi radikal bebas sehingga dapat
mencegah proses aterosklerosis. Selain itu kandungan
flavonoid juga dapat digunakan sebagai agen anti-mutagenik
dan anti-carsinogenik.
Anti oksidan lain selain flavonoid yang terkandung
dalam kurma yaitu karotenoid, fenolik, asam sinaptik, p-
kumarik, ferulik, dan procyanidins. Dari hasil experimental
didapatkan bahwa anti oksidan dalam kurma dapat
menyebabkan efek yang signifikan pada perubahan biomarker
oksidatif serum.
c. Anti-inflamasi
Zat flavonoid dan phenolics dalam kurma merupakan
agen anti inflamasi yang baik. Pada ekstrak kurma yang
mengandung etil asetat, metanol, dan air dapat menghambat
enzim peroksidase lipid cyclooksigenase (COX-1 dan COX-
2).Pada serbuk sari dari kurma juga dapat dijadikan sebagai
agen anti-inflamasi karena memiliki peran dalam memodulasi
ekspresi sitokin. Metanol pada ekstrak buah kurma dapat
mengurangi plasma fibrinogen. Dari semua mekanisme
tersebut dapat disimpulkan bahwa kurma memiliki manfaat
sebagai anti inflamasi.
d. Anti-mikroba
Kurma memiliki efek anti-mikroba karena memiliki
kandungan metanol dan asetone pada ekstrak daunnya.
Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak daun kurma dapat
menghambat pertumbuhan F. oxysporum, Fusarium sp., F.
solani, A. alternata, Alternaria sp. Ekstrak biji kurma juga dapat
11
m. Mencegah keracunan
Kandungan potasium, sodium, dan vitamin C dalam
kurma dapat mencegah terjadinya keracunan.
n. Mencegah rakhitis dan osteomalasia
Kandungan kalsium, fosfor, dan vitamin A dalam kurma
dapat mencegah terjadinya rakhitis dan osteomalasia.
o. Mencegah kekeringan kulit, kornea mata dan rabun senja
Kandungan vitamin A dalam kurma dapat mencegah
kekeringan kulit, kornea mata, dan rabun senja.
A.5. Kurma Sukkari
Kurma Sukkari berasal dari kawasan Qasim, Arab Saudi
(Hammad, 2011). Kurma jenis ini merupakan salah satu buah
kurma yang memiliki banyak keunggulan apabila dilihat dari
kandungannya. Meskipun kurma dengan nutrisi paling baik dimiliki
oleh kurma jenis ajwa, akan tetapi kurma sukkari yang memiliki
harga lebih rendah dibandingkan dengan kurma ajwa juga memiliki
kandungan polifenol yang cukup tinggi. Kandungan polifenol kurma
sukkari pada pelarut air jika dibandingkan kurma ajwa dan khalas
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.3. Kandungan Polifenol pada Kurma Ajwa, Sukkari,
dan Khalas
Jenis Kurma Total Polifenol
(mg/100g)
455,88
Ajwa
377,66
Sukkari
238,54
Khalas
C. Antioksidan
Antioksidan merupakan bahan yang berinteraksi dan menghambat
radikal bebas. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya suatu
kerusakan dalam tubuh. Tumbuh-tumbuhan obat dan kandungannya
memiliki efek yang signifikan dalam menetralisir atau menghambat
radikal bebas dengan menggunakan aktivitas antioksidan yang
terkandung didalamnya (Rahmani et al., 2014).
Kerusakan oksidatif atau kerusakan akibat radikal bebas dalam tubuh
pada dasarnya dapat diatasi oleh antioksidan endogen diantaranya
adalah enzim katalase yang berikatan dengan Fe, glutathione peroxidase
dan glutathione S-transferase yang berikatan dengan Se, superoxide
dismutase yang berikatan dengan Cu, Zn dan Mn, akan tetapi jika
senyawa radikal bebas terdapat berlebih dalam tubuh atau melebihi
batas kemampuan proteksi antioksidan seluler, maka dibutuhkan
antioksidan tambahan dari luar atau antioksidan eksogen untuk
menetralkan radikal bebas yang terbentuk (Reynertson, 2007).
Antioksidan memiliki kemampuan mendonorkan elektron dan dapat
berfungsi sebagai agen pereduksi sehingga dapat mengkhelat ion metal
dan mengurangi potensi radikal dalam tubuh (Vaya dan Aviram, 2001).
Penelitian di bidang gizi ortomolekuler pada tingkat sel membuktikan,
antioksidan dapat melindungi jaringan tubuh dari efek negatif radikal
bebas. Ternyata, gangguan atau ketidakmampuan sistem antioksidan
tubuh inilah yang menyebabkan berbagai macam penyakit degeneratif.
Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang sifatnya sangat tidak
stabil (mempunyai 1 elektron atau lebih tanpa pasangan), sehingga
untuk memperoleh pasangan elektron senyawa ini sangat reaktif dan
merusak jaringan (Maryani, 2010).
16
Inisiasi : R• + AH → RH + A•
(Richa, 2009).
METODOLOGI PENELITIAN
A. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurma sukkari
yang didapatkan dari toko di Indonesia. Kurma sukkari yang digunakan
disortir terlebih dahulu yaitu kurma yang masih segar, berwarna cokelat
kekuningan, memiliki bentuk oval, dan memiliki massa 13 gram -14
gram.
B. Prosedur Kerja
B.1. Alat
B.2. Bahan
21
22
a. Maserasi Sampel
a.1. Kurma sukkari yang telah disortir dimaserasi dengan
pelarut air untuk menghasilkan air nabeez. Buah kurma
yang digunakan tanpa dipisahkan bijinya.
a.2. Variasi konsentrasi yang dilakukan adalah sebanyak 4
variasi yaitu dengan menggunakan 1 buah, 3 buah, 5
buah, dan 7 buah kurma. Pelarut yang digunakan
sebanyak 250 mL.
a.3. Kurma direndam dalam pelarut selama 24 jam.
Keterangan :
Abs kontrol = nilai absorbansi DPPH sebelum
direaksikan dengan sampel.
Abs terikat = nilai absorbansi DPPH setelah
direaksikan dengan sampel
(Aprilianti, 2010)
Nilai IC50 merupakan konsentrasi yang diperoleh pada nilai
%inhibisi sebesar 50 melalui persamaan y = aX + b,
sehingga IC50 dapat dianalisis dengan menggunakan
persamaan :
50−𝑏
X= …………………………………………………………………… (2)
𝑎
(Albab, 2017)
biru tua. Selain itu, uji tanin total juga dapat dilakukan
dengan mereaksikan sampel dengan larutan gelatin 2%, uji
positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan putih.
Sedangkan untuk menganalisis kandungan tanin katekol
dan galat dapat dilakukan dengan menambahkan
formaldehida 3% : HCl (2:1) kedalam tabung reaksi yang
berisi sampel. Kemudian larutan tersebut dipanaskan
menggunakan waterbath pada suhu 90oC. Adanya tanin
katekol ditunjukkan dengan terbentuknya endapan merah
muda. Kemudian untuk mengetahui tanin galat larutan
tersebut difiltrasi. Filtrat yang telah didapat dijenuhkan
dengan Na-asetat lalu ditambahkan dengan FeCl3 5%.
Keberadaan tanin galat ditunjukkan dengan terjadinya
perubahan warna mejadi biru tinta atau hitam (Mabruroh,
2015).
c.2. Uji steroid dan triterpenoid
Uji steroid dan terpenoid dilakukan dengan 2 metode,
yaitu:
a) Sampel sebanyak 2 mL diuapkan dalam cawan.
Residu dilarutkan dengan 0,5 mL kloroform,
ditambahkan 0,5 mL asam asetat anhidrat dan 2 mL
asam sulfat pekat melalui dinding tabung. Uji positif
triterpenoid ditandai dengan terbentuknya cincin
kecoklatan atau violet pada perbatasan larutan,
sedangkan jika muncul cincin biru kehijauan
menunjukkan adanya steroid (Ciulei, 1984).
b) Metode kedua dilakukan dengan uji salkowski. Uji
salkowski dilakukan dengan menambahkan sampel
dengan beberapa tetes asam sulfat pekat. Uji positif
triterpenoid ditandai dengan terbentuknya warna
25
A. Hasil
1. Screening fitokimia
Penelitian ini menggunakan sampel berupa kurma jenis sukkari. Kurma yang akan
dimaserasi dilakukan pemilihan yaitu yang kualitasnya baik ditandai dengan buah
yang bulat lonjong, tidak cacat, dan memiliki massa yang hampir sama. sebelum kurma
dimaserasi kurma disobek menjadi beberapa bagian tanpa membuang bagian bijinya.
Kurma yang telah disortir tersebut kemudian dimaserasi sehingga mendapatkan
konsentrasi air nabeez sebagai berikut :
Tabel 4.1. Konsentrasi Air Nabeez
Jumlah Kurma Volume Pelarut Massa Kurma Konsentrasi Air
Nabeez
1 buah 250 mL 13,97 g 5,59 %
3 buah 250 mL 13,89 g; 14,00 g; 16,74 %
13,95 g
5 buah 250 mL 13,96 g; 13,99 g; 27,80 %
13,79 g; 13,94 g;
13,90 g
7 buah 250 mL 13,87 g; 13,98 g; 38,91 %
13,98 g; 13,70 g;
13,90 g; 13,96 g;
13,89 g
Pelarut yang digunakan adalah aquades. Air nabeez yang telah dimaserasi selama
24 jam selanjutnya dilakukan uji fitokimia.
2. Uji Fitokimia
Konsentrasi kurma tersebut masing-masing dilakukan uji fitokimia sehingga
menghasilkan data sebagai berikut :
Tabel 4.2. Hasil Uji Fitokimia
Perlakuan Hasil Keterangan
Uji Tanin (Sampel + FeCl3 1%)
Konsentrasi 1 Hijau kecoklatan (+)
Konsentrasi 3 Hijau kecoklatan (+)
Konsentrasi 5 Hijau kecoklatan (+)
Konsentrasi 7 Hijau kecoklatan (+)
28
29
Uji Antrakuinon
Konsentrasi 1 Tidak ada perubahan (-)
Konsentrasi 3 Tidak ada perubahan (-)
Konsentrasi 5 Tidak ada perubahan (-)
Konsentrasi 7 Tidak ada perubahan (-)
Uji Fenolik
Konsentrasi 1 Hijau kekuningan (-)
Konsentrasi 3 Hijau kekuningan (-)
Konsentrasi 5 Hijau kekuningan (-)
Konsentrasi 7 Hijau kecoklatan (+)
Uji Glikosida
Konsentrasi 1 Tidak ada perubahan (-)
Konsentrasi 3 Cincin cokelat (+)
Konsentrasi 5 Cincin cokelat (+)
Konsentrasi 7 Cincin cokelat (+)
Uji Saponin
Konsentrasi 1 Sedikit buih (+)
Konsentrasi 3 Banyak buih (+)
Konsentrasi 5 Buih lebih banyak (+)
Konsentrasi 7 Buih paling banyak (+)
Uji Alkaloid
Konsentrasi 1 Larutan kuning (-)
Konsentrasi 3 Larutan kuning (-)
Konsentrasi 5 Larutan kuning (-)
Konsentrasi 7 Endapan kuning (+)
0,3
0,2
0,1
0
0 5 10 15 20 25 30
B. Pembahasan
1. Pembuatan Air Nabeez
Pembuatan air nabeez dari kurma sukkari dibuat dengan prinsip maserasi yaitu
suatu metode sederhana yang dilakukan dengan cara merendam sampel dalam pelarut
atau cairan penyari selama beberapa saat. Pelarut akan menembus dinding sel dan akan
masuk kedalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan terlarut dalam
pelarut karena adanya perbedaan konsentrasi zat aktif didalam sampel dengan diluar
sampel. Peristiwa tersebut akan terus berlangsung hingga terjadi keseimbangan
konsentras antara larutan diluar dan didalam sel (Najib, 2018). Kurma sukkari yang
akan dimaserasi dilakukan perkecilan ukuran daging buah dengan cara merobek
daging buah hingga berukuran lebih kecil. Perlakuan ini diberikan dengan tujuan untuk
memperbesar luas permukaan agar proses maserasi lebih optomal. Maserasi dilakukan
tanpa membuang biji kurma, karena menurut Hammouda (2013) biji kurma banyak
mengandung polifenol yang merupakan salah satu metabolit sekunder yang memiliki
efek sebagai antioksidan. Pembuatan air nabeez pada percobaan ini dilakukan maserasi
selama 24 jam karena telah diriwayatkan Rasulullah SAW. merendam kurma selama
satu malam sebelum beliau mengonsumsinya. Air nabeez dibuat dalam empat variasi
konsentrasi yang telah ditunjukkan pada tabel 4.1.
2. Screening Fitokimia
Uji fitokimia yang dilakukan adalah uji tanin, steroid dan triterpenoid, flavonoid,
antrakuinon, fenolik, glikosida, saponin, dan alkaloid. Hasil uji fitokimia dapat dilihat
pada tabel 4.2. Uji fitokimia menunjukkan bahwa sampel mengandung tanin dan
fenolik. Tanin merupakan salah satu dari turunan fenol sehingga keberadaan tanin total
dapat pula diketahui dengan mereaksikan sampel dengan FeCl3. Fenol mengandung
banyak gugus –OH sehingga apabila direaksikan dengan Fe 3+ akan membentuk
senyawa kompleks yang menghasilkan warna hijau kecoklatan. Kecenderungan Fe
dalam pembentukan senyawa kompleks dapat mengikat 6 pasang elektron bebas. Ion
Fe3+ dalam pembentukan senyawa kompleks akan terhibridisasi membentuk
33
hibridisasi d2sp3 sehingga akan terisi oleh 6 pasang elektron bebas atom O pada fenol
(Effendy, 2007).
IC50. Nilai IC50 dihitung dengan menggunakan rumus persamaan regresi linear yaitu y
= ax±b, dengan nilai y adalah 50 dan x adalah IC50. Besarnya aktivitas antioksidan
ditandai dengan besarnya nilai IC50, yaitu konsentrasi larutan sampel yang dibutuhkan
untuk menghambat 50% radikal bebas DPPH. Semakin kecil nilai IC 50 maka semakin
besar aktivitas antioksidan untuk menangkal radikal bebas dari DPPH. Hal ini
mengindikasikan bahwa air nabeez konsentrasi 3 biji kurma dalam 250 mL air
mempunyai kemampuan mereduksi radikal bebas lebih besar (efektif) dibandingkan
dengan konsentrasi lain.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Air nabeez mengandung beberapa senyawa fitokimia seperti
tanin, triterpenoid, flavonoid, fenolik, glikosida, saponin, dan
alkaliod.
2. Nilai IC50 untuk konsentrasi air nabeez 1, 3, 5, dan 7 kurma adalah
25,5171; 23,9281; 25,3662; dan 24,6822 𝜇𝑔/𝑚𝐿.
3. Konsentrasi optimum merupakan air nabeez dengan konsentrasi
3 buah kurma yaitu mengandung ekstrak kurma sebanyak
16,74% dalam aquades dengan nilai IC50 23,9281 𝜇𝑔/𝑚𝐿
B. Saran
1. Perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai senyawa fitokimia
didalam air nabeez yang paling berpotensi sebagai antioksidan.
2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai manfaat air nabeez
selain sebagai antioksidan
3. Perlu dilakukan penelitian pada makanan atau minuman lain yang
disunnahkan Rasulullah untuk dikonsumsi, agar dapat mengetahui
hikmahnya.
36
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, M., Nazilah, N. R. K., & Agustina, E. (2017). BIOTROPIC The Journal of
Tropical Biology. 1(1).
Amarowicz, R., Naczk, M., & Shahidi, F. (2000). Antioxidant activity of crude
tannins of canola and rapeseed hulls. JAOCS, Journal of the American Oil
Chemists’ Society, 77(9), 957–961. https://doi.org/10.1007/s11746-000-
0151-0
Ames, B. N., Shigenaga, M. K., & Hagen, T. M. (1993). <Proc. Natl. Acad. Sci. U.S.A.
1993 Ames-1.pdf>. 90(September), 7915–7922.
Mabruroh, asasu iqonil. (2015). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Tanin dari
Daun Rumput Bambu (Lophatherum gracile Brongn) dan Identifikasinya.
Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 64–68.
Nida, el husna, Melly, N., & Syarifah, R. (2013). Kandungan Antosianin Dan
Aktivitas Antioksidan Ubi Jalar Ungu Segar Dan Produk Olahannya.
Agritech, 33(3), 296–302.
37
38
Rahmani, A. H., Aly, S. M., Ali, H., Babiker, A. Y., & Srikar, S. (2014). Therapeutic
effects of date fruits ( Phoenix dactylifera ) in the prevention of diseases
via modulation of anti-tumour activity. Int Journal Clin Med, 7(3), 483–
491.
Saleh, E. A., Tawfik, M. S., & Abu-tarboush, H. M. (2011). Phenolic Contents and
Antioxidant Activity of Various Date Palm ( Phoenix dactylifera L .) Fruits
from Saudi Arabia. 2011(December), 1134–1141.
https://doi.org/10.4236/fns.2011.210152
Sarastani, D., Soekarto, S. T., Muchtadi, T. R., Fardiaz, D., & Apriyantono, A.
(2002). AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI EKSTRAK BIJI
ATUNG ( Parinarium glaberrimum Hassk .) 1 ) [ Antioxidant Activities of
Parinarium glaberrimum Hassk Extracts and their Fractions ] Bahan dan
Alat Metode. XIII(2).
Sayuti, K., & Yenrina, R. (2015). Antioksidan Alami dan Sintetik, Andalas
University Press. In Andalas University Press.
Saleh, E. A., Tawfik, M. S., & Abu-tarboush, H. M. (2011). Phenolic Contents and
Antioxidant Activity of Various Date Palm ( Phoenix dactylifera L .) Fruits
from Saudi Arabia. 2011(December), 1134–1141.
https://doi.org/10.4236/fns.2011.210152
Sayuti, K., & Yenrina, R. (2015). Antioksidan Alami dan Sintetik, Andalas
University Press. In Andalas University Press.
LAMPIRAN
Kurma Sukkari
39
40
DPPH 5 mg
2 ml DPPH (5, 10, 15, 20, dan 25 ppm) + 4 ml sampel (1, 3, 5, dan 7 buah kurma)
Nilai IC50
41
Dipanaskan
(+ Tanin) (+ Tanin)
menggunakan
warna hijau endapan
waterbath
kehitaman putih
90oC
(+ Tanin katekol)
endapan merah
muda
Disaring
Dijenuhkan
dengan Na-
asetat
ditambahkan
FeCl3 5%
(+ Tanin
galat) warna
hitam
42
2 mL sampel
c. Uji flavonoid
2 mL sampel
ditambahkan serbuk
Zn/Mg
ditambahkan HCl 2 N
(+) jingga-merah
d. Uji antrakuinon
2 mL sampel
ditambahkan NaOH 2 N
e. Uji fenolik
1-2 tetes sampel
Ditambahkan FeCl3 5%
f. Uji glikosida
Sampel
Ditambahkan FeCl3 5%
g. Uji saponin
Sampel
Ditambahkan NaHCO3
Dikocok 3 menit
h. Uji alkaloid
Sampel
Ditambahkan HCl 1%
Ditambahkan reagen hager
Filtrasi sampel
46
Konsentrasi Kurma 1
Konsentrasi %Aktivitas
DPPH Absorbansi Adsorbansi %Aktivitas Absorbansi Adsorbansi %Aktivitas Absorbansi Adsorbansi %Aktivitas Antioksidan
No. (ppm) DPPH Sampel Antioksidan DPPH Sampel Antioksidan DPPH Sampel Antioksidan Rata-Rata
- -
1 5 0,09 0,635 605,555556 0,091 0,634 -596,703 0,091 0,634 596,703297 -599,65405
- - -
2 10 0,216 0,645 198,611111 0,217 0,646 -197,696 0,217 0,646 197,695853 198,000939
- -
3 15 0,285 0,653 129,122807 0,285 0,653 -129,123 0,285 0,652 -128,77193 129,005848
- - -
4 20 0,393 0,684 74,0458015 0,393 0,683 -73,7913 0,393 0,683 73,7913486 73,8761662
- - -
5 25 0,485 0,707 45,7731959 0,486 0,706 -45,2675 0,485 0,706 45,5670103 45,5358986
47
Konsentrasi Kurma 3
%Aktivitas
Konsentrasi Absorbansi Adsorbansi %Aktivitas Absorbansi Adsorbansi %Aktivitas Absorbansi Adsorbansi %Aktivitas Antioksidan
No. DPPH (ppm) DPPH Sampel Antioksidan DPPH Sampel Antioksidan DPPH Sampel Antioksidan Rata-Rata
1 5 0,09 0,86 -855,555556 0,091 0,861 -846,153846 0,091 0,86 -845,054945 -848,92145
2 10 0,216 0,645 -198,611111 0,217 0,646 -197,695853 0,217 0,646 -197,695853 -198,00094
3 15 0,285 0,653 -129,122807 0,285 0,653 -129,122807 0,285 0,652 -128,77193 -129,00585
4 20 0,393 0,684 -74,0458015 0,393 0,683 -73,7913486 0,393 0,683 -73,7913486 -73,876166
5 25 0,485 0,707 -45,7731959 0,486 0,706 -45,2674897 0,485 0,706 -45,5670103 -45,535899
48
Konsentrasi Kurma 5
Konsentrasi %Aktivitas
DPPH Absorbansi Adsorbansi %Aktivitas Absorbansi Adsorbansi %Aktivitas Absorbansi Adsorbansi %Aktivitas Antioksidan
No. (ppm) DPPH Sampel Antioksidan DPPH Sampel Antioksidan DPPH Sampel Antioksidan Rata-Rata
- -
1 5 0,09 1,361 1412,22222 0,091 1,362 -1396,7033 0,091 1,361 -1395,6044 1401,50997
- - -
2 10 0,216 1,095 406,944444 0,217 1,093 -403,68664 0,217 1,093 403,686636 404,772572
- - -
3 15 0,285 0,915 221,052632 0,285 0,918 -222,10526 0,285 0,916 221,403509 221,520468
- - -
4 20 0,393 1,915 387,277354 0,393 1,915 -387,27735 0,393 1,916 387,531807 387,362171
- - -
5 25 0,485 0,893 84,1237113 0,486 0,893 -83,744856 0,485 0,895 84,5360825 84,1348833
49
Konsentrasi Kurma 7
Konsentrasi %Aktivitas
DPPH Absorbansi Adsorbansi %Aktivitas Absorbansi Adsorbansi %Aktivitas Absorbansi Adsorbansi %Aktivitas Antioksidan
No. (ppm) DPPH Sampel Antioksidan DPPH Sampel Antioksidan DPPH Sampel Antioksidan Rata-Rata
- -
1 5 0,09 2,28 -2433,3333 0,091 2,28 2405,49451 0,091 2,282 -2407,6923 2415,50672
- -
2 10 0,216 2,297 -963,42593 0,217 2,298 958,986175 0,217 2,299 -959,447 960,619702
- -
3 15 0,285 2,37 -731,57895 0,285 2,371 731,929825 0,285 2,37 -731,57895 731,695906
- -
4 20 0,393 2,397 -509,92366 0,393 2,4 510,687023 0,393 2,399 -510,43257 510,347752
- -
5 25 0,485 2,201 2,201 0,486 2,203 353,292181 0,485 100 83,6970604
50
Konsentrasi Kurma 1
Chart Title
100
y = 24,647x - 578,92
0 R² = 0,7441
0 5 10 15 20 25 30
-100
-200
-300
-400
-500
-600
-700
Chart Title
200
y = 34,618x - 778,34
R² = 0,6681
0
0 5 10 15 20 25 30
-200
-400
-600
-800
-1000
Konsentrasi Kurma 5
Chart Title
200
y = 53,043x - 1295,5
0 R² = 0,6483
0 5 10 15 20 25 30
-200
-400
-600
-800
-1000
-1200
-1400
-1600
Konsentrasi Kurma 7
Chart Title
500
y = 102,28x - 2474,5
0 R² = 0,8332
0 5 10 15 20 25 30
-500
-1000
-1500
-2000
-2500
-3000